ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx
ANATOMI
SALURAN PERNAFASAN :
1. HIDUNG
2. FARING
3. TRAKEA
4. BRONKUS
5. BRONKIOLUS
6. PARU-PARU
KANKER
ï‚  Penyakit tidak menular
ï‚  Ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak
terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain.
KANKER SALURAN PERNAFASAN
ï‚  Kanker saluran pernapasan merujuk pada berbagai jenis kanker yang dapat
terjadi di saluran pernapasan manusia. Saluran pernapasan meliputi
hidung, faring, trakea, bronkus, bronkiolus, paru-paru. Kanker saluran
pernapasan terjadi ketika sel-sel di dalam saluran pernapasan mengalami
pertumbuhan yang tidak terkendali dan berubah menjadi sel-sel ganas.
ï‚  Sel-sel ganas ini dapat membentuk tumor di saluran pernapasan dan, jika
tidak diobati, dapat menyebar ke jaringan dan organ lain dalam tubuh.
KANKER NASOFARING
ï‚  Karsinoma nasofaring (KNF)
adalah karsinoma sel skuamosa yang
berasal dari epitel permukaan
nasofaring. Karsinoma nasofaring
biasanya berkembang di sekitar
ostium tuba Eustachius di dinding
lateral nasofaring.
KANKER NASOFARING
ï‚  Pada tahun 2012, karsinoma nasofaring berada di urutan pertama, yaitu 28%, dari
seluruh kanker kepala leher di bagian THT-KL Indonesia. Insidens KNF di
Indonesia berdasarkan GLOBOCAN (Global Burden of Cancer Study) tahun 2012
mencapai 5,6 per 100.000 penduduk/ tahun, di mana prevalensi tertinggi pada
dekade 4-5 dengan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 2,3:1.
ï‚  Fx resiko : virus Epstein barr, genetic, jenis kelamin, pajaran pekerjaan, makanan,
life style.
TANDA & GEJALA
ï‚  Terdapat empat kelompok gejala KNF, yaitu
gejala massa leher, gejala hidung, gejala telinga,
dan kelumpuhan saraf kranial.
1. hidung beringus
2. Epistaksis
3. post-nasal drip bercampur darah.
4. Tuli konduktif unilateral
5. Otalgia dan tinnitus
6. Nyeri kepala, diplopia, nyeri wajah serta baal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Endoskopi
ï‚  Endoskopi memainkan peran kunci dalam deteksi awal lesi KNF, dan biopsi
endoskopik memungkinkan diagnosis definitif KNF. Endoskopi menilai
ekstensi tumor di permukaan mukosa nasofaring.
2. Radiologi
ï‚  foto polos tengkorak, ultrasonografi (USG) abdomen, Computed
Tomography Scan (CT scan), dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MANAJEMEN
ï‚  Radioterapi merupakan pilihan utama khususnya KNF tidak berdiferensiasi (WHO tipe III), karena
bersifat radiosensitif. Radioterapi dilakukan pada stadium dini (stadium I dan II). Indikasi kemoterapi
pada KNF antara lain stadium lanjut (stadium III dan IV), disertai atau dicurigai ada metastasis jauh,
tumor persisten, dan rekuren.
ï‚  Pembedahan dilakukan untuk membuang kelenjar getah bening yang menetap atau kambuh apabila
tumor primer di nasofaring hilang setelah pemberian radioterapi dan kemoterapi.
ï‚  Manajemen KNF stadium lanjut (stadium III dan IV) : kemoterapi kombinasi dengan radioterapi.
Kemoterapi dapat diberikan sebelum, selama, atau setelah radiasi yang dinamakan kemoterapi
neoadjuvan, konkuren, dan adjuvan.
KANKER LARING
ï‚  Kanker laring merupakan kondisi munculnya
tumor ganas pada daerah yang menjadi
bagian dari saluran pernapasan, yaitu tempat
di mana berada pita suara yang posisinya
terletak setelah tenggorokan dan berada
sebelum trakea.
KANKER LARING
ï‚  Kanker laring disebabkan oleh adanya perubahan pada sel-sel laring yang belum diketahui
alasan hal tersebut dapat terjadi. Penyakit kanker pada umumnya terjadi karena adanya
perubahan pada DNA sel. Hal ini menyebabkan sel bereproduksi secara tidak terkendali dan
menyebabkan tumor.
ï‚  Fx resiko : Berusia di atas 55 tahun, life style, Infeksi virus HPV, genetic, kekebalan tubuh
yang menurun, pajaran pekerjaan dan refluks asam lambung.
TANDA & GEJALA
1. Sakit tenggorokan atau batuk yang tidak kunjung sembuh
2. Perubahan suara yang tidak membaik setelah lebih dari dua minggu
3. Merasa nyeri atau kesulitan saat menelan
4. Ada benjolan di leher atau tenggorokan
5. Disfonia, kesulitan untuk mengeluarkan suara
6. Perasaan sakit pada telinga.
PENUNJANG
1. CT scan atau MRI dapat memberikan gambaran pada tubuh bagian dalam secara detail
2. Penggunaan X-Ray pada dada dapat melihat jika kanker telah menyebar ke paru-paru.
3. Laringoskopi: Ahli medis menggunakan tabung tipis dan terang (endoskopi) untuk
memeriksa laring jika terlihat ada sesuatu yang tidak normal.
4. PET Scan : Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikkan dosis kecil zat radioaktif ke
pembuluh darah. Setelah itu, pemindaian dilakukan dengan melihatnya melalui gambar
3D dari energi yang dikeluarkan zat tersebut.
5. Biopsi: Penyedia layanan kesehatan akan mengangkat sepotong kecil jaringan abnormal
di laring untuk diperiksa di bawah mikroskop.
STADIUM
ï‚  Kanker laring dini: Pada stadium 0, 1 dan 2, tumor yang tumbuh masih
kecil. Kanker belum menyebar di luar laring.
ï‚  Kanker laring stadium lanjut: Pada stadium 3 dan 4, tumor telah tumbuh
lebih besar. Gangguan ini dapat mempengaruhi pita suara atau menyerang
kelenjar getah bening atau area tubuh lainny
MANAJEMEN
ï‚  Terapi radiasi: Ahli medis akan memberikan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel
kanker. Radiasi hanya menargetkan bagian tubuh yang tumbuh tumor untuk meminimalisir
kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya.
ï‚  Kemoterapi: Pengobatan ini dilakukan dengan obat untuk membunuh atau memperlambat
pertumbuhan sel kanker. Proses pemberian obat ini melalui intravena (pembuluh darah). Ada
beberapa efek samping dari pengobatan yang dapat timbul.
ï‚  Imunoterapi: Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri guna melawan kanker.
ï‚  Pembedahan: Tindakan ini umumnya dilakukan untuk kanker laring dini dengan cara mengangkat
sel tumor sekaligus menjaga laring dapat berfungsi normal. Pada kanker stadium lanjut,
pembedahan ini seringkali mengangkat seluruh laring.
ADENOMA BRONKUS
ï‚ Adenoma bronkus adalah jenis kanker
langka yang bermula dari kelenjar
lendir, saluran udara paru-paru
(bronkus) atau tenggorokan (trakea),
dan di kelenjar ludah.
ADENOMA BRONKUS
ï‚  Adenoma bronkus adalah tumor jinak yang tidak biasa,
kemunculannya bermulai di kelenjar lendir dan saluran udara
paru-paru (bronkus).
ï‚  Kanker ini berkembang secara lambat dan dapat sembuh jika
terdeteksi.
ï‚  Di sisi lain, kanker juga dapat dengan mudah menyebar ke bagian
lain dari tubuh, seperti sel dan jaringan yang bersebelahan.
ADENOMA BRONKUS
Ada tiga jenis adenoma bronkus, di antaranya:
ï‚  Karsinoma kistik adenoid.
Jenis kanker ini bermula di kelenjar ludah di mulut. Namun,
karsinoma kistik adenoid dapat memengaruhi kelenjar keringat, trakea
(batang tenggorokan) dan payudara wanita.
ï‚  Tumor karsinoid.
Tumor ini dapat merusak fungsi sel saraf dan sel yang memproduksi
hormon. Mereka biasanya berkembang di perut dan paru-paru.
ï‚  Karsinoma mukoepidermoid.
Jenis adenoma bronkus ini berkembang di kelenjar ludah. Namun,
kelenjar parotis di dekat telinga biasanya juga terpengaruh.
ADENOMA BRONKUS
Beberapa faktor pemicu yang meningkatkan risiko terjadinya adenoma bronkus
pada seseorang, di antaranya:
ï‚  Faktor genetik. Genetik cukup berperan dalam pembentukan beberapa jenis
adenoma bronkus. Risiko mengidap adenoma karsinoid lebih tinggi dialami oleh
pengidap penyakit bawaan, seperti multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN-1).
ï‚  Terpapar radiasi. Orang yang pernah menjalani prosedur radiasi pada bagian
kepala dan leher berisiko tinggi mengalami adenoma bronkus.Terutama yang
jenis adenoma karsinoma mukoepidermoid.
TANDA & GEJALA
Gejalanya adenoma bronkus terbagi berdasarkan jenisnya, dan biasanya
baru akan muncul saat kondisi sudah masuk ke dalam intensitas parah.
ï‚ 1. Tumor karsinoid
ï‚  Tumor ini memengaruhi sel saraf dan sel yang bertugas untuk
memproduksi hormon dalam tubuh. Dengan gejala berupa:
ï‚  Batuk biasa hingga batuk darah.
ï‚  Mengi atau napas yang berbunyi.
ï‚  Sesak napas.
ï‚  Nyeri pada dada.
ï‚  Kemerahan pada wajah.
ï‚  Infeksi pada paru, seperti pneumonia.
TANDA & GEJALA
ï‚ 2. Tumor karsinoma adenoid kistik
Tumor karsinoma adenoid kistik bisa mengalami gejala berupa:
ï‚  Benjolan pada langit-langit mulut, di bawah lidah atau bawah
mulut.
ï‚  Kesulitan menelan.
ï‚  Suara serak.
ï‚  Rasa kebal pada rahang, langit-langit mulut, wajah atau lidah.
ï‚  Muncul benjolan di bawah rahang atau depan telinga.
TANDA & GEJALA
ï‚ 3. Tumor karsinoma mukoepidermoid
Tumor ini muncul di kelenjar ludah dan umumnya
memengaruhi kelenjar parotis di depan telinga.
Gejalanya seperti:
ï‚ Pembengkakkan pada kelenjar di dekat telinga, bawah
rahang, atau mulut.
ï‚ Kebal atau rasa nyeri yang muncul pada wajah.
ï‚ 
PENUNJANG
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk
menegakkan diagnosis :
ï‚  Foto thorax
ï‚  CT scan, yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tumor,
di mana lokasi kemunculannya, dan sudah menyebar ke kelenjar
getah bening.
ï‚  MRI, yang dilakukan bila dari pemeriksaan CT scan belum
mendapatkan hasil yang baik.
MANAJEMEN
ï‚  Terapi radiasi: Ahli medis akan memberikan sinar radiasi berenergi tinggi untuk
membunuh sel kanker. Radiasi hanya menargetkan bagian tubuh yang tumbuh tumor
untuk meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya.
ï‚  Kemoterapi: Pengobatan ini dilakukan dengan obat untuk membunuh atau
memperlambat pertumbuhan sel kanker. Proses pemberian obat ini melalui intravena
(pembuluh darah).Ada beberapa efek samping dari pengobatan yang dapat timbul.
ï‚  Imunoterapi: Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri guna melawan
kanker.
ï‚  Pembedahan: Tindakan ini umumnya dilakukan untuk kanker laring dini dengan cara
mengangkat sel tumor sekaligus menjaga laring dapat berfungsi normal. Pada kanker
stadium lanjut, pembedahan ini seringkali mengangkat seluruh laring.
KANKER PARU
ï‚  Kanker paru atau karsinoma bronkogenik
mengacu pada keadaan tumor yang
berasal dari suatu parenkim paru
KANKER PARU
ï‚  Kanker paru merupakan penyakit yang tidak menular yang sangat
membutuhkan perhatian khusus disebabkan oleh faktor multifactorial yaitu
kombinasi beberapa faktor seperti merokok, usia, genetik, dan faktor
karsinogen.
ï‚  Pajanan merokok merupakan penyebab yang paling utama dari kanker paru-
paru. Hal ini yang membuktikan bahwa 90 % kasus kanker paru-paru
disebabkan oleh merokok
KANKER PARU
Faktor risiko Kanker paru :
ï‚  Usia : Insiden kanker paru semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Insiden
puncak kanker paru terjadi pada usia antara 45-65 tahun.
ï‚  Merokok : perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) memiliki kecenderungan
sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan.
ï‚  Polusi Udara : Paparan polusi udara, paparan zat karsinogenik di tempat kerja seperti
asbestos, kromium, hidrokarbon polisiklik, dan gas radon yang ditemukan secara alami
dalam batu, air tanah dan tanah. Serta akan berdampak juga pada perkokok pasif.
KANKER PARU
Faktor risiko Kanker paru :
ï‚  Jenis Kelamin : Sebagian besar kanker paru mengenai laki-laki (65%) dengan
risiko 1:13 dan pada perempuan 1:20.
Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 4:1
TANDA & GEJALA
Gejala kanker paru tidak khas tetapi batuk merupakan gejala yang sering timbul
sekitar 60-70% pada penyakit kanker paru, kemudian sesak napas, atau nyeri
dada (gejala respirasi) yang sering muncul paling lama atau tidak kunjung
sembuh dengan pengobatan biasa pada kelompok risiko sehingga perlu
dilakukan tindakan lanjut untuk prosedur diagnosis kanker paru
TANDA & GEJALA
ï‚  Gejala yang berkaitan dengan pertumbuhan tumor secara langsung seperti
batuk, hemoptysis, nyeri dada dan sesak napas/stridor
ï‚  Pancoast syndrome merupakan kumpulan manifestasi atau gejala dari kanker
paru yang tumbuh di sulkus superior, yang menyebabkan invasi pleksus
brakial sehingga dapat menyebabkan nyeri pada lengan.
KOMPLIKASI
ï‚  Komplikasi potensial kanker paru adalah sindrom vena kava superior, yaitu
obstruksi sebagian atau menyeluruh vena kava superior.
ï‚  Aliran vena yang mengalami obstruksi dari kepala dan leher menghasilkan
gejala sindrom vena kava superior seperti edema pada leher dan wajah, sakit
kepala, pusing, gangguan penglihatan, dan sinkope).
PENUNJANG
ï‚  Foto thorax
ï‚  Specimen sputum akan dikirim untuk pemeriksaan sitology
ï‚  Bronkoskopi adalah visualisasi langsung pada laring, trakea, dan bronkus
melalui sebuah bronkoskop untuk mengidentifikasi lesi, mengangkat benda
asing dan sekresi, serta mengambil jaringan untuk biopsi, dan memperbaiki
aliran trakeobronkial.
ï‚  CT scan dapat digunakan untuk mengevaluasi dan melokalisasi tumor,
terutama pada tumor yang berada di parenkim paru dan pleura.
MANAJEMEN
ï‚  Pembedahan: dilakukan untuk kanker paru dini dengan cara mengangkat sel tumor.
ï‚  Radioterapi: diberikan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker dan
menargetkan bagian tubuh yang tumbuh tumor untuk meminimalisir kerusakan pada
jaringan sehat di sekitarnya.
ï‚  Kemoterapi: Pengobatan ini dilakukan dengan obat untuk membunuh atau
memperlambat pertumbuhan sel kanker. Proses pemberian obat ini melalui intravena
(pembuluh darah).
ï‚  Imunoterapi: Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri guna melawan
kanker.
ï‚  Perawatan Paliatif : Terapi untuk penderita kanker paru stadium lanjut.

More Related Content

Similar to Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx (20)

Tumor paru
Tumor paruTumor paru
Tumor paru
M Ikromi
Ìý
Karsinoma_nasofaring.pptx dr rachmad suhendra sp tht kl
Karsinoma_nasofaring.pptx  dr rachmad suhendra sp tht klKarsinoma_nasofaring.pptx  dr rachmad suhendra sp tht kl
Karsinoma_nasofaring.pptx dr rachmad suhendra sp tht kl
4xgm27dxcy
Ìý
lp-ca-bronkogenik
 lp-ca-bronkogenik lp-ca-bronkogenik
lp-ca-bronkogenik
winnisitta
Ìý
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
ririn95
Ìý
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal itu
Reski Amaliyah
Ìý
Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar
Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajarPpt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar
Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar
heya19
Ìý
PRESENTASI TENTANG KANKER KEPALA DAN LEHER.pptx
PRESENTASI TENTANG KANKER KEPALA DAN LEHER.pptxPRESENTASI TENTANG KANKER KEPALA DAN LEHER.pptx
PRESENTASI TENTANG KANKER KEPALA DAN LEHER.pptx
RSIDSMarketingPKRS
Ìý
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docxFIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
ZweyChan
Ìý
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Fani Paulina
Ìý
Laporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laringLaporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laring
Firosika Husnaini
Ìý
Asuhan keperawatan pasien dengan Ca Colorectal
Asuhan keperawatan pasien dengan Ca ColorectalAsuhan keperawatan pasien dengan Ca Colorectal
Asuhan keperawatan pasien dengan Ca Colorectal
Didik Atmojo
Ìý
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran) Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Putri Shyafira El-Maryam
Ìý
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
BayuIlhamRelinKh
Ìý
Neoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanNeoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasan
ABD. RAHMAN
Ìý
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
RFFooraa
Ìý
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.pptKONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
Mahadabrata Mahadabrata
Ìý
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
praktikumti1
Ìý
Kankerserviks
KankerserviksKankerserviks
Kankerserviks
praktikumti1
Ìý
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat KankerAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
pjj_kemenkes
Ìý
Tumor paru
Tumor paruTumor paru
Tumor paru
M Ikromi
Ìý
Karsinoma_nasofaring.pptx dr rachmad suhendra sp tht kl
Karsinoma_nasofaring.pptx  dr rachmad suhendra sp tht klKarsinoma_nasofaring.pptx  dr rachmad suhendra sp tht kl
Karsinoma_nasofaring.pptx dr rachmad suhendra sp tht kl
4xgm27dxcy
Ìý
lp-ca-bronkogenik
 lp-ca-bronkogenik lp-ca-bronkogenik
lp-ca-bronkogenik
winnisitta
Ìý
Tumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahirTumor jalan-lahir
Tumor jalan-lahir
ririn95
Ìý
Apakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal ituApakah kanker ginjal itu
Apakah kanker ginjal itu
Reski Amaliyah
Ìý
Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar
Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajarPpt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar
Ppt-Referat-Bedah-CA-Recti.pptx untuk belajar
heya19
Ìý
PRESENTASI TENTANG KANKER KEPALA DAN LEHER.pptx
PRESENTASI TENTANG KANKER KEPALA DAN LEHER.pptxPRESENTASI TENTANG KANKER KEPALA DAN LEHER.pptx
PRESENTASI TENTANG KANKER KEPALA DAN LEHER.pptx
RSIDSMarketingPKRS
Ìý
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docxFIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
FIX LP RSMH Ca Tiroid.docx
ZweyChan
Ìý
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Fani Paulina
Ìý
Laporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laringLaporan pendahuluan ca laring
Laporan pendahuluan ca laring
Firosika Husnaini
Ìý
Asuhan keperawatan pasien dengan Ca Colorectal
Asuhan keperawatan pasien dengan Ca ColorectalAsuhan keperawatan pasien dengan Ca Colorectal
Asuhan keperawatan pasien dengan Ca Colorectal
Didik Atmojo
Ìý
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran) Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Lung Cancer (kanker Paru paru _ Ilmu.kedokteran)
Putri Shyafira El-Maryam
Ìý
ASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdfASKEP KANKER new.pdf
ASKEP KANKER new.pdf
BayuIlhamRelinKh
Ìý
Neoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasanNeoplasma, keganasan
Neoplasma, keganasan
ABD. RAHMAN
Ìý
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas namaTumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
Tumor Appendiks koas tahun 2019/2020 atas nama
RFFooraa
Ìý
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.pptKONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
Mahadabrata Mahadabrata
Ìý
Kanker serviks
Kanker serviksKanker serviks
Kanker serviks
praktikumti1
Ìý
Kankerserviks
KankerserviksKankerserviks
Kankerserviks
praktikumti1
Ìý
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat KankerAskep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
Askep pada pasien dengan gangguan pernafasan akibat Kanker
pjj_kemenkes
Ìý

Recently uploaded (20)

Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remajakenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
kenakalan remaja pencegahan dan penaganan pada remaja
annazzakariaarifin
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGI
TANGKI4D
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptxppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ppt sunat pada perempuan dari sisi kesehatan.pptx
ekamaya6
Ìý
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdfdr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
dr badrul - Puasa pada pasien neurologis 2025.pdf
yunitayun9
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus GestasionalAsuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý

Manajemen Kanker Saluran Pernafasan dan Kegawatdaruratan Pada Pasien 2.pptx

  • 2. ANATOMI SALURAN PERNAFASAN : 1. HIDUNG 2. FARING 3. TRAKEA 4. BRONKUS 5. BRONKIOLUS 6. PARU-PARU
  • 3. KANKER ï‚  Penyakit tidak menular ï‚  Ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali dan dapat menyebar ke tempat lain.
  • 4. KANKER SALURAN PERNAFASAN ï‚  Kanker saluran pernapasan merujuk pada berbagai jenis kanker yang dapat terjadi di saluran pernapasan manusia. Saluran pernapasan meliputi hidung, faring, trakea, bronkus, bronkiolus, paru-paru. Kanker saluran pernapasan terjadi ketika sel-sel di dalam saluran pernapasan mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali dan berubah menjadi sel-sel ganas. ï‚  Sel-sel ganas ini dapat membentuk tumor di saluran pernapasan dan, jika tidak diobati, dapat menyebar ke jaringan dan organ lain dalam tubuh.
  • 5. KANKER NASOFARING ï‚  Karsinoma nasofaring (KNF) adalah karsinoma sel skuamosa yang berasal dari epitel permukaan nasofaring. Karsinoma nasofaring biasanya berkembang di sekitar ostium tuba Eustachius di dinding lateral nasofaring.
  • 6. KANKER NASOFARING ï‚  Pada tahun 2012, karsinoma nasofaring berada di urutan pertama, yaitu 28%, dari seluruh kanker kepala leher di bagian THT-KL Indonesia. Insidens KNF di Indonesia berdasarkan GLOBOCAN (Global Burden of Cancer Study) tahun 2012 mencapai 5,6 per 100.000 penduduk/ tahun, di mana prevalensi tertinggi pada dekade 4-5 dengan perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 2,3:1. ï‚  Fx resiko : virus Epstein barr, genetic, jenis kelamin, pajaran pekerjaan, makanan, life style.
  • 7. TANDA & GEJALA ï‚  Terdapat empat kelompok gejala KNF, yaitu gejala massa leher, gejala hidung, gejala telinga, dan kelumpuhan saraf kranial. 1. hidung beringus 2. Epistaksis 3. post-nasal drip bercampur darah. 4. Tuli konduktif unilateral 5. Otalgia dan tinnitus 6. Nyeri kepala, diplopia, nyeri wajah serta baal
  • 8. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Endoskopi ï‚  Endoskopi memainkan peran kunci dalam deteksi awal lesi KNF, dan biopsi endoskopik memungkinkan diagnosis definitif KNF. Endoskopi menilai ekstensi tumor di permukaan mukosa nasofaring. 2. Radiologi ï‚  foto polos tengkorak, ultrasonografi (USG) abdomen, Computed Tomography Scan (CT scan), dan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
  • 9. MANAJEMEN ï‚  Radioterapi merupakan pilihan utama khususnya KNF tidak berdiferensiasi (WHO tipe III), karena bersifat radiosensitif. Radioterapi dilakukan pada stadium dini (stadium I dan II). Indikasi kemoterapi pada KNF antara lain stadium lanjut (stadium III dan IV), disertai atau dicurigai ada metastasis jauh, tumor persisten, dan rekuren. ï‚  Pembedahan dilakukan untuk membuang kelenjar getah bening yang menetap atau kambuh apabila tumor primer di nasofaring hilang setelah pemberian radioterapi dan kemoterapi. ï‚  Manajemen KNF stadium lanjut (stadium III dan IV) : kemoterapi kombinasi dengan radioterapi. Kemoterapi dapat diberikan sebelum, selama, atau setelah radiasi yang dinamakan kemoterapi neoadjuvan, konkuren, dan adjuvan.
  • 10. KANKER LARING ï‚  Kanker laring merupakan kondisi munculnya tumor ganas pada daerah yang menjadi bagian dari saluran pernapasan, yaitu tempat di mana berada pita suara yang posisinya terletak setelah tenggorokan dan berada sebelum trakea.
  • 11. KANKER LARING ï‚  Kanker laring disebabkan oleh adanya perubahan pada sel-sel laring yang belum diketahui alasan hal tersebut dapat terjadi. Penyakit kanker pada umumnya terjadi karena adanya perubahan pada DNA sel. Hal ini menyebabkan sel bereproduksi secara tidak terkendali dan menyebabkan tumor. ï‚  Fx resiko : Berusia di atas 55 tahun, life style, Infeksi virus HPV, genetic, kekebalan tubuh yang menurun, pajaran pekerjaan dan refluks asam lambung.
  • 12. TANDA & GEJALA 1. Sakit tenggorokan atau batuk yang tidak kunjung sembuh 2. Perubahan suara yang tidak membaik setelah lebih dari dua minggu 3. Merasa nyeri atau kesulitan saat menelan 4. Ada benjolan di leher atau tenggorokan 5. Disfonia, kesulitan untuk mengeluarkan suara 6. Perasaan sakit pada telinga.
  • 13. PENUNJANG 1. CT scan atau MRI dapat memberikan gambaran pada tubuh bagian dalam secara detail 2. Penggunaan X-Ray pada dada dapat melihat jika kanker telah menyebar ke paru-paru. 3. Laringoskopi: Ahli medis menggunakan tabung tipis dan terang (endoskopi) untuk memeriksa laring jika terlihat ada sesuatu yang tidak normal. 4. PET Scan : Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyuntikkan dosis kecil zat radioaktif ke pembuluh darah. Setelah itu, pemindaian dilakukan dengan melihatnya melalui gambar 3D dari energi yang dikeluarkan zat tersebut. 5. Biopsi: Penyedia layanan kesehatan akan mengangkat sepotong kecil jaringan abnormal di laring untuk diperiksa di bawah mikroskop.
  • 14. STADIUM ï‚  Kanker laring dini: Pada stadium 0, 1 dan 2, tumor yang tumbuh masih kecil. Kanker belum menyebar di luar laring. ï‚  Kanker laring stadium lanjut: Pada stadium 3 dan 4, tumor telah tumbuh lebih besar. Gangguan ini dapat mempengaruhi pita suara atau menyerang kelenjar getah bening atau area tubuh lainny
  • 15. MANAJEMEN ï‚  Terapi radiasi: Ahli medis akan memberikan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Radiasi hanya menargetkan bagian tubuh yang tumbuh tumor untuk meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya. ï‚  Kemoterapi: Pengobatan ini dilakukan dengan obat untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Proses pemberian obat ini melalui intravena (pembuluh darah). Ada beberapa efek samping dari pengobatan yang dapat timbul. ï‚  Imunoterapi: Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri guna melawan kanker. ï‚  Pembedahan: Tindakan ini umumnya dilakukan untuk kanker laring dini dengan cara mengangkat sel tumor sekaligus menjaga laring dapat berfungsi normal. Pada kanker stadium lanjut, pembedahan ini seringkali mengangkat seluruh laring.
  • 16. ADENOMA BRONKUS ï‚ Adenoma bronkus adalah jenis kanker langka yang bermula dari kelenjar lendir, saluran udara paru-paru (bronkus) atau tenggorokan (trakea), dan di kelenjar ludah.
  • 17. ADENOMA BRONKUS ï‚  Adenoma bronkus adalah tumor jinak yang tidak biasa, kemunculannya bermulai di kelenjar lendir dan saluran udara paru-paru (bronkus). ï‚  Kanker ini berkembang secara lambat dan dapat sembuh jika terdeteksi. ï‚  Di sisi lain, kanker juga dapat dengan mudah menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti sel dan jaringan yang bersebelahan.
  • 18. ADENOMA BRONKUS Ada tiga jenis adenoma bronkus, di antaranya: ï‚  Karsinoma kistik adenoid. Jenis kanker ini bermula di kelenjar ludah di mulut. Namun, karsinoma kistik adenoid dapat memengaruhi kelenjar keringat, trakea (batang tenggorokan) dan payudara wanita. ï‚  Tumor karsinoid. Tumor ini dapat merusak fungsi sel saraf dan sel yang memproduksi hormon. Mereka biasanya berkembang di perut dan paru-paru. ï‚  Karsinoma mukoepidermoid. Jenis adenoma bronkus ini berkembang di kelenjar ludah. Namun, kelenjar parotis di dekat telinga biasanya juga terpengaruh.
  • 19. ADENOMA BRONKUS Beberapa faktor pemicu yang meningkatkan risiko terjadinya adenoma bronkus pada seseorang, di antaranya: ï‚  Faktor genetik. Genetik cukup berperan dalam pembentukan beberapa jenis adenoma bronkus. Risiko mengidap adenoma karsinoid lebih tinggi dialami oleh pengidap penyakit bawaan, seperti multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN-1). ï‚  Terpapar radiasi. Orang yang pernah menjalani prosedur radiasi pada bagian kepala dan leher berisiko tinggi mengalami adenoma bronkus.Terutama yang jenis adenoma karsinoma mukoepidermoid.
  • 20. TANDA & GEJALA Gejalanya adenoma bronkus terbagi berdasarkan jenisnya, dan biasanya baru akan muncul saat kondisi sudah masuk ke dalam intensitas parah. ï‚ 1. Tumor karsinoid ï‚  Tumor ini memengaruhi sel saraf dan sel yang bertugas untuk memproduksi hormon dalam tubuh. Dengan gejala berupa: ï‚  Batuk biasa hingga batuk darah. ï‚  Mengi atau napas yang berbunyi. ï‚  Sesak napas. ï‚  Nyeri pada dada. ï‚  Kemerahan pada wajah. ï‚  Infeksi pada paru, seperti pneumonia.
  • 21. TANDA & GEJALA ï‚ 2. Tumor karsinoma adenoid kistik Tumor karsinoma adenoid kistik bisa mengalami gejala berupa: ï‚  Benjolan pada langit-langit mulut, di bawah lidah atau bawah mulut. ï‚  Kesulitan menelan. ï‚  Suara serak. ï‚  Rasa kebal pada rahang, langit-langit mulut, wajah atau lidah. ï‚  Muncul benjolan di bawah rahang atau depan telinga.
  • 22. TANDA & GEJALA ï‚ 3. Tumor karsinoma mukoepidermoid Tumor ini muncul di kelenjar ludah dan umumnya memengaruhi kelenjar parotis di depan telinga. Gejalanya seperti: ï‚ Pembengkakkan pada kelenjar di dekat telinga, bawah rahang, atau mulut. ï‚ Kebal atau rasa nyeri yang muncul pada wajah. ï‚ 
  • 23. PENUNJANG Beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis : ï‚  Foto thorax ï‚  CT scan, yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tumor, di mana lokasi kemunculannya, dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening. ï‚  MRI, yang dilakukan bila dari pemeriksaan CT scan belum mendapatkan hasil yang baik.
  • 24. MANAJEMEN ï‚  Terapi radiasi: Ahli medis akan memberikan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Radiasi hanya menargetkan bagian tubuh yang tumbuh tumor untuk meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya. ï‚  Kemoterapi: Pengobatan ini dilakukan dengan obat untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Proses pemberian obat ini melalui intravena (pembuluh darah).Ada beberapa efek samping dari pengobatan yang dapat timbul. ï‚  Imunoterapi: Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri guna melawan kanker. ï‚  Pembedahan: Tindakan ini umumnya dilakukan untuk kanker laring dini dengan cara mengangkat sel tumor sekaligus menjaga laring dapat berfungsi normal. Pada kanker stadium lanjut, pembedahan ini seringkali mengangkat seluruh laring.
  • 25. KANKER PARU ï‚  Kanker paru atau karsinoma bronkogenik mengacu pada keadaan tumor yang berasal dari suatu parenkim paru
  • 26. KANKER PARU ï‚  Kanker paru merupakan penyakit yang tidak menular yang sangat membutuhkan perhatian khusus disebabkan oleh faktor multifactorial yaitu kombinasi beberapa faktor seperti merokok, usia, genetik, dan faktor karsinogen. ï‚  Pajanan merokok merupakan penyebab yang paling utama dari kanker paru- paru. Hal ini yang membuktikan bahwa 90 % kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok
  • 27. KANKER PARU Faktor risiko Kanker paru : ï‚  Usia : Insiden kanker paru semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Insiden puncak kanker paru terjadi pada usia antara 45-65 tahun. ï‚  Merokok : perokok berat (lebih dari dua puluh batang sehari) memiliki kecenderungan sepuluh kali lebih besar dari pada perokok ringan. ï‚  Polusi Udara : Paparan polusi udara, paparan zat karsinogenik di tempat kerja seperti asbestos, kromium, hidrokarbon polisiklik, dan gas radon yang ditemukan secara alami dalam batu, air tanah dan tanah. Serta akan berdampak juga pada perkokok pasif.
  • 28. KANKER PARU Faktor risiko Kanker paru : ï‚  Jenis Kelamin : Sebagian besar kanker paru mengenai laki-laki (65%) dengan risiko 1:13 dan pada perempuan 1:20. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 4:1
  • 29. TANDA & GEJALA Gejala kanker paru tidak khas tetapi batuk merupakan gejala yang sering timbul sekitar 60-70% pada penyakit kanker paru, kemudian sesak napas, atau nyeri dada (gejala respirasi) yang sering muncul paling lama atau tidak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa pada kelompok risiko sehingga perlu dilakukan tindakan lanjut untuk prosedur diagnosis kanker paru
  • 30. TANDA & GEJALA ï‚  Gejala yang berkaitan dengan pertumbuhan tumor secara langsung seperti batuk, hemoptysis, nyeri dada dan sesak napas/stridor ï‚  Pancoast syndrome merupakan kumpulan manifestasi atau gejala dari kanker paru yang tumbuh di sulkus superior, yang menyebabkan invasi pleksus brakial sehingga dapat menyebabkan nyeri pada lengan.
  • 31. KOMPLIKASI ï‚  Komplikasi potensial kanker paru adalah sindrom vena kava superior, yaitu obstruksi sebagian atau menyeluruh vena kava superior. ï‚  Aliran vena yang mengalami obstruksi dari kepala dan leher menghasilkan gejala sindrom vena kava superior seperti edema pada leher dan wajah, sakit kepala, pusing, gangguan penglihatan, dan sinkope).
  • 32. PENUNJANG ï‚  Foto thorax ï‚  Specimen sputum akan dikirim untuk pemeriksaan sitology ï‚  Bronkoskopi adalah visualisasi langsung pada laring, trakea, dan bronkus melalui sebuah bronkoskop untuk mengidentifikasi lesi, mengangkat benda asing dan sekresi, serta mengambil jaringan untuk biopsi, dan memperbaiki aliran trakeobronkial. ï‚  CT scan dapat digunakan untuk mengevaluasi dan melokalisasi tumor, terutama pada tumor yang berada di parenkim paru dan pleura.
  • 33. MANAJEMEN ï‚  Pembedahan: dilakukan untuk kanker paru dini dengan cara mengangkat sel tumor. ï‚  Radioterapi: diberikan sinar radiasi berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker dan menargetkan bagian tubuh yang tumbuh tumor untuk meminimalisir kerusakan pada jaringan sehat di sekitarnya. ï‚  Kemoterapi: Pengobatan ini dilakukan dengan obat untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Proses pemberian obat ini melalui intravena (pembuluh darah). ï‚  Imunoterapi: Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri guna melawan kanker. ï‚  Perawatan Paliatif : Terapi untuk penderita kanker paru stadium lanjut.