Askariasis
•Download as PPTX, PDF•
0 likes•2,185 views
Dokumen ini membahas tentang askariasis, infeksi cacing Ascaris lumbricoides. Cacing dewasa hidup di usus halus manusia dan bertelur, telur tersebar lewat kontaminasi makanan atau air minum. Siklus hidupnya meliputi telur, larva yang bermigrasi, dan cacing dewasa di usus. Gejalanya bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga gangguan pencernaan, infeksi paru, atau komplikasi lain. Diagnosa didasarkan p
More Related Content
What's hot (20)
Similar to Askariasis (20)
More from fikri asyura (20)
Recently uploaded (19)
Askariasis
- 1. ASKARIAS IS dr.Wisda Widiastuti SpPD Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah 4A
- 2. Pendahuluan  Infestasi cacing Ascaris lumbricoides  Cacing gelang  Prevalensi tertinggi ïƒ anak2 (sanitasi buruk)  Panjang cacing dewasa 20-40 cm  Kontaminasi melalui makanan dan minuman  Hidup dalam usus halus manusia bertahun2
- 3. Siklus hidup askariasis  Cacing betina ïƒ telur ïƒ matang dan infektif ïƒ larva tumbuh dlam telur 2-3mgg  Telur yang mengandung larva terkontaminasi makanan dan minuman ïƒ usus halus ïƒ tembus ddg usus halus ïƒ pembuluh darah dan limfe ïƒ paru ïƒ migrasi ke bronkus, faring ïƒ ke esofagus ïƒ usus halus (lamanya siklus sampai cacing dewasa 60-75 hari)
- 4. Gbr. 1 Siklus hidup
- 5. Gbr2. Siklus hidup Askariasis
- 6. Gejala klinis LARVA  Larva yang bermigrasi ïƒ perdarahan, penggumpalan sel lekosit, dan eksudat ïƒ konsolidasi paru ïƒ gejala panas, batuk, batuk darah, sesak napas dan pneumonitis askaris  Ro Thoraks ïƒ infiltrat spt pneumoni viral ïƒ hilang dalam 3 mgg  SINDROM LOEFFLER ïƒ gejala diatas + eosinofilia  Larva ïƒ otak, ginjal, mata, sumsum tulang belakang dan kulit
- 7. CACING DEWASA  Jumlah sedikit tidak bergejala atau gejala ringan : mual, nafsu makan berkurang, diare dan konstipasi  Berat ïƒ cacing menggumpal ïƒ obstruksi usus (ileus), sumbatan sal empedu, pankreas, divertikel dan usus buntu  Gangguan nutrisi tu anak2  Gejala alergik : urtikaria dan gatal2  Cacing dapat keluar ïƒ batuk, muntah atau hidung
- 9. Laboratorium  Fase pulmonal : epsinofilia  Diagnosis pasti : telur cacing pada tinja, cacing dewasa keluar tubuh dan ditemukan dalam tinja
- 10. Diagnosis banding  Dibedakan dengan kelainan alergi lain spt urtikaria dan asma  Pneumonitis askaris hrs dibedakan dg Pneumonitis strongiloides  Cetuskan gejala pankreatits, appendisitis, divertikulitis dll
- 11. Pengobatan Sering bersamaan dg cacing tambang, jadi hrs dibunuh cacing askaris terlebih dahulu Obat2 yg digunakan :  Piperazin (obat utama) (tablet 250mg dan 500mg) BB < 50 kg ïƒ 3 gr/hr selama 2 hari BB > 50 kg ïƒ 3 ½ gr/hr selama 2 hari ES : pusing, rasa melayang dan gangguan penglihatan
- 12.  Levamisol ïƒ dosis tunggal 150 mg  Albendazol ïƒ dosis tunggal 400 mg  Mebendazol ïƒ dosis 2x100mg selama 3 hari
- 13.  Heksilresorsinol Baik utk infestasi askariasi di usus Pasien dipuasakan ïƒ 1 gr heksilresorsinol sekaligus kmd lgsg diberikan laksans 30g MgSO4 , diulangi lagi 3 jam kmd ïƒ keluarkan cacing (dapat diulang 3 hari kmd  Pirantel Palmoat ïƒ cukup efektif Dosis tunggal 10mg/kgbb maksimal 1 gr ES : mual, mencret, pusing, ruam kulit dan demam
- 14. Komplikasi Larva yang bermigrasi  Reaksi alergi berat  Pnemonitis  Pnemonia
- 15. Prognosis  Baik ïƒ bila tidak terjadi obstruksi  Tanpa terapi sembuh sendiri dalam waktu 1,5 tahun
- 16. Prognosis  Bila tidak ada obstruksi ïƒ baik  Tanpa pengobatan dapat sembuh sendiri 1,5 tahun