Dokumen tersebut membahas teori perilaku konsumen berdasarkan teori nilai guna. Terdapat dua pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu pendekatan kardinal dan ordinal. Pendekatan kardinal menganggap kepuasan dapat diukur secara kuantitatif sedangkan pendekatan ordinal menilai kepuasan secara relatif tanpa kuantifikasi. Teori nilai guna menerangkan hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi, nilai guna total, dan nil
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, termasuk barang, jasa, dan ide. Pemasar harus memahami lima tingkat produk, dari manfaat inti hingga produk potensial untuk penawaran masa depan. Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar hingga barang tertentu, meliputi enam tingkat. Pengemasan, label, jaminan, dan garansi sangat berkaitan dengan
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis, dan antropologis. Dokumen juga menjelaskan ruang lingkup studi perilaku konsumen yang terfokus pada proses pengambilan keputusan individu dalam membeli barang dan jasa. Teori-teori awal perilaku konsumen didasarkan pada teori ekon
Ekuilibrium pasar terjadi ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada suatu tingkat harga. Fungsi permintaan dan penawaran menunjukkan ekuilibrium ini.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen dan teori tingkah laku konsumen, khususnya pendekatan kardinal. Pendekatan kardinal mengasumsikan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dan berkurang seiring bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi (hukum menurunnya marginal utility). Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen dan nilai guna suatu barang.
Dokumen tersebut membahas perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa, yang dipengaruhi oleh faktor pendapatan, selera, dan harga barang. Konsumen akan membeli berbagai barang untuk mencapai kepuasan tertentu dengan anggaran yang tersedia, sesuai dengan pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen.
Dokumen ini membahas konsep elastisitas permintaan dan penawaran dalam ekonomi, termasuk definisi elastisitas sebagai pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Elastisitas dibedakan menjadi elastisitas harga, elastisitas silang, dan elastisitas pendapatan. Jenis elastisitas permintaan dan penawaran juga dijelaskan beserta rumus untuk menghitung elastisitas berdasarkan fungsi permintaan dan pen
Teori konsumen kardinal mengasumsikan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan tertentu dan bergantung pada subjektivitas individu. Teori ini menggunakan konsep total utility dan marginal utility untuk menent
Teks ini membahas tentang teori permintaan dalam perspektif Islam. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: (1) pengertian permintaan menurut Islam, (2) batasan-batasan dalam memilih barang yang dipermintakan sesuai syariat Islam, dan (3) perbedaan konsep permintaan antara ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Teks ini juga membahas tentang konsumsi intertemporal dalam perspektif konvensional dan Islam.
Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran ekonomi Islam, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga periode kontemporer. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Khaldun membahas teori-teori ekonomi Islam tentang manusia, produksi, nilai, uang, dan harga. Perkembangan ekonomi Islam juga membahas empat periode sejarah beserta tantangannya di masa kini.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar ekonomi pasar seperti masalah-masalah pokok organisasi ekonomi, metodologi ilmu ekonomi, mekanisme sistem ekonomi pasar, penentuan harga melalui permintaan dan penawaran, serta elastisitas permintaan dan penawaran."
1. Terdapat dua pendekatan dalam teori perilaku konsumen, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal.
2. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif menggunakan satuan util, sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukur secara kuantitatif.
3. Kurva kepuasan/nilai guna dan kurva indifferent digunakan sebagai alat untuk menganalisis perilaku konsumen berdasarkan kedua pendek
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksiWahyu Djojohadiwirjo
Ìý
Dokumen tersebut membahas hubungan antara luas produksi dengan biaya dan pola produksi perusahaan. Biaya dibedakan menjadi biaya tetap, variabel, dan semi variabel, yang besarannya terkait dengan luas produksi. Luas produksi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti bahan baku dan kapasitas mesin. Pola produksi perusahaan dapat berupa konstan, bergelombang, atau moderat yang mempertimbangkan pola penjualan dan biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen, meliputi definisi perilaku konsumen, teori-teori yang mendasarinya seperti pendekatan utilitas, kurva indiferens, garis anggaran, serta pendekatan atribut. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep kunci tersebut dengan contoh-contoh ilustratif.
Dokumen ini membahas perilaku konsumen dari pendekatan cardinal. Ada 3 poin penting: (1) kepuasan konsumen dapat diukur dan dibandingkan dengan satuan util, (2) hukum menurunnya utilitas marjinal berlaku, dan (3) konsumen akan memilih kombinasi barang yang memaksimalkan kepuasan dengan tunduk pada anggaran.
BAB 7, 8, dan 9 membahas tentang teori penawaran, biaya produksi, dan pengaruh kebijakan pemerintah seperti pajak dan zakat terhadap perilaku produsen. Ibn Taimiyah menganalisis pengaturan harga lebih mendalam dibandingkan tokoh lain dan mendukung penetapan harga barang pokok yang naik akibat manipulasi.
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Ìý
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Mekanisme pasar adalah suatu proses penentuan tingkat harga berdasarkan dari kekuatan permintaan dan penawaran. Kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan dari harga hingga pasar menjadi seimbang (jumlah yang penawaran sama dengan jumlah permintaan).
Dokumen tersebut membahas tentang resesi ekonomi, depresi ekonomi, dan model permintaan serta penawaran agregat. Resesi didefinisikan sebagai penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut, sedangkan depresi merupakan penurunan ekonomi yang berkelanjutan untuk waktu yang lama. Model permintaan dan penawaran agregat menjelaskan bagaimana tingkat harga dan output mencapai keseimbangan.
Teori penawaran uang membahas pengertian penawaran uang, jenis-jenis uang beredar seperti M1, M2, M3, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tingkat bunga dan inflasi. Teori klasik mengasumsikan hubungan proporsional antara penawaran uang dan tingkat harga, sedangkan pandangan Keynes menekankan pengaruhnya terhadap output dan pengangguran.
Teori nilai guna menjelaskan bahwa konsumen akan membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah karena nilai guna marginalnya lebih tinggi. Konsumen akan membeli kombinasi barang untuk memaksimalkan kepuasan dengan syarat nilai guna marginal per unit yang sama untuk setiap barang.
Dokumen tersebut membahas tentang fluktuasi ekonomi, siklus ekonomi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teori-teori utama fluktuasi ekonomi adalah teori real business cycle, teori business cycle Keynesian, dan teori business cycle moneter. Siklus ekonomi terdiri dari masa depresi, pemulihan, kemakmuran, dan resesi. Kebijakan fiskal dan moneter digunakan untuk mengelola siklus ekonomi jangka pendek dan pan
Dokumen ini membahas konsep elastisitas permintaan dan penawaran dalam ekonomi, termasuk definisi elastisitas sebagai pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau ditawarkan. Elastisitas dibedakan menjadi elastisitas harga, elastisitas silang, dan elastisitas pendapatan. Jenis elastisitas permintaan dan penawaran juga dijelaskan beserta rumus untuk menghitung elastisitas berdasarkan fungsi permintaan dan pen
Teori konsumen kardinal mengasumsikan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan tertentu dan bergantung pada subjektivitas individu. Teori ini menggunakan konsep total utility dan marginal utility untuk menent
Teks ini membahas tentang teori permintaan dalam perspektif Islam. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: (1) pengertian permintaan menurut Islam, (2) batasan-batasan dalam memilih barang yang dipermintakan sesuai syariat Islam, dan (3) perbedaan konsep permintaan antara ekonomi konvensional dan ekonomi Islam. Teks ini juga membahas tentang konsumsi intertemporal dalam perspektif konvensional dan Islam.
Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran ekonomi Islam, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga periode kontemporer. Tokoh-tokoh seperti Ibnu Khaldun membahas teori-teori ekonomi Islam tentang manusia, produksi, nilai, uang, dan harga. Perkembangan ekonomi Islam juga membahas empat periode sejarah beserta tantangannya di masa kini.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar ekonomi pasar seperti masalah-masalah pokok organisasi ekonomi, metodologi ilmu ekonomi, mekanisme sistem ekonomi pasar, penentuan harga melalui permintaan dan penawaran, serta elastisitas permintaan dan penawaran."
1. Terdapat dua pendekatan dalam teori perilaku konsumen, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal.
2. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif menggunakan satuan util, sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukur secara kuantitatif.
3. Kurva kepuasan/nilai guna dan kurva indifferent digunakan sebagai alat untuk menganalisis perilaku konsumen berdasarkan kedua pendek
Hubungan luas produksi dengan biaya dan analisis pola produksiWahyu Djojohadiwirjo
Ìý
Dokumen tersebut membahas hubungan antara luas produksi dengan biaya dan pola produksi perusahaan. Biaya dibedakan menjadi biaya tetap, variabel, dan semi variabel, yang besarannya terkait dengan luas produksi. Luas produksi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti bahan baku dan kapasitas mesin. Pola produksi perusahaan dapat berupa konstan, bergelombang, atau moderat yang mempertimbangkan pola penjualan dan biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku konsumen, meliputi definisi perilaku konsumen, teori-teori yang mendasarinya seperti pendekatan utilitas, kurva indiferens, garis anggaran, serta pendekatan atribut. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep kunci tersebut dengan contoh-contoh ilustratif.
Dokumen ini membahas perilaku konsumen dari pendekatan cardinal. Ada 3 poin penting: (1) kepuasan konsumen dapat diukur dan dibandingkan dengan satuan util, (2) hukum menurunnya utilitas marjinal berlaku, dan (3) konsumen akan memilih kombinasi barang yang memaksimalkan kepuasan dengan tunduk pada anggaran.
BAB 7, 8, dan 9 membahas tentang teori penawaran, biaya produksi, dan pengaruh kebijakan pemerintah seperti pajak dan zakat terhadap perilaku produsen. Ibn Taimiyah menganalisis pengaturan harga lebih mendalam dibandingkan tokoh lain dan mendukung penetapan harga barang pokok yang naik akibat manipulasi.
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Ìý
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Mekanisme pasar adalah suatu proses penentuan tingkat harga berdasarkan dari kekuatan permintaan dan penawaran. Kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan dari harga hingga pasar menjadi seimbang (jumlah yang penawaran sama dengan jumlah permintaan).
Dokumen tersebut membahas tentang resesi ekonomi, depresi ekonomi, dan model permintaan serta penawaran agregat. Resesi didefinisikan sebagai penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut, sedangkan depresi merupakan penurunan ekonomi yang berkelanjutan untuk waktu yang lama. Model permintaan dan penawaran agregat menjelaskan bagaimana tingkat harga dan output mencapai keseimbangan.
Teori penawaran uang membahas pengertian penawaran uang, jenis-jenis uang beredar seperti M1, M2, M3, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tingkat bunga dan inflasi. Teori klasik mengasumsikan hubungan proporsional antara penawaran uang dan tingkat harga, sedangkan pandangan Keynes menekankan pengaruhnya terhadap output dan pengangguran.
Teori nilai guna menjelaskan bahwa konsumen akan membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah karena nilai guna marginalnya lebih tinggi. Konsumen akan membeli kombinasi barang untuk memaksimalkan kepuasan dengan syarat nilai guna marginal per unit yang sama untuk setiap barang.
Dokumen tersebut membahas tentang fluktuasi ekonomi, siklus ekonomi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teori-teori utama fluktuasi ekonomi adalah teori real business cycle, teori business cycle Keynesian, dan teori business cycle moneter. Siklus ekonomi terdiri dari masa depresi, pemulihan, kemakmuran, dan resesi. Kebijakan fiskal dan moneter digunakan untuk mengelola siklus ekonomi jangka pendek dan pan
Teks tersebut membahas tentang teori-teori perilaku konsumen, termasuk pengertian perilaku konsumen, teori-teori yang melandasinya seperti teori ekonomi mikro, psikologis, dan antropologis. Juga dibahas pendekatan kardinal dan ordinal dalam memahami perilaku konsumen beserta asumsi-asumsi yang mendasarinya, serta konsep kurva indiferensi untuk menjelaskan tingkat kepuasan yang sama dari berbagai kombinasi bar
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori permintaan, penawaran, perilaku konsumen, dan elastisitas dalam konteks mikroekonomi. 2. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dijelaskan seperti harga, pendapatan, dan cita rasa masyarakat. 3. Konsep nilai guna total dan nilai guna marginal diperkenalkan dalam rangka memahami perilaku konsumen dalam memilih barang.
1. Dokumen tersebut membahas tentang teori permintaan, penawaran, perilaku konsumen, dan elastisitas dalam konteks mikroekonomi. 2. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dijelaskan seperti harga, pendapatan, dan cita rasa masyarakat. 3. Konsep nilai guna total dan nilai guna marginal diperkenalkan dalam rangka memahami perilaku konsumen dalam memilih barang.
Dokumen tersebut membahas tentang teori permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan pasar. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa teori permintaan berkaitan dengan keinginan konsumen untuk memiliki barang dan jasa, sedangkan teori penawaran berkaitan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai harga. Harga keseimbangan pasar tercapai ketika jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 6.pptxCellaJayadi
Ìý
1. Perilaku produsen bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dengan input yang dimiliki melalui proses produksi.
2. Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output, sedangkan hukum menurunnya hasil marjinal menjelaskan pola produktivitas input.
3. Analisis jangka pendek
Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dalam ekonomi, termasuk definisi konsumsi, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, tujuan konsumsi, dan ciri-ciri barang konsumsi. Juga dibahas mengenai teori perilaku konsumen, pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen, serta kondisi keseimbangan konsumen."
1. Terdapat dua pendekatan dalam teori perilaku konsumen, yaitu pendekatan kardinal dan ordinal.
2. Pendekatan kardinal mengukur kepuasan secara kuantitatif menggunakan satuan util, sedangkan pendekatan ordinal hanya membandingkan tingkat kepuasan tanpa mengukur secara kuantitatif.
3. Kurva kepuasan/nilai guna dan kurva indifferent digunakan sebagai alat bantu untuk menganalisis perilaku konsumen berdasarkan ked
Dokumen tersebut membahas tentang teori konsumsi (prilaku konsumen), teori produksi, dan teori biaya. Secara khusus membahas tentang cara mengukur manfaat konsumsi, kendala konsumen, keseimbangan konsumen, fungsi produksi, biaya produksi, dan hubungan antara ketiganya.
Makalah ini membahas perilaku konsumen dan pendekatan untuk mempelajarinya, termasuk pendekatan kardinal, ordinal, dan proses pengambilan keputusan pembelian yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca-pembelian. Makalah ini juga membahas aplikasi pemahaman perilaku konsumen dalam bisnis dan pemasaran.
Materi Pengantar Ekonomi Mikro
1. Pengertian Ilmu Ekonomi
2. Teori Permintaan, Penawaran, dan Harga Pasar
3.Teori Elastisitas
4. Teori Biaya Proudksi
5.Perilaku Produsen
6. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
7. Penentuan Harga Pada Pasar Monopoli
Makalah ini membahas tentang pergaulan bebas pada remaja dan upaya penanggulangannya. Pergaulan bebas pada remaja disebabkan oleh faktor internal seperti kegagalan menyerap norma dan faktor eksternal seperti kurangnya pengawasan orang tua. Dampaknya meliputi hubungan seks bebas dan penyebaran penyakit seperti HIV/AIDS. Upaya yang dapat dilakukan antara lain peningkatan pengetahuan rema
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai kerajaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia melalui prasasti, candi, dan masjid yang dibangun pada zaman mereka, seperti Yupa dari Kerajaan Kutai, Prasasti Ciaruteun dari Kerajaan Tarumanegara, Prasasti Mpu Sindok dari Kerajaan Medang Kamulan, Candi Kidal dari Kerajaan Singosari, Masjid Baiturrahman dari Kesultanan Aceh, dan Masjid Agung Demak d
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhanFreddy Then
Ìý
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang ciri khusus berbagai hewan dan tumbuhan. Mencakup hewan seperti kelelawar, cecak, ikan lele, bunglon, laba-laba, jerapah, tupai, ikan penyumpit, paus, burung hantu, bebek, unta, penguin, rubah artik, ikan gelodok, trenggiling, ikan pari, ikan sidat, dan sigung. Juga memberikan ciri khusus tumbuhan seperti kelapa, pisang, dan
BJ Habibie lahir di Sulawesi Selatan pada 1936, belajar teknik di Jerman dan menjadi profesor ITB. Ia menjabat Menteri Ristek dan Wakil Presiden, lalu menjadi presiden menggantikan Soeharto setelah menyerahkan jabatan pada 1998. Habibie dikenal sebagai teknokrat yang kontroversial karena kebijakannya di Timor Timur.
Raket badminton umumnya terbuat dari serat karbon karena kekuatan dan efisiensi energi yang tinggi. Senar bervariasi dalam ketebalan dan ketegangan untuk karakteristik yang berbeda. Bola voli, futsal, sepak bola, dan basket memiliki spesifikasi ukuran, berat, dan bahan yang ketat untuk memastikan konsistensi dan keselamatan dalam permainan.
Biosfer merupakan lapisan tempat hidup organisme di Bumi yang meliputi litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Biosfer terbagi menjadi ekosistem daratan, laut, dan air tawar yang dihuni berbagai jenis organisme mulai dari individu hingga tingkat biosfer itu sendiri. Faktor elevasi, lintang geografis, iklim, dan kesuburan tanah mempengaruhi persebaran flora dan fauna.
Indonesia alberga una gran diversidad de fauna, incluyendo elefantes, tigres y rinocerontes de Sumatra, todos los cuales son especies asiáticas en peligro de extinción.
This document lists various types of fruits categorized by seed size, including mangoes, durian, and jackfruit as large-seeded fruits, avocado as another fruit, and rambutan, longan, oranges, grapes, and apples as small-seeded fruits.
This document lists various fruits categorized by whether their seeds are large or small. Fruits with large seeds include mangoes, durians, jackfruit, and avocats. Fruits with small seeds are rambutans, lychees, oranges, grapes, and apples.
Dokumen ini berisi daftar lengkap 34 provinsi di Indonesia beserta informasi ibukotanya, tanggal berdirinya, dan luas wilayahnya. Provinsi-provinsi tersebut tersebar di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
1. TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN
TEORI NILAI GUNA (UTILITY)
BAB 1
PENDAHULUAN
Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin sedikit permintaan atas barang
itu. Sebaliknya, semakin rendah harga barang tersebut, semakin banyak permintaan
terhadap barang itu. Bab ini dan bab berikut akan mendalami lebih lanjut pembicaraan
tentang sifat permintaan masyarakat. Analisis dalam bab ini akan menerangkan dua hal
berikut :
1. Alasan para pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang
lebih rendah dan mengurangi pembeliaannya pada harga barang yang tinggi
2. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan
dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Perilaku Konsumen
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan:
Pendekatan Nilai guna (utiliti) cardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam
pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang
konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal,
Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang
tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang
yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva kepuasan
sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai
guna (kepuasan) yang sama.
Teori Nilai Guna (utility)
Didalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang dari
mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau utility. Kalau kepuasan itu
semakin tinggi maka makin tinggilah nilai gunanya atau utilitinya.
Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian: nilai guna total dan nilai guna
marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berarti
pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau
pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
Hipotesis Utama Teori Nilai Guna
Hipotesis utama teori nilai guna, atau lebih dikenal sebagai Hukum nilai guna
marjinal yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang
diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit
apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut.
Pada akhirnya tambahan nilai guna akan menjadi negatif yaitu apabila konsumsi ke atas
barang tersebut ditambah satu unit lagi, maka nilai guna total akan menjadi semakin
sedikit. Pada hakikatnya hipotesis tersebut menjelaskan bahwa pertambahan yang terus-
2. menerus dalam megkonsumsi suatu barang tidak secara terus-menerus menambah
kepuasan yang dinikmati orang yang mengkonsumsikannya.
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat
kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada
Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan
yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan jasa sehingga tercapai kepuasan
tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
TABEL 7.1
Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal dalam Angka
Jumlah buah mangga yang dimakan Nilai guna total Nilai guna marginal
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 -1
10 85 -4
11 78 -7
B. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu
barang:
1.Pendekatan Kardinal
2.Pendekatan Ordinal
Asumsi: Konsumen bersikap rasional Dengan anggaran yang tersedia, konsumen
berusaha memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.
1.) Pendekatan Kardinal
a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap
satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi
semakin kecil.( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau
saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan
terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini
dikenal dengan hukum Gossen.
d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh
tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika
kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan
harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
2.) Pendekatan Ordinal
3. Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa
kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan.
Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal mengukur
kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat kepuasan konsumen dengan
menggunakan kurva indiferens(kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang
yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Ciri-ciri kurva indiferens:
1. Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi konsumsi barang yg
satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang di konsumsi)
2. Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang
harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang
dikonsumsi (marginal rate of substitution)
3. Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu
kurva indiferens yang berbeda.
C. Cara Memaksimumkan Nilai Guna
Kerumitan yang ditimbulkan untuk menentukan susunan atau komposisi dan
jumlah barang yang akan mewujudkan nilai guna yang maksimum bersumber dari
perbedaan harga-harga berbagai barang. Kalau harga barang adalah bersamaan, nilai guna
akan mencapai tingkat yang maksimum apabila nilai guna marjinal dari setiap barang
adalah sama.
D. Syarat Pemaksimuman Nilai Guna
Dalam keadaan dimana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda.
Syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsikan akan memberikan
nilai guna yang maksimum adalah: Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit
tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.
E. Teori Nilai Guna dan Teori Permintaan
Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya kurva
permintaan bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang menggambarkan bahwa
semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak permintaan ke atasnya. Ada 2 faktor
yang menyebabkan permintaan keatas suatu barang berubah apabila harga barang itu
mengalami perubahan: Efek penggantian dan Efek pendapatan.
1. Efek Penggantian
Perubahan suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah dari barang yang
mengalami perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan, nilai guna
marjinal per rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi semakin rendah. Misal,
harga barang A bertambah tinggi, maka sebagai akibatnya sekarang MU barang A/PA
menjadi lebih kecil dari semula. Kalau harga barang-barang lainnya tidak mengalami
perubahan lagi maka perbandingan diantara nilai guna marjinal barang-barang itu dengan
harganya (atau nilai guna marjinal per rupiah dan barang-barang itu) tidak mengalami
perubahan. Dengan demikian, untuk barang B misalnya, MU barang B/PB yang sekarang
adalah sama dengan sebelumnya. Berarti sesudah harga barang A naik, keadaan yang
berikut berlaku:
Dalam keadan seperti diatas, nilai guna akan menjadi bertambah banyak (maka
kepuasan konsumen akan menjadi bertambah tinggi) sekiranya konsumen itu membeli
4. lebih banyak barang B dan mengurangi pembelian barang A. kedaan diatas menunjukkan
bahwa kalau harga naik, permintaan terhadap barang yang mengalami kenaikan harga
tersebut akan menjadi semakin sedikit.
Dengan cara yang sama sekarang tidak susah untuk menunjukkan bahwa
penurunan harga menyebabkan permintaan ke atas barang yang mengalami penurunan
harga itu akan menjadi bertambah banyak. Penurunan harga menyebabkan barang itu
mewujudkan nilai guna marjinal per rupiah yang lebih tinggi daripada nilai guna marjinal
per rupiah dari barang-barang lainnya yang tak berubah harganya. Maka, karena membeli
barang tersebut akan memaksimumkan nilai guna, permintaan ke atas barang tersebut
menjadi bertambah banyak apabila harganya bertambah rendah.
2. Efek Pendapatan
Kalau pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan
pendapatan riil menjadi semakin sedikit. Dengan perkataan lain, kemampuan pendapatan
yang diterima untuk membeli barang-barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya.
Maka kenaikan harga menyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang
dibelinya, termasuk barang yang mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu
barang menyebabkan pendapatan riil bertambah, dan ini akan mendorong konsumen
menambah jumlah barang yang dibelinya. Akibat dari perubahan harga kepada pendapatan
ini, yang disebut efek pendapatan, lebih memperkuat lagi efek panggantian didalam
mewujudkan kurva permintaan yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
F. Surplus Konsumen
Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan kepuasan
yang dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan ini, dalam analisis ekonomi,
dikenal sebagai surplus konsumen. Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan
diantara kepuasan yang diperoleh seseorang didalam mengkonsumsikan sejumlah barang
dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Kepuasan yang
diperoleh selalu lebih besar daripada pembayaran yang dibuat.
Contoh: Seorang konsumen pergi ke pasar membeli mangga dan bertekad membeli
satu buah yang cukup besar apabila harganya Rp.1500. Sesampainya dipasar ia mendapati
bahwa mangga yang diinginkannya hanya berharga Rp.1000. jadi, ia dapat memperoleh
mangga yang diinginkannya dengan harga Rp.500 lebih murah daripada harga yang
bersedia dibayarkannya. Nilai Rp.500 ini dinamakan Surplus Konsumen.
Contoh Tabel Konsumen yang Menikmati Mangga
Jumlah konsumsi
mangga /minggu
Harga yang bersedia
dibayar konsumen
Surplus konsumen
jika harga mangga
Rp 700/buah
Jumlah surplus
konsumen
Mangga pertama 1700 1000 1000
Mangga kedua 1500 800 1800
Mangga ketiga 1300 600 2400
Mangga keempat 1100 400 2800
Mangga kelima 900 200 3000
Mangga keenam 700 0 3000
Mangga ketujuh 500
Mangga kedelapan 300
5. KESIMPULAN
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan:
Pendekatan Nilai guna (utiliti) cardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam
pendekatan nilai guna cardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang
konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal,
Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang
tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang
yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan Kurva kepuasan
sama yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai
guna (kepuasan) yang sama.
Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian: nilai guna total dan nilai guna
marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna marjinal berarti
pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan (atau
pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.