Dokumen tersebut membahas tentang subnetting pada IP kelas C, termasuk penjelasan tentang subnetting, perhitungan jumlah subnet dan host, contoh penerapan subnetting pada IP kelas C, dan soal latihan terkait subnetting.
Soal Ujian Kompetensi Keahlian TKJ - SMKWalid Umar
油
Ujian sekolah berstandar nasional mata pelajaran kompetensi kejuruan untuk kelas XII Teknik Komputer Jaringan meliputi soal pilihan ganda dan essay selama 120 menit yang mencakup 45 soal tentang konsep dasar jaringan komputer dan keamanan jaringan. Peserta diinstruksikan untuk memeriksa petunjuk pengerjaan soal sebelum menjawab.
Kumpulan soal dan jawaban mengenai konfigurasi dan penggunaan Mikrotik RouterOS untuk jaringan komputer dan wireless LAN, meliputi instalasi, akses, fitur, konfigurasi IP address, DHCP, firewall, dan wireless networking.
Makalah ini membahas tentang sistem keamanan komputer dengan menjelaskan berbagai jenis ancaman keamanan seperti virus, worm, dan trojan serta cara pencegahannya. Diuraikan pula prinsip-prinsip pengamanan sistem komputer seperti otentifikasi pengguna, pembatasan akses, dan perlindungan objek-objek sistem."
Artikel ini menjelaskan cara memasang dan menggunakan Mikrotik RouterOS secara virtual menggunakan Virtualbox untuk tujuan belajar secara gratis dan mudah tanpa perlu memiliki perangkat fisik Mikrotik. Langkah-langkahnya meliputi download dan instalasi Virtualbox, menambahkan file iso Mikrotik RouterOS, konfigurasi jaringan, instalasi sistem operasi Mikrotik, dan cara mengaksesnya melalui Winbox.
Dokumen tersebut membahas beberapa algoritma jaringan saraf tiruan seperti perceptron, Adaline, dan Madeline. Perceptron bekerja dengan mengubah bobot melalui iterasi sampai output sesuai target, sedangkan Adaline mengupdate bobot menggunakan aturan delta dan Madeline adalah versi multilayer dari Adaline.
KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...Walid Umar
油
1. Teknologi informasi berkaitan dengan penyusunan dan pengembangan komponen informasi semi mikro yang sangat dibutuhkan.
2. Aplikasi teknologi informasi dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, kerja sama jarak jauh, belanja online kecuali meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Studi transdisiplin tentang desain, penyebaran, dan penggunaan teknologi informasi dikenal sebagai informatika sos
Soal Modul A Linux Environment LKS SMK NTB 2018I Putu Hariyadi
油
Dokumen tersebut berisi soal ujian praktik konfigurasi jaringan Linux yang terdiri dari 4 tugas pada 4 mesin virtual Linux. Tugas pertama adalah konfigurasi server Linux untuk berbagai layanan jaringan. Tugas kedua adalah konfigurasi router Linux. Tugas ketiga adalah konfigurasi klien Linux. Tugas keempat adalah konfigurasi klien VPN Linux. Peserta diharuskan mengkonfigurasi berbagai layanan jaringan seperti DNS, NTP
Mata Pelajaran: Administrasi Infrastruktur Jaringan
Kelas: XI TKJ
Pembelajaran kali ini bertujuan: Memahami konsep dan cara kerja serta pengertian dari VLAN ( Virtual LAN).
Laporan ini disusun oleh kelas XI TKJ 2 TA 2018/2019:
1. Amanda Apriliani P
2. Kurniasih Siti M
3. Miftahul Jannah S
4. M. Farrel
5. M. Ardha Raja
6. Putri Cantika F. M
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen menjelaskan tentang subnetting pada alamat IP kelas C dengan mengorbankan sebagian bit host ID untuk membuat network ID tambahan, termasuk cara menghitung jumlah subnet, netmask, dan range alamat setiap subnet.
Kumpulan soal dan jawaban mengenai konfigurasi dan penggunaan Mikrotik RouterOS untuk jaringan komputer dan wireless LAN, meliputi instalasi, akses, fitur, konfigurasi IP address, DHCP, firewall, dan wireless networking.
Makalah ini membahas tentang sistem keamanan komputer dengan menjelaskan berbagai jenis ancaman keamanan seperti virus, worm, dan trojan serta cara pencegahannya. Diuraikan pula prinsip-prinsip pengamanan sistem komputer seperti otentifikasi pengguna, pembatasan akses, dan perlindungan objek-objek sistem."
Artikel ini menjelaskan cara memasang dan menggunakan Mikrotik RouterOS secara virtual menggunakan Virtualbox untuk tujuan belajar secara gratis dan mudah tanpa perlu memiliki perangkat fisik Mikrotik. Langkah-langkahnya meliputi download dan instalasi Virtualbox, menambahkan file iso Mikrotik RouterOS, konfigurasi jaringan, instalasi sistem operasi Mikrotik, dan cara mengaksesnya melalui Winbox.
Dokumen tersebut membahas beberapa algoritma jaringan saraf tiruan seperti perceptron, Adaline, dan Madeline. Perceptron bekerja dengan mengubah bobot melalui iterasi sampai output sesuai target, sedangkan Adaline mengupdate bobot menggunakan aturan delta dan Madeline adalah versi multilayer dari Adaline.
KUMPULAN SOAL MODUL LATIHAN - PROGRAM PROFESI GURU (PPG) - TEKNIK KOMPUTER & ...Walid Umar
油
1. Teknologi informasi berkaitan dengan penyusunan dan pengembangan komponen informasi semi mikro yang sangat dibutuhkan.
2. Aplikasi teknologi informasi dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, kerja sama jarak jauh, belanja online kecuali meningkatkan daya tahan tubuh.
3. Studi transdisiplin tentang desain, penyebaran, dan penggunaan teknologi informasi dikenal sebagai informatika sos
Soal Modul A Linux Environment LKS SMK NTB 2018I Putu Hariyadi
油
Dokumen tersebut berisi soal ujian praktik konfigurasi jaringan Linux yang terdiri dari 4 tugas pada 4 mesin virtual Linux. Tugas pertama adalah konfigurasi server Linux untuk berbagai layanan jaringan. Tugas kedua adalah konfigurasi router Linux. Tugas ketiga adalah konfigurasi klien Linux. Tugas keempat adalah konfigurasi klien VPN Linux. Peserta diharuskan mengkonfigurasi berbagai layanan jaringan seperti DNS, NTP
Mata Pelajaran: Administrasi Infrastruktur Jaringan
Kelas: XI TKJ
Pembelajaran kali ini bertujuan: Memahami konsep dan cara kerja serta pengertian dari VLAN ( Virtual LAN).
Laporan ini disusun oleh kelas XI TKJ 2 TA 2018/2019:
1. Amanda Apriliani P
2. Kurniasih Siti M
3. Miftahul Jannah S
4. M. Farrel
5. M. Ardha Raja
6. Putri Cantika F. M
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
Dokumen menjelaskan tentang subnetting pada alamat IP kelas C dengan mengorbankan sebagian bit host ID untuk membuat network ID tambahan, termasuk cara menghitung jumlah subnet, netmask, dan range alamat setiap subnet.
Dokumen tersebut membahas tentang subnetting, yaitu proses membagi satu alamat IP menjadi beberapa subnet untuk memperbanyak jumlah network ID. Dibahas pula cara menentukan subnet mask, contoh pembagian subnet, dan alternatif penyelesaian subnetting."
Modul ini membahas subnetting dan pengaturan IP pada jaringan lokal. Tujuannya adalah memahami format alamat IP versi 4, subnetting classful dan classless, serta mengkonfigurasi IP pada jaringan lokal. Subnetting dilakukan untuk mengurangi lalu lintas jaringan, meningkatkan kinerja, dan menghemat alamat IP. CIDR dan VLSM merupakan metode subnetting classless yang memberikan fleksibilitas dalam pembagian alamat IP.
Perusahaan swasta membutuhkan desain IP address untuk 5 divisinya dengan jumlah user berbeda menggunakan metode VLSM dari alamat IP 192.168.1.0/24.
[/ringkasan]
1. Dokumen menjelaskan tentang subnetting pada IP address. Teknik ini digunakan untuk membagi network ID menjadi beberapa subnet guna memperbanyak jumlah alamat IP yang tersedia.
Dokumen tersebut membahas tentang topologi jaringan, alamat IP, dan teknik subnetting secara cepat untuk kelas C. Secara ringkas, dibahas tentang struktur jaringan yang ada, pengalokasian dan pengelolaan alamat IP, serta cara menghitung subnet baru dengan mengorbankan bit host ID untuk memperbanyak network ID menggunakan netmask.
Dokumen tersebut membahas tentang IP address dan subnetting. IP address terdiri dari network ID dan host ID yang membedakan alamat antar peralatan jaringan. IP address dibagi menjadi kelas A, B, C yang berbeda jumlah bit untuk network dan host ID. Subnetting digunakan untuk membagi satu network menjadi beberapa subnet dengan cara mengalokasikan sebagian bit host ID untuk network ID tambahan. Diberikan contoh penyelesaian subnetting untuk berbagai kasus kelas IP address.
Tiga poin utama dokumen ini adalah:
1. Membahas subnetting dan supernetting untuk mengelompokkan alamat IP dan menghemat penggunaan alamat.
2. Menghitung subnet dan host dengan menggunakan operasi bitwise dan netmask.
3. Classless Inter-Domain Routing (CIDR) memperkenalkan sistem blok alamat fleksibel untuk mengalokasikan ruang alamat secara lebih efisien.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
2. IPv4 hanya terdiri atas 32 bit sehingga pengalamatannya sangat
terbatas, dengan makin bertambahnya jumlah pengguna
jaringan dibuatlah suatu metode untuk memperbanyak
Network ID dari suatu Network ID yang telah ada.
Metode ini disebut dengan istilah Subnetting, yaitu
mengorbankan sebagian bit Host ID untuk digunakan membuat
Network ID tambahan
Perhitungan Subnetting meliputi 5 hal, yaitu Subnetmask baru
hasil subnetting, Jumlah subnet yang terbentuk, Jumlah host
tiap subnet, Range alamat host tiap subnet, dan Alamat
broadcast tiap subnet.
Subnetting dapat diterapkan pada alamat IP Classful ataupun
Classless menggunakan notasi CIDR (Classless Inter Domain
Routing)
3. Penulisan IP address dengan mencantumkan jumlah
bit yang digunakan sebagai network ID menggunakan
notasi slash (/), misalnya 192.168.1.2/24.
/24 artinya sebanyak 24 bit (dari kiri) merupakan
Network ID.
Sehingga, sisa bit yang dapat digunakan untuk
membuat host sebanyak 8 bit, yakni 32 24 = 8
Subnetmask dalam bentuk binernya:
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnetmask dalam bentuk desimalnya:
255.255.255.0.
4. Subnetmask dan nilai /-nya
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Dimulai dari /8 (255.0.0.0) s/d /30 (255.255.255.252) dimana
setiap penambahan 1 bit untuk membuat subnet nilai / bertambah
1 dan seterusnya (Lihat tabel pada slide selanjutnya).
6. Contoh soal:
Gunakanlah Network ID 192.168.0.0 & Subnet Mask
255.255.255.224.
Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah :
1. Dari oktet pertama IP Address 192.168.0.0 (W) dapat kita
ketahui bahwa IP Address tersebut adalah Kelas C (karena IP
Address tersebut berada dalam range angka 192-223)
oktet keempat dari Subnet Mask diselubungkan dengan
angka 224, jadi telah diambil 3 bit untuk membuat subnet.
7. 2. Hitung jumlah subnet yang akan terbentuk menggunakan
rumus 2n, dimana n adalah jumlah bit yang diselubungkan. 23
= 8, jadi ada 8 subnet.
3. Pergunakanlah rumus (256 dikurang Angka oktet yang
diselubungkan), jadi :
256 224 = 32, sehingga ada 8 subnet yang terbentuk
dengan kelipatan 32.
4. Maka didapatkan kelompok subnet baru yang dapat
digunakan adalah kelipatan angka 32 dan tidak boleh
melebihi angka 224, yaitu 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, dan
224.
8. Dengan demikian maka Subnet baru yang terbentuk:
192.168.0.0, 192.168.0.32, 192.168.0.64, 192.168.0.96,
192.168.0.128, 192.168.0.160, 192.168.0.192, dan
192.168.0.224.
Lengkapnya adalah sebagai berikut :
Network ID : 192.168.0.0 (Subnet-1)
IP Address : 192.168.0.1-192.168.0.30
IP Add Broad. : 192.168.0.31
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.32 (Subnet-2)
IP Address : 192.168.0.33-192.168.0.62
IP Add Broad. : 192.168.0.63
Subnet Mask : 255.255.255.224
9. Network ID : 192.168.0.64 (Subnet-3)
IP Address : 192.168.0.65-192.168.0.94
IP Add Broad. : 192.168.0.95
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.96 (Subnet-4)
IP Address : 192.168.0.97-192.168.0.126
IP Add Broad. : 192.168.0.127
Subnet Mask : 255.255.255.224
10. Network ID : 192.168.0.128 (Subnet-5)
IP Address : 192.168.0.129-192.168.0.158
IP Add Broad. : 192.168.0.159
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.160 (Subnet-6)
IP Address : 192.168.0.161-192.168.0.190
IP Add Broad. : 192.168.0.191
Subnet Mask : 255.255.255.224
11. Network ID : 192.168.0.192 (Subnet-7)
IP Address : 192.168.0.193-192.168.0.222
IP Add Broad. : 192.168.0.223
Subnet Mask : 255.255.255.224
Network ID : 192.168.0.224 (Subnet-8)
IP Address : 192.168.0.225-192.168.0.254
IP Add Broad. : 192.168.0.255
Subnet Mask : 255.255.255.224
12. Catatan Penting untuk Dipahami
1. Teknik yang digunakan untuk menghitung jumlah subnet
sama dengan teknik yang digunakan untuk menghitung
jumlah host, namun karena host id dalam bentuk biner tidak
boleh 0 semua (network id) atau 1 semua (alamat broadcast)
sedangkan untuk subnet boleh, maka rumus keduanya
menjadi berbeda.
2. Rumus untuk menghitung jumlah subnet adalah 2n
3. Rumus untuk menghitung jumlah host id yang dapat
digunakan adalah 2n 2, yakni dikurang 2 karena kombinasi
biner 0 atau 1 semua tidak dapat digunakan.
4. Anda dapat menyelubungkan dua atau lebih bit-bit Host ID
untuk mendapatkan Network ID baru selama masih tersedia
bit Host ID yang dapat anda selubungkan.
13. Kelas C
Network ID : 200.120.10.0/24 (Kelas C)
Subnet Mask : 255.255.255.0 (Mask Default kelas C)
Jumlah bit mask : 4 bit (N = 4)
Langkah 1 (lihat tabel Subnetting)
Subnet Mask baru : 255.255.255.240
Langkah 2 (2N)
Jumlah subnet : 24 = 16 subnet
Langkah 3 (256 Bobot Mask)
Kelipatan subnet : 256 240 = 16
Jadi ada 16 subnet dengan kelipatan 16
14. Kelas C
Langkah 4
Daftar Subnet (nilai / awal ditambah N)
1.200.120.10.0/28
2.200.120.10.16/28
3.200.120.10.32/28
4.200.120.10.48/28
5.200.120.10.64/28
6.200.120.10.80/28
7.200.120.10.96/28
8.200.120.10.112/28
9.200.120.10.128/28
10.200.120.10.144/28
11.200.120.10.160/28
12.200.120.10.176/28
13.200.120.10.192/28
14.200.120.10.208/28
15.200.120.10.224/28
16.200.120.10.240/28
15. Kelas C
Langkah 5
Jumlah bit untuk Host ID : 32 28 = 4
Maksimal Host tiap Subnet : 24-2
: 16 2 = 14
Jumlah maksimal seluruh Host :14 * 16
: 224
16. Kelas C
Langkah 5
Data lengkap tiap subnet:
Subnet ke-1
Network ID : 200.120.10.0/28
Range IP Address : 200.120.10.1 s/d 200.120.10.14
Broadcast address : 200.120.10.15
Subnetmask : 255.255.255.240
Subnet ke-2
Network ID : 200.120.10.16/28
Range IP Address : 200.120.10.17 s/d 200.120.10.30
Broadcast address : 200.120.10.31
Subnetmask : 255.255.255.240
17. Kelas C
Langkah 5
Data lengkap tiap subnet:
Subnet ke-3
Network ID : 200.120.10.32/28
Range IP Address : 200.120.10.33 s/d 200.120.10.46
Broadcast address : 200.120.10.47
Subnetmask : 255.255.255.240
Subnet ke-4
Network ID : 200.120.10.48/28
Range IP Address : 200.120.10.49 s/d 200.120.10.62
Broadcast address : 200.120.10.63
Subnetmask : 255.255.255.240
18. Kelas C
Langkah 5
Data lengkap tiap subnet:
Subnet ke-5
Network ID : 200.120.10.64/28
Range IP Address : 200.120.10.65 s/d 200.120.10.78
Broadcast address : 200.120.10.79
Subnetmask : 255.255.255.240
Subnet ke-6
Network ID : 200.120.10.80/28
Range IP Address : 200.120.10.81 s/d 200.120.10.94
Broadcast address : 200.120.10.95
Subnetmask : 255.255.255.240
19. Kelas C
Langkah 5
Data lengkap tiap subnet:
Subnet ke-7
Network ID : 200.120.10.96/28
Range IP Address : 200.120.10.97 s/d 200.120.10.110
Broadcast address : 200.120.10.111
Subnetmask : 255.255.255.240
Subnet ke-8
Network ID : 200.120.10.112/28
Range IP Address : 200.120.10.113 s/d 200.120.10.126
Broadcast address : 200.120.10.127
Subnetmask : 255.255.255.240
20. Kelas C
Langkah 5
Data lengkap tiap subnet:
Subnet ke-9
Network ID : 200.120.10.128/28
Range IP Address : 200.120.10.129 s/d 200.120.10.142
Broadcast address : 200.120.10.143
Subnetmask : 255.255.255.240
Subnet ke-10
Network ID : 200.120.10.144/28
Range IP Address : 200.120.10.145 s/d 200.120.10.158
Broadcast address : 200.120.10.159
Subnetmask : 255.255.255.240
21. Kelas C
Langkah 5
Data lengkap tiap subnet:
Subnet ke-11
Network ID : 200.120.10.160/28
Range IP Address : 200.120.10.161 s/d 200.120.10.174
Broadcast address : 200.120.10.175
Subnetmask : 255.255.255.240
Subnet ke-12
Network ID : 200.120.10.176/28
Range IP Address : 200.120.10.177 s/d 200.120.10.190
Broadcast address : 200.120.10.191
Subnetmask : 255.255.255.240
22. Kelas C
Langkah 5
Data lengkap tiap subnet:
Subnet ke-13
Network ID : 200.120.10.192/28
Range IP Address : 200.120.10.193 s/d 200.120.10.206
Broadcast address : 200.120.10.207
Subnetmask : 255.255.255.240
Subnet ke-14
Network ID : 200.120.10.208/28
Range IP Address : 200.120.10.209 s/d 200.120.10.222
Broadcast address : 200.120.10.223
Subnetmask : 255.255.255.240
23. Kelas C
Langkah 5
Data lengkap tiap subnet:
Subnet ke-15
Network ID : 200.120.10.224/28
Range IP Address : 200.120.10.225 s/d 200.120.10.238
Broadcast address : 200.120.10.239
Subnetmask : 255.255.255.240
Subnet ke-16
Network ID : 200.120.10.240/28
Range IP Address : 200.120.10.241 s/d 200.120.10.254
Broadcast address : 200.120.10.255
Subnetmask : 255.255.255.240
24. Kelas C
Latihan soal:
Kerjakan sampai 16 subnet pertama saja
Network ID : 200.120.10.0/24
Subnet Mask : 255.255.255.0
Jumlah bit mask : a. 1 bit
b. 2 bit
c. 3 bit
d. 5 bit
e. 6 bit
27. 1. Mengorbankan sebagian Host ID untuk digunakan dalam
membuat Network ID tambahan adalah definisi dari
a. Network ID b. Host ID
c. Subnetting d. Subnet
2. Jika diambil 20 bit untuk membuat subnet, berapakah
subnetmask-nya ?
a. 255.255.252.0 b. 255.255.250.0
c. 255.255.240.0 d. 255.255.224.0
28. 2. Jika diambil 20 bit untuk membuat subnet, berapakah
subnetmask-nya ?
a. 255.255.252.0 b. 255.255.250.0
c. 255.255.240.0 d. 255.255.224.0
3. Berapa bit subnet default kelas C ?
a. 255.255.255.0 b. 24
c. 16 c. 20
29. 3. Berapa bit subnet default kelas C ?
a. 255.255.255.0 b. 24
c. 16 c. 20
4. Berapa jumlah subnet dari sebuah IP Address kelas C
192.168.100.0/24 yang mengalami subnetting 192.168.100.0/29 ?
a. 26 b. 28 c. 30 d. 32
30. 4. Berapa jumlah subnet dari sebuah IP Address kelas C
192.168.100.0/24 yang mengalami subnetting 192.168.100.0/29 ?
a. 26 b. 28 c. 30 d. 32
5. Berapa jumlah Host ID dari sebuah IP Address kelas C
192.168.100.0/24 yang mengalami subnetting 192.168.100.0/29 ?
a. 6 b. 16 c. 24 d. 32
31. 5. Berapa jumlah Host ID dari sebuah IP Address kelas C
192.168.100.0/24 yang mengalami subnetting 192.168.100.0/29 ?
a. 6 b. 16 c. 24 d. 32
1. Mengorbankan sebagian Host ID untuk digunakan dalam
membuat Network ID tambahan adalah definisi dari
a. Network ID b. Host ID
c. Subnetting d. Subnet