Bryophyta dan Pterydophyta merupakan dua kelompok tumbuhan non berbiji yang memiliki siklus hidup melalui fase gametofit dan sporofit secara bergantian. Lumut memiliki organ mirip akar, batang dan daun namun tidak memiliki pembuluh, sementara paku memiliki pembuluh dan organ yang lebih kompleks. Kedua kelompok tumbuhan ini memiliki peran penting dalam ekosistem.
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) yang memiliki 4 bangsa yaitu Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales. Kelas ini memiliki ciri-ciri seperti gametofit berbentuk talus dan memiliki organ seksual serta sporofit.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri umum lumut hati dan beberapa contohnya. Lumut hati memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun meskipun tidak memiliki batang dan daun. Lumut hati hidup di tempat basah dan kadang-kadang di tempat kering. Terdapat rizoid untuk menempel dan menyerap zat makanan. Siklus hidupnya mirip lumut daun. Contoh lumut hati adalah bangsa Anth
Lumut hati (Hepaticopsida) adalah kelompok lumut yang tubuhnya berbentuk lembaran mirip hati dengan banyak lekukan. Lumut hati diklasifikasikan ke dalam 4 bangsa berdasarkan perbedaan struktur vegetatif dan reproduktifnya, yaitu Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales. Bangsa-bangsa tersebut memiliki ciri khas masing-masing pada struktur gametofit dan sporofitnya.
Lumut hati (Hepaticopsida) adalah kelompok tumbuhan yang bentuk tubuhnya mirip hati dan menempel di permukaan basah. Lumut hati dibagi menjadi 4 bangsa berdasarkan struktur vegetatif dan reproduktifnya. Bangsa utamanya adalah Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales.
BTR (Botani Tumbuhan Rendah) bryophyta hepaticaeDzul Mumtazah
油
Dokumen tersebut merangkum tentang kelas Hepaticae (lumut hati) yang terdiri atas 4 bangsa yaitu Sphaerocarpales, Marchantiales, Jungermaniales, dan Calobryales. Kelas ini memiliki ciri berupa gametofit berwarna hijau dan pipih serta sporofit yang tidak memiliki sel kloroplas.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis tumbuhan paku dan lumut beserta klasifikasi dan ciri-ciri masing-masing tumbuhan tersebut. Terdapat informasi tentang lumut daun, lumut tanduk, beberapa jenis paku seperti paku pedang, paku sarang burung, paku suplir dan paku udang.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
- Pteridophyta dan Bryophita adalah dua divisi tumbuhan yang membahas tentang tumbuhan paku dan lumut.
- Tumbuhan paku memiliki sistem pembuluh sejati tetapi tidak menghasilkan biji, melainkan menggunakan spora untuk reproduksi. Tumbuhan lumut tidak memiliki sistem pembuluh dan hanya tumbuh di tempat lembab.
- Kedua divisi tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang berbeda dalam reproduksi generatifnya.
Lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta yang membahas ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi lumut menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk tubuhnya serta manfaat lumut dalam kehidupan.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Lumut hati dalam dokumen tersebut meliputi jenis frondose dan foliose dengan ciri khas masing-masing seperti sisik, midrib, gemma cup, sporofit, anteridium, arkegonium, lobe, lobule, filoid, cauloid, silia dan amfigastria."
Kingdom tumbuhan dibagi menjadi 4 kelas utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Gymnospermae dan Angiospermae. Kelas Bryophyta terdiri dari lumut hati, lumut daun dan lumut tanduk.
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga kingdom yaitu Protista, Fungi, dan Plantae. Pada Protista dijelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi, dan peranannya bagi manusia. Klasifikasi Protista meliputi Protista menyerupai jamur, hewan (Protozoa), dan tumbuhan (Algae). Pada Fungi dijelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi yang terdiri dari Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati dengan sistem pembuluh tisue. Tumbuhan paku dapat hidup di darat dan air, dan bereproduksi secara aseksual melalui spora dan secara seksual. Siklus hidupnya melibatkan fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku memiliki manfaat sebagai tanaman hias, sayuran, obat-obatan, dan pupuk hijau.
Dokumen tersebut berisi tentang materi pelajaran biologi mengenai tumbuhan, dimana terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, ciri-ciri dan contoh divisi dalam dunia tumbuhan seperti lumut, paku-pakuan beserta prosedur pengamatan dan tabel hasil pengamatan."
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang memiliki sistem pembuluh tetapi belum menghasilkan biji. Terdapat pergiliran keturunan antara generasi gametofit haploid dan generasi sporofit diploid. Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan ciri morfologi dan anatomi masing-masing.
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasariMuhammad Fikri
油
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang berukuran kecil dan tumbuh di tempat lembab. Terdiri dari tiga kelompok utama yaitu lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk. Lumut memiliki peran penting sebagai produsen oksigen, mencegah erosi tanah, dan penyerap air.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai beberapa jenis tumbuhan paku dan lumut beserta klasifikasi dan ciri-ciri masing-masing tumbuhan tersebut. Terdapat informasi tentang lumut daun, lumut tanduk, beberapa jenis paku seperti paku pedang, paku sarang burung, paku suplir dan paku udang.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
- Pteridophyta dan Bryophita adalah dua divisi tumbuhan yang membahas tentang tumbuhan paku dan lumut.
- Tumbuhan paku memiliki sistem pembuluh sejati tetapi tidak menghasilkan biji, melainkan menggunakan spora untuk reproduksi. Tumbuhan lumut tidak memiliki sistem pembuluh dan hanya tumbuh di tempat lembab.
- Kedua divisi tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang berbeda dalam reproduksi generatifnya.
Lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta yang membahas ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi lumut menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk tubuhnya serta manfaat lumut dalam kehidupan.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Lumut hati dalam dokumen tersebut meliputi jenis frondose dan foliose dengan ciri khas masing-masing seperti sisik, midrib, gemma cup, sporofit, anteridium, arkegonium, lobe, lobule, filoid, cauloid, silia dan amfigastria."
Kingdom tumbuhan dibagi menjadi 4 kelas utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Gymnospermae dan Angiospermae. Kelas Bryophyta terdiri dari lumut hati, lumut daun dan lumut tanduk.
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga kingdom yaitu Protista, Fungi, dan Plantae. Pada Protista dijelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi, dan peranannya bagi manusia. Klasifikasi Protista meliputi Protista menyerupai jamur, hewan (Protozoa), dan tumbuhan (Algae). Pada Fungi dijelaskan ciri-ciri umum, klasifikasi yang terdiri dari Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati dengan sistem pembuluh tisue. Tumbuhan paku dapat hidup di darat dan air, dan bereproduksi secara aseksual melalui spora dan secara seksual. Siklus hidupnya melibatkan fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku memiliki manfaat sebagai tanaman hias, sayuran, obat-obatan, dan pupuk hijau.
Dokumen tersebut berisi tentang materi pelajaran biologi mengenai tumbuhan, dimana terdapat penjelasan mengenai tujuan pembelajaran, ciri-ciri dan contoh divisi dalam dunia tumbuhan seperti lumut, paku-pakuan beserta prosedur pengamatan dan tabel hasil pengamatan."
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang memiliki sistem pembuluh tetapi belum menghasilkan biji. Terdapat pergiliran keturunan antara generasi gametofit haploid dan generasi sporofit diploid. Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan ciri morfologi dan anatomi masing-masing.
Uas media dan teknologi tumbuhan lumut b.17.lupitasariMuhammad Fikri
油
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan yang berukuran kecil dan tumbuh di tempat lembab. Terdiri dari tiga kelompok utama yaitu lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk. Lumut memiliki peran penting sebagai produsen oksigen, mencegah erosi tanah, dan penyerap air.
Dokumen tersebut membahas tentang Kingdom Plantae khususnya Divisi Bryophyta (Lumut), Pteridophyta (Paku), dan Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji). Divisi-divisi tersebut membahas ciri-ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi tumbuhan yang termasuk didalamnya beserta contoh-contohnya.
Jamur merupakan organisme eukariotik heterotrof yang tidak memiliki klorofil. Terdapat tiga divisi utama jamur yaitu Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Jamur dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau membentuk simbiosis mutualisme dengan ganggang atau akar tumbuhan. Simbiosis jamur dengan ganggang membentuk lumut kerak, sedangkan dengan akar membentuk mikoriza.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta). Tumbuhan ini memiliki jaringan pengangkut, dapat dibedakan antara akar, batang dan daun, serta bereproduksi secara aseksual melalui spora yang dihasilkan oleh sporofil.
The document provides information on the geography, religion, and political system of Lithuania. It describes Lithuania as a parliamentary republic located in Northern Europe, bordering the Baltic Sea between Poland and Latvia. The majority religion is Roman Catholicism, though some Lithuanian pagan traditions remain. The political system has three branches of government - an executive branch led by the President and Prime Minister, a unicameral legislative branch called the Seimas, and an independent judicial branch. It also profiles the current President Dalia Grybauskait and Prime Minister Algirdas Butkeviius, as well as some of Lithuania's major political parties.
The document summarizes the variations in reproductive structures found among the three divisions of bryophytes (liverworts, hornworts, and mosses). It describes the key differences in antheridia, archegonia, and sporangia (capsules) between the classes within each division. For example, within the mosses (Division Bryophyta), the classes have variations in the positioning and shape of their gametangia and peristomes surrounding the capsule openings.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan lumut (Bryophyta). Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil, hijau karena mengandung klorofil, dan tumbuh di tempat lembab. Tumbuhan lumut dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Hepaticopsida atau lumut hati memiliki bentuk mirip hati dan tumbuh di tempat basah maupun kering.
Dokumen tersebut membahas tentang lumut daun yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan kecil dengan bagian akar, batang, dan daun. Lumut daun merupakan kelompok lumut terbanyak dan menutupi sekitar 30% permukaan bumi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang klasifikasi, struktur tubuh, perkembangbiakan, habitat, dan manfaat dari lumut daun.
plantae (kingdom tumbuhan) adalah organisme multiseluler,eukariotik, fotosintetik dan berdinding sel. Dibagi menjadi Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan biji)
Clase de inervacion e irrigacion del miembro superiorEstuardo JE
油
El documento describe la formaci坦n y ramos del plexo braquial. El plexo braquial se forma a partir de las ra鱈ces anteriores de los nervios cervicales C5-C8 y el nervio tor叩cico T1. Proporciona inervaci坦n sensitiva, motora y vasomotora al miembro superior a trav辿s de sus ramos colaterales y terminales.
Lichens are a symbiotic partnership between algae or cyanobacteria (the photobiont) and a fungus (the mycobiont). The fungus provides structure and protects the photobiont while the photobiont produces food for both partners through photosynthesis. Lichens have four basic thallus morphologies - crustose, foliose, fruticose, and squamulose. They reproduce asexually through fragmentation, soredia, and isidia, and sexually through ascospores. Lichens produce unique chemical compounds called lichen acids which help defend against herbivores and metal binding properties. Lichens have many uses including as food, fodder
Jamur Deuteromycota merupakan jamur yang bereproduksi secara aseksual dengan konidia dan tahap seksualnya belum diketahui, sehingga termasuk jamur yang tidak sempurna. Jamur ini dapat hidup sebagai parasit atau saprofit dan beberapa diantaranya dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.
Este documento describe la taxonom鱈a y morfolog鱈a de los l鱈quenes. Los l鱈quenes son asociaciones simbi坦ticas entre hongos y algas o cianobacterias. Se clasifican en cuatro clases principales seg炭n el tipo de hongo involucrado. Presentan diferentes tipos de talos como crust叩ceos, foliosos, fruticulosos y gelatinosos.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan, dimulai dari ciri-ciri tumbuhan secara umum hingga klasifikasi dan contoh tumbuhan dari berbagai divisi seperti lumut, paku, dan tumbuhan berbiji. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan informasi mengenai karakteristik dan klasifikasi berbagai jenis tumbuhan mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling maju.
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati serta berkas pembuluh angkut. Terdapat dalam empat divisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Divisi tersebut memberikan kontribusi bagi kehidupan manusia melalui kegunaannya sebagai tanaman hias, bahan obat, sayuran, pupuk hijau, dan karangan bunga.
Tumbuhan berbiji memiliki organ reproduksi seksual berupa bunga atau strobilus. Terdiri dari dua divisi utama yaitu gymnospermae dengan bakal biji terbuka dan angiospermae dengan bakal biji tertutup. Menghasilkan biji yang mengandung embrio sebagai hasil pembuahan.
Tumbuhan dibedakan menjadi empat kelompok utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya: lumut, paku, tumbuhan biji terbuka (gymnospermae), dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae)."
Tumbuhan berklorofil yang mampu berfotosintesis dikelompokkan ke dalam kingdom Plantae. Terdapat empat kelompok utama yaitu lumut, paku, gymnospermae dan angiospermae.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) memiliki ciri-ciri umum seperti memiliki akar, batang, dan daun sejati. Terdapat empat kelompok utama pteridophyta yaitu Psilopsida (paku purba), Lycopsida (paku kawat), Equisetopsida (paku ekor kuda), dan Pteropsida (paku sejati). Paku-paku ini memiliki manfaat sebagai tanaman hias, bahan makanan, dan pupuk hijau.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi dan ciri-ciri tumbuhan dari kingdom Plantae, mulai dari lumut hingga tumbuhan berbiji. Termasuk di dalamnya adalah perbandingan antara monokotil dan dikotil.
Teks tersebut membahas tentang lumut dan tumbuhan paku. Lumut dijelaskan sebagai tumbuhan yang paling sederhana dengan ciri-ciri tidak memiliki pembuluh xylem dan floem serta bereproduksi dengan spora. Tumbuhan paku dijelaskan sebagai tumbuhan yang lebih kompleks karena sudah memiliki pembuluh xylem dan floem serta memiliki bagian tubuh seperti akar, batang dan daun."
Tumbuhan dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya, yaitu tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan lumut dan paku menggunakan spora untuk reproduksi seksual, sedangkan tumbuhan berbiji menggunakan biji.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis pencemaran lingkungan seperti pencemaran air, udara, tanah, dan suara beserta penyebab, dampak, serta upaya pengendaliannya. Jenis-jenis pencemaran lingkungan yang dijelaskan meliputi pencemaran akibat limbah rumah tangga, industri, dan pertanian yang dapat merusak kualitas lingkungan hidup dan mengganggu kesehatan manusia.
Google Glass is a wearable computer developed by Google that displays information to the user via an optical head-mounted display. The display is controlled by natural language voice commands allowing users hands-free access to smartphone apps and the internet. Google Glass is being developed by Google X, the division responsible for experimental projects like driverless cars. The device runs many existing Google apps as well as third-party apps for services like Evernote, The New York Times, and Path that are designed specifically for the Glass interface.
2. KINGDOM PLANTAE
Eukariot
Multiseluler
Fotosintesis
Dinding sel tersusun atas
selulosa sel kaku
Memiliki akar, batang dan daun
Memiliki klorofil a dan b
Menyimpan karbohidrat
3. KLASIFIKASI TUMBUHAN
1.Tumbuhan non Tracheophyta
(tak berpembuluh)
Lumut ( bryophyta )
2.Tumbuhan tracheophyta
( berpembuluh)
* Paku-pakuan (Pteridophyta)
* Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
4. CIRI-CIRI LUMUT
Berklorofil Autotrof
Tidak memiliki pembuluh angkut
(floem dan xilem)
Tumbuh di tempat yang lembab,
menempel
pada batu, pohon dan di daerah tundra
Peralihan antara tumbuhan
Thallophyta dan Cormophyta
* Sebagian lumut tubuhnya berupa
talus (lembaran)
* Sebagian lagi telah memiliki organ
mirip akar (rizoid), batang,
dan daun.
5. Rhizoid akar semu
* Selapis sel dan tidak
punya berkas pengangkut
* Alat untuk menempel /
melekat pada substrat
* Untuk menyerap air dan
zat hara
6. Reproduksi lumut
Aseksual dengan spora
(sporofit)
Seksual dengan penyatuan
gamet jantan dan gamet betina
(gametofit)
Terjadi pergiliran keturunan
antara fase gametofit dengan
fase sporofit (metagenesis)
7. METAGENESIS LUMUT
Spora (n)
Gametofit
- n / haploid
- Dominan
- Fotosintesis
- Berupa
Tumbuhan lumut
Sporofit
- 2n / diploid
- Menumpang
- tidak Fotosintesis
- berupa
Sporogonium
protonema
Gametofit(n)
arkegonium anteridium
Zigot (2n)
Ovum(n) Spermatozoid(n)
Sporogonium(2n)
Spora (n)
meiosis
mitosis
8. CIRI - CIRI
Fase Gametofit
Berupa tumbuhan lumut, berkembang
dari protonema
Menghasilkan sel kelamin dengan
pembelahan mitosis
Set kromosom haploid / n
Memiliki klorofil untuk proses
fotosintesis
Fase dominan, umur panjang
Reproduksi seksual
Keturunan vegetatif, berasal dari spora
Tumbuhan Lumut ( Bryophyta )
9. CIRI CIRI
Fase Sporofit
Berupa sporogonium, berkembang dari zygot
Menghasilkan spora dengan pembelahan
meiosis
Set kromosom diploid / 2n
Sporofit menumpang pada gametofit
Tidak berklorofil, makan + air dari gametofit
Umur pendek
Reproduksi seksual
Keturunan generatif, berasal dari zigot
Tumbuhan Lumut ( Bryophyta )
15. LUMUT HATI ( HEPATICOPSIDA)
Berbentuk thalus pipih
Lumut berumah 2, memiliki gametofit
jantan dan betina
Reproduksi
- Metagenesis
Fase sporofit tersembunyi
- Vegetatif :
Fragmentasi
Gemma (kuncup) : Struktur khas
pada gametofit berupa mangkok yang
mengandung kumpulan kecil lumut
20. Lumut Tanduk
Bentuk tubuh seperti lumut hati,
berupa thalus, namun
sporofitnya berupa kapsul
memanjang
Terdiri dari 100 spesies
Contoh : Anthoceros sp
22. LUMUT DAUN
(Bryopsida)
Lumut sejati
Berupa tumbuhan kecil dengan
bagian seperti akar (rhizoid),
batang dan daun
Hidup berkelompok membentuk
hamparan tebal seperti beludru
Berumah satu atau dua
Contoh : Polytrichum
Sphagnum
23. MANFAAT LUMUT
Indikator daerah lembab dan
basah
Obat hepatitis (liver):
Marchantia polymorpha
Sphagnum (lumut gambut)
* sebagai bahan pembalut
* sumber bahan bakar
* Sebagai pengganti kapas
* Komponen pembentuk tanah
gambut
* dapat menggemburkan medium
pada tanaman pot (pupuk)
24. Penting dalam ekosistem
* Sebagai produsen
* Tumbuhan perintis, bersama
dengan lichenes
* Di hutan, bantalan lumut untuk
menyerap air hujan/salju yang
mencair untuk mencegah banjir
dan kekeringan
27. Ciri-ciri Pterydophyta
Kormophyta berspora
- Memiliki akar, batang dan
daun sejati
- Reproduksi aseksual dengan
spora
Mengalami metagenesis
Tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta)
Fotoautotrof
28. Akar
* Berupa akar serabut
* Dilindungi kaliptra / Tudung akar
Batang
*Tumbuh horizontal di dalam tanah
(Rhizom / rimpang)
*Tumbuh di atas tanah
- bercabang menggarpu
- lurus tidak bercabang
*Pada rhizoma muncul akar serabut
dan tangkai daun
29. Daun
* Memiliki tangkai daun
* Helaian daun
- Susunan daun menyirip
- Memiliki tulang daun
* Daun muda mengulung
* Berdasarkan ukuran
- Mikrofil, berupa sisik
- Makrofil, memiliki daging, tangkai
dan tulang daun
* Berdasarkan fungsi
- Sporofil Spora + fotosintesis
- Tropofil Fotosintesis
30. Bervariasi dari 2 cm sampai
5 m
Tumbuhan terestrial ( banyak
di hutan hujan tropis),
beberapa jenis hidup
mengapung di air
Terdiri dari 2 generasi :
Generasi sporofit dan
Generasi gametofit
tumbuh bergantian dalam
siklus hidup tumbuhan paku
31. GENERASI GAMETOFIT
* Berupa Prothalus / Protalium
- Dihasilkan oleh reproduksi
aseksual (spora)
- Ukuran kecil, beberapa mm
- Umur pendek
- Berupa lembaran, seperti hati
- Akar rhizoid
- Memiliki klorofil
- Hidup bebas tanpa tergantung
pada sporofit untuk nutrisinya
- Membentuk alat kelamin
* Gametofit uniseksual
* Gametofit biseksual
32. GENERASI SPOROFIT
* Berupa Tumbuhan paku
- Dihasilkan dari reproduksi
Seksual (fertilisasi gamet)
- Menghasilkan spora
- Ukuran lebih besar
- Generasi dominan, hidup
lebih
lama
- Memiliki klorofil
33. Berdasarkan jenis spora, tumbuhan paku terdiri
dari :
a Paku Homospora / isospora
Tumbuhan paku yang menghasilkan 1 macam
spora, yang sama bentuk dan jenisnya.
Contoh : Lycopodium sp (paku kawat)
b Paku Heterospora
Tumbuhan paku yang menghasilkan 2 macam
spora, yang berbeda bentuk dan jenisnya.
Contoh : Selaginella sp (paku rane)
Marsilea crenata (paku semanggi)
c Paku Peralihan
Tumbuhan paku yang menghasilkan spora
yang sama besar tetapi jenisnya berbeda.
Contoh : Equisentum debile (paku ekor kuda)
42. = paku telanjang belum memiliki
daun
Sebagian sudah punah (paku primitif)
Tidak berakar, hanya tunas tanah
dengan rizoid
Daun kecil (mikrofil) berbentuk sisik.
Cabang batang mengandung mikrofil
dan kumpulan sporangium
Batang mengandung klorofil
Tidak memiliki pembuluh angkut
Paku Purba (Psilopsida)
44. = paku kawat = paku rambat
Herba (menyerupai lumut)
Daun kecil (mikrofil), dalam
lingkaran, tersusun rapat, tidak
bertangkai
Homospora, sporangium terletak
pada sporofil yang tersusun
membentuk strobilus pada ujung
batang
Lycopsida
46. Contoh: Paku rane / paku lumut
Selaginella willdenowii
Selaginella caudata
Selaginella plana
47. = paku ekor kuda
Habitat lembab di daerah subtropis
Sebagian sudah punah (tinggal 15
spesies)
Berupa rerumputan
Batang: beruas-ruas, berongga, tiap
ruas dikelilingi daun kecil (seperti
sisik)
Batang keras, karena dinding sel
mengandung silika
Sporangium terdapat pada strobilus,
terdapat pada ujung batang / cabang
Sphenopsida
49. Contoh:
Equisetum arvense Equiseti
Herba(diuretik)
Equisetum debile greges otot
Equisetum pratense
E. arvense E. debile E. pratense
50. = paku sejati = pakis
Higrofit penyusun undergrowth
dalam hutan di daerah pegunungan
dan hutan subtropik basah
Memiliki akar, batang dan daun sejati
Daun besar (makrofil), bertangkai,
tulang daun bercabang, memiliki
daging daun (mesofil)
Daun muda tumbuh menggulung
(circinnatus)
Sporangium terdapat pada sisi bawah
daun
Pteropsida
51. Spora dalam sporangium yang
berkumpul membentuk sorus (sori).
Sorus dibungkus indusium, terletak
marginal atau dorsal dari sporofil.
Sporangium berdinding tipis,
bertangkai dan mempunyai annulus
yang letaknya vertikal
57. Manfaat
Tanaman hias
Bahan sayuran (semanggi)
Bahan obat
Paku rane (Obat luka)
Paku ekor kuda (lancar seni)
Sebagai pupuk hijau
Azolla pinnata bersimbiosis dengan
Anabaena azolae (Cyanophyta)
Sebagai produsen dalam ekosistem