際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
EPISTEMOLOGI
FILSAFAT ILMU KELAS A
Magister Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
2018
W E L C O M E
Frenza Fairuz
Magister of Mathematics Education
University of Jember
Indonesia
Fita Yulia
2.1 PENGERTIAN EPISTOMOLOGI
EPISTEMO
LOGI
EPISTEME LOGOS
THEORY OF
KNOWLEDGE
NATURE
SOURCES
VALIDITY OF
KNOWLEDGE
Epistomologi QuraniLandasan Alquran
2.2 EPISTOMOLOGI ISLAMI
Sumber ilmu satu-satunya hanya
Allah. Karena pada hakikatnya
hanya Dia yang mengetahui baik
alam nyata maupun alam gaib, dan
Dia Maha Pengasih dan Penyayang
(Al Hasyr 22).
Manusia tidak lahir dalam kedaan
berpengetahuan, namun pada
dirinya terkandung potensi internal
berpengatuhan yang dikaruniakan
Allah padanya (An Nahl 78).
Potensialitas berpengatuhan manusia
menurut landasan Al Quran adalah
sebagai berikut :
1. Tuhan sebagai Sumber
Pengetahuan
2. Al Quran sebagai Otoritas Utama
3. Indera-Indera Lahir sebagai Alat
4. Qalb sebagai Alat dengan 3 potensi
: Fuad, Aql dan Lubb
2.3 SUMBER PENGETAHUAN
Sumber pengetahuan adalah
apa yang menjadi titik-tolak
atau apa yang merupakan
objek pengetahuan itu sendiri.
Sumber itu dapat bersifat atau
berasal dari "dunia eksternal"
atau juga terkait dan berasal
dari dunia internal" atau
kemampuan subjek.
PLATO ARISTOTELES
RASIONALISME
KLASIK
EMPIRISME
KLASIK
DEDUKTIF
LOGIS MATEMATIS
BERTRAND
RUSSELL
1. KNOWLEDGE BY
ACQUAINTANCE
2. KNOWLEDGE BY
DESCRIPTION
TED
HONDERICH
RASIONALISME &
EMPIRISME
MEMORY
INTRO
SPECTION
PRE
COGNITION
REASON,
AUTHORITY
SENSE
EXPERIENCE,
INTUITION
REVELATION,
FAITH
2.3 SUMBER PENGETAHUAN
R. JOHN HOSPER
SUMBER PENGETAHUAN
1
2
3
4
5
6PERCEPTION
(Persepsi/
Pengamatan Indrawi)
MEMORY
(Ingatan)
REASON
(Akal, Nalar)
INTROPECTION
(Introspeksi)
INTUITION
(Intuisi)
AUTHORITY
(Otoritas)
SUMBER PENGETAHUAN
10
7
8
9 PENGETAHUAN
PRECOGNITION
(Prakognisi)
CLAIRVOYANCE
TELEPHATY
(Telepati)
2.4 MODEL PENALARAN
INDUKSI
DEDUKSI
ABDUKSI
MODEL
PENALARAN
Induksi adalah proses penalaran
atau penarikan kesimpulan
dimana benar-tidaknya tesis
(pernyataan/proposisi)
ditentukan oleh pengalaman.
Deduksi adalah proses
penalaran yang bertolak dari
generalisasi (hal yang umum)
lalu kita rumuskan kesimpulan
yang lebih khusus.
Abduksi adalah sebuah bentuk
pembuktian berdasarkan
silogisme.
DIALEKTIKA
Dengan berdialog dapat
dilakukan proses semacam
membandingkan, menyisihkan,
memperjelas, hingga menolak
kemudian baru ditarik
pengertian umum (definisi).
2.5 OBJEK PENGETAHUAN
01
GEJALA
ALAM
FISIS
02
MASA
LALU
03
MASA
DEPAN
06
PIKIRAN
05
ABSTRAKSI
04
NILAI
(AKSIOLOGI)
2.6 STRUKTUR PENGETAHUAN
OBJEKTIVISME
SUBJEKTIVISME
RELATIVISME
SKEPTISISME
Pendukung objektivisme berpendapat
bahwa objek-objek fisis yang
diobservasi/teliti bersifat independen di
hadapan subjek yang
meneliti/mengetahui.
Dengan demikian subjek yang
mengetahui hanya mencerminkan
realitas apa adanya.
Subjektivisme adalah pandangan
yang menekankan peran
unsur/dimensi subjek dalam
menghasilkan pengetahuan.
Pengetahuan kita merupakan ide-ide
dalam pikiran orang yang
mengetahui (the knower).
Pandangan Protagoras, bahwa individu
menjadi ukuran segala hal disebut
relativisme epistemologis karena ia
menyatakan kerelatifan nilai kebenaran
pengetahuan, atau kebenaran relative
terhadap subjek yang mengetahui,
terhadap kelompok masyarakat dan
paradigma tertentu.
FENOMENALISME
Fenomenalisme adalah
pandangan yang menyatakan
bahwa kitta hanya dapat
mengetahui gejala-gejala yang
diindrai atau gejala
sebagaimana tampak melalui
pengamatan.
Skeptisisme adalah paham yang
menyatakan ketidak mungkinan
untuk mencapai/ memperoleh
kebenaran objektif (akhir, final)
pengetahuan/ilmu
pengetahuan.
SKEPTISIS
ME
METODO
LOGIS
SKEPTISIS
ME
RASIONAL
SKEPTISIS
ME
SENSORIS
SOLIP
SISME
2.7 TEORI KEBENARAN
KORESPONDENSI
PRAGMATIS
KOHERENSI
PERFORMATIF
PARADIGMATIS
2.7 TEORI KEBENARAN
TEORIKEBENARAN
KORESPONDENSI
Teori kebenaran korespondensi menyatakan bahwa satu
teori/proposisi benar bila proposisi atau teori itu sesuai
dengan fakta (kenyataan). Kebenaran adalah kesetiaan
pada realitas objektif. Aristoteles menyebut ini dengan
teori penggambaran/cermin yang ia rumuskan sebagai
"veritas est adaequatio intellectus et rhei.
2.7 TEORI KEBENARAN
TEORIKEBENARAN
KONSISTENSI /
KOHERENSI
kebenaran adalah adanya saling hubungan antar putusan-putusan
atau kesesuaian/ketaat-asasan dengan kesepakatan atau
pengetahuan yang telah dimiliki. Teori kebenaran ini umumnya
terdapat dalam matematika dan logika atau kelompok epistemologi
idealis (epistemological idealism). Bagi penganut teori kebenaran ini,
konsistensi suatu pernyataan atau teori dengan sistem pernyataan
sebelumnya sudah diandaikan kebenarannya dan menjadi tolak ukur
kebenaran.
2.7 TEORI KEBENARAN
TEORIKEBENARAN
PRAGMATIS
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang lahir di Amerika
Serikat akhir abad ke-19, yang menekankan pentingnya
akal budi (rasio) sebagai sarana pemecahan masalah
(problem solving) dalam kehidupan manusia baik
masalah yang bersifat teoretis maupun ptaktis.
2.7 TEORI KEBENARAN
TEORIKEBENARAN
PERFORMATIF
Kebenaran performatif maksudnya adalah bahwa satu pernyataan
dikatakan benar bila apa yang dinyatakan (oleh seseorang) dilakukan
sesuai dengan tindakan dan kewenangan yang ada padanya.
Tuturan performatif, menurut Austin, tidak dinyatakan benar atau
salah, akan tetapi berhasil atau gagal, yakni berdasarkan apakah
perbuatan yang dinyatakan itu dilakukan atau tidak. Ia
mengklasifikasikan tuturan performatif atas wajar atau tidak wajar.
Untuk menentukan apakah satu tuturan performatif wajar atau
tidak.
2.7 TEORI KEBENARAN
TEORIKEBENARAN
PARADIGMATIS
Teori kebenaran paradigmatis dapat diturunkan dari
konsep paradigma Thomas Samuel Kuhn. Menurut Kuhn
ilmu pengetahuan dikonstruksi atas paradigma tertentu.
Dalam dunia ilmiah ada sekelompok ilmuan (komunitas
ilmuan) yang mendukung paradigma tertentu. Ada
kriteria yang berbeda antara satu paradigma dengan
paradigma yang lain, sehingga kebenaran tergantung
pada paradigma yang digunakan.
2.8 MAKNA (KRITERIA) KEBENARAN DAN POSTULAT
ILMIAH
Kebenaran empiris yaitu
kebenaran yang sudah biasa
digunakan oleh para ilmuan
yang dirumuskan dalam
bentuk hipotesis untuk
menerima atau menolak
sesuatu sebagai kebenaran.
Kebenaran logis yaitu
kebenaran yang masuk akal
yang dapat diterima oleh orang
banyak, dimana kebenaran
tersebut merupakan
pernyataan hipotesis yang
secara logis atau matematis
sejalan dengan pernyataan lain
yang telah diketahui sebagai
sesuatu kebenaran.
Kebenaran etis adalah
kebenaran yang dapat diukur
dengan standar nilai atau moral
tertentu. Jadi, seseorang
dianggap etis jika yang
menyatakan kebenaran
tersebut berbuat sesuai dengan
ukuran pelaksanaan yang
bersifat moral atau profesional.
Kebenaran metafisis yang
merupakan kebenaran yang sesuai
dengan kepercayaan dasar.
Kebenaran ini merupakan
kepercayaan yang harus diterima
sebagaimana ada. Kebenaran ini
tidak dapat dibuktikan dengan
ketidakbenaran, karena kebenaran
ini menghadirkan batas akhir yang
berbeda dengan segala yang teruji.
MAKNA
KEBENARAN
2.9 BATAS DAN JENIS PENGETAHUAN
JENIS  JENIS
PENGETAHUAN
BIASA FILOSOFIS
SEHARI-HARI,
EKSISTENSIAL,
KNOWLEDGE
ILMU KHUSUS YG
MEMBAHAS
MASALAH YG
TIDAK DIBAHAS
TEOLOGIS
WAHYU TUHAN
IMAN
ILMIAH
SISTEM, METODE,
METODE KEILMIAHAN
EPISTOMOLOGI
KRITIS
EPISTOMOLOGI
SKEPTIS
EPISTEMOLOGI
METAFISIS
2.10 MACAM  MACAM EPISTEMOLOGI
SUDARMINTA & PRANARKA
EPISTOMOLOGI
SOSIAL
EPISTOMOLOGI
INDIVIDUAL
2.10 MACAM  MACAM EPISTEMOLOGI
Epistemologi yang berkembang dari
masa yunani (Ploto, Aristoteles)
sampai masa modern (Locke,
Descortes, Kant) adalah
epistemologi individual.
Permasalahan pengetahuan
tentang pengamatan (persepsi)
rasionalitas, dan justifikasi selalu
dianggap berkaitan dengan individu
dan terlepas dari dimensi sosial.
Epistemologi sosial justru melihat
keterkaitan pengetahuan dengan
dimensi sosial. Epistemologi ini
berkembang terutama setelah
munculnya post-positivisme (Kuhn)
dan pemikiran post-strukturalis dan
postmodern. Dalam pandangan post-
strukturalis, rasionalitas, dan
kesadaran bukan suatu yang terlepas
dari pengaruh sosial-budaya.
METODE
ILMIAH
METODE
RASIONALISME
METODE
EMPIRISME
2.11 METODE  METODE DALAM EPISTEMOLOGI
2.12 ALASAN BELAJAR EPISTEMOLOGI
MARITAIN
menyatakan bahwa tujuan mempelajari epistemology
pertama-tama bukanlah utuk menjawab pertanyaan
apakah saya dapat tahu (mengetahui)? akan tetapi,
untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan
saya dapat tahu, jangkauan dan batas-batas pengetahuan
saya (Hadi, 1994: 20).
2.12 ALASAN BELAJAR EPISTEMOLOGI
A.M.W.
PRANARKA
dalam bukunya epistemologi dasar mengemukakan tiga
argument/alasan mengapa epistemologi perlu dipelajari.
Pertama, adalah pertimbangan strategis Karena ilmu pengetahuan
dan teknologi menjadi unsur yang dominan dalam zaman modern.
Kedua, asumsi epistemology ilmu pengetahuan berkaitan dengan
asumsi ontologis dan aksiologis yang biasanya tersembunyi.
Ketiga, berdasarkan pertimbangan edukatif (pendidikan),
epistemology membantu peserta didik memahami berbagai bentuk
pengetahuan, dan memahami kekuatan dan keterbatasannya.
Any
Question?
Ask Me
T H A N K S F O R Y O U R A T T E N T I O N

More Related Content

What's hot (20)

Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
AlwiAssegaf
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
kikiismayanti
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
AldiwaPandu
Ppt. objek filsafat
Ppt. objek filsafatPpt. objek filsafat
Ppt. objek filsafat
Tri sugeng adek purnomo
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
Mas Yono
metafisika eksakta
metafisika eksaktametafisika eksakta
metafisika eksakta
Lela Warni
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Universitas Negeri Yogyakarta
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam Filsafat
Levina Lme
Hakekat Filsafat
Hakekat FilsafatHakekat Filsafat
Hakekat Filsafat
T. Astari
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
imas lusyani
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Susi Yanti
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
aksiologi filsafat
aksiologi filsafataksiologi filsafat
aksiologi filsafat
Cecep Kustandi
"SARANA BERFIKIR ILMIAH "
 "SARANA BERFIKIR ILMIAH " "SARANA BERFIKIR ILMIAH "
"SARANA BERFIKIR ILMIAH "
Nursa Fatri Nofriati
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
hiriza
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikan
alvianica nanda
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
Rika Mouri
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
AlwiAssegaf
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuanpowerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuan
kikiismayanti
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
AldiwaPandu
Mata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmuMata kuliah filsafat ilmu
Mata kuliah filsafat ilmu
Mas Yono
metafisika eksakta
metafisika eksaktametafisika eksakta
metafisika eksakta
Lela Warni
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu PengetahuanTugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Tugas Kelompok FIlsafat Struktur Ilmu Pengetahuan
Universitas Negeri Yogyakarta
Epistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam FilsafatEpistemologi Dalam Filsafat
Epistemologi Dalam Filsafat
Levina Lme
Hakekat Filsafat
Hakekat FilsafatHakekat Filsafat
Hakekat Filsafat
T. Astari
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
imas lusyani
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Susi Yanti
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
Berpikir ilmiah
Berpikir ilmiahBerpikir ilmiah
Berpikir ilmiah
hiriza
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikan
alvianica nanda
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
Rika Mouri
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari

Similar to PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan (20)

ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
Dina Amalina
Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2
Toni Isbandi
Filsafat 5
Filsafat 5Filsafat 5
Filsafat 5
Zaedun Lombok
Presentasi Ahmad Faiz Handrianto 2022D Epistemologi Keilmuan (092).pptx
Presentasi Ahmad Faiz Handrianto 2022D Epistemologi Keilmuan (092).pptxPresentasi Ahmad Faiz Handrianto 2022D Epistemologi Keilmuan (092).pptx
Presentasi Ahmad Faiz Handrianto 2022D Epistemologi Keilmuan (092).pptx
22D092AhmadFaizHandr
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
ndlestr
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
Hidayahilya
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
Cindar Tyas
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafatEpistemologi merupakan salah satu cabang filsafat
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat
annasfilum
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
M Agphin Ramadhan
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012
D066567
KEBANARAN.pptx
KEBANARAN.pptxKEBANARAN.pptx
KEBANARAN.pptx
GalanRadityaSaputra1
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
R . Adhi Indra Kurnia
PPT Teori Filsafat.pptx
PPT Teori Filsafat.pptxPPT Teori Filsafat.pptx
PPT Teori Filsafat.pptx
MuhamadAssyuja
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmu
mira_punya
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.docx
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.docxDIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.docx
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.docx
RamadhanRmz
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptxKel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
AhmadTirtayasa3
Cabang
CabangCabang
Cabang
Annisa Fauzia
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
Annisa Fauzia
Filsafat ilmu lengkap
Filsafat ilmu lengkapFilsafat ilmu lengkap
Filsafat ilmu lengkap
Efendi bin Abd. Wahid
Ilmu
IlmuIlmu
Ilmu
Khairul Yaum
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
Dina Amalina
Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2
Toni Isbandi
Presentasi Ahmad Faiz Handrianto 2022D Epistemologi Keilmuan (092).pptx
Presentasi Ahmad Faiz Handrianto 2022D Epistemologi Keilmuan (092).pptxPresentasi Ahmad Faiz Handrianto 2022D Epistemologi Keilmuan (092).pptx
Presentasi Ahmad Faiz Handrianto 2022D Epistemologi Keilmuan (092).pptx
22D092AhmadFaizHandr
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
ndlestr
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
Hidayahilya
Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
Cindar Tyas
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafatEpistemologi merupakan salah satu cabang filsafat
Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat
annasfilum
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
02 fil-ilmu pertemuan ii Teori Kebenaran
M Agphin Ramadhan
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012
D066567
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
R . Adhi Indra Kurnia
PPT Teori Filsafat.pptx
PPT Teori Filsafat.pptxPPT Teori Filsafat.pptx
PPT Teori Filsafat.pptx
MuhamadAssyuja
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmu
mira_punya
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.docx
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.docxDIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.docx
DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG.docx
RamadhanRmz
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptxKel12_EPISTEMOLOGI.pptx
Kel12_EPISTEMOLOGI.pptx
AhmadTirtayasa3
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
Annisa Fauzia

Recently uploaded (20)

Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri SemarangBuku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
Buku 1 tentang orang Hukum perdata Universitas Negeri Semarang
iztawanasya1
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptxSAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
SAINS TINGKATAN 5 BAB 6 ELEKTROKIMIA.pptx
Baharin Salleh
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester KartografiRancangan Pembelajaran Semester Kartografi
Rancangan Pembelajaran Semester Kartografi
khairizal2005
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
PPT CINTA BANGGA RUPIAH (memahami rupiah)
pinkypurpss
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptxBAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
BAHAN UNTUK PELATIHAN PS, DRIGEN, MAZMUR.pptx
LunduSitohang
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docxProposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
Proposal Kegiatan Santunan Anak Yatim.docx
tuminsa934
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Apakah daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula aman diperdagangkan? Ditje...
Tata Naipospos
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptPELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.ppt
ALEENMPP
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptxLangkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
Langkah-langkah Pembuatan Microsite.pptx
NurulIlyas3
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken

PPT Epistemologi mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan

  • 1. EPISTEMOLOGI FILSAFAT ILMU KELAS A Magister Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 2018
  • 2. W E L C O M E Frenza Fairuz Magister of Mathematics Education University of Jember Indonesia Fita Yulia
  • 3. 2.1 PENGERTIAN EPISTOMOLOGI EPISTEMO LOGI EPISTEME LOGOS THEORY OF KNOWLEDGE NATURE SOURCES VALIDITY OF KNOWLEDGE
  • 4. Epistomologi QuraniLandasan Alquran 2.2 EPISTOMOLOGI ISLAMI Sumber ilmu satu-satunya hanya Allah. Karena pada hakikatnya hanya Dia yang mengetahui baik alam nyata maupun alam gaib, dan Dia Maha Pengasih dan Penyayang (Al Hasyr 22). Manusia tidak lahir dalam kedaan berpengetahuan, namun pada dirinya terkandung potensi internal berpengatuhan yang dikaruniakan Allah padanya (An Nahl 78). Potensialitas berpengatuhan manusia menurut landasan Al Quran adalah sebagai berikut : 1. Tuhan sebagai Sumber Pengetahuan 2. Al Quran sebagai Otoritas Utama 3. Indera-Indera Lahir sebagai Alat 4. Qalb sebagai Alat dengan 3 potensi : Fuad, Aql dan Lubb
  • 5. 2.3 SUMBER PENGETAHUAN Sumber pengetahuan adalah apa yang menjadi titik-tolak atau apa yang merupakan objek pengetahuan itu sendiri. Sumber itu dapat bersifat atau berasal dari "dunia eksternal" atau juga terkait dan berasal dari dunia internal" atau kemampuan subjek. PLATO ARISTOTELES RASIONALISME KLASIK EMPIRISME KLASIK DEDUKTIF LOGIS MATEMATIS BERTRAND RUSSELL 1. KNOWLEDGE BY ACQUAINTANCE 2. KNOWLEDGE BY DESCRIPTION TED HONDERICH RASIONALISME & EMPIRISME MEMORY INTRO SPECTION PRE COGNITION
  • 7. SUMBER PENGETAHUAN 1 2 3 4 5 6PERCEPTION (Persepsi/ Pengamatan Indrawi) MEMORY (Ingatan) REASON (Akal, Nalar) INTROPECTION (Introspeksi) INTUITION (Intuisi) AUTHORITY (Otoritas)
  • 9. 2.4 MODEL PENALARAN INDUKSI DEDUKSI ABDUKSI MODEL PENALARAN Induksi adalah proses penalaran atau penarikan kesimpulan dimana benar-tidaknya tesis (pernyataan/proposisi) ditentukan oleh pengalaman. Deduksi adalah proses penalaran yang bertolak dari generalisasi (hal yang umum) lalu kita rumuskan kesimpulan yang lebih khusus. Abduksi adalah sebuah bentuk pembuktian berdasarkan silogisme. DIALEKTIKA Dengan berdialog dapat dilakukan proses semacam membandingkan, menyisihkan, memperjelas, hingga menolak kemudian baru ditarik pengertian umum (definisi).
  • 11. 2.6 STRUKTUR PENGETAHUAN OBJEKTIVISME SUBJEKTIVISME RELATIVISME SKEPTISISME Pendukung objektivisme berpendapat bahwa objek-objek fisis yang diobservasi/teliti bersifat independen di hadapan subjek yang meneliti/mengetahui. Dengan demikian subjek yang mengetahui hanya mencerminkan realitas apa adanya. Subjektivisme adalah pandangan yang menekankan peran unsur/dimensi subjek dalam menghasilkan pengetahuan. Pengetahuan kita merupakan ide-ide dalam pikiran orang yang mengetahui (the knower). Pandangan Protagoras, bahwa individu menjadi ukuran segala hal disebut relativisme epistemologis karena ia menyatakan kerelatifan nilai kebenaran pengetahuan, atau kebenaran relative terhadap subjek yang mengetahui, terhadap kelompok masyarakat dan paradigma tertentu. FENOMENALISME Fenomenalisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa kitta hanya dapat mengetahui gejala-gejala yang diindrai atau gejala sebagaimana tampak melalui pengamatan. Skeptisisme adalah paham yang menyatakan ketidak mungkinan untuk mencapai/ memperoleh kebenaran objektif (akhir, final) pengetahuan/ilmu pengetahuan. SKEPTISIS ME METODO LOGIS SKEPTISIS ME RASIONAL SKEPTISIS ME SENSORIS SOLIP SISME
  • 13. 2.7 TEORI KEBENARAN TEORIKEBENARAN KORESPONDENSI Teori kebenaran korespondensi menyatakan bahwa satu teori/proposisi benar bila proposisi atau teori itu sesuai dengan fakta (kenyataan). Kebenaran adalah kesetiaan pada realitas objektif. Aristoteles menyebut ini dengan teori penggambaran/cermin yang ia rumuskan sebagai "veritas est adaequatio intellectus et rhei.
  • 14. 2.7 TEORI KEBENARAN TEORIKEBENARAN KONSISTENSI / KOHERENSI kebenaran adalah adanya saling hubungan antar putusan-putusan atau kesesuaian/ketaat-asasan dengan kesepakatan atau pengetahuan yang telah dimiliki. Teori kebenaran ini umumnya terdapat dalam matematika dan logika atau kelompok epistemologi idealis (epistemological idealism). Bagi penganut teori kebenaran ini, konsistensi suatu pernyataan atau teori dengan sistem pernyataan sebelumnya sudah diandaikan kebenarannya dan menjadi tolak ukur kebenaran.
  • 15. 2.7 TEORI KEBENARAN TEORIKEBENARAN PRAGMATIS Pragmatisme adalah aliran filsafat yang lahir di Amerika Serikat akhir abad ke-19, yang menekankan pentingnya akal budi (rasio) sebagai sarana pemecahan masalah (problem solving) dalam kehidupan manusia baik masalah yang bersifat teoretis maupun ptaktis.
  • 16. 2.7 TEORI KEBENARAN TEORIKEBENARAN PERFORMATIF Kebenaran performatif maksudnya adalah bahwa satu pernyataan dikatakan benar bila apa yang dinyatakan (oleh seseorang) dilakukan sesuai dengan tindakan dan kewenangan yang ada padanya. Tuturan performatif, menurut Austin, tidak dinyatakan benar atau salah, akan tetapi berhasil atau gagal, yakni berdasarkan apakah perbuatan yang dinyatakan itu dilakukan atau tidak. Ia mengklasifikasikan tuturan performatif atas wajar atau tidak wajar. Untuk menentukan apakah satu tuturan performatif wajar atau tidak.
  • 17. 2.7 TEORI KEBENARAN TEORIKEBENARAN PARADIGMATIS Teori kebenaran paradigmatis dapat diturunkan dari konsep paradigma Thomas Samuel Kuhn. Menurut Kuhn ilmu pengetahuan dikonstruksi atas paradigma tertentu. Dalam dunia ilmiah ada sekelompok ilmuan (komunitas ilmuan) yang mendukung paradigma tertentu. Ada kriteria yang berbeda antara satu paradigma dengan paradigma yang lain, sehingga kebenaran tergantung pada paradigma yang digunakan.
  • 18. 2.8 MAKNA (KRITERIA) KEBENARAN DAN POSTULAT ILMIAH Kebenaran empiris yaitu kebenaran yang sudah biasa digunakan oleh para ilmuan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis untuk menerima atau menolak sesuatu sebagai kebenaran. Kebenaran logis yaitu kebenaran yang masuk akal yang dapat diterima oleh orang banyak, dimana kebenaran tersebut merupakan pernyataan hipotesis yang secara logis atau matematis sejalan dengan pernyataan lain yang telah diketahui sebagai sesuatu kebenaran. Kebenaran etis adalah kebenaran yang dapat diukur dengan standar nilai atau moral tertentu. Jadi, seseorang dianggap etis jika yang menyatakan kebenaran tersebut berbuat sesuai dengan ukuran pelaksanaan yang bersifat moral atau profesional. Kebenaran metafisis yang merupakan kebenaran yang sesuai dengan kepercayaan dasar. Kebenaran ini merupakan kepercayaan yang harus diterima sebagaimana ada. Kebenaran ini tidak dapat dibuktikan dengan ketidakbenaran, karena kebenaran ini menghadirkan batas akhir yang berbeda dengan segala yang teruji. MAKNA KEBENARAN
  • 19. 2.9 BATAS DAN JENIS PENGETAHUAN JENIS JENIS PENGETAHUAN BIASA FILOSOFIS SEHARI-HARI, EKSISTENSIAL, KNOWLEDGE ILMU KHUSUS YG MEMBAHAS MASALAH YG TIDAK DIBAHAS TEOLOGIS WAHYU TUHAN IMAN ILMIAH SISTEM, METODE, METODE KEILMIAHAN
  • 21. EPISTOMOLOGI SOSIAL EPISTOMOLOGI INDIVIDUAL 2.10 MACAM MACAM EPISTEMOLOGI Epistemologi yang berkembang dari masa yunani (Ploto, Aristoteles) sampai masa modern (Locke, Descortes, Kant) adalah epistemologi individual. Permasalahan pengetahuan tentang pengamatan (persepsi) rasionalitas, dan justifikasi selalu dianggap berkaitan dengan individu dan terlepas dari dimensi sosial. Epistemologi sosial justru melihat keterkaitan pengetahuan dengan dimensi sosial. Epistemologi ini berkembang terutama setelah munculnya post-positivisme (Kuhn) dan pemikiran post-strukturalis dan postmodern. Dalam pandangan post- strukturalis, rasionalitas, dan kesadaran bukan suatu yang terlepas dari pengaruh sosial-budaya.
  • 23. 2.12 ALASAN BELAJAR EPISTEMOLOGI MARITAIN menyatakan bahwa tujuan mempelajari epistemology pertama-tama bukanlah utuk menjawab pertanyaan apakah saya dapat tahu (mengetahui)? akan tetapi, untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu, jangkauan dan batas-batas pengetahuan saya (Hadi, 1994: 20).
  • 24. 2.12 ALASAN BELAJAR EPISTEMOLOGI A.M.W. PRANARKA dalam bukunya epistemologi dasar mengemukakan tiga argument/alasan mengapa epistemologi perlu dipelajari. Pertama, adalah pertimbangan strategis Karena ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi unsur yang dominan dalam zaman modern. Kedua, asumsi epistemology ilmu pengetahuan berkaitan dengan asumsi ontologis dan aksiologis yang biasanya tersembunyi. Ketiga, berdasarkan pertimbangan edukatif (pendidikan), epistemology membantu peserta didik memahami berbagai bentuk pengetahuan, dan memahami kekuatan dan keterbatasannya.
  • 26. T H A N K S F O R Y O U R A T T E N T I O N