Teknologi pengolahan hijauan pakan membahas tentang pemanfaatan limbah pertanian seperti tebon jagung untuk pembuatan pakan fermentasi yang lebih murah serta bermanfaat bagi masyarakat dan peternakan."
Dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak sapi penggemukan, termasuk jenis sapi yang digunakan, pemilihan bakalan, persyaratan kandang, pakan penggemukan, dan suplemen mineral. Dokumen ini memberikan panduan lengkap untuk menggemukkan sapi secara efektif.
1. Manajemen pemeliharaan ternak sapi dan pengelolaan pakan diperlukan untuk meningkatkan produktivitas, termasuk penanganan posisi kandang, pembuangan limbah, dan pakan.
2. Limbah ternak dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik melalui perlakuan tertentu untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pringsewu.
3. Pengelolaan yang baik dari hulu ke hilir dapat meningkatkan
Dokumen tersebut membahas tentang pendampingan FEATI di Kalimantan Barat pada tahun 2012, termasuk fungsi pakan ternak, pengertian pencernaan, kebutuhan pakan kambing, dan beberapa jenis hijauan pakan ternak seperti rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, gamal, kaliandra, turi, dan lamtoro."
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
油
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu nutrisi yang mempelajari proses pengambilan dan asimilasi pangan untuk pertumbuhan sel tubuh, pengertian pakan sebagai sumber energi dan materi untuk pertumbuhan, analisis proksimat komponen pakan, metode skema weende untuk menganalisis pakan, komposisi nutrisi ternak dan tanaman yang dipengaruhi oleh umur dan bagian tanaman, serta pembagian ternak berdasarkan saluran penc
Dokumen tersebut membahas tentang tiga teknologi pengolahan pakan untuk ternak ruminansia yaitu:
1. Pengolahan jerami padi menjadi tape jerami melalui fermentasi dengan ragi tempe untuk meningkatkan kandungan gizi dan palatabilitasnya
2. Pengolahan silase dari batang jagung untuk meningkatkan ketersediaan pakan hijauan sepanjang tahun
3. Pengolahan pakan suplemen berupa "permen sapi" yang dif
Analisis proksimat merupakan metode kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dalam suatu bahan pakan/pangan dengan menentukan fraksi seperti air, abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan pakan dan membuat rumusan ransum. Prosedur sampling dan penyiapan sampel harus
Dokumen ini memberikan informasi tentang pembuatan silase, yaitu proses fermentasi anaerobik hijauan ternak seperti jerami jagung dan rumput menjadi pakan yang awet disimpan. Silase dibuat dengan mencacah atau menghaluskan hijauan, mencampurkannya dengan bahan tambahan seperti dedak, kemudian memasukkannya ke dalam wadah kedap udara untuk difermentasikan selama 3 minggu sebelum disimpan dan diberikan kepada
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pembuatan silase, yaitu pakan hijauan ternak yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerobik. Terdapat beberapa langkah pembuatan silase mulai dari persiapan bahan dan alat, pelayuan hijauan, pencacahan hijauan, pencampuran bahan, pengisian ke dalam silo, hingga fermentasi selama 3 minggu sebelum disajikan kepada ternak.
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrEmi Suhaemi
油
Maaf, saya tidak bisa mengikuti kuis secara langsung karena saya adalah asisten virtual. Saya hanya dapat memberikan tanggapan berdasarkan informasi yang diberikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pemilihan bibit kambing, konstruksi kandang ternak kambing, sistem perkawinan ternak kambing, pakan ternak kambing, pemeliharaan anak kambing sebelum dan sesudah kelahiran, serta pemeliharaan selama masa pertumbuhan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak kambing mulai dari pemilihan bibit, konstruksi fasilitas
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
油
Persyaratan Pembuatan dan Tataletak油Kandang
Persyaratan Pendirian Sebuah Kandang
Kandang didirikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
(1) 油 Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara.
(2) 油 Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas tidur jerami.
(3) Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar kandang dengan lancar. Hindarkan angin bertiup langsung ke arah sapi perah.
(4) 油 Kandang harus terang. Usahakan matahari pagi masuk ke dalam kandang.
(5) 油 Kandang selalu kering dan bersih. Peternak sebaiknya lebih memperhatikan lagi keadaan ini.
(6) 油 Kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman. Hindarkan gangguan yang mungkin timbul di kandang.
Konstruksi kandang sebaiknya memperhatikan persyaratan pembuatan kandang ditambah dengan beberapa hal lain. Hal tambahan itu terlihat sebagai berikut:
油 Lantai miring ke arah saluran pembuangan dan tidak licin.
Dengan demikian, kotoran kandang mudah dibersihkan dengan air dan tidak ke got. Selain itu, kebersihan kandang selalu terjaga..
(2) Bahan-bahan kandang tidak mempersukar kerja, pembersihan kandang dan pembasmian parasit.
(3) Konstruksi kandang di dataran tinggi dan rendah sebaiknya memperhatikan temperatur udara yang terjadi di dalam kandang.
TATALETAK KANDANG
Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai kandang dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat diutamakan.
Kandang dibangun di dekat sarana transportasi. Dengan demikian, bahan pakan mudah diangkut ke peternakan. Bagian penjualan yang berhubungan dengan kandang terutama dianjurkan dekat jalan raya.
Jarak Kandang
Kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina dari kandang atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurang-kurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga 30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang
Rumah dan Banguan Lain
Rumah peternakan dibangun agar dapat memperhatikan leluasa ke segala arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan lainnya terletak di samping atau belakang rumah peternak berjarak minimal 30 m. Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada daerah layan. Bangunan lain dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah
Membangun Kandang Dalam Bentuk Bangunan
hal yang harus diperhatikan membangun kandang:
Struktur tanah,
hal ini penting untuk mengurangi gangguan kesehatan pada ternak, tanah yang cenderung
Dokumen tersebut membahas tentang Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sebagai persyaratan untuk memperoleh izin edar pakan. Dokumen menjelaskan proses pendaftaran pakan, persyaratan administrasi dan teknis, serta kewajiban pemegang NPP termasuk pelaporan produksi pakan.
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat dan protein dalam pakan ternak. Karbohidrat dibedakan menjadi serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedangkan protein dibedakan menjadi protein murni dan non-protein nitrogen. Analisis van Soest dan proksimat digunakan untuk menganalisis kandungan nutrisi hijauan pakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dan penaksiran harga sapi potong. Secara ringkas, dokumen menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar dada, tinggi panggul, tinggi pinggul, dan panjang badan pada sapi potong. Dokumen juga menjelaskan cara menentukan skor kondisi tubuh dan menaksir berat badan sapi potong menggunakan rumus berdasarkan ukuran tubuhnya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan ternak, yang meliputi biosecurity atau kebersihan lingkungan, pakan, dan sanitasi kandang untuk mencegah penyakit pada ternak. Program kesehatan ternak juga mencakup vaksinasi, pemberian vitamin dan obat cacing, serta kontrol parasit. Tujuan manajemen kesehatan ternak adalah untuk memaksimalkan produktivitas dan kesehatan ternak.
Silabus agribisnis unggas petelur kelas xii revisi 2021DEDI KUSMANA
油
1. Silabus mata pelajaran agribisnis unggas petelur membahas tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar untuk teknik seleksi dan culling unggas petelur, penanganan kesehatan, pemberian pakan dan air minum, serta rekording.
2. Pembelajaran mencakup teori dan praktek tentang teknik seleksi dan culling, penanganan
Analisis proksimat merupakan metode kimia untuk mengidentifikasi kandungan zat makanan dalam suatu bahan pakan/pangan dengan menentukan fraksi seperti air, abu, protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar. Metode ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas bahan pakan dan membuat rumusan ransum. Prosedur sampling dan penyiapan sampel harus
Dokumen ini memberikan informasi tentang pembuatan silase, yaitu proses fermentasi anaerobik hijauan ternak seperti jerami jagung dan rumput menjadi pakan yang awet disimpan. Silase dibuat dengan mencacah atau menghaluskan hijauan, mencampurkannya dengan bahan tambahan seperti dedak, kemudian memasukkannya ke dalam wadah kedap udara untuk difermentasikan selama 3 minggu sebelum disimpan dan diberikan kepada
Dokumen tersebut menjelaskan tentang pembuatan silase, yaitu pakan hijauan ternak yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerobik. Terdapat beberapa langkah pembuatan silase mulai dari persiapan bahan dan alat, pelayuan hijauan, pencacahan hijauan, pencampuran bahan, pengisian ke dalam silo, hingga fermentasi selama 3 minggu sebelum disajikan kepada ternak.
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrEmi Suhaemi
油
Maaf, saya tidak bisa mengikuti kuis secara langsung karena saya adalah asisten virtual. Saya hanya dapat memberikan tanggapan berdasarkan informasi yang diberikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pemilihan bibit kambing, konstruksi kandang ternak kambing, sistem perkawinan ternak kambing, pakan ternak kambing, pemeliharaan anak kambing sebelum dan sesudah kelahiran, serta pemeliharaan selama masa pertumbuhan. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang teknis pemeliharaan ternak kambing mulai dari pemilihan bibit, konstruksi fasilitas
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangThonce Thesia
油
Persyaratan Pembuatan dan Tataletak油Kandang
Persyaratan Pendirian Sebuah Kandang
Kandang didirikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:
(1) 油 Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah ternak yang dipelihara.
(2) 油 Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas tidur jerami.
(3) Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar kandang dengan lancar. Hindarkan angin bertiup langsung ke arah sapi perah.
(4) 油 Kandang harus terang. Usahakan matahari pagi masuk ke dalam kandang.
(5) 油 Kandang selalu kering dan bersih. Peternak sebaiknya lebih memperhatikan lagi keadaan ini.
(6) 油 Kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman. Hindarkan gangguan yang mungkin timbul di kandang.
Konstruksi kandang sebaiknya memperhatikan persyaratan pembuatan kandang ditambah dengan beberapa hal lain. Hal tambahan itu terlihat sebagai berikut:
油 Lantai miring ke arah saluran pembuangan dan tidak licin.
Dengan demikian, kotoran kandang mudah dibersihkan dengan air dan tidak ke got. Selain itu, kebersihan kandang selalu terjaga..
(2) Bahan-bahan kandang tidak mempersukar kerja, pembersihan kandang dan pembasmian parasit.
(3) Konstruksi kandang di dataran tinggi dan rendah sebaiknya memperhatikan temperatur udara yang terjadi di dalam kandang.
TATALETAK KANDANG
Lokasi Kandang
Kandang sebaiknya terletak pada tempat yang lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai kandang dibuat 20 sampai 30 cm lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Dengan demikian, drainase kandang dapat dibuat lebih baik. Selain itu, pasokan air juga sangat diutamakan.
Kandang dibangun di dekat sarana transportasi. Dengan demikian, bahan pakan mudah diangkut ke peternakan. Bagian penjualan yang berhubungan dengan kandang terutama dianjurkan dekat jalan raya.
Jarak Kandang
Kandang-kandang sebaiknya dibangun dengan jarak 6 sampai 8 meter yang dihitung dari masing-masing tepi atap kandang. Kandang isolasi dan karantina dari kandang atau bangunan lainnya diberi jarak 25 m atau sekurang-kurangnya 10 m dengan tinggi tembok pembatas 2 m. Kantor berjarak 25 hingga 30 m dari kandang. Tempat penimbunan kotoran terletak 100 m dari kandang
Rumah dan Banguan Lain
Rumah peternakan dibangun agar dapat memperhatikan leluasa ke segala arah. Letak rumah paling sedikit 30 m dari jalan raya. Kandang dan bangunan lainnya terletak di samping atau belakang rumah peternak berjarak minimal 30 m. Lahan antara rumah dan kandang disebut daerah layan. Rumah atau kamar susu dibuat di sisi kandang pada daerah layan. Bangunan lain dikelompokkan ke daerah ini dan jika mungkin terletak jauh dari kandang utama. Letak bangunan diatur berdasarkan urutan kegiatan dan efisiensi kerja di petenakan sapi perah. Kandang utama adalah kandang sapi perah
Membangun Kandang Dalam Bentuk Bangunan
hal yang harus diperhatikan membangun kandang:
Struktur tanah,
hal ini penting untuk mengurangi gangguan kesehatan pada ternak, tanah yang cenderung
Dokumen tersebut membahas tentang Nomor Pendaftaran Pakan (NPP) dan Cara Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB) sebagai persyaratan untuk memperoleh izin edar pakan. Dokumen menjelaskan proses pendaftaran pakan, persyaratan administrasi dan teknis, serta kewajiban pemegang NPP termasuk pelaporan produksi pakan.
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat dan protein dalam pakan ternak. Karbohidrat dibedakan menjadi serat kasar dan bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedangkan protein dibedakan menjadi protein murni dan non-protein nitrogen. Analisis van Soest dan proksimat digunakan untuk menganalisis kandungan nutrisi hijauan pakan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran dan penaksiran harga sapi potong. Secara ringkas, dokumen menjelaskan cara melakukan pengukuran lingkar dada, tinggi panggul, tinggi pinggul, dan panjang badan pada sapi potong. Dokumen juga menjelaskan cara menentukan skor kondisi tubuh dan menaksir berat badan sapi potong menggunakan rumus berdasarkan ukuran tubuhnya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan ternak, yang meliputi biosecurity atau kebersihan lingkungan, pakan, dan sanitasi kandang untuk mencegah penyakit pada ternak. Program kesehatan ternak juga mencakup vaksinasi, pemberian vitamin dan obat cacing, serta kontrol parasit. Tujuan manajemen kesehatan ternak adalah untuk memaksimalkan produktivitas dan kesehatan ternak.
Silabus agribisnis unggas petelur kelas xii revisi 2021DEDI KUSMANA
油
1. Silabus mata pelajaran agribisnis unggas petelur membahas tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar untuk teknik seleksi dan culling unggas petelur, penanganan kesehatan, pemberian pakan dan air minum, serta rekording.
2. Pembelajaran mencakup teori dan praktek tentang teknik seleksi dan culling, penanganan
Dokumen ini membahas tentang pemberian makanan tambahan untuk ternak ruminansia seperti lembu dan kambing. Pelepah sawit yang difermentasi dapat meningkatkan kandungan protein dan tenaga, sehingga dapat mengurangkan pemberian konsentrat serta menjadikan biaya pakan lebih rendah. Makanan tambahan seperti galian jilat, silaj, dan EM juga dibahas.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemberian makanan yang tepat untuk ternak babi, mulai dari jenis, kualitas, dan cara pemberiannya sesuai umur dan kebutuhan nutrisi babi. Pemberian makanan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan keuntungan usaha peternakan babi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai formulasi dan metode pemberian pakan ikan. Terdapat beberapa jenis pakan ikan dan bahan baku yang dapat digunakan seperti tepung ikan, tepung kedelai, minyak ikan, serta metode yang dapat digunakan untuk menentukan komposisi pakan seperti coba-coba dan metode Pearson.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah kesihatan di Malaysia seperti risiko kanser dan penyakit jantung yang meningkat, serta menjelaskan pentingnya program regenerasi hayat yang meliputi pencegahan, pemulihan dan pengekalan kehidupan yang sihat melalui pengambilan makanan berkhasiat, penghadaman dan penyerapan nutrisi yang baik."
Pemakanan untuk guru pra sekolah dan pembantu pra sekolahJessWongHuiJuan1
油
Modul ini memberi panduan kepada PPM/Pekerja Sambilan Harian tentang penyediaan makanan yang sihat dan berkhasiat untuk kanak-kanak prasekolah. Ia menekankan pentingnya memenuhi keperluan pemakanan kanak-kanak, menggunakan kaedah memasak yang sihat, dan mematuhi amalan kebersihan dan keselamatan makanan."
Dokumen tersebut membahas tentang pemberian pakan ternak, termasuk zat gizi penting untuk ternak, jenis-jenis pakan, cara pemberian pakan, pengawetan pakan seperti silase dan fermentasi jerami, serta hasil analisis kandungan zat jerami sebelum dan sesudah difermentasi.
1. TEKNOLOGI PENGOLAHAN HIJAUAN PAKAN
Disampaikan Pada :
Pelatihan dan Pendampingan Pakan Ternak dari Limbah Jagung dalam Rencana Aksi Pengembangan Budidaya Jagung dan
Produk Turunannya di Kawasan Agroindustri Ledo, Kabupaten Bengkayang
Oleh :
Pengawas Mutu Pakan
DINAS Pangan peternakan dan kesehatan hewan provinsi Kalimantan barat
2021
2. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki potensi sumberdaya bahan
pakan yang sangat tinggi.
Sumber bahan pakan berasal dari hijauan dan
limbah dari perkebunan dan pabrik kelapa sawit,
limbah pengolahan sagu dan limbah hasil pertanian
lainnya.
Namun, pemanfaatannya masih sangat rendah
dibandingkan dengan potensi yang ada.
Sebagian bahan pakan kualitasnya rendah, perlu
dilakukan pengolahan pakan untuk meningkatkan
kualitasnya.
3. - PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN BERUPA TEBON JAGUNG SEBAGAI BAHAN
BAKU PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI YANG EKONOMIS.
- BIAYA PRODUKSI PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI LEBIH MURAH.
- TIMBULNYA KESADARAN DAN KEINGINAN MASYARAKAT UNTUK
MEMANFAATKAN TEBON JAGUNG
- SEBAGAI BAHAN PAKAN FERMENTASI BERUPA SILASE.
- BERKEMBANGNYA KONSEP USAHA AGRIBISNIS PERTANIAN YANG TERPADU
ANTARA PETERNAKAN, PERTANIAN, SEHINGGA SEMUA PRODUK DARI MASING-
MASING BIDANG KHUSUSNYA JAGUNG DAPAT TERMANFAATKAN SECARA
MAKSIMAL
TUJUAN
5. Hijauan Pakan
Bagian dari tumbuhan selain akar dan biji yang layak dikonsumsi ternak
baik dalam keadaan segar maupun sudah diolah.
Hijauan pakan harus berpengaruh positif terhadap produktivitas ternak.
Penentu keekonomian ternak ruminant keberlanjutan usaha
Buffer nutrient dalam ransum minimal 60% (kecuali fattening)
Komoditi bisnis, dikelola dengan mindset industri disediakan secara
sistematis : terencana, terukur, terkendali (QQ) sustainable
6. Tanaman dan Hijauan Pakan Go-Bussines
Perluasan Lingkup Komoditi Hijauan Pakan
Hijauan pakan diartikan sebagai bagian tanaman yang
dapat dimakan ternak (edible) selain biji-bijian, yang
dapat menyediakan makanan bagi ternak atau yang
dipanen untuk pakan
Jagung, shorgum, pelepah kelapa sawit, pelepah
pisang, pelepah sagu, daun lebar semua biomasa
hijjauan yang bisa dijadikan pakan
7. Perbedaan Pemeliharaan Pembesaran Sapi
di Australia vs di Jawa
kandang (pakan konsentrat)
per minggu.
Harga ternak lebih mahal
Sumber pakan ekstensif di
Pastura (pakan hijauan)
Biaya pemeliharaan Rp.
30.240 per minggu
Biaya pakan 20 bulan 32%
Harga ternak dan dagingnya
lebih bersaing
Pemeliharaan intensif di
Biaya pemeliharaan Rp. 84.500
Biaya pakan 20 bulan 68%
Australia Jawa
8. Peran Strategis
HijauanPakan
Komoditas nasional (non imported commodity) yang menjadi sumber
pakan utama ruminansia kemandirian pakan dan pemenuhian pangan
Menjadi harapan untuk ketahanan pakan, disaat krisis (lockdown karena
pandemic) hijauan pakan tidak terpengaruh.
Mampu mempertahankan populasi ternak dengan basis nutrisi minimum
hingga ternak masih bisa melakukan aktivitas reproduksinya.
Hijauan untuk Ruminansia hukumnya wajib
9. Membentuk produk susu, daging & telur lebih sehat (kolesterol rendah)
Menjaga kesehatan rumen (menghindari asidosis)
Mengurangi biaya pakan selama pembesaran
Mempertahankan BCS - reproduksi
Memperbaiki stamina bull (resting)
Khususnya rerumputan menyeimbangkan
kandungan urea darah, berpengaruh
terhadap fungsi ovary
Memungkinkan peternakan organik
PERAN HIJAUAN PAKAN
10. Hijauan Pakan sebagai
Nutrient
Sumber Basal
terlarut (digestible & soluble fiber)
& mempertahankan BCS
Hidup Pokok, Reproduksi
Sebagai sumber serat tercerna dan energy
pada proses fermentasi di rumen
Sumber beta karoten dan mineral
Sumber energy (sorgum, jagung)
Sumber protein (legume)
Sumber air
11. Ketergantungan peternak pada konsentrat untuk ruminansia
telah mengabaikan bertahun-tahun potensi nutrisi hijauan
pakan, akibatnya harga pakan tidak terkendali
Fakta sekitar 90% ruminansia di Indonesia mengandalkan
hijauan pakan lokal untuk mempertahankan populasinya
Lebih dari 26 juta ton BK hijauan/tahun dikonsumsi ternak
sapi, kerbau, kambing, domba
13. Sapi rakus mudah adaptasi thd pakan
Sensitif bau sensori sapi 25x lebih banyak dari manusia
Short- & long-term response terhadap kualitas pakan
12-24 jam legok lapar
Hirarki sosial saat feeding time (aksesibilitas)
Cenderung liar (ex import- Bx)
Easy drop hard up model (large type)
Karakter Sapi Kaitannya dengan Pakan & Nutrisi
14. Indikator Kecukupan Pakan untuk sapi setelah
beberapa saat setelah pemberian pakan
Sapi Duduk mengunyah,
tenang
Pakan cukup dan pakan sudah terkonsumsi
memenuhi kebutuhan, sebelumnya sama
Pakan cukup namun kemungkinan pakan di
palung belum terkonsumsi memenuhi kebutuhan
Sapi Berdiri mengunyah,
tenang
Pakan yang dikonsumsi barusan tidak cukup,
namun masih ada persediaan di rumen,
meskipun tidak mencukupi utk mastikasi
Pakan yang dikonsumsi barusan tidak cukup,
sudah tidak ada persediaan di rumen, legok lapar
terlihat
Pakan yang dikonsumsi seringkali tidak cukup,
sudah tidak ada persediaan di rumen, legok lapar
terlihat, jika dibiarkan costae 1-2 mulai nampak
Sapi Duduk tidak
mengunyah, tenang
Sapi Berdiri tidak
mengunyah, gelisah
Sapi Berdiri tidak
mengunyah, gelisah dan
melenguh
15. Manure score penting sebagai indikator ada atau tidaknya masalah dalam nutrisi,
pakan dan pemberian pakan
Manure score sebagai early warning system (kondisi pakan 1-3 hari ke belakang)
BCS indikator kondisi pakan beberapa minggu-bulan lalu
Perhatikan kondisi ternak (kaitan
mineral) dan kondisi feses
16. Manure score 1-5; Nilai satu manur encer bentuk cairan, 5 semakin kering dan bersegmen
menumpuk >2,5 cm.
pencernaan sangat
atau kekurangan
terdegradasi tinggi me-
Suplementasi protein
ningkatkan total daya
cerna pakan
suplementasi tambahan
untuk memenuhi
kebutuhan protein dan
energi sapi. (bungkil &
onggok, pollard)
Pengobatan, berikan
hay rumput
Tetap dijaga
keseimbangan Hijauan
Konsentrat sesuai
status fisiologisnya
Tambahkan jerami atau
hay rumput berkualitas
sedang
Tidak ada kelebihan
nutrient dalam ransum
Konsumsi hijauan
berkualitas buruk yang
tidak cukup protein &
karbohidrat, tinggi serat
berkualitas rendah.
Kelebihan protein,
karbohidrat, kurang se-
rat, atau rumput terlalu
muda
Kelebihan protein,
karbohidrat, kurang se-
rat, atau rumput terlalu
muda
<6% CP; <55% TDN
<9% CP; < 60% TDN
Kekurangan protein
rumen terdegradasi,
kelebihan serat
berkualitas rendah atau
tidak cukup karbohidrat
dalam pakan
>20% CP; >68% TDN >20% CP; >68% TDN
12-15% CP; 62-70% TDN
Laju makanan dlm
lambat
Indikator sapi sangat
sakit (ada gangguan
metabolisme
Laju makanan dlm
pencernaan sangat tinggi Laju makanan dlm
pencernaan normal
Laju makanan dlm
pencernaan lambat
Kotoran keras dan
Bersegmen yang jelas
dan sangat kering.
Tidak menumpuk;
sangat cair, feses ketika
jatuh langsung
menyebar tidak
tertahan
Tidak menumpuk;
tebal tumpukan <
2.5cm bentuk kurang
konsisten
Skor ideal, bentuk
normal, konsistensi mirip
adonan roti. Tumpukan
lebih tebal dari skor 2
Kotorannya tebal dan
mulai agak lebih dalam,
namun tidak menum- puk.
Konsistensi mirip selai
kacang.
Skor 5
Skor 4
Skor 1 Skor 3
Skor 2
17. Apa Nutrien yang diperlukan Ternak?
HIDUP POKOK
PRODUKSI
REPRODUKSI
MINERAL &
VITAMIN
SERAT
PROTEIN
ENERGI
18. Pakan yang Baik
Mengacu kepada nilai biologis pakan menghasilkan
produktifitas ternak yang diinginkan
Indikator pakan yang baik:
1)
2)
3)
4)
5)
Karakteristik sensori dan fisik
Komposisi nutrien
Bioavallabilitas (ketersediaan) nutrien
Ketersediaan energi
Faktor antinutrisi
19. Kepastian ketersediaan bahan dan pakan
Tersedia sumber nya terutama hijauan
Terkendali penyediaan bahannya dari sumber tsb
secara kontinyu
Terjaga kualitasnya selama proses penyediaan dari
sumber
Nutrinomika nilai ekonomi suatu bahan
pakan per 1% kandungan nutrien
Ketersediaan Nutrisi & Pakan
20. Air sangat penting utk : menjaga suhu tubuh,
pertumbuhan, reproduksi, laktasi, pencernaan,
metabolism, ekskresi, melarutkan nutrient dan sisa
metabolism dlm tubuh, pelumas, dll
Kekurangan air dalam tubuh sapi menyebabkan kematian
dan kegagalan pemeliharaan pedet
Konsumsi air mempengaruhi konsumsi BK!!!
AIR
21. Kebutuhan Air ..> tergantung BB dan suhu udara:
Sapi dara 350- 370 kg memerlukan air 6% BB kalau suhu dingin,
suhu panas memerlukan air 10% BB
Sapi dara 182-200 kg memerlukan 8% BB kalau suhu dingin,
Sapi laktasi 400 kg memerlukan air 11% BB
Air selalu diberikan ad libitum dalam kondisi selalu segar,
bersih, aman dan mudah diakses.
AIR
22. mempengaruhi penyerapan Cu & Zn
Kualitas Air :
Bebas cemaran ( TDS 14 3.000 ppm)
Nitrat : 100 300 ppm
Besi & Mangan : berminyak, warna kuning, bau busuk,
Temperatur/Suhu air Pertahanan suhu tubuh ternak
Alga, bisa mennyebabkan toxicitas bila terlalu banyak
Temperatur air dingin (kestabilan suhu tubuh)
Proses penggantian konsisten (Design bak minum)
Hal Penting pada Air Minum untuk Indukan
23. Suhu 22-25 OC konsumsi air minum 37 - 40
liter/hari/ekor
Suhu 26 28 OC konsumsi air minum 40 50
liter/hari/ekor
Suhu 30 32 OC konsumsi air minum 60 66
liter/hari/ekor
Rata rata berat badan 365 kg.
(Sumber NRC)
Suhu Air Menentukan Konsumsi
24. Kekurangan energi lebih sering terjadi dari pada nutrient lain
Energi diperlukan untuk hidup pokok & produksi
Energi Hidup Pokok (bernafas, bergerak, memah biak,
mencerna dll) dan
Energi Produksi (pertumbuhan, reproduksi, laktasi) disimpan
di otot & lemak
Sumber energy pokok Hijauan kualitas baik (setelah sapih), Biji-
bijian (pedet & sapih).60% nutrien
Sumber energy produksi tambahan konsentrat sapi dara-
dewasa), jika hijauan kualitas rendah dan tidak kontinyu.
TDN dan GE digunakan sbg wakil energi
Energi
25. Protein Protein tercerna (DP)protein
termetabolisasi (MP)
Kekurangan protein jangka panjang mengurangi
nafsu makan, BB turun dan tidak ekonomis, meskipun
energy cukup, performa anak rendah
Pakan rendah protein mempengaruhi kerja mikroba
rumen mengurangi nilai nutrisi hijauan.
Protein
26. Setelah energy dan protein, mineral sangat penting utk
pertumbuhan, produksi & reproduksi
Mineral paling sering kekurangan pada induk sapi : Na,
Ca, P, Mg, Zn, Co dan Se. Bull memerlukan Zn cukup
Mineral pada hijauan (kondisi tanah), tambahan
premix pada konsentrat atau blok
Na dibutuhkan lebih banyak jika diberikan hijauan
muda/sukulen dibandingkan hijauan tua
Rasio mineral penting Ca:P induk sapi pedaging
1.2:1 sedangkan feedlot/perah 2:1
Mineral
27. BCS (Nilai kondisi Ternak dan
Penampilan Sapi
BCS Kondisi Penampilan
1,0 Semua tulang terlihat menonjol (bahu, iga dan
pinggul)
1,5 Sangat Kurus Otot sangat sedikit, tidak ada lemak
2,0 Kurus Lemak sedikit, tulang rusuk masih terlihat
2,5 Antara kurus & gemuk Rusuk depan tidak terlihat
3,0 Gemuk Sedang Rusuk ke 12 dan 13 tidak terlihat
3,5 Baik Semua tulang rusuk tidak terlihat, empuk pada
pangkal buntut
4,0 Sangat Baik Pangkal ekor gemuk dan empuk
4,5 Gemuk Lemak menutup tebal dan empuk
5,0 Kegemukan Terlalu berlemak seluruh tubuh
29. TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN
Adalah Cara atau metode yang dilakukan
dengan menggunakan sarana yang tersedia
untuk menghasilkan pakan yang berkualitas.
30. TUJUAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PAKAN
1. Pengawetan pakan/ memperpanjang masa
simpan.
2. Peningkatan palatabilitas ( Derajat kesukaan ).
3. Mempertahankan atau meningkatkan kualitas
nutrisi dan daya cerna ( PK meningkat, SK turun )
4. Mengubah limbah pertanian yang kurang berguna
menjadi berdaya guna ( Jerami padi ).
31. Teknologi Pengolahan Pakan
Perlakuan Fisik
Perlakuan Kimia
Perlakuan Biologis
Gabungan Berbagai
Perlakuan
Pencacahan,
penggilingan,
perendaman,
perebusan,
pelleting.
Perlakuan kimia dilakukan
dengan menggunakan asam
atau basa kuat (cth.Amoniasi)
Pengolahan dengan
jamur, enzim, isi
rumen
(cth.Fermentasi)
Dilakukan pada bahan
pakan yg kualitasnya
sangat rendah dan atau
bahan yang kandungan
zat antinutrisinya tinggi
BERBAGAI CARA / TEKNOLOGI
PENGOLAHAN PAKAN
32. TERDAPAT BEBERAPA ISTILAH DARI BERBAGAI BAGIAN TANAMAN JAGUNG YAKNI :
(1) TEBON JAGUNG YANG MERUPAKAN SELURUH TANAMAN JAGUNG BIASANYA
DIPANEN PADA USIA JAGUNG 60-80 HARI.
(2) JERAMI JAGUNG MERUPAKAN BAGIAN BATANG DAN DAUN JAGUNG YANG
DIBIARKAN MONGERING SETELAH PANEN.
(3) KULIT BUAH JAGUNG MERUPAKAN KULIT BAGIAN LUAR YANG MEMBUNGKUS BIJI
JAGUNG.
(4) TONGKOL JAGUNG MERUPAKAN SISA HASIL DARI BIJI JAGUNG.
(5) TUMPI MERUPAKAN HASIL SAMPING DARI PROSES PERONTOKKAN BIJI JAGUNG
YANG BERASAL DARI BAGIAN PANGKAL DARI BIJI JAGUNG.
(6) HOMINI MERUPAKAN HASIL SAMPING DARI PROSES PENGGILINGAN KERING
JAGUNG.
UMUR PANEN TEBON JAGUNG :
- UMUR 70-100 HARI : SANGAT DISUKAI TERNAK
- UMUR 90-100 : STRUKTUR POHON MULAI MENGERAS.
33. 1. SILASE
DEFINISI
Silase adalah salah satu teknik untuk mengawetkan pakan sehingga dapat
disimpan dalam waktu yang lama.
Pakan Silase diawetkan tanpa menambah bakteri kedalamnya.
Pakan silase diawetkan melalui proses ensilase,dalam sebuah silo kedap
udara dan dalam suasana asam.
Dalam proses ensilase, bakteri asam laktat akan memanfaatkan gula
yang terdapat dalam bahan pakan dan akan terjadi proses fermentasi
asam laktat dalam kondisi anaerob.
Untuk memacu terbentuknya suasana asam dapat ditambahkan aditif
berupa bahan karbohidrat mudah dicerna, misalnya tetes,dedak,
Onggok,jagung dan lain-lain.
Dalam kondisi anaerob bahan pakan dapat disimpan dalam waktu yang
lama.
34. TUJUAN PEMBUATAN SILASE
a.Hijauan makanan ternak yang didapatkan, masih
bermutu tinggi dan tahan lama serta dapat diberikan
pada ternak saat musim kemarau yang panjang.
b.Untuk menampung kelebihan produksi hijauan pakan
ternak atau memanfaatkan hijauan pada saat
pertumbuhan terbaik, tetapi belum dipergunakan.
c.Mendayagunakan hasil sisa pertanian atau hasil ikutan
pertanian.
35. KELEBIHAN SILASE TEBON JAGUNG
HIJAUAN TIDAK MUDAH RUSAK OLEH HUJAN PADA WAKTU DIPANEN
TIDAK BANYAK DAUN YANG TERBUANG
SILASE TEBON JAGUNG UMUMNYA LEBIH MUDAH DICERNA
DIBANDINGKAN HAY DAN AMONIASI
KAROTEN DALAM TEBON JAGUNG LEBIH TERJAGA DIBANDING HAY DAN
AMONIASI
MANFAAT SILASE TEBON JAGUNG
PERSEDIAAN MAKANAN TERNAK PADA MUSIM KEMARAU.
MENAMPUNG KELEBIHAN HMT PADA MUSIM HUJAN DAN MEMANFAATKAN
SECARA OPTIMAL
MENDAYAGUNAKAN HASIL IKUTAN DARI LIMBAH PERTANIAN DAN
PERKEBUNAN.
36. BAHAN UTAMA SILASE
Jenis Silase Bahan Utama Silase
Hijauan Pakan Ternak Rumput gajah, rumput lapang, leguminosa, atau
hijauan campuran
Tanaman khusus Jagung (corn silage), shorgum dll
Limbah tanaman pertanian
dan agroindustry
Pelepah sawit, daun singkong, daun ubi, tebon
jagung, daun tebu, limbah sayuran, limbah nanas,
daun rami dll
Limbah/Sampah Pasar Limbah sayuran pasar (daun jagung, daun kol, dll),
perlu dilakukan penyortiran
Silase Ransum Komplit Silase campuran hijauan dengan konsentrat
37. BAHAN TAMBAHAN SILASE
Bahan tambahan yang biasa digunakan yaitu
mengandung karbohidrat yang siap
diabsorbsi oleh mikroba, antara lain :
- Molase (tetes tebu) : 2,5 kg /100 kg hijauan.
- Onggok (tepung) : 2,5 kg/100 kg hijauan.
- Tepung jagung : 3,5 kg/100 kg hijauan.
- Dedak halus : 5,0 kg/100 kg hijauan.
- Ampas sagu : 7,0 kg/100 kg hijauan.
38. FUNGSI BAHAN ADDITIVE ( TAMBAHAN )
MOLASES: mendorong proses fermentasi
berlangsung lebih cepat, sehingga kondisi asam
cepat terbentuk.
BAHAN KONSENTRAT: (onggok, gaplek, pollard dll)
mempercepat proses fermentasi, menurunkan kadar
air (+10% dapat menurunkan kadar air 5-6%) dan
meningkatkan nutrien silase.
BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL): penambahan BAL
seperti Lactobasillus platanum mempercepat
fermentasi.
39. PRINSIP PEMBUATAN SILASE
Keadaan hampa udara ( An aerob ).
Terbentuk suasana asam dalam
penyimpanan ( terbentuk asam laktat ).
Pemadatan bahan silase ( hijauan ) dengan
ditekan/ diinjak.
Tempat penyimpanan tidak boleh bocor
(tutup rapat diberi pemberat ).
Penambahan bahan additive yang
mengandung karbohidrat.
40. TAHAPAN PEMBUATAN SILASE
Tahapan Pembuatan Keterangan
Penyiapan Sortir dari bahan-bahan yang tidak diinginkan dan
dilakukan pelayuan hijauan.
Pencacahan Pencacahan atau pemotongan bahan, baik secara manual
maupun dengan mesin chopper
Pencampuran Pencampuran dengan bahan lain atau additive
Pemadatan Dimasukan dalam tong, plastik atau silo dan dipadatkan
dan ditutup rapat
Penyimpanan Disimpan dalam ruangan yang sejuk, tidak terkena
matahari langsung
Pemanenan Silase yang akan digunakan diangin-anginkan sebentar.
Silase yang terbuka tidak dapat disimpan lama.
41. dihamparkan
pada plastik
ukuran 90x200
cm
Taburkan bahan-
bahan sedikit
demi sedikit pada
hamparan rumput
yang telah dicacah
secara merata dan
diaduk-aduk.
Pelayuan
KA=60-70%
Potong/ chopper
2-5 CM
Masukkan dalam kantong
plastik/drum
Proses ensilase
(proses selama
pembuatan silase)
akan berlangsung
selama 3 minggu,
pakan hijauan akan
awet dan dapat
disimpan lama.
Silase yg sudah jadi
gambar PEMBUATANSILASE
Sebelum diberikan pada ternak sebaiknya diangin-
anginkan terlebih dahulu agar bau asam yang
menyengat hilang.
42. Mempunyai tekstur segar, lembut, bila dikepal tidak
keluar air , (kadar air 60 70%)
Berwarna kehijau-hijauan/ hijau kekuningan
Bau segar dan tidak berbau busuk
Disukai ternak
Tidak berjamur dan tidak berlendir
Tidak menggumpal.
Secara organoleptik, silase yg baik :
Mempunyai PH ideal kurang dari 4
43. KUALITAS WARNA AROMA JAMUR LENDIR pH AS.YG
tebentuk
N
AMONIA
Baik Sekali Tetap hijau Harum
Keasaman
terdpt Sedikit
sekali
4 4,2 As.laktat>> Sedikit
sekali
( ada)
Baik Tetap hijau Keasaman terdpt Sedikit 4,2 4,5 As.laktat 10 15 %
Sedang Hijau
pucat
Terdapat Banyak 4,5 4,8 As.butirat 15 20 %
Buruk Kuning-
hitam
Busuk Banyak Banyak > 4,8 As.butirat
>>
> 20 %
Busuk Hitam
kompos
Asam
busuk
Banyak Banyak > 4,8 As.butirat
>>
Tabel. Penilaian Kualitas Silase
50. 2. FERMENTASI
PENGERTIAN
Fermentasi adalah proses produksi
energi dari mikroorganisme dalam
kondisi an aerob (tanpa oksigen).
Pakan fermentasi adalah pakan yang
diawetkan dengan an aerob dengan
bantuan bakteri dari luar dan
penambahan karbohidrat untuk
menambah protein pakan.
51. TUJUAN
Peningkatan nutrisi pakan (PK).
Menurunkan resiko anti nutrisi.
Menurunkan Serat Kasar.
Memperpanjang masa penyimpanan
(stock pakan).
Mengendalikan pertumbuhan mikrobia.
Menciptakan kondisi kurang memadai
untuk mikrobia kontaminan.
52. MANFAAT PAKAN FERMENTASI :
1. PAKAN FERMENTASI EM4 INI DAPAT DISIMPAN DALAM JANGKA LAMA
SEHINGGA BISA DIJADIKAN STOK PAKAN DALAM JANGKA WAKTU
YANG LAMA;
2. TIDAK DIREPOTKAN LAGI DALAM MENCARI PAKAN SEHINGGA BIAYA
PEKERJA BISA LEBIH DIKURANGI
3. PEKERJA TIDAK DISIBUKKAN DALAM MENCARI PAKAN;
4. PRODUKTIVITAS PETERNAKAN LEBIH MENINGKAT, KARENA TERNAK
MENJADI LEBIH CEPAT GEMUK, BIAYA OPERASIONAL LEBIH
BERKURANG;
5. DAPAT MENGANTISIPASI KETERSEDIAN PAKAN TANPA RISAU
DENGAN PERUBAHAN CUACA DAN IKLIM YANG SERBA TIDAK
MENENTU;
6. KUALITAS TERNAK LEBIH BAIK DAN SEHAT SEHINGGA HARGA JUAL
LEBIH MENINGKAT.
54. Proses Pembuatan pakan fermentasi tebon jagung, dengan tahapan
kegiatan sebagai berikut:
Alat dan Bahan:
- Tebon Jagung
- Dedak padi atau kalau tidak ada bisa menggunakan tepung gaplek
- Tetes Tebu / Molasses
- Chopper atau Arit / Sabit
- Sekop/Pengaduk
- Silo/tong
- Kantong Plastik
55. PROSES PEMBUATAN:
- Langkah pertama adalah memotong-motong tebon jagung dengan panjang sekitar 5 cm
- Setelah proses chopper atau pemotongan tebon selesai, campurkan bahan yang lain yaitu dedak
padi/tepung gaplek dengan dosis takaran 4% dari berat tebon yang dibuat Fermentasi. Sedangkan
untuk takaran tetes tebu atau molases adalah sekitar 2 % dari berat bahan baku silase. Selanjutnya
aduk campuran tersebut secara merata
- Masukkan bahan-bahan yang sudah tercampur secara merata ke dalam silo/kantung plastik dan
dipadatkan dengan cara diinjak-injak
- Silo atau kantong plastik atau ember khusus harus ditutup rapat dan tidak boleh ada
lubang udara. Tutup atas ditindih dengan karung-karung berisi tanah atau pasir. Biarkan
proses ini lebih kurang selama 21 - 23 hari
- Setelah waktu fermentasi mencukupi maka silase tebon jagung ini sudah bisa diberikan
pada ternak sapi. Jika tidak dipakai dan dipastikan kondisi silase baik (berhasil) maka silase dapat
disimpan sampai saat dibutuhkan bahkan dapat bertahan hingga 3tahun
56. PROSES ENSILASI DALAM SILO TERBAGI DALAM 4 FASE, YANG TERDIRI DARI:
1. FASE AEROB
2. FASE FERMENTASI
3. FASE STABIL
4. FASE PEMANENAN
57. MANFAAT EM4 PETERNAKAN :
(1) Dapat membantu mikroorganisme yang akan menguntungkan di bagian perut ternak.
(2) Dapat memperbaiki dan meningkatkan kesehatan ternak.
(3) Dapat mengurangi tingkat kematian bibit ternak.
(4) Dapat memperbaiki kesuburan ternak.
(5) Dapat mengurangi bau tidak sedap pada kandang ternak.
(6) Dapat mengurangi stress pada ternak.
58. Tebon Jagung Fermentasi Yang Baik:
Baunya agak harum.
Warna kuning agak kecoklatan (warna dasar jerami masih
Nampak/kelihatan).
Teksturnya lemas (tidak kaku)
Tidak busuk dan tidak berjamur.
59. UNTUK MENDAPATKAN HASIL LEBIH MAKSIMAL
PEMBERIKAN PAKAN TERNAK FERMENTASI :
PAKAN FERMENTASI BAIK DIBERIKAN PADA SIANG DAN
SORE SEDANGKAN PADA PAGI HARI BISA DIBERIKAN
RUMPUT;
JIKA DIBERIKAN PADA AWAL PERMULAAN SEBAIKNYA
DIBERIKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT AGAR MULAI
TERBIASA;
TERNAK BISA DIBERIKAN MAKANAN PENDAMPING
SEPERTI RUMPUT, BEKATUL, KULIT KEDELAI DAN LAIN
SEBAGAINNYA AGAR LEBIH GEMUK;
DIBERIKAN TEPAT WAKTU AGAR HASIL PENGGEMUKAN
LEBIH MAKSIMAL.
60. CARA PEMBERIAN PAKAN PADA KAMBING
Sebaiknya pakan fermentasi ini diberikan pada waktu siang atau sore hari ketika anda
sudah memberikan pakan berupa rumput hijau pada pagi harinya
Jika ketika anda memberikan pakan tersebut kambing anda tidak memakan nya, maka
anda bisa memberikan nya sedikit demi sedikit,
Air minum juga jangan sampai telat, karena metode ini berbeda dengan metode
komboran yang waktu pemberian nya hanya 1x dalam sehari
Bahan fermentasi yang bisa anda gunakan adalah seperti ilalang, rumput lapangan dan
lain sebagainya,
Metode fermentasi ini sebaiknya hanya digunakan pada kambing yang memang
memiliki waktu penggemukan dalam 3 bulan saja, dan selebihnya di jual untuk
dikonsumsi, atau cocok untuk digunakan pada musim kemarau saja.
Pada dasarnya pakan hijauan memang jauh lebih baik dan lebih utamakan dalam
pemberian pakan yang bergizi tinggi, seperti lamtoro, turi, nangka, ketapang, mahoni
dan lain sebagainya
61. PENUTUP
Aplikasi teknologi pengolahan pakan
sederhana di masyarakat peternak dapat
membantu dalam penyediaan dan
peningkatan kualitas pakan ternak.
Aplikasi teknologi pengolahan pakan di
masyarakat perlu didukung dengan
penyediaan fasilitas serta pendampingan.