Dokumen tersebut memberikan informasi tentang aldehid dan keton. Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karbonil C=O dan digunakan sebagai bahan baku industri serta memiliki berbagai reaksi kimia. Aldehid lebih reaktif daripada keton karena memiliki atom hidrogen pada gugus karbonil.
Alkana memiliki ikatan sigma yang kuat sehingga sulit bereaksi dengan senyawa lain. Alkana dapat bereaksi dengan oksigen melalui pembakaran menghasilkan CO2 dan H2O. Alkana juga dapat mengalami reaksi substitusi dengan halogen dan reaksi eliminasi membentuk alkena.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis gugus fungsi senyawa karbon seperti alkohol, eter, aldehid, dan keton. Gugus-gugus fungsi ini menentukan struktur dan sifat kimia senyawa tersebut.
The document discusses elimination reactions where a substrate loses a small group like HCl, H2O or Cl2 during reaction to form products. It specifically discusses E2 and E1 elimination reactions of alkyl halides with strong or weak bases. E2 reactions are concerted single step reactions that are stereospecific and regioselective. E1 reactions proceed through a carbocation intermediate in two steps, are not stereospecific but are regioselective following Zaitsev's rule. The rate and mechanism depends on the concentration of base, structure of substrate and leaving group. Hofmann elimination reactions give the least substituted alkene as the major product when the leaving group is bulky like trimethylammonium.
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Mekanisme reaksi eliminasi meliputi tahapan-tahapan yang terjadi pada reaksi eliminasi, jenis reaksi eliminasi berdasarkan molekul yang dilepaskan, posisi H yang tereliminasi, kinetika reaksinya (E1 atau E2), dan faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya reaksi dan produk yang dihasilkan.
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang Teori Orbital Molekul (TOM) yang menjelaskan pembentukan ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul. TOM menjelaskan bagaimana orbital-orbital atom tumpang tindih dan membentuk orbital-orbital molekul ikatan dan antiikatan, serta urutan pengisian elektron pada orbital-orbital tersebut. Contoh penerapan TOM pada beberapa molekul diatomik seperti H2, O2, dan
Berdasarkan hasil reaksi identifikasi yang diberikan, senyawa dengan rumus C3H6O tersebut adalah aldehida.
1. Dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, menunjukkan adanya gugus aldehida.
2. Oksidasi menghasilkan senyawa yang dapat memerahkan lakmus biru, yaitu asam karboksilat, menunjukkan bahwa senyawa awal adalah aldehida.
Oleh karena itu, gugus
Ester terbagi menjadi tiga golongan berdasarkan susunannya, yaitu sari buah-buahan, lemak atau minyak, dan lilin. Sari buah-buahan adalah ester dari alkohol suku rendah atau tengah, sedangkan lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dan asam karboksilat suku tengah atau tinggi. Lilin adalah ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi.
Dokumen tersebut membahas sistem tiga komponen air, kloroform, dan asam asetat. Bertujuan untuk memberikan data kelarutan ketiga komponen dan mengetahui derajat kebebasan sistemnya. Data kelarutan diperoleh dengan menitrasi campuran air dan asam asetat dengan kloroform atau air. Hasilnya digambarkan dalam diagram segitiga untuk mengetahui variasi komposisi ketiga komponen.
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. Alkohol juga bereaksi dengan PCl5 menghasilan gas HCl, berbeda dengan eter yang bereaksi namun tidak menghasilkan HCl.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
Mekanisme reaksi eliminasi meliputi tahapan-tahapan yang terjadi pada reaksi eliminasi, jenis reaksi eliminasi berdasarkan molekul yang dilepaskan, posisi H yang tereliminasi, kinetika reaksinya (E1 atau E2), dan faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya reaksi dan produk yang dihasilkan.
1. Laporan ini membahas percobaan fotosintesis pada tumbuhan Hydrilla yang bertujuan untuk mengamati faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis dan mengidentifikasi hasil reaksi fotosintesis.
2. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju fotosintesis paling tinggi pada perlakuan cahaya langsung ditambah NaHCO3, mengindikasikan bahwa cahaya dan konsentrasi CO2 mempengaruhi laju fotosintesis.
3
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang Teori Orbital Molekul (TOM) yang menjelaskan pembentukan ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul. TOM menjelaskan bagaimana orbital-orbital atom tumpang tindih dan membentuk orbital-orbital molekul ikatan dan antiikatan, serta urutan pengisian elektron pada orbital-orbital tersebut. Contoh penerapan TOM pada beberapa molekul diatomik seperti H2, O2, dan
Berdasarkan hasil reaksi identifikasi yang diberikan, senyawa dengan rumus C3H6O tersebut adalah aldehida.
1. Dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata, menunjukkan adanya gugus aldehida.
2. Oksidasi menghasilkan senyawa yang dapat memerahkan lakmus biru, yaitu asam karboksilat, menunjukkan bahwa senyawa awal adalah aldehida.
Oleh karena itu, gugus
Ester terbagi menjadi tiga golongan berdasarkan susunannya, yaitu sari buah-buahan, lemak atau minyak, dan lilin. Sari buah-buahan adalah ester dari alkohol suku rendah atau tengah, sedangkan lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dan asam karboksilat suku tengah atau tinggi. Lilin adalah ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku tinggi.
Dokumen tersebut membahas sistem tiga komponen air, kloroform, dan asam asetat. Bertujuan untuk memberikan data kelarutan ketiga komponen dan mengetahui derajat kebebasan sistemnya. Data kelarutan diperoleh dengan menitrasi campuran air dan asam asetat dengan kloroform atau air. Hasilnya digambarkan dalam diagram segitiga untuk mengetahui variasi komposisi ketiga komponen.
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. Alkohol juga bereaksi dengan PCl5 menghasilan gas HCl, berbeda dengan eter yang bereaksi namun tidak menghasilkan HCl.
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Raha Sia
油
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbon seperti haloalkana, alkohol, eter, aldehid, keton, asam karboksilat dan ester. Secara singkat, dibahas tentang rumus struktur, tata nama, sifat-sifat kimia dan contoh senyawa-senyawa tersebut.
Bab ini membahas tentang senyawa karbon dan golongannya, terutama alkohol dan eter. Senyawa karbon dikelompokkan berdasarkan gugus fungsionalnya, seperti alkohol (rumus umum R-OH), eter (R-O-R'), aldehid, keton, asam karboksilat, dan ester. Alkohol dan eter merupakan isomer karena memiliki rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsional yang berbeda. Alkohol dapat mengalami
Dokumen tersebut membahas tentang kimia organik yang mencakup struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik yang terdiri atas karbon dan hidrogen beserta unsur lain. Juga membahas tentang jenis senyawa organik seperti alkana, alkena, alkuna, sikloalkana, dan gugus-gugus fungsional seperti alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, dan ester beserta sifat
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis senyawa karbon seperti isomer, gugus fungsional, hidrokarbon, alkana, alkena, alkohol, eter, aldehida, keton, asam karboksilat, ester, lemak, minyak, dan haloalkana. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan definisi, tatanama, sifat kimia, dan contoh dari berbagai senyawa karbon dasar.
1) Dokumen tersebut merupakan makalah tentang pembelajaran e-learning mata pelajaran kimia SMA semester 2 yang membahas tentang senyawa karbon organik sederhana berdasarkan gugus fungsionalnya.
2) Senyawa karbon organik sederhana dibahas meliputi alkohol, eter, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat.
3) Diskusi meliputi rumus umum, penamaan, sifat-sifat, dan contoh seny
Dokumen tersebut membahas tentang turunan dari alkana seperti alkohol, eter, aldehida, keton, dan lainnya. Juga membahas tentang gugus fungsional, isomer fungsional, dan penamaan IUPAC dari beberapa golongan senyawa organik seperti alkohol dan eter.
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
油
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Program Dual Track Kalimantan Timur 2025.pptxFajar Baskoro
油
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
1. -Siti Umayah-
Alkohol dan Eter
SENYAWA KARBONTURUNAN
ALKANA
Struktur Umum
Rumus Molekul
Tata Nama
Sifat
Isomer
Sintesis/Pembentukan
Aplikasi/Kegunaan
4. Senyawa Karbon Turunan Alkana :
Merupakan senyawa2 hasil reaksi
substitusi/penggantian 1 atom H (milik alkana)
oleh atom atau gugus atom (kumpulan atom).
Atom H dari etana digantikan oleh gugus Cl dan gugus OH
Gugus pengganti (Cl dan OH) dikenal sebagai gugus
fungsi.
Etana
G
Gu
ug
gu
us
s f
fu
un
ng
g
s
s
ii
5. GugusFungsi :
Penggantian 1 atom H oleh gugus fungsi dapat mengakibatkan
sifat yang berbeda.
Merupakan atom atau sekelompok atom yang menentukan sifat
dari senyawa karbon.
Sehingga gugus fungsi merupakan bagian paling reaktif
dibandingkan bagian-bagian lain dari senyawa karbon.
Etana
Titik didih =89
Kloroetana
Titik didh =12,5
Etanol
Titik didih = 78,3
9. Alkohol
(Turunan alkana)
Atom H digantikan/disubstitusi dengan
gugus OH.
CnH2n+2O
RumusMolekul
T
ata Nama
1. IUPAC
2. TRIVIAL
10. IUPAC
1. Tentukan rantai karbon terpanjang yang mengandung
OH. (Rantai Utama) diberi nama sesuai dengan nama
alkananya,namun akhiran a diganti dengan ol.
Contoh:
Rantai terpanjang,terdiri dari 5
atom C yang saling berikatan
Senyawa alkana memiliki 5
atom C = pentana
Turunan alkana Alkohol
Pentanol
Tata Nama
11. 2. Semua atom karbon diluar rantai utama disebut dengan
cabang,diberi nama alkil sesuai dengan jumlah atom C.
Contoh:
Rantai Utama
Alkana
CH4
(metana)
Alkil
CH3
(metil)
C2H6
(etana)
C2H5
(etil)
Cabang
Cabang
12. 3. Penomoran. Rantai utama diberi nomor dari ujung
terdekat dengan gugus OH.
Contoh:
Jika posisi gugus OH sama baik dari ujung kiri maupun
kanan penomoran dimulai dari ujung terdekat dengan
cabang.
Contoh:
Bagimana jika posisi
gugus OH sama??
13. 4. Jika terdapat cabang yang sama dalam satu rantai
karbon diberi nama awalan di depannya :
2(di),3(tri),4(tetra),5(penta),dst..
Contoh:
2,3-dimetil-3-pentanol
Jika terdapat cabang yang berbeda dalam satu rantai
karbon gunakan aturan Alfabet
Contoh:
etil, isopropil, butil maka urutannya : butil-etil-isopropil
Terdapat 2 cabang :
2 metil ...dimetil
14. 5. Urutan pemberian nama alkohol :
Nomor cabangnama cabang(alkil)nomor gugus OHnama
rantai utama
Contoh:
3,4-dimetil-2- pentanol
No. Cabang
Nm. Cabang
No. Gugus OH
Nm. Rantai utama
15. 6. Jika terdapat lebih dari satu gugus OH pada rantai
karbon,digunakan akhiran -diol, -triol, dst. Akhiran a
pada nama alkana rantai utama tetap dipakai.
Contoh:
Cabang : ada 2 etil di No. 4
dan metil di No. 3
Rantai terpanjang terdapat 6
atom C (heksana) dan
terdapat dua gugus OH di No.
2 dan 4
Jadi, senyawa di atas diberi nama :
4-etil-3-metil-2,4-heksanadiol
17. Alkohol Primer (1属)
Alkohol primer (1属) adalah suatu alkohol dengan gugus
hidroksil (-OH) terikat pada atom karbon primer
Atom karbon primer adalah atom karbon yang mengikat satu
atom karbon lain.
Jenis-jenisAlkohol
Berdasarkan letak gugus -OH
1. Alkohol Primer
2. Alkohol Sekunder
3. Alkohol Tersier
Atom karbon primer (1属)
18. Alkohol Sekunder (2属)
Alkohol sekunder (2属) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (-OH)
terikat pada atom karbon sekunder
Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua
atom karbon lain.
Atom karbon sekunder (2属)
19. Alkohol Tersier (3属)
Alkohol tersier (3属) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (-OH)
terikat pada atom karbon tersier
Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiga atom
karbon lain.
Atom karbon tersier (3属)
21. Sifat Alkohol
Sifat Fisik Alkohol
1. Semakin banyak jumlah rantai karbon dalam suatu senyawa
alkohol,maka titik didih dan titik lelehnya semakin tinggi
Nama Rumus struktur
Titik didih
(C)
Metanol CH3-OH 64,5
Etanol CH3-CH2-OH 78,3
Propanol CH3-CH2-CH2-OH 97,2
Butanol CH3-CH2-CH2-CH2-OH 117
Pentanol CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-OH 138
22. 2. Senyawa alkohol yang memiliki rumus molekul sama,maka alkohol
bercabang mempunyai titik didih lebih rendah daripada alkohol
rantai lurus.
Rumus molekul: C4H10O
Nama Rumus struktur
Titik didih
(C)
1-butanol 118
Isobutil alkohol 107,9
Tersbutil alkohol 82,2
23. 3. Semakin panjang rantai karbon dalam alkohol,maka kelarutan
dalam air(pelarut polar) makin berkurang,sedangkan kelarutan
dalam pelarut nonpolar bertambah
Nama Rumus struktur
Kelarutan (g/100 g
air)
Metanol CH3-OH Larut sempurna
Etanol CH3-CH2-OH Larut sempurna
Propanol CH3-CH2-CH2-OH Larut sempurna
Butanol CH3-CH2-CH2-CH2-OH 8,3
Pentanol CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-OH 2,6
24. Sifat Alkohol
Sifat Kimia Alkohol
1. Bereaksi dengan logam natrium membentuk alkoksida dan gas
hidrogen.
Contoh : reaksi etanol dengan logam natrium
Reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol dan eter
2. Bereaksi dengan hidrogen halida membentuk haloalkana dan air
Reaksi Umum: R-OH + HX R-X + H2O
Contoh : reaksi metanol dengan HCl
25. 3. Reaksi oksidasi alkohol
Zat pengoksidasi (oksidator) yang digunakan adalah larutan K2Cr2O7
dalam lingkungan asam
Alkohol primer teroksidasi membentuk aldehid
Alkohol Primer
26. 3. Reaksi oksidasi alkohol
Zat pengoksidasi (oksidator) yang digunakan adalah larutan K2Cr2O7
dalam lingkungan asam
Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton
Alkohol sekunder
Alkohol tersier
Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi
28. 5. Reaksi Dehidrasi Alkohol
Jika dipanaskan dengan asam kuat,alkohol akan terdehidrasi
membentuk alkena dan air.
Contoh :
6. Reaksi alkohol dengan PCl5
Reaksi alkohol dengan PCl5 akan membebaskan gas HCl
Reaksi ini digunakan untuk membedakan alkohol dengan eter
Contoh:
29. 7. Tes Lucas pada Alkohol
Suatu larutan ZnCl2 dalam HCl pekat dikenal sebagai pereaksi
Lucas
Dalam tes Lucas,terjadi substitusi gugus hidroksil (OH) oleh atom
Cl ( Cl) membentuk haloalkana
Contoh :
C2H5OH + HCl C2H5Cl + H2O
Etanol Asam klorida Etil klorida Air
Alkohol tersier bereaksi sangat cepat membentuk alkil klorida
Alkohol sekunder bereaksi dalam waktu beberapa menit
Alkohol primer bereaksi jika dipanaskan
30. Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul
sama,tetapi susunan atomnya berbeda.
Isomer
Isomer pada Alkohol
1. Isomer posisi
2. Isomer fungsi
3. Isomer optik
Isomer Alkohol
32. Isomer Fungsi
Keisomeran fungsi adalah keisomeran yang terjadi karena
perbedaan gugus fungsi di antara senyawa-senyawa yang
mempunyai rumus molekul sama
Alkohol berisomer fungsi dengan eter
33. Isomer Optik
Sifat optik adalah kemampuan suatu senyawa untuk dapat
memutar bidang cahaya terpolarisasi
Keisomeran optik terjadi karena adanya atom C asimetrik,yaitu
atom C yang mengikat 4 gugus yang berbeda
Contoh : 2-butanol memiliki 1 atom asimetrik ,sehingga isomer
optiknya
34. 1. Reaksi reduksi aldehid dan keton
Pereduksi yang dapat digunakan : H2O, H+
Reduksi aldehid melalui hidrogenasi katalisis atau dengan hidrida
logam akan menghasilkan alkohol primer
CH3-COH
Etanal
CH3-CH2-OH
Etanol
Reduksi keton akan menghasilkan alkohol sekunder
CH3-CO-CH3
Sintesis/Pembentukan Alkohol
2-propanol
Alkohol tersier tidak dapat dibuat dengan cara ini
propanon
35. 2. Reaksi haloalkana dan basa
Rumus umum : RX + LOH ROH + LX
Contoh : reaksi kloropentana dan KOH menghasilkan pentanol
C5H11Cl + KOH
Kloropentana
C5H11OH + KCl
pentanol
3. Reaksi hidrasi alkena
Hidrasi alkena dalam asam encer akan menghasilkan alkohol.
Contoh : reaksi hidrasi etilena menghasilkan etanol
CH2= CH2 + H2 O CH3CH2 OH
Etilena etanol
36. 4. Pembuatan alkohol menggunakan reagen Grignard
Dengan pereaksi Grignard,alkohol tersier dibuat dari keton dan
ester.
37. 5. Hidrolisis ester
Rumus ester suatu asam organik : R COO R
Hidrolisis ester dapat menghasilkan alkohol dan asam
karboksilat
Reaksi umum: RCOOR + H2O RCOOH + ROH
Contoh : hidrasi metil etanoat menghasilkan metanol
CH3COOCH3 + H2O CH3COOH + CH3OH
Metil etanoat asam etanoat metanol
38. 6. Reaksi hidrogenasi karbon monoksida menghasilkan metanol
sekitar 95% metanol diproduksi melalui hidrogenasi CO
dengan katalis (ZnO,Cr2O3) dan dipanaskan secara bertingkat
dengan tekanan tinggi melalui reaksi:
CO (g) + 2H2(g) CH3OH (l)
7.Etanol dapat dihasilkan melalui fermentasi polisakarida
Tahap 1: pati diubah scr enzimatik menjadi glukosa
(C6H10O5)x + xH2O xC6H12O6
Tahap 2 : glukosa diubah menjadi etanol dengan bantuan enzim
C6H12O6 2C2H5O2H + 2CO2
39. Senyawa alkanol Kegunaan
Metanol Sebagai bahan bakar
Etanol untuk membunuh kuman
Sebagai pelarut misalnya dalam
pembuatan parfum
Glikol (1,2 etanadiol) Digunakan untuk bahan serat sintesis,
seperti dacron, pelarut, dan pelembut
Digunakan sebagai penurun titik beku
Kegunaan Senyawa Alkohol
43. 1. Menentukan gugus alkoksi dan gugus alkana
2. Memberi nomor gugus alkana,dimulai dari salah satu ujung
gugus alkana sehingga gugus fungsi dan alkoksi terikat
pada atom C dengan nomor terkecil.
3. Alkil yang terikat pada gugus alkana dijadikan sebagai
cabang
4. Nama cabang alkil diurutkan berdasarkan alfabet
5. Jika terdapat cabang alkil yang sama dalam senyawa
(jumlahnya dua atau lebih),maka nama cabang diberi
awalan.
6. Penamaan ditulis dengan urutan:
No. atom C yang mengikat gugus fungsi-Nm. gugus
alkoksi-No. atom C yang mengikat cabang alkil-Nm.
cabang alkil-Nm gugus alkana
44. Contoh :
CH3 O CH3
Metoksi metana
Nama alkoksi = metoksi
Nama alkana = metana
3 2 1
CH3 CH2 CH2 O CH3
1-metoksi propana
Nama alkoksi = metoksi
Nama alkana = propana
Posisi gugus fungsi = C-1
INGAT!!
Gugus alkana gugus alkil
dengan rantai atom C terpanjang
Penomoran diletakkan
sedemikian sehingga agar gugus
fungsi dan alkoksi terikat pada
atom C dengan nomor terkecil
45. CH3 CH3
Nama alkoksi = metoksi
Nama alkana = Pentana
Posisi gugus fungsi = C-2
Nama alkil :
Ada 2 metil pada C-2 dan C-4
Ada 1 etil pada C-3
5 4 3 2
CH3 CH CH C O CH3
1
C2H5 CH3
INGAT!!
Alkil yang terikat pada gugus alkana dijadikan sebagai cabang
Nama cabang alkil diurutkan berdasarkan alfabet
Jika terdapat cabang alkil yang sama dalam senyawa
(jumlahnya dua atau lebih),maka nama cabang diberi awalan.
2-metoksi-3-etil-2,4-dimetil pentana
48. Sifat Eter
Eter memiliki sifat fisik yang lebih rendah dibandingkan dengan
alkohol.
Sifat Fisik Eter
Eter Alkohol
R-O-R R-OH
Lebih non polar
(terkait kelarutan)
Lebih polar
(terkait kelarutan)
Tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen antar
molekulnya
(terkait titik didih)
Dapat membentuk ikatan
hidrogen antar molekulnya
(terkait titik didih)
49. Eter Alkohol
C4H10O (dietil eter) C4H10O (butanol)
Titik didih =34,5 Titik didih =118
Kelarutan = 8 g/ 100mL 8,3 G/100mL
Suhu ruang gas Suhu ruang cair
50. Struktur Nama
Titik
didih (oC)
Kelarutan
(g/100ml air)
CH3-O-CH3 Dimetil eter -24
Larut
sempurna
CH3-CH2-O-CH2-CH3 Dietil eter 34,5 8,0
CH3-CH2-CH2-O-CH2-
CH2-CH3
Dipropil eter 90,1 -
Makin panjang rantai alkil dalam eter makin kurang
kelarutannya di dalam air.
55. IsomerEter
Eter dengan rumus umum R O R' mempunyai keisomeran
fungsi dengan alkohol (R OH).
Isomer fungsi adalah keisomeran yang terjadi karena perbedaan
gugus fungsi di antara senyawa-senyawa yang memiliki rumus
molekul sama.