Dokumen tersebut membahas model-model pelaksanaan konseling, fase-fase dalam konseling, dan pengertian referral. Ada 5 model pelaksanaan konseling yang dijelaskan beserta langkah kerjanya, begitu pula dengan penjelasan tentang 5 fase dalam konseling. Dokumen juga menjelaskan arti referral dan langkah penanganan kasus untuk keperluan referral.
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran/layanan bimbingan dan konseling tentang cara belajar yang efektif untuk siswa kelas VII. Layanan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya belajar secara efektif dan mengembangkan keterampilan belajar mereka. Kegiatan layanan terdiri dari penjelasan materi, diskusi, dan refleksi yang melibatkan guru konseling, guru kel
Pada slide ini wawasan Anda akan lebih terbuka mengenai apa yang sebenarnya dimaksud dengan Mandiri? Sukses? Mulia? Jika pemahaman ini sudah Anda ketahui betul-betul, maka sebenarnya Anda sudah hampir bisa menjadi pribadi tersebut secara nyata dalam waktu dekat ini. Percayalah, Anda pasti bisa menjadi Pribadi Hebat yang Mandiri, Sukses, dan Mulia.
Jika Anda ingin bertanya, silahkan hubungi saya. Jika Anda merasa slide ini sangat bermanfaat, silahkan share ke rekan-rekan Anda sebanyak-banyaknya. Terima Kasih.
Dokumen ini membahas model dan contoh program pengembangan diri untuk siswa SMA/MA yang terdiri dari kegiatan pelayanan konseling dan ekstrakurikuler. Tujuannya adalah memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minat mereka sesuai dengan kondisi sekolah. Dokumen ini berisi konsep, tujuan, ruang lingkup, dan contoh-contoh program pengembangan diri."
Dokumen tersebut merupakan program tahunan layanan bimbingan dan konseling SMP untuk tahun pelajaran 2017/2018. Program ini mencakup 4 bidang utama yaitu layanan orientasi, layanan responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi diri dan mengatasi berbagai kesulitan. Program-program akan dievaluasi secara berkala untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaannya.
1. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) bimbingan klasikal semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 di SMA Paramitra Yogyakarta bertujuan membantu siswa meningkatkan prestasi dan semangat belajar.
2. Kegiatan layanan akan memberikan pemahaman tentang belajar yang menyenangkan dan cara menciptakan suasana belajar yang menyenikmati.
3. Pelaksanaan layanan meliputi presentasi materi, diskusi, dan evaluasi untuk menil
1. Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan komponen program bimbingan pribadi-sosial siswa di sekolah, termasuk penyesuaian sosial berdasarkan gender.
2. Program tersebut bertujuan membantu siswa memiliki komitmen keagamaan yang kuat dan toleransi antaragama, serta kemampuan penyesuaian diri dan hubungan sosial yang sehat.
3. Komponennya meliputi layanan dasar, responsif, perencanaan individual, dan d
1. Dokumen ini merupakan rencana pelaksanaan layanan konseling kelompok untuk siswa kelas XI MIPA 2 di SMA XYZ.
2. Layanan ini akan membahas tentang pemahaman dan penjelasan konseling kelompok dan diselengrkan oleh Nur Arifaizal Basri.
3. Tujuan layanan ini adalah agar siswa memahami fungsi BK dan konseling kelompok serta dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik KomunikasiPMII
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metodologi pelatihan, fungsi, dan peranan seorang fasilitator transformatif.
2. Seorang fasilitator bertugas untuk memperlancar proses komunikasi kelompok dan membantu kelompok memecahkan masalah bersama-sama.
3. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai teknik yang digunakan oleh seorang fasilitator dalam pelatihan seperti p
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran/layanan (RPL) bimbingan dan konseling tentang topik multi kecerdasan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang berbagai jenis kecerdasan dan bagaimana mengembangkannya. Rencana ini mencakup tujuan, materi, kegiatan, sasaran, waktu, tempat, sumber daya yang diperlukan, penilaiannya, serta catatan khusus.
Dokumen tersebut merupakan silabus mata pelajaran Bimbingan dan Konseling untuk kelas VII, VIII, dan IX yang mencakup standar kompetensi yang terdiri dari menghargai ajaran agama, menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan psikis, serta membina hubungan sosial yang baik dengan teman sebaya. Silabus ini menjelaskan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian peserta
Dokumen tersebut merupakan verbatim dari sesi konseling kelompok tahap awal yang membahas tentang pengenalan anggota kelompok, penentuan aturan dan kesepakatan dalam kelompok konseling seperti jenis kelompok (tertutup atau terbuka), frekuensi pertemuan, durasi dan tempat pertemuan, serta komitmen untuk menjaga kerahasiaan.
Program Kegiatan Tahunan dan Harian Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti meliputi (1) program tahunan yang mencakup orientasi siswa baru, bimbingan belajar, bimbingan karir, dan konseling kelompok, (2) program bulanan yang terdiri atas bimbingan individu, kelompok, keluarga, dan pengayaan minat bakat, (3) program harian seperti pengawasan koridor dan kantin, serta penanganan masalah disiplin
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dasar yang digunakan dalam proses konseling, seperti teknik acceptance untuk menerima konseli, opening untuk memulai komunikasi, dan refleksi perasaan untuk memantulkan emosi konseli. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik lain seperti klarifikasi, ringkasan, dan konfrontasi untuk mengungkap kesenjangan pandangan antara konselor dan konseli.
Dokumen tersebut memberikan pedoman dokumentasi untuk mengumpulkan data input, proses, dan output pembelajaran. Dokumen tersebut membagi komponen dokumentasi menjadi komponen utama dan pendukung. Komponen utama mencakup karakteristik siswa, tujuan pelajaran, pendidik, materi, metode, penilaian, dan lingkungan pembelajaran. Komponen pendukung mencakup visi, misi, tenaga kerja, siswa, kurikulum, dan fas
Mekanisme Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Di SekolahArmadira Enno
油
Bimbingan adalah proses bantuan yang ditujukan untuk membantu individu dalam memahami dirinya (bakat, minat, kemampuan) dan lingkungan agar mampu membuat keputusan sehingga tercapai perkembangan secara optimal untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Bimibingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara umum dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk membantu individu (peserta didik) ke arah tersebut, pembimbing atau konselor madrasah perlu juga memahami lebih mendalam terkait layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dokumen tersebut berisi kumpulan soal untuk ujian guru BK (bimbingan dan konseling) yang mencakup berbagai aspek seperti pengertian identitas diri remaja, ciri perkembangan remaja, pengertian layanan konseling, teknik asesmen kebutuhan, dan penggunaan teknologi dalam layanan konseling.
Rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal SMP Negeri 1 Sungailiat membahas tiga hal utama, yaitu: (1) tujuan bimbingan untuk membantu peserta didik mengidentifikasi dan mengelola emosi secara positif, (2) materi kecerdasan emosi dan pengendalian diri, (3) pelaksanaan bimbingan melalui ceramah, tulisan, dan diskusi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan komponen program bimbingan pribadi-sosial siswa di sekolah, termasuk penyesuaian sosial berdasarkan gender.
2. Program tersebut bertujuan membantu siswa memiliki komitmen keagamaan yang kuat dan toleransi antaragama, serta kemampuan penyesuaian diri dan hubungan sosial yang sehat.
3. Komponennya meliputi layanan dasar, responsif, perencanaan individual, dan d
1. Dokumen ini merupakan rencana pelaksanaan layanan konseling kelompok untuk siswa kelas XI MIPA 2 di SMA XYZ.
2. Layanan ini akan membahas tentang pemahaman dan penjelasan konseling kelompok dan diselengrkan oleh Nur Arifaizal Basri.
3. Tujuan layanan ini adalah agar siswa memahami fungsi BK dan konseling kelompok serta dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.
Materi 4 Fasilitator, Peranan, Fungsi & Tehnik KomunikasiPMII
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metodologi pelatihan, fungsi, dan peranan seorang fasilitator transformatif.
2. Seorang fasilitator bertugas untuk memperlancar proses komunikasi kelompok dan membantu kelompok memecahkan masalah bersama-sama.
3. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai teknik yang digunakan oleh seorang fasilitator dalam pelatihan seperti p
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran/layanan (RPL) bimbingan dan konseling tentang topik multi kecerdasan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang berbagai jenis kecerdasan dan bagaimana mengembangkannya. Rencana ini mencakup tujuan, materi, kegiatan, sasaran, waktu, tempat, sumber daya yang diperlukan, penilaiannya, serta catatan khusus.
Dokumen tersebut merupakan silabus mata pelajaran Bimbingan dan Konseling untuk kelas VII, VIII, dan IX yang mencakup standar kompetensi yang terdiri dari menghargai ajaran agama, menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan psikis, serta membina hubungan sosial yang baik dengan teman sebaya. Silabus ini menjelaskan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian peserta
Dokumen tersebut merupakan verbatim dari sesi konseling kelompok tahap awal yang membahas tentang pengenalan anggota kelompok, penentuan aturan dan kesepakatan dalam kelompok konseling seperti jenis kelompok (tertutup atau terbuka), frekuensi pertemuan, durasi dan tempat pertemuan, serta komitmen untuk menjaga kerahasiaan.
Program Kegiatan Tahunan dan Harian Bimbingan dan Konseling SMP N 1 Dukuhseti meliputi (1) program tahunan yang mencakup orientasi siswa baru, bimbingan belajar, bimbingan karir, dan konseling kelompok, (2) program bulanan yang terdiri atas bimbingan individu, kelompok, keluarga, dan pengayaan minat bakat, (3) program harian seperti pengawasan koridor dan kantin, serta penanganan masalah disiplin
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik dasar yang digunakan dalam proses konseling, seperti teknik acceptance untuk menerima konseli, opening untuk memulai komunikasi, dan refleksi perasaan untuk memantulkan emosi konseli. Dokumen ini juga menjelaskan teknik-teknik lain seperti klarifikasi, ringkasan, dan konfrontasi untuk mengungkap kesenjangan pandangan antara konselor dan konseli.
Dokumen tersebut memberikan pedoman dokumentasi untuk mengumpulkan data input, proses, dan output pembelajaran. Dokumen tersebut membagi komponen dokumentasi menjadi komponen utama dan pendukung. Komponen utama mencakup karakteristik siswa, tujuan pelajaran, pendidik, materi, metode, penilaian, dan lingkungan pembelajaran. Komponen pendukung mencakup visi, misi, tenaga kerja, siswa, kurikulum, dan fas
Mekanisme Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Di SekolahArmadira Enno
油
Bimbingan adalah proses bantuan yang ditujukan untuk membantu individu dalam memahami dirinya (bakat, minat, kemampuan) dan lingkungan agar mampu membuat keputusan sehingga tercapai perkembangan secara optimal untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Bimibingan dan konseling merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara umum dan memiliki kontribusi terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk membantu individu (peserta didik) ke arah tersebut, pembimbing atau konselor madrasah perlu juga memahami lebih mendalam terkait layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dokumen tersebut berisi kumpulan soal untuk ujian guru BK (bimbingan dan konseling) yang mencakup berbagai aspek seperti pengertian identitas diri remaja, ciri perkembangan remaja, pengertian layanan konseling, teknik asesmen kebutuhan, dan penggunaan teknologi dalam layanan konseling.
Rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal SMP Negeri 1 Sungailiat membahas tiga hal utama, yaitu: (1) tujuan bimbingan untuk membantu peserta didik mengidentifikasi dan mengelola emosi secara positif, (2) materi kecerdasan emosi dan pengendalian diri, (3) pelaksanaan bimbingan melalui ceramah, tulisan, dan diskusi.
Proses kaunseling melibatkan interaksi antara kaunselor dan klien untuk membantu klien menyelesaikan masalahnya. Ia terdiri daripada 6 peringkat utama: membina hubungan, pengukuran dan diagnosis, membina matlamat, intervensi dan penyelesaian masalah, penamatan dan susulan, serta penyelidikan dan penilaian. Kemahiran mendengar merupakan aspek penting dalam membina hubungan dan memahami klien melal
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang konsep kaunseling individu, teori-teori yang berkaitan dengan pemilihan kerjaya, dan masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia dalam industri. Ia juga menjelaskan kemahiran yang diperlukan oleh kaunselor seperti mendengar, memahami, merumuskan dan memberikan umpan balik kepada klien.
Proses psikologi konseling terdiri dari beberapa tahapan untuk membantu klien mengungkapkan dan menyelesaikan masalahnya. Tahapan tersebut meliputi pembentukan hubungan antara klien dan konselor, penetapan tujuan konseling bersama, penanganan masalah utama klien, peningkatan kesadaran diri klien, perencanaan tindak lanjut, hingga evaluasi hasil dan penutupan proses konseling. Pro
Kaunseling kelompok membantu pelajar yang bermasalah terutamanya masalah ketagihan dadah dengan memberikan kemahiran sosial melalui interaksi antara ahli kelompok. Bagi kaunseling kelompok berjaya, kaunselor perlu membina hubungan yang baik dengan klien, menguruskan masa dan suasana dengan baik, serta memastikan perhubungan positif di antara ahli kelompok.
Dokumen tersebut membahas tentang penstrukturan dalam proses konseling. Penstrukturan digunakan untuk memberikan batasan agar proses konseling berjalan sesuai tujuan. Terdapat beberapa bentuk penstrukturan seperti batasan waktu, tindakan, peran, dan masalah. Fungsi penstrukturan adalah memfasilitasi tanggung jawab klien, memecahkan masalah, dan melindungi klien. Tujuan penstrukturan adalah menjelaskan peran
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran asas kaunseling, termasuk definisi kaunseling, tahap-tahap dalam proses kaunseling seperti pembentukan hubungan, penetapan tujuan, penerokaan masalah, dan penamatan sesi. Proses kaunseling bertujuan untuk membantu klien mengenali diri dan masalahnya serta mengambil tindakan untuk penyelesaian masalah.
Tugasan ini membincangkan kes kaunseling seorang pelajar yang mengalami masalah ketagihan dadah. Kaunselor menggunakan pendekatan humanistik dan Teori Pemusatan Perorangan untuk memberikan penerimaan tanpa syarat dan empati kepada klien. Hasilnya, klien menunjukkan sedikit kesedaran diri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam konseling seperti non-direktif, rasional emotif, analisis transaksional, dan klinikal.
2. Pendekatan non-direktif menekankan peran sentral klien dan konselor sebagai pendukung pertumbuhan pribadi klien.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas beberapa pendekatan dalam konseling seperti non-direktif, rasional emotif, analisis transaksional, dan klinikal.
2. Pendekatan non-direktif menekankan peran sentral klien dan konselor sebagai pendukung pertumbuhan pribadi klien.
Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral dari Ivan Pavlov dan B.F. Skinner, termasuk konsep dasar, asumsi, tujuan, peran konselor, proses, teknik, kelebihan dan keterbatasan, serta contoh penerapannya dalam sesi konseling."
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
3. Model Pelaksanaan konseling
1. Model Trait Factor Counseling
2. Model Pelaksanaan Konseling Behavioristik
3. Model Pelaksanaan Rational-Emotive Therapy
4.Model Pelaksanaan Konseling untuk
Penyesuaian Diri
5.Model Pelaksaanaan Konseling untuk
Membuat Pilihan
4. Model Trait Factor Counseling
Wawancara ini membahas tentang permasalahan
bakat, minat, dan kemampuan diri yang sesuai,
dan nantinya dapat diterapkan dalam pekerjaan.
Langkah kerja:
a.Membangun hubungan pribadi
b.Mendengarkan dengan perhatian, ungkapan,
pikiran, dan perasaan
c. Mengadakan analisis kasus
d. Membantu mengintegrasikan semua data
e.Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
5. Model Pelaksanaan Konseling
Behavioristik
Wawancara ini membahas tentang masalah yang
berhubungan dengan lingkungan atau
pengalaman yang mempengaruhi tingkah laku.
Langkah kerja:
a. Membangun hubungan pribadi
b. Mendengarkan dengan perhatian
c. Menganalisis kasus
d. Membantu menentukan penyelesaian yang
memuaskan
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan
konseling
6. Model Pelaksanaan
Rational-Emotive Therapy
Wawancara ini membahas tentang permasalahan
yang irasional sehingga menjadi rasional.
Langkah kerja:
a. Membangun hubungan pribadi
b. Mendengarkan dengan perhatian
c. Menganalisis kasus
d. Membantu untuk menemukan jalan keluar dari
masalah
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
7. Model Pelaksanaan Konseling Untuk
Penyesuaian Diri
Wawancara ini membahas tentang permasalahan
penyesuaian diri.
Langkah kerja:
a. Membangun hubungan pribadi
b. Mendengarkan dengan perhatian
c. Menganalisis kasus
d. Membantu menemukan sikap dan tindakan
yang tepat supaya masalahnya dapat
terselesaikan
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan
konseling
8. Model Pelaksanan Konseling untuk
Membuat Pilihan
Wawancara ini membahas tentang permasalahan
dalam membuat pilihan tetapi bukan pilihan program
studi atau pekerjaan.
Langkah kerja:
a. Membangun hubungan pribadi
b. Mendengarkan dengan perhatian
c. Menganalisis kasus
d. Membantu untuk menerapkan bagi dirinya sendiri
apa yang diharapkan dan kemudian membantu
menentukan pilihan dengan mempertimbangkan
kelebihan dan kelemahan
e. Mengakhiri hubungan pribadi dengan konseling
10. Fase pembukaan
Fase ini berfokus pada pengembangan hubungan
antarpribadi (working relationship) yang baik, yang
memungkinkan pembicaraan terbuka dan terarah
dalam wawancara konseling.
Hal- hal yang dilakukan konselor:
a.Membangun hubungan pribadi antara konselor dan
konseli
b.Menyambut kedatangan konseli dengan sikap ramah.
c.Mengajak berbasa basi sebentar.
d.Menjelaskan kekhususan dari wawancara konseling.
e.Mempersilahkan konseli untuk mengemukakan hal
yang ingin dibicarakan.
11. Fase Penjelasan Masalah
Pada fase ini, konseli mengemukakan hal yang
ingin dibicarakan dengan konselor, sambil
mengutarakan sejumlah pikiran dan perasaan.
Hal yang perlu dilakukan konselor:
a.Menerima ungkapan konseli apa adanya
serta mendengarkan dengan penuh perhatian.
b.Menentukan jenis masalah dan pendekatan
konseling yang sebaiknya diambil.
12. Fase Penggalian Masalah
Fase ini dapat disebut sebagai analisis kasus.
Karena dalam proses kedua, konseling belum
menyajikan gambaran lengkap mengenai
kedudukan massalah, diperlukan penjelasan,
ungkapan, pikiran, perasaan yang lebih mendetail
dan mendalam supaya kedudukan masalah
menjadi lebih jelas.
Hal yang perlu dilakukan konselor adalah
menganalisis kasus dan menentukan pendekatan
konseling seperti apa yang harus diterapkan
terhadap masalah konseli.
13. Fase Penyelesaian Masalah
Berdasarkan apa yang telah digali dalam fase
analisa kasus, konselor dan konseli membahas
bagaimana persoalan dapat diatasi.
Hal yang perlu dilakukan konselor adalah
berusaha agar dalam diri konseli terdapat
perubahan dalam sikap dan pandangan, juga
merencanakan tindakan konkret untuk
dilaksanakan sesudah proses konseling selesai.
14. Fase Penutup
Bilamana konseli telah merasa mantap tentang
penyelesaian masalah yang ditemukan bersama
dengan konselor, maka proses konseling berakhir.
Biasanya konselor mengambil inisiatif dalam
memulai proses penutup ini yaitu:
a. Memberikan ringkasan jalannya pembicaraan
b. Menegaskan kembali ketentuan atau putusan
yang diambil
c.Memberikan semangat
d.Menawarkan bantuan jika kelak timbul
persoalan baru
e.Berpisah dengan konseli.
15. Hakekat Referral
Referral: pengiriman konseli kepada ahli lain di
dalam atau di luar lingkungan sekolah, yang
berwenang memberikan pelayanan yang tidak
dapat diberikan oleh konselor sendiri.
Pengiriman itu tidak hanya dibatasi pada kasus
krisis, tetapi menyangkut semua kasus yang
membutuhkan khusus di luar wewenang dan
bidang keahlian konselor sendiri.
16. Penanganan Kasus untuk
Keperluan Referral
1. Bila konselor berpendapat bahwa konseli sebaiknya
dihubungkan dengan ahli lain untuk mendapatkan pelayanan
khusus, harus dijelaskan kepada konseli apa sebabnya
berpendapat demikian.
Bila konseli menerima usulan, konselor menawarkan jasanya
untuk mengatur pengiriman.
Bila menolak, konselor harus mempertimbangkan
pemberitahuan persoalan kepada orang lain yang
mempunyai wewenang pedagogis terhadap konseli.
17. 2. Bila akan dilakukan referral, maka harus
menerapkan:
cara mendapatkan persetujuan dari orang
tua
cara menghubungkan konseli dengan ahli
yang bersangkutan
konselor yang bersangkutan membina
kontak lebih lanjut dengan tenaga ahli
tersebut.
18. KESIMPULAN
Model pelaksanaan konseling ada 5, yaitu model Trait Factor
Counseling, model pelaksanaan Konseling Behavioristik,
model pelaksanaan Rational-Emotive Therapy, model
pelaksanaan Konseling untuk Penyesuaian Diri, model
pelaksaanaan Konseling untuk Membuat Pilihan.
Dalam konseling ada beberapa fase yang diterapkan dalam
menangani sebuah kasus. Fase tersebut adalah fase
pembukaan, fase penjelasan masalah, fase penggalian
masalah, fase penyelesaian masalah, dan fase penutup.
Referral: pengiriman konseli kepada ahli lain di dalam atau di
luar lingkungan sekolah, yang berwenang memberikan
pelayanan yang tidak dapat diberikan oleh konselor sendiri.
19. Daftar Pustaka
Winkel, WS dan Sri Hastuti. 2004. Bimbingan
Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta:
Media Abadi
Eukaristia. 2011. Wawancara Konseling.
Dalam
file:///I:/kuliah/EUKARISTIA%20VICTORIQUE%
20%20WAWANCARA%20KONSELING.htm.
Diunduh tanggal 06 Mei 2014