Dokumen tersebut membahas konsep berpikir komputasional yang terdiri atas empat teknik utama yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritme. Diberikan contoh-contoh penerapan keempat teknik tersebut dalam berbagai kasus seperti mendesain game, menjumlahkan bilangan, dan membuat prosedur."
Dokumen tersebut membahas konsep berpikir komputasional yang terdiri dari empat teknik utama yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritme. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh penerapan berpikir komputasional dalam mendesain game, menjumlahkan bilangan, dan membuat prosedur.
Dokumen tersebut membahas konsep berpikir komputasional yang terdiri atas empat teknik utama yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritme. Diberikan pula contoh-contoh penerapannya dalam menyelesaikan masalah serta membuat prosedur."
Dokumen tersebut membahas konsep berpikir komputasional yang terdiri dari empat teknik utama yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritme. Berpikir komputasional digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan memecah masalah besar menjadi masalah-masalah lebih kecil, mengenali pola dari masalah, menyaring informasi penting, dan mengembangkan langkah-langkah pemecahan masalah.
BAB 1 - BERPIKIR KOMPUTASIONAL UNTUK MTS/SMP KELAS 7kkjtikmtsn1mks
油
Berpikir komputasional atau computational thinking merupakan cara berpikir untuk melihat suatu
masalah dan menemukan solusi secara sistematis hingga dapat dipahami oleh manusia, komputer,
atau keduanya.
Terdapat 4 fondasi berpikir komputasional :
Dekomposisi
Pengenalan Pola
Abstraksi
Penyusunan Algoritma
Karakteristik berpikir komputasional adalah:
1. Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain
2. Mampu mengorganisasi dan menganalisa data
3. Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi
4. Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma
5. Mampu melakukan identifikasi, analisa dan implementasi solusi dengan berbagai kombinasi langkah
/ cara dan sumber daya yang efisien dan efektif
6. Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.
Dekomposisi : kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagianbagian yang lebih kecil yang terstruktur atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola. Misalnya
memilah Drive/Direktori dalam sebuah komputer berdasarkan komponen penyusunnya: File dan
Direktori.
Pengenalan pola : kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan
keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data.
Misalnya mengenali pola jenis file dari ekstensinya, seperti file sistem, file eksekusi, atau file data.
Abstraksi : melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan
pola, tren dan keteraturan tersebut. Misalnya dengan menempatkan semua file sistem di folder
Windows, file program di folder Program Files, file dokumen di Folder My Document dan file
pendukung di drive atau direktori terpisah.
Algoritma : mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step,
langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah atau
informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama
Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran komputasi yang merupakan metode menyelesaikan masalah dengan menerapkan teknik ilmu komputer. Terdapat empat landasan pemikiran komputasi yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep tersebut beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang logika dan algoritma sebagai bagian dari penggalian ide. Logika diperlukan untuk berpikir secara benar dan masuk akal, sedangkan algoritma merupakan serangkaian langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah. Bagan alir digunakan untuk menggambarkan algoritma secara visual.
Seperti apa Berpikir Komputasional dalam praktiknya?
Apa yang dimaksud dengan algoritma dalam berpikir komputasional?
Apa teknologi pendidikan untuk pengembangan berpikir komputasional?
Bagaimana pendidik dapat mendukung pertumbuhan dalam berpikir komputasional?
Dokumen tersebut membahas tentang logika dan algoritma. Logika adalah cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan berpikir secara benar dan masuk akal berdasarkan aturan-aturan tertentu. Algoritma adalah serangkaian langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah. Bagan alir digunakan untuk menggambarkan algoritma secara visual.
Algoritma untuk menukar isi dua gelas yang berisi minuman berbeda dengan menggunakan gelas kosong sebagai tempat menukar isinya, sehingga pada akhirnya masing-masing gelas berisi minuman yang sebelumnya ada pada gelas lain. Algoritma terdiri dari 4 langkah untuk menukar isi gelas secara logis dan efektif.
Berpikir komputasional adalah konsep berpikir untuk mengidentifikasi masalah, memahaminya, dan mengembangkan solusi inovatif dengan bantuan komputer. Ada empat pilar utama berpikir komputasional yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan berpikir algoritma. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa algoritma standar seperti algoritma pengurutan dan pencarian.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan bagaimana manajer dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah secara sistematis melalui empat tahapan yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian dengan menggunakan model sistem perusahaan atau lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis model yang dapat digunakan manajer
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan penggunaannya dalam pemecahan masalah manajerial. Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen DSS seperti basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna, serta lingkungan dimana DSS dapat diimplementasikan seperti ruang keputusan dan jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan bagaimana manajer dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah secara sistematis melalui empat tahapan yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian dengan menggunakan model sistem perusahaan atau lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis model yang dapat digunakan manajer
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan bagaimana manajer dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah secara sistematis melalui empat tahapan yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian dengan menggunakan model sistem perusahaan atau lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis model yang dapat digunakan manajer
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan bagaimana manajer dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah secara sistematis melalui empat tahapan yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian dengan menggunakan model sistem perusahaan atau lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis model yang dapat digunakan manajer
More Related Content
Similar to PPT BERPIKIR KOMPUTASIONAL KELAS 7 INFORMATIKA (20)
Dokumen tersebut membahas konsep berpikir komputasional yang terdiri dari empat teknik utama yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritme. Berpikir komputasional digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan memecah masalah besar menjadi masalah-masalah lebih kecil, mengenali pola dari masalah, menyaring informasi penting, dan mengembangkan langkah-langkah pemecahan masalah.
BAB 1 - BERPIKIR KOMPUTASIONAL UNTUK MTS/SMP KELAS 7kkjtikmtsn1mks
油
Berpikir komputasional atau computational thinking merupakan cara berpikir untuk melihat suatu
masalah dan menemukan solusi secara sistematis hingga dapat dipahami oleh manusia, komputer,
atau keduanya.
Terdapat 4 fondasi berpikir komputasional :
Dekomposisi
Pengenalan Pola
Abstraksi
Penyusunan Algoritma
Karakteristik berpikir komputasional adalah:
1. Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain
2. Mampu mengorganisasi dan menganalisa data
3. Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi
4. Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma
5. Mampu melakukan identifikasi, analisa dan implementasi solusi dengan berbagai kombinasi langkah
/ cara dan sumber daya yang efisien dan efektif
6. Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.
Dekomposisi : kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagianbagian yang lebih kecil yang terstruktur atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola. Misalnya
memilah Drive/Direktori dalam sebuah komputer berdasarkan komponen penyusunnya: File dan
Direktori.
Pengenalan pola : kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan
keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data.
Misalnya mengenali pola jenis file dari ekstensinya, seperti file sistem, file eksekusi, atau file data.
Abstraksi : melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan
pola, tren dan keteraturan tersebut. Misalnya dengan menempatkan semua file sistem di folder
Windows, file program di folder Program Files, file dokumen di Folder My Document dan file
pendukung di drive atau direktori terpisah.
Algoritma : mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step,
langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah atau
informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama
Dokumen tersebut membahas tentang pemikiran komputasi yang merupakan metode menyelesaikan masalah dengan menerapkan teknik ilmu komputer. Terdapat empat landasan pemikiran komputasi yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep tersebut beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang logika dan algoritma sebagai bagian dari penggalian ide. Logika diperlukan untuk berpikir secara benar dan masuk akal, sedangkan algoritma merupakan serangkaian langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah. Bagan alir digunakan untuk menggambarkan algoritma secara visual.
Seperti apa Berpikir Komputasional dalam praktiknya?
Apa yang dimaksud dengan algoritma dalam berpikir komputasional?
Apa teknologi pendidikan untuk pengembangan berpikir komputasional?
Bagaimana pendidik dapat mendukung pertumbuhan dalam berpikir komputasional?
Dokumen tersebut membahas tentang logika dan algoritma. Logika adalah cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan berpikir secara benar dan masuk akal berdasarkan aturan-aturan tertentu. Algoritma adalah serangkaian langkah sistematis untuk menyelesaikan masalah. Bagan alir digunakan untuk menggambarkan algoritma secara visual.
Algoritma untuk menukar isi dua gelas yang berisi minuman berbeda dengan menggunakan gelas kosong sebagai tempat menukar isinya, sehingga pada akhirnya masing-masing gelas berisi minuman yang sebelumnya ada pada gelas lain. Algoritma terdiri dari 4 langkah untuk menukar isi gelas secara logis dan efektif.
Berpikir komputasional adalah konsep berpikir untuk mengidentifikasi masalah, memahaminya, dan mengembangkan solusi inovatif dengan bantuan komputer. Ada empat pilar utama berpikir komputasional yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan berpikir algoritma. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa algoritma standar seperti algoritma pengurutan dan pencarian.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan bagaimana manajer dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah secara sistematis melalui empat tahapan yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian dengan menggunakan model sistem perusahaan atau lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis model yang dapat digunakan manajer
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan penggunaannya dalam pemecahan masalah manajerial. Dokumen tersebut menjelaskan komponen-komponen DSS seperti basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna, serta lingkungan dimana DSS dapat diimplementasikan seperti ruang keputusan dan jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan bagaimana manajer dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah secara sistematis melalui empat tahapan yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian dengan menggunakan model sistem perusahaan atau lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis model yang dapat digunakan manajer
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan bagaimana manajer dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah secara sistematis melalui empat tahapan yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian dengan menggunakan model sistem perusahaan atau lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis model yang dapat digunakan manajer
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sistem pendukung keputusan (decision support system/DSS) dan bagaimana manajer dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah secara sistematis melalui empat tahapan yaitu intelijen, perancangan, pemilihan, dan pengkajian dengan menggunakan model sistem perusahaan atau lingkungan. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis model yang dapat digunakan manajer
3. Konsep Berpikir Komputasional
A
1. Pengertian Berpikir Komputasional
Berpikir komputasional (computational thinking) adalah konsep bagaimana
menemukan masalah yang ada di sekitar kita, memahaminya, kemudian
mengembangkan solusi yang inovatif dengan bantuan perangkat teknologi
komputer. Berpikir komputasional memungkinkan kita dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang ada meskipun masalah tersebut merupakan masalah yang
sangat kompleks.
Berpikir komputasional mempunyai empat teknik kunci pendekatan (cornerstones),
yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritme. Keempat teknik
tersebut bekerja bersama sama melengkapi satu dengan yang lain.
4. Dekomposisi adalah pendekatan dengan memecah masalah besar dan kompleks
menjadi masalah-masalah yang lebih kecil dan lebih sederhana sehingga lebih
mudah dikelola dan dipahami, kemudian dicari solusinya.
Istilah lain untuk teknik dekomposisi adalah divide and conquer atau divide et
impera.
Teknik pendekatan dekomposisi dapat digunakan dalam berbagai persoalan
kehidupan dan mengembangkan sesuatu, termasuk mengembangkan produk.
Pendekatan dekomposisi memberikan kemudahan dalam melakukan inovasi.
Ketika mengembangkan solusi atau produk, kita dapat melakukan atau
menambahkan perubahan-perubahan yang akan memberikan hasil yang lebih
baik dalam penyelesaian permasalahan atau pengembangan produk.
a. Dekomposisi
5. Dengan memecah masalah
seperti contoh tersebut, kita
dapat memahami permasalahan
dengan lebih jelas dan dapat
menyelesaikan masalah satu per
satu. Langkah selanjutnya adalah
menyelesaikan masalah satu per
satu dengan cara mencari
jawaban dari permasalahan yang
ada.
Contoh: Misalnya kita memiliki sepeda,
permasalahannya adalah ketika sepeda dikendarai
terdengar bunyi tak tak tak secara berulang dan
semakin cepat terdengar saat sepeda bergerak.
Dengan teknik dekomposisi, dapat diselesaikan
dengan memecah persoalan menjadi berikut.
1) Apa penyebab dari bunyi tak tak tak?
2) Bagian mana dari sepeda yang bergerak dan
menjadi sumber bunyi?
3) Bagaimana cara memeriksa dan menentukan
sumber bunyi?
4) Bagaimana cara melakukan perbaikan?
5) Bagaimana cara memeriksa bahwa perbaikan
sudah dilakukan dengan benar?
a. Dekomposisi
6. Teknik pengenalan pola
merupakan teknik yang
mencoba untuk melihat
kesamaan pola-pola atau
karakteristik tertentu dari suatu
permasalahan yang ada.
Masalah yang memiliki
karateristik sama memberikan
peluang untuk menggunakan
solusi yang sama. Kesamaan
pola juga membuat kita atau
komputer dapat menemukan
dan memberikan solusi dengan
lebih mudah.
b. Pengenalan Pola
Contoh: Terdapat beberapa bola seperti pada
gambar dibawah ini.
Perbedaan: Bola-bola tersebut memiliki ukuran,
warna, dan bahan yang berbeda, yang
berdampak pada karateristik bola-bola tersebut.
Persamaan: Mempunyai bentuk yang sama,
sehingga memiliki sifat yang sama, yaitu dapat
mengelinding dan memantul jika dilemparkan ke
lantai atau dinding.
Sumber:
pixabay.com
Berbagai jenis bola. Pola apa yang kamu lihat?
7. Pola tidak dibatasi dalam bentuk visual saja, pola
dapat muncul dalam berbagai wujud.
Di alam, kita dapat melihat berbagai hal yang jika
diperhatikan dalam skala besar akan membentuk pola
sendiri. Pemahaman akan pola pola tersebut dapat
membantu manusia untuk memperkirakan cuaca,
musim, dan bencana sehingga manusia dapat
mengambil tindakan yang dibutuhkan.
Kemampuan mengenali pola, seperti angka, kejadian,
perilaku, dan pola-pola lainnya merupakan sesuatu
yang penting. Kemampuan mengenali pola tersebut
akan membantu kita untuk mengidentifikasi masalah,
menganalisis dan mencari solusi yang tepat.
b. Pengenalan Pola
Waktu tanam padi tergantung
pada cuaca dan iklim di daerah
tersebut. Hal itu termasuk
pola.
Sumber: commons.wikimedia.org
8. Abstraksi adalah teknik untuk menemukan informasi yang penting dan informasi
yang tidak relevan, dengan berfokus pada informasi yang penting dan berguna
serta mengabaikan detail-detail yang tidak berguna.
Setelah melakukan dekomposisi dan pengenalan pola, kita perlu melihat secara
detail dari setiap permasalahan yang sudah dipecah, mempelajarinya, serta
menentukan karateristik yang perlu dipertimbangkan dan karateristik yang perlu
dihilangkan dari pengamatan.
Dengan melakukan abstraksi, kita dapat fokus pada informasi yang berguna dan
menghilangkan informasi yang tidak penting.
c. Abstraksi
9. Contoh: Kita ingin membangun
model matematika untuk
menggambarkan perilaku bola.
Kita dapat melakukan
dekomposisi dengan cara
membagi beberapa karateristik
bola. Pada proses pengenalan
pola kita dapat melihat bahwa
bola-bola memiliki kesamaan
bentuk. Selanjutnya, pada tahap
ini kita akan melakukan proses
abstraksi, yaitu menyaring
informasi yang penting dan
informasi yang perlu dibuang.
c. Abstraksi
Untuk membuat model matematika pantulan
bola, maka informasi akan ukuran, warna, dan
desain tampilan bola tidak penting, yang penting
hanyalah bahan bola. Informasi ukuran, warna,
dan desain tampilan bola dapat dibuang.
Untuk membuat model matematika untuk
perilaku bola ketika menggelinding, informasi
tentang warna dan desain tampilan tidak
dibutuhkan, yang dibutuhkan adalah informasi
tentang bahan dan ukuran bola.
Setelah membuang Infomasi yang tindak penting,
selanjutnya kita dapat berfokus pada informasi
yang penting saja.
10. Algoritme adalah teknik untuk mengembangkan langkah-langkah atau aturan-
aturan yang harus dipenuhi untuk memecahkan permasalahan yang ada.
Algoritme digunakan untuk merencanakan langkah-langkah instruksi yang akan
dijalankan oleh program komputer.
Ketika kita ingin komputer melakukan sesuatu, kita harus memberikan input
mengenai apa yang harus dilakukan komputer tersebut secara langkah demi
langkah dan bagaimana melakukannya.
Algoritme digunakan dalam berbagai proses, termasuk perhitungan, pemrosesan
data, dan otomatisasi.
Ada dua cara untuk menuliskan algoritme, yaitu menggunakan pseudocode dan
flowchart.
d. Algoritme
11. Flowchart adalah diagram yang mewakili kumpulan
dari instruksi-instruksi. Flowchart umumnya
menggunakan simbol standar untuk menggambarkan
instruksi-instruksi yang berbeda.
Ada beberapa aturan untuk menuntukan tingkat detail
dalam flowchart.
Flowchart dapat dipecah menjadi langkah-langkah yang
menyediakan banyak detail mengenai bagaimana
proses yang dijalankan dalam program secara jelas.
Flowchart dapat dibuat sederhana yang terdiri atas
beberapa langkah saja di mana langkah-langkah yang
banyak digabung menjadi sebuah langkah sederhana
saja.
d. Algoritme
Contoh algoritme dalam
bentuk flowchart.
Sumber: en.wikipedia.org
12. No. Nama Simbol Kegunaan
1. Mulai/berhenti Digunakan untuk memulai dan mengakhiri
proses
2. Proses Menjalankan perintah
3. Keputusan Membuat keputusan/pilihan
4. Masukan/keluaran
(input/output)
Menerima input atau menampilkan output
pada pengguna
5. Penghubung Berpindah ke bagian lain di flowchart
6. Arah aliran Menunjukkan arah aliran flowchart
Tabel simbol flowchart.
13. Pseudocode adalah rangkaian instruksi
yang menggambarkan langkah langkah
untuk menyelesaikan permasalahan.
Pseudocode bukanlah sintaks program dan
tidak terikat pada bahasa pemrograman
tertentu.
Menulis pseudocode sama dengan
menuliskan bahasa pemrograman. Setiap
baris algoritme ditulis dalam barisnya
sendiri dalam rangkaian perintah-perintah.
Perintah perintah dituliskan dengan huruf
kapital, variabel ditulis menggunakan huruf
kecil, dan pesan-pesan dalam kalimat.
d. Algoritme
Contoh pseudocode.
Sumber: dokumen penerbit
14. 2. Mengevaluasi Solusi
Evaluasi merupakan proses untuk memastikan bahwa solusi yang diberikan dapat
bekerja dengan baik dan melihat kemungkinan apakah solusi yang ada dapat
ditingkatkan.
Ketika algoritme selesai disusun, ada beberapa hal yang perlu diperiksa, di
antaranya sebagai berikut.
a) Apakah mudah dimengerti sehingga orang lain yang membaca tidak akan
salah mengerti dan sudah didekomposisi dengan benar sehingga semua
masalah sudah dimengerti dengan jelas?
b) Apakah sudah lengkap sehingga semua aspek permasalahan sudah
diselesaikan?
c) Apakah efisien sehingga permasalahan diselesaikan dengan penggunaan
sumber daya yang seminimal mungkin?
d) Apakah memenuhi semua kriteria desain yang sudah ditentukan?
15. Evaluasi algoritme perlu dilakukan untuk memastikan solusi terbaik sudah
diberikan dan dapat menyelesaikan permasalahan dengan cara yang terbaik.
Beberapa contoh bagaimana solusi yang diberikan tidak tepat pada permasalahan
berikut.
a) Solusi tidak didekomposisi dengan benar
b) Solusi tidak lengkap
c) Solusi tidak efisien
d) Solusi tidak sesuai dengan kriteria yang digunakan
Salah satu cara menguji solusi yang sudah diberikan adalah dengan teknik dry
run, artinya menelusuri langkah demi langkah, kemudian menuliskan hasil dari
setiap proses pada setiap langkah sampai semua proses sudah diperiksa.
Cara tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa input yang berbeda.
Biasanya input tersebut dipilih dengan beberapa kriteria berikut.
a) Pada input batas
b) Pada input batas ekstrem
c) Pada input batas normal
16. Berbagai Kasus Berpikir Komputasional
B
1. Mendesain Game
Contoh dekomposisi dalam pembuatan game.
1) Karakter apa saja yang ada di dalam game
tersebut?
2) Apa peranan dari setiap karakter?
3) Bagaimana pergerakan dari setiap karakter?
4) Apa saja yang terjadi jika sebuah karakter
bersentuhan dengan karakter yang lain?
5) Bagaimana skenario dan aturan dari
permainan?
Tahapan dekomposisi dalam
konsep berpikir
komputasional perlu
diterapkan ketika mendesain
program komputer yang
rumit, misalnya games.
Dengan dekomposisi,
permasalahan yang
kompleks dipecah menjadi
sederhana.
17. 2. Menjumlahkan Bilangan
Berapakah hasilnya jika 1 + 2 + 3 + 4 . + 100?
Bilangan 1 sampai 100 memiliki pola.
Tahapan pengenalan pola dalam berpikir komputasional dapat membantu
menjumlahkan bilangan tersebut.
Penyelesaian:
1) Tuliskan bilangan 1 sampai 50 pada
baris pertama secara berurut.
2) Tuliskan bilangan 100 sampai 51
pada baris yang kedua dengan
urutan mundur.
3) Kalikan 101 dengan 50 dan
mendapatkan hasil 5050 Berapakah hasil penjumlahan 1 sampai 1.000?
1 + 2 + 3 + 4 . + 100 = 5.050
18. 3. Membuat Prosedur
Prosedur adalah serangkaian
aksi yang spesifik, tindakan atau
operasi yang harus dijalankan
atau dieksekusi dengan cara
yang baku (sama) agar selalu
memperoleh hasil yang sama
dari keadaan yang sama.
Untuk menyusun prosedur dengan aturan-aturan
tertentu, dapat menerapkan prinsip algoritme
dalam berpikir komputasional.
Ketika membuat prosedur, ada aturan yang
diterapkan.
Aturan diterjemahkan menjadi langkah-
langkah (digunakan kode).
Langkah-langkah disusun menjadi urutan
yang sistematis dengan prinsip algoritme.
Semakin sederhana dan
singkat, prosedur semakin baik.
19. Membuat Prosedur Penerimaan Peserta Didik Baru di Sekolah
1) Peserta didik baru diterima melalui dua jalur, yaitu
jalur nilai dan ujian tertulis.
2) Untuk jalur nilai, sekolah melakukan penilaian
terhadap nilai rapor SD peserta didik dan prestasi
ekstrakurikuler. Untuk peserta didik dengan nilai
yang sangat baik atau memiliki prestasi pada
bidang tertentu akan langsung diterima dan tidak
perlu mengikuti ujian tertulis.
3) Peserta didik yang tidak diterima melalui jalur
penilaian harus mengikuti ujian tertulis untuk
mata pelajaran Matematika, Sains dan Bahasa
Inggris.
4) Orang tua dari Peserta didik yang dinyatakan lulus
harus melakukan wawancara.
5) Setiap peserta didik yang diterima harus
melakukan pengukuran baju untuk seragam.
Aturan
6) Setiap peserta didik yang mengikuti seleksi harus
mengisi formulir pendaftaran, pasfoto, fotokopi
ijazah, dan rapor.
7) Setiap peserta didik harus membayar biaya seleksi
penerimaan peserta didik baru.
8) Setiap peserta didik yang lulus harus menyerahkan
persyaratan administrasi seperti pasfoto, akta
lahir, KTP orang tua, dan kartu keluarga.
9) Peserta didik harus melakukan pendaftaran ulang
dan membayar biaya penerimaan peserta didik
baru.
10) Sekolah menetapkan pembagian kelas untuk
peserta didik baru.
11) Peserta didik mengikuti kegiatan pengenalan
sekolah.
20. Penerjemahan Aturan menjadi Langkah-langkah
1) Aturan 1 diterjemahkan menjadi (11) seleksi jalur
prestasi dan (12) seleksi ujian tertulis.
2) Berdasarkan aturan 2, seleksi prestasi dan ujian
tertulis dapat dilakukan jika peserta didik
menyerahkan dokumen dan bukti prestasi
ekstrakurikuler (jika ada). Karena itu, aturan 2
diterjemahkan menjadi langkah (21) peserta didik
menyerahkan dokumen dan bukti prestasi.
3) Berdasarkan aturan 3, ada calon peserta didik yang
dinyatakan lulus jalur prestasi dan ada yang tidak.
Karena itu harus ada langkah (31) pengumuman hasil
seleksi jalur prestasi dan (32) Peserta didik mengikuti
seleksi ujian tertulis.
4) Bedasarkan aturan 4, harus ada langkah (41) orang tua
melakukan wawancara.
5) Berdasarkan aturan 5, harus ada pengumuman
peserta didik yang lulus proses seleksi baik jalur
prestasi maupun ujian tertulis. Karena itu ada langkah
(51) pengumuman seleksi jalur prestasi dan (52)
pengumuman seleksi ujian tertulis.
6) Berdasarkan aturan 6, maka harus ada langkah (61)
peserta didik mengambil formulir pendaftaran, (62)
peserta didik mengisi formulir pendaftaran dan
melengkapi persyaratan, dan (63) peserta didik
menyerahkan formulir pendaftaran.
7) Berdasarkan aturan 7, harus ada langkah (71)
membayar biaya seleksi penerimaan peserta didik
baru.
8) Berdasarkan aturan 8, harus ada langkah (81)
menyerahkan persyaratan administrasi bagi peserta
didik yang lulus.
9) Berdasarkan aturan 9, harus ada langkah (91)
mendaftar ulang dan (92) membayar biaya
penerimaan peserta didik baru.
10) Berdasarkan aturan 10, harus ada langkah (101)
pembagian kelas.
11) Berdasarkan aturan 11, harus ada langkah (111)
peserta didik mengikuti kegiatan pengenalan sekolah.
22. 4. Menerapkan Berpikir Komputasional dengan Data
Data digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, menemukan hal-hal yang
baru, mengambil keputusan, memahami kondisi masyarakat, memahami pasar sebuah
produk, dan masih banyak lagi.
Peran prinsip-prinsip berpikir komputasional dalam menganalisis data:
Dekomposisi untuk memilah-milah data untuk mendapatkan berbagai wawasan, ide
atau pengertian dari data yang banyak.
Abstraksi untuk memilah-milah, mana informasi yang penting dan berguna dan
mana yang perlu diabaikan.
Ketika membaca dan menganalisis data, harus dapat menemukan pola-pola
penting.
Cara berpikir algoritme digunakan dalam mengambil kesimpulan dan keputusan apa
yang harus dibuat sebagai respon terhadap wawasan, ide atau pengertian dari data
tersebut.
23. Bagaimana menganalisis grafik perbandingan
pertumbuhan usaha bidang Hotel dan
Restoran dengan bidang Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan berikut?
1) Dekomposisi. Grafik dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai rentang waktu ketika grafik stabil, menurun
dan mulai naik. Setelah itu, bandingkan kedua grafik yang
dipecah tersebut.
2) Abstraksi. Baca bagian grafik yang penting untuk
diperhatikan dan abaikan bagian grafik yang tidak penting.
Perhatikan titik-titik ekstrim, seperti kapan grafik mencapai
titik tertinggi, titik terendah, serta perbedaan paling besar
dan paling kecil di antara dua grafik tersebut.
3) Pengenalan Pola. Pola yang ditampilkan dapat berupa pola
naik, turun, stabil, naik secara cepat dan turun secara
cepat. Pola-pola ini dipelajari dan diambil kesimpulan,
yang selanjutnya direspons dengan tindakan tertentu.
4) Algoritme. Digunakan ketika merespon apa yang
ditampilkan oleh grafik tersebut. Apa langkah-langkah
sistematis yang dilakukan untuk mencari tahu penyebab
kejadian yang ditampilkan grafik tersebut? Langkah-
langkah sistematis apa yang perlu dilakukan sebagai solusi
terhadap persoalan tersebut?