際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pola pertahanan pada hewan
Perilaku pertahanan hewan
Perilaku mempertahankan diri pada hewan
yaitu pola Perilaku yang di lakukan oleh
hewan guna keberlangsungan hidupnya.
Baik itu berkisar pada melarikan diri dari
pemangsa potensialnya maupun bertahan
dari kondisi lingkungannya.
Pola perilaku
pertahanan diri
pada hewan
terbagi atas
 Pola perilaku mempertahankan
diri
pola perilaku yang berkisar
mulai pada melarikan diri dari
pemangsa potensial sampai dengan
menggunakan senjata bertahan dan
penggunaan kamuflase dan mimikri
(meniru).
 Pola perilaku Bertahan hidup
dalam lingkungan fisik
Kebanyakan hewan hanya
dapat bertahan hidup dalam kisaran
suhu, salinitas, kelembaban tertentu,
dan sebagainya.
Pola perilaku
mempertahankan diri
A. Mimikri
Mimikri adalah cara mempertahankan
diri terhadap musuh dengan cara
menyerupai sesuatu, secara khas
menyerupai tipe lain organiseme lain
seperti misalnya bunglon yang dapat
berubah-ubah sesuai warna benda di
sekitarnya agar dapat mengelabuhi
binatang predator.
Mimikri dibagi menjadi:
Mimikri Miller
Adalah hewan yang dapat dimakan sangat mirip
dengan hewan yang tidak dapat dimakan.
Mimikri Bates
Adalah hewan yang tidak berbahaya menyerupai
hewan lain yang berbahaya.
Mimikri agresif
Adalah hewan yang mengembangkan alat untuk
mengelabui mangsanya.
Mimikri pada serangga
Mimikri Batesian
Mekanisme dari mimikri ini adalah peniruan oleh serangga peniru
yang tergolong tidak berbahaya pada model-model serangga yang
tergolong berbahaya atau beracun.
Mimikri Peckhamian
Serangga yang menerapkan mimikri jenis ini akan meniru ciri-ciri
serangga yang tidak berbahaya atau mungkin berguna untuk
menipu inang atau mangsanya, sehingga memudahkannya
memangsa tanpa dicurigai oleh anggota koloni mangsanya.
B. Kamuflase
Proses adaptasi yang menyamakan
atau menyeragamkan warna kulit
dengan lingkungan sekitarnya untuk
melindungi diri dari predator atau untuk
mencari makan. Tujuan akhir dari
kamuflase adalah untuk bersembunyi
dari hewan lain, fisiologi dan perilaku
predator hewan atau mangsa sangat
signifikan.
C.
Autotomi
Autotomi adalah teknik bertahan
hidup dengan cara mengorbankan
salah satu bagian tubuh
D. Mengeluarkan bau atau
cairan tubuh
Pola perilaku pertahanan diri ini,
biasannya di lakukan oleh
hewan-hewan tertentu untuk
menghindari pemangsannya atau
merasa jiwanya terancam. Hewan
yang mengeluarkan bau atau
cairan tubuhnya saat merasa
dirinya terancam contohnya
adalah sigung
Pola Perilaku Bertahan Hidup Dalam
Lingkungan Fisik Kebanyakan
Hibernasi
Hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada
lingkungan yang keras dengan cara tidur menonaktifkan
dirinya (dorman).
Contoh-Contoh Perilaku
Pertahanan Pada Hewan
Cicak dan Kadal
Jika ada pemangsa yang menyerang dan menangkap ekor
cicak, makhluk tersebut akan segera memutuskan ekornya.
Bagian ekor yang putus akan bergerak-gerak untuk
beberapa menit.
Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, biasanya
berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu-
abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan
atau kehitaman. Bunglon dapat mengubah warna kulit
sesuai dengan lingkungannya.
Bunglon
Lebah dan Kelabang
Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya
untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat
mengeluarkan zat beracun yang dapat
melukai musuh atau pemangsanya.
Cumi-Cumi dan Gurita
Cumi-cumi, sotong, dan gurita hidup di laut. Ketika diserang
musuh, hewan-hewan ini mengeluarkan cairan hitam seperti
tinta. Akibatnya air menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan
ini segera melarikan diri.
Landak
Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi
bahaya, landak mengembangkan durinya. Selain itu, landak juga
berusaha membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila
musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk duri.
Trenggiling dan Luing
Trenggiling dan luing akan menggulung tubuhnya jika
mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit
berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya
yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras
Belalang
Belalang daun biasanya hinggap di dedaunan untuk
mencari makanan. Tubuh belalang daun berwarna
hijau mirip warna daun sehingga tersamarkan.
Malaysia Ant (Semut Malaysia)
Ketika predator muncul, otot semut akan
kontraksi untuk mempersiapkan racun. Lalu
akan menyemprot racun pada musuhnya.
Skunk (Sigung)
Mamalia hitam dengan garis putih Ini telah
mendapatkan gelar hewan terbau di dunia.
Bahkan ketika terancam, mereka akan
memberikan sinyal beberapa peringatan,
seperti mendesis, menghentakkan kaki mereka,
atau mengangkat ekor mereka di udara
sebelum mengeluarkan bau mereka
Tupai Opossum
Tupai kecil yang lucu punya banyak trik untuk mekanisme
pertahanan dirinya. Dia dapat berpura-pura mati! Dia bisa
mengeluarkan busa di mulutnya sehingga predatornya akan
mengaggapnya seperti keracunan, atau sakit.
Pola pertahanan pada hewan

More Related Content

Pola pertahanan pada hewan

  • 2. Perilaku pertahanan hewan Perilaku mempertahankan diri pada hewan yaitu pola Perilaku yang di lakukan oleh hewan guna keberlangsungan hidupnya. Baik itu berkisar pada melarikan diri dari pemangsa potensialnya maupun bertahan dari kondisi lingkungannya.
  • 3. Pola perilaku pertahanan diri pada hewan terbagi atas Pola perilaku mempertahankan diri pola perilaku yang berkisar mulai pada melarikan diri dari pemangsa potensial sampai dengan menggunakan senjata bertahan dan penggunaan kamuflase dan mimikri (meniru). Pola perilaku Bertahan hidup dalam lingkungan fisik Kebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu, dan sebagainya.
  • 4. Pola perilaku mempertahankan diri A. Mimikri Mimikri adalah cara mempertahankan diri terhadap musuh dengan cara menyerupai sesuatu, secara khas menyerupai tipe lain organiseme lain seperti misalnya bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai warna benda di sekitarnya agar dapat mengelabuhi binatang predator.
  • 5. Mimikri dibagi menjadi: Mimikri Miller Adalah hewan yang dapat dimakan sangat mirip dengan hewan yang tidak dapat dimakan. Mimikri Bates Adalah hewan yang tidak berbahaya menyerupai hewan lain yang berbahaya. Mimikri agresif Adalah hewan yang mengembangkan alat untuk mengelabui mangsanya.
  • 6. Mimikri pada serangga Mimikri Batesian Mekanisme dari mimikri ini adalah peniruan oleh serangga peniru yang tergolong tidak berbahaya pada model-model serangga yang tergolong berbahaya atau beracun. Mimikri Peckhamian Serangga yang menerapkan mimikri jenis ini akan meniru ciri-ciri serangga yang tidak berbahaya atau mungkin berguna untuk menipu inang atau mangsanya, sehingga memudahkannya memangsa tanpa dicurigai oleh anggota koloni mangsanya.
  • 7. B. Kamuflase Proses adaptasi yang menyamakan atau menyeragamkan warna kulit dengan lingkungan sekitarnya untuk melindungi diri dari predator atau untuk mencari makan. Tujuan akhir dari kamuflase adalah untuk bersembunyi dari hewan lain, fisiologi dan perilaku predator hewan atau mangsa sangat signifikan.
  • 8. C. Autotomi Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh
  • 9. D. Mengeluarkan bau atau cairan tubuh Pola perilaku pertahanan diri ini, biasannya di lakukan oleh hewan-hewan tertentu untuk menghindari pemangsannya atau merasa jiwanya terancam. Hewan yang mengeluarkan bau atau cairan tubuhnya saat merasa dirinya terancam contohnya adalah sigung
  • 10. Pola Perilaku Bertahan Hidup Dalam Lingkungan Fisik Kebanyakan Hibernasi Hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman).
  • 12. Cicak dan Kadal Jika ada pemangsa yang menyerang dan menangkap ekor cicak, makhluk tersebut akan segera memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus akan bergerak-gerak untuk beberapa menit.
  • 13. Bunglon bisa mengubah-ubah warna kulitnya, biasanya berubah dari warna-warna cerah (hijau, kuning, atau abu- abu terang) menjadi warna yang lebih gelap, kecoklatan atau kehitaman. Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai dengan lingkungannya. Bunglon
  • 14. Lebah dan Kelabang Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau pemangsanya.
  • 15. Cumi-Cumi dan Gurita Cumi-cumi, sotong, dan gurita hidup di laut. Ketika diserang musuh, hewan-hewan ini mengeluarkan cairan hitam seperti tinta. Akibatnya air menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan ini segera melarikan diri.
  • 16. Landak Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat menghadapi bahaya, landak mengembangkan durinya. Selain itu, landak juga berusaha membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk duri.
  • 17. Trenggiling dan Luing Trenggiling dan luing akan menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras
  • 18. Belalang Belalang daun biasanya hinggap di dedaunan untuk mencari makanan. Tubuh belalang daun berwarna hijau mirip warna daun sehingga tersamarkan.
  • 19. Malaysia Ant (Semut Malaysia) Ketika predator muncul, otot semut akan kontraksi untuk mempersiapkan racun. Lalu akan menyemprot racun pada musuhnya.
  • 20. Skunk (Sigung) Mamalia hitam dengan garis putih Ini telah mendapatkan gelar hewan terbau di dunia. Bahkan ketika terancam, mereka akan memberikan sinyal beberapa peringatan, seperti mendesis, menghentakkan kaki mereka, atau mengangkat ekor mereka di udara sebelum mengeluarkan bau mereka
  • 21. Tupai Opossum Tupai kecil yang lucu punya banyak trik untuk mekanisme pertahanan dirinya. Dia dapat berpura-pura mati! Dia bisa mengeluarkan busa di mulutnya sehingga predatornya akan mengaggapnya seperti keracunan, atau sakit.