際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
4
Most read
5
Most read
KONSERVASI
LAHAN KRITIS
Metode KonservasiMetode Konservasi
Sesuai kondisi lahan (topografi,Sesuai kondisi lahan (topografi,
kelerengan, iklim, dll) di lokasikelerengan, iklim, dll) di lokasi
konservasikonservasi
Untuk lahan kritis dg curah hujanUntuk lahan kritis dg curah hujan
rendah dpt dilakukan dg STSrendah dpt dilakukan dg STS
(Sistem Tiga Strata)(Sistem Tiga Strata)
Sistem Tiga Strata (STS)Sistem Tiga Strata (STS)
Pengertian:Pengertian:
Satu bentuk konservasi lahan terintegrasiSatu bentuk konservasi lahan terintegrasi
antara metode fisik-mekanis dan vegetasiantara metode fisik-mekanis dan vegetasi
yg bertujuan mengkonserv tanah dan airyg bertujuan mengkonserv tanah dan air
serta dapat menyediakan hijauan pakanserta dapat menyediakan hijauan pakan
ternak sepanjang tahun & pangan melaluiternak sepanjang tahun & pangan melalui
tata cara penanaman dan pemangkasantata cara penanaman dan pemangkasan
rumput, legum, semak, dan pohon padarumput, legum, semak, dan pohon pada
luasan lahan terbatas.luasan lahan terbatas.
Hijauan pakan ternak tersedia sepanjangHijauan pakan ternak tersedia sepanjang
tahun, karena:tahun, karena:
 Pada waktu musim hujan sebagian besarPada waktu musim hujan sebagian besar
hiajuan makanan ternak terdiri dari rumputhiajuan makanan ternak terdiri dari rumput
dan legum (sebagai stratum 1).dan legum (sebagai stratum 1).
 Pada pertengahan musim kering,Pada pertengahan musim kering,
sebagian besar hijauan makanan ternaksebagian besar hijauan makanan ternak
terdiri dari semak-semak (sebagai stratumterdiri dari semak-semak (sebagai stratum
2).2).
 Pada akhir musim kering, sebagian besarPada akhir musim kering, sebagian besar
hijauan makanan ternak terdiri dari daunhijauan makanan ternak terdiri dari daun
pohon-pohonan (sebagai stratum 3).pohon-pohonan (sebagai stratum 3).
Teknik Penerapan STS
Lahan inti (16 are)
tanaman budidaya,
perkebunan, tanaman hutan
berbuah
Selimut (9 are) stratum 1 :
rumput unggul, legum
Lahan pinggir
(K 200 m)
Pohon (jarak 5 m)
stratum 3
Gamal (jarak 10 cm)
stratum 2
Lamtor/
Akasia vilosa
(jarak 10 cm)
stratum 2
 Satu Petak STS:Satu Petak STS:
- Luas 25 are (2500 m- Luas 25 are (2500 m22
) diklasifikasi 3) diklasifikasi 3
menjadi bagianmenjadi bagian
1.1. Bagian inti seluas 16 are (1600 mBagian inti seluas 16 are (1600 m22
))
2. Bagian selimut seluas 9 are (900 m2. Bagian selimut seluas 9 are (900 m22
))
3.3. Bagian pinggir/pagar, dengan kelilingBagian pinggir/pagar, dengan keliling
200 m200 m
Bagian Inti (16 are)Bagian Inti (16 are)
 Bagian inti adalah lahan yang terletak diBagian inti adalah lahan yang terletak di
tengah-tengah petak. Lahan inti tetaptengah-tengah petak. Lahan inti tetap
ditanami tanaman pangan (seperti jagung,ditanami tanaman pangan (seperti jagung,
kedelai, ketela pohon), tanamankedelai, ketela pohon), tanaman
perkebunan (cengkeh, panili, kelapa,perkebunan (cengkeh, panili, kelapa,
kapok) atau tanaman kehutanan sepertikapok) atau tanaman kehutanan seperti
cemara, jati, sawo kecik, kemiri.cemara, jati, sawo kecik, kemiri.
Bagian Selimut (9 are)Bagian Selimut (9 are)
 Bagian selimut adalah lahan yangBagian selimut adalah lahan yang
berbatasan dengan bagian inti. Bagianberbatasan dengan bagian inti. Bagian
selimut ditanami rumput unggul (bafel,selimut ditanami rumput unggul (bafel,
urokloa, dan panikum) dan legum unggulurokloa, dan panikum) dan legum unggul
(seperti sentro, stelo hamata, dan stelo(seperti sentro, stelo hamata, dan stelo
skabra). Dengan demikian, maka padaskabra). Dengan demikian, maka pada
setiap petak STS terdapat 9 are rumputsetiap petak STS terdapat 9 are rumput
dan legum jenis unggul yang merupakandan legum jenis unggul yang merupakan
stratum 1.stratum 1.
Bagian Pinggir (K 200m)Bagian Pinggir (K 200m)
 Bagian pingir adalah batas keliling dari satuBagian pingir adalah batas keliling dari satu
petak STS. Pohon seperti bunut, santan, danpetak STS. Pohon seperti bunut, santan, dan
waru ditanam pada jarak 5 m sekeliling petakwaru ditanam pada jarak 5 m sekeliling petak
STS tersebut. Di antara 2 pohon ditanami 50STS tersebut. Di antara 2 pohon ditanami 50
gamal dan diantara 2 pohon berikutnya ditanamigamal dan diantara 2 pohon berikutnya ditanami
lamtoro atau akasia vilosa dengan jaraklamtoro atau akasia vilosa dengan jarak
tanaman 10 cm. , Dengn demikian, maka padatanaman 10 cm. , Dengn demikian, maka pada
setiap petak STS dikelilingi pagar hidup yangsetiap petak STS dikelilingi pagar hidup yang
terdiri atas 1000 semak gamal, 1000 semakterdiri atas 1000 semak gamal, 1000 semak
lamtoro, dan atau akasia vilosa yang merupaklamtoro, dan atau akasia vilosa yang merupak
stratum 2, 14 pohon bunut, 14 pohon santan, 14stratum 2, 14 pohon bunut, 14 pohon santan, 14
pohon waru yang merupakan stratum 3.pohon waru yang merupakan stratum 3.
 Melalui cara STS seluas 25 are, terdapatMelalui cara STS seluas 25 are, terdapat
16 are tanaman pangan/industri, 9 are16 are tanaman pangan/industri, 9 are
rumput dan legume, 2000 semak (gamalrumput dan legume, 2000 semak (gamal
dan lamtoro) dan 42 pohon.dan lamtoro) dan 42 pohon.
 Pada lahan miring, sepanjang bagianPada lahan miring, sepanjang bagian
bawah setiap teras ditanami semak-semakbawah setiap teras ditanami semak-semak
dengan jarak tanam 1 m, serta rumput dandengan jarak tanam 1 m, serta rumput dan
legum unggul selebar 1 m. Di bawah teraslegum unggul selebar 1 m. Di bawah teras
tidak ditanamitidak ditanami
Peranan STS dalam KonservasiPeranan STS dalam Konservasi
Tanah & AirTanah & Air
1.1. Mengurangi/mencegah erosi tanah. BagianMengurangi/mencegah erosi tanah. Bagian
pinggir dan selimut dari STS menahan airpinggir dan selimut dari STS menahan air
hujan untuk tidak mengalir deras. Denganhujan untuk tidak mengalir deras. Dengan
demikian, maka tanah, kerikil, dan batu-demikian, maka tanah, kerikil, dan batu-
batuan kecil tidak dihanyutkan oleh air.batuan kecil tidak dihanyutkan oleh air.
Dengan STS erosi lahan miring dapatDengan STS erosi lahan miring dapat
dikurangi sebesar 45 %.dikurangi sebesar 45 %.
2.2. Meningkatkan kesuburan tanahMeningkatkan kesuburan tanah
 Pada sistem peternakan tradisional, sapiPada sistem peternakan tradisional, sapi
diikat/digembalakan pada waktu siang hari, sehinggadiikat/digembalakan pada waktu siang hari, sehingga
kotorannya tersebar tidak teratur. Pada STS, sapikotorannya tersebar tidak teratur. Pada STS, sapi
dikandangkan sehingga kotorannya dapat disebarkandikandangkan sehingga kotorannya dapat disebarkan
merata pada lahan yang ditentukan.merata pada lahan yang ditentukan.
 Akar sentrosema, stelo verano, stelo skabra, gamal,Akar sentrosema, stelo verano, stelo skabra, gamal,
lamtoro dan akasia vilosa mengandung bintil-bintillamtoro dan akasia vilosa mengandung bintil-bintil
nitrogen, yang merupakan sumber nitrogen untuknitrogen, yang merupakan sumber nitrogen untuk
tanaman di sekitarnya.tanaman di sekitarnya.
 Akar dan daun rumput, semak, pohon yang melapukAkar dan daun rumput, semak, pohon yang melapuk
meningkatkan humus tanah yang memberikan tambahanmeningkatkan humus tanah yang memberikan tambahan
bahan organik tanah. Aerasi dan porositas tanahbahan organik tanah. Aerasi dan porositas tanah
meningkat, WHC meningkat sehingga kemampuanmeningkat, WHC meningkat sehingga kemampuan
tanah menyimpan air untuk tanaman menjadi meningkattanah menyimpan air untuk tanaman menjadi meningkat
pula.pula.

More Related Content

What's hot (20)

PPTX
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Nestri Yuniardi
PPTX
Manajemen perkebunan
Febrina Tentaka
PPTX
Budidaya tanaman ppt
Masruroh 07
PPTX
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Wahyu Setyawan
PPTX
PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptx
AvrilianaSukowati1
PPTX
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Agung Dwi Julianto
PDF
Bab iii metode pengelolaan tanah
Andrew Hutabarat
DOC
Acara iii penanaman
perdos5 cuy
PPTX
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Gilang Putra
PPTX
Tanaman tomat
University of Lampung
DOC
Acara i pengolahan tanah
perdos5 cuy
PPT
Mikrobiologi_pertanian_rtf.ppt
LenniFitri1
DOCX
laporan pemanenan hasil hutan
abdul gonde
PPTX
Pertanian organik
tani57
PPT
Penggunaan PUTS
Khairdin Jaya
DOCX
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Fauzia Hidayati
PPTX
Budidaya tanaman kelapa sawit
gabriellapatric
DOC
Laporan Budidaya KARET
Posma Andri Octavia Siagian
PPTX
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Rozi Aziz
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Nestri Yuniardi
Manajemen perkebunan
Febrina Tentaka
Budidaya tanaman ppt
Masruroh 07
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Wahyu Setyawan
PERTANIAN RAMAH LINGKUNGAN MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN.pptx
AvrilianaSukowati1
Ilmu hama tanaman - Organisme Pengganggu Tanaman
Agung Dwi Julianto
Bab iii metode pengelolaan tanah
Andrew Hutabarat
Acara iii penanaman
perdos5 cuy
Peningkatan produktifitas lahan dengan system agroforestri (tumpangsari
Gilang Putra
Tanaman tomat
University of Lampung
Acara i pengolahan tanah
perdos5 cuy
Mikrobiologi_pertanian_rtf.ppt
LenniFitri1
laporan pemanenan hasil hutan
abdul gonde
Pertanian organik
tani57
Penggunaan PUTS
Khairdin Jaya
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Fauzia Hidayati
Budidaya tanaman kelapa sawit
gabriellapatric
Laporan Budidaya KARET
Posma Andri Octavia Siagian
Pesemaian dan Pembibitan Tanaman Hortikultura
Rozi Aziz

Similar to Sts (20)

PDF
PENGENDALIAN EROSI, METODE VEGETATIF.pdf
diahpermatasari28
PDF
536389255-1-SKKNI-Menerapkan-Teknik-Penanaman-2021-1.pdf
andricahyairawan
PDF
Teknik budidaya gaharu
cutlanny
PPTX
Presentasi kl
Andrew Hutabarat
PDF
Kumis kucing
Warta Wirausaha
PDF
Teknis budidaya karet
sujononasa
DOCX
Zaras
Andi Hidayat
PPTX
Natural Rubber
Jaja Ja Ja
PPTX
penanaman bibit kelapa sawit
jonberlinson
DOCX
Andri Natanael Ketaren Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren
DOCX
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren
PPT
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Tita16039
DOCX
Ferli dasgron
Ferli Dian SAputra
PDF
Stroberi
Warta Wirausaha
PDF
Melati
Warta Wirausaha
PPTX
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
Terserah8
PPT
pembuatan-kebun-rumput.ppt
belaputra1
PPTX
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
adityaerick
PPTX
Diskusi Seputar Karet
Aprizal Alamsyah
DOC
Budi daya sawi
guest5411988
PENGENDALIAN EROSI, METODE VEGETATIF.pdf
diahpermatasari28
536389255-1-SKKNI-Menerapkan-Teknik-Penanaman-2021-1.pdf
andricahyairawan
Teknik budidaya gaharu
cutlanny
Presentasi kl
Andrew Hutabarat
Kumis kucing
Warta Wirausaha
Teknis budidaya karet
sujononasa
Zaras
Andi Hidayat
Natural Rubber
Jaja Ja Ja
penanaman bibit kelapa sawit
jonberlinson
Andri Natanael Ketaren Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren
Andri Natanael Ketaren Mercubuana Laporan Sawit
Andri Natanael Ketaren
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Tita16039
Ferli dasgron
Ferli Dian SAputra
Stroberi
Warta Wirausaha
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
Terserah8
pembuatan-kebun-rumput.ppt
belaputra1
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
adityaerick
Diskusi Seputar Karet
Aprizal Alamsyah
Budi daya sawi
guest5411988
Ad

More from denotsudiana (20)

PPT
Etnoritual, Etnofarma (Tugas Mhs)
denotsudiana
PPT
Format penilaian tugas mhs
denotsudiana
PPT
Sistematika tumbh berdasar cara reproduksi
denotsudiana
PPT
Klasifikasi buatan hasil tugas mhs
denotsudiana
PPT
Klasifikasi Organisme
denotsudiana
PPT
Identifikasi Tumbuhan 2
denotsudiana
PPT
Identifikasi tumbuhan
denotsudiana
PPT
Keanekaragaman hayati
denotsudiana
PPT
Sistem Tata Nama Tumbuhan
denotsudiana
PPT
Taksonomi tumbuhan
denotsudiana
PPT
Unit unit klasifikasi
denotsudiana
PPT
Kontrak belajar
denotsudiana
PPT
Dasar-Dasar Klasifikasi
denotsudiana
PPT
Botani tumbuhan (1)
denotsudiana
PPT
1. konsep ksda
denotsudiana
PPT
1. konsep ksda
denotsudiana
PPT
Konservasi Sumber Daya Alam
denotsudiana
PPT
Ppa
denotsudiana
PPT
Metode konservasi tanah & air (5)
denotsudiana
PPT
Kebijakan pengelolaan das
denotsudiana
Etnoritual, Etnofarma (Tugas Mhs)
denotsudiana
Format penilaian tugas mhs
denotsudiana
Sistematika tumbh berdasar cara reproduksi
denotsudiana
Klasifikasi buatan hasil tugas mhs
denotsudiana
Klasifikasi Organisme
denotsudiana
Identifikasi Tumbuhan 2
denotsudiana
Identifikasi tumbuhan
denotsudiana
Keanekaragaman hayati
denotsudiana
Sistem Tata Nama Tumbuhan
denotsudiana
Taksonomi tumbuhan
denotsudiana
Unit unit klasifikasi
denotsudiana
Kontrak belajar
denotsudiana
Dasar-Dasar Klasifikasi
denotsudiana
Botani tumbuhan (1)
denotsudiana
1. konsep ksda
denotsudiana
1. konsep ksda
denotsudiana
Konservasi Sumber Daya Alam
denotsudiana
Metode konservasi tanah & air (5)
denotsudiana
Kebijakan pengelolaan das
denotsudiana
Ad

Sts

  • 2. Metode KonservasiMetode Konservasi Sesuai kondisi lahan (topografi,Sesuai kondisi lahan (topografi, kelerengan, iklim, dll) di lokasikelerengan, iklim, dll) di lokasi konservasikonservasi Untuk lahan kritis dg curah hujanUntuk lahan kritis dg curah hujan rendah dpt dilakukan dg STSrendah dpt dilakukan dg STS (Sistem Tiga Strata)(Sistem Tiga Strata)
  • 3. Sistem Tiga Strata (STS)Sistem Tiga Strata (STS) Pengertian:Pengertian: Satu bentuk konservasi lahan terintegrasiSatu bentuk konservasi lahan terintegrasi antara metode fisik-mekanis dan vegetasiantara metode fisik-mekanis dan vegetasi yg bertujuan mengkonserv tanah dan airyg bertujuan mengkonserv tanah dan air serta dapat menyediakan hijauan pakanserta dapat menyediakan hijauan pakan ternak sepanjang tahun & pangan melaluiternak sepanjang tahun & pangan melalui tata cara penanaman dan pemangkasantata cara penanaman dan pemangkasan rumput, legum, semak, dan pohon padarumput, legum, semak, dan pohon pada luasan lahan terbatas.luasan lahan terbatas.
  • 4. Hijauan pakan ternak tersedia sepanjangHijauan pakan ternak tersedia sepanjang tahun, karena:tahun, karena: Pada waktu musim hujan sebagian besarPada waktu musim hujan sebagian besar hiajuan makanan ternak terdiri dari rumputhiajuan makanan ternak terdiri dari rumput dan legum (sebagai stratum 1).dan legum (sebagai stratum 1). Pada pertengahan musim kering,Pada pertengahan musim kering, sebagian besar hijauan makanan ternaksebagian besar hijauan makanan ternak terdiri dari semak-semak (sebagai stratumterdiri dari semak-semak (sebagai stratum 2).2). Pada akhir musim kering, sebagian besarPada akhir musim kering, sebagian besar hijauan makanan ternak terdiri dari daunhijauan makanan ternak terdiri dari daun pohon-pohonan (sebagai stratum 3).pohon-pohonan (sebagai stratum 3).
  • 5. Teknik Penerapan STS Lahan inti (16 are) tanaman budidaya, perkebunan, tanaman hutan berbuah Selimut (9 are) stratum 1 : rumput unggul, legum Lahan pinggir (K 200 m) Pohon (jarak 5 m) stratum 3 Gamal (jarak 10 cm) stratum 2 Lamtor/ Akasia vilosa (jarak 10 cm) stratum 2
  • 6. Satu Petak STS:Satu Petak STS: - Luas 25 are (2500 m- Luas 25 are (2500 m22 ) diklasifikasi 3) diklasifikasi 3 menjadi bagianmenjadi bagian 1.1. Bagian inti seluas 16 are (1600 mBagian inti seluas 16 are (1600 m22 )) 2. Bagian selimut seluas 9 are (900 m2. Bagian selimut seluas 9 are (900 m22 )) 3.3. Bagian pinggir/pagar, dengan kelilingBagian pinggir/pagar, dengan keliling 200 m200 m
  • 7. Bagian Inti (16 are)Bagian Inti (16 are) Bagian inti adalah lahan yang terletak diBagian inti adalah lahan yang terletak di tengah-tengah petak. Lahan inti tetaptengah-tengah petak. Lahan inti tetap ditanami tanaman pangan (seperti jagung,ditanami tanaman pangan (seperti jagung, kedelai, ketela pohon), tanamankedelai, ketela pohon), tanaman perkebunan (cengkeh, panili, kelapa,perkebunan (cengkeh, panili, kelapa, kapok) atau tanaman kehutanan sepertikapok) atau tanaman kehutanan seperti cemara, jati, sawo kecik, kemiri.cemara, jati, sawo kecik, kemiri.
  • 8. Bagian Selimut (9 are)Bagian Selimut (9 are) Bagian selimut adalah lahan yangBagian selimut adalah lahan yang berbatasan dengan bagian inti. Bagianberbatasan dengan bagian inti. Bagian selimut ditanami rumput unggul (bafel,selimut ditanami rumput unggul (bafel, urokloa, dan panikum) dan legum unggulurokloa, dan panikum) dan legum unggul (seperti sentro, stelo hamata, dan stelo(seperti sentro, stelo hamata, dan stelo skabra). Dengan demikian, maka padaskabra). Dengan demikian, maka pada setiap petak STS terdapat 9 are rumputsetiap petak STS terdapat 9 are rumput dan legum jenis unggul yang merupakandan legum jenis unggul yang merupakan stratum 1.stratum 1.
  • 9. Bagian Pinggir (K 200m)Bagian Pinggir (K 200m) Bagian pingir adalah batas keliling dari satuBagian pingir adalah batas keliling dari satu petak STS. Pohon seperti bunut, santan, danpetak STS. Pohon seperti bunut, santan, dan waru ditanam pada jarak 5 m sekeliling petakwaru ditanam pada jarak 5 m sekeliling petak STS tersebut. Di antara 2 pohon ditanami 50STS tersebut. Di antara 2 pohon ditanami 50 gamal dan diantara 2 pohon berikutnya ditanamigamal dan diantara 2 pohon berikutnya ditanami lamtoro atau akasia vilosa dengan jaraklamtoro atau akasia vilosa dengan jarak tanaman 10 cm. , Dengn demikian, maka padatanaman 10 cm. , Dengn demikian, maka pada setiap petak STS dikelilingi pagar hidup yangsetiap petak STS dikelilingi pagar hidup yang terdiri atas 1000 semak gamal, 1000 semakterdiri atas 1000 semak gamal, 1000 semak lamtoro, dan atau akasia vilosa yang merupaklamtoro, dan atau akasia vilosa yang merupak stratum 2, 14 pohon bunut, 14 pohon santan, 14stratum 2, 14 pohon bunut, 14 pohon santan, 14 pohon waru yang merupakan stratum 3.pohon waru yang merupakan stratum 3.
  • 10. Melalui cara STS seluas 25 are, terdapatMelalui cara STS seluas 25 are, terdapat 16 are tanaman pangan/industri, 9 are16 are tanaman pangan/industri, 9 are rumput dan legume, 2000 semak (gamalrumput dan legume, 2000 semak (gamal dan lamtoro) dan 42 pohon.dan lamtoro) dan 42 pohon. Pada lahan miring, sepanjang bagianPada lahan miring, sepanjang bagian bawah setiap teras ditanami semak-semakbawah setiap teras ditanami semak-semak dengan jarak tanam 1 m, serta rumput dandengan jarak tanam 1 m, serta rumput dan legum unggul selebar 1 m. Di bawah teraslegum unggul selebar 1 m. Di bawah teras tidak ditanamitidak ditanami
  • 11. Peranan STS dalam KonservasiPeranan STS dalam Konservasi Tanah & AirTanah & Air 1.1. Mengurangi/mencegah erosi tanah. BagianMengurangi/mencegah erosi tanah. Bagian pinggir dan selimut dari STS menahan airpinggir dan selimut dari STS menahan air hujan untuk tidak mengalir deras. Denganhujan untuk tidak mengalir deras. Dengan demikian, maka tanah, kerikil, dan batu-demikian, maka tanah, kerikil, dan batu- batuan kecil tidak dihanyutkan oleh air.batuan kecil tidak dihanyutkan oleh air. Dengan STS erosi lahan miring dapatDengan STS erosi lahan miring dapat dikurangi sebesar 45 %.dikurangi sebesar 45 %.
  • 12. 2.2. Meningkatkan kesuburan tanahMeningkatkan kesuburan tanah Pada sistem peternakan tradisional, sapiPada sistem peternakan tradisional, sapi diikat/digembalakan pada waktu siang hari, sehinggadiikat/digembalakan pada waktu siang hari, sehingga kotorannya tersebar tidak teratur. Pada STS, sapikotorannya tersebar tidak teratur. Pada STS, sapi dikandangkan sehingga kotorannya dapat disebarkandikandangkan sehingga kotorannya dapat disebarkan merata pada lahan yang ditentukan.merata pada lahan yang ditentukan. Akar sentrosema, stelo verano, stelo skabra, gamal,Akar sentrosema, stelo verano, stelo skabra, gamal, lamtoro dan akasia vilosa mengandung bintil-bintillamtoro dan akasia vilosa mengandung bintil-bintil nitrogen, yang merupakan sumber nitrogen untuknitrogen, yang merupakan sumber nitrogen untuk tanaman di sekitarnya.tanaman di sekitarnya. Akar dan daun rumput, semak, pohon yang melapukAkar dan daun rumput, semak, pohon yang melapuk meningkatkan humus tanah yang memberikan tambahanmeningkatkan humus tanah yang memberikan tambahan bahan organik tanah. Aerasi dan porositas tanahbahan organik tanah. Aerasi dan porositas tanah meningkat, WHC meningkat sehingga kemampuanmeningkat, WHC meningkat sehingga kemampuan tanah menyimpan air untuk tanaman menjadi meningkattanah menyimpan air untuk tanaman menjadi meningkat pula.pula.