IPTEK Pengolahan Susu mendiskusikan proses pengolahan susu mulai dari pengumpulan, grading, pengolahan hingga sterilisasi dan pasteurisasi. Ada dua jenis sterilisasi yaitu sterilisasi total dan komersial. Pasteurisasi merupakan proses dengan suhu sedang untuk membunuh mikroba tertentu. Susu UHT diolah dengan suhu tinggi sangat singkat untuk membunuh seluruh mikroba.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen usaha peternakan, terutama peternakan sapi. Beberapa aspek yang dibahas meliputi pembibitan, perkandangan, pakan, dan kesehatan ternak. Dokumen juga membahas kondisi peternakan saat ini di NTT serta upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas peternakan di daerah tersebut.
faktor faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas susuudayana
油
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan komposisi air susu sapi perah, termasuk faktor fisiologis seperti jenis sapi, masa laktasi, dan umur sapi, serta faktor lingkungan seperti pakan, lama masa kering, frekuensi pemerahan, dan suhu lingkungan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kadar protein, lemak, dan laktosa dalam susu sapi.
Dokumen tersebut membahas mengenai kendala peternakan di Indonesia yaitu harga pakan yang tinggi dan teknologi yang rendah, serta cara mengatasi penyakit flu burung pada ternak dengan melakukan biosecurity, vaksinasi, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Dokumen tersebut juga mempromosikan suplemen nutrisi organik bernama Viterna yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kualitas daging ternak secara cepat dan efisien.
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
Laporan praktikum ini membahas teknik produksi tanaman jagung, meliputi persiapan media tanam, penanaman benih, pemupukan, dan pengamatan tanaman jagung. Tujuannya adalah mengetahui produktivitas dan teknik budidaya jagung yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kopi di Indonesia, termasuk jenis-jenis kopi (arabika dan robusta), cara perbanyakan tanaman kopi, dan tata cara penanaman bibit di kebun."
Proposal ini membahas rencana usaha budidaya ayam pedaging (broiler) untuk menghasilkan daging ayam. Usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi pengangguran. Rencana usaha ini mencakup lokasi, jadwal, informasi produk, analisis ekonomi, dan harapan keuntungan dari penjualan ayam yang diternak selama satu siklus panen.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perkawinan pada ternak sapi potong di peternakan rakyat. Terdapat beberapa teknik perkawinan yang dibahas seperti perkawinan alam, inseminasi buatan dengan semen beku/cair, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi reproduksi. Teknik perkawinan alam meliputi kandang individu, kelompok, mini rench, dan padang penggembalaan.
Dokumen tersebut membahas penyusunan program penyuluhan pertanian mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Terdapat tahapan penggalian data, perumusan masalah dan tujuan, hingga penandatanganan program. Program desa disusun bersama masyarakat dan tokoh, sedangkan program kecamatan dan kabupaten melibatkan unsur dinas terkait.
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaSurya Tangguh
油
Teks tersebut menjelaskan cara membuat mesin penetas telur sederhana dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti kayu, triplek, kawat, dan lampu pijar sebagai sumber panas. Mesin ini dapat digunakan untuk menetaskan telur ayam, bebek, atau puyuh dengan biaya rendah. Langkah-langkah pembuatannya meliputi pembuatan kerangka dari kayu dan triplek, penambahan rak dan lampu pemanas, serta
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pembuatan silase, yaitu pakan hijauan ternak yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerobik. Terdapat beberapa langkah pembuatan silase mulai dari persiapan bahan dan alat, pelayuan hijauan, pencacahan hijauan, pencampuran bahan, pengisian ke dalam silo, hingga fermentasi selama 3 minggu sebelum disajikan kepada ternak.
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Teknologi pengolahan hijauan pakan membahas tentang pemanfaatan limbah pertanian seperti tebon jagung untuk pembuatan pakan fermentasi yang lebih murah serta bermanfaat bagi masyarakat dan peternakan."
Analisis proksimat merupakan metode kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dalam suatu bahan pakan/pangan dengan menentukan fraksi seperti air, abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan pakan dan membuat rumusan ransum. Prosedur sampling dan penyiapan sampel harus
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan daging mulai dari karakteristik daging, tahapan pengolahan daging, dan proses pembuatan sosis dari daging sapi.
Kelompok 4 membahas tentang precooling, yaitu pendinginan cepat komoditi setelah panen sebelum disimpan. Tujuannya adalah mempertahankan kualitas, meminimalkan beban pendinginan, dan memungkinkan penyimpanan lebih lama. Metode precooling meliputi pendinginan ruangan, udara dingin, hydrocooling, vacuum cooling, dan kombinasinya. Contoh penerapannya adalah hydrocooling rebung dan vacuum cooling untuk kubis dan mustard.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pasca panen merupakan kegiatan penting untuk mempertahankan mutu dan mengurangi kerugian hasil pertanian. Teknologi pasca panen yang tepat meliputi panen, perontokan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan untuk meminimalisir penyusutan hasil.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya buku administrasi dalam kelompok tani. Buku administrasi meliputi buku keanggotaan, kegiatan, notulen rapat, produktivitas, keuangan, dan lainnya. Buku-buku tersebut digunakan untuk mencatat dan mengelola informasi mengenai anggota, kegiatan, lahan, hasil produksi, dan keuangan kelompok tani.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum taksidermi ikan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa biologi. Laporan tersebut menjelaskan proses-proses pembuatan taksidermi ikan mulai dari persiapan, pengulitan kulit ikan, pengawetan kulit, pengisian kulit dengan manikin, penataan sirip, pewarnaan, hingga penempatan hasil taksidermi. Laporan tersebut juga menjelaskan spesifik
Proposal ini membahas rencana usaha budidaya ayam pedaging (broiler) untuk menghasilkan daging ayam. Usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi pengangguran. Rencana usaha ini mencakup lokasi, jadwal, informasi produk, analisis ekonomi, dan harapan keuntungan dari penjualan ayam yang diternak selama satu siklus panen.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen perkawinan pada ternak sapi potong di peternakan rakyat. Terdapat beberapa teknik perkawinan yang dibahas seperti perkawinan alam, inseminasi buatan dengan semen beku/cair, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi reproduksi. Teknik perkawinan alam meliputi kandang individu, kelompok, mini rench, dan padang penggembalaan.
Dokumen tersebut membahas penyusunan program penyuluhan pertanian mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten. Terdapat tahapan penggalian data, perumusan masalah dan tujuan, hingga penandatanganan program. Program desa disusun bersama masyarakat dan tokoh, sedangkan program kecamatan dan kabupaten melibatkan unsur dinas terkait.
Bagaimana cara membuat mesin penetas telur sederhanaSurya Tangguh
油
Teks tersebut menjelaskan cara membuat mesin penetas telur sederhana dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan seperti kayu, triplek, kawat, dan lampu pijar sebagai sumber panas. Mesin ini dapat digunakan untuk menetaskan telur ayam, bebek, atau puyuh dengan biaya rendah. Langkah-langkah pembuatannya meliputi pembuatan kerangka dari kayu dan triplek, penambahan rak dan lampu pemanas, serta
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pembuatan silase, yaitu pakan hijauan ternak yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerobik. Terdapat beberapa langkah pembuatan silase mulai dari persiapan bahan dan alat, pelayuan hijauan, pencacahan hijauan, pencampuran bahan, pengisian ke dalam silo, hingga fermentasi selama 3 minggu sebelum disajikan kepada ternak.
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Teknologi pengolahan hijauan pakan membahas tentang pemanfaatan limbah pertanian seperti tebon jagung untuk pembuatan pakan fermentasi yang lebih murah serta bermanfaat bagi masyarakat dan peternakan."
Analisis proksimat merupakan metode kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dalam suatu bahan pakan/pangan dengan menentukan fraksi seperti air, abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan pakan dan membuat rumusan ransum. Prosedur sampling dan penyiapan sampel harus
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan daging mulai dari karakteristik daging, tahapan pengolahan daging, dan proses pembuatan sosis dari daging sapi.
Kelompok 4 membahas tentang precooling, yaitu pendinginan cepat komoditi setelah panen sebelum disimpan. Tujuannya adalah mempertahankan kualitas, meminimalkan beban pendinginan, dan memungkinkan penyimpanan lebih lama. Metode precooling meliputi pendinginan ruangan, udara dingin, hydrocooling, vacuum cooling, dan kombinasinya. Contoh penerapannya adalah hydrocooling rebung dan vacuum cooling untuk kubis dan mustard.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pasca panen merupakan kegiatan penting untuk mempertahankan mutu dan mengurangi kerugian hasil pertanian. Teknologi pasca panen yang tepat meliputi panen, perontokan, pengeringan, penggilingan, dan pengemasan untuk meminimalisir penyusutan hasil.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya buku administrasi dalam kelompok tani. Buku administrasi meliputi buku keanggotaan, kegiatan, notulen rapat, produktivitas, keuangan, dan lainnya. Buku-buku tersebut digunakan untuk mencatat dan mengelola informasi mengenai anggota, kegiatan, lahan, hasil produksi, dan keuangan kelompok tani.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum taksidermi ikan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa biologi. Laporan tersebut menjelaskan proses-proses pembuatan taksidermi ikan mulai dari persiapan, pengulitan kulit ikan, pengawetan kulit, pengisian kulit dengan manikin, penataan sirip, pewarnaan, hingga penempatan hasil taksidermi. Laporan tersebut juga menjelaskan spesifik
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi pangan. Sterilisasi pangan adalah proses mematikan mikroba pada pangan dengan pemanasan, yang dilakukan untuk mencegah kerusakan dan penyakit akibat mikroba. Ada dua jenis sterilisasi yaitu sterilisasi total dan sterilisasi komersial. Sterilisasi komersial dilakukan dengan panas dan kemasan untuk membunuh sebagian besar mikroba.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pasteurisasi yang digunakan untuk mengawetkan bahan pangan dengan memanaskannya pada suhu di bawah titik didih untuk membunuh mikroba. Proses ini dapat dilakukan pada berbagai bahan seperti susu, anggur, madu, dan lainnya dengan tujuan mempertahankan kualitas dan keamanan produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter yang mempengaruhi proses pasteur
Dokumen tersebut membahas parameter kecukupan proses termal untuk membunuh mikroba. Dijelaskan konsep siklus logaritma pengurangan mikroba, nilai sterilisasi (Fo), dan faktor yang mempengaruhi efektivitas proses termal seperti suhu, waktu, dan karakteristik ketahanan panas mikroba. Diberikan contoh perhitungan Fo pada berbagai suhu untuk mencapai target pengurangan tertentu seperti 12D dan
1. Dokumen ini membahas tentang sterilisasi dan pembuatan media biakan.
2. Ada beberapa metode sterilisasi seperti panas basah, panas kering, dan radiasi. Panas basah menggunakan uap air bertekanan untuk membunuh bakteri dan jamur.
3. Faktor yang mempengaruhi sterilisasi antara lain suhu, waktu, tekanan, dan jenis mikroorganisme. Indikator digunakan untuk memantau efektivitas sterilisasi.
Dokumen tersebut membahas berbagai proses penggunaan suhu dalam pengolahan pangan, termasuk pendinginan, pembekuan, pasteurisasi, blansing, sterilisasi, dan ekshausting. Proses-proses tersebut digunakan untuk menjaga keamanan dan meningkatkan umur simpan bahan pangan.
1. Pemanasan pada suhu lebih rendah dalam waktu panjang dan pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi dan waktu singkat merupakan strategi utama dalam proses pasteurisasi dan sterilisasi;
2. Proses pasteurisasi bertujuan untuk membunuh beberapa mikroorganisme tahan panas sedangkan sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme termasuk spora;
3. Pengawetan panas seperti pasteurisasi dan sterilisasi
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrGusti Rusmayadi
油
Dokumen tersebut membahas tentang peran klimatologi dalam bidang peternakan dan ternak. Secara khusus membahas tentang pengaruh kondisi lingkungan yang panas terhadap produktivitas dan adaptasi sapi perah."
Dokumen ini memberikan ringkasan proses pendinginan dan pembekuan makanan. Proses pendinginan digunakan untuk menurunkan suhu makanan di atas titik beku, sedangkan pembekuan menurunkan suhu makanan hingga di bawah titik beku untuk membentuk kristal es di dalam makanan. Proses ini digunakan untuk memperpanjang masa simpan makanan dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
This document discusses the feasibility of using blockchain technology for open distance learning at the University of Terbuka-Indonesia. Blockchains can be used to create secure digital badges and certificates for students and automate course content delivery and tracking of student progress. Smart contracts could also incentivize peer-to-peer learning and reward student contributions. Implementing blockchain could help verify academic achievements accurately, streamline verification processes, and give students greater control over private data sharing. The document evaluates how blockchain may be applied through online content libraries, collaborative learning environments, job portals, e-certification, scoring systems, and professional development training at the university.
Digital Transformation for Lecturers (Higher Education Teachers.pptxadhisusilo2
油
This document outlines a proposal for a study on digital transformation for higher education lecturers in Indonesia. It involves developing an instrument to assess lecturers' digital competencies and skills, collecting data through surveys and interviews at several universities, analyzing the results, and producing reports on the findings for each institution and Indonesia as a whole. A consortium of universities and organizations will collaborate on the research, which is being coordinated by the Indonesia Cyber Education Institute and aims to map existing digital competencies, identify needs for continuing professional development programs, and develop implementation strategies. The timeline includes instrument development, data collection, analysis, and report writing stages.
1) Indonesia faces a digital connectivity challenge, with uneven access to mobile and fixed broadband internet that leaves many underserved.
2) While internet and technology usage is high, infrastructure investment and quality remain issues that the government aims to address through policy reforms.
3) Proposed reforms include expanding broadband access through fiber and satellite, reallocating spectrum to improve mobile speeds, incentivizing infrastructure sharing between operators, and modernizing regulations.
1. The rector of Universitas Insan Cita Indonesia discussed the university's plans for digital transformation and adoption of metaverse technologies.
2. The university aims to develop digital literacy and talent among students through non-credit subjects on websites, 3D animation, video editing and streaming.
3. The metaverse combines technologies like IoT, AI and big data to create virtual environments for interaction using AR, VR and video. The university plans to explore examples of metaverse usage.
4. The digital university vision includes digital admission, academic, learning, library and administrative systems to allow students to access education from anywhere at any time through AI and big data powered systems.
Proses pembuatan ekstrak jahe dimulai dari persiapan bahan baku jahe dan gula pasir, kemudian dilanjutkan dengan proses pembersihan, penghalusan, pemisahan ampas, perebusan campuran air jahe dan gula hingga menghasilkan ekstrak jahe halus.
3. Menggunakan prinsip sterilisasi
Proses mematikan mikroba
Ada dua jenis
Sterilisasi total
Sterilisasi komersial
4. Kondisi dimana sebagian besar mikroba telah mati
dan masih terdapat beberapa mikroba yang tetap
hidup setelah pemanasan
Kondisi dalam kemasan (kaleng/ botol/ retort pouch)
selama penyimpanan tidak memungkinkan mikroba
tumbuh dan berkembang biak
Mikroba yang membahayakan: inaktif
5. Sterilisasi komersial tidak mematikan
jumlah m.o., tetapi dengan kondisi:
pH
Vakum
Pengemasan hermetis
Mencegah pertumbuhan m.o. pembusuk
dan patogen
6. 1. Pemanasan harus cukup. Jika tidak cukup
m.o. yang ada menjadi aktif:
- produk busuk
- timbul racun
- kaleng gembung
2. Dilakukan pada pengalengan dan
pembotolan
- harus tepat dan aman
7. 3. Pemanasan yang diperlukan tergantung
dari pH produk yang diukur pada coldest
point
Acid foods: pH<4,5: 200 F
High acid foods, pH <3,5: suhu lebih rendah dari acid
foods
Low acid foods, pH>4,5: pemanasan lebih lama
Contoh: daging atau ikan.Waktu proses tergantung dari
kecepatan transfer panas
8. 4. Tujuan pemanasan: inaktivasi m.o. sesuai
dengan tujuan sterilisasi komersial
5. Proses dianggap aman jika C. botulinum
telah inaktif
6. Sterilisasi diikuti pengemasan kondisi
anaerob
Spora m.o. anaerob mempunyai ketahanan panas
lebih rendah dari spora m.o. aerob sehingga suhu
dan proses sterilisasi lebih rendah
9. Sterilisasi komersial dilakukan dalam alat
yang disebut retort atau autoklaf atau
sterilizer
Retort dirancang harus tahan tekanan uap
12. Kematian m.o. terjadi tidak sekaligus tetapi melalui tahap logaritmis
t (menit) Jumlah
hidup
Jumlah
mati
Total mati % mati
0 1.000.000 0 0 0
1 100.000 900.000 900.000 90
2 10.000 90.000 990.000 99
3 1.000 9.000 999.000 99.9
4 100 900 999.900 99.99
5 10 90 999.990 99.999
6 1 9 999.999 99.999
13. Contoh di atas:
Setiap menit jumlah m.o. berkurang 10x
Suatu perubahan 10x dari jumlah awal
disebut peubah satu log cycle
Dari tabel di atas: setelah 6 menit
pemanasan, spora yang hidup dari
1.000.000 menjadi 1 mengalami 6 log
cycle
14. Laju kerusakan spora bakteri disebut dengan
istilah harga D (desimal)
D= jumlah waktu yang diperlukan untuk
mengurangi jumlah spora secara desimal
D = waktu (dalam menit) ekspos yang
diperlukan pada suhu tertentu untuk
mengurangi populasi m.o. (spora) sebanyak
90% dari jumlah awal (satu log cycle). Dari
tabel D=1
15. Harga D tergantung dari suhu yang
digunakan
Jika suhu yang digunakan 250F disebut Dr
(D retort)
Pada suhu lain disebut Dt
Harga D tergantung dari jenis m.o.
16. Bersifat logaritmis
Hubungan D dengan suhu (属F) disebut faktor
Z
Faktor Z = jumlah suhu (属F) yang diperlukan
untuk mencapai perubahan harga D secara
logaritmis
17. SUHU (属F) F HARGA D 3D
232 10,0 30,0
18
250 1,0 3,0
18
268 0,1 0,3
18. Harga Z=18 F berarti kenaikan suhu 18 F
menyebabkan kematian spora m.o. 10X lebih
cepat
Pada coldest point
Kenaikan suhu retort 18 F: coldest point belum tentu naik
18 F karena perambatan panas lambat
Perlu perhitungan dengan uji coba heat penetration rate
Bila waktu yang diperlukan untuk proses sterilisasi pada
suhu tertentu telah diketahui dengan menggunakan nilai Z,
waktu yang diperlukan untuk memperoleh efek sterilisasi
yang setara pada suhu lain dapat dihitung
19. JENIS M.O. NILAI D250
(menit)
NILAI Z (属C)
B.stearothermophillus 4,0 7,0
B.substilis 0,48-0,76 7,4-13,0
B.cereus 0,0065 9,7
B.megaliticum 0,04 8,8
C.perfringens 10,0
C.sporogenes 0,15 13,0
C.sporogenes (PA 3679) 0,48-1,4 10,6
C.botulinum 0,21 9,9
C.thermosaccharolyticum 3,0-4,0 8,9-12,2
20. Unit standar yang digunakan untuk
mengukur waktu pemanasan yang setara
Fo
Fo=waktu pemanasan setara pada suhu
250oF atau 121oC bagi suatu m.o. dengan
harga Z=18oF atau 10oC
Jika suhu sterilisasi/retort bukan 250
Fsimbol Ft=setara suhu t dan nilai Z
yang berbeda
21. Waktu singkat, suhu tinggi: resiko tinggi
Harus mengerti peraturan/pedoman
proses sterilisasi
Terutama untuk Low Acid Food
LACF GMPs
Pedoman untuk produk kaleng: bisa diterapkan untuk
botol, plastik, retort pouch, aluminium foil, dll
23. Waktu yang diperlukan pada suhu tertentu
untuk membunuh 90% populasi m.o. yang
ada
Disebut juga:
Laju kematian konstan
Konstanta laju kematian
Decimal reduction time
24. Peningkatan suhu yang diperlukan untuk
mencapai perubahan 1 harga D (1 log cycle
perubahan jumlah m.o.)
Z=22oC dan Z= 12oC Bandingkan mana
yang lebih cepat penurunan m.o.nya?
26. Jumlah waktu (dalam menit) pada suhu
tertentu yang diperlukan untuk
menghancurkan sejumlah m.o.
Nilai tersebut tergantung dari suhu proses
dan nilai Z
27. Proses sterilisasi tergantung dari pH
makanan
Low acid food: 10-12D
Acid food: 5-7D
Sterilisasi komersial: 12 D
28. F = D (log No-log Nt)
No= jumlah m.o. awal
Nt= jumlah m.o. akhir
F=12 D
Jika m.o. awal dalam 1 kaleng=1 (No=1),
maka Nt=10-12. Berarti 1 m.o. dalam 1X1012
kaleng
Dianggap aman
31. Pasteurisasi
Proses termal dengan suhu sedang (mild heat
treatment) pada bahan pangan
Umumnya dilakukan pada suhu < 100 oC
Contoh Pasturizer
32. (Susu yang dipanasi dengan waktu dan
suhu tertentu < 100oC)
Metode:
HTST 72oC
selama 15 detik
LTLT 61oC
selama 30 menit
33. Membunuh mikrobia vegetatif tertentu terutama
yang bersifat patogen
Inaktivasi enzim
Pengawetan produk
Mempertahankan kualitas sensoris
Menghindari pemanasan berlebih pada produk
kaleng
34. Kebutuhan panas pada proses pasteurisasi
dan daya simpan produk, dipengaruhi oleh :
Jenis produk pangan
pH produk pangan
Produk pangan dengan keasaman rendah (pH > 4,5),
tujuan pasteurisasi adalah mendestruksi bakteri
patogen
Pada produk pangan dengan keasaman tinggi (pH < 4,5),
tujuan pasteurisasi adalah destruksi mikrobia pembusuk
dan enzim
36. Proses yang umum dalam pasteurisasi
ditujukan untuk membunuh Mycobacterium
tuberculosis, yang merupakan bakteri yang
tidak membentuk spora
37. Kebutuhan panas untuk pengawetan produk
dengan cara pasteurisasi ditentukan oleh nilai D
dari enzim dan mikrobia yang paling tahan panas
yang ada dalam produk
Pasteurisasi susu
D60 dan reduksi 12 sikuls log C.burnetii
Pengukuran aktivitas enzim alkalin fosfatase (karena nilai D
sama dengan patogen yang resisten)
Pasteurisasi telur cair
reduksi 9D bakteri S.seftenberg
Pengukuran aktivitas enzim amilase
38. Karena proses pasteurisasi tidak membunuh
semua bakteri vegetatif dan hampir semua
bakteri pembentuk spora
Susu pasteurisasi harus dikemas dan disimpan dalam
kondisi suhu rendah (refrigerator), dengan ataupun tanpa
penambahan pengawet kimia maupun dalam kemasan
MAP, untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
40. Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu
yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu
tinggi dan dalam waktu yang singkat (135-145 derjat
Celcius) selama 2-5 detik (Amanatidis, 2002).
Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan untuk
membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk
maupun patogen) dan spora.
Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk
mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk
mendapatkan warna, aroma dan rasa yang relatif
tidak berubah seperti susu segarnya.
41. Susu cair segar UHT dibuat dari susu cair segar
yang diolah menggunakan pemanasan dengan
suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat
singkat untuk membunuh seluruh mikroba,
sehingga memiliki mutu yang sangat baik.
Faktor utama penentu mutu susu UHT adalah
Bahan baku
Proses pengolahan
Pengemasannya.
42. Sterilisasi dalam kemasan
Sterilisasi suhu ultra tinggi (UHT, ultrahigh
temperature)
43. Masalah utama pada sterilisasi produk pangan yang berwujud
padat atau kental adalah laju penetrasi panas yang rendah
sehingga waktu proses lama.
Suhu yang lebih tinggi dengan waktu proses yang lebih
pendek dapat dilakukan jika produk pangan disterilisasi
sebelum dikemas dalam kemasan yang telah disterilisasi.
Metode ini merupakan dasar proses UHT yang juga disebut
pengolahan aseptis (aseptic processing).
Metode ini telah diterapkan untuk produk pangan berwujud
cair susu, jus dan konsentrat buah, krim; dan produk pangan
yang mengandung partikulat diskret seperti makanan bayi,
saus tomat, sayuran dan buah-buahan, dan sup.
45. Vitamin dan AA tertentu rusak oleh panas
Vitamin:VitaminA, B6, B2, B1, C, D, E,
asam folat, inositol, asam pantotenat
AA: lisin dan treonin
48. Daging: oksimioglobin menjadi metmioglobin
(merah menjadi coklat). Pencegahan dengan
penambahan nitrit
Reaksi Maillard dan karamelisasi
Klorofil menjadi pheophitin (hijau menjadi
hijau kusam)
Antosianin berinteraksi dengan ion logam: kusam
Karoten: pengaruh kecil
49. Cooked flavor dalam susu: denaturasi whey dan
pembentukan lakton dan metil keton dari lemak
Flavor dari reaksi Maillard, karamelisasi, oksidasi
lemak
Flavor dari pirolisis, deaminasi, dan dekarboksilasi
AA
50. Terjadi karena
Koagulasi protein
Gelatinisasi pati
Destruksi antigizi
Pelepasan senyawa tertentu dari bentuk
kompleksnya seperti karoten dari
kompleks karoten-protein