Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan tema sebagai pusat perhatian untuk mengintegrasikan beberapa mata pelajaran. Dokumen tersebut menjelaskan tentang peran tema, ciri-ciri, langkah penyusunan, model implementasi, dan kekuatan pembelajaran tematik.
merupakan materi mengenai pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan scientific berisi pengertian, tujuan fungsi, ciri-ciri, kekuatan tema dalam proses pembelajaran, beserta tahapan pembelajaran tematik terpadu. lebih detailnya kunjungi http://penaladysky.blogspot.com/2014/09/implementasi-pembelajaran-tematik.html
Dokumen tersebut membahas tentang analisis materi pembelajaran, yang meliputi pengertian materi pembelajaran, jenis-jenisnya, analisis materi pelajaran, dan prosedur analisis materi pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat adalah mengenai identifikasi aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar, memilih jenis materi yang sesuai, serta berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Metode ceramah, disk
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Workshop pelatihan penguatan kemampuan pengawas sekolah membahas pembelajaran terpadu dan pengintegrasian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembelajaran terpadu menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran dan menggunakan berbagai model pembelajaran seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan motivasi siswa serta mencapai beberapa kompetensi se
[Ringkasan]
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Kurikulum 2013 membahas filosofi kurikulum baru dan implementasinya dalam pembelajaran, penilaian, dan pelaporan hasil belajar siswa. Diskusi mencakup perubahan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman, pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi, serta pengembangan kurikulum di tingkat sekolah.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai kaedah pengajaran dan pembelajaran sejarah, termasuk Theory of Constrains, konstruktivisme, belajar sambil bermain, dan Experiental Activities Planner.
1. rasional pengembangan dan elemen perubahan kurikulum 2013PPKHBFISIKAPATI
油
1. Kurikulum 2013 membawa perubahan paradigma pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kemampuan menggunakan teknologi.
2. Kompetensi yang dikembangkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
3. Model pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta did
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran dan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Ia menjelaskan pentingnya perencanaan pembelajaran sebagai pedoman bagi guru dan prinsip-prinsip penyusunan KTSP seperti berpusat pada peserta didik, beragam, dan relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0hasansanung
油
Rencana pembelajaran ini membahas pengembangan rencana pembelajaran berbasis kontekstual dengan fokus pada pengertian pendekatan kontekstual dan contoh format rencana pembelajaran yang mengakomodasi tujuh komponen utama pendekatan kontekstual tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran tematik yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn, dan Matematika. Pembelajaran tematik memberikan pengalaman bermakna kepada siswa dengan menggunakan tema sebagai pokok pembahasan. Pembelajaran ini berlandaskan pada teori-teori konstruktivisme, humanisme, dan psikologi belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terpadu yang merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok untuk secara aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah perancangan pembelajaran terpadu mulai dari penjajakan, penstrukturan, perancangan model, hingga pengujian model
Elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup perubahan pada standar kompetensi lulusan, struktur kurikulum, pendekatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Perubahan-perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi soft skills dan hard skills siswa secara seimbang.
Model pembelajaran tematik dijelaskan untuk SD kelas I-III. Pembelajaran tematik mengintegrasikan beberapa mata pelajaran di bawah satu tema untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Tahapan pelaksanaan pembelajaran tematik meliputi persiapan seperti pemetaan kompetensi, penentuan tema, penyusunan silabus dan rencana pembelajaran.
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Workshop pelatihan penguatan kemampuan pengawas sekolah membahas pembelajaran terpadu dan pengintegrasian kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pembelajaran terpadu menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran dan menggunakan berbagai model pembelajaran seperti pemecahan masalah dan berpikir kritis. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dan motivasi siswa serta mencapai beberapa kompetensi se
[Ringkasan]
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Kurikulum 2013 membahas filosofi kurikulum baru dan implementasinya dalam pembelajaran, penilaian, dan pelaporan hasil belajar siswa. Diskusi mencakup perubahan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman, pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi, serta pengembangan kurikulum di tingkat sekolah.
1. Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai kaedah pengajaran dan pembelajaran sejarah, termasuk Theory of Constrains, konstruktivisme, belajar sambil bermain, dan Experiental Activities Planner.
1. rasional pengembangan dan elemen perubahan kurikulum 2013PPKHBFISIKAPATI
油
1. Kurikulum 2013 membawa perubahan paradigma pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kemampuan menggunakan teknologi.
2. Kompetensi yang dikembangkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
3. Model pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta did
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran dan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Ia menjelaskan pentingnya perencanaan pembelajaran sebagai pedoman bagi guru dan prinsip-prinsip penyusunan KTSP seperti berpusat pada peserta didik, beragam, dan relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0hasansanung
油
Rencana pembelajaran ini membahas pengembangan rencana pembelajaran berbasis kontekstual dengan fokus pada pengertian pendekatan kontekstual dan contoh format rencana pembelajaran yang mengakomodasi tujuh komponen utama pendekatan kontekstual tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang model pembelajaran tematik yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn, dan Matematika. Pembelajaran tematik memberikan pengalaman bermakna kepada siswa dengan menggunakan tema sebagai pokok pembahasan. Pembelajaran ini berlandaskan pada teori-teori konstruktivisme, humanisme, dan psikologi belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran terpadu yang merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok untuk secara aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik. Dokumen tersebut juga menjelaskan langkah-langkah perancangan pembelajaran terpadu mulai dari penjajakan, penstrukturan, perancangan model, hingga pengujian model
Elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup perubahan pada standar kompetensi lulusan, struktur kurikulum, pendekatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Perubahan-perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi soft skills dan hard skills siswa secara seimbang.
Model pembelajaran tematik dijelaskan untuk SD kelas I-III. Pembelajaran tematik mengintegrasikan beberapa mata pelajaran di bawah satu tema untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Tahapan pelaksanaan pembelajaran tematik meliputi persiapan seperti pemetaan kompetensi, penentuan tema, penyusunan silabus dan rencana pembelajaran.
Model pembelajaran tematik di SD kelas I-III mempelajari berbagai mata pelajaran secara terpadu melalui tema-tema yang relevan dengan pengalaman siswa. Pembelajaran tematik bertujuan mengembangkan pemahaman siswa secara holistik dan menghilangkan tumpang tindih materi antar mata pelajaran. Pelaksanaannya melibatkan pemetaan standar kompetensi, penentuan tema, penyusunan silabus dan rencana pembel
Pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dengan menggunakan tema untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran tematik memberikan banyak manfaat seperti memudahkan siswa fokus pada suatu tema, mempelajari berbagai kompetensi antar mata pelajaran, dan membantu siswa memahami konsep secara utuh.
Dokumen tersebut merangkum model pembelajaran tematik untuk SD kelas I-III. Pembelajaran tematik bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna dengan mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam satu tema, sehingga siswa dapat mempelajari berbagai kompetensi dasar secara utuh dan terkait. Dokumen tersebut menjelaskan landasan, karakteristik, pelaksanaan, dan implikasi dari pembelajaran
MODEL,TEKNIK,METODE,PENDEKATAN,STRATEGI DAN MEDIA DALAM PTK.pptxssuser88b07c
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pembelajaran discovery learning memberikan penekanan pada keaktifan siswa dalam menemukan ide dan makna secara mandiri melalui pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang memandu siswa melalui berbagai langkah seperti stimulasi, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, verifikasi, dan penarikan kesimpulan.
Desain Pembelajaran untuk mempermudah pembelajaranPrantasDua
油
PPT Desain Pembelajaran untuk mempermudah pembelajaran yang efektif
Dengan menggunakan PPT pada pembelajaran akan lebih membantu guru dalam menyampaikan materi ke siswa
Sosialisasi KTSP memberikan penjelasan tentang penerapan model pembelajaran tematik di SD, yang meliputi latar belakang, tujuan, pengertian, manfaat, karakteristik, implikasi, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran tematik."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum yang meliputi proses penyusunan dan implementasi kurikulum. Dokumen tersebut juga membahas unsur-unsur yang terdapat dalam kurikulum serta prinsip dan landasan pengembangan kurikulum.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar pembelajaran dan model pembelajaran PAIKEM. PAIKEM adalah model pembelajaran berbasis kompetensi yang bertujuan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif melalui kegiatan belajar yang aktif, inspiratif, interaktif, kritis, efektif dan menyenangkan. Model ini menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi dan memiliki karakter
Mata kuliah Psikologi Pendidikan membahas tentang aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan siswa, teori-teori belajar, dan motivasi belajar. Tujuannya adalah memberikan pemahaman tentang bagaimana siswa belajar dan berkembang secara kognitif, emosional, sosial, dan moral. Psikologi pendidikan juga membahas karakteristik individu siswa dan perbedaan antar individu yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pem
Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran tematik di sekolah dasar. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggabungkan beberapa mata pelajaran melalui satu tema untuk memberikan pengalaman bermakna bagi siswa. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, manfaat, karakteristik, implikasi, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran tematik.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. Latar Belakang
Peserta didik kelas satu, dua, dan tiga berada pada
rentangan usia dini yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga
pembelajarannya masih bergantung kepada objekobjek konkrit dan pengalaman yang dialaminya
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di SD kelas I
III yang terpisah untuk setiap mata pelajaran, akan
menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk
berpikir holistik
Terdapat permasalahan pada kelas awal (I-III) antara
lain adalah tingginya angka mengulang kelas dan
putus sekolah.
Sosialisasi KTSP
3. Perkembangan Anak (E. Hurlock)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Perkembangan Fisik
Perkembangan Motorik
Perkembangan Bicara
Perkembangan Emosi
Perkembangan Sosial
Perkembangan Bermain
Perkembangan kreativitas
Perkembangan Kognitif
Perkembangan Moral
Perkembangan Peran seks
Perkambangan Kepribadian
Sosialisasi KTSP
4. Perkembangan Kognitif Siswa SD
mengerti adalah kemampuan untuk
menangkapm sifat, arti atau
keteranganmengenai sesuatu dan
mempunyai gambaran yang jelas tentang hal
tersebut.
Pengertian dicapai dengan menerapkan
pengetahuan yang didapat sebelumnya ke
pengalaman/situasi yang baru.
Dalam belajar, anak senantiasa
menyesuaikan pengetahuan lama terhadap
pengalaman baru.
Sosialisasi KTSP
5. Jika anak tidak memahami bahaya
kendaraan bermotor, apakah anak akan
berhati2 terhadap kendaraan bermotor?
Melalui pengertian anak akan beradaptasi
terhadap perubahan.
Sosialisasi KTSP
6. Tahapan perkembangan kognitif anak
1. Periode Intelegensi Sensorimotor
a.
Sensori motor
2. Periode Intelegensi Konseptual
Praoperasional
b. Operasi Konkret
c. Operasi Formal
(E. B. Hurlock, 2010, 39)
a.
Sosialisasi KTSP
7. Tahap sensori motor
Anak mulai mengembangkan pengertian
dirinya sebagai terpisah dan berbeda dari
lingkungan.
Memahami hubungan sebab-akibat, waktu
dan ruang.
Pengertian diperoleh melalui eksplorasi
sensori motor.
0 sampai 2 tahun
Sosialisasi KTSP
8. Tahap praoperasional
Anak mampu menggunakan bahasa dan
pemikiran simbolik.
Anak bisa terlibat permainan imajinatif.
Sifat pemikiran egosentris, tidak mampu
menerima pandangan orang lain.
Belum mampu memecahkan masalah yang
melibatkan konsep bilangan atau kelas-kelas
benda.
2 sampai 6 tahun
Sosialisasi KTSP
9. Tahap operasional konkret
Konsep anak lebih konkret dan spesifik dari
masa sebelumnya.
Pemikiran secara deduktif (umum ke kusus)
Membentuk konsep ruang dan waktu
Mampu menggolongkan
Mampu ambil peran orang lain
Pemikiran menuju realitas yang lebih besar.
6 sampai 12 tahun
Sosialisasi KTSP
10. Tahap operasional formal
Mampu berfikir sebab-akibat non-konkret,
seperti hukuman, norma dan nilai.
Mempertimbangkan kemungkinan dalam
memecahkan masalah.
Mampu menalar atas dasar hipotesis/teori.
Mampu meninjau masalah dari berbagai
sudut pandang.
Pemikiran luwes dan konkret
Mampu kumpulkan informasi dari berbagai
sumber
Sosialisasi KTSP
11. Internalisasi substansi karakter
Melalui teori perubahan tingkah laku behavioristik:
1.
2.
3.
4.
Sosialisasi KTSP
Perkuat stimulus-respons
Modeling
Conditioning/Pembiasaan
Pengulangan
12. Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman
belajar yang bermakna kepada peserta didik.
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan
pokok yang menjadi topik pembelajaran.
Sosialisasi KTSP
13. Tujuan
Memusatkan perhatian peserta didik mudah
pada suatu tema materi yang jelas;
Mengembangkan berbagai kompetensi dasar
antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih
mendalam dan berkesan;
Memudahkan guru dalam mempersiapkan
dan menyajikan bahan ajar yang efektif.
Sosialisasi KTSP
14. Manfaat Pembelajaran
Tematik
Menghilangkan tumpang tindih bahan ajar.
Peserta didik memahami hubungan yang
bermakna antar mata pelajaran.
Pembelajaran menjadi utuh oleh peserta didik
akan mendapat pengertian mengenai konsep
dan materi yang tidak terpecah-pecah.
Penguasaan konsep oleh peserta didik akan
semakin baik meningkatan
Sosialisasi KTSP
15. Karakteristik Pembelajaran
Tematik
Berpusat pada peserta didik
Memberikan pengalaman langsung
Tidak terjadi pemisahan mata pelajaran
Menyajikan konsep yang terpadu dari berbagai
mata pelajaran
Bersifat fleksibel
Proses pembelajaran mudah disesuaikan dengan
minat dan kebutuhan peserta didik
Menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan
Sosialisasi KTSP
16. Implikasi Pembelajaran
Tematik
Implikasi bagi:
Guru : harus kreatif dalam menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar bagi peserta didik,
memilih kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan
mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih
bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
Peserta didik: harus siap mengikuti kegiatan
pembelajaran baik secara individual, pasangan,
kelompok kecil ataupun klasikal dan mengikuti secara
aktif kegiatan pembelajaran yang bervariasi.
Sosialisasi KTSP
17. Implikasi Pembelajaran Tematik
(lanjutan)
Sarana prasarana, sumber belajar dan media:
Memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
Memanfaatkan berbagai sumber belajar
Mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran
yang bervariasi
Masih dapat menggunakan bahan ajar yang sudah
ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran
dan menggunakan buku suplemen khusus yang
memuat bahan ajar yang terintegrasi
Sosialisasi KTSP
18. Implikasi Pembelajaran Tematik
(lanjutan)
Pengaturan ruang kelas:
Ruang perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang
dilaksanakan.
Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah
disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang
berlangsung
Peserta didik tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di
tikar/ karpet
Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil
karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan
menyimpannya kembali.
Pemilihan metode : pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
berbagai variasi metode (percobaan, bermain peran, tanya jawab,
demonstrasi, bercakap-cakap) baik di dalam kelas maupun di luar
kelas
Sosialisasi KTSP
19. Rambu-Rambu Pembelajaran Tematik
Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan
Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi
dasar lintas semester.
Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan dapat
diajarkan tersendiri.
Kompetensi dasar yang tidak tercakup dalam tema
tertentu harus diajarkan baik melalui tema lain
maupun berdiri sendiri.
Kegiatan ini ditekankan kepada kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman
nilai-nilai moral dan cerita tanah air.
Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan
karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah
setempat.
Sosialisasi KTSP
20. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Tahap Persiapan:
1. Pemetaan Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator dalam Tema
2. Penetapan Jaringan Tema
3. Penyusunan Silabus
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Sosialisasi KTSP
21. 1. Pemetaan Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator Dalam Tema
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk
memperoleh gambaran secara menyeluruh
dan utuh semua standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator dari
berbagai mata pelajaran yang dipadukan
dalam tema yang dipilih.
Sosialisasi KTSP
22. Kegiatan Pemetaan
1. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar ke dalam indikator
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan indikator:
Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik
Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran
Dirumuskan dalam kata kerja oprasional
yang terukur dan/atau dapat diamati
Sosialisasi KTSP
23. Kegiatan Pemetaan
(lanjutan...)
2. Menentukan tema
Cara penentuan tema
Cara pertama, mempelajari standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masingmasing mata pelajaran, dilanjutkan dengan
menentukan tema yang sesuai.
Sosialisasi KTSP
Cara kedua, menetapkan terlebih dahulu tematema pengikat keterpaduan, untuk menentukan
tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan
peserta didik sehingga sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
24. Kegiatan Pemetaan
(lanjutan...)
Prinsip Penentuan tema
Memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan
Sosialisasi KTSP
peserta didik
Dari yang termudah menuju yang sulit
Dari yang sederhana menuju yang kompleks
Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya
proses berpikir pada diri Peserta didik
Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan
perkembangan Peserta didik, termasuk minat,
kebutuhan, dan kemampuannya
25. Kegiatan Pemetaan
(lanjutan...)
3. Identifikasi dan Analisis Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar dan Indikator
Mengidentifikasi dan menganalisis setiap Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator yang
cocok untuk setiap tema sehingga semua standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
terbagi habis dalam tema.
Sosialisasi KTSP
26. 2. Menetapkan Jaringan Tema
Hubungkan kompetensi dasar dan indikator
dengan tema pemersatu sehingga akan
terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar
dan indikator dari setiap mata pelajaran.
Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai
dengan alokasi waktu setiap tema.
Sosialisasi KTSP
27. 3. Penyusunan Silabus
Komponen silabus terdiri atas standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
pengalaman belajar, alat/sumber, dan
penilaian.
Sosialisasi KTSP
28. 4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi :
Identitas mata pelajaran
Kompetensi dasar dan indikator yang akan
dilaksanakan.
Materi pokok beserta uraiannya yang perlu
dipelajari
Strategi pembelajaran (kegiatan pembukaan, inti
dan penutup).
Alat dan media serta sumber bahan yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik
Penilaian dan tindak lanjut
Sosialisasi KTSP
29. Tahap Pelaksanaan
1. Tahapan/jadwal kegiatan per hari
- Kegiatan Pembukaan (賊 1 jp)
- Kegiatan Inti (賊 3 jp)
- Kegiatan Penutup (賊 1 jp)
2. Pengaturan jadwal pelajaran
Sosialisasi KTSP
30. 1. Tahapan Kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari
dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan.
a.
Sosialisasi KTSP
Kegiatan Pendahuluan/awal/pembukaan (1
jam pelajaran)
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk
menciptakan suasana awal pembelajaran berupa
kegiatan untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat
dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak
tentang tema yang akan disajikan. Beberapa
contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah
bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi
31. 1. Tahapan Kegiatan (lanjutan)
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan baca, tulis
dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan berbagai
strategi/metode yang bervariasi dan dapat
dilakukan secara klasikal, kelompok kecil,
ataupun perorangan.
Sosialisasi KTSP
32. 1. Tahapan Kegiatan (lanjutan)
c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak
Lanjut
Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk
menenangkan. Kegiatan yang dapat
dilakukan adalah
menyimpulkan/mengungkapkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan,
mendongeng, membacakan cerita dari
buku, pantomim, pesan-pesan moral,
musik/apresiasi musik.
Sosialisasi KTSP
33. Contoh Jadwal Harian (1)
Pembukaan
Anak berkumpul bernyanyi sambil
menari mengikuti irama musik
Inti
Kegiatan untuk pengembangan
Penutup
Mendongeng atau membaca cerita
dari buku cerita
Sosialisasi KTSP
kemampuan membaca
Kegiatan untuk pengembangan
kemampuan menulis
Kegitan untuk pengembangan
kemampuan berhitung
34. Contoh Jadwal Harian (2)
Pembukaan
Waktu berkumpul (anak menceritakan
pengalaman, menyanyi, melakukan kegiatan fisik
sesuai dengan tema)
Inti
Pengembangan kemampuan menulis (kegiatan
kelompok besar)
Pengembangan kemampuan berhitung (kegiatan
kelompok kecil atau berpasangan)
Melakukan pengamatan sesuai dengan tema,
misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat
pada tema transporasi, menggambar hewan hasil
pengamatan
Penutup
Mendongeng
Pesan-pesan moral
Musik/menyanyi
Sosialisasi KTSP
35. 2. Pengaturan Jadwal Pelajaran
Pengaturan jadwal dilakukan untuk
memudahkan administrasi sekolah
Guru bersama dengan guru mata pelajaran
pendidikan agama, guru pendidikan jasmani
dan guru muatan lokal dapat bersama-sama
menyusun jadwal pelajaran
Jadwal pelajaran ini bersifat fleksibel sesuai
dengan situasi dan keperluan sekolah
Sosialisasi KTSP
36. Contoh Jadwal Pelajaran
Waktu
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
700-7.35
Mat
B. Indo
Mat
B. Indo
Penjaskes
IPA
7.35-8.10
Mat
B. Indo
Mat
B.Indo
Penjaskes
IPA
8.10-8.45
Mat
B. Indo
Mat
KTK
Agama
Mulok
8.45-9.00
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
Istirahat
9.00-9.35
B. Indo
Mat
IPS
KTK
Agama
Mulok
9.35-10.10
B. Indo
Mat
IPS
KTK
Sosialisasi KTSP
37. Penilaian Dalam Pembelajaran
Tematik
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha
untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil
dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh
peserta didik melalui pembelajaran.
Penilaian di kelas I, II, dan III mengikuti aturan penilaian mata-
mata pelajaran lain di Sekolah Dasar. Mengingat bahwa
peserta didik kelas I SD belum semuanya lancar membaca
dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan
pada penilaian secara tertulis.
Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung merupakan
kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik. Oleh
karena itu, penguasaan terhadap ke kemampuan tersebut
adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
Sosialisasi KTSP
38. Penilaian Dalam Pembelajaran
Tematik (lanjutan)
Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-
masing Kompetensi Dasar dari masing-masing mata
pelajaran.
Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama
proses belajar mengajar berlangsung, misalnya sewaktu
peserta didik bercerita pada kegiatan awal, membaca pada
kegiatan inti, dan menyanyi pada kegiatan akhir.
Hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi guru dalam mengambil keputusan untuk
peserta didik misalnya: penggunaan tanda baca, ejaan kata,
maupun angka.
Sosialisasi KTSP
39. Penilaian Dalam Pembelajaran
Tematik (lanjutan)
Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan
untuk mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan
Indikator pada tiap-tiap mata pelajaran yang
terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian
penilaian dalam hal ini tidak lagi terpadu melalui
tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai
dengan Kompetensi Dasar dan Indikator mata
pelajaran.
Nilai akhir pada laporan (raport) dikembalikan pada
kompetensi mata pelajaran yang terdapat pada
kelas I, II, dan III Sekolah Dasar.
Sosialisasi KTSP