際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Referat
Diagnosis dan Penanganan
Carcinoma Recti
FAWZIA DEVI FITRIANI
Pendahuluan
 Carcinoma recti merupakan tumor ganas terbanyak di antara tumor ganas
saluran cerna, lebih 60% tumor kolorektal berasal dari rektum. Salah satu
pemicu carsinoma recti adalah masalah nutrisi. Carcinoma recti merupakan
salah satu jenis kanker yang tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di
dunia. Jika penderita telah terdeteksi secara dini, maka kemungkinan untuk
sembuh bisa mencapai 50 persen (Cagir, 2014).
Tinjauan Pustaka
Definisi
Carcinoma recti adalah kanker yang terjadi pada rektum. Rektum terletak di anterior
sakrum and coccyx panjangnya kira kira 15 cm. Rectosigmoid junction terletak pada
bagian akhir mesocolon sigmoid. Vaskularisasi rektum berasal dari cabang arteri
mesenterika inferior dan cabang dari arteri iliaka interna. Vena hemoroidalis
superior berasal dari pleksus hemorriodalis internus dan berjalan ke kranial ke vena
mesenterika inferior dan seterusnya melalui vena lienalis ke vena porta. Ca Recti
dapat menyebar sebagai embulus vena kedalam hati. Pembuluh limfe dari rektum
diatas garis anorektum berjalan seiring vena hemorriodalos superior dan melanjut ke
kelenjar limfe mesenterika inferior dan aorta. Operasi radikal untuk eradikasi
carcinoma recti dan anus didasarkan pada anatomi saluran limfe ini.
(Sjamsuhidajat,2003) .
Epidemiologi
Diseluruh dunia dilaporkan lebih dari 940,000 kasus baru dan terjadi kematian pada
hampir 500,000 kasus tiap tahunnya. (World Health Organization, 2003). Menurut
data di RS Kanker Dharmais pada tahun 1995-2002, kanker rektal menempati
urutan keenam dari 10 jenis kanker dari pasien yang dirawat di sana. Kanker rektal
tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia selain jenis kanker
lainnya. Namun, perkembangan teknologi dan juga adanya pendeteksian dini
memungkinkan untuk disembuhkan sebesar 50 persen, bahkan bisa dicegah. Dari
seluruh pasien kanker rektal, 90% berumur lebih dari 50 tahun. Hanya 5% pasien
berusia kurang dari 40 tahun. (Cagir, 2014).
Diagnosis
Anamnesis
 Gejala yang dapat ditemukan antara lain (Wibawa, 2009) :
1. Perdarahan perektal merupakan gejala yang paling sering terjadi (60%) pasien.
2. Perubahan pola defekasi seperti perubahan bentuk feses, tenesnus, rasa tidak
puas setelah BAB.
3. Occult bleeding (tes darah samar) positif pada 26% kasus.
4. Nyeri abdomen, didapatkan sekitar 20% kasus.
5. Malaise (9% kasus)
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
1. Colok dubur/rectal toucher, Ada 2 gambaran khas dari pemeriksaan colok dubur,
yaitu indurasi dan adanya suatu penonjolan tepi, dapat berupa :
 Suatu pertumbuhan awal yang teraba sebagai indurasi seperti cakram dengan
permukaan yang licin dan berbatas tegas.
 Suatu pertumbuhan tonjolan yang rapuh, biasanya lebih lunak, tetapi umumnya
mempunyai beberapa daerah indurasi dan ulserasi
 Suatu bentuk khas dari ulkus maligna dengan tepi noduler yang menonjol dengan
suatu kubah yang dalam (bentuk ini paling sering)
 Suatu bentuk karsinoma anular yang teraba sebagai pertumbuhan bentuk cincin
Colok
dubur/rectal
toucher
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Cara pemeriksaan Persentase
Colok dubur 40%
Rektosigmoidoskopi 75%
Foto kolon dengan barium /
kontras ganda
90%
Kolonoskopi 100%
Diagnosis
 Ringkasan diagnosis
Rektum
- Perdarahan rektum
- Darah di feses
- Perubahan pola defekasi
- Pascadefekasi perasaan tidak puas atau rasa penuh
- Penemuan tumor pada colok dubur
- Penemuan tumor rektosigmoidoskopi
Diagnosis
 The American Joint Committee on Cancer (AJCC) memperkenalkan TNM staging
system, yang menempatkan kanker menjadi 4 stadium (Stadium I-IV).
1. Stadium 0 : kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu pada
mukosa saja. Disebut juga carcinoma in situ
2. Stadium I : kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis
dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar
dinding rektum ataupun keluar dari rektum.
3. Stadium II : kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak
menyebar ke limfonodi
4. Stadium III : kanker telah menyebar ke limfonodi terdekat, tapi tidak menyebar
kebagian tubuh lainnya
5. Stadium IV : kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau
ovarium
Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar
Stadium Deskripsi
T1 Massa polypoid Intraluminal; tidak ada penebalan pada dinding rectum
T2 Penebalan dinding rectum >6 mm; tidak ada perluasan ke perirectal
T3a Penebalan dinding rectum dan invasi ke otot dan organ yang berdekatan.
T3b Penebalan dinding rectum dan invasi ke pelvic atau dinding abdominal
T4 Metastasis jauh, biasanya ke liver atau adrenal
TNM Stadium Stadium Deskripsi
T1 N0 M0 A Tumor terbatas pada submucosa
T2 N0 M0 B1 Tumor terbatas pada muscularis propria
T3 N0 M0 B2 Penyebaran transmural
T2 N1 M0 C1 T2, pembesaran kelenjar mesenteric
T3 N1 M0 C2 T3, pembesaran kelenjar mesenteric
T4 C2 Penyebaran ke organ yang berdekatan
Any T, M1 D Metastasis jauh
Penanganan
 Pembedahan
Pembedahan merupakan terapi yang paling lazim digunakan terutama untuk
stadium I dan II kanker rektal, bahkan pada pasien suspek dalam stadium III juga
dilakukan pembedahan. Meskipun begitu, karena kemajuan ilmu dalam metode
penentuan stadium kanker, banyak pasien kanker rektal dilakukan pre-surgical
treatment dengan radiasi dan kemoterapi. Penggunaan kemoterapi sebelum
pembedahan dikenal sebagai neoadjuvant chemotherapy, dan pada kanker rektal,
neoadjuvant chemotherapy digunakan terutama pada stadium II dan III. Pada
pasien lainnya yang hanya dilakukan pembedahan, meskipun sebagian besar
jaringan kanker sudah diangkat saat operasi, beberapa pasien masih
membutuhkan kemoterapi atau radiasi setelah pembedahan untuk membunuh sel
kanker yang tertinggal (Wibawa, 2009).
Penanganan
Tipe pembedahan yang dipakai antara lain :
 Eksisi lokal : jika kanker ditemukan pada stadium paling dini, tumor dapat
dihilangkan tanpa melakukan pembedahan lewat abdomen. Jika kanker
ditemukan dalam bentuk polip, operasinya dinamakan polypectomy.
 Reseksi: jika kanker lebih besar, dilakukan reseksi rektum lalu dilakukan
anastomosis. Jiga dilakukan pengambilan limfonodi disekitar rektum lalu
diidentifikasi apakah limfonodi tersebut juga mengandung sel kanker.
Reseksi dan Anastomosis
Reseksi dan Kolostomi
Penanganan
 Pengangkatan kanker rektum biasanya dilakukan dengan reseksi
abdominoperianal, termasuk pengangkatan seluruh rectum, mesorektum dan
bagian dari otot levator ani dan dubur. Prosedur ini merupakan pengobatan
yang efektif namun mengharuskan pembuatan kolostomi permanen.
 Eksisi lokal melalui rektoskop dapat dilakukan pada karsinoma terbatas. Seleksi
penderita harus dilakukan dengan teliti, antara lain dengan menggunakan
endoskopi ultrasonografik untuk menentukan tingkat penyebaran di dalam
dinding rektum clan adanya kelenjar ganas pararektal
Penanganan
 Radiasi
Sebagai mana telah disebutkan, untuk banyak kasus stadium II dan III lanjut,
radiasi dapat mengecilkan ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan. Peran
lain radioterapi adalah sebagai sebagai terapi tambahan untuk pembedahan pada
kasus tumor lokal yang sudah diangkat melaui pembedahan, dan untuk
penanganan kasus metastasis jauh tertentu. Terutama ketika digunakan dalam
kombinasi dengan kemoterapi, radiasi yang digunakan setelah pembedahan
menunjukkan telah menurunkan resiko kekambuhan lokal di pelvis sebesar 46%
dan angka kematian sebesar 29%. Pada penanganan metastasis jauh, radiasi telah
berguna mengurangi efek lokal dari metastasis tersebut, misalnya pada otak.
Radioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliatif pada pasien yang
memiliki tumor lokal yang unresectable
Penanganan
 Kemoterapi
Adjuvant chemotherapy, (menangani pasien yang tidak terbukti memiliki
penyakit residual tapi beresiko tinggi mengalami kekambuhan), dipertimbangkan
pada pasien dimana tumornya menembus sangat dalam atau tumor lokal yang
bergerombol (Stadium II lanjut dan Stadium III). Terapi standarnya ialah dengan
fluorouracil, (5-FU) dikombinasikan dengan leucovorin dalam jangka waktu enam
sampai dua belas bulan. 5-FU merupakan anti metabolit dan leucovorin
memperbaiki respon. Agen lainnya, levamisole, (meningkatkan sistem imun,
dapat menjadi substitusi bagi leucovorin. Protopkol ini menurunkan angka
kekambuhan kira  kira 15% dan menurunkan angka kematian kira  kira sebesar
10%.
Prognosis
 Angka 5 tahun keberhasilan hidup untuk pasien kanker kolorektal adalah
sebagai berikut :
 Stage I - 72%
 Stage II - 54%
 Stage III - 39%
 Stage IV - 7%
 Lima puluh persen pasien biasanya terjadi rekurensi, baik lokal maupun
ditempat yang lain, atau keduanya. Rekurensi lokal lebih sering terjadi pada
kanker rektum daripada kanker kolon. Angka rekurensi berkisar 5-30%, terjadi
2 tahun setelah pembedahan. Faktor yang mempengaruhi rekurensi antara lain
stadium tumor primer, lokasi tumor primer (Fiedberg, B. dan Antillon, 2004).
Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar

More Related Content

Similar to Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar (20)

Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
RFFooraa
kanker2-151215162558 ini menjelaskan tenta
kanker2-151215162558 ini menjelaskan tentakanker2-151215162558 ini menjelaskan tenta
kanker2-151215162558 ini menjelaskan tenta
EvaRosdiana19
PATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIssssssssS.ppt
PATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIssssssssS.pptPATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIssssssssS.ppt
PATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIssssssssS.ppt
zulvanajunaedi
217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul
homeworkping9
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Operator Warnet Vast Raha
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA.PPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA.PPTASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA.PPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA.PPT
isrofahunikal1
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
Odesyafar
Makalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon printMakalah kanker kolon print
Makalah kanker kolon print
Septian Muna Barakati
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.pptfdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
Odesyafar
Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)Kata pengantar (2)
Kata pengantar (2)
Operator Warnet Vast Raha
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptxManajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Danielronadi
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
ririn95
ca cervix.pptx
ca cervix.pptxca cervix.pptx
ca cervix.pptx
Agung822410
Kista kehamilan
Kista kehamilanKista kehamilan
Kista kehamilan
SamuelZhang37
Tumor paru
Tumor paruTumor paru
Tumor paru
M Ikromi
SOFT TISSUE TUMORS PPT and its in depth explanation
SOFT TISSUE TUMORS PPT and its in depth explanationSOFT TISSUE TUMORS PPT and its in depth explanation
SOFT TISSUE TUMORS PPT and its in depth explanation
P3DArettiNapitupulu
Kankerserviks
KankerserviksKankerserviks
Kankerserviks
praktikumti1
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
RFFooraa
kanker2-151215162558 ini menjelaskan tenta
kanker2-151215162558 ini menjelaskan tentakanker2-151215162558 ini menjelaskan tenta
kanker2-151215162558 ini menjelaskan tenta
EvaRosdiana19
PATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIssssssssS.ppt
PATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIssssssssS.pptPATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIssssssssS.ppt
PATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIssssssssS.ppt
zulvanajunaedi
217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul217643085 case-ca-mamae-in-ul
217643085 case-ca-mamae-in-ul
homeworkping9
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askeb urologi husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Operator Warnet Vast Raha
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA.PPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA.PPTASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA.PPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KANKER PAYUDARA.PPT
isrofahunikal1
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
410124353-CA-Mamae-Ppt.ppt
Odesyafar
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.pptfdokumen.com_ca-kolon.ppt
fdokumen.com_ca-kolon.ppt
Odesyafar
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptxManajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
Danielronadi
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
ririn95
ca cervix.pptx
ca cervix.pptxca cervix.pptx
ca cervix.pptx
Agung822410
Tumor paru
Tumor paruTumor paru
Tumor paru
M Ikromi
SOFT TISSUE TUMORS PPT and its in depth explanation
SOFT TISSUE TUMORS PPT and its in depth explanationSOFT TISSUE TUMORS PPT and its in depth explanation
SOFT TISSUE TUMORS PPT and its in depth explanation
P3DArettiNapitupulu

Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar

  • 1. Referat Diagnosis dan Penanganan Carcinoma Recti FAWZIA DEVI FITRIANI
  • 2. Pendahuluan Carcinoma recti merupakan tumor ganas terbanyak di antara tumor ganas saluran cerna, lebih 60% tumor kolorektal berasal dari rektum. Salah satu pemicu carsinoma recti adalah masalah nutrisi. Carcinoma recti merupakan salah satu jenis kanker yang tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia. Jika penderita telah terdeteksi secara dini, maka kemungkinan untuk sembuh bisa mencapai 50 persen (Cagir, 2014).
  • 4. Definisi Carcinoma recti adalah kanker yang terjadi pada rektum. Rektum terletak di anterior sakrum and coccyx panjangnya kira kira 15 cm. Rectosigmoid junction terletak pada bagian akhir mesocolon sigmoid. Vaskularisasi rektum berasal dari cabang arteri mesenterika inferior dan cabang dari arteri iliaka interna. Vena hemoroidalis superior berasal dari pleksus hemorriodalis internus dan berjalan ke kranial ke vena mesenterika inferior dan seterusnya melalui vena lienalis ke vena porta. Ca Recti dapat menyebar sebagai embulus vena kedalam hati. Pembuluh limfe dari rektum diatas garis anorektum berjalan seiring vena hemorriodalos superior dan melanjut ke kelenjar limfe mesenterika inferior dan aorta. Operasi radikal untuk eradikasi carcinoma recti dan anus didasarkan pada anatomi saluran limfe ini. (Sjamsuhidajat,2003) .
  • 5. Epidemiologi Diseluruh dunia dilaporkan lebih dari 940,000 kasus baru dan terjadi kematian pada hampir 500,000 kasus tiap tahunnya. (World Health Organization, 2003). Menurut data di RS Kanker Dharmais pada tahun 1995-2002, kanker rektal menempati urutan keenam dari 10 jenis kanker dari pasien yang dirawat di sana. Kanker rektal tercatat sebagai penyakit yang paling mematikan di dunia selain jenis kanker lainnya. Namun, perkembangan teknologi dan juga adanya pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar 50 persen, bahkan bisa dicegah. Dari seluruh pasien kanker rektal, 90% berumur lebih dari 50 tahun. Hanya 5% pasien berusia kurang dari 40 tahun. (Cagir, 2014).
  • 6. Diagnosis Anamnesis Gejala yang dapat ditemukan antara lain (Wibawa, 2009) : 1. Perdarahan perektal merupakan gejala yang paling sering terjadi (60%) pasien. 2. Perubahan pola defekasi seperti perubahan bentuk feses, tenesnus, rasa tidak puas setelah BAB. 3. Occult bleeding (tes darah samar) positif pada 26% kasus. 4. Nyeri abdomen, didapatkan sekitar 20% kasus. 5. Malaise (9% kasus)
  • 7. Diagnosis Pemeriksaan Fisik 1. Colok dubur/rectal toucher, Ada 2 gambaran khas dari pemeriksaan colok dubur, yaitu indurasi dan adanya suatu penonjolan tepi, dapat berupa : Suatu pertumbuhan awal yang teraba sebagai indurasi seperti cakram dengan permukaan yang licin dan berbatas tegas. Suatu pertumbuhan tonjolan yang rapuh, biasanya lebih lunak, tetapi umumnya mempunyai beberapa daerah indurasi dan ulserasi Suatu bentuk khas dari ulkus maligna dengan tepi noduler yang menonjol dengan suatu kubah yang dalam (bentuk ini paling sering) Suatu bentuk karsinoma anular yang teraba sebagai pertumbuhan bentuk cincin
  • 9. Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Cara pemeriksaan Persentase Colok dubur 40% Rektosigmoidoskopi 75% Foto kolon dengan barium / kontras ganda 90% Kolonoskopi 100%
  • 10. Diagnosis Ringkasan diagnosis Rektum - Perdarahan rektum - Darah di feses - Perubahan pola defekasi - Pascadefekasi perasaan tidak puas atau rasa penuh - Penemuan tumor pada colok dubur - Penemuan tumor rektosigmoidoskopi
  • 11. Diagnosis The American Joint Committee on Cancer (AJCC) memperkenalkan TNM staging system, yang menempatkan kanker menjadi 4 stadium (Stadium I-IV). 1. Stadium 0 : kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu pada mukosa saja. Disebut juga carcinoma in situ 2. Stadium I : kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar dari rektum. 3. Stadium II : kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak menyebar ke limfonodi 4. Stadium III : kanker telah menyebar ke limfonodi terdekat, tapi tidak menyebar kebagian tubuh lainnya 5. Stadium IV : kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau ovarium
  • 13. Stadium Deskripsi T1 Massa polypoid Intraluminal; tidak ada penebalan pada dinding rectum T2 Penebalan dinding rectum >6 mm; tidak ada perluasan ke perirectal T3a Penebalan dinding rectum dan invasi ke otot dan organ yang berdekatan. T3b Penebalan dinding rectum dan invasi ke pelvic atau dinding abdominal T4 Metastasis jauh, biasanya ke liver atau adrenal TNM Stadium Stadium Deskripsi T1 N0 M0 A Tumor terbatas pada submucosa T2 N0 M0 B1 Tumor terbatas pada muscularis propria T3 N0 M0 B2 Penyebaran transmural T2 N1 M0 C1 T2, pembesaran kelenjar mesenteric T3 N1 M0 C2 T3, pembesaran kelenjar mesenteric T4 C2 Penyebaran ke organ yang berdekatan Any T, M1 D Metastasis jauh
  • 14. Penanganan Pembedahan Pembedahan merupakan terapi yang paling lazim digunakan terutama untuk stadium I dan II kanker rektal, bahkan pada pasien suspek dalam stadium III juga dilakukan pembedahan. Meskipun begitu, karena kemajuan ilmu dalam metode penentuan stadium kanker, banyak pasien kanker rektal dilakukan pre-surgical treatment dengan radiasi dan kemoterapi. Penggunaan kemoterapi sebelum pembedahan dikenal sebagai neoadjuvant chemotherapy, dan pada kanker rektal, neoadjuvant chemotherapy digunakan terutama pada stadium II dan III. Pada pasien lainnya yang hanya dilakukan pembedahan, meskipun sebagian besar jaringan kanker sudah diangkat saat operasi, beberapa pasien masih membutuhkan kemoterapi atau radiasi setelah pembedahan untuk membunuh sel kanker yang tertinggal (Wibawa, 2009).
  • 15. Penanganan Tipe pembedahan yang dipakai antara lain : Eksisi lokal : jika kanker ditemukan pada stadium paling dini, tumor dapat dihilangkan tanpa melakukan pembedahan lewat abdomen. Jika kanker ditemukan dalam bentuk polip, operasinya dinamakan polypectomy. Reseksi: jika kanker lebih besar, dilakukan reseksi rektum lalu dilakukan anastomosis. Jiga dilakukan pengambilan limfonodi disekitar rektum lalu diidentifikasi apakah limfonodi tersebut juga mengandung sel kanker.
  • 18. Penanganan Pengangkatan kanker rektum biasanya dilakukan dengan reseksi abdominoperianal, termasuk pengangkatan seluruh rectum, mesorektum dan bagian dari otot levator ani dan dubur. Prosedur ini merupakan pengobatan yang efektif namun mengharuskan pembuatan kolostomi permanen. Eksisi lokal melalui rektoskop dapat dilakukan pada karsinoma terbatas. Seleksi penderita harus dilakukan dengan teliti, antara lain dengan menggunakan endoskopi ultrasonografik untuk menentukan tingkat penyebaran di dalam dinding rektum clan adanya kelenjar ganas pararektal
  • 19. Penanganan Radiasi Sebagai mana telah disebutkan, untuk banyak kasus stadium II dan III lanjut, radiasi dapat mengecilkan ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan. Peran lain radioterapi adalah sebagai sebagai terapi tambahan untuk pembedahan pada kasus tumor lokal yang sudah diangkat melaui pembedahan, dan untuk penanganan kasus metastasis jauh tertentu. Terutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, radiasi yang digunakan setelah pembedahan menunjukkan telah menurunkan resiko kekambuhan lokal di pelvis sebesar 46% dan angka kematian sebesar 29%. Pada penanganan metastasis jauh, radiasi telah berguna mengurangi efek lokal dari metastasis tersebut, misalnya pada otak. Radioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliatif pada pasien yang memiliki tumor lokal yang unresectable
  • 20. Penanganan Kemoterapi Adjuvant chemotherapy, (menangani pasien yang tidak terbukti memiliki penyakit residual tapi beresiko tinggi mengalami kekambuhan), dipertimbangkan pada pasien dimana tumornya menembus sangat dalam atau tumor lokal yang bergerombol (Stadium II lanjut dan Stadium III). Terapi standarnya ialah dengan fluorouracil, (5-FU) dikombinasikan dengan leucovorin dalam jangka waktu enam sampai dua belas bulan. 5-FU merupakan anti metabolit dan leucovorin memperbaiki respon. Agen lainnya, levamisole, (meningkatkan sistem imun, dapat menjadi substitusi bagi leucovorin. Protopkol ini menurunkan angka kekambuhan kira kira 15% dan menurunkan angka kematian kira kira sebesar 10%.
  • 21. Prognosis Angka 5 tahun keberhasilan hidup untuk pasien kanker kolorektal adalah sebagai berikut : Stage I - 72% Stage II - 54% Stage III - 39% Stage IV - 7% Lima puluh persen pasien biasanya terjadi rekurensi, baik lokal maupun ditempat yang lain, atau keduanya. Rekurensi lokal lebih sering terjadi pada kanker rektum daripada kanker kolon. Angka rekurensi berkisar 5-30%, terjadi 2 tahun setelah pembedahan. Faktor yang mempengaruhi rekurensi antara lain stadium tumor primer, lokasi tumor primer (Fiedberg, B. dan Antillon, 2004).