ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Menghitung
Pertumbuhan
Uang dan Inflasi
PENGANTAR EKONOMIKA
Pertumbuhan Uang dan Inflasi
Antara tahun 1997 dan 2006, harga-harga naik dengantingkat rata-rata sekitar 2% pertahun, dan 3,4% di
wilayah asia selama keseluruhan.
Inflasi adalah fenomena dalam perekonomian yang berakitan dengan pertama dan terpenting. Nilai alat tukar
dalam perekonomian.
Teori Jumlah
Uang
Beredar
Menurut Rahardja dan Manurung
(2008: 324), jumlah uang beredar
mengacu pada total nilai uang yang
beredar di tangan masyarakat, namun
definisi ini terus berkembang seiring
dengan perkembangan
perekonomian nasional. Dibandingkan
dengan negara berkembang, negara
maju memiliki definisi uang beredar
yang lebih luas dan kompleks.
Teori Klasik Inflasi
Tingkat Harga-harga dan Nilai
Uang.
1.
2. Jumlah Uang yang Beredar, Permintaan
Uang, dan Keseimbangan Moneter.
Meskipun ada banyak variable yang
memengaruhi permintaan uang terdapat satu
variable yang penting, yaitu tingkat harga
rata-rata di dalam perekonomian.
Semakin tinggi harganya, semakin banyak
uang yang dibutuhkan untuk transaksi pada
umumnya, dan semakin banyak uang yang
ingin dimiliki di dalam dompet dan rekening
mereka. Artinya, tingkat harga yang tinggi
(bererti nilai uang rendah) meningkatkan
jumlah permintaan uang.
Dalam jangka panjang, tingkat keseluruhan
menyesuaikan diri dengan tingkat
keseimbangan penawaran dan permintaan.
3. Dampak-dampak Injeksi Moneter
Sebuah analogi membantu dalam
menjelaskan arti kenetralan moneter.
Kecepatan dan Perssamaan Jumlah
Velositas uang yaitu kecepatan
perpindahan uang.
V = (P X Y) / M
Persamaan jumlah yaitu persamaan
MxV=PxY, yang berkaitan dengan
jumlah uang, velositas uang, dan lnilai
moneter keluaran barang dan jasa
dalam perekonomian.
Beban-beban Inflasi
Turunnya daya beli kekeliruan mengenai inflasi
Sholeather Cost
Menu Cost
Variabilitas Harga Relatif dan Kesalahan Alokasi
Sumder-sumber Daya.
Distori Pajak Akibat Inflasi
Pajak inflasi (inflation tax) merupakan penghasilan yang
dikumpulkan oleh pemerintah dengan cara mencetak uang
yang harus diketahui, dalam pajak inflasi yaitu : pajak ini
dikenakan kepada setiap orang yang memegang uang.
Pajak Inflasi
Efek Fisher
Suku bunga nominaladalah suku bungan yang
kita ketahui atau yang diberikan oleh bank. Suku
bunga riil adalah suku bunga yang telah
disesuaikan dengan inflasi (suku bunga nominal)
yang telah dikurangi dengan tingkat inflasi.
Suku bunga riil = suku bunga nominal-laju inflasi
Suku bunga nominal = suku bunga riil+laju inflasi
Efek fisher (Fisher effect) yaitu penyesuaian
suku bunga nominal seiring dengan tingkat
inflasi. Hal ini merupakan akibat atau lanjutan
dari teori kenetralan moneter.
Kecepatan dan Persamaan Jumlah
Untuk menghitung velositas uang, kita membagi nilai nominal produksi (PDB nominal) dengan jumlah
uang. Bila P merupakan tingkat harga (deflator PDB), maka Y merupakan jumlah produksi (PDB riil), dan
M adalah jumlah uang, sehingga kecepatannya:
V = (P × Y)/M.
Sebagai contoh, bayangkan suatu perekonomian sederhana yang hanya memproduksi Kebab Turki.
Anggaplah bahwa perekonomian memproduksi 100 kebab setahun, dengan sebuah kebab dijual
seharga Rp 18.000, dan jumlah uang dalam perekonomian adalah Rp 100.000, velositas uang adalah:
V = (Rp 18.000 × 100)/Rp 100.000 = 18.
Pada perekonomian tersebut, masyarakat mengeluarkan total
Rp 1.800.000 setahun untuk membeli kebab. Agar pengeluaran sebesar Rp 1.800.000 dengan jumlah
uang yang hanya Rp 100.000 dapat terjadi, maka tiap rupiah haruslah berpindah tangan sebanyak 18
kali dalam setahun.
Hubungan Uang dan
Inflasi
Negara-negara dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki
inflasi yang tinggi, sementara negara-negara dengan pertumbuhan
uang rendah cenderung memiliki inlfasi yang rendah.
Namun demikian, menurut Mankiw (2003), keeratan hubungan inflasi
dengan jumlah uang beredar tidak dapat dilihat dalam jangka pendek.
Teori inflasi ini bekerja paling baik dalam jangka panjang, bukan dalam
jangka pendek. Dengan demikian, hubungan antara pertumbuhan uang
dan inflasi dalam data bulanan tidak akan seerat hubungan keduanya
jika dilihat selama periode 10-tahun.
kesimpulan
Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada
saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat
meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami
kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat
peminjaman.Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh
lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong
untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila
inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen,
maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan
produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi,
usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara,
mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif,
kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidak stabilan ekonomi, defisit neraca
pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
terimakasih:)
semoga bermanfaat
apakah ada pertanyaan?
nanti kita diskusikan
najwa laila awalia

More Related Content

Similar to tugas ppt pengantar ekonomika Najwa prodi AP.pdf (20)

pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitunganpendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
ramlahastuti94
Ìý
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
Joel mabes
Ìý
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesia
Pengantar  inflasi ilmu ekonomi indonesiaPengantar  inflasi ilmu ekonomi indonesia
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesia
Nur Jannah
Ìý
Kel 7
Kel 7Kel 7
Kel 7
Bayu Santosa
Ìý
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptxKD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
DIANITABRSILABAN
Ìý
5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
krissanjaya
Ìý
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
SatriaHamidjojo
Ìý
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
Irma Asyatun
Ìý
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
Sthefanie Parera
Ìý
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
Ìý
PENGENDALIAN INFLASI DAN PENCEGAHAN TIPIDKOR.pdf
PENGENDALIAN INFLASI DAN PENCEGAHAN TIPIDKOR.pdfPENGENDALIAN INFLASI DAN PENCEGAHAN TIPIDKOR.pdf
PENGENDALIAN INFLASI DAN PENCEGAHAN TIPIDKOR.pdf
satreskrimresbolmut
Ìý
Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat_kelompok 12 (1).pptx
Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat_kelompok 12 (1).pptxPermintaan Agregat dan Penawaran Agregat_kelompok 12 (1).pptx
Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat_kelompok 12 (1).pptx
SenLord
Ìý
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
Sandres Siahaan
Ìý
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
HeruSuharyadi1
Ìý
Inflasi.pdf
Inflasi.pdfInflasi.pdf
Inflasi.pdf
lita827504
Ìý
Harga dan nilai tukar
Harga dan nilai tukarHarga dan nilai tukar
Harga dan nilai tukar
Be Badjoel Imots
Ìý
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah MuttaqinUANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
AnonymousxPRhG31m
Ìý
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasi
ricohedyansyah
Ìý
PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.ppt
marajudan
Ìý
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitunganpendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
pendahuluan dan pengertian inflasi konsep perhitungan
ramlahastuti94
Ìý
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
Joel mabes
Ìý
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesia
Pengantar  inflasi ilmu ekonomi indonesiaPengantar  inflasi ilmu ekonomi indonesia
Pengantar inflasi ilmu ekonomi indonesia
Nur Jannah
Ìý
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptxKD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
DIANITABRSILABAN
Ìý
5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
krissanjaya
Ìý
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
SatriaHamidjojo
Ìý
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
Irma Asyatun
Ìý
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
Sthefanie Parera
Ìý
PENGENDALIAN INFLASI DAN PENCEGAHAN TIPIDKOR.pdf
PENGENDALIAN INFLASI DAN PENCEGAHAN TIPIDKOR.pdfPENGENDALIAN INFLASI DAN PENCEGAHAN TIPIDKOR.pdf
PENGENDALIAN INFLASI DAN PENCEGAHAN TIPIDKOR.pdf
satreskrimresbolmut
Ìý
Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat_kelompok 12 (1).pptx
Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat_kelompok 12 (1).pptxPermintaan Agregat dan Penawaran Agregat_kelompok 12 (1).pptx
Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat_kelompok 12 (1).pptx
SenLord
Ìý
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
HeruSuharyadi1
Ìý
Inflasi.pdf
Inflasi.pdfInflasi.pdf
Inflasi.pdf
lita827504
Ìý
Harga dan nilai tukar
Harga dan nilai tukarHarga dan nilai tukar
Harga dan nilai tukar
Be Badjoel Imots
Ìý
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah MuttaqinUANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
UANG dan INFLASI. Lecturer: Hidayatullah Muttaqin
AnonymousxPRhG31m
Ìý
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasi
ricohedyansyah
Ìý
PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.ppt
marajudan
Ìý

More from Yayan 1 (9)

2-himpunan-sistem-bilangan-210922134348.ppt
2-himpunan-sistem-bilangan-210922134348.ppt2-himpunan-sistem-bilangan-210922134348.ppt
2-himpunan-sistem-bilangan-210922134348.ppt
Yayan 1
Ìý
1. Konsep_Bilangan_dan_Himpunan mateka bisnis.pptx
1. Konsep_Bilangan_dan_Himpunan mateka bisnis.pptx1. Konsep_Bilangan_dan_Himpunan mateka bisnis.pptx
1. Konsep_Bilangan_dan_Himpunan mateka bisnis.pptx
Yayan 1
Ìý
mempelajari dan memahami laporan arus kas
mempelajari dan memahami laporan arus kasmempelajari dan memahami laporan arus kas
mempelajari dan memahami laporan arus kas
Yayan 1
Ìý
MENGHITUNG DAN MEMPELAJARI GOOD_GOVERNANCE.ppt
MENGHITUNG DAN MEMPELAJARI GOOD_GOVERNANCE.pptMENGHITUNG DAN MEMPELAJARI GOOD_GOVERNANCE.ppt
MENGHITUNG DAN MEMPELAJARI GOOD_GOVERNANCE.ppt
Yayan 1
Ìý
4.-Materi-pertemuan 4-Anggaran-Produksi.pdf
4.-Materi-pertemuan 4-Anggaran-Produksi.pdf4.-Materi-pertemuan 4-Anggaran-Produksi.pdf
4.-Materi-pertemuan 4-Anggaran-Produksi.pdf
Yayan 1
Ìý
24measuring_cost-ind.ppt menghitung biaya hidup
24measuring_cost-ind.ppt menghitung biaya hidup24measuring_cost-ind.ppt menghitung biaya hidup
24measuring_cost-ind.ppt menghitung biaya hidup
Yayan 1
Ìý
JURNAL PENYESUAIAN belajar akutansi dasar .pptx
JURNAL PENYESUAIAN belajar akutansi dasar .pptxJURNAL PENYESUAIAN belajar akutansi dasar .pptx
JURNAL PENYESUAIAN belajar akutansi dasar .pptx
Yayan 1
Ìý
matematekan bisnis dengan judul konsep deret
matematekan bisnis dengan judul konsep deretmatematekan bisnis dengan judul konsep deret
matematekan bisnis dengan judul konsep deret
Yayan 1
Ìý
Permintaan penawaran.pptx
Permintaan penawaran.pptxPermintaan penawaran.pptx
Permintaan penawaran.pptx
Yayan 1
Ìý
2-himpunan-sistem-bilangan-210922134348.ppt
2-himpunan-sistem-bilangan-210922134348.ppt2-himpunan-sistem-bilangan-210922134348.ppt
2-himpunan-sistem-bilangan-210922134348.ppt
Yayan 1
Ìý
1. Konsep_Bilangan_dan_Himpunan mateka bisnis.pptx
1. Konsep_Bilangan_dan_Himpunan mateka bisnis.pptx1. Konsep_Bilangan_dan_Himpunan mateka bisnis.pptx
1. Konsep_Bilangan_dan_Himpunan mateka bisnis.pptx
Yayan 1
Ìý
mempelajari dan memahami laporan arus kas
mempelajari dan memahami laporan arus kasmempelajari dan memahami laporan arus kas
mempelajari dan memahami laporan arus kas
Yayan 1
Ìý
MENGHITUNG DAN MEMPELAJARI GOOD_GOVERNANCE.ppt
MENGHITUNG DAN MEMPELAJARI GOOD_GOVERNANCE.pptMENGHITUNG DAN MEMPELAJARI GOOD_GOVERNANCE.ppt
MENGHITUNG DAN MEMPELAJARI GOOD_GOVERNANCE.ppt
Yayan 1
Ìý
4.-Materi-pertemuan 4-Anggaran-Produksi.pdf
4.-Materi-pertemuan 4-Anggaran-Produksi.pdf4.-Materi-pertemuan 4-Anggaran-Produksi.pdf
4.-Materi-pertemuan 4-Anggaran-Produksi.pdf
Yayan 1
Ìý
24measuring_cost-ind.ppt menghitung biaya hidup
24measuring_cost-ind.ppt menghitung biaya hidup24measuring_cost-ind.ppt menghitung biaya hidup
24measuring_cost-ind.ppt menghitung biaya hidup
Yayan 1
Ìý
JURNAL PENYESUAIAN belajar akutansi dasar .pptx
JURNAL PENYESUAIAN belajar akutansi dasar .pptxJURNAL PENYESUAIAN belajar akutansi dasar .pptx
JURNAL PENYESUAIAN belajar akutansi dasar .pptx
Yayan 1
Ìý
matematekan bisnis dengan judul konsep deret
matematekan bisnis dengan judul konsep deretmatematekan bisnis dengan judul konsep deret
matematekan bisnis dengan judul konsep deret
Yayan 1
Ìý
Permintaan penawaran.pptx
Permintaan penawaran.pptxPermintaan penawaran.pptx
Permintaan penawaran.pptx
Yayan 1
Ìý

Recently uploaded (11)

materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
Ìý
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Ìý
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
Ìý
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
Ìý
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Ìý
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
Ìý
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
Ìý
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
Ìý
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
Ìý
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAHmateri panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
materi panggah ARKAS 4 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
rusyanto22
Ìý
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptxMSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
MSDM P12 Relasi dan Negosiasi Karyawan.pptx
purbojadmiko2
Ìý
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdfELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO- DEPOSIT SEDIKIT KEMENANGAN SELANGIT.pdf
ELTONMPO88
Ìý
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.pptPertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
Pertemuan 1- Akuntansi dan Lingkungan Bisnis.ppt
CepiJuniarPrayoga1
Ìý
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptxPPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
PPT Kelompok 2 Bersaing Dengan Menggunakan Teknologi Informasi.pptx
yizreelbreemer2015
Ìý
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdfPanelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
Panelis 1 - Penasihat Khusus Kemenko Kemaritiman dan Investasi.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptxBAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
BAB 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI_TINJAUAN UMUM.pptx
jesikacantika46
Ìý
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2)  Deret Gradien.pptx
5 Ekotek - Pembayaran Deret Seragam (2) Deret Gradien.pptx
RozyAhmad3
Ìý
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
Perbandingan Fatwa Hukum Ekonomi Syariah (MHES) - Fatwa Fatwa Bitcoin Indones...
o200240021
Ìý
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGANTUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN KEUANGAN
jesikacantika46
Ìý
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdfPanelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
Panelis 2 - Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK.pdf
AdhiRohadhi1
Ìý

tugas ppt pengantar ekonomika Najwa prodi AP.pdf

  • 2. Pertumbuhan Uang dan Inflasi Antara tahun 1997 dan 2006, harga-harga naik dengantingkat rata-rata sekitar 2% pertahun, dan 3,4% di wilayah asia selama keseluruhan. Inflasi adalah fenomena dalam perekonomian yang berakitan dengan pertama dan terpenting. Nilai alat tukar dalam perekonomian.
  • 3. Teori Jumlah Uang Beredar Menurut Rahardja dan Manurung (2008: 324), jumlah uang beredar mengacu pada total nilai uang yang beredar di tangan masyarakat, namun definisi ini terus berkembang seiring dengan perkembangan perekonomian nasional. Dibandingkan dengan negara berkembang, negara maju memiliki definisi uang beredar yang lebih luas dan kompleks.
  • 4. Teori Klasik Inflasi Tingkat Harga-harga dan Nilai Uang. 1. 2. Jumlah Uang yang Beredar, Permintaan Uang, dan Keseimbangan Moneter. Meskipun ada banyak variable yang memengaruhi permintaan uang terdapat satu variable yang penting, yaitu tingkat harga rata-rata di dalam perekonomian. Semakin tinggi harganya, semakin banyak uang yang dibutuhkan untuk transaksi pada umumnya, dan semakin banyak uang yang ingin dimiliki di dalam dompet dan rekening mereka. Artinya, tingkat harga yang tinggi (bererti nilai uang rendah) meningkatkan jumlah permintaan uang. Dalam jangka panjang, tingkat keseluruhan menyesuaikan diri dengan tingkat keseimbangan penawaran dan permintaan. 3. Dampak-dampak Injeksi Moneter Sebuah analogi membantu dalam menjelaskan arti kenetralan moneter. Kecepatan dan Perssamaan Jumlah Velositas uang yaitu kecepatan perpindahan uang. V = (P X Y) / M Persamaan jumlah yaitu persamaan MxV=PxY, yang berkaitan dengan jumlah uang, velositas uang, dan lnilai moneter keluaran barang dan jasa dalam perekonomian.
  • 5. Beban-beban Inflasi Turunnya daya beli kekeliruan mengenai inflasi Sholeather Cost Menu Cost Variabilitas Harga Relatif dan Kesalahan Alokasi Sumder-sumber Daya. Distori Pajak Akibat Inflasi
  • 6. Pajak inflasi (inflation tax) merupakan penghasilan yang dikumpulkan oleh pemerintah dengan cara mencetak uang yang harus diketahui, dalam pajak inflasi yaitu : pajak ini dikenakan kepada setiap orang yang memegang uang. Pajak Inflasi
  • 7. Efek Fisher Suku bunga nominaladalah suku bungan yang kita ketahui atau yang diberikan oleh bank. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah disesuaikan dengan inflasi (suku bunga nominal) yang telah dikurangi dengan tingkat inflasi. Suku bunga riil = suku bunga nominal-laju inflasi Suku bunga nominal = suku bunga riil+laju inflasi Efek fisher (Fisher effect) yaitu penyesuaian suku bunga nominal seiring dengan tingkat inflasi. Hal ini merupakan akibat atau lanjutan dari teori kenetralan moneter.
  • 8. Kecepatan dan Persamaan Jumlah Untuk menghitung velositas uang, kita membagi nilai nominal produksi (PDB nominal) dengan jumlah uang. Bila P merupakan tingkat harga (deflator PDB), maka Y merupakan jumlah produksi (PDB riil), dan M adalah jumlah uang, sehingga kecepatannya: V = (P × Y)/M. Sebagai contoh, bayangkan suatu perekonomian sederhana yang hanya memproduksi Kebab Turki. Anggaplah bahwa perekonomian memproduksi 100 kebab setahun, dengan sebuah kebab dijual seharga Rp 18.000, dan jumlah uang dalam perekonomian adalah Rp 100.000, velositas uang adalah: V = (Rp 18.000 × 100)/Rp 100.000 = 18. Pada perekonomian tersebut, masyarakat mengeluarkan total Rp 1.800.000 setahun untuk membeli kebab. Agar pengeluaran sebesar Rp 1.800.000 dengan jumlah uang yang hanya Rp 100.000 dapat terjadi, maka tiap rupiah haruslah berpindah tangan sebanyak 18 kali dalam setahun.
  • 9. Hubungan Uang dan Inflasi Negara-negara dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, sementara negara-negara dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inlfasi yang rendah. Namun demikian, menurut Mankiw (2003), keeratan hubungan inflasi dengan jumlah uang beredar tidak dapat dilihat dalam jangka pendek. Teori inflasi ini bekerja paling baik dalam jangka panjang, bukan dalam jangka pendek. Dengan demikian, hubungan antara pertumbuhan uang dan inflasi dalam data bulanan tidak akan seerat hubungan keduanya jika dilihat selama periode 10-tahun.
  • 10. kesimpulan Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil). Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidak stabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
  • 12. apakah ada pertanyaan? nanti kita diskusikan najwa laila awalia