1. Pemanasan pada suhu lebih rendah dalam waktu panjang dan pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi dan waktu singkat merupakan strategi utama dalam proses pasteurisasi dan sterilisasi;
2. Proses pasteurisasi bertujuan untuk membunuh beberapa mikroorganisme tahan panas sedangkan sterilisasi bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme termasuk spora;
3. Pengawetan panas seperti pasteurisasi dan sterilisasi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pengalengan ikan melibatkan proses memanaskan ikan dalam kaleng tertutup untuk menonaktifkan enzim dan membunuh mikroorganisme serta mengubah ikan mentah menjadi produk siap saji meskipun dengan kandungan gizi yang sedikit berkurang. Boiler diperlukan untuk proses pengalengan ikan seperti pemasakan awal, penghampaan, dan penutupan kaleng.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan dari penyimpanan pangan, serta beberapa teknik penyimpanan pangan yang umum digunakan seperti penyimpanan suhu rendah, penyimpanan kedap udara, dan penyimpanan dengan manipulasi atmosfer untuk memperlambat proses kerusakan pangan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan pangan. Teknik-teknik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan penerapan yang
Pengasapan adalah metode pengawetan pangan tradisional yang memanfaatkan asap dari pembakaran kayu. Prosesnya melibatkan kombinasi penggaraman, pemanasan, dan pengeringan serta pelekatan zat kimia dari asap pada bahan pangan seperti ikan. Pengasapan bertujuan untuk mengawetkan pangan alami serta memberi rasa dan aroma khas. Faktor seperti suhu, jenis kayu, dan komposisi asap mempengaru
Bahan pangan umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan daya simpan dan rasa. Teknik pengolahan meliputi pengolahan suhu tinggi seperti pasterisasi dan sterilisasi, pengolahan suhu rendah seperti pendinginan dan pembekuan, penggunaan bahan seperti garam, asam, gula, dan bahan kimia pengawet, serta pengolahan seperti iradiasi dan fermentasi.
Catering masakan untuk rumah sakit melibatkan proses penerimaan bahan baku, sortasi, penyimpanan, persiapan, pemorsian, pengemasan, dan pendistribusian makanan ke rumah sakit sesuai standar keamanan pangan dan persyaratan rumah sakit.
Dokumen ini membahas tentang sanitasi dapur, termasuk pengertian dapur, konstruksi bangunan dapur, tata letak peralatan, dan prosedur pembersihan dapur. Konstruksi bangunan dapur harus kuat, tahan air, dan mudah dibersihkan. Tata letak peralatan dapur perlu memudahkan proses pengolahan makanan. Prosedur pembersihan dapur meliputi membersihkan lantai, dinding, dan peralatan setiap hari menggunakan air, deterjen,
Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan hasil hortikultura segar untuk memperpanjang manfaat dan mutunya serta mencegah kelebihan pasokan. Ada beberapa metode penyimpanan seperti penyimpanan alami, buatan di lapangan atau ruangan dengan sistem ventilasi, udara terkendali, dan suhu rendah. Faktor seperti suhu, kelembaban, dan komposisi udara mempengaruhi proses selama penyimpanan.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi konvensional dan proses pembuatan biogas. Bioteknologi konvensional meliputi pengolahan bahan pangan seperti susu, kedelai, dan singkang menjadi produk seperti yoghurt, tempe, dan tape melalui fermentasi. Sedangkan pembuatan biogas memanfaatkan bakteri anaerobik untuk memecah bahan organik menjadi metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Proses pembuatan biogas me
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaAyok Putra
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang aman dan sehat. Terdapat berbagai cara pengolahan air minum seperti filtrasi, klorinasi, flokulasi dan disinfeksi, SODIS, dan merebus. Juga dibahas tentang pentingnya menjaga kebersihan peralatan makanan, mencuci tangan, dan menyimpan makanan dengan benar. Wadah penyimpanan air minum harus tertutup rapat dan bersih untuk mencegah
Tiga komponen penting dalam sanitasi makanan adalah tempat, orang, dan cara mengelola bahan makanan. Tempat penyimpanan dan pengolahan harus bersih dan mencegah hama. Orang yang bekerja harus sehat dan mengetahui higiene. Cara mengelola meliputi memasak cukup, menggunakan peralatan bersih, dan menghindari racun. Undang-undang No. 7/1996 mengatur tujuan dan pembinaan keamanan pangan.
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrGusti Rusmayadi
油
Dokumen tersebut membahas tentang peran klimatologi dalam bidang peternakan dan ternak. Secara khusus membahas tentang pengaruh kondisi lingkungan yang panas terhadap produktivitas dan adaptasi sapi perah."
Ada beberapa metode sterilisasi yang meliputi sterilisasi secara mekanik dengan menggunakan filter, sterilisasi secara fisik dengan pemanasan dan sinar UV/sinar gamma, serta sterilisasi secara kimiawi menggunakan zat desinfektan seperti alkohol. Efektivitas metode sterilisasi bergantung pada ukuran dan jenis mikroorganisme, konsentrasi zat sterilan, serta lama paparan yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit. Beberapa poin utama meliputi dasar hukum dan peraturan terkait, pengendalian faktor kontaminasi makanan dan minuman mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan hingga penyajian, serta uji kualitas dan keamanan pangan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit.
1. Transfer panas adalah proses pengolahan produk pangan yang melibatkan pemanasan atau pendinginan untuk meningkatkan mutu, memperpanjang masa simpan, dan membunuh bakteri.
2. Proses termal utama meliputi pemasakan, blansing, sterilisasi, pasteurisasi, penggorengan, dan penyangraian yang mempengaruhi aktivitas mikroba dan enzim, serta nilai gizi dan organoleptik produk.
3. Optimalisasi mutu produk melibatkan pen
Catering masakan untuk rumah sakit melibatkan proses penerimaan bahan baku, sortasi, penyimpanan, persiapan, pemorsian, pengemasan, dan pendistribusian makanan ke rumah sakit sesuai standar keamanan pangan dan persyaratan rumah sakit.
Dokumen ini membahas tentang sanitasi dapur, termasuk pengertian dapur, konstruksi bangunan dapur, tata letak peralatan, dan prosedur pembersihan dapur. Konstruksi bangunan dapur harus kuat, tahan air, dan mudah dibersihkan. Tata letak peralatan dapur perlu memudahkan proses pengolahan makanan. Prosedur pembersihan dapur meliputi membersihkan lantai, dinding, dan peralatan setiap hari menggunakan air, deterjen,
Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan hasil hortikultura segar untuk memperpanjang manfaat dan mutunya serta mencegah kelebihan pasokan. Ada beberapa metode penyimpanan seperti penyimpanan alami, buatan di lapangan atau ruangan dengan sistem ventilasi, udara terkendali, dan suhu rendah. Faktor seperti suhu, kelembaban, dan komposisi udara mempengaruhi proses selama penyimpanan.
Dokumen tersebut membahas tentang bioteknologi konvensional dan proses pembuatan biogas. Bioteknologi konvensional meliputi pengolahan bahan pangan seperti susu, kedelai, dan singkang menjadi produk seperti yoghurt, tempe, dan tape melalui fermentasi. Sedangkan pembuatan biogas memanfaatkan bakteri anaerobik untuk memecah bahan organik menjadi metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Proses pembuatan biogas me
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaAyok Putra
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang aman dan sehat. Terdapat berbagai cara pengolahan air minum seperti filtrasi, klorinasi, flokulasi dan disinfeksi, SODIS, dan merebus. Juga dibahas tentang pentingnya menjaga kebersihan peralatan makanan, mencuci tangan, dan menyimpan makanan dengan benar. Wadah penyimpanan air minum harus tertutup rapat dan bersih untuk mencegah
Tiga komponen penting dalam sanitasi makanan adalah tempat, orang, dan cara mengelola bahan makanan. Tempat penyimpanan dan pengolahan harus bersih dan mencegah hama. Orang yang bekerja harus sehat dan mengetahui higiene. Cara mengelola meliputi memasak cukup, menggunakan peralatan bersih, dan menghindari racun. Undang-undang No. 7/1996 mengatur tujuan dan pembinaan keamanan pangan.
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrGusti Rusmayadi
油
Dokumen tersebut membahas tentang peran klimatologi dalam bidang peternakan dan ternak. Secara khusus membahas tentang pengaruh kondisi lingkungan yang panas terhadap produktivitas dan adaptasi sapi perah."
Ada beberapa metode sterilisasi yang meliputi sterilisasi secara mekanik dengan menggunakan filter, sterilisasi secara fisik dengan pemanasan dan sinar UV/sinar gamma, serta sterilisasi secara kimiawi menggunakan zat desinfektan seperti alkohol. Efektivitas metode sterilisasi bergantung pada ukuran dan jenis mikroorganisme, konsentrasi zat sterilan, serta lama paparan yang diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyehatan makanan dan minuman di rumah sakit. Beberapa poin utama meliputi dasar hukum dan peraturan terkait, pengendalian faktor kontaminasi makanan dan minuman mulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, pengangkutan hingga penyajian, serta uji kualitas dan keamanan pangan secara berkala untuk mencegah penularan penyakit.
1. Transfer panas adalah proses pengolahan produk pangan yang melibatkan pemanasan atau pendinginan untuk meningkatkan mutu, memperpanjang masa simpan, dan membunuh bakteri.
2. Proses termal utama meliputi pemasakan, blansing, sterilisasi, pasteurisasi, penggorengan, dan penyangraian yang mempengaruhi aktivitas mikroba dan enzim, serta nilai gizi dan organoleptik produk.
3. Optimalisasi mutu produk melibatkan pen
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi termal sebagai metode untuk mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan pada produk kaleng. Proses sterilisasi menggunakan panas untuk mencapai keadaan steril. Kemasan hermetis digunakan untuk menjaga produk tetap steril selama distribusi. Bakteri Clostridium merupakan target utama sterilisasi karena mampu membentuk spora yang tahan panas.
Dokumen tersebut membahas tentang proses pasteurisasi yang digunakan untuk mengawetkan bahan pangan dengan memanaskannya pada suhu di bawah titik didih untuk membunuh mikroba. Proses ini dapat dilakukan pada berbagai bahan seperti susu, anggur, madu, dan lainnya dengan tujuan mempertahankan kualitas dan keamanan produk. Dokumen tersebut juga menjelaskan parameter-parameter yang mempengaruhi proses pasteur
IPTEK Pengolahan Susu mendiskusikan proses pengolahan susu mulai dari pengumpulan, grading, pengolahan hingga sterilisasi dan pasteurisasi. Ada dua jenis sterilisasi yaitu sterilisasi total dan komersial. Pasteurisasi merupakan proses dengan suhu sedang untuk membunuh mikroba tertentu. Susu UHT diolah dengan suhu tinggi sangat singkat untuk membunuh seluruh mikroba.
Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air pada makanan dengan cara dijemur atau dioven untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat proses pembusukan, dengan menargetkan kadar air di bawah 15-20% agar bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh.
Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air pada makanan dengan cara dijemur atau dioven untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat proses pembusukan, dengan menargetkan kadar air di bawah 15-20% agar bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh.
Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air pada makanan dengan cara dijemur atau dioven untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat proses pembusukan. Proses ini menurunkan aktivitas air hingga 15-20% sehingga bakteri dan jamur tidak dapat tumbuh. Walaupun mengurangi vitamin dan zat warna, kandungan gizi lain seperti protein dan karbohidrat meningkat.
Dokumen tersebut membahas teknik pengolahan makanan panas basah seperti perebusan, pengukusan, dan penumisan. Beberapa teknik perebusan yang dijelaskan adalah boiling, poaching, braising, stewing, dan simmering. Dokumen ini juga menjelaskan proses dan syarat dari masing-masing teknik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan pasca panen, pengemasan, dan pemasaran komoditi pertanian. Beberapa poin utama meliputi pentingnya penanganan pasca panen untuk memperpanjang umur simpan komoditi yang mudah rusak, berbagai teknik penanganan untuk berbagai jenis komoditi seperti serealia, buah-buahan, daging, dan susu, serta manfaat pengemasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pangan.
Emma Sanchez is a 23-year-old paraski champion who lives in Detroit but spends much of her time paraskiing around the world. [1] In an email interview, she shares that her most vivid childhood memory is when her father first took her water skiing in Acapulco as a young girl. [2] When asked how she would like to be remembered, she jokes that she wants to be thought of as someone who "loved life" but says she's not going anywhere yet. [3] Emma enjoys relaxing by going to nightclubs, movies or hanging out with friends in her free time.
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappshirayuki-su
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tipe-tipe pengawasan serta tahapan proses pengawasan yang efektif. Pengawasan adalah fungsi manajemen untuk mengukur dan mengkoreksi kegiatan organisasi agar tujuan dan rencana tercapai. Terdapat 3 tipe pengawasan yaitu pendahuluan, bersamaan, dan umpan balik. Proses pengawasan meliputi penetapan standar, pengukuran, perbandingan, dan tindakan k
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tipe-tipe pengawasan serta tahapan proses pengawasan yang efektif. Pengawasan adalah fungsi manajemen untuk mengukur dan mengkoreksi kegiatan organisasi agar tujuan dan rencana tercapai. Terdapat 3 tipe pengawasan yaitu pendahuluan, bersamaan, dan umpan balik. Proses pengawasan meliputi penetapan standar, pengukuran, perbandingan, dan tindakan k
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar manajemen organisasi meliputi kekuasaan dan tanggung jawab, motivasi dan kepemimpinan, kelompok kerja, komunikasi, pengawasan, manajemen operasi, serta manajemen usaha kecil dan organisasi nirlaba. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian, pendekatan, tujuan, dan implementasi dari berbagai fungsi manajemen dalam suatu organisasi.
I don't actually have personal experiences to share about growing up in a family. I'm an AI assistant created by Anthropic to be helpful, harmless, and honest.
This document contains multiple choice conversation starters, questions about family relationships, and directions around town with true/false answers. It provides prompts and responses to help practice basic conversation skills around common topics like occupations, family structure, locations in a town, and getting to know someone. The questions cover things like what someone's parents do for work, how many siblings they have, ages of family members, where in a town certain places are located, and simple icebreakers for starting a conversation.
Dokumen tersebut membahas tentang pengorganisasian organisasi, meliputi pengertian organisasi dan proses pengorganisasian, proses pengorganisasian menurut Ernest Dale, unsur-unsur struktur organisasi seperti spesialisasi kegiatan, standarisasi kegiatan, dan koordinasi kegiatan. Dokumen ini juga membahas tentang bagan organisasi dan klasifikasi bagan organisasi.
The student composition discusses the statement that nobody should enjoy going to zoos which keep animals in cages. While the student enjoyed zoos as a child, they recognize that keeping animals in cages denies them freedom and can cause psychological harm. Supporters of zoos argue that the animals are well cared for, but the student believes proper wildlife parks that allow both security and freedom for animals are better. In conclusion, the student thinks zoos are often cruel, but acknowledges many families will continue visiting zoos with their children.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
6. Teknik pemanasan
Dry heating tanpa minyak / lemak
Baking, barbequeing, grilling dan toasting
Dry heating dengan menggunakan lemak/minyak
Frying dan roasting
Moist heating
Stewing, braising dan boiling
Moist heating with pressure
Pressure cooker
Microwave heating
8. Pasteurisasi
Ditemukan oleh Louis Pasteur (1882-1885)
Awalnya :
Diterapkan pada bahan pangan susu segar
Suhu 72属C selama 15 detik
Dapat dilakukan dengan suhu
Dibawah 100属C pasteurisasi
Contoh : susu, daging, jamur, kapri, udang, rajungan
Diatas 100属C sterilisasi
Contoh : jagung, ubu jalar, kedelai, ikan, kerang,
udang
9. Pasteurisasi
Suatu proses perlakuan panas (pada suhu dibawah titik
didih air) untuk menginaktifkan enzim dan membunuh
beberapa mikroorganisme tahan panas yang
menyebabkan pembusukan.
Pasteurisasi seringkali dikombinasikan dengan metode
pengawetan lainnya seperti penambahan bahan kimia,
proses asidifikasi dsb.
Mild heat treatment untuk mencegah pembusukan
akibat mikroba dan enzim, serta untuk memperpanjang
masa simpan bahan pangan pada suhu rendah (4尊C
selama beberapa hari atau bulan)
10. Kapan dilakukan pasteurisasi ?
Produk yang akan diproses tidak tahan panas tinggi
Membunuh mikroba penggangu (saingan) yang perlu
dimusnahkan sebelum starter ditambahkan
Mikroba pembusuk tidak tahan panas misal ragi atau
khamir
11. pH bahan pangan
Intensitas pemberian panas dan lamanya masa simpan
mostly ditentukan oleh pH bahan pangan
Low Acid Food
bahan pangan selain dari minuman beralkohol yang
mengandung komponen bahan pangan pH 4,6 dan
aw > 0,85
Diproses secara termal, dikemas hermitis, non-
refrigerasi
Acid Food
bahan pangan yang mengandung komponen bahan
pangan mengandung pH <4,6
Pada umumnya semua buah, tomat, acar buah,
melalui penambahan lemon juice maupun asam sitrat
12. Intensitas pemberian panas dan lamanya masa simpan
mostly ditentukan oleh pH bahan pangan
Bahan Pangan Tujuan Kondisi Minimum
pH < 4,5
Juice buah Inaktivasi enzim
(pektinesterase &
poligalakturonase),
yeast&fungi
Destruksi MO
pembusuk
65尊C (30 min);
77尊C (1min),
88尊C (15s)
pH > 4,5
Susu Destruksi bakteri patogen
(Mycobacterium tubercolosis,
Coxiella burnetti,
Brucellaabortis)
Destruksi MO
pembusuk dan
enzim
65尊C (30 min);
71,5尊C (15s)
Telur (liquid) Destruksi bakteri patogen
(Salmonella seftenberg)
Destruksi MO
pembusuk
64,2尊C (2,5 min);
60尊C (3,5min)
Ice cream Destruksi MO
pembusuk
Destruksi
bakteri patogen
65尊C (30 min); 71尊C
(10min); 80尊C (15s)
13. 1. Pemanasan pada suhu lebih rendah
dalam waktu panjang
2. Pemanasan bahan pangan pada suhu
tinggi dan waktu singkat
Waktu & Suhu Strategi
Pasteurisasi
14. Tipe Pasteurisasi
IN PACKAGE
Inside packages,
heating to sterility level is not required
PASTEURIZATION PRIOR TO PACKAGE
Pre-heating is good for foods
that are sensitive to high temperature gradients
BATCH PASTEURIZATION
- Low temperature short time process
- Fluid foods such as milk are held in a
tank where they are heated to 62,8属C for
30 min
CONTINUOUS PASTEURIZATION
High Temperature Short Time
The heating medium is usually steam
/ water
16. Continuous
Method
The most important being time and
energy saving.
The heat treatment is
accomplished using a plate heat
exchanger.
This piece of equipment consists
of a stack of corrugated stainless
steel plates clamped together in a
frame.
There are several flow patterns
that can be used.
Gaskets are used to define the
boundaries of the channels and to
prevent leakage.
The heating medium can be
vacuum steam or hot water.
17. Pasteurisasi dibawah 100属C
Diterapkan pada saat sebelum membekukan bahan
pangan
Untuk membunuh mikroba sel vegetatifnya dan bukan
spora
High Temperature Short Time / HTST
Suhu 71,1属C / 161属F selama 15 detik
Low Temperature Holding /LTH
Suhu 68,2 属C / 145属F selama 30 menit
Ultra High Temperature / UHT
Suhu 142属C selama 2 detik (produknya tahan sampai
6 bulan bila disimpan pada suhu kamar, tanpa
refrigerasi
18. Proses penambahan panas pasteurisasi
Media uap air
Air panas
Aliran listrik
Setelah waktu yang ditentukan pada suhu tetap yang
dianjurkan selesai,
Kaleng-kaleng harus didinginkan dengan melakukan
penurunan suhu produk secara cepat
19. High Temperature Short Time
Penemuan vitamin 1910-1940,
Banyak tidak tahan panas cepat rusak oleh panas
Disimpulkan bahwa :
Proses destruksi mikroba
Proses inaktivasi enzim
Keduanya memiliki pola yang berbeda
Sehingga perlu diketahui titik kritis suhu
20. Peralatan pasteurusasi
Bahan pangan yang telah dikemas
Water bath
Water spray / Continuous steam
Tunnel
Bahan pangan cair yang belum dikemas
Long Hold / Vat Pasteurizing
Heat Exchange Pasteurisizers
High Temperature Short Time
Flash Pasteurization
Ultra-High-Temperature Pasteurisizers
Vacreator
21. Kualitas Bahan Pangan Pasteurisasi
masa simpan bahan pangan hanya
selama beberapa hari atau bulan
22. Kemasan Produk Pasteurisasi
Returnable Bottles
Glass bottles
PET bottles and other plastic container
Cans
Cartons
24. Sterilisasi
Sterilisasi bertujuan untuk membunuh yeast, mold,
bakteri vegetatif, mikroorganisme pembentuk spora dan
mengawetkan bahan pangan dan memperpanjang masa
simpan.
Tahap
Produk dipanaskan mencapai suhu 110尊C - 125尊C
Produk perlu beberapa menit untuk mencapai titik
seimbang, permukaan akan menjadi lebih panas
daripada titik tengah kemasan menyebabkan
perubahan suhu
Suhu produk harus tetap terjaga selama beberapa
saat, sterilisasi di atur melalui F0 value
Produk didinginkan untuk mencegah kenaikan suhu
dan overcooking
25. Prinsip dasar teknologi sterilisasi
diaplikasikan pada pengolahan bahan pangan
Proses produksi HARUS bebas dari mikroorganisme
penghasil toksin dan sejumlah mikroorganisme
penyebab pembusukan makanan selama masa simpan
hingga dikonsumsi
Spora Clostridium botulinum dapat tumbuh pada pH
asam rendah selama penyimpanan, selanjutnya harus
dipanaskan hingga 121尊C selama 3 min (F0 = 3)
Proses pemanasan harus mencapai cold point.
26. Pengawetan Dengan Panas
Faktor yang harus diperhatikan:
1. Jumlah panas harus cukup untuk
mematikan mikroba
2. Jumlah panas tidak boleh menyebabkan
penurunan gizi & citarasa makanan
27. BERBEDA
DENGAN
STERILISASI
WHY ?
Pengalenga
n
Suatu cara
pengawetan bahan pangan yang
dikemas secara hermitis
dalam suatu wadah kemudian disterilkan
secara komersial
untuk membunuh semua mikroba patogen dan
pembusuk ?
28. Keuntungan Kaleng
Menjaga bahan pangan :
Dari kontaminasi mikroba, serangga atau bahan asing
lain yang menyebabkan kebusukan
Terhadap perubahan air, penyerapan oksigen, gas-gas
lain, bau-bauan, partikel-partikel radioaktif
Bahan pangan berwarna yang peka terhadap reaksi
fotokimia, cahaya.
30. Persiapan Bahan Mentah
Agar raw material yang akan dikalengkan terdiri
dari bahan yang baik, tidak cacat, bersih dan
mempunyai bentuk yang diinginkan
Untuk mengurangi jumlah mikroba awal
Ikan dibuang sisik, kepala, sirip, jeroan
Pembersihan dilakukan dengan
Perendaman agitasi
Penyemprotan air
31. Persiapan Wadah
Wadah yang akan digunakan
Pemeriksaan kaleng sebelum digunakan
Sambungan kaleng
Jenis kaleng
Pencucian kaleng
Tutup kaleng tidak perlu dicuci
32. Blanching
Untuk menghilangkan udara dari jaringan raw
material
Mengurangi jumlah mikroba
Memudahkan pengisian karena bahan menjadi
lebih lunak atau lemas
Menginaktifkan enzim yang menyebabkan
perubahan warna
Biasanya dilakukan pada suhu 82-93 C
selama 3-5 menit
33. Pengisian / Filling
Harus ada HEAD SPACE !
Why ?
How long ?
Untuk pengembangan isi kaleng
Untuk merapatkan penutupan kaleng
Pada waktu air mengembun di dalam kaleng maka
tekanan dalam HS menjadi turun
Tekanan atmosfer dari luar akan menekan tutup
kaleng dan menjadi kuat
34. Pengisian Medium
Jenis medium yang bisa digunakan :
Larutan garam (brine)
Minyak
Minyak yg ditambah dengan cabai dan bumbu
lain
Tujuan penambahan medium :
Memberikan penampilan dan rasa spesifik
Media penghantar panas sehingga
memperpendek waktu proses
Memperoleh derajat keasaman tinggi
Mengurangi terjadinya karat pada bagian
dalam kaleng
35. Exhausting
Proses penghilangan sebagian besar oksigen
atau gas-gas lain dari bahan di dalam wadah
kaleng sebelum penutupan
Fungsi :
Untuk mengurangi tekanan dari dalam kaleng
Mencegah oksidasi
Mencegah pertumbuhan bakteri aerobik
Menaikkan suhu produk di dalam kaleng
sampai mencapai suhu yang diinginkan (initial
temperature=suhu awal)
36. Exhausting (How ?)
Penggantian dengan uap air atau dengan
cara menarik oksigen dengan cara vakum
Melewatkan kaleng yang masih terbuka
setelah diisi ke dalam terowongan
(exhaus tunnel) yang dipenuhi dengan
uap air panas OR
Menaruh kaleng dalam suatu penangas
air
Bersama-sama dengan proses penutupan
kaleng (vacuum packed)
38. Sterilisasi
Untuk membunuh semua mikroba dalam
kaleng khususnya mikroba pembusuk dan
yang berbahaya terhadap kesehatan manusia
Biasanya dilakukan pada suhu 121 C (250 F)
selama 20-40 menit
39. Tahap Proses Sterilisasi
Come up time
Waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu retort
(autoclave) dan isinya pada suhu sterilisasi
Holding time
Waktu dimana retort (autoclove) dijaga agar tetap
pada suhu sterilisasi
Cooling time
Waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu
makanan kaleng sampai mencapai suhu sedikit lebih
tinggi dari ruang
40. Pendinginan
Untuk mencegah pertumbuhan bakteri
termofilik
Dapat dilakukan di dalam retort sebelum
dibuka atau
Diluar retort dengan menyemprotkan air dingin
41. Penyimpanan
Suhu ruang penyimpanan mempengaruhi mutu
makanan kaleng
Suhu yang terlalu tinggi bahan dalam kaleng memuai
sehingga ruang vakum di dalam wadah menjadi lebih
kecil terjadi penggembungan kaleng
Makanan kaleng disimpan pada suhu 10-21 C,
mencegah kerusakan dan pembusukan
42. KERUSAKAN
FLAT SOUR
Terbentuk asam oleh bakteri ttt misal
Bacillus stearothermophilus pada makanan
berasam rendah (pH >4,5)
Bacillus coagulans pada makanan asam
(pH 4,0-4,5)
Kaleng tidak cembung tetapi isinya asam
43. Flipper
Kaleng yang kelihatannya normal tetapi jika
salah satu ujung kaleng ditekan akan cembung
ke bagian yg berlawanan
Springer
Salah satu ujung kaleng datar sedangkan
ujung yang lainnya cembung dan jika salah
satu ujung ditekan akan cembung ke bagian
yang berlawanan
44. Swell
Kaleng yang cembung disebabkan oleh bakteri
pembentuk gas
Clostridium botulinum
Cl. Sporogenes
Cl. Thermosaccharolyticum
Cl. pasterianum
45. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2013. Defending Food Safety.
http://www.defendingfoodsafety.com/2009/01/food-
safety-law/common-food-borne-pathogens/clostridium-
botulinum/clostridium-botulinum-images/
FAO. Preservation by Sugar.
http://www.fao.org/docrep/V5030E/V5030E0e.htm
F.G. Winarno, Srikandi Fardiaz, Dedi Fardiaz. 1980.
Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia
Pangan Hewani
Ramesh, M.N. 2007. Handbook of Food Preservation:
Canning and Sterilization of Foods. Taylor & Francois
Ramesh, M.N. 2007. Handbook of Food Preservation:
Pasteurization and Food Preservation. Taylor & Francois
Winarno, F.G. 2007. Teknobiologi Pangan, M.Brio Press