Dokumen tersebut membahas dua jenis uji statistik nonparametrik, yaitu Uji Chi Square dan Uji Fisher Exact. Uji Chi Square digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel nominal sedangkan Uji Fisher Exact digunakan ketika salah satu sel tabel kontingensi memiliki frekuensi harapan kurang dari 5. Kedua uji ini membantu menganalisis hubungan antar variabel dengan skala pengukuran nominal.
Dokumen tersebut membahas metode-metode parametrik untuk melakukan inferensi statistika, seperti inferensi terhadap rata-rata populasi menggunakan z test dan t test, inferensi terhadap dua rata-rata populasi, serta analisis regresi dan korelasi untuk mengetahui hubungan antar variabel. Juga dibahas mengenai model matematika yang digunakan dalam analisis regresi seperti garis linier, kurva, dan metode untuk menentukan ko
Teks tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas data. Secara singkat, uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal menggunakan metode Liliefors dan Chi-Square. Uji homogenitas menguji apakah variansi antar dua kelompok data sama menggunakan uji F.
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataRani Nooraeni
Ìý
Dokumen tersebut membahas perbandingan vektor rata-rata dari dua populasi independen dan dua populasi tergantung. Secara ringkas, dokumen menjelaskan cara menguji hipotesis perbedaan rata-rata antar dua populasi, wilayah kepercayaan, dan selang kepercayaan hasil uji statistik. Contoh kasus diberikan untuk membandingkan hasil analisis kimia dari dua laboratorium berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik deskriptif dan inferensial, termasuk uji hipotesis parametrik dan non-parametrik. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang penggunaan statistik untuk menganalisis data penelitian kedokteran.
Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorik dengan
menghitung perbedaan antara frekuensi observasi dan frekuensi yang diharapkan. Dokumen
menjelaskan pengertian, rumus, syarat penggunaan, dan cara melakukan uji chi-square
menggunakan SPSS untuk menganalisis hubungan antara les privat dan hasil ujian siswa serta
hubungan antara risiko umur ibu dengan berat bayi lahir rendah
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis, termasuk pengertian, jenis-jenis, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Beberapa jenis uji hipotesis yang dijelaskan adalah uji hipotesis rata-rata populasi, uji hipotesis beda dua rata-rata populasi, dan uji hipotesis proporsi populasi. Contoh-contoh soal juga diberikan beserta penyelesaiannya untuk memperjelas penjelasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan statistik yang tepat untuk menganalisis data, khususnya membedakan antara statistik parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik memerlukan asumsi distribusi normal dan skala pengukuran tertentu, sedangkan statistik non-parametrik tidak memerlukan asumsi tersebut.
Dokumen tersebut membahas metode-metode statistik nonparametrik seperti uji tanda, uji Wilcoxon, uji Kruskal-Wallis, uji Mann-Whitney, koefisien korelasi peringkat Spearman, dan cara melakukan analisis untuk masing-masing metode.
Dokumen tersebut membahas tentang statistika dasar dan terapannya dalam kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian statistika, fungsi-fungsi statistika dalam kesehatan seperti perencanaan program kesehatan dan analisis penyakit, pengelompokan statistika menjadi deskriptif dan inferensial, serta penjelasan mengenai variabel penelitian, jenis data, dan teknik pengolahan dan penyajian data.
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)reno sutriono
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas data. Secara singkat, dibahas tentang cara menguji normalitas data menggunakan grafik ogive, tingkat kemiringan, uji Chi-Kuadrat, dan uji Liliefors. Juga dibahas tentang uji homogenitas menggunakan uji F dan uji Bartlett. Contoh kasus juga disajikan untuk mendemonstrasikan penggunaan uji-uji tersebut.
Dokumen ini membahas tentang senyawa fenolik, termasuk ciri-ciri struktur, klasifikasi, biosintesis melalui jalur shikimat, dan contoh senyawa fenolik sederhana seperti fenol, katekol, dan asam salisilat.
More Related Content
Similar to Uji Statistik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (20)
APG Pertemuan 6 : Inferensia Dua Faktor Rata-rataRani Nooraeni
Ìý
Dokumen tersebut membahas perbandingan vektor rata-rata dari dua populasi independen dan dua populasi tergantung. Secara ringkas, dokumen menjelaskan cara menguji hipotesis perbedaan rata-rata antar dua populasi, wilayah kepercayaan, dan selang kepercayaan hasil uji statistik. Contoh kasus diberikan untuk membandingkan hasil analisis kimia dari dua laboratorium berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik deskriptif dan inferensial, termasuk uji hipotesis parametrik dan non-parametrik. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang penggunaan statistik untuk menganalisis data penelitian kedokteran.
Uji chi-square digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorik dengan
menghitung perbedaan antara frekuensi observasi dan frekuensi yang diharapkan. Dokumen
menjelaskan pengertian, rumus, syarat penggunaan, dan cara melakukan uji chi-square
menggunakan SPSS untuk menganalisis hubungan antara les privat dan hasil ujian siswa serta
hubungan antara risiko umur ibu dengan berat bayi lahir rendah
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis, termasuk pengertian, jenis-jenis, dan langkah-langkah pelaksanaannya. Beberapa jenis uji hipotesis yang dijelaskan adalah uji hipotesis rata-rata populasi, uji hipotesis beda dua rata-rata populasi, dan uji hipotesis proporsi populasi. Contoh-contoh soal juga diberikan beserta penyelesaiannya untuk memperjelas penjelasan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan statistik yang tepat untuk menganalisis data, khususnya membedakan antara statistik parametrik dan non-parametrik. Statistik parametrik memerlukan asumsi distribusi normal dan skala pengukuran tertentu, sedangkan statistik non-parametrik tidak memerlukan asumsi tersebut.
Dokumen tersebut membahas metode-metode statistik nonparametrik seperti uji tanda, uji Wilcoxon, uji Kruskal-Wallis, uji Mann-Whitney, koefisien korelasi peringkat Spearman, dan cara melakukan analisis untuk masing-masing metode.
Dokumen tersebut membahas tentang statistika dasar dan terapannya dalam kesehatan. Terdapat penjelasan mengenai pengertian statistika, fungsi-fungsi statistika dalam kesehatan seperti perencanaan program kesehatan dan analisis penyakit, pengelompokan statistika menjadi deskriptif dan inferensial, serta penjelasan mengenai variabel penelitian, jenis data, dan teknik pengolahan dan penyajian data.
Pertemuan 11 (uji normalitas dan homogenitas)reno sutriono
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang uji normalitas dan homogenitas data. Secara singkat, dibahas tentang cara menguji normalitas data menggunakan grafik ogive, tingkat kemiringan, uji Chi-Kuadrat, dan uji Liliefors. Juga dibahas tentang uji homogenitas menggunakan uji F dan uji Bartlett. Contoh kasus juga disajikan untuk mendemonstrasikan penggunaan uji-uji tersebut.
Dokumen ini membahas tentang senyawa fenolik, termasuk ciri-ciri struktur, klasifikasi, biosintesis melalui jalur shikimat, dan contoh senyawa fenolik sederhana seperti fenol, katekol, dan asam salisilat.
Pelatihan resiliensi mahasiswa di Universitas Tanjungpura membahas efikasi diri dan layanan pelatihan motivasi pencapaian. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan ketahanan dan motivasi mahasiswa dalam menghadapi tantangan selama kuliah.
Dokumen tersebut membahas tentang zat, sifat-sifat zat, perubahan zat, dan konsep asam basa. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa zat dapat berupa padat, cair, atau gas, memiliki sifat ekstensif dan intensif, serta dapat mengalami perubahan fisis dan kimia. Dokumen juga menjelaskan konsep asam, basa, dan garam serta indikator asam basa.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar danÌýKnowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
Ìý
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptALEENMPP
Ìý
Uji Statistik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
1. UJI STATISTIK.
Oleh.
Dr.Resna AS MPH.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan.
Banten.
SERPONG.
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
2. Bagan Asosiasi
Peristiwa 1 Peristiwa 2
Uji Chi - sq
Not significant Significant
Eksperimen
Asosiasi Skunder Asosiasi Primer
‘Indirect’ ‘Direct’
Molekuler
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
3. Hal yg perlu diperhatikan dalam
Memilih Uji Statistik.
1. Jumlah variabel
2. Skala ukuran
3. Cara pengambilan sampel
4. Besar sampel
Untuk jumlah variabel, skala pengukuran, jumlah
dan cara pengambilan sampel yang berbeda
Pakai uji statistik yang berbeda
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
4. Jumlah Variabel.
Yaitu nilai atau sifat dari benda, orang, kejadian
atau segala sesuatu yang dapat bervariasi.
Misalnya:
1. variabel = Tinggi Badan.
2. variabel = Status kesehatan & imunisasi.
3. variabel = status kes, imunisasi & jenis
kelamin
Jumlah variabel tergatung dari pernyataan
penelitian
Untuk jumlah variabel yang berbeda
Pakai uji statistik yang berbeda
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
5. Skala Pengukuran.
Untuk skala pengukuran yang berbeda
Pakai uji statistik yang berbeda
Nominal dan ordinal : Non Parametrik
Interval dan rasio: Paremetrik &
Non Parametrik.
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
6. Cara Pengambilan Sampel.
Hal yang diperlu diparhatikan:
1. Indipenden/ unrelated: Pemilihan
Individu, tak dipengarui oleh faktor
tertentu
2. Dependent / releted: Pemilihan individu
yang dipengarui oleh faktor tertentu
Untuk cara pengambilan sampel yang
berbeda
Pakai uji statistik yang berbeda
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
7. Besar Sampel.
Hal yang perlu diperhatikan
Makin besar sampel maka mendekati
keadaan sebenarnya
Uji non parametrik sampel
kecil
Untuk jumlah sampel yang berbeda,
Pakai uji statistik yang berbeda
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
8. Tahap-tahap Uji Statistik.
Hal yang perlu diingat:
Uji statistik Stat.inferensial
Mengambil kesimpulan terhadap populasi
berdasarkan sampel dan memperoleh
kesimpulan tentang perbedaan 2 kelompok atau
lebih
Sebelum melakukan uji stat, tentukan:
• Ho dan batas kemaknaan
• Distribusi sampling dan uji stat yang sesuai
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
9. Hypotesis Nol (Ho)
Hipotesis yang dibuat untuk ditolak
menyatakan tidak ada perbedaan bila
Ho ditolak Hipotesis alternatif (Hi)
atau hipotesis penilaian yang diterima.
Hi diperoleh dari teori yang ada
(one atau two tail/ ekor)
Ho><Hi
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
10. Populasi Normal.
Asumsi
SAMPEL berasal dari populasi
dengan Distribusi Normal bila:
1. Mean = Median = Modus.
2. Mean, dan Standar Deviasi,
mempunyai nilai sebagai berikut.
X  1 SD = 68.3 %
X  2 SD = 95.5 %
X  3 SD = 99.7 %
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
11. Grafik Curve Normal.
Mean = Mediam = Modus
X  1 SD = 68.3 %
X  2 SD = 95.5 %
X  3 SD = 99.7 %
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
12. Distribusi Sampel.
Asumsi
Suatu kumpulan data yang banyak, bila
digambarkan akan merupakan distribusi normal
(central limit theorem)
Cara menentukan distribusi normal :
• Coefisien Of Variation (COV ) : < 20%.
• COV = SD / mean.
• Uji stat : 1 variabel
• Membandingkan letak (X – 3SD)-(X+3SD)
terhadap letak X dan nilai Range
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
13. Probabilitas (nilai p)
TINGKAT KEMAKNAAN (Alpha)
Makin kecil tingkat kemaknaan.
Makin kecil terjadi kesalahan kesimpulan
Roosner.B (1986) fundamental Statistics
0.01<p<0.05 : significant
0.001<p<0.01: highly significant
P<0.001 : very highly significant
P> 0.05 : not statiscally significant
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
14. Tingkat Kemaknaan.
Besar tingkat, kemaknaan pada kurva
normal digambarkan pada kedua ujung
kurva
• Gambar penolakan dapat digambarka pada
kedua ujung two tail test
• Bila pada satu ujung one tail test
• Bila uji Statistik hasilnya dalam daerah
penolakan (P < Alpha) Ho
ditolak
• Bila p > Alpha Ho diterima
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
15. Kesalahan Type Alpha & Beta.
Kemungkinan Ho salah disebut
• Kesalahan tipe I (alpha),
Menolak Ho, sebetulnya Ho tsb benar
• Kesalahan tipe II (Beta), Menerima
Ho, sebetulnya Ho tersebut salah
• 1 – Beta = Power
• Kekuatan uji statistik
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
17. UJI Parametrik.
Uji Parametrik :
• Dilakukan terhadap sekelompok data yang
mempunyai parameter yang jelas dan dapat
dihitung secara objektif
• Uji yang terkuat untuk menolak Ho,
bila Ho salah.
• Bila mempunyai cukup alasan untuk
memakai uji paremetrik, pakai
Uji Parametrik
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
18. Uji Non Parametrik.
Uji non parametrik
• Uji untuk data yang kurang memenui sarat
untuk uji parametrik
• Tidak memperdulikan distribusi. Populasi
normal atau tidak normal.
• Paling sesuai untuk sampel kecil
• Dapat dipakai untuk menganalisis data
dalam skala nominal dan ordinal
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
19. Degree of freedom.(df ).
• Derajat kebebasan.
• Df = n – 1.
• Jumlah yang diobservasi = n.
• Df dua kelompok atau tabel.
• Df = ( k – 1 ) ( r – 1 ).
• Colum / kolom.
• Row / baris.
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
20. Uji Chi- Square (X.2).
• Ada 2 jenis : yaitu Tabel 2x2 dan BxK
• Syarat
• 2x2 : Semua sel nilai E>5
• BxK : > 20% Nilai E>5
• Hasil : Bandingkan dengan nilai kritis tabel X²
Bila X² > NK Ho ditolak dan ><
Rumus:
(O-E)²
X² =
E
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
21. Uji Fisher’ Exact.
• Tes asosiasi antara 2 variabel
• Merupakan test alternatif bila X2 tak
memenuhi syarat
• Buat tabel hasil penelitian
• Buat tabel ekstrim (dapat >1)
• P= p1+po
(a+c)!(b+d)!(c+d)!(a+b)
P =
n!a!b!c!d
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
22. Kolmogorov-Smirnov test.
• Untuk 2 var yang bersifat independent
• Bentuk tabel besar
• Buat tabel frek.komulatif
• Hitung d untuk tiap kolom
• Tentuka D maksimum
• Nilai kritis Tabel X² dengan db = 2
n1 n2
X² = 4D²
n1 = n2
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
24. Unpaired T- test.
Untuk membandingkan 2 sampel
X1-X2
T =
S gab. · 1/n1+1/n2
· S gab=· {(n1-1)s² +(n2-1)s² }
n1+n2-2
· Nilai p lihat nilai tabel T
dengan db = n1+n2-2
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
25. Paired T – test.
• Untuk 2 sampel kecil yang dependent
• D = rata-rata perbedaan 2 sempel
• S = Standar deviasi
• N = Jumlah pasangan
• P = Lihat tabel T, db = I, t.nk
Ho ditolak
D
T =
S / Vn
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
26. Z - Test.
• Untuk 2 sampel dengan n > 30
• Nilai Z dilihat pada tabel normal
X1-X2
Z =
(SX1²/nX = SX2²/nX2)
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
27. Nilai Kurve Normal.
• Nilai Z dilihat pada tabel normal
p = 0.1 0.05 .02 .01 .002 .001
z = 1.65 1.96 2.37 2.58 3.09 3.29
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
28. Z – test 1 sampel.
• Untuk 1 sampeldengan n > 30
• Nilai Z dilihat pada tabel normal
• Nilai p didapat dengan membandingkan
nilai Z dengan nilai kritis
X – H
Z =
S/ n
29. Analisa Korelasi.
• Untuk 2 sampel dengan variabel
kuantitatif / continuos
n Σ XY – (Σ X)(Σ X)
R =
{nΣX²-Σ(X)²}{ΣY²-Σ(Y)²}
STIKes BANTEN.
021. 7587 1242 / 5.
BSD City.
30. Korelasi.
Nilai korelasi antara –1--- + 1
• Kuatnya hubungan = r.
• R > 0.7 sangat kuat
• R = 0.7-0.5 kuat
• R = 0.5—0.25 cukup
• R = > 0.25 tak ada korelasi
31. Nilai Korelasi Populasi.
• Untuk itu perlu uji hipotesis
• Nilai t dapat pada tabel t
• Nilai t > NK Ho
ditolak
n-2
T = r
(I-r)
32. Evaluasi Garis Regresi.
1. Menghitung r²
2. Menghitung hipotesis
3. Kesimpulan dengan tidak melihat
nilai T (NK)
Ho diterima atau ditilak
33. Analisa Garis Regresi.
• Hubungan 2 variabel dapat memprediksi
perubahan pada variabel dependen
n Σ XY – (Σ X)(Σ X)
r =
{nΣ X²}{nΣ Y²}
a = Y - bX
34. Tingkat Pengukuran dan Test Statistik yang
cocok untuk masing- masing Tingkat.
SKALA HUBUNGAN YG
MEMBATASI.
CONTOH STAT.
YG COCOK.
T. STATISTIK
YG SESUAI.
NOMINAL.
ORDINAL.
EKIUVALENSI
EKIUVALENSI
LEBIH BESAR
DARI
MODUS
FREQUENSI
KOEF.
KONTINGENSI.
MEDIAN.
PERSENTIL.
SPEARMAN rs.
KENDALL t.
KENDALL w.
NON
PARAMETRIK.
NON
PARAMETRIK.
.
35. SKALA HUBUNGAN YG
MEMBATASI.
CONTOH STAT.
YG COCOK.
T. STATISTIK
YG SESUAI.
INTERVAL
RASIO.
EKIUVALENSI.
LEBIH BESAR
DARI.
RASIO
SEMBARANG 2
INTERVAL
DIKETAHUI.
•IDEM DIATAS
+
RASIO
SEMBARANG 2
HARGA SKALA
DIKETAHUI.
MEAN.
DEV. STANDAR
KORELASI
PEARSON.
KARELASI
MOMEN HASIL
X GANDA.
MEAN
GEOMETRIK.
KOEFISIEN
VARIASI.
NON
PARAMETRIK.
DAN.
PARAMETRIK..
NON
PARAMETRIK.
DAN.
PARAMETRIK..
36. Pemilihan Uji Statistik.
VARIABEL. NOMINAL. ORDINAL.
UJI.
DUA
KATA
GORI
DUA
KATA
GORI
ATAU
LEBIH
KATA
GORI.
SKOR.
BINO
MIAL.
CHI
SQUARE
K.S.
37. Dua Variabel tidak berkaitan.
VARIABEL
DUA.
SKOR
DISTRIBUSI
NORMAL.
PEARSON r.
N
O
M
I
O
R
D
I
VARIABEL SATU.
2 KEL > 3 KEL
NOMINAL. ORDINAL.
SKOR DIST NORM
INTERVAL.
SKOR
KEL.
2
KELOMPOK
= / > DARI
3 KELOM
SKOR.
KELOMPOK.
CHI
SQUARE
FISHER
CHI
SQUARE
MANN
WHIT
KRUSK
WALLIS
KENDALL’ S
KEN
DALL
ANOVAR 1
FAKTOR.
ANOVAR
TREND.
38. Dua Variabel berkaitan.
VARIABEL II
ANOVAR
VARIABEL I
I
T
E
R
V
A
L
O
R
D
I
N
2
KELOM
POK
= > 3
KELOM
POK
KELOM
POK.
t BERKAITAN
ATAU
ANOVAR.
ANOVAR
2 FACTOR.
PAGE’
sL
2 KEL. 3 > KEL KEL. SCORE
Mc.
NEMAR
COECH
RAN Q.
SIGN
TEST.
WILCOX
-