際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Nama : Ketut Setianingsih
NIM : 2207011973
PENDIDIKAN INKLUSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR
2023
Definisi dan Jenis Kebutuhan Khusus
Penggunaan istilah luar biasa
masih menimbulkan perbedaan
persepsi di kalangan pendidik
sendiri, Mulyono Abdulrachman
(2000)
Untuk itu penting memahami
berbagai istilah yang terkait
dengan pendidikan khusus dan
dapat mengidentifikasi jenis-jenis
kebutuhan khusus
1) Definisi Berbagai Istilah
2) Klasifikasi Anak Dengan Kebutuhan
Khusus
A. Definisi Berbagai Istilah
Beberapa istilah yang pernah digunakan di Indonesia:
pendidikan luar biasa,
1) anak luar biasa,
2) keluarbiasaan,
3) pendidikan khusus,
4) kebutuhan khusus,
5) anak berkebutuhan khusus
istilah-istilah dalam bahasa Inggris, seperti:
1) impairment,
2) exceptional children,
3) disability,
4) disorder.
Memperkaya wawasan
tentang pendidikan
khusus.
Anak Luar Biasa (ALB)
1) anak luar biasa digunakan sebelum UU No.20/2003
tentang Sisdiknas; pendidikan bagi anak-anak ini
disebut: Pendidikan Luar Biasa (PLB).
2) Keluarbiasaan, merupakan kata benda yang berasal dari
kata sifat luar biasa, yang dapat disejajarkan dengan kata
exceptional dalam bahasa Inggris. Anak luar biasa
(ALB) adalah anak yang mempunyai sesuatu yang luar
biasa yang secara signifikan membedakannya dengan
anak- anak seusia pada umumnya (posistif-negatif).
Oleh karena itu, anak luar biasa (ALB) adalah anak-
anak yang mempunyai kekurangan dan yang
mempunyai kelebihan.
Dalam PP No. 17/2010
tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan
Pendidikan, anak luar
biasa disebut sebagai
peserta didik berkelainan
Pendidikan Khusus
Istilah Pendidikan Khusus: sejak berlakunya UU No. 20/2003
tentang Sisdiknas, Pasal 32, ayat 1 merupakan pendidikan bagi
peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,
sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Istilah anak luar biasa dan keluarbiasaan tidak dipakai lagi, tetapi
diganti dengan istilah peserta didik berkelainan (PP No. 17/2010,
Pasal 29).
Kebutuhan Khusus
Kebutuhan khusus: sebagai kebutuhan khas setiap
anak terkait dengan kondisi fisik, emosional,
mental, sosial, dan/atau kecerdasan atau bakat
istimewa yang dimilikinya.
Misalnya,anak tuna rungu akan terbantu dalam
pembelajaran dengan lebih banyak berinteraksi
melalui penglihatan. Anak dengan kecerdasan atau
bakat istimewa akan terbantu dalam proses
pembelajaran jika materi diperkaya.
Kebutuhan khusus
berfungsi mengembangkan
potensi anak secara
optimal.
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 Anak berkebutuhan khusus, dalam bahasa Inggris
disebut sebagai special need children atau special
need students atau child with special needs.
 Istilah Anak Luar Biasa (ALB) menjadi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK),
 keluarbiasaan diganti dengan kelainan.
 UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, anak
berkebutuhan khusus: anak yang karena kondisi fisik,
emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki
kecerdasan atau bakat istimewa memerlukan bantuan
khusus dalam pembelajaran
Perubahan istilah
adalah untuk
menekankan sisi
positif dari anak-
anak, mnghindari
sisi negatif anak.
Sekolah Luar Biasa (SLB)
 istilah Sekolah Luar Biasa (SLB) masih tetap digunakan dalam perundang-
undangan, seperti PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal
35 dan PP No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,
Pasal 133, yaitu
 Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB),
 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
 Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan
 Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN
KEBUTUHAN KHUSUS
Kategori anak/ peserta didik dengan kelainan atau kebutuhan
khusus berdasarkan jenis penyimpangan, menurut Mulyono
Abdulrachman (2000) dibuat untuk keperluan pembelajaran.
Kategori tersebut adalah sebagai berikut:
B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN
KEBUTUHAN KHUSUS
1) Kelompok yang mengalami penyimpangan atau kelainan dalam bidang
intelektual, terdiri dari anak yang luar biasa cerdas (intellectually superior) dan
anak yang tingkat kecerdasannya rendah atau tunagrahita.
2) Kelompok yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan yang terjadi
karena hambatan sensoris atau indra, terdiri dari anak tunanetra dan tunarungu.
3) Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan gangguan komunikasi.
4) Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku, yang terdiri dari anak
tunalaras dan penyandang gangguan emosi, termasuk autis.
5) Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/penyimpangan ganda atau
berat dan sering disebut sebagai tunaganda.
B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN
KEBUTUHAN KHUSUS
PP No. 17/2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan, Pasal 129, ayat 3
menetapkan 12 jenis peserta didik berkelainan, yaitu: tunanetra, tunarungu, tunawicara,
tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi
korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain, serta yang memiliki
kelainan lain.
Di samping itu, disebutkan juga kelainan yang merupakan gabungan dari dua atau lebih jenis
kelainan. Di dalam kelompok peserta didik berkelainan ini tidak dimasukkan anak berbakat,
padahal dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, kelompok peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa termasuk dalam kelompok yang memerlukan pendidikan khusus.
Oleh karena di sekolah dasar biasa sangat mungkin terdapat anak-anak dengan potensi kecerdasan
atau bakat istimewa, dalam modul ini, kelompok anak berbakat dikaji sebagai salah satu kelompok
yang juga memiliki kebutuhan khusus.
B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN
KEBUTUHAN KHUSUS
PP No. 17/2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan, Pasal 129, ayat 3
menetapkan 12 jenis peserta didik berkelainan, yaitu: tunanetra, tunarungu, tunawicara,
tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi
korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain, serta yang memiliki
kelainan lain.
Di samping itu, disebutkan juga kelainan yang merupakan gabungan dari dua atau lebih jenis
kelainan. Di dalam kelompok peserta didik berkelainan ini tidak dimasukkan anak berbakat,
padahal dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, kelompok peserta didik yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa termasuk dalam kelompok yang memerlukan pendidikan khusus.
Oleh karena di sekolah dasar biasa sangat mungkin terdapat anak-anak dengan potensi kecerdasan
atau bakat istimewa, dalam modul ini, kelompok anak berbakat dikaji sebagai salah satu kelompok
yang juga memiliki kebutuhan khusus.
B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN
KEBUTUHAN KHUSUS
Dilihat dari arah penyimpangan, jenis kebutuhan khusus dapat
dibagi menjadi dua kategori, yaitu
1) kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di atas normal,
yaitu melebihi batas normal dalam bidang kemampuan,
disebut juga sebagai anak berbakat atau gifted and talented
person.
2) kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di bawah
normal.
B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN
KEBUTUHAN KHUSUS
Dilihat dari arah penyimpangan, jenis kebutuhan khusus dapat dibagi menjadi dua kategori,
yaitu
1) kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di atas normal, yaitu melebihi batas normal
dalam bidang kemampuan, disebut juga sebagai anak berbakat atau gifted and talented
person.
2) kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di bawah normal, dengan kondisi sangat
beragam. (1) tunanetra: kurang penglihatan, (2) tunarungu: mengalami gangguan
pendengaran, (3) gangguan komunikasi: gangguan bicara dan gangguan bahasa, (4)
tunagrahita: cacat mental adalah kemampuan mental yang berada di bawah normal, (5)
tunadaksa: cacat fisik., (6) tunalaras: gangguan emosi, (7) berkesulitan belajar: tidak
mampu mencapai prestasi yang seharusnya karena mendapat kesulitan belajar, dan (8)
tunaganda: menyandang lebih dari satu jenis kelainan.

More Related Content

Similar to Pengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdf (20)

Persentasi metode penelitian
Persentasi metode penelitianPersentasi metode penelitian
Persentasi metode penelitian
agus elpin
Anak Berkebutuhan khusus hyjhfdtyfygyg.pptx
Anak Berkebutuhan khusus hyjhfdtyfygyg.pptxAnak Berkebutuhan khusus hyjhfdtyfygyg.pptx
Anak Berkebutuhan khusus hyjhfdtyfygyg.pptx
RioYonatan
PPT-UEU-Psikologi-Anak-Luar-Biasa-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Anak-Luar-Biasa-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Psikologi-Anak-Luar-Biasa-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Anak-Luar-Biasa-Pertemuan-3.ppt
AgusSaepulMilah
Definisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khususDefinisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khusus
Zeffy Akmal
Penelitian identifikasi-dan-sosialisasi-anak-berkebutuhan-khusus-di-sekolah-umum
Penelitian identifikasi-dan-sosialisasi-anak-berkebutuhan-khusus-di-sekolah-umumPenelitian identifikasi-dan-sosialisasi-anak-berkebutuhan-khusus-di-sekolah-umum
Penelitian identifikasi-dan-sosialisasi-anak-berkebutuhan-khusus-di-sekolah-umum
iwan Alit
Artikel konseptual abk
Artikel konseptual abkArtikel konseptual abk
Artikel konseptual abk
Prisca Miftachul Ana
Peran pengasuhan orangtua anak berkebutuhan khusus dalam aktivitas olahraga ...
Peran pengasuhan orangtua  anak berkebutuhan khusus dalam aktivitas olahraga ...Peran pengasuhan orangtua  anak berkebutuhan khusus dalam aktivitas olahraga ...
Peran pengasuhan orangtua anak berkebutuhan khusus dalam aktivitas olahraga ...
Yudi Kurniawan
PPTABK_KELOMPOK1_20241112_223650_0000.pptx
PPTABK_KELOMPOK1_20241112_223650_0000.pptxPPTABK_KELOMPOK1_20241112_223650_0000.pptx
PPTABK_KELOMPOK1_20241112_223650_0000.pptx
nihayahzaen
Aksi Nyata Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Aksi Nyata Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan KhususAksi Nyata Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Aksi Nyata Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Risdiana Hidayat
4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdf
phpqnz
Ina-1.pptx
Ina-1.pptxIna-1.pptx
Ina-1.pptx
Marthamalo
Pembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus_ok.pptx
Pembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus_ok.pptxPembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus_ok.pptx
Pembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus_ok.pptx
AhmadSobari30
Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA...
Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA...Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA...
Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA...
Dwitya Sobat Ady Dharma
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Muhammad Hamdani
Komitmen guru
Komitmen guruKomitmen guru
Komitmen guru
Ida Arshad
KARAKTERISTIK Anak Berkebutuhan Khusus.ppt
KARAKTERISTIK Anak Berkebutuhan Khusus.pptKARAKTERISTIK Anak Berkebutuhan Khusus.ppt
KARAKTERISTIK Anak Berkebutuhan Khusus.ppt
SetyaAdyKurniawan
Mengenal dan Memahami ABK BY INDAH PERMATA SARI .pptx
Mengenal dan Memahami ABK  BY INDAH PERMATA SARI .pptxMengenal dan Memahami ABK  BY INDAH PERMATA SARI .pptx
Mengenal dan Memahami ABK BY INDAH PERMATA SARI .pptx
IinIndah14
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
binahongmemo
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docxTugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
Tugas Makalah Instika Annuqayah Guluk- Guluk .docx
Ketua LBM MWC NU Lenteng 2022-2026
Assignment PKU
Assignment PKUAssignment PKU
Assignment PKU
shantini raman
Persentasi metode penelitian
Persentasi metode penelitianPersentasi metode penelitian
Persentasi metode penelitian
agus elpin
Anak Berkebutuhan khusus hyjhfdtyfygyg.pptx
Anak Berkebutuhan khusus hyjhfdtyfygyg.pptxAnak Berkebutuhan khusus hyjhfdtyfygyg.pptx
Anak Berkebutuhan khusus hyjhfdtyfygyg.pptx
RioYonatan
PPT-UEU-Psikologi-Anak-Luar-Biasa-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Anak-Luar-Biasa-Pertemuan-3.pptPPT-UEU-Psikologi-Anak-Luar-Biasa-Pertemuan-3.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Anak-Luar-Biasa-Pertemuan-3.ppt
AgusSaepulMilah
Definisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khususDefinisi anak berkebutuhan khusus
Definisi anak berkebutuhan khusus
Zeffy Akmal
Penelitian identifikasi-dan-sosialisasi-anak-berkebutuhan-khusus-di-sekolah-umum
Penelitian identifikasi-dan-sosialisasi-anak-berkebutuhan-khusus-di-sekolah-umumPenelitian identifikasi-dan-sosialisasi-anak-berkebutuhan-khusus-di-sekolah-umum
Penelitian identifikasi-dan-sosialisasi-anak-berkebutuhan-khusus-di-sekolah-umum
iwan Alit
Peran pengasuhan orangtua anak berkebutuhan khusus dalam aktivitas olahraga ...
Peran pengasuhan orangtua  anak berkebutuhan khusus dalam aktivitas olahraga ...Peran pengasuhan orangtua  anak berkebutuhan khusus dalam aktivitas olahraga ...
Peran pengasuhan orangtua anak berkebutuhan khusus dalam aktivitas olahraga ...
Yudi Kurniawan
PPTABK_KELOMPOK1_20241112_223650_0000.pptx
PPTABK_KELOMPOK1_20241112_223650_0000.pptxPPTABK_KELOMPOK1_20241112_223650_0000.pptx
PPTABK_KELOMPOK1_20241112_223650_0000.pptx
nihayahzaen
Aksi Nyata Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Aksi Nyata Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan KhususAksi Nyata Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Aksi Nyata Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Risdiana Hidayat
4_bab1.pdf
4_bab1.pdf4_bab1.pdf
4_bab1.pdf
phpqnz
Pembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus_ok.pptx
Pembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus_ok.pptxPembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus_ok.pptx
Pembelajaran dengan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus_ok.pptx
AhmadSobari30
Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA...
Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA...Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA...
Materi pengayaan pengantar pendidikan anak berkebutuhan khusus sesi 1 (DWITYA...
Dwitya Sobat Ady Dharma
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2Makalah Perbedaan individu dalam  belajar 2
Makalah Perbedaan individu dalam belajar 2
Muhammad Hamdani
Komitmen guru
Komitmen guruKomitmen guru
Komitmen guru
Ida Arshad
KARAKTERISTIK Anak Berkebutuhan Khusus.ppt
KARAKTERISTIK Anak Berkebutuhan Khusus.pptKARAKTERISTIK Anak Berkebutuhan Khusus.ppt
KARAKTERISTIK Anak Berkebutuhan Khusus.ppt
SetyaAdyKurniawan
Mengenal dan Memahami ABK BY INDAH PERMATA SARI .pptx
Mengenal dan Memahami ABK  BY INDAH PERMATA SARI .pptxMengenal dan Memahami ABK  BY INDAH PERMATA SARI .pptx
Mengenal dan Memahami ABK BY INDAH PERMATA SARI .pptx
IinIndah14
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
523013580 Pp Abk Fisik Kelompok untuk presentasi
binahongmemo

More from vaprakeswara (8)

Pengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdf
Pengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdfPengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdf
Pengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdf
vaprakeswara
Abhyasa yoga
Abhyasa yogaAbhyasa yoga
Abhyasa yoga
vaprakeswara
Yoga dan bhakti
Yoga dan bhaktiYoga dan bhakti
Yoga dan bhakti
vaprakeswara
Siwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayanaSiwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayana
vaprakeswara
Siwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayanaSiwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayana
vaprakeswara
Awighnam astu
Awighnam astuAwighnam astu
Awighnam astu
vaprakeswara
Siwa nirmala VS niskalanko narayana
Siwa nirmala VS niskalanko narayanaSiwa nirmala VS niskalanko narayana
Siwa nirmala VS niskalanko narayana
vaprakeswara
Siwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayanaSiwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayana
vaprakeswara
Pengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdf
Pengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdfPengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdf
Pengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdf
vaprakeswara
Yoga dan bhakti
Yoga dan bhaktiYoga dan bhakti
Yoga dan bhakti
vaprakeswara
Siwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayanaSiwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayana
vaprakeswara
Siwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayanaSiwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayana
vaprakeswara
Siwa nirmala VS niskalanko narayana
Siwa nirmala VS niskalanko narayanaSiwa nirmala VS niskalanko narayana
Siwa nirmala VS niskalanko narayana
vaprakeswara
Siwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayanaSiwa nirmala niskalanko narayana
Siwa nirmala niskalanko narayana
vaprakeswara

Recently uploaded (20)

PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
Kanaidi ken
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
poenyarha
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdfPPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
PPT STASE 1nbdjwbjdhjsankswjiswjiwjsoasaosqoskq.pdf
ListiawatiAMdKeb
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
1 PPT PENERAPAN PUNGSI DANTUGAS 2 P3K OK.pdf
SofyanSkmspd
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Pelatihan *"PTK 007 (Rev-5 Thn 2023) + Perhitungan...
Kanaidi ken
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Danantara:  Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...
Dadang Solihin
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 41.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
1.2 Algoritma SAINS KOMPUTER TINGKATAN 4
NORMUHAMADBINYAACOBK
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
poenyarha
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehatKiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
Kiraan Kadar Nadi Karvonen nadi mak nadi rehat
ssuser7d8dcb
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdfBRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
BRIEF SAPA RAMADHAN Universitas Al-Falah As-Sunniyah Kencong Jember 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
1. RPT SAINS SMK TINGKATAN 1 2025 KUMPULAN B BY CIKGU GORGEOUS.docx
shafiqsmkamil
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptxPresentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
Presentasi-Persuasif-Program-Sekolah-Berbasis-Data-SDN-Tegalwangi-2025 (3).pptx
sdntegalwangi
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptxPPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
PPT Qurdis Bab 4 kelas IX MTs/SMP SMT 2.pptx
hendipurnama1
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana

Pengertian Pendidikan Inklusi-Ketut Setianingsih.pdf

  • 1. Nama : Ketut Setianingsih NIM : 2207011973 PENDIDIKAN INKLUSI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA DAN SENI UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR 2023
  • 2. Definisi dan Jenis Kebutuhan Khusus Penggunaan istilah luar biasa masih menimbulkan perbedaan persepsi di kalangan pendidik sendiri, Mulyono Abdulrachman (2000) Untuk itu penting memahami berbagai istilah yang terkait dengan pendidikan khusus dan dapat mengidentifikasi jenis-jenis kebutuhan khusus 1) Definisi Berbagai Istilah 2) Klasifikasi Anak Dengan Kebutuhan Khusus
  • 3. A. Definisi Berbagai Istilah Beberapa istilah yang pernah digunakan di Indonesia: pendidikan luar biasa, 1) anak luar biasa, 2) keluarbiasaan, 3) pendidikan khusus, 4) kebutuhan khusus, 5) anak berkebutuhan khusus istilah-istilah dalam bahasa Inggris, seperti: 1) impairment, 2) exceptional children, 3) disability, 4) disorder. Memperkaya wawasan tentang pendidikan khusus.
  • 4. Anak Luar Biasa (ALB) 1) anak luar biasa digunakan sebelum UU No.20/2003 tentang Sisdiknas; pendidikan bagi anak-anak ini disebut: Pendidikan Luar Biasa (PLB). 2) Keluarbiasaan, merupakan kata benda yang berasal dari kata sifat luar biasa, yang dapat disejajarkan dengan kata exceptional dalam bahasa Inggris. Anak luar biasa (ALB) adalah anak yang mempunyai sesuatu yang luar biasa yang secara signifikan membedakannya dengan anak- anak seusia pada umumnya (posistif-negatif). Oleh karena itu, anak luar biasa (ALB) adalah anak- anak yang mempunyai kekurangan dan yang mempunyai kelebihan. Dalam PP No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, anak luar biasa disebut sebagai peserta didik berkelainan
  • 5. Pendidikan Khusus Istilah Pendidikan Khusus: sejak berlakunya UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, Pasal 32, ayat 1 merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Istilah anak luar biasa dan keluarbiasaan tidak dipakai lagi, tetapi diganti dengan istilah peserta didik berkelainan (PP No. 17/2010, Pasal 29).
  • 6. Kebutuhan Khusus Kebutuhan khusus: sebagai kebutuhan khas setiap anak terkait dengan kondisi fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau kecerdasan atau bakat istimewa yang dimilikinya. Misalnya,anak tuna rungu akan terbantu dalam pembelajaran dengan lebih banyak berinteraksi melalui penglihatan. Anak dengan kecerdasan atau bakat istimewa akan terbantu dalam proses pembelajaran jika materi diperkaya. Kebutuhan khusus berfungsi mengembangkan potensi anak secara optimal.
  • 7. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Anak berkebutuhan khusus, dalam bahasa Inggris disebut sebagai special need children atau special need students atau child with special needs. Istilah Anak Luar Biasa (ALB) menjadi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), keluarbiasaan diganti dengan kelainan. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, anak berkebutuhan khusus: anak yang karena kondisi fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki kecerdasan atau bakat istimewa memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran Perubahan istilah adalah untuk menekankan sisi positif dari anak- anak, mnghindari sisi negatif anak.
  • 8. Sekolah Luar Biasa (SLB) istilah Sekolah Luar Biasa (SLB) masih tetap digunakan dalam perundang- undangan, seperti PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 35 dan PP No. 17/2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 133, yaitu Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
  • 9. B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS Kategori anak/ peserta didik dengan kelainan atau kebutuhan khusus berdasarkan jenis penyimpangan, menurut Mulyono Abdulrachman (2000) dibuat untuk keperluan pembelajaran. Kategori tersebut adalah sebagai berikut:
  • 10. B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS 1) Kelompok yang mengalami penyimpangan atau kelainan dalam bidang intelektual, terdiri dari anak yang luar biasa cerdas (intellectually superior) dan anak yang tingkat kecerdasannya rendah atau tunagrahita. 2) Kelompok yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan yang terjadi karena hambatan sensoris atau indra, terdiri dari anak tunanetra dan tunarungu. 3) Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan gangguan komunikasi. 4) Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku, yang terdiri dari anak tunalaras dan penyandang gangguan emosi, termasuk autis. 5) Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/penyimpangan ganda atau berat dan sering disebut sebagai tunaganda.
  • 11. B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS PP No. 17/2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan, Pasal 129, ayat 3 menetapkan 12 jenis peserta didik berkelainan, yaitu: tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain, serta yang memiliki kelainan lain. Di samping itu, disebutkan juga kelainan yang merupakan gabungan dari dua atau lebih jenis kelainan. Di dalam kelompok peserta didik berkelainan ini tidak dimasukkan anak berbakat, padahal dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, kelompok peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa termasuk dalam kelompok yang memerlukan pendidikan khusus. Oleh karena di sekolah dasar biasa sangat mungkin terdapat anak-anak dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, dalam modul ini, kelompok anak berbakat dikaji sebagai salah satu kelompok yang juga memiliki kebutuhan khusus.
  • 12. B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS PP No. 17/2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan, Pasal 129, ayat 3 menetapkan 12 jenis peserta didik berkelainan, yaitu: tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, berkesulitan belajar, autis, memiliki gangguan motorik, menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lain, serta yang memiliki kelainan lain. Di samping itu, disebutkan juga kelainan yang merupakan gabungan dari dua atau lebih jenis kelainan. Di dalam kelompok peserta didik berkelainan ini tidak dimasukkan anak berbakat, padahal dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas, kelompok peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa termasuk dalam kelompok yang memerlukan pendidikan khusus. Oleh karena di sekolah dasar biasa sangat mungkin terdapat anak-anak dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa, dalam modul ini, kelompok anak berbakat dikaji sebagai salah satu kelompok yang juga memiliki kebutuhan khusus.
  • 13. B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS Dilihat dari arah penyimpangan, jenis kebutuhan khusus dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu 1) kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di atas normal, yaitu melebihi batas normal dalam bidang kemampuan, disebut juga sebagai anak berbakat atau gifted and talented person. 2) kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di bawah normal.
  • 14. B. KLASIFIKASI ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS Dilihat dari arah penyimpangan, jenis kebutuhan khusus dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu 1) kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di atas normal, yaitu melebihi batas normal dalam bidang kemampuan, disebut juga sebagai anak berbakat atau gifted and talented person. 2) kebutuhan khusus yang terkait dengan kondisi di bawah normal, dengan kondisi sangat beragam. (1) tunanetra: kurang penglihatan, (2) tunarungu: mengalami gangguan pendengaran, (3) gangguan komunikasi: gangguan bicara dan gangguan bahasa, (4) tunagrahita: cacat mental adalah kemampuan mental yang berada di bawah normal, (5) tunadaksa: cacat fisik., (6) tunalaras: gangguan emosi, (7) berkesulitan belajar: tidak mampu mencapai prestasi yang seharusnya karena mendapat kesulitan belajar, dan (8) tunaganda: menyandang lebih dari satu jenis kelainan.