PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI Suharti Wairagya
Ìý
Pada dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan terkini penyakit kulit dalam praktek sehari-hari. Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang berbagai topik infeksi kulit seperti varicella, herpes zoster, herpes simpleks, impetigo, erisipelas, selulitis, kusta dan reaksi kustanya, serta kandidiasis dan dermatofilosis.
Dokumen tersebut membahas tentang antibiotika, termasuk definisi, penggolongan, mekanisme kerja, dan contoh antibiotika dari berbagai golongan seperti penisilin, sefalosporin, aminoglikosida, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan indikasi, efek samping, dan peringatan penggunaan antibiotika.
Anatomi hepar, lien, pankreas, vaskularisasi abdomen dan kelainan kongenitaldr. Bobby Ahmad
Ìý
Dokumen tersebut membahas anatomi organ-organ pencernaan seperti hati, limpa, pankreas, vaskularisasi abdomen, dan kelainan kongenital yang dapat terjadi pada sistem pencernaan. Organ-organ tersebut dijelaskan fungsi dan strukturnya, serta bagaimana perdarahannya. Kelainan yang disebutkan antara lain atresia esofagus, stenosis duodenum, fibrosis kistik, divertikula, hernia, dan kelainan kongenital lainnya seperti at
Dokumen tersebut membahas tentang kasus laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan benjolan pada leher bagian samping yang dirasakan selama 4 bulan. Benjolan tersebut awalnya kecil namun membesar dengan cepat, teraba keras tetapi tidak nyeri, dan diikuti keluhan sakit kepala. Dokumen ini memberikan informasi mengenai anatomi kelenjar limfe leher, patogenesis benjolan, langkah diagnosis, dan berbagai penyakit yang mungkin men
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pendengaran dan keseimbangan pada telinga. Sistem pendengaran terdiri atas telinga luar, tengah, dan dalam, dimana gelombang bunyi ditransmisikan melalui membran timpani, tulang pendengaran, dan koklea untuk mengaktifkan sel-sel rambut dan saraf auditorius. Sistem keseimbangan mendeteksi gerakan kepala melalui kanal semicirkularis dan otolit. Informasi dikirim ke p
Dokumen tersebut membahas tentang mikosis superficial, dermatofitosis, dan non-dermatofitosis. Topik utama mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, dan diagnosis dari berbagai jenis infeksi jamur pada kulit seperti pitiriasis versicolor, tinea, dan piedra.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan patofisiologi sistem saraf pusat. Secara ringkas:
1. Mekanisme muntah proyektil akibat peningkatan tekanan intrakranial yang merangsang pusat muntah.
2. Anatomi meninges terdiri atas tiga lapisan dan menerima vaskularisasi dari arteri meninges.
3. Mekanisme cedera kepala dibedakan menjadi cedera tumpul dan penetrasi, serta ditandai
Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Ìý
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem pendengaran dan keseimbangan pada telinga. Sistem pendengaran terdiri atas telinga luar, tengah, dan dalam, dimana gelombang bunyi ditransmisikan melalui membran timpani, tulang pendengaran, dan koklea untuk mengaktifkan sel-sel rambut dan saraf auditorius. Sistem keseimbangan mendeteksi gerakan kepala melalui kanal semicirkularis dan otolit. Informasi dikirim ke p
Dokumen tersebut membahas tentang mikosis superficial, dermatofitosis, dan non-dermatofitosis. Topik utama mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patogenesis, gejala klinis, dan diagnosis dari berbagai jenis infeksi jamur pada kulit seperti pitiriasis versicolor, tinea, dan piedra.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan kelainan-kelainan telinga luar dan tengah. Terdapat penjelasan mengenai anatomi daun telinga, liang telinga, membran timpani, tulang pendengaran, otot telinga tengah, serta telinga dalam. Dibahas pula berbagai kelainan kongenital dan akuisitif yang dapat terjadi pada bagian-bagian tersebut seperti mikrotia, hematoma, infeksi, tumor, dan lain sebagain
Dokumen tersebut membahas aspek anamnesis pada pasien nyeri ulu hati. Ia menjelaskan empat hal pokok yang perlu ditanyakan dalam anamnesis yaitu riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial ekonomi. Kemudian dibahas tujuh butir penting lainnya yang harus ditanyakan terkait lokasi nyeri, onset, kualitas,
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen tersebut membahas lokasi dan pola gangguan pergerakan yang disebabkan oleh berbagai jenis lesi sistem saraf pusat dan perifer. Lesi pada Upper Motor Neurone, Lower Motor Neurone, Neuromuscular Junction, otot, basal ganglia dan cerebellum dapat menyebabkan kelemahan, gangguan pergerakan, dan gangguan sensasi dengan karakteristik yang berbeda untuk setiap lokasi lesi. Dokumen ini berguna untuk mendiagnosis lokasi le
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan patofisiologi sistem saraf pusat. Secara ringkas:
1. Mekanisme muntah proyektil akibat peningkatan tekanan intrakranial yang merangsang pusat muntah.
2. Anatomi meninges terdiri atas tiga lapisan dan menerima vaskularisasi dari arteri meninges.
3. Mekanisme cedera kepala dibedakan menjadi cedera tumpul dan penetrasi, serta ditandai
Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Ìý
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
The document summarizes key structures and functions of the eye. It describes the three layers of the eye - outer sclera, middle choroid and vascular layer, and inner retina. It provides details on structures in each layer like the cornea, iris, ciliary body, aqueous humor, and lens. Diagrams are included to illustrate the anatomical relationships between different ocular tissues.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan histologi dari struktur mata dan kelopak mata, meliputi tiga lapisan dinding bola mata, kornea, tunika vaskulosa, retina, pembuluh darah mata, humor mata, dan konjungtiva serta kelenjar lakrimal dan kelopak mata.
Dokumen tersebut membahas kasus seorang laki-laki 35 tahun yang bekerja di pabrik dan mengeluhkan tuli sejak 6 bulan terakhir disertai dengan mendengung. Diberikan pertanyaan terkait anatomi, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan gangguan pendengaran akibat kebisingan lingkungan kerja.
The document describes the anatomy and histology of the human ear, including the external ear which collects sound, the middle ear which transmits vibrations, and the internal ear which contains the cochlea for hearing and vestibular system for balance. The internal ear has membranous and bony components containing endolymph and perilymph respectively, with sensory areas like the macula and crista that detect vibrations via hair cells and transmit signals through the acoustic nerve.
This document provides an overview of head injuries, including:
1) Trauma is a common cause of death, with head injuries contributing to over half of trauma fatalities and being the leading cause of death among young adults. Road traffic accidents, falls, and assaults are common causes.
2) Pathologies include contusions, hemorrhages, shearing of brain tissue, and edema. The Glasgow Coma Scale is used to classify head injury severity. Injuries can be open or closed.
3) Complications involve skull fractures, cerebral injuries, and damage to cranial nerves. Specific hemorrhages like epidural, subdural, and subarachnoid hematomas can cause mass
Dokumen tersebut merangkum beberapa eksperimen yang dilakukan dalam praktikum biokimia blok 23 tentang geriatri, termasuk tes untuk enzim peroksidase, dehidrogenase, dan fosfatase pada susu, tes untuk mendeteksi darah, dan eksperimen untuk mempelajari sifat protein dan membran sel darah merah.
This document lists various cell types and structures found in the nervous system, including: astrocytes, oligodendrocytes, microglia, Purkinje cells, motor neurons in the spinal cord, ganglion cells, peripheral nerve fibers that run longitudinally or transversely, palisades of Ranvier in peripheral nerves, muscle spindles, motor end plates, Meissner corpuscles, and Pacinian corpuscles.
Dokumen ini membahas tentang sistem indra pada manusia. Terdapat 5 alat indra utama yaitu mata (indra penglihatan), telinga (indra pendengaran), kulit (indra peraba), hidung (indra pembau), dan lidah (indra pengecap). Setiap indra mempunyai organ khusus dan proses yang berbeda-beda dalam menerima rangsangan dan mengirimkannya ke otak.
This document describes the structure and components of the kidney in three sentences or less. It discusses the main structures of the nephron including the glomerulus, proximal and distal tubules, loop of Henle, and collecting duct. It also mentions other structures like the renal corpuscle, juxtaglomerular apparatus, renal medulla, renal pelvis, ureter, bladder, and urethra.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai parasit dan jamur penyebab penyakit pada manusia beserta gambaran mikroskopis dan gejalanya, diantaranya Strongyloides, Toxoplasma, Blastocystis, Isospora, Cryptosporidium, Microsporidium, Cryptococcus, Histoplasma, dan Candida.
The ear consists of the external, middle, and inner ear. The inner ear contains the cochlea which houses the organ of Corti for hearing and the vestibular organs like the saccule and utricle for balance. Sound waves are transmitted through the external ear to the middle ear bones and then vibrations reach the inner ear where they are transduced by hair cells into nerve impulses for hearing and balance.
sistem kardiovaskular merupakan sistem yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, darah. Bedanya dengan sistem sirkulasi adalah kalo sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pemb darah, darah, limfatik.
The document summarizes the female reproductive system in women. It describes the main components which include the ovaries, fallopian tubes, uterus, vagina, and external genitalia. It discusses the functions of each organ such as egg production in the ovaries and providing a suitable environment for fertilization and fetal development. The menstrual cycle and changes in the endometrium throughout the cycle are also summarized.
Proses tumbuh kembang dan erupsi gigi meliputi 6 tahapan, yaitu initiation, bud, cap, bell, apposition, dan maturation. Pada setiap tahapan terjadi proses-proses seperti proliferasi, diferensiasi, dan morfogenesis yang membentuk jaringan-jaringan gigi seperti enamel, dentin, semen, dan akar gigi. Gigi akan erupsi melalui proses resorpsi tulang alveolar dan ligamen periodontal yang disebabkan oleh pertumbuhan akar, tekanan v
Este documento proporciona una introducción a la anatomÃa uterina y ovárica normal vista mediante ecografÃa. Explica los diferentes tipos de ecografÃa ginecológica, como la ecografÃa transabdominal y transvaginal. Luego describe las estructuras reproductoras femeninas como el útero, cuello uterino, endometrio, ovarios y trompas de Falopio, incluyendo su apariencia ecográfica normal en diferentes fases del ciclo menstrual.
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan protozoa. Gejala klinis umumnya meliputi demam, batuk, dan nyeri dada. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, hasil rontgen dada, dan riwayat pasien. Pneumonia dapat dibedakan menjadi komunitas dan nosokomial berdasarkan lokasi perolehan infeksinya.
Dokumen tersebut membahas tentang transfusi darah dan reaksi transfusi. Terdapat beberapa komponen darah yang dapat ditransfusikan seperti eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma. Reaksi transfusi dapat terjadi secara imunologis maupun non-imunologis, dengan manifestasi yang bervariasi dari ringan hingga fatal. Pencegahan dan penatalaksanaan reaksi transfusi perlu dilakukan.
Dokumen tersebut membahas toksoplasmosis, termasuk siklus hidup parasit Toxoplasma gondii, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaannya pada berbagai kondisi seperti infeksi akut, infeksi kongenital, dan pasien imunokompromais."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit rabies, termasuk penyebabnya (virus rabies), gejalanya, diagnosis, pemeriksaan laboratorium, pengobatannya, dan pencegahannya. Penyakit ini sangat berbahaya dan hampir selalu berakibat kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Vaksinasi merupakan cara utama untuk mencegah penularan penyakit ini.
Demam reumatik adalah penyakit inflamasi sistemik yang disebabkan oleh infeksi streptokokus yang dapat menyerang jantung, sendi, dan sistem saraf pusat. Gejalanya meliputi karditis, artritis, dan korea. Diagnosa didasarkan pada kriteria Jones yang memerlukan bukti infeksi streptokokus dan gejala klinis. Pengobatannya meliputi antibiotik untuk menghilangkan infeksi streptokokus dan obat antiinflamasi untuk m
Dokumen ini membahas tentang askariasis, infeksi cacing Ascaris lumbricoides. Cacing dewasa hidup di usus halus manusia dan bertelur, telur tersebar lewat kontaminasi makanan atau air minum. Siklus hidupnya meliputi telur, larva yang bermigrasi, dan cacing dewasa di usus. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga gangguan pencernaan, infeksi paru, atau komplikasi lain. Diagnosa didasarkan p
Ankylostomiasis disebabkan oleh cacing tambang yang menginfeksi usus halus manusia. Cacing betina mengeluarkan telur yang menjadi larva di lingkungan basah dan hangat sebelum menginfeksi manusia melalui kulit atau mulut. Gejalanya bervariasi mulai dari ruam kulit hingga anemia berat tergantung jumlah cacing dewasa. Diagnosis didasarkan pada temuan telur cacing dalam tinja dan pengobatan spesifik menggunakan obat-
1. ORGAN SENSORIS
LOKASI : KULIT, HIDUNG, TELINGA, MATA, LIDAH
RESEPTOR : UJUNG SARAF, SEL KHUSUS
FUNGSI : MENERIMA INFORMASI
RESEPTOR : MERUBAH ENERGI MENJADI IMPULS
RANGSANGAN : FISIK DAN KIMIA
FISIK : SUHU, MEKANIK, SINAR SUARA
KIMIA : RASA, BAU, KADAR O2 DAN CO2
2. ORGAN GUSTATORIUS
ORGAN GUSTUS : KUNCUP KECAP = TASTE BUD
LOKASI : LIDAH, PALATUM, FARINGS, LARINGS
LIDAH : PAPILA SIRKUEM FALATA, FUNGI FORMIS
BENTUK : OVAL, PUCAT, MEMANJANG
PORI KECAP : PERUS GUSTATORIUS = TASTE PORE
SEL-SEL : 40, TIPE I, II, III, IV, V
RUANGAN PK : GLIKOPROTEIN
SARAF : N, VII, IX, X
4. ORGAN OLFAKTORIUS
LOKASI : EPITEL OLFAKTORIUS DI ATAP KAVUMNASI 2,5 Cm²
HISTOLOGIS : EPITEL BERTINGKAT TORAK, 60 μm
SEL EPITEL : SEL RESEPTOR, PENYOKONG, BASAL
SEL RESEPTOR : OLFAKTORIS, NEURON BIPOLAR
SEL PENYOKONG : PIGMEN MIKROVILLI, SEL SUSTENSKULAR
SEL BASAL : KECIL, MITOSIS
KEL. BOWMAN : SEROSA
HISTOFISIOLOGIS : RESEPTOR OLFAKTORIUS PRIMER
AROMA : BAU PRIMER 50, BAU 2000 - 4000
6. TELINGA
TELINGA : AURIS EXTERNA, MEDIA, INTERNA
AURIS EXTERNA : AURIKULA, MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNA
MEMBRANA TIMPANI : BATAS TELINGA TENGAH DENGAN LUAR
AURIS MEDIA : KAVUM TIMPANI, TUBA AUDITIVA, MASTOID
AURIS INTERNA : LABIRIN TULANG, MEMBRANOSA
ORGAN VESTIBULE COCHLOARIS : DI AURIS INTERNA
FUNGSI : ALAT KESEIMBANGAN DAN PENDENGARAN
8. AURIS EXTERNA
FINNA : KULIT, TULANG RAWAN, DERIVAT KULIT
MEATUS AE : PARS FIBROCARTILAGINEA, OSSEA
LAMINA CARTILAGINEA : BAGIAN DEPAN DAN BAWAH
LAMINA FIBROSA : BAGIAN ATAS DAN BELAKANG
PARS OSSEA : BAGIAN DARI OS TEMPORALIS
DILAPISI OLEH : KULIT DAN DERIVATNYA
9. MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNUS
 BENTUK : HURUF S, PANJANG 3,5 Cm
 PARS CATILAGINEA : TULANG RAWAN ELASTIS
 PARS FIBROSA : JARINGAN IKAT PADAT
 PARS OSSEA : OS TEMPORALIS
 KULIT : TIPIS
 DERIVAT KULIT : RAMBUT, KELENJAR SERUMINA, SEBACEA
10. MEMBRANA TIMPANI
• BAGIAN TEPI : ANULUS FIBROCARTILARIGINEUS
• DIAMETER : 1 Cm, TEBAL 0,1 mm
• TERDIRI ATAS : PARS TENSA, PARS FLAKSID
• KULIT : TIDAK MEMILIKI RAMBUT, TANDUK, KELENJAR, PAPIL
• JARINGAN IKAT : SERAT KOLAGEN ( R, S ), ELASTIS, F
• M. MUKOSA : EPITEL SELAPIS GEPENG, LP. TIPIS
• FUNGSI : MENGUBAH GELOMBANG SUARA CAIRAN
12. AURIS MEDIA
• RONGGA TIMPANI
• MEMBRANA TIMPANI
• OSIKULA AUDITORIS
• ANTRUM MASTROID
• SEL – SEL UDARA MASTROID
• TUBA AUDITORIS EUSTACHII
• EPITEL : SELAPIS GEPENG / TORAKS, BERTINGKAT TORAKS
13. KAVUM TIMPANI
• M. MUKOSA : EPITEL, LAMINA PROPRIA
• ISI : TULANG, OTOT, TUBA, UDARA
• TULANG : AUDITORIS ( MALEUS, INKUS, STAPES )
• OTOT : RANGKA, TENSOR TIMPANI, STAPEDIUS
• TUBA : AUDITORIS, PARS OSEA, CARTILAGINEA
• KLINIS : OMA DAN OMS
15. ORGAN SPIRALIS CORTI
• LOKASI : DINDING DUKTUS KOKLEARIS
• STRUKTUR MIKROSKOPIS
- SEL RAMBUT DALAM DAN LUAR
- SEL PENYOKONG : BD, FD, TD, TL, FL, BL
- SERAT SARAF NERUS KOKLEARIS
• STRUKTUR PENUNJANG : MT, MB – LS
• FUNGSI : RESEPTOR GELOMBANG SUARA
17. KRISTA AMUPLARIS
• LOKASI : AMPULA K. SEMISIRKULARIS
• STRUKTUR MIKROSKOPIS
- SEL RAMBUT TIPE I, II
- SEL PENYOKONG
- KUPULA
• FUNGSI : GERAKAN ANGULAR KEPALA
18. MAKULA
• LOKASI : UTRIKULUS DAN SAKULUS
• STRUKTUR MIKROSKOPIS
- SEL RAMBUT TIPE I, II
- SEL PENYOKONG
- SEL SARAF
- MEMBRANA OTOLIT
• FUNGSI : GERAKAN LINEAR BADAN/KEPALA
20. STRUKTUR LABIRIN VESTIBULA
• URTIKULUS, SAKULUS, D. SEMISIRKULARIS
• DINDING JARINGAN IKAT TIPIS DAN TRANSPARAN
• EPITEL SELAPIS GEPENG, TORAKS SEL PUCAT DAN SEL GELAP
• PLANUM SEMILUNATUM EPITEL KUBIS TORAKS
• ENDOLIM DIHASILKAN SEL GELAP DAN SEL PLANUM. S
• SEL PERILIM GEPENG KEARAH PERILIM
21. KOKLEA
• SUMBU MODIOLUS ( TULANG SPONS )
• 3 RUANGAN SKALA VESTIBULI, MEDIA, TIMPANI
• HELICOTREMA HUBUNGAN DI PUNCAK KOKLEA
• ORGAN CORTI DIDALAM SKALA MEDIA
• SKALA VESTIBULI DAN TIMPANI BERISI PERILIM
• SKALA MEDIA BERISI ENDOLIM
23. LINTASAN RANGSANGAN AUDITORIS
• GELOMBANG SUARA
- TELINGA LUAR
- MEMBRANA TIMPANI
- OSIKULA TIMPANI KE FORAMEN OVALE
- TULANG TENGKORAK KE FORAMEN OVALE
- MEMBRANA TIMPANI SEKUNDER
- PERILIM S. VESTIBULI, HELICOTREMA, S. TIMPANI
- MEMBRANA BASILARIS ORGAN CORTI
24. MEKANISME RANGSANGAN SEL SENSORIS
• GELOMBANG PERILIM
• MEMBRANA BASILARIS
• SEL - SEL ORGAN CORTI
• GERAKAN SILIA MENYENTUH MEMBRANA TECTORIA
• PERUBAHAN RANGSANGAN MENJADI IMPULS
• IMPULS DITERUSKAN KE AKHIRAN SARAF, OTAK
25. MEMBRANA BASILARIS
• MIKROFILAMEN 10 nm ( ME )
• ZONA ARKUATA FILAMEN TUNGGAL
• ZONA PEKTINATA BERKAS FILAMEN
• BERKAS FILAMEN = SERAT BASILARIS ( MO )
• BENANG AUDITORIS 20000 BUAH
• PANJANG BENANG 40 μm – 500 μm
• DIAMETER + KEKAKUAN MENINGKAT 100x/SERAT
26. RETINA 10 LAPISAN :
• EPITEL PIGMEN
• LAPISAN BATANG DAN KECURUT
• MEMBRANA LIMITAN EKSTERNA : R – C – M
• LAPISAN INTI LUAR : R – C
• LAPISAN PLEKSIFORM LUAR : R – C – M – B – H - M
28.  LAPISAN INTI DALAM : H – B – M – A
 LAPISAN PLEKSIFORM DALAM : B – A – G – M – AS
 LAPISAN SEL GANGLION : G
 LAPISAN SERAT SARAF : AG
 MEMNBRANA LIMITAN INTERNA : M – G - MB
29. KELOPAK MATA
• KULIT Ra, KS, KK, Me
• LAPISAN SUBKUTAN JARINGAN IKAT LONGGAR
• M. ORBIKULARIS OKULI, LURIK, INVOLUNTER
• TARSUS, J. IKAT PADAT, KEL. MEIBOM, ZIES, MOL
• SEPTUM ORBITA, J. IKAT PADAT KOLAGEN
• KONJUNGTIVA, M. MUKOSA, E. BERLAPIS TORAK, JI, K, E
31. KELENJAR LAKRIMALIS
• PARS ORBITALIS DAN PARS PALPEBRA
• HASIL AIR MATA KE SAKUS KONJUNGTIVA
• KELENJAR TUBULOSA KOMPLEK
• KELENJAR TUBULO ASINOSA ATAU TUBULO ALVEOLAR
• ALVEOLI : SEROSA, BESAR, LUMEN LEBAR, SEL KOLUMNAR
• STROMA JARINGAN IKAT JARANG
• SALURAN KANALIKULI SAKUS, DUKTUS NASOLAKRIMALIS