Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar, daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu, tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian-bagian tubuh burung dan mengajarkan mahasiswa cara mengidentifikasi jenis burung menggunakan kunci identifikasi. Mahasiswa mempelajari morfologi burung merpati, bebek, dan pipit serta mengukur dan mengamati ciri-cirinya seperti paruh, mata, kaki, sayap dan bulu. Mereka juga mempelajari anatomi dan fungsi bagian-bagian tubuh dan bulu burung.
Makalah ini membahas tentang cacing pipih Planaria sp. Planaria termasuk hewan invertebrata yang hidup di air tawar dan memiliki daya regenerasi yang tinggi. Planaria bersifat hermafrodit dan berkembangbiak secara seksual maupun aseksual melalui pembelahan tubuh.
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
油
Berikut adalah ringkasan dari dokumen praktikum morfologi tumbuhan tentang tata letak daun, rumus daun, dan diagram daun:
Praktikum ini menjelaskan berbagai tata letak daun pada batang tumbuhan, menentukan rumus daun, dan menggambar diagram daun. Rumus daun yang diamati meliputi 2/5 pada kembang sepatu dan bayam, serta 3/8 pada pepaya.
Dokumen ini membahas berbagai arah tumbuh batang tanaman, seperti tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, serong ke atas, mengangguk, memanjat, dan membelit ke kiri atau kanan. Jenis-jenis tanaman dan contohnya juga disebutkan.
Struktur dan pertumbuhan batang/cabang pohon dapat berupa monopodial, simpodial atau dikotom. Pertumbuhan bisa kontinyu atau ritmik, sementara konstruksi percabangannya ortotrop atau plagiotrop. Pohon mampu bereaksi terhadap gangguan dengan mekanisme reiterasi, metamorfosis, dan interkalasi. Perubahan struktur dasar percabangan dapat terjadi untuk memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari.
Dokumen tersebut membahas tentang lumut daun yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan kecil dengan bagian akar, batang, dan daun. Lumut daun merupakan kelompok lumut terbanyak dan menutupi sekitar 30% permukaan bumi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang klasifikasi, struktur tubuh, perkembangbiakan, habitat, dan manfaat dari lumut daun.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang jamur Ascomycota. Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk askospora di dalam askus. Jamur Ascomycota dapat bereproduksi secara aseksual atau seksual, dan memiliki peran penting dalam industri makanan dan obat-obatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri mamalia beserta contoh-contoh spesies dari berbagai ordo mamalia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi taksonomi dari beberapa spesies mamalia seperti platipus, paus biru, kelelawar, beruang kutub, sapi laut, dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang bersifat diouse, dengan organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Terdapat strobilus jantan berbentuk kerucut dan strobilus betina tidak berbentuk kerucut. Strobilus mengandung mikrospora dan makrospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Proses pembuahan melibatkan pergerakan serbuk sari dan sperma menuju ov
Porifera atau spons merupakan filum yang terdiri dari hewan akuatik sessile tanpa jaringan dan organ. Mereka memiliki tubuh berongga dengan sistem saluran air untuk sirkulasi cairan, dan sel-sel khusus untuk nutrisi, ekskresi, dan pertukaran gas. Porifera diklasifikasikan ke dalam kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Lichenes adalah simbiosis antara jamur dan ganggang. Terdiri dari tiga komponen utama yaitu alga, jamur, dan thallus. Terbentuk dari jalinan hifa jamur dan sel-sel alga. Memiliki berbagai bentuk seperti kerak, lumut, berfilamen, dan berbentuk daun. Diklasifikasikan berdasarkan jenis jamur dan alga penyusunnya serta bentuk thallus.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian penting pada bunga tumbuhan, meliputi benang sari, tangkai sari, kepala sari, putik, bakal buah, tangkai kepala putik, dan kepala putik. Bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan letak, jumlah, dan ciri-cirinya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan sekunder pada batang, termasuk aktivitas kambium, jenis-jenis batang, dan adaptasi batang terhadap berbagai habitat. Selain itu, dibahas pula mengenai anomali struktur batang seperti posisi kambium yang abnormal, aktivitas kambium yang tidak normal, dan kehadiran kambium asesoris.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis burung dari berbagai ordo termasuk ciri-ciri, habitat, dan klasifikasinya. Jenis-jenis burung yang dijelaskan antara lain beo, burung hantu, burung pelatuk, elang, merpati, dan lainnya.
Porifera atau spons laut hidup menempel pada batuan dasar laut dan memiliki sistem saluran yang mengambil makanan dan oksigen dari air laut. Tubuh porifera terdiri dari dua lapisan sel yang memiliki pori-pori untuk masuk dan keluarnya aliran air. Porifera dapat berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan tunas dan secara seksual melalui pembuahan telur. Terdapat empat kelas porifera berdasarkan jenis str
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) yang memiliki 4 bangsa yaitu Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales. Kelas ini memiliki ciri-ciri seperti gametofit berbentuk talus dan memiliki organ seksual serta sporofit.
Dokumen tersebut membahas tentang lumut daun yang memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan kecil dengan bagian akar, batang, dan daun. Lumut daun merupakan kelompok lumut terbanyak dan menutupi sekitar 30% permukaan bumi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang klasifikasi, struktur tubuh, perkembangbiakan, habitat, dan manfaat dari lumut daun.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang jamur Ascomycota. Jamur ini bereproduksi secara seksual dengan membentuk askospora di dalam askus. Jamur Ascomycota dapat bereproduksi secara aseksual atau seksual, dan memiliki peran penting dalam industri makanan dan obat-obatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri mamalia beserta contoh-contoh spesies dari berbagai ordo mamalia. Dokumen tersebut juga memberikan informasi taksonomi dari beberapa spesies mamalia seperti platipus, paus biru, kelelawar, beruang kutub, sapi laut, dan lain sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi tanaman melinjo (Gnetum gnemon) yang bersifat diouse, dengan organ reproduksi jantan dan betina terdapat pada tanaman yang berbeda. Terdapat strobilus jantan berbentuk kerucut dan strobilus betina tidak berbentuk kerucut. Strobilus mengandung mikrospora dan makrospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Proses pembuahan melibatkan pergerakan serbuk sari dan sperma menuju ov
Porifera atau spons merupakan filum yang terdiri dari hewan akuatik sessile tanpa jaringan dan organ. Mereka memiliki tubuh berongga dengan sistem saluran air untuk sirkulasi cairan, dan sel-sel khusus untuk nutrisi, ekskresi, dan pertukaran gas. Porifera diklasifikasikan ke dalam kelas Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Lichenes adalah simbiosis antara jamur dan ganggang. Terdiri dari tiga komponen utama yaitu alga, jamur, dan thallus. Terbentuk dari jalinan hifa jamur dan sel-sel alga. Memiliki berbagai bentuk seperti kerak, lumut, berfilamen, dan berbentuk daun. Diklasifikasikan berdasarkan jenis jamur dan alga penyusunnya serta bentuk thallus.
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian penting pada bunga tumbuhan, meliputi benang sari, tangkai sari, kepala sari, putik, bakal buah, tangkai kepala putik, dan kepala putik. Bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan letak, jumlah, dan ciri-cirinya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan sekunder pada batang, termasuk aktivitas kambium, jenis-jenis batang, dan adaptasi batang terhadap berbagai habitat. Selain itu, dibahas pula mengenai anomali struktur batang seperti posisi kambium yang abnormal, aktivitas kambium yang tidak normal, dan kehadiran kambium asesoris.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis burung dari berbagai ordo termasuk ciri-ciri, habitat, dan klasifikasinya. Jenis-jenis burung yang dijelaskan antara lain beo, burung hantu, burung pelatuk, elang, merpati, dan lainnya.
Porifera atau spons laut hidup menempel pada batuan dasar laut dan memiliki sistem saluran yang mengambil makanan dan oksigen dari air laut. Tubuh porifera terdiri dari dua lapisan sel yang memiliki pori-pori untuk masuk dan keluarnya aliran air. Porifera dapat berkembang biak secara aseksual melalui pembentukan tunas dan secara seksual melalui pembuahan telur. Terdapat empat kelas porifera berdasarkan jenis str
Dokumen tersebut membahas tentang kelas Hepaticopsida (Lumut Hati) yang memiliki 4 bangsa yaitu Marchantiales, Sphaerocarpales, Yungermanniales, dan Calobryales. Kelas ini memiliki ciri-ciri seperti gametofit berbentuk talus dan memiliki organ seksual serta sporofit.
Kingdom tumbuhan dibagi menjadi 4 kelas utama berdasarkan ciri-ciri reproduksi dan struktur tubuhnya, yaitu Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyta (tumbuhan paku), Gymnospermae dan Angiospermae. Kelas Bryophyta terdiri dari lumut hati, lumut daun dan lumut tanduk.
Teks tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri umum lumut hati dan beberapa contohnya. Lumut hati memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun meskipun tidak memiliki batang dan daun. Lumut hati hidup di tempat basah dan kadang-kadang di tempat kering. Terdapat rizoid untuk menempel dan menyerap zat makanan. Siklus hidupnya mirip lumut daun. Contoh lumut hati adalah bangsa Anth
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai ciri-ciri dan struktur tumbuhan dalam kingdom Plantae, khususnya kelas Bryophyta (lumut). Lumut memiliki ciri-ciri seperti multiseluler, eukariotik, tidak memiliki pembuluh, dan reproduksi secara seksual dan aseksual melalui gametofit dan sporofit. Terdapat tiga kelas lumut yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthoceratopsida (lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan lumut (Bryophyta). Tumbuhan lumut memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil, hijau karena mengandung klorofil, dan tumbuh di tempat lembab. Tumbuhan lumut dibedakan menjadi 3 kelas yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida. Hepaticopsida atau lumut hati memiliki bentuk mirip hati dan tumbuh di tempat basah maupun kering.
The document provides information on the kingdom Plantae, specifically focusing on algae and bryophytes.
[1] It describes the characteristics of algae, including their sizes, shapes, pigments, food storage, and modes of reproduction. [2] Bryophytes are described as the first land plants and having a thalloid plant body without roots or leaves. They reproduce sexually through gametophytes and sporophytes. [3] Pteridophytes are vascular plants that exhibit alternation of generations between free-living gametophytes and sporophytes.
Tumbuhan biji (Spermatophyta) merupakan divisi tumbuhan yang telah mampu menghasilkan biji. Tumbuhan ini meliputi Gymnospermae dan Angiospermae. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi tumbuhan berpembuluh yang belum mampu menghasilkan biji melainkan berkembang biak secara aseksual menggunakan spora. Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri morfologi dan siklus hidup tumbuhan paku dan
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora dan gamet.
Tumbuhan lumut (Bryophyta) merupakan tumbuhan kecil yang mengalami pergiliran keturunan antara generasi haploid dan diploid. Terdiri dari 3 kelas yaitu lumut sejati, lumut hati, dan lumut tanduk. Reproduksinya melalui spora secara aseksual dan gamet secara seksual.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang memiliki sistem pembuluh tetapi belum menghasilkan biji. Terdapat pergiliran keturunan antara generasi gametofit haploid dan generasi sporofit diploid. Pteridophyta dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan ciri morfologi dan anatomi masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan paku dan siklus hidupnya, dimulai dari pembentukan gametangia dan sporofit hingga proses embriogenesis. Dibahas pula perkembangan embrio pada beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku sejati dan Leptosporangitae sp. Termasuk dijelaskan mengenai peristiwa apogami dan apospori pada Pteridophyta.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
Lumut (dalam bahasa yunani :油bryophyta) adalah sebuah divisi tumbuhan yang hidup didarat, yang umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang dari 50 cm.油
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi, ciri-ciri, dan reproduksi tumbuhan dari kingdom Plantae, khususnya kelompok lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta). Lumut dan paku merupakan tumbuhan yang berperan sebagai peralihan antara tumbuhan tidak berpembuluh dengan tumbuhan berpembuluh. Kedua kelompok tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang meliputi fase gametofit dan sporofit.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tumbuhan paku, meliputi ciri-ciri, klasifikasi, siklus hidup, dan peranannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa tumbuhan paku adalah tumbuhan bersel banyak yang mengalami siklus hidup antara fase gametofit dan sporofit, serta memiliki peran sebagai tanaman hias, obat-obatan, dan pupuk hijau.
Dokumen tersebut membahas tentang Kingdom Plantae khususnya Divisi Bryophyta (Lumut), Pteridophyta (Paku), dan Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji). Divisi-divisi tersebut membahas ciri-ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi tumbuhan yang termasuk didalamnya beserta contoh-contohnya.
Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 subdivisi berdasarkan ciri-ciri morfologi dan siklus hidupnya. Paku memiliki akar serabut dan batang berupa akar tongkat. Terdapat 4 jenis spora yang dihasilkan yaitu homospora, heterospora, dan peralihan. Paku digunakan sebagai tanaman hias, obat-obatan, sayuran, dan pupuk hijau.
Modul ini membahas tentang kingdom plantae yang meliputi tumbuhan multiseluler eukariotik yang mampu melakukan fotosintesis. Terdiri atas tumbuhan lumut, paku, dan berbiji. Tumbuhan lumut adalah yang paling sederhana memiliki struktur seperti akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku sudah berpembuluh dan berreproduksi melalui spora. Tumbuhan berbiji dibagi menjadi gymnospermae dan angiospermae, dengan angiospermae memil
2. KARAKTERISTIK
Mempunyai susunan & Struktur tubuh gametofit
Sporofit lebih Kompleks di banding lumut Hati
Mempunyai Batang semu yang Tegak
Lembaran Daun tersusun Spiral
Batanng & Daun belum mempunyai Jaringan
Pengangkut
Akar masih berupa Rizoid berupa benang Halus
3. Mempunyai Klorofil (Autrotrof)
Tumbuh diberbagai tempat, daun (Epifit)
Jika pada hutan banyak pohon dijumpai
epifit hutan demikian disebut Hutan
Lumut.
Terdapat Gametangia,alat kelamin
jantan(Anteridium) menghasilkan
Spermatozoid.Alat kelamin Betina
(Arkegonium)menghasilkan Ovum.
4. Gametofit dapat dibedakan dalam dua
tingkatan, yaitu Protonema yang masih
berupa Talus dan Tumbuhan Lumut yang
tumbuh Tegak dan Berdaun,
Pada Pucuk Tumbuhan Terdapat alat
Pembiakan seksual berupa Antereidium dan
Arkegonium
5. Spora lumut daun di tempat yang cocok berkecambah merupakan
protonema, yang terdiri atas benang-benang berwarna hijau, bersifat
fototrop positif, banyak bercabang-cabang, dan dengan mata biasa kelihatan
seperti hifa cendawan yang berwarna hijau. Protonema itu mengeluarkan
rizoidrizoid yang tidak berwarna, terdiri atas banyak sel dengan sekat-sekat
miring, bersifat fototrop negatif, masuk ke dalam tanah dan bercabang-
cabang. Rizoid telah mulai terbentuk pada pembelahan spora yang pertama
pada sisi yang tidak terkena cahaya. Jika cukup mendapat cahaya, pada
protonema lalu terbentuk kuncup yang akan berkembang menjadi tumbuhan
lumut. Kuncup mula-mula berupa penonjolan- penonjolan ke samping dari
sel-sel bawah pada suatu cabang protonema. Setelah kuncup itu merupakan
1 2 sel tangkai, maka dalam sel ujungnya lalu terjadi sel serupa pyramid,
karena terbentuknya sekat - sekat yang miring. Sel-sel bentuk pyramid itulah
yang seterusnya merupakan sel pemula yang meristematik. Sel itu tiap kali
memisahkan suatu segmen sebagai sel-sel anakan baru, dan akhirnya
berkembanglah tumbuhan lumutnya.
6. Pada Musci (lumut daun) alat-alat kelamin terkumpul
pada ujung batang atau pada ujung cabang-cabangnya, dan
dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Daun-daun
itu kadang-kadang mempunyai bentuk dan susunan yang khusus
dan seperti pada Jungermaniales juga dinamakan periantium.
Kemudian alat-alat kelamin itu dikatakan bersifat banci atau
berumah satu, jika dalam kelompok itu terdapat baik
arkegonium mauoun anteridium, dan dinamakan berumah dua
jika kumpulan arkegonium dan anteridium terpisah tempaynya.
Di antara alat-alat kelamin dalam kelompok itu biasanya
terdapat sejumlah rambut-rambut yang terdiri atas banyak sel
dan dapat mengeluarkan suatu cairan. Seperti pada tubuh buah
Fungi rambut-rambut steril itu dinamakan parafisis.
7. Pada Musci (lumut daun) tertentu yang berumah
dua, tumbuhan jantan hanya kecil saja, dan setelah
pembentukan beberapa daun, segera menghasilkan
anteridium. Pada Buxbaumia aphylla tumbuhan jantan
hanya berbentuk satu daun yang tidak berklorofil dan
tergulung seperti bola,sedang tumbuhan betina
mempunyai banyak daun. Juga spora yang dihasilkan
tumbuhan jantan, serinykali lebih lebih kecil daripada
spora yang dihasilkan oleh tumbuhan tumbuhan.
Muncullah dengan ini peristiwa heterospori yang kita
jumpai pada beberapa golongan Pteridophyta.
10. . Spora
Umumnya spora berupa sel tunggal dengan ukuran 1袖 hingga
200袖, dan rata rata 10-20 袖. Bentuk spora bermacam
macam : bulat, bulat memanjang, seperti ginjal, tetrahedris,
dll. Dinding spora (sporodermis) terdiri atas :
Lapisan dinding luar : eksospor (exine) yang terbuat dari
chitine, berwarna kuning cokelat dengan penabalan hyalin.
Lapisan dinding dalam : endospor (intine) yang terbuat dari
selulose.
Perbedaan spora dengan pollen adalah pada tanggung
jawabnya genetiknya untuk melakukan pembuahan. Spora
tidak bertanggung jawab sedangkan pollen bertanggung
jawab.
11. Gametofit terdiri dari :
1. Protonema (benang yang bercabang
banyak)
2. Gametofora (batang dengan daun yang
mengelilinginya
12. Protonema
Protonema bryopsida dibedakan menjadi 3, yaitu :
Protonema primer, berasal dari perkembangan spora
dan bersifat haploid.
Protonema sekunder, berasal dari jaringan vegetatif
tumbuhan lumut ataupun dari perkembangan
protonema primer.
Protonema tersier yaitu bila berasal dari
perkembangan protonema sekunder.
Semua protonema kaya akan kloroplas sehingga
disebut dengan kloronema. Pada umumnya
protonema berumur pendek karena akan segera
membetuk banyak cabang hingga terbentuk tumbuhan
lumut berdaun yang baru.
15. Musci (lumut daun) dibedakan dalam
3 bangsa :
油1. Bangsa Andreaeales
Bangsa ini hanya memuat satu suku, yaitu suku
Andreaeaceae, dengan satu marga Andreaea.
Protonema berbentuk pita yang bercabang-cabang.
Kapsul spora mula mula diselubungi oleh kaliptra
yang bentuknya seperti kopiyah bayi. Jika sudah
masak pecah dengan 4 katup-katup. Kolumela
diselubungi oleh jaringan sporogen. Contoh- contoh
: Andreaea petrophila, A. rupestris.
16. 2. Bangsa Sphagnales ( lumut gambut )
Bangsa ini hanya terdapat satu suku
Sphagnaceae dan satu marga Sphagnum. Marga ini
meliputi sejumlah besar jenis lumut yang kebanyakan
hidup di tempat-tempat yang berawa-rawa dan
membentuk rumpun atau bantalan, yang dari atas tiap-
tiap tahun tampak bertambah luas, sedang bagian-
bagian bawah yang ada dalam air mati dan berubah
menjadi gambut. Protonema tidak berbentuk benang,
melainkan merupakan suatu badan berbentuk daun
kecil, tepinya bertoreh-toreh dan hanya terdiri atas
selapis sel saja. Contoh-contoh lumut gambut ialah
Sphagnum fimbriatum, S. squarrosum, S. acutifolium
17. 3. Bangsa Bryales
Sebagian besar lumut daun tergolong dalam bangsa ini. Pada bangsa
ini kapsul sporanyatelah mencapai diferensiasi yang palimg mendalam.
Sporangiumnya mempunyai suatu tangkai yang elastis, yang dinamakn seta.
Tangkai dengan kaki sporangiumnya tertanam dalam jaringan tumbuhan
gametofitnya. Pada ujung tangkai terdapat kapsul sporanya yang bersifat
radial atau dorsiventral dan mula-mula diselubungi oleh kaliptra. Kaliptra ini
berasal dari bagian atas dinding arkegonium. Dengan bentangnya
sporangium, dinding arkegonium akhirnya terpisah pada bagian perut
arkegonium tadi, dan sebagai tudung ikut terangkat oleh sporangium yang
memanjang itu. Leher dindimg arkegonium segera menjadi kering dan
merupakan puncak kaliptra. Jadi sel-sel yang emnyusun kaliptra tidak
merupakan sel-sel diploid akan tetapi terdiri atas sel-sel gametofit yang
haploid. Sel-sel kaliptra yang masih memperoleh zat-zat makanan dari
sporangium, dapat berkembang terus dan menghasilkan rambut-rambut
yang menyerupai benang-benang protonema dengan pertumbuhan yang
terbatas.
18. Menurut cara pertumbuhannya Bryales dapat dibedakan
dalam dua golongan , yaitu :
1. yang tumbuh ortotrop,
Pada yang tumbuh ortotrop pertumbuhannya
diakhiri dengan pembentukan arkegonium, dan
sporangium yang etrjadi dari arkegonium itu berdiri
pada ujung batang lumut , oleh sebab itu lumut itu
dinamakn lumut akrokarp.
1. yang tunbuh plagiotrop
Pada yang tumbuh plagiotrop, batang pokoknya
mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas, dan
arkegonium serta sporongiumnya terdapat pada
cabang cabang pendek.
19. Dalam mengklasifikasikan Bryales lebih lanjut, bentuk
kapsul spora, peristom operculum , dan kaliptra , merupakan
tanda tanda pengenal yang penting. Dalam taksonomi Bryales
lazimnya dibedakan atas dasar sifat-sifat peristomnya sebagai
berikut.
1.Arthodontea
Gigi peristom tipis seperti selapur, berasal
dari satu lapis sel sporangium. Gigigigi
mempunyai garisgaris melintang dan bersendi.
Arthrodontea dibedakan lagi dalam dua
kelompok, yaitu: Eubryales acrocarpi dan
Eubryales pleurocarpi. contoh-contohnya
Hypnodendron reinwardtii, Hypnodendron
junghuhnii, Mniodendron divaricatum.
油
20. 2. Nematodonteae
Gigi-gigi peristom terdiri atas sel-sel utuh, tidak
bergaris-garis. Didalamnya tergolong suku
Polytrichaceae, lumut yang umurnya lebih dari setahun,
daun-daun sempit, pada sisi perut tulang daun
seringkali terdapat lamella yang membujur. Kapsul
spora tegak atau mendatar. Protonema Georgia
pellucida bersama dengan suatu ganggang hijau
Coccomyxa dapat membentuk suatu organisme yang
menyerupai Lichenes dan dinamakan Botrydina. Jika
kita membuat tinjauan mengenai seluruhnya, maka
yang pantas kita perhatikan ialah adanya pergiliran
keturunan yang spesifik.