Perencanaan Jaringan Mobile membahas tahapan perencanaan jaringan mulai dari perencanaan kasar, menengah, hingga detail. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur umum perencanaan jaringan seperti penentuan spesifikasi desain, prediksi kebutuhan trafik, perencanaan jaringan akses dan inti, serta analisis hasil perancangan secara kualitas dan teknologi ekonomi.
Performance evaluation of available bandwidth estimation tools in ftth networksAdisty Padmasari
油
Dokumen ini merupakan penelitian yang mengevaluasi performansi alat ukur ketersediaan bandwidth (available bandwidth estimation tools/ABETs) pada jaringan Fiber-To-The-Home (FTTH). Penelitian ini membangun testbed realistis berdasarkan karakteristik jaringan FTTH komersial untuk menguji lima ABETs berdasarkan tiga metrik kinerja: akurasi, latensi, dan overhead traffic. Hasilnya menunjukkan bahwa empat dari lima ABETs mas
1. Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan parameter kualitas jaringan Speedy sebelum dan sesudah pemasangan teknologi Multi-Service Access Node (MSAN) berdasarkan pengaruh jarak DSLAM terhadap pelanggan.
2. Parameter yang diukur meliputi Signal to Noise Ratio, Line Attenuation, dan Line Rate.
3. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbaikan kualitas jaringan Speedy setelah pemasangan MSAN.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan jaringan seluler LTE yang mencakup tujuan perencanaan, arsitektur jaringan LTE, alur perencanaan meliputi pengumpulan data, perhitungan coverage, kapasitas, penentuan jumlah base station, perhitungan dan penempatan EPC, analisis jaringan, dan referensi.
Modul ini membahas tentang kapasitas dan pengertian trafik pada jaringan selular, termasuk parameter-parameter kinerja trafik seperti success call rate, blocking, dan dropped call yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan jaringan."
Perencanaan jaringan akses dan core untuk LTEPutri Diana
油
Dokumen tersebut merangkum perencanaan jaringan akses dan core LTE dengan beberapa langkah utama yaitu perhitungan kebutuhan bandwidth, jumlah base station berdasarkan kapasitas dan coverage, penempatan base station dan EPC, serta pemilihan teknologi transport pada core network seperti ATM dan frame relay untuk menangani QoS.
Dokumen ini membahas perencanaan jaringan seluler di wilayah Jakarta yang meliputi analisis kapasitas trafik, cakupan sinyal, dan kualitas jaringan. Langkah-langkah perencanaan mencakup pengumpulan data, perhitungan trafik pelanggan, penetapan spesifikasi jaringan, perhitungan jumlah enodeB dan EPC, serta penempatan lokasi enodeB dan EPC. Contoh perhitungan jumlah enodeB dilakukan
Perencanaan jaringan nirkabel dan analisa tekno ekonominyamohamad syahral
油
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan jaringan komunikasi nirkabel dan analisis teknis-ekonominya. Termasuk didalamnya adalah perhitungan kapasitas jaringan, jumlah base station, pemilihan teknologi akses, desain topologi jaringan dan analisis biaya modal serta operasional.
2. Dibahas pula asumsi-asumsi perhitungan seperti demand pengguna, capex, opex, pendapatan dan arus kas untuk menganalisis kel
Dokumen tersebut membahas tentang studi standar kualitas layanan pada era konvergensi teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Dokumen menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, dan sistematika laporan dari studi tersebut."
An Introduction To LTE memberikan penjelasan singkat tentang arsitektur jaringan LTE, protokol radio interface, modulasi dan multiplexing yang digunakan, serta perencanaan link budget untuk menentukan cakupan sel. Dokumen ini membahas konsep dasar teknologi LTE mulai dari evolusi, tujuan, komponen jaringan hingga teknik-teknik pendukungnya.
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan mengenai perencanaan RF jaringan 2G untuk optimasi jaringan yang akan diselenggarakan pada tanggal 11-12 Mei 2013 di Hotel Paragon Jakarta. Materi pelatihan meliputi proses perencanaan RF secara berlangkah, propagasi gelombang radio, perhitungan anggaran taut, dan pengenalan tentang perencanaan frekuensi dan parameter jaringan."
Tutorial ini membahas sejarah perkembangan sistem jaringan seluler mulai dari generasi pertama hingga generasi keempat. Generasi pertama menggunakan sistem analog, generasi kedua menggunakan sistem digital 2G seperti GSM, CDMA, dan PDC. Generasi ketiga mendukung multimedia dengan kecepatan lebih tinggi menggunakan standar 3G seperti UMTS dan CDMA2000. Generasi keempat adalah LTE dan LTE-Advanced yang menawarkan kecepatan yang lebi
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan telekomunikasi khususnya jaringan telepon. Jaringan telepon dibedakan menjadi jaringan privat dan publik, dengan contoh jaringan privat seperti PBX dan jaringan publik seperti PSTN. PSTN merupakan jaringan telepon publik pertama yang menggunakan akses analog dan bersifat circuit switched.
Metode penjadwalan dua tingkat diusulkan untuk layanan multimedia real-time pada jaringan LTE. Metode ini mempertimbangkan kualitas layanan dan efisiensi daya dengan mengalokasikan sumber daya pada tingkat frame dan TTI. Hasil simulasi menunjukkan kualitas yang lebih baik dibandingkan metode sebelumnya.
Jaringan 3G menggunakan teknologi UMTS yang mampu mentransfer data hingga 2 Mbps. Fitur utamanya adalah video call. Arsitektur UMTS terdiri atas user equipment, jaringan akses radio, dan jaringan inti. Parameter penting jaringan 3G adalah aksesibilitas, kemampuan bertahan, integritas, mobilitas, kekuatan sinyal, rasio panggilan berhasil dan selesai.
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakampas03
油
Dokumen tersebut membahas arsitektur sistem komunikasi bergerak khususnya sistem GSM yang terdiri dari tiga subsistem yaitu radio subsystem, jaringan dan switching subsystem, serta operation subsystem. Radio subsystem meliputi elemen-elemen seperti BTS, BSC, MS. Sedangkan jaringan dan switching subsystem meliputi MSC, HLR, VLR yang berperan dalam penyambungan serta pengelolaan lokasi pelanggan.
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Ray KHASTUR
油
1. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis kinerja layanan internet menggunakan teknologi Broadband over Powerline (BPL) di Puri Kencana Depok dengan membandingkan kinerja BPL dan Metronet berdasarkan parameter kualitas layanan seperti delay, jitter, throughput dan lainnya.
2. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa BPL mampu memenuhi standar delay, jitter dan packet loss untuk komunikasi VoIP, namun hanya memenuhi sebagian besar standar
Sistem komunikasi bergerak memungkinkan pelanggan untuk berkomunikasi saat bergerak dengan menggunakan jaringan nirkabel. Sistem ini membagi wilayah cakupan menjadi sel-sel kecil untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan. Setiap sel dilayani oleh stasiun radio dasar dan terhubung ke pusat pengalihan gerak untuk memungkinkan pelanggan berpindah antar sel.
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...Rudy Hendrawan
油
Dokumen ini membahas tentang implementasi manajemen bandwidth di SMA Negeri Sariwangi dengan menggunakan router Mikrotik untuk membagi bandwidth internet secara merata ke seluruh pengguna. Topologi jaringan dirancang dengan menghubungkan modem internet ke router Mikrotik lalu ke switch, dan dari sana ke komputer-komputer pengguna. Teknik queue tree pada Mikrotik digunakan untuk membatasi kecepatan download setiap pengguna sesuai porsi bandwidth yang dialokasikan
Modul ini membahas tentang manajemen bandwidth dan load balancing dalam jaringan komputer. Peserta akan mempelajari konsep dan teknik manajemen bandwidth seperti hierarchical token bucket dan class-based queueing serta cara mengkonfigurasikannya pada Mikrotik RouterOS. Modul ini juga menjelaskan metode load balancing seperti static route, ECMP, dan address list Nth beserta langkah konfigurasinya pada Mikrotik.
Modul ini membahas tentang manajemen bandwidth dan load balancing dalam jaringan komputer. Materi yang disampaikan mencakup konsep dan teknik manajemen bandwidth seperti hierarchical token bucket dan class-based queueing beserta konfigurasinya pada Mikrotik, serta metode load balancing seperti ECMP dan Nth beserta langkah-langkah konfigurasinya.
Dokumen ini membahas perencanaan jaringan seluler di wilayah Jakarta yang meliputi analisis kapasitas trafik, cakupan sinyal, dan kualitas jaringan. Langkah-langkah perencanaan mencakup pengumpulan data, perhitungan trafik pelanggan, penetapan spesifikasi jaringan, perhitungan jumlah enodeB dan EPC, serta penempatan lokasi enodeB dan EPC. Contoh perhitungan jumlah enodeB dilakukan
Perencanaan jaringan nirkabel dan analisa tekno ekonominyamohamad syahral
油
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan jaringan komunikasi nirkabel dan analisis teknis-ekonominya. Termasuk didalamnya adalah perhitungan kapasitas jaringan, jumlah base station, pemilihan teknologi akses, desain topologi jaringan dan analisis biaya modal serta operasional.
2. Dibahas pula asumsi-asumsi perhitungan seperti demand pengguna, capex, opex, pendapatan dan arus kas untuk menganalisis kel
Dokumen tersebut membahas tentang studi standar kualitas layanan pada era konvergensi teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Dokumen menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, dan sistematika laporan dari studi tersebut."
An Introduction To LTE memberikan penjelasan singkat tentang arsitektur jaringan LTE, protokol radio interface, modulasi dan multiplexing yang digunakan, serta perencanaan link budget untuk menentukan cakupan sel. Dokumen ini membahas konsep dasar teknologi LTE mulai dari evolusi, tujuan, komponen jaringan hingga teknik-teknik pendukungnya.
Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan mengenai perencanaan RF jaringan 2G untuk optimasi jaringan yang akan diselenggarakan pada tanggal 11-12 Mei 2013 di Hotel Paragon Jakarta. Materi pelatihan meliputi proses perencanaan RF secara berlangkah, propagasi gelombang radio, perhitungan anggaran taut, dan pengenalan tentang perencanaan frekuensi dan parameter jaringan."
Tutorial ini membahas sejarah perkembangan sistem jaringan seluler mulai dari generasi pertama hingga generasi keempat. Generasi pertama menggunakan sistem analog, generasi kedua menggunakan sistem digital 2G seperti GSM, CDMA, dan PDC. Generasi ketiga mendukung multimedia dengan kecepatan lebih tinggi menggunakan standar 3G seperti UMTS dan CDMA2000. Generasi keempat adalah LTE dan LTE-Advanced yang menawarkan kecepatan yang lebi
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan telekomunikasi khususnya jaringan telepon. Jaringan telepon dibedakan menjadi jaringan privat dan publik, dengan contoh jaringan privat seperti PBX dan jaringan publik seperti PSTN. PSTN merupakan jaringan telepon publik pertama yang menggunakan akses analog dan bersifat circuit switched.
Metode penjadwalan dua tingkat diusulkan untuk layanan multimedia real-time pada jaringan LTE. Metode ini mempertimbangkan kualitas layanan dan efisiensi daya dengan mengalokasikan sumber daya pada tingkat frame dan TTI. Hasil simulasi menunjukkan kualitas yang lebih baik dibandingkan metode sebelumnya.
Jaringan 3G menggunakan teknologi UMTS yang mampu mentransfer data hingga 2 Mbps. Fitur utamanya adalah video call. Arsitektur UMTS terdiri atas user equipment, jaringan akses radio, dan jaringan inti. Parameter penting jaringan 3G adalah aksesibilitas, kemampuan bertahan, integritas, mobilitas, kekuatan sinyal, rasio panggilan berhasil dan selesai.
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakampas03
油
Dokumen tersebut membahas arsitektur sistem komunikasi bergerak khususnya sistem GSM yang terdiri dari tiga subsistem yaitu radio subsystem, jaringan dan switching subsystem, serta operation subsystem. Radio subsystem meliputi elemen-elemen seperti BTS, BSC, MS. Sedangkan jaringan dan switching subsystem meliputi MSC, HLR, VLR yang berperan dalam penyambungan serta pengelolaan lokasi pelanggan.
Broadband over Power Line Communication Journal (Bahasa Version)Ray KHASTUR
油
1. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis kinerja layanan internet menggunakan teknologi Broadband over Powerline (BPL) di Puri Kencana Depok dengan membandingkan kinerja BPL dan Metronet berdasarkan parameter kualitas layanan seperti delay, jitter, throughput dan lainnya.
2. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa BPL mampu memenuhi standar delay, jitter dan packet loss untuk komunikasi VoIP, namun hanya memenuhi sebagian besar standar
Sistem komunikasi bergerak memungkinkan pelanggan untuk berkomunikasi saat bergerak dengan menggunakan jaringan nirkabel. Sistem ini membagi wilayah cakupan menjadi sel-sel kecil untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan. Setiap sel dilayani oleh stasiun radio dasar dan terhubung ke pusat pengalihan gerak untuk memungkinkan pelanggan berpindah antar sel.
Jurnal manajemen bandwidth internet dengan router mikrotik di sma negeri sari...Rudy Hendrawan
油
Dokumen ini membahas tentang implementasi manajemen bandwidth di SMA Negeri Sariwangi dengan menggunakan router Mikrotik untuk membagi bandwidth internet secara merata ke seluruh pengguna. Topologi jaringan dirancang dengan menghubungkan modem internet ke router Mikrotik lalu ke switch, dan dari sana ke komputer-komputer pengguna. Teknik queue tree pada Mikrotik digunakan untuk membatasi kecepatan download setiap pengguna sesuai porsi bandwidth yang dialokasikan
Modul ini membahas tentang manajemen bandwidth dan load balancing dalam jaringan komputer. Peserta akan mempelajari konsep dan teknik manajemen bandwidth seperti hierarchical token bucket dan class-based queueing serta cara mengkonfigurasikannya pada Mikrotik RouterOS. Modul ini juga menjelaskan metode load balancing seperti static route, ECMP, dan address list Nth beserta langkah konfigurasinya pada Mikrotik.
Modul ini membahas tentang manajemen bandwidth dan load balancing dalam jaringan komputer. Materi yang disampaikan mencakup konsep dan teknik manajemen bandwidth seperti hierarchical token bucket dan class-based queueing beserta konfigurasinya pada Mikrotik, serta metode load balancing seperti ECMP dan Nth beserta langkah-langkah konfigurasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan komputer, mulai dari definisi, tujuan, manfaat, jangkauan, topologi lokal area network (LAN), protokol jaringan komputer, dan komponen pendukung LAN.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membandingkan kecepatan download dan harga layanan internet broadband dari tiga operator GSM di Banjarbaru, yaitu Telkomsel, XL, dan Tri berdasarkan pengukuran di beberapa lokasi. Hasilnya menunjukkan bahwa kecepatan tertinggi berbeda di setiap lokasi dan dipengaruhi oleh faktor waktu.
Teknologi HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data hingga 5 kali lebih cepat serta memperkenalkan saluran baru yaitu HS-DSCH. Teknologi ini memungkinkan kecepatan unduh hingga 14 Mbps dan mengurangi delay pengunduhan walaupun banyak pengguna. Modem HSDPA dapat digunakan untuk mengakses internet cepat melalui sinyal seluler pada
Materi Tambahan (Pengendalian Mutu Teknologi Seluler)sholekan
油
Dokumen tersebut membahas tentang drive-test untuk optimisasi jaringan CDMA menggunakan perangkat Agilent. Drive-test merupakan langkah penting dalam siklus optimasi jaringan untuk mengumpulkan data pengukuran lokasi pengguna. Data tersebut kemudian diolah untuk mengidentifikasi masalah dan solusi guna meningkatkan kualitas layanan jaringan. Dokumen juga menjelaskan konsep dasar CDMA dan cara kerja sinyal pilot untuk mengident
1. Dokumen tersebut membahas tentang optimasi bandwidth menggunakan traffic shaping pada jaringan komputer.
2. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan eksperimen dengan mengkonfigurasi Mikrotik RouterOS untuk melakukan traffic shaping sehingga kualitas koneksi menjadi lebih baik.
3. Hasilnya adalah router yang mampu melakukan traffic shaping untuk memisahkan lalu lintas internasional dan nasional sehingga pemanfaatan bandwidth menjadi
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Memahami Teknologi Jaringan Berbasis Luar (WAN)
Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
1. Menganalisis Jaringan Berbasis Luas
2. Mengevaluasi Jaringan Nirkabel
3. Mengevaluasi Permasalahan Jaringan Nirkabel
4. Memahami Jaringan Fiber Optic
5. Mengidentifikasi jenis-jenis kabel fiber optic
6. Menerapkan Fungsi Alat Kerja Fiber Optic
7. Mengevaluasi Penyambungan Fiber Optic
8. Mengevaluasi Perangkat Pasif Jaringan Fiber Optic
9. Mengevaluasi Permasalahan Jaringan Fiber Optic
Kegiatan belajar ini membahas tentang teknologi jaringan berbasis luas (WAN) yang mencakup analisis dan evaluasi jaringan nirkabel dan fiber optik beserta komponennya. Topik utama meliputi konsep dan perangkat WAN, standar, routing, serta protokol routing interior dan eksterior untuk menghubungkan lokasi yang terpisah.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxAzuraAgusnasya
油
Proposial skripsi
1. INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
KELAS INTENSIF DURENTIGA
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S-1
Pilihan / Peminatan :
TEKNIK TELEKOMUNIKASI
ANALISIS PENAMBAHAN CARRIER PADA JARINGAN WCDMA
MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST
Diajukan oleh :
Nama Mahasiswa : ARNOLD JULYUS S
No. Pokok Mahasiswa : 13223745
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI NASIONAL
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
J A K A R T A
2014
2. ANALISIS PENAMBAHAN CARRIER PADA JARINGAN WCDMA
MENGGUNAKAN METODE DRIVE TEST
NAMA MAHASISWA : ARNOLD JULYUS S
NOMOR POKOK : 13223745
PROGRAM STUDI : TEKNIK ELEKTRO S-1
PEMINATAN : TEKNIK TELEKOMUNIKASI
USULAN DOSEN PEMBIMBING :
JUDUL TUGAS AKHIR : ANALISIS PENAMBAHAN CARRIER
PADA JARINGAN WCDMA
MENGGUNAKAN METODE
DRIVE TEST
Materi yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah analisis
penambahan carrier pada jaringan WCDMA
1. Latar Belakang
Semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan berkomunikasi
dimanapun dan kapanpun menyebabkan berkembangnya teknologi
telekomunikasi saat ini, terutama teknologi telekomunikasi selular. Salah satu
teknologi telekomunikasi selular yang saat ini sangat berkembang pesat adalah
Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) yang merupakan generasi
ketiga dari teknologi telekomunikasi selular, dimana dengan teknologi ini
memungkinkan kecepatan data mencapai 384 Kbps.
Dengan perkembangan ini lah kebutuhan dari pelanggan akan layanan
komunikasi voice dan komunikasi data pada system komunikasi bergerak, maka
hal ini menuntut untuk dikembangkannya jaringan yang dapat mensupport
layanan voice dan data tersebut, seperti meng-up grade kapasitasnya, dan
memperluas area coveragenya. Hal ini memerlukan alokasi kanal yang terus
bertambah, sehingga dibutuhkan suatu strategi optimalisasi kanal, agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan dalam layanan voice dan data.
3. Maka dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai penambahan carrier
pada jaringan WCDMA dengan metode drive test, dimana kita akan melihat
perbandingan antara sebelum penambahan carrier dan sesudah penambahan
carrier.
2. Pokok Permasalahan
Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penambahan Carrier pada Jaringan
WCDMA Menggunakan Metode Drive Test ditulis untuk tujuan sebagai
berikut:
1. Mengetahui dan memahami perbedaan Qos (Quality of service) antara first
carrier (1st carrier) dan second carrier(2nd carrier)
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Operator yang menggunakan Double
carrier terhadap user.
3. Apakah dengan kemajuan dan kebutuhan user sekarang ini diperlukan
penambahan third carrier ?
3. Batasan Masalah
Batasan-batasan dari permasalahan yang dibahas dalam penyusunan
tugas akhir ini adalah antara lain :
1. Pengambilan data QoS (Quality of Service) dari first carrier dan second
carrier dilakukan dengan metode drive test dan dilakukan pada high traffic
dan low traffic.
2. Parameter- Parameter QoS (Quality of Service) adalah Rscp, Ec/No, SQI,
call set up success ratio (CSSR), Call Drop Ratio (CDR), Handover Success
Ratio, PS Access success rate, throughput.
3. Analisa dari penambahan carrier ini adalah pada node B operator PT. Indosat.
4. Sample area yang digunakan adalah Jalan cempaka putih raya Jakarta pusat.
4. Teori Penunjang
4.1 Jaringan WCDMA
WCDMA dapat dikatakan sebagai CDMA pita lebar berbasis GSM
yang sering juga dikenal sebagai Teknologi Akses UMTS (Universal
Mobile Telecommunication) merupakan implementasi dari 3G yang
dapat mencapai kecepatan sampai 2 Mbps dan mencapai 10 Mbps
4. dengan menggunakan HSDPA. Probabilitas setiap user downlink
mendapatkan bandwidth yang bervariasi sesuai permintaan layanan
user adalah salah satu keunggulan dari jaringan 3G. Teknik diversity
digunakan untuk meningkatkan kapasitas user downlink, dan karena
hanya satu frekuensi yang digunakan, aktifitas frequency planning
yang rumit di jaringan GSM tidak perlu dilakukan.
4.2 TEMS INVESTIGATION DATA COLLECTION
TEMS adalah kependekan dari Test Mobile System yang
merupakan perangkat untuk mensetting dan maintaining jaringan
seluler. Pada dasarnya terdiri dari ponsel TEMS mobile phone yang
dikendalikan oleh perangkat lunak pada computer.
4.3 Quality of Service
Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran
tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk
mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. Dan QoS ini
juga menjadi tolak ukur dari KPI (Key Performance Indikator) pada
jaringan single atau dual carrier.
5. Pembahasan Singkat
Proses penambahan carrier pada dasar nya dilakukan karena besarnya
traffic yang terjadi pada suatu daerah tertentu, oleh karna itu banyak operator
yang menggunakan system dual carrier atau bahkan triple carrier.
Langkah Pertama yang dilakukan adalah pengukuran atau pengambilan
data pada saat jaringan WCDMA berada pada first carrier kemudian pada saat
jaringan pada second carrier, data yang diperoleh akan di bandingkan dan di
analisa apakah terdapat perbedaan baik speed dan kualitas kedua carrier
tersebut.
6. Metodologi Penyelesaian Masalah
Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
penelitian ilmiah, antara lain :
Studi Literatur
a. Mempelajari berbagai literatur dan referensi tentang materi yang
terkait dengan bahan dalam Tugas Akhir ini.
5. b. Mempelajari topology jaringan UMTS dan komponen-komponen yang
berada di dalamnya.
c. Mempelajari dan menganalisis parameter-parameter quality of service
(QOS) yang dipengaruhi dengan penambahan carrier atau tidak ada
penambahan carrier.
Studi Kasus
a. Melakukan proses pengecekan cara perpindahan second carrier ke first
carrier ataupun sebaliknya.
b. Analisis parameter-parameter QOS pada jaringan setelah adanya
penambahan carrier.
c. Pengaruh penambahan carrier pada user
7. Sistematika Penulisan
Penulisan Tugas Akhir dibagi dalam 5 bab, yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Menguraikan latar belakang dari permasalahan yang ada, yaitu
analisis penambahan carrier pada jaringan WCDMA
menggunakan metode Drive Test
Bab II : Teori Pendukung
揃 Jaringan WCDMA
揃 Interface pada arsitektur Jaringan WCDMA
揃 Quality of Services & Key Performances Indicator Jaringan
WCDMA
Bab III : Analisis parameter-parameter quality of service first carrier dan
second carrier
Bab IV : Proses dan Analisis
Melakukan proses pengambilan data dan menganalisis keadaan
quality of service setelah penambahan carrier di daerah yang
dijadikan objek penelitian.
Bab V : Kesimpulan
Menarik kesimpulan dari analisis diatas
8. Hasil Yang Diharapkan
6. Dari proses penambahan carrier perubahan yang dapat user rasakan
adalah jaringan yang bagus, voice maupun data, dan apakah perlu penambahan
carrier (third carrier) pada area cempaka putih.
9. Rencana Kerja
10. Daftar Pustaka
揃 Wardhana, Lingga. (2011) 2G / 3G RF Planning and
Optimization for Consultant, www.nulisbuku.com, Jakarta.
揃 Santoso, Gatot. 2006. Sistem Selular WCDMA, JAKARTA
揃 Global Sinergi. Pengenalan TEMS. http://globalsinergi.com/news/
2/Pengenalan-TEMS
揃 John Wiley & Sons. 2006. Radio Network Planning and
Optimisation for UMTS. Inggris
7. Dari proses penambahan carrier perubahan yang dapat user rasakan
adalah jaringan yang bagus, voice maupun data, dan apakah perlu penambahan
carrier (third carrier) pada area cempaka putih.
9. Rencana Kerja
10. Daftar Pustaka
揃 Wardhana, Lingga. (2011) 2G / 3G RF Planning and
Optimization for Consultant, www.nulisbuku.com, Jakarta.
揃 Santoso, Gatot. 2006. Sistem Selular WCDMA, JAKARTA
揃 Global Sinergi. Pengenalan TEMS. http://globalsinergi.com/news/
2/Pengenalan-TEMS
揃 John Wiley & Sons. 2006. Radio Network Planning and
Optimisation for UMTS. Inggris