際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Interview Konseling
Pengertian Wawancara Konseling.
Wawancara adalah tanya-jawab dengan seseorang
untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya
tentang suatu hal atau masalah. Konseling adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seseorang ahli (seorang
konselor) kepada individu yang sedang mengalami
suatu masalah (seorang klien) yang bermuara
kepada teratasinya masalah yang dihadapi oleh
klien.
Macam-Macam Wawancara Konseling
A. Wawancara Model Trait Factor counseling
Wawancara ini membahas tentang permasalahan bakat,
minat dan kemampuan diri yang sesuai yang kemudian
dapat diterapkan dalam pekerjaan. Wawancara ini
memiliki langkah-langkah kerja yaitu:
1. Membangun hubungan pribadi.
2. Mendengarkan dengan perhatian, ungkapan, pikiran
dan perasaan.
3. Mengadakan analisis kasus.
4. Membantu mengintegrasikan semua data.
5. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling.
B. Wawancara Model Pelaksanaan Konseling
Behavioristik
Wawancara ini membahas tentang masalah yang
berhubungan dengan lingkungan atau pengalaman yang
mempengaruhi tingkah laku. Langkah-langkah kerjanya
adalah :
1. Membangun hubungan pribadi.
2. Mendengarkan dengan perhatian.
3. Menganalisis kasus.
4. Membantu menentukan penyelesaian yang
memuaskan.
5. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling.
C. Wawancara Model Pelaksanaan Ratiinal-Emitive
Therapy
Wawancara ini membahas tentang permasalahn yang
irasional sehinngga menjadi rasional. Langkah kerja yang
harus dilakukan adalah :
1. Membangun hubungan pribadi.
2. Mendengarkan dengan perhatian.
3. Menganalisis kasus.
4. Membantu untuk menemukan jalan kekuar dari
masalah.
5. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling.
D. Wawancara Model Pelakasanaan Konseling untuk
Penyesuaian Diri
Wawancara ini membahas tentang permasalahan
penyesuaian diri. Langkah kerja dalam wawancara ini
adalah :
1. Membangun hubungan pribadi
2. Mendengarkan dengan perhatian
3. Menganalisis kasus.
4. Membantu menemukan sikap dan tindakan yang
tepat supaya masalahnya dapat terselesaikan.
5. Mengakhiri hubungan
E. Wawancara Model Pelaksanaan Konseling untuk
Membuat Pilihan.
Wawancara ini membahas tentang permasalahan dan
membuat pilihan tetapi bukan pilihan studi atau pekerjaan.
Langkah yang harus dikerjakan adalah :
1. Membangun hubungan pribadi.
2. Mendengarkan dengan perhatian.
3. Menganalisis kasus.
4. Membantu untuk menerapkan bagi didrinya sendiri
apa yang diharapkan dan kemudian membantu
menentukan pilihan dengan mempertimbangkan
kebihan dan kelemahan.
5. Mengakhiri hubungan dengan konseling.
J Rich sebagaimana dikutip oleh Baker (1990 :11) mengklasifikasikan
wawancara konsleing ke dalam beberapa fungsi utama yang berkaitan
dalam wawancara terhadap anak dan remaja yaitu :
 wawancara penelusuran fakta (fact-finding interviews). Wawancara ini dibuat untuk
menemukan informasi-informasi yang sangat dibutuhkan. Dalam setting klinis
wawancara ini mencari datadata historis yang berkaitan dengan keadaan individu,
keadaan keluarga, dan informasi kondisi-kondisi spesifik anak dan situasi sosial yang
melingkupinya. Pewawancara dapat juga mencari akta-fakta berupa keadaan
emosional dan keadaan stabilitas mental yang bersangkutan ct-giving information.
 Wawancara pemberian fakta ( fact-giving information). Wawancara ini merupakan
suatu proses dimana pewawancara member informasi kepada klien yang
diwawancarai. Pada umumnya wawancaraini tidak digunakan dalam kepentingan
klienis hanya berkaitan dengan kepentingan konseling, pemberian fakta dapat berua
pewawancara menginforrmasikan kepada klien tentang assessmen, hasil tes
psikologis, hasil-hasil diagnostik dan mendiskusikan pilihan-pilihan dalam mengatur
situasi masalah.
 Wawancara terapi (treatment interview). Wawacara ini sering kali digunakan untuk
memberikan perosedur-prosedur terapi yang berfungsi untuk mengatasi atau
menyembuhkan klien dari situasi nerotis dan psikotis yang dialaminya.
Kaidah Wawancara Konseling
Sebelum melakukan wawancara, konselor harus mengetahui
kaidah wawancara. Menurut Darley ada empat kaidah dalam
melakukan wawancara,yaitu :
1. Dalam wawancara seorang konselor tidak memberikan
ceramah/terlalu banyak bicara.
2. Dalam wawancara konselor harus yakin bahwa dirinya
diperlukan dan pertolongannya dibutuhkan.
3. Dalam berbicara harus dapat di mengerti oleh klien.
4. Adanya rasa empati konselor memahami diri klien dank
klien pun mengerti bahwa dirinya sedang dipahami oleh
konselor.
Teknik Wawancara Konseling
Menurut B.J.O. Crites dalam bukunya Career Counseling, models,
Methods and Materials mengutarakan bahwa ada 22 teknik dalam
wawancara yaitu :
1. Dalam membuka wawancara seharusnya dapat menyentuh rasa
haru dari klien.
2. Menggugah klien untuk berbicara, sehingga konselor dapat
mengadakan pertanyaan dan pertanyaan yang diberikan tidak
memungkinkan jawaban ya atau tidak tetapi pertanyaan yang
dapat memberi kesempatan klien untuk berbicara.
3. Mengungkapkan perlakuan atau batuan konselor sebelumnya.
4. Hindari berbicara kepada klien atau memotong atau mendahului
pembicaraan klien.
5. Menerima dan merespon sikap dan perasaan klien seolah-olah
konselor masuk kedalam klien.
6. Konselor tidak bertanya bertubi-tubi.
7. Tidak bingung apabila klien bungkam dan tidak terlalu
cepat menyimpulkan klien yang bungkam itu tertutup.
8. Konselor menjadi atau memberi arah klien untuk
berfikir tentang masalahnya/memantulkan perasaan
klien.
9. Bersifat terbuka tentang dirinya.
10. Membagi waktu wawancara.
11. Memilih kata-kata yang dimengerti dan dipahami klien,
kalau perlu diulang kembali.
12. Membatasi usaha pengungkapan informasi dari klien
apalagi hal-hal yang memalukan klien.
13. Menentukan rambu-rambu wawancara, tidak terpaku hanya satu
masalah saja.
14. Hindari sebutan atau cerita tentang diri konselor.
15. Tidak berpura-pura.
16. Tidak terpaku pada topik awal yang diajukan oleh klien.
17. Hindari pertemuan yang terlalu sering dengan klien yang
mengakibatkan ketergantungan klien kepada konselor.
18. Batasi lamanya wawancara.
19. Menyususn alternative kegiatan dengan mencari bentuk jalan
keluar yang kira-kira dilakukan oleh kilen.
20. Mengakhiri wawancara dengan membuat rangkuman dan
berusaha agar klien dapat mengambil kesimpulan sendiri.
21. Menutup pertemuan dengan akhir pertemuan yang mengesankan
dan mengadakan pertemuan berikutnya.
22. Persetujuan tentang perlu atau tidaknya diadakan konseling.
Proses wawancara konseling
A. Pembukaan
Pembukaan ini diletakkan sebagai dasar dalam pengembangan
hubungan antar pribadi (walking relationship) yang baik, yang
memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah dalam wawancara
konseling. Hal-hal yang dilakukan oleh konselor pada pembukaan
adalah:
1. Membangun hubungan pribadi antara konselor dan
konseli.
2. Menyambut kedatangan konseli dengan ramah.
3. Mengajak berbasa-basi sebentar.
4. Menjelaskan kekhususan dari wawancara konseling.
5. Mempersilahkan konseli untuk mengemukakan hal yang
ingin dibicarakan.
B. Penjelasan masalah
Pada langkah ini konseli mengemukakan pikiran dan
perasaannya yang berkaitan dengan hal yang ingin
dibicarakan. Dalam hal ini yang harus dilakukan konselor
adalah :
 Menerima ungkapan konseli apa adanya serta
mendengarkan dengan penuh perhatian.
 Menentukan jenis masalah dan pendekatan konseling
yang sebaiknya diambil.
C. Pengalian Latar Belakang Masalah
Dikarenakan dalam proses kedua, konseling belum
menyajikan gambaran lengkap mengenai kedudukan
masalah, diperlukan penjelasan, ungkapan, pikiran,
perasaan yang lebih mendetail dan mendalam supaya
kedudukan masalah menjadi lebih jelas. Dalam hal ini
konselor harus menganalisis kasus sesuia dengan
pendekatan konseling yang disiplin.
D.Menyelesaikan Masalah
Dalam analisis kasus diatas, konselor dan konseli
membahas bagaimana mengatasi masalah. Dalam hal
tersebut konseli ikut berpikir, memandang dan
mempertimbangkan. Hal yang perlu konselor lakukan
adalah berusaha agar dalam diri konseli terdapat
perubahan dalam sikap dan pandangan juga
merencanakan tindakan konkret untuk dilaksanakan
sesudah proses konseling selesai.
C. Penutup
Apabila konseli merasa telah mantap tentang penyelesaian
masalah yang ditemukan berama dengan konselor, maka
proses konseling berakhir. Biasanya konselor mengambil
sebuah inisiatif dalam memulai proses penutup dengan cara:
1. Memberikan ringkasan jalannya pembicaraan.
2. Menegaskan kembali ketentuan atau putusan yang
diambil.
3. Memberikan semangat.
4. Menawarkan bntuan jika kelak timbul persoalan.
5. Memberikan semangat.
6. Menawarkan bantuan jika kelak timbul persoalan baru.
7. Berpisah dengan konseli.
Kelebihan dan kelemahan dari
Wawancara Konseling
A. Kelebihan Wawancara Konseling
1. Wawancara merupakan teknik yang tepat untuk mengungkapkan
keadaan pribadi.
2. Dapat dilaksanakan setiap individu.
3. Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis individu.
4. Dapat diadakan serempak dengan observasi dalam konseling.
5. Mempunyai kemungkinan masuknya data lebih banyak dan lebih
tepat.
B.Kelemahan teknik wawancara.
1. Wawancara terlalu banyak memakan waktu dan
mungkin pula tenaga dan biaya.
2. Sangat tergantung kepada individu yang akan
diwancarai.
3. Situasi wawancara sangat mudah terpengaruh oleh
alam sekitar.
4. Menuntut keterampilan dan penguasan bahasa yang
baik dari pembimbing.
5. Adanya pengaruh-pengaruh subyektif pewawancara
yang dapat mempengaruhi hasil wawancara

More Related Content

Similar to Interview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing (20)

P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
AfifFikri11
Coaching and Counselling
Coaching and CounsellingCoaching and Counselling
Coaching and Counselling
Clay Academy
Teknik konseling
Teknik konseling Teknik konseling
Teknik konseling
saninuraeni
Konsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan KeputusanKonsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan Keputusan
pjj_kemenkes
Kmc 1083 : Kemahiran asas menolong
Kmc 1083 : Kemahiran asas menolongKmc 1083 : Kemahiran asas menolong
Kmc 1083 : Kemahiran asas menolong
Zaihan Azizan
Modul 7 kaunseling dan stress
Modul 7   kaunseling dan stressModul 7   kaunseling dan stress
Modul 7 kaunseling dan stress
Mis Faralia
Materi Pelatihan Konsultan Perkawinan dan Keluarga (1).ppt
Materi Pelatihan Konsultan  Perkawinan dan Keluarga (1).pptMateri Pelatihan Konsultan  Perkawinan dan Keluarga (1).ppt
Materi Pelatihan Konsultan Perkawinan dan Keluarga (1).ppt
Masrizal Masril
Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Nota kaunseling industri (keseluruhan)Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Liew Yeong Cherng
DASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELINGDASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELING
Nurfadhilah Idris
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docxPROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
ssuserebee75
Presentation (bhs)
Presentation (bhs)Presentation (bhs)
Presentation (bhs)
mohdnursani
PPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptx
PPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptxPPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptx
PPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptx
PriaNakal2
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
Alif Hassan
NOTA RINGKAS EDU3107
NOTA RINGKAS EDU3107NOTA RINGKAS EDU3107
NOTA RINGKAS EDU3107
Syafiqah Mohamed Noor
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
Kristyawan Sutriyanto
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptxMateri Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
HOLIDIN5
PPT_TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK_dwil24 (3).pdf
PPT_TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK_dwil24 (3).pdfPPT_TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK_dwil24 (3).pdf
PPT_TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK_dwil24 (3).pdf
alfarizkyjatmikasiwi
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
AfifFikri11
Coaching and Counselling
Coaching and CounsellingCoaching and Counselling
Coaching and Counselling
Clay Academy
Teknik konseling
Teknik konseling Teknik konseling
Teknik konseling
saninuraeni
Konsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan KeputusanKonsep Pengambilan Keputusan
Konsep Pengambilan Keputusan
pjj_kemenkes
Kmc 1083 : Kemahiran asas menolong
Kmc 1083 : Kemahiran asas menolongKmc 1083 : Kemahiran asas menolong
Kmc 1083 : Kemahiran asas menolong
Zaihan Azizan
Modul 7 kaunseling dan stress
Modul 7   kaunseling dan stressModul 7   kaunseling dan stress
Modul 7 kaunseling dan stress
Mis Faralia
Materi Pelatihan Konsultan Perkawinan dan Keluarga (1).ppt
Materi Pelatihan Konsultan  Perkawinan dan Keluarga (1).pptMateri Pelatihan Konsultan  Perkawinan dan Keluarga (1).ppt
Materi Pelatihan Konsultan Perkawinan dan Keluarga (1).ppt
Masrizal Masril
Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Nota kaunseling industri (keseluruhan)Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Nota kaunseling industri (keseluruhan)
Liew Yeong Cherng
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docxPROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
ssuserebee75
Presentation (bhs)
Presentation (bhs)Presentation (bhs)
Presentation (bhs)
mohdnursani
PPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptx
PPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptxPPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptx
PPT KEL 3 KONSELING INDIVIDUAL.pptx
PriaNakal2
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
17272886 kemahiran-kaunseling-kelompok
Alif Hassan
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
Kristyawan Sutriyanto
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptxMateri Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
Materi Inti 5 - Wawancawra Psikiatri.pptx
HOLIDIN5
PPT_TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK_dwil24 (3).pdf
PPT_TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK_dwil24 (3).pdfPPT_TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK_dwil24 (3).pdf
PPT_TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK_dwil24 (3).pdf
alfarizkyjatmikasiwi

Recently uploaded (20)

PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxTeknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
UsBero
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptxRENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
Kanaidi ken
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
poenyarha
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptxTeknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
Teknik PEMASANGAN MULSA pada lahan pertanian.pptx
UsBero
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
1. Zakat dan Zakat Fitrah Part 1_Safari Ramadhan UAS 2025.pdf
Syarifatul Marwiyah
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
1. -MICROTEACHING- Modul Penanganan Kekerasan.pptx
SofyanSkmspd
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptxOrgan Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
Organ Pencernaan dan Fungsinya Kelas 8 Fase D.pptx
IrfanIdris7
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
Murad Maulana
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
Project Mata kuliah Biogeografi kelompok 5
khairizal2005
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptxSosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
Sosialisasi Pesantren Ramadhan untuk sekolah.pptx
shofwanwinarlik
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfPanduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdf
Fajar Baskoro
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdfRencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
Rencana PS Bahasa Indonesia Format Baru.pdf
edenmanoppo
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai KeagamaanBuku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
Buku Mengokohkan Karakter Pancasila Melalui Integrasi Nilai nilai Keagamaan
ssuser521b2e1
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptxRENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
RENCANA & Link2 MATERI Training_ *MANAJEMEN RISIKO BISNIS (+ ISO 31000)*.pptx
Kanaidi ken
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptxBHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
BHINNEKA TUGGAL IKA KEBERAGAMAN BUDAYA.pptx
AyeniahVivi
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
1. KISI-KISI SOAL PSAJ BAHASA INGGRIS 2025 - Elis Sulastri.docx
AhsanBodonk
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...1. Trafo Tegangan  	2. Trafo Tegangan Magnetik  	3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
1. Trafo Tegangan 2. Trafo Tegangan Magnetik 3. Trafo Pembagi Tegangan Ka...
poenyarha

Interview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing

  • 2. Pengertian Wawancara Konseling. Wawancara adalah tanya-jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal atau masalah. Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli (seorang konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (seorang klien) yang bermuara kepada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
  • 3. Macam-Macam Wawancara Konseling A. Wawancara Model Trait Factor counseling Wawancara ini membahas tentang permasalahan bakat, minat dan kemampuan diri yang sesuai yang kemudian dapat diterapkan dalam pekerjaan. Wawancara ini memiliki langkah-langkah kerja yaitu: 1. Membangun hubungan pribadi. 2. Mendengarkan dengan perhatian, ungkapan, pikiran dan perasaan. 3. Mengadakan analisis kasus. 4. Membantu mengintegrasikan semua data. 5. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling.
  • 4. B. Wawancara Model Pelaksanaan Konseling Behavioristik Wawancara ini membahas tentang masalah yang berhubungan dengan lingkungan atau pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku. Langkah-langkah kerjanya adalah : 1. Membangun hubungan pribadi. 2. Mendengarkan dengan perhatian. 3. Menganalisis kasus. 4. Membantu menentukan penyelesaian yang memuaskan. 5. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling.
  • 5. C. Wawancara Model Pelaksanaan Ratiinal-Emitive Therapy Wawancara ini membahas tentang permasalahn yang irasional sehinngga menjadi rasional. Langkah kerja yang harus dilakukan adalah : 1. Membangun hubungan pribadi. 2. Mendengarkan dengan perhatian. 3. Menganalisis kasus. 4. Membantu untuk menemukan jalan kekuar dari masalah. 5. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling.
  • 6. D. Wawancara Model Pelakasanaan Konseling untuk Penyesuaian Diri Wawancara ini membahas tentang permasalahan penyesuaian diri. Langkah kerja dalam wawancara ini adalah : 1. Membangun hubungan pribadi 2. Mendengarkan dengan perhatian 3. Menganalisis kasus. 4. Membantu menemukan sikap dan tindakan yang tepat supaya masalahnya dapat terselesaikan. 5. Mengakhiri hubungan
  • 7. E. Wawancara Model Pelaksanaan Konseling untuk Membuat Pilihan. Wawancara ini membahas tentang permasalahan dan membuat pilihan tetapi bukan pilihan studi atau pekerjaan. Langkah yang harus dikerjakan adalah : 1. Membangun hubungan pribadi. 2. Mendengarkan dengan perhatian. 3. Menganalisis kasus. 4. Membantu untuk menerapkan bagi didrinya sendiri apa yang diharapkan dan kemudian membantu menentukan pilihan dengan mempertimbangkan kebihan dan kelemahan. 5. Mengakhiri hubungan dengan konseling.
  • 8. J Rich sebagaimana dikutip oleh Baker (1990 :11) mengklasifikasikan wawancara konsleing ke dalam beberapa fungsi utama yang berkaitan dalam wawancara terhadap anak dan remaja yaitu : wawancara penelusuran fakta (fact-finding interviews). Wawancara ini dibuat untuk menemukan informasi-informasi yang sangat dibutuhkan. Dalam setting klinis wawancara ini mencari datadata historis yang berkaitan dengan keadaan individu, keadaan keluarga, dan informasi kondisi-kondisi spesifik anak dan situasi sosial yang melingkupinya. Pewawancara dapat juga mencari akta-fakta berupa keadaan emosional dan keadaan stabilitas mental yang bersangkutan ct-giving information. Wawancara pemberian fakta ( fact-giving information). Wawancara ini merupakan suatu proses dimana pewawancara member informasi kepada klien yang diwawancarai. Pada umumnya wawancaraini tidak digunakan dalam kepentingan klienis hanya berkaitan dengan kepentingan konseling, pemberian fakta dapat berua pewawancara menginforrmasikan kepada klien tentang assessmen, hasil tes psikologis, hasil-hasil diagnostik dan mendiskusikan pilihan-pilihan dalam mengatur situasi masalah. Wawancara terapi (treatment interview). Wawacara ini sering kali digunakan untuk memberikan perosedur-prosedur terapi yang berfungsi untuk mengatasi atau menyembuhkan klien dari situasi nerotis dan psikotis yang dialaminya.
  • 9. Kaidah Wawancara Konseling Sebelum melakukan wawancara, konselor harus mengetahui kaidah wawancara. Menurut Darley ada empat kaidah dalam melakukan wawancara,yaitu : 1. Dalam wawancara seorang konselor tidak memberikan ceramah/terlalu banyak bicara. 2. Dalam wawancara konselor harus yakin bahwa dirinya diperlukan dan pertolongannya dibutuhkan. 3. Dalam berbicara harus dapat di mengerti oleh klien. 4. Adanya rasa empati konselor memahami diri klien dank klien pun mengerti bahwa dirinya sedang dipahami oleh konselor.
  • 10. Teknik Wawancara Konseling Menurut B.J.O. Crites dalam bukunya Career Counseling, models, Methods and Materials mengutarakan bahwa ada 22 teknik dalam wawancara yaitu : 1. Dalam membuka wawancara seharusnya dapat menyentuh rasa haru dari klien. 2. Menggugah klien untuk berbicara, sehingga konselor dapat mengadakan pertanyaan dan pertanyaan yang diberikan tidak memungkinkan jawaban ya atau tidak tetapi pertanyaan yang dapat memberi kesempatan klien untuk berbicara. 3. Mengungkapkan perlakuan atau batuan konselor sebelumnya. 4. Hindari berbicara kepada klien atau memotong atau mendahului pembicaraan klien. 5. Menerima dan merespon sikap dan perasaan klien seolah-olah konselor masuk kedalam klien.
  • 11. 6. Konselor tidak bertanya bertubi-tubi. 7. Tidak bingung apabila klien bungkam dan tidak terlalu cepat menyimpulkan klien yang bungkam itu tertutup. 8. Konselor menjadi atau memberi arah klien untuk berfikir tentang masalahnya/memantulkan perasaan klien. 9. Bersifat terbuka tentang dirinya. 10. Membagi waktu wawancara. 11. Memilih kata-kata yang dimengerti dan dipahami klien, kalau perlu diulang kembali. 12. Membatasi usaha pengungkapan informasi dari klien apalagi hal-hal yang memalukan klien.
  • 12. 13. Menentukan rambu-rambu wawancara, tidak terpaku hanya satu masalah saja. 14. Hindari sebutan atau cerita tentang diri konselor. 15. Tidak berpura-pura. 16. Tidak terpaku pada topik awal yang diajukan oleh klien. 17. Hindari pertemuan yang terlalu sering dengan klien yang mengakibatkan ketergantungan klien kepada konselor. 18. Batasi lamanya wawancara. 19. Menyususn alternative kegiatan dengan mencari bentuk jalan keluar yang kira-kira dilakukan oleh kilen. 20. Mengakhiri wawancara dengan membuat rangkuman dan berusaha agar klien dapat mengambil kesimpulan sendiri. 21. Menutup pertemuan dengan akhir pertemuan yang mengesankan dan mengadakan pertemuan berikutnya. 22. Persetujuan tentang perlu atau tidaknya diadakan konseling.
  • 13. Proses wawancara konseling A. Pembukaan Pembukaan ini diletakkan sebagai dasar dalam pengembangan hubungan antar pribadi (walking relationship) yang baik, yang memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah dalam wawancara konseling. Hal-hal yang dilakukan oleh konselor pada pembukaan adalah: 1. Membangun hubungan pribadi antara konselor dan konseli. 2. Menyambut kedatangan konseli dengan ramah. 3. Mengajak berbasa-basi sebentar. 4. Menjelaskan kekhususan dari wawancara konseling. 5. Mempersilahkan konseli untuk mengemukakan hal yang ingin dibicarakan.
  • 14. B. Penjelasan masalah Pada langkah ini konseli mengemukakan pikiran dan perasaannya yang berkaitan dengan hal yang ingin dibicarakan. Dalam hal ini yang harus dilakukan konselor adalah : Menerima ungkapan konseli apa adanya serta mendengarkan dengan penuh perhatian. Menentukan jenis masalah dan pendekatan konseling yang sebaiknya diambil. C. Pengalian Latar Belakang Masalah Dikarenakan dalam proses kedua, konseling belum menyajikan gambaran lengkap mengenai kedudukan masalah, diperlukan penjelasan, ungkapan, pikiran, perasaan yang lebih mendetail dan mendalam supaya kedudukan masalah menjadi lebih jelas. Dalam hal ini konselor harus menganalisis kasus sesuia dengan pendekatan konseling yang disiplin.
  • 15. D.Menyelesaikan Masalah Dalam analisis kasus diatas, konselor dan konseli membahas bagaimana mengatasi masalah. Dalam hal tersebut konseli ikut berpikir, memandang dan mempertimbangkan. Hal yang perlu konselor lakukan adalah berusaha agar dalam diri konseli terdapat perubahan dalam sikap dan pandangan juga merencanakan tindakan konkret untuk dilaksanakan sesudah proses konseling selesai.
  • 16. C. Penutup Apabila konseli merasa telah mantap tentang penyelesaian masalah yang ditemukan berama dengan konselor, maka proses konseling berakhir. Biasanya konselor mengambil sebuah inisiatif dalam memulai proses penutup dengan cara: 1. Memberikan ringkasan jalannya pembicaraan. 2. Menegaskan kembali ketentuan atau putusan yang diambil. 3. Memberikan semangat. 4. Menawarkan bntuan jika kelak timbul persoalan. 5. Memberikan semangat. 6. Menawarkan bantuan jika kelak timbul persoalan baru. 7. Berpisah dengan konseli.
  • 17. Kelebihan dan kelemahan dari Wawancara Konseling A. Kelebihan Wawancara Konseling 1. Wawancara merupakan teknik yang tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi. 2. Dapat dilaksanakan setiap individu. 3. Tidak dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis individu. 4. Dapat diadakan serempak dengan observasi dalam konseling. 5. Mempunyai kemungkinan masuknya data lebih banyak dan lebih tepat.
  • 18. B.Kelemahan teknik wawancara. 1. Wawancara terlalu banyak memakan waktu dan mungkin pula tenaga dan biaya. 2. Sangat tergantung kepada individu yang akan diwancarai. 3. Situasi wawancara sangat mudah terpengaruh oleh alam sekitar. 4. Menuntut keterampilan dan penguasan bahasa yang baik dari pembimbing. 5. Adanya pengaruh-pengaruh subyektif pewawancara yang dapat mempengaruhi hasil wawancara