Dokumen tersebut merupakan revisi keempat dari Standar Nasional Indonesia tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang mengatur tentang persyaratan teknis instalasi listrik berdasarkan standar internasional seperti IEC 60364. PUIL 2000 membahas tentang proteksi keselamatan, perancangan, perlengkapan, dan pengusahaan instalasi listrik tegangan rendah sampai 1000 Volt."
Dokumen tersebut merupakan jobsheet tentang pemasangan instalasi penerangan listrik dengan menggunakan saklar tunggal dan saklar serie sistem dalam pipa beserta pengujiannya. Terdapat 12 langkah kerja dan beberapa gambar yang menjelaskan tahapan pemasangan instalasi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 yang merupakan pedoman untuk instalasi listrik tegangan rendah dan menengah. PUIL 2000 merupakan revisi dari PUIL 1987 yang dirumuskan oleh panitia revisi dan ditetapkan sebagai Standar Nasional Indonesia untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kelangsungan pasokan listrik.
Proses bisnis menyeluruh di bidang industri ketenagalistrikan.pptxAmirotusSholihati1
Ìý
Proses bisnis pembuatan panel mencakup survei kebutuhan peralatan, perancangan panel berdasarkan perhitungan ilmu ketenagalistrikan, dan konsultasi cara kerja panel dengan pemilik proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pentanahan pada sistem listrik, termasuk definisi, tujuan, jenis-jenis sistem pentanahan titik netral dan pentanahan peralatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tahanan pentanahan."
Dokumen ini membahas sumber tegangan tinggi searah dan rangkaian yang digunakan untuk menghasilkannya. Rangkaian penyearah setengah gelombang, gelombang penuh, Villard, Greinacher, dan kaskade digunakan untuk meningkatkan tegangan dari sumber AC menjadi DC tinggi. Rangkaian tersebut dapat menghasilkan tegangan tinggi hingga ratusan kilovolt untuk aplikasi seperti penelitian fisika dan radiologi.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
Dokumen tersebut berisi tentang simbol-simbol listrik yang digunakan dalam gambar instalasi listrik beserta penjelasannya. Terdapat berbagai simbol untuk penghantar, kotak kontak, saklar, mesin-mesin listrik, perangkat lampu, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembagian group instalasi listrik satu fase untuk memisahkan beban berdasarkan jenisnya dan memudahkan pengontrolan serta pemeliharaan. Group instalasi dipisahkan menggunakan MCB dan setiap group harus memiliki kapasitas sesuai dengan kabel penghantarnya. Diberikan contoh pembagian dua group dengan masing-masing group memiliki beban tertentu.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Megger (Mega Ohm Meter) yang merupakan alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagian-bagian dan cara kerja Megger serta prosedur pengukuran tahanan isolasi menggunakan Megger.
1. Isolator listrik digunakan untuk memisahkan kawat penghantar agar tidak terjadi kebocoran arus atau loncatan api. 2. Isolator dibuat dari bahan yang tidak menghantar listrik seperti porselin, gelas, dan keramik. 3. Terdapat beberapa jenis isolator seperti isolator pasak, pos, gantung, dan cincin yang digunakan pada berbagai kondisi tiang listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen instalasi listrik rumah tinggal dan cara membaca gambar instalasi listrik. Dibahas mengenai definisi instalasi listrik, komponen-komponennya seperti kabel, sakelar, stop kontak dan lainnya, serta unsur-unsur yang harus ada dalam gambar instalasi listrik seperti gambar tata letak, diagram satu garis dan rekap bahan. Diakhir diberikan latihan membuat gambar instalasi list
Komite Nasional Keselamatan untuk Instalasi Listrik.
KONSUIL adalah lembaga Inspeksi Teknik yang ditunjuk oleh Pemerintah melalui Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral ,Nomor : 2187 K20/MEM/2013 Tentang perpanjangan penetapan Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (KONSUIL) sebagai lembaga pemeriksa instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
Modul ini membahas tentang instalasi penerangan listrik untuk kelas XI TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran secara mandiri dan menyediakan bahan ajar sesuai. Modul ini berisi 3 bab pembelajaran yang mencakup tujuan, uraian materi, tugas, dan tes formatif untuk mendukung pengetahuan siswa.
Wiring diagram menjelaskan hubungan antara komponen instalasi listrik rumah menggunakan kabel. Diagram ini dan gambar denah diperlukan untuk merencanakan instalasi yang mencakup saklar tunggal, saklar seri, saklar tukar, dan saklar silang untuk mengontrol lampu dari berbagai lokasi. Instalasi harus sesuai dengan peraturan keselamatan untuk sistem listrik 1 fase di rumah.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya listrik dan keselamatan listrik di fasilitas industri. Ia menjelaskan jenis bahaya listrik, efek sengatan listrik, pencegahan bahaya melalui isolasi, grounding, dan sirkuit proteksi, serta tindakan penyelamatan dan pertolongan pertama bagi korban sengatan listrik.
1. Dokumen ini menjelaskan tentang perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB TR) yang berfungsi untuk membagi dan mengatur jaringan tegangan rendah ke pelanggan.
2. PHB TR harus dipasang sesuai standar dan prosedur operasi standar, serta memenuhi persyaratan uji jenis dan serah terima.
3. Pemeliharaan yang teratur sangat penting untuk menciptakan jaringan listrik tegangan rendah yang handal.
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi dan persyaratan instalasi listrik, termasuk peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga serta pengawasan dan tanggung jawab pelaksanaan instalasi listrik. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses perencanaan instalasi listrik rumah tinggal mulai dari pembuatan gambar rencana, diagram instalasi, hingga alat dan bahan yang digunakan.
Dokumen ini membahas sumber tegangan tinggi searah dan rangkaian yang digunakan untuk menghasilkannya. Rangkaian penyearah setengah gelombang, gelombang penuh, Villard, Greinacher, dan kaskade digunakan untuk meningkatkan tegangan dari sumber AC menjadi DC tinggi. Rangkaian tersebut dapat menghasilkan tegangan tinggi hingga ratusan kilovolt untuk aplikasi seperti penelitian fisika dan radiologi.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
Dokumen tersebut berisi tentang simbol-simbol listrik yang digunakan dalam gambar instalasi listrik beserta penjelasannya. Terdapat berbagai simbol untuk penghantar, kotak kontak, saklar, mesin-mesin listrik, perangkat lampu, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembagian group instalasi listrik satu fase untuk memisahkan beban berdasarkan jenisnya dan memudahkan pengontrolan serta pemeliharaan. Group instalasi dipisahkan menggunakan MCB dan setiap group harus memiliki kapasitas sesuai dengan kabel penghantarnya. Diberikan contoh pembagian dua group dengan masing-masing group memiliki beban tertentu.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Megger (Mega Ohm Meter) yang merupakan alat untuk mengukur besarnya nilai tahanan isolasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan bagian-bagian dan cara kerja Megger serta prosedur pengukuran tahanan isolasi menggunakan Megger.
1. Isolator listrik digunakan untuk memisahkan kawat penghantar agar tidak terjadi kebocoran arus atau loncatan api. 2. Isolator dibuat dari bahan yang tidak menghantar listrik seperti porselin, gelas, dan keramik. 3. Terdapat beberapa jenis isolator seperti isolator pasak, pos, gantung, dan cincin yang digunakan pada berbagai kondisi tiang listrik.
Dokumen tersebut membahas tentang komponen-komponen instalasi listrik rumah tinggal dan cara membaca gambar instalasi listrik. Dibahas mengenai definisi instalasi listrik, komponen-komponennya seperti kabel, sakelar, stop kontak dan lainnya, serta unsur-unsur yang harus ada dalam gambar instalasi listrik seperti gambar tata letak, diagram satu garis dan rekap bahan. Diakhir diberikan latihan membuat gambar instalasi list
Komite Nasional Keselamatan untuk Instalasi Listrik.
KONSUIL adalah lembaga Inspeksi Teknik yang ditunjuk oleh Pemerintah melalui Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral ,Nomor : 2187 K20/MEM/2013 Tentang perpanjangan penetapan Komite Nasional Keselamatan Untuk Instalasi Listrik (KONSUIL) sebagai lembaga pemeriksa instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan rendah.
Modul ini membahas tentang instalasi penerangan listrik untuk kelas XI TITL di SMK Negeri 1 Sumatera Barat. Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran secara mandiri dan menyediakan bahan ajar sesuai. Modul ini berisi 3 bab pembelajaran yang mencakup tujuan, uraian materi, tugas, dan tes formatif untuk mendukung pengetahuan siswa.
Wiring diagram menjelaskan hubungan antara komponen instalasi listrik rumah menggunakan kabel. Diagram ini dan gambar denah diperlukan untuk merencanakan instalasi yang mencakup saklar tunggal, saklar seri, saklar tukar, dan saklar silang untuk mengontrol lampu dari berbagai lokasi. Instalasi harus sesuai dengan peraturan keselamatan untuk sistem listrik 1 fase di rumah.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya listrik dan keselamatan listrik di fasilitas industri. Ia menjelaskan jenis bahaya listrik, efek sengatan listrik, pencegahan bahaya melalui isolasi, grounding, dan sirkuit proteksi, serta tindakan penyelamatan dan pertolongan pertama bagi korban sengatan listrik.
1. Dokumen ini menjelaskan tentang perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB TR) yang berfungsi untuk membagi dan mengatur jaringan tegangan rendah ke pelanggan.
2. PHB TR harus dipasang sesuai standar dan prosedur operasi standar, serta memenuhi persyaratan uji jenis dan serah terima.
3. Pemeliharaan yang teratur sangat penting untuk menciptakan jaringan listrik tegangan rendah yang handal.
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi dan persyaratan instalasi listrik, termasuk peraturan umum untuk instalasi cahaya dan tenaga serta pengawasan dan tanggung jawab pelaksanaan instalasi listrik. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses perencanaan instalasi listrik rumah tinggal mulai dari pembuatan gambar rencana, diagram instalasi, hingga alat dan bahan yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang instalasi listrik sederhana yang meliputi keselamatan kerja, komponen-komponen instalasi listrik, simbol-simbol instalasi, dan diagram instalasi listrik.
Instalasi tenaga listrik merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pembangunan rumah, gedung atau bangunan untuk melindungi keselamatan manusia dan hewan yang berada di daerah sekitar sehingga aman dari sengatan listrik. Mengingat masih sering terjadinya kebakaran pada suatu bangunan baik rumah, pasar maupun gedung – gedung yang penyebabnya diduga karena hubung singkat atau secara umum karena listrik. Pada suatu rumah atau bangunan pun masih banyak ditemukan instalasi listrik yang mengabaikan persyaratan umum instalasi listrik (PUIL), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan tidak memperhatikan ketentuan dari keamanaan dan teknologi modern dan juga estetika keindahan.
Tahap Konstruksi SPAL - Pekerjaan Mekanikal dan ElektrikalJoy Irman
Ìý
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan konstruksi sistem pengelolaan air limbah terpusat, khususnya pekerjaan mekanikal dan elektrikal; (2) Ia menjelaskan standar dan prosedur untuk pemasangan peralatan mekanikal seperti pompa dan genset, serta panel listrik dan instalasi kabel; (3) Dokumen ini merupakan bagian dari seri pelatihan pelaksanaan konstruksi SP
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Tahap Konstruksi & Pekerjaan Mekan...Joy Irman
Ìý
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
ME 2. Sistem Utilitas Listrik Gedung.pdfHarriPurnomo2
Ìý
Dokumen tersebut merangkum sistem utilitas listrik pada gedung, mulai dari suplai daya dari PLN, panel-panel distribusi di gedung, jenis kabel yang digunakan, perencanaan beban listrik, dan contoh perhitungan daya dan kabel yang dibutuhkan.
Pertemuan ini membahas berbagai teknik optimisasi untuk memaksimalkan atau meminimalkan fungsi tujuan perusahaan dengan kendala tertentu. Teknik-teknik tersebut meliputi analisis hubungan ekonomi, biaya total rata-rata dan marginal, pendekatan penerimaan total dan biaya total, analisis marginal, kalkulus diferensial, serta optimasi terkendala dan multivariat.
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikNovia Putri
Ìý
Sistem distribusi listrik memiliki keandalan yang ditentukan oleh konfigurasi, komponen, dan pengaturan operasinya. Konfigurasi spindle lebih andal dari radial karena memiliki gardu hubung dan feeder cadangan, meskipun biayanya lebih mahal. Keandalan setiap komponen juga mempengaruhi keandalan keseluruhan sistem.
1. The circuit contains an inductor L and resistor R. A switch connecting the inductor to a voltage source Vs opens at t=0.
2. The initial current through the inductor is i(0)=I0. The final current is i(∞)=0 as there is no longer a voltage applied.
3. The time constant is Ï„=L/R. The current through the inductor will decay exponentially according to the equation i(t)=I0e-t/Ï„.
The document discusses reliability criteria for bulk power supply systems. It defines key terms like reliability, security, adequacy, and discusses how reliability criteria are used in system planning and operation. Specifically, it establishes the most economic operating conditions under normal conditions and ensures the system can withstand disturbances without violating criteria. The document uses examples of system operating limits and disturbance-performance tables to illustrate how limits are determined and assessed using reliability criteria.
1. Various types of high voltage tests are performed on electrical equipment, including sustained low-frequency tests at power frequency, high voltage direct current tests, and high-frequency tests.
2. Tests are conducted on insulating materials (samples) and completed equipment to evaluate dielectric strength, loss, and heating effects.
3. Different classes of tests are conducted on insulators including type tests to evaluate design suitability, sample tests on a few units, and routine tests applied to all units to test performance up to flashover.
1. The document discusses power factor, AC power calculations, and power factor correction for complex loads. It defines real power, reactive power, apparent power, and power factor.
2. Transformers are introduced as devices that couple AC circuits magnetically. An ideal transformer multiplies input voltage by the turn ratio and divides input current by the turn ratio. Impedance is reflected across transformers.
3. Three-phase power systems are discussed, including positive sequence, line voltages, and total constant power for balanced loads in wye and delta configurations.
The document discusses capacitors and their properties. It covers the basic structure of a capacitor, how capacitors store charge, the factors that determine capacitance, different types of capacitors, and how capacitors behave in DC and AC circuits. It also addresses switched capacitors and their use in integrated circuits.
The document discusses various types of tests conducted on isolators, bushings, cables, and circuit breakers. Key tests include:
1. Power frequency and impulse voltage withstand tests to check the insulation strength of isolators, bushings, and cables.
2. Partial discharge and tan delta tests to evaluate insulation condition and dielectric losses.
3. Short circuit tests on circuit breakers to check their ability to safely interrupt fault currents under different voltage and current conditions.
4. Other tests include temperature rise, mechanical endurance, and measurement of electrical characteristics.
The document discusses current transformers (CTs) and their basics according to IEEE standards. It covers various types of CT construction including the common "doughnut" type using an iron core wound with secondary turns. It explains key CT concepts such as transformer ratio, polarity, rating factors, accuracy classes for metering and relaying purposes, burden calculations, and factors that can influence accuracy such as frequency, current ratio, and burden. CT saturation and DC offset are also addressed.
This document defines voltage transformers (VTs) and control power transformers. VTs are instrument transformers that reflect a primary voltage to a secondary voltage through a magnetic medium, connected in parallel across a circuit. They produce a secondary voltage of 115-120V nominally for ease of measurement and safety. Control power transformers provide power for devices with high inrush currents, with less critical regulation. The document discusses VT accuracy classes, burdens, installation guidelines, and typical connection methods including open delta and Y-Y configurations.
The document discusses disconnector switches and earth switches. It defines disconnectors as devices used for galvanically isolating networks or sections of switchgear installations. It lists 7 types of disconnectors - center break, double end break, vertical break, single side break, pantograph, semi-pantograph, and earth switch. It provides technical specifications for disconnectors, including voltage ratings, insulation levels, current ratings, interlocks, clearances, insulators, operating times, and mechanisms. Outline drawings of disconnectors are also included.
This document provides an overview of surge protection and power quality. It discusses how voltage surges can damage electronic equipment and outlines the basics of AC power and types of voltage disturbances. The progression of increasingly sensitive electronic devices is described. Common surge protection devices are explained, particularly metal oxide varistors, how they work to suppress voltage surges, and their failure modes from high energy or repetitive overvoltages. The goal is to describe surge risks and various protection technologies.
This document provides an overview of conductors and insulators. It discusses the function of conductors in providing pathways for current flow. It also describes standard wire gauge sizes and types of wire conductors. Additionally, it covers topics such as connectors, printed wiring, switches, fuses, wire resistance, ion current in liquids and gases, and insulators.
The document discusses different types of circuit breakers. It describes the working principles of circuit breakers including how they protect electrical circuits from overload or short circuits. It explains the basic components and working of oil circuit breakers, air circuit breakers, vacuum circuit breakers, and SF6 circuit breakers. SF6 circuit breakers use sulfur hexafluoride gas which has excellent insulating properties and enables fast and efficient extinguishing of electric arcs during opening of contacts.
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1Novia Putri
Ìý
This document discusses high voltage equipment and power transmission. It begins by listing references on high voltage engineering. It then provides equations showing that transmission losses are directly proportional to resistance and inversely proportional to the square of the transmission voltage. To reduce losses, the transmission voltage should be increased. It also discusses key differences between high and low voltage equipment, including larger insulation systems, components, cooling requirements, and overvoltage protection for high voltage.
Tiga cara utama dalam perawatan mesin yaitu (1) membersihkan peralatan dari debu dan kotoran, (2) memeriksa bagian-bagian penting peralatan, dan (3) memperbaiki kerusakan pada bagian instalasi. Perawatan dibedakan menjadi terencana seperti pemeliharaan pencegahan dan korektif, serta tidak terencana seperti darurat dan kerusakan.
The document discusses electric motors, including DC motors, brushless DC motors, AC induction motors, synchronous AC motors, and stepper motors. It provides details on their basic principles, components, types, applications, and considerations. It also covers linear motors, describing their basics, benefits, components, types including iron core, ironless, and slotless, and applications in areas like packaging and transportation.
2. Instalasi listrik adalah
suatu sistem / rangkaian
yang digunakan untuk
menyalurkan daya listrik
(Electric Power) untuk
kebutuhan manusia
dalam kehidupannya
5. Prinsip – Prinsip
Dasar Instalasi
Listrik
Keamanan
Keandalan
Ketersediaan
Ketercapaian
Keindahan
Ekonomis
6. KEAMANAN
• keamanan secara elektrik untuk manusia,
ternak, dan barang lainnya apabila terjadi
keadaan tidak normal dalam suatu
instalasi listrik.
KEANDALAN
• menyangkut ketepatan pengaman untuk
menanggapi jika terjadi gangguan.
7. KETERSEDIAAN
• kesiapan suatu instalasi melayani kebutuhan
baik daya, gawai, maupun perluasan instalasi
yang mencakup spare dari suatu instalasi,
peralatan yang digunakan dan sebagainya.
KETERCAPAIAN
• pemasangan peralatan instlasi yang mudah
dijangkauoleh pengguna dan di dalam
mengoperasikan peralatan tersebut juga
mudah dan dapat dijangkau oleh konsumen.
8. KEINDAHAN
• pemasangan instalasi listrik harus
sesuai dengan dengan peraturan yang
berlaku, yang posisi peralatan -
peralatan listrik sesuai pada tempatnya.
EKONOMIS
• Biaya yang dikeluarkan untuk instalasi
harus sehemat mungkin dengan tetap
mengutamakan mutu peralatan.
10. Harus diperhatikan, spesifikasi dan
syarat pekerjaan ini menguraikan
syarat yang harus dipenuhi pihak
pemborong, antara lain mengenai
pelaksanaannya, material yang
digunakan, waktu penyerahannya dan
sebagainya.Gambar-gambarnya
harus jelas, mudah dibaca dan
dimengerti.
Untuk pemasangan suatu instalasi
listrik lebih dahulu harus dibuat
gambar-gambar rencananya
berdasarkan denah bangunan,
dimana instalasinya akan dipasang
jika spesifikasinya dan syarat-syarat
pekerjaan yang diterima dari pihak
bangunan / pemesan.
12. GAMBAR SITUASI
untuk menyatakan letak
bangunan dimana
intalasinya akan
dipasang, serta rencana
penyambungan dengan
jaringan PLN.
13. GAMBAR INSTALASI
Meliputi :
– Rencana penempatan semua
peralatan listrik yang akan dipasang
dan sarana peralatan, misalnya titik
lampu, sakelar, kontak-kontak,
perlengkapan hubung bagi.
– Rencana penyambungan peralatan
listrik dengan alat pelayanannya
misalnya antara lampu dengan
sakelarnya, motor dan pengasutnya
dan sebagainya.
– Hubungan antara peralatan listrik
dan sarana pelayanannya dengan
perlengkapan hubung bagi yang
bersangkutan.
– Data teknis penting dari setiap
peralatan listrik yang akan dipasang
14. D IA GR A M IN STA LA SI
GA R IS TU N GGA L
Meliputi :
– Diagram perlengkapan hubung
bagi dengan keterangan
mengenai ukuran/daya nominal
setiap komponen.
– Keterangan mengenai beban
yang terpasang dan pembaginya.
– Ukuran dan jenis hantaran yang
akan digunakan.
– System pentanahannya.
15. GAMBAR PERINCIAN
Meliputi :
– Perkiraan ukuran fisik
perlengkapan hubung
bagi.
– Cara pemasangan alat-
alat listriknya
– Cara pemasangan
kabelnya.
– Cara kerja instalasi
kontrolnya kalau ada.
16. PENGAWASAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMASANGAN
INSTALASI LISTRIK
1. Setiap pemasangan listrik harus mendapat
ijin dari instansi yang berwenang, umumnya
dari cabang PLN setempat.
2. Penaggung jawab pekerjaan instalasi harus
seorang yang ahli berilmu pengetahuan
dalam pekerjaan instalasi listrik danmemiliki
ijin dari instansi yang berwenang.
3. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik
harus diawasi oleh seorang pengawas yang
ahli dan berpengetahuan tentang listrik,
menguasai pengaturan perlistrikan,
berpengalaman dlaam pemasangan instalasi
listrik dan bertanggung jawab atas
keselamatan para pekerjanya.
4. Pekerjaan pemasangan instalasi listrik
harus dilaksanakan oleh orang-orang yang
berpengalaman tentang listrik.
5. Pemasangan instalasi listrik yang selesai
dikerjakan harus dilaporkan secara tertulis
kepada bagan pemeriksa (umumnya PLN
setempat) untuk diperiksa dan diuji.
6. Setelah dinyatakan baik secara tertulis oleh
bagan pemeriksa dan sebelum diserahkan
kepada pemilik, instalasinya harus dicoba
dengan tegangan dan arus kerja penuh
selama waktu yang cukup lama, semua
peralatan yang dipasang harus dicoba.
7. Perencana suatu instalasi listrik
bertanggung jawab atas rencana yang telah
dibuatnya.
8. Pelaksana pekerjaan instalasi listrik
bertanggung jawab atas pekerjaannya selama
batas waktu tertentu. Jika terjadi suatu
kecelakaan karena kesalahan pemasangan ia
bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.
17. • Tanda-tanda
• Peralatan listrik yang
dipasang
• Cara pemasangan
• Polaritas
• Pentanahannya
• Tahanan isolasi
• Cintinuenitas rangkaian
Pemeriksaan
dan pengujian
instalasi listrik
21. KESIMPULAN
Memasang instalasi listrik terlebih dahulu yang harus dipersiapkan
diantaranya adalah gambar rangkaian atau denah instalasi yang
akan dipasang, serta alat dan bahan. Selain itu, juga spesifikasi
dan syarat-syarat pekerjaan harus diterima dan dilaksanakan oleh
baik dari pemilik bangunan rumah maupunyang akan memasang
instalasi listrik tersebut, dan syarat tersebut tidak terlepas dari
peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib ialah yang
mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat. Juga pada
pemasangan instalasi listrik, harus sesuai dengan PUIL (Peraturan
Umum Instalasi Listrik).