Dokumen tersebut membahas tiga metode analisis rangkaian listrik yaitu analisis node, analisis mesh, dan analisis arus cabang. Metode-metode tersebut digunakan untuk menentukan parameter seperti arus, tegangan dalam suatu rangkaian listrik.
Dokumen ini memberikan informasi tentang termokopel tipe K. Termokopel adalah sensor suhu yang terdiri dari dua jenis logam yang disambungkan untuk membentuk sambungan pengukuran dan referensi. Perbedaan suhu antara kedua sambungan akan menghasilkan tegangan yang berbanding lurus dengan perbedaan suhu tersebut. Dokumen ini juga memberikan spesifikasi termokopel tipe K seperti rentang suhu dan sensitivitasnya.
Teks tersebut merangkum tentang Jembatan Wheatstone dan Jembatan Kelvin yang digunakan untuk mengukur tahanan dengan tingkat ketelitian tinggi. Jembatan Wheatstone terdiri dari 4 buah tahanan dan galvanometer, sedangkan Jembatan Kelvin merupakan modifikasi Jembatan Wheatstone dengan menggunakan 7 buah tahanan untuk meningkatkan ketelitian pengukuran tahanan rendah. Teks tersebut juga menjelaskan cara kerja, persamaan kesetimbangan
Rangkaian AC adalah rangkaian listrik dimana besarnya arus dan tegangan berubah secara periodik sesuai dengan waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Rangkaian ini memiliki beberapa jenis beban seperti beban resistif, induktif, kapasitif dan campuran. Setiap jenis beban memiliki karakteristik yang berbeda terkait hubungan antara tegangan dan arus.
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Dokumen tersebut membahas tentang bahan dielektrik dan kapasitansi. Ia menjelaskan tentang polarisasi pada bahan dielektrik akibat medan listrik dan definisi polarisasi. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara rapat fluks listrik, medan listrik, dan permitivitas relatif pada bahan isotropik serta contoh soal perhitungan polarisasi. Selanjutnya dibahas tentang definisi kapasitansi dan rumus kapasitansi untuk
Dokumen tersebut membahas mengenai alat ukur kumparan putar, termasuk prinsip kerjanya yang berdasarkan pada medan magnet dan kumparan listrik. Alat ini dapat berfungsi sebagai ammeter atau voltmeter dengan modifikasi tertentu, dan memiliki kelebihan seperti memerlukan daya rendah namun juga memiliki kelemahan seperti biaya yang lebih mahal.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik sementara dan memblokir arus DC. Kapasitor memiliki tiga sifat utama: dapat menyimpan muatan, menahan arus searah, dan melewatkan arus bolak-balik. Kapasitas kapasitor ditentukan oleh luas pelat dan jarak antar pelatnya, serta diukur dalam satuan Farad. Proses pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor dapat dijel
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik teorema Thevenin dan Norton pada rangkaian arus searah, serta mengukur Vth, Rth, IN, dan RN. Mahasiswa membuat rangkaian dan mengukur Vth sebesar 1,14 V dan Rth sebesar 1,54 k立 untuk rangkaian Thevenin, serta IN sebesar 2,1 mA dan RN sebesar 1,59 k立 untuk rangkaian Norton.
Material konduktor memiliki elektron bebas yang bergerak secara acak akibat eksitasi termal. Medan listrik mempengaruhi kecepatan elektron. Resistivitas dan konduktivitas dipengaruhi oleh temperatur dan ketidakmurnian material. Efek Hall terjadi ketika medan magnet mempengaruhi arah gerak elektron dalam konduktor.
Transistor油adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar listrik, yaitu Hukum Kirchhoff dan aturan-aturan terkait arus dan tegangan dalam rangkaian listrik tertutup. Di antaranya adalah hukum kekekalan muatan, hukum kekekalan energi, aturan pembagian tegangan dan pembagian arus. Contoh soal juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerapan hukum-hukum tersebut dalam menentukan arus listrik d
Dokumen tersebut membahas tentang besaran arus dan tegangan dalam ilmu listrik. Terdapat dua jenis komponen dalam rangkaian listrik yaitu komponen aktif dan pasif. Komponen aktif dapat menghasilkan energi seperti sumber tegangan sedangkan komponen pasif tidak dapat menghasilkan energi seperti resistor. Dokumen ini juga menjelaskan definisi arus dan tegangan serta hubungan antara keduanya berdasarkan hukum-huk
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
1. Rangkaian RLC seri dijelaskan dengan impedansi total Z sama dengan R ditambah j(XL - XC). Frekuensi resonansi terjadi ketika XL sama dengan XC.
2. Tegangan pada setiap komponen dapat dihitung dengan rumus pembagi tegangan dengan memanfaatkan impedansi masing-masing komponen.
3. Daya arus bolak-balik dinyatakan sebagai perkalian antara tegangan efektif, kuat arus efektif,
Dokumen tersebut membahas tentang bahan dielektrik dan kapasitansi. Ia menjelaskan tentang polarisasi pada bahan dielektrik akibat medan listrik dan definisi polarisasi. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara rapat fluks listrik, medan listrik, dan permitivitas relatif pada bahan isotropik serta contoh soal perhitungan polarisasi. Selanjutnya dibahas tentang definisi kapasitansi dan rumus kapasitansi untuk
Dokumen tersebut membahas mengenai alat ukur kumparan putar, termasuk prinsip kerjanya yang berdasarkan pada medan magnet dan kumparan listrik. Alat ini dapat berfungsi sebagai ammeter atau voltmeter dengan modifikasi tertentu, dan memiliki kelebihan seperti memerlukan daya rendah namun juga memiliki kelemahan seperti biaya yang lebih mahal.
1. Transistor adalah piranti semikonduktor tiga terminal yang dibangun dari dua material berbeda tipe (p dan n atau sebaliknya) dengan doping pada bagian tengah lebih rendah.
2. Transistor beroperasi dengan memberikan bias pada kedua junction, dimana arus pada collector berhubungan linier dengan arus basis.
3. Ada tiga konfigurasi transistor yaitu common base, common emitter, dan common collector, dengan penguatan arus berbeda pada seti
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik sementara dan memblokir arus DC. Kapasitor memiliki tiga sifat utama: dapat menyimpan muatan, menahan arus searah, dan melewatkan arus bolak-balik. Kapasitas kapasitor ditentukan oleh luas pelat dan jarak antar pelatnya, serta diukur dalam satuan Farad. Proses pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor dapat dijel
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik teorema Thevenin dan Norton pada rangkaian arus searah, serta mengukur Vth, Rth, IN, dan RN. Mahasiswa membuat rangkaian dan mengukur Vth sebesar 1,14 V dan Rth sebesar 1,54 k立 untuk rangkaian Thevenin, serta IN sebesar 2,1 mA dan RN sebesar 1,59 k立 untuk rangkaian Norton.
Material konduktor memiliki elektron bebas yang bergerak secara acak akibat eksitasi termal. Medan listrik mempengaruhi kecepatan elektron. Resistivitas dan konduktivitas dipengaruhi oleh temperatur dan ketidakmurnian material. Efek Hall terjadi ketika medan magnet mempengaruhi arah gerak elektron dalam konduktor.
Transistor油adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar listrik, yaitu Hukum Kirchhoff dan aturan-aturan terkait arus dan tegangan dalam rangkaian listrik tertutup. Di antaranya adalah hukum kekekalan muatan, hukum kekekalan energi, aturan pembagian tegangan dan pembagian arus. Contoh soal juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerapan hukum-hukum tersebut dalam menentukan arus listrik d
Dokumen tersebut membahas tentang besaran arus dan tegangan dalam ilmu listrik. Terdapat dua jenis komponen dalam rangkaian listrik yaitu komponen aktif dan pasif. Komponen aktif dapat menghasilkan energi seperti sumber tegangan sedangkan komponen pasif tidak dapat menghasilkan energi seperti resistor. Dokumen ini juga menjelaskan definisi arus dan tegangan serta hubungan antara keduanya berdasarkan hukum-huk
Teori Thevenin menyatakan bahwa rangkaian listrik kompleks dapat disederhanakan menjadi sumber tegangan dan resistor tunggal yang setara. Teori ini berguna untuk menganalisis sistem daya dan rangkaian lainnya dengan mudah dengan mengubah rangkaian asli menjadi rangkaian ekuivalen Thevenin yang lebih sederhana. Penggunaan utama teori ini adalah untuk mempermudah perhitungan arus dan tegangan pada rangkaian.
Dokumen tersebut memberikan daftar nama dan merupakan bagian dari mata kuliah Fisika di salah satu perguruan tinggi. Tidak terdapat informasi lain yang relevan untuk diringkas.
Pertemuan membahas hukum-hukum dasar teknik elektro seperti hukum Ohm, hukum Kirchoff 1 dan 2, serta theorema superposisi, Thevenin, dan Norton beserta contoh soal penerapannya.
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum dasar elektronika seperti hukum Ohm, hukum Kirchhoff, rangkaian listrik seri, paralel dan kombinasinya, serta teorema Thevenin untuk menyederhanakan rangkaian rumit menjadi rangkaian setara."
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar elektronika analog seperti hukum Ohm, hukum Kirchhoff I dan II, serta teorema-teorema analisis rangkaian seperti teorema superposisi, Thevenin, dan Norton.
Laporan akhir eldas 1 utari prisma dewi (rsa1 c316008)utari prisma dewi
油
Laporan ini membahas percobaan rangkaian Thevenin dan Norton pada rangkaian arus searah. Percobaan ini bertujuan agar mahasiswa memahami teorema Thevenin dan Norton dalam menyederhanakan rangkaian. Hasil percobaan menunjukkan perbedaan antara hasil praktik dan teori karena keterbatasan waktu dan peralatan.
Presentasi ini berupa penjelasan tentang teorema Thevenin yang disarikan dari video tutorial Prof.Dr. C.B. Bangal (Youtube) dan beberapa referensi lainnya. Teorema Thevenin merupakan salah satu teorema dalam analisis rangkaian elektronik. Terkadang mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teorema ini. Prof. Dr. C.B. Bangal mengajak kita untuk memahami teorema ini langsung dengan penerapan soal. Keterangan dari Prof. Dr. C.B. Bangal tersebut kami ubah dalam bentuk slide bahasa Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para mahasiswa/pelajar yang sedang belajar dasar-dasar analisis rangkaian elektronika. Selamat belajar dan semoga sukses!
Teorema Thevenin dapat menyederhanakan rangkaian elektronik rumit menjadi satu sumber tegangan dan resistor ekuivalen yang dipasang secari seri. Teorema ini berguna untuk menganalisis arus pada beban dan merancang jaringan penyesuaian impedansi antar sistem elektronik.
Dokumen tersebut membahas prinsip kerja rangkaian catu daya linier mulai dari penyearah hingga regulator tegangan. Secara singkat, penyearah digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC dengan menggunakan dioda. Kapasitor digunakan sebagai filter untuk mengurangi tegangan ripple. Regulator digunakan untuk menstabilkan tegangan keluaran dari penyearah. IC regulator seperti IC 78XX kini sudah banyak digunakan untuk mereg
Rangkaian listrik dapat disederhanakan menjadi sumber tegangan atau sumber arus ekuivalen menggunakan Teorema Thevenin dan Teorema Norton. Teorema Thevenin menyederhanakan rangkaian menjadi sumber tegangan seri dengan resistansi ekuivalen, sedangkan Teorema Norton menjadi sumber arus paralel dengan resistansi ekuivalen. Kedua teorema ini berguna untuk mempermudah analisis rangkaian listrik yang kompleks.
Pertemuan ini membahas berbagai teknik optimisasi untuk memaksimalkan atau meminimalkan fungsi tujuan perusahaan dengan kendala tertentu. Teknik-teknik tersebut meliputi analisis hubungan ekonomi, biaya total rata-rata dan marginal, pendekatan penerimaan total dan biaya total, analisis marginal, kalkulus diferensial, serta optimasi terkendala dan multivariat.
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikNovia Putri
油
Sistem distribusi listrik memiliki keandalan yang ditentukan oleh konfigurasi, komponen, dan pengaturan operasinya. Konfigurasi spindle lebih andal dari radial karena memiliki gardu hubung dan feeder cadangan, meskipun biayanya lebih mahal. Keandalan setiap komponen juga mempengaruhi keandalan keseluruhan sistem.
1. The circuit contains an inductor L and resistor R. A switch connecting the inductor to a voltage source Vs opens at t=0.
2. The initial current through the inductor is i(0)=I0. The final current is i()=0 as there is no longer a voltage applied.
3. The time constant is =L/R. The current through the inductor will decay exponentially according to the equation i(t)=I0e-t/.
The document discusses reliability criteria for bulk power supply systems. It defines key terms like reliability, security, adequacy, and discusses how reliability criteria are used in system planning and operation. Specifically, it establishes the most economic operating conditions under normal conditions and ensures the system can withstand disturbances without violating criteria. The document uses examples of system operating limits and disturbance-performance tables to illustrate how limits are determined and assessed using reliability criteria.
1. Various types of high voltage tests are performed on electrical equipment, including sustained low-frequency tests at power frequency, high voltage direct current tests, and high-frequency tests.
2. Tests are conducted on insulating materials (samples) and completed equipment to evaluate dielectric strength, loss, and heating effects.
3. Different classes of tests are conducted on insulators including type tests to evaluate design suitability, sample tests on a few units, and routine tests applied to all units to test performance up to flashover.
1. The document discusses power factor, AC power calculations, and power factor correction for complex loads. It defines real power, reactive power, apparent power, and power factor.
2. Transformers are introduced as devices that couple AC circuits magnetically. An ideal transformer multiplies input voltage by the turn ratio and divides input current by the turn ratio. Impedance is reflected across transformers.
3. Three-phase power systems are discussed, including positive sequence, line voltages, and total constant power for balanced loads in wye and delta configurations.
The document discusses capacitors and their properties. It covers the basic structure of a capacitor, how capacitors store charge, the factors that determine capacitance, different types of capacitors, and how capacitors behave in DC and AC circuits. It also addresses switched capacitors and their use in integrated circuits.
The document discusses various types of tests conducted on isolators, bushings, cables, and circuit breakers. Key tests include:
1. Power frequency and impulse voltage withstand tests to check the insulation strength of isolators, bushings, and cables.
2. Partial discharge and tan delta tests to evaluate insulation condition and dielectric losses.
3. Short circuit tests on circuit breakers to check their ability to safely interrupt fault currents under different voltage and current conditions.
4. Other tests include temperature rise, mechanical endurance, and measurement of electrical characteristics.
The document discusses current transformers (CTs) and their basics according to IEEE standards. It covers various types of CT construction including the common "doughnut" type using an iron core wound with secondary turns. It explains key CT concepts such as transformer ratio, polarity, rating factors, accuracy classes for metering and relaying purposes, burden calculations, and factors that can influence accuracy such as frequency, current ratio, and burden. CT saturation and DC offset are also addressed.
This document defines voltage transformers (VTs) and control power transformers. VTs are instrument transformers that reflect a primary voltage to a secondary voltage through a magnetic medium, connected in parallel across a circuit. They produce a secondary voltage of 115-120V nominally for ease of measurement and safety. Control power transformers provide power for devices with high inrush currents, with less critical regulation. The document discusses VT accuracy classes, burdens, installation guidelines, and typical connection methods including open delta and Y-Y configurations.
The document discusses disconnector switches and earth switches. It defines disconnectors as devices used for galvanically isolating networks or sections of switchgear installations. It lists 7 types of disconnectors - center break, double end break, vertical break, single side break, pantograph, semi-pantograph, and earth switch. It provides technical specifications for disconnectors, including voltage ratings, insulation levels, current ratings, interlocks, clearances, insulators, operating times, and mechanisms. Outline drawings of disconnectors are also included.
This document provides an overview of surge protection and power quality. It discusses how voltage surges can damage electronic equipment and outlines the basics of AC power and types of voltage disturbances. The progression of increasingly sensitive electronic devices is described. Common surge protection devices are explained, particularly metal oxide varistors, how they work to suppress voltage surges, and their failure modes from high energy or repetitive overvoltages. The goal is to describe surge risks and various protection technologies.
This document provides an overview of conductors and insulators. It discusses the function of conductors in providing pathways for current flow. It also describes standard wire gauge sizes and types of wire conductors. Additionally, it covers topics such as connectors, printed wiring, switches, fuses, wire resistance, ion current in liquids and gases, and insulators.
The document discusses different types of circuit breakers. It describes the working principles of circuit breakers including how they protect electrical circuits from overload or short circuits. It explains the basic components and working of oil circuit breakers, air circuit breakers, vacuum circuit breakers, and SF6 circuit breakers. SF6 circuit breakers use sulfur hexafluoride gas which has excellent insulating properties and enables fast and efficient extinguishing of electric arcs during opening of contacts.
Pengantar teknik tegangan tinggi pert.1Novia Putri
油
This document discusses high voltage equipment and power transmission. It begins by listing references on high voltage engineering. It then provides equations showing that transmission losses are directly proportional to resistance and inversely proportional to the square of the transmission voltage. To reduce losses, the transmission voltage should be increased. It also discusses key differences between high and low voltage equipment, including larger insulation systems, components, cooling requirements, and overvoltage protection for high voltage.
Tiga cara utama dalam perawatan mesin yaitu (1) membersihkan peralatan dari debu dan kotoran, (2) memeriksa bagian-bagian penting peralatan, dan (3) memperbaiki kerusakan pada bagian instalasi. Perawatan dibedakan menjadi terencana seperti pemeliharaan pencegahan dan korektif, serta tidak terencana seperti darurat dan kerusakan.
2. EL2093
MTHPendahuluan
Tujuan:
Mengulang teorema
Thevenin, Norton,
dan transformasi
sumber pada
penyederhanaan
analisis rangkaian
untuk memperkuat
pemahaman dan
keterampilan
pemanfaatannya.
Garis Besar Isi Kuliah
Rangkaian Ekivalen
Thevenin
Rangkaian Ekivalen
Norton
Cara lain menentukan
resistensi Thevenin
Transformasi Sumber
2
3. EL2093
MTHRangkaian Ekivalen Thevenin
Menyederhanakan rangkaian
3
Menyederhanakan rangkaian kompleks menjadi
rangkaian sederhana dengan sumber dan resistansi
(impedansi) saja
Rangkaian
resistif dengan
sumber bebas
dan dependen
a
b
4. EL2093
MTHSyarat Ekivalen Thevenin
Rangkaian Thevenin harus ekivalen pada
titik pandang terminal, yaitu memberikan
arus dan tegangan yang sama seperti
rangkaian aslinya pada beban
Ekivalensi harus belaku untuk semua nilai
resistansi (impedansi).
4
5. EL2093
MTHKonsiderasi Rangkaian Terbuka
Saat beban rangkaian asli naik mendekati
tak hingga, arus mendekati nol, tetapi
tetap ada tegangan rangkaian terbuka
pada terminal beban.
Tegangan rangkaian terbuka ini harus
disediakan rangkaian ekivelen Thevenin.
5
6. EL2093
MTHKeadaan Rangkaian Terbuka
Ada tegangan
rangkaian terbuka
pada terminal a-b
dalam rangkaian asli.
Tegagangan
rangkaian terbuka
disediakan sumber
tegangan pada
rangkaian ekivalen
Thevenin.
6
Rangkaian
resistif dengan
sumber bebas
dan dependen
a
b
7. EL2093
MTH
Konsiderasi Rangkaian Hubung
Singkat
Saat beban rangkaian asli turun
mendekati hubung singkat, tegangan
mendekati nol, tetapi tetap ada arus
rangkaian hubung singkat pada terminal
beban.
Arus rangkaian hubung singkat ini juga
harus disediakan rangkaian ekivelen
Thevenin
7
8. EL2093
MTHKeadaan Hubung Singkat
Arus hubung singkat
mengalir dalam
rangkaian ekivalen
Thevenin harus sama
dengan arus dalam
rangkaian asli.
8
isc
isc
V
Thi =sc
R
Th
Rangkaian
resistif dengan
sumber bebas
dan dependen
16. EL2093
MTHBila semua sumber bebas
Lihat terminal a-b terminals dengan semua
sumber bebas dibuat 0.
Sumvber tegangan menjadi hubung singkat
Sumber arus menjadi rangkaian terbuka
Tentukan resistansinya
16
19. EL2093
MTH
Rangkaian ekivalen Thevenin dengan
sumber dependen
( 20 )(25) 500
5 3
2000
Th abV v i i
v
i
19
R1
2kOhm
R2
25 OhmV2
3 V/V
I1
20 A/A
a
b
V
5 V
24. EL2093
MTHMetoda lain
24
Buatlah sumber tegangan bebas menjadi nol dan
eksitasi rangkaian pada terminal a-b dengan sumber
tegangan atau sumber arus.
Disini gunakan sumber tegangan dan kita akan
mendapatkan tegangan dan arus dependen.
R1
2kOhm
R2
25 OhmV2
3 V/V
I1
20 A/A
a
b
V
5 V
26. EL2093
MTHResistansi Thevenin (lanjutan)
T
T
T
T T
T
T
Th
T
V
I = +20I
25
3V
I= -
2000
V 3V
I = +20 -
25 2000
I 1 6 1
= - = R =100立
V 25 200 100
26
R1
2kOhm
R2
25 OhmV2
3 V/V
I1
20 A/A
a
b
VT
12 V
I
20I IT
31. EL2093
MTH
Rangkaian Ekivalen Thevenin
o Teorema Thevenin untuk rangkaian sinusoidal AC hanya berbeda
pada impedansi menggantikan resistansi.
o Semua rangkaian ac linier dapat digantikan dengan sebuah sumber
tegangan diseri dengan impedansi
o perhatikan kuliah sebelumnya untuk mencari Vth dan Zth