Dokumen tersebut membahas kasus seorang pasien wanita berusia 55 tahun dengan diagnosis pterigium grade II pada mata kiri. Pterigium diduga disebabkan paparan sinar matahari, debu, dan angin selama bekerja sebagai cleaning service. Pemeriksaan menunjukkan adanya membran berbentuk segitiga yang menutupi kornea mata kiri. Diagnosis diperkuat oleh gejala dan temuan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan definisi pterigium
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorazmiarraga
油
Berikut adalah ringkasan dokumen laporan kasus Tinea (Pityriasis) versicolor dalam 3 kalimat:
Kasus seorang pria berusia 18 tahun dengan keluhan bercak kulit di dada yang muncul sejak 2 bulan lalu. Pemeriksaan menunjukkan skuama hipopigmentasi dan hiperpigmentasi di dada. Diagnosis yang didiagnosis adalah Tinea (Pityriasis) versicolor berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemerik
Pasien wanita berusia 72 tahun datang dengan keluhan bintil-bintil berisi cairan di kelopak mata kiri dan dahi kiri disertai nyeri dan gatal. Didiagnosis menderita herpes zoster oftalmikus sinistra berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang. Dilakukan penatalaksanaan dengan obat antivirus, analgesik, dan antiseptik serta menjaga kebersihan dan istirahat. Prognosis umumnya baik asalkan mendapat peng
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnosis limfadenopati. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) penyebab limfadenopati dapat diingat dengan mnemonik MIAMI atau SHAK, (2) kunci kecurigaan kanker meliputi usia tua, karakteristik kelenjar yang keras dan terfiksasi, berlangsung lebih dari 2 minggu, serta lokasi di supraklavikula, (3) biopsi merupakan prosedur diagnostik ut
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis lesi primer dan sekunder pada kulit, termasuk definisi, ciri-ciri, dan contohnya. Jenis lesi primer meliputi makula, papula, pustula, plak, nodus, kista, urtikaria, vesikel, dan bula. Sedangkan jenis lesi sekunder antara lain erosi, ekskoriasi, fisura, atrofi, ulkus, scar, skuama, dan krusta. Dokumen ini juga
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Tumor mammae dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak mencakup fibro adenoma mammae, kistosarcom filoides, dan papiloma intraduktal yang berasal dari jaringan periduktus dan lobulus payudara. Tumor ganas merupakan tumor yang berpotensi invasif dan metastatik.
Kista kelenjar bartholini adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di kelenjar bartholini akibat sumbatan. Kelenjar ini berfungsi membasahi vagina untuk memfasilitasi hubungan seksual. Sumbatan dapat disebabkan infeksi, trauma, atau gangguan bawaan. Gejala kista meliputi bengkak dan nyeri di daerah vulva, yang dapat memburuk jika terinfeksi menjadi abses. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
油
Pasien laki-laki berusia 29 tahun datang dengan keluhan muntah dan nyeri perut sejak 2 hari. Didiagnosis dengan ileus obstruksi letak tinggi berdasarkan riwayat operasi sebelumnya dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium. Dilakukan laparotomi eksplorasi dan penatalaksanaan.
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki berusia 61 tahun dengan keluhan benjolan di leher kiri. Pasien didiagnosis menderita tumor colli yang kemudian terkonfirmasi sebagai Non Hodgkin Lymphoma berdasarkan hasil biopsi. Dokumen juga membahas anatomi, sistem limfe, vaskularisasi, klasifikasi, patogenesis, gejala klinis, diagnosa, dan penatalaksanaan Non Hodgkin Lymphoma.
Dokumen tersebut membahas tentang epistaksis dan polip nasal. Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma, infeksi, atau kelainan sistemik. Penatalaksanaannya meliputi hentikan perdarahan, cegah komplikasi, dan cegah epistaksis berulang. Polip nasal adalah kelainan benjolan mukosa hidung dan sinus yang disebabkan oleh peradangan kronik dan gangguan keseimbangan vask
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma) adalah pemeriksaan USG serial untuk mendeteksi cairan atau udara di area anatomis tertentu seperti perikardium, ruang pleura, dan kantung Morisson untuk mendiagnosis keadaan pasien trauma. Lokasi yang diperiksa meliputi subkostal, kanan atas kuadran, kiri atas kuadran, suprapubik, dan dada kanan-kiri. Temuan abnormal seperti efusi pericardium, hemoperitoneum, dan hemothoraks
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Tumor mammae dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan ganas. Tumor jinak mencakup fibro adenoma mammae, kistosarcom filoides, dan papiloma intraduktal yang berasal dari jaringan periduktus dan lobulus payudara. Tumor ganas merupakan tumor yang berpotensi invasif dan metastatik.
Kista kelenjar bartholini adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di kelenjar bartholini akibat sumbatan. Kelenjar ini berfungsi membasahi vagina untuk memfasilitasi hubungan seksual. Sumbatan dapat disebabkan infeksi, trauma, atau gangguan bawaan. Gejala kista meliputi bengkak dan nyeri di daerah vulva, yang dapat memburuk jika terinfeksi menjadi abses. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
油
Pasien laki-laki berusia 29 tahun datang dengan keluhan muntah dan nyeri perut sejak 2 hari. Didiagnosis dengan ileus obstruksi letak tinggi berdasarkan riwayat operasi sebelumnya dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium. Dilakukan laparotomi eksplorasi dan penatalaksanaan.
1. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim.
2. Terdapat beberapa jenis kehamilan ektopik seperti kehamilan heterotopik, kehamilan ektopik kombinasi, dan kehamilan ektopik rangkap.
3. Faktor-faktor seperti infeksi, struktur tuba, dan gangguan fungsi silia tuba dapat memicu terjadinya kehamilan ektopik.
Dokumen tersebut membahas kasus pasien laki-laki berusia 61 tahun dengan keluhan benjolan di leher kiri. Pasien didiagnosis menderita tumor colli yang kemudian terkonfirmasi sebagai Non Hodgkin Lymphoma berdasarkan hasil biopsi. Dokumen juga membahas anatomi, sistem limfe, vaskularisasi, klasifikasi, patogenesis, gejala klinis, diagnosa, dan penatalaksanaan Non Hodgkin Lymphoma.
Dokumen tersebut membahas tentang epistaksis dan polip nasal. Epistaksis adalah keluarnya darah dari hidung yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma, infeksi, atau kelainan sistemik. Penatalaksanaannya meliputi hentikan perdarahan, cegah komplikasi, dan cegah epistaksis berulang. Polip nasal adalah kelainan benjolan mukosa hidung dan sinus yang disebabkan oleh peradangan kronik dan gangguan keseimbangan vask
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen ini membahas tentang sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Sifilis dapat menyebabkan komplikasi sistemik dan kongenital jika tidak ditangani. Penyakit ini dibagi menjadi sifilis dini yang masih menular, sifilis laten, dan sifilis lanjut yang tidak menular. Gejala klinisnya bervariasi mulai dari papula, kondiloma, hingga kelainan organ dalam. Diagnosis
FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma) adalah pemeriksaan USG serial untuk mendeteksi cairan atau udara di area anatomis tertentu seperti perikardium, ruang pleura, dan kantung Morisson untuk mendiagnosis keadaan pasien trauma. Lokasi yang diperiksa meliputi subkostal, kanan atas kuadran, kiri atas kuadran, suprapubik, dan dada kanan-kiri. Temuan abnormal seperti efusi pericardium, hemoperitoneum, dan hemothoraks
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei. Laporan kasus ini membahas diagnosa dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan gatal yang didiagnosis menderita skabies. Diagnosa ditegakkan berdasarkan temuan kriteria diagnostik skabies pada pasien beserta riwayat kontak dengan orang lain yang memiliki keluhan serupa. Pasien diberi obat scabisida dan edukasi untuk mencegah penularan lebih lan
Laporan kasus ini membahas tentang skabies pada seorang pelajar berusia 18 tahun. Pasien mengeluhkan luka dan gatal pada sela-sela jari tangan dan kaki. Pemeriksaan fisik menemukan papula eritematosa dan skuama tipis pada tangan dan kaki. Diagnosis skabies dengan infeksi sekunder ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Penatalaksanaan dilakukan dengan obat anti skabies topikal dan
Pasien berusia 14 tahun mengeluhkan gatal di sela jari tangan dan sedikit di selangkangan selama 2 bulan. Pemeriksaan fisik menunjukkan efloresensi papul dan pustul eritematosa beserta skuama, krusta, dan ekskoriasi di tangan dan sekitarnya. Diagnosis kerja adalah skabies dengan infeksi sekunder. Penatalaksanaan meliputi edukasi kebersihan dan pengobatan seluruh anggota keluarga untuk mencegah penyebaran
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise has also been shown to increase gray matter volume in the brain and reduce risks for conditions like Alzheimer's and dementia.
Fimosis adalah kondisi dimana preputium penis tidak dapat ditarik ke belakang korona glandis. Hal ini disebabkan oleh tumpukan smegma, kelainan anatomi, balanitis xerotica obliterans, atau inflamasi seperti balanitis. Parafimosis terjadi ketika preputium yang sudah ditarik ke belakang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula."
This document discusses vertigo, including its definition, causes, diagnosis, treatment and prognosis. It defines vertigo as abnormal feelings about the surrounding environment like whirling and loss of balance. The causes of vertigo discussed include benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), Meniere's disease, vestibular neuritis, labyrinthitis, and acoustic neuroma. The diagnosis of vertigo involves taking a medical history, physical examination including neurological tests, and supporting exams. Treatment depends on the cause but may include repositioning maneuvers for BPPV, medications, and vestibular rehabilitation exercises. The prognosis for vertigo depends on its cause and can range from good to poor.
Dokumen tersebut membahas tentang neurotrauma dan darurat neurologis yang mencakup hematoma epidural, hematoma subdural, dan trauma medula spinalis. Gejala dan tatalaksananya meliputi immobilisasi, cairan intravena, dan rehabilitasi. Komplikasi potensial tergantung lokasi dan besarnya cedera serta kondisi pasien.
Hematom epidural adalah perdarahan di luar duramater akibat cedera pada arteri meningeal atau sinus vena dural. Gejalanya antara lain penurunan kesadaran, hemiparesis, anisokor pupil, dan peningkatan tekanan dalam tengkorak. Tatalaksananya meliputi pemberian oksigen, cairan infus, manitol, dan tindakan bedah seperti burrhole atau craniotomy. Prognosanya dipengaruhi oleh usia pasien, waktu hingga
PERTEMUAN SUSUNAN SISTEM SARAF MANUSIA.pptxputriramdaniah
油
Sistem saraf adalah kumpulan jaringan yang berfungsi untuk mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh, di antaranya adalah berjalan, berbicara, menelan, berpikir, merespons keadaan darurat, dan mengingat.
油
Sistem saraf manusia bekerja dengan menerima informasi atau rangsangan dari tubuh serta lingkungan luar. Lalu, informasi tersebut akan diproses untuk mengirimkan instruksi ke seluruh tubuh serta memicu reaksi, seperti menggerakkan otot, bernapas, merasakan sakit, dan lain sebagainya.
油
Anatomi Sistem Saraf Manusia
油
Utamanya, sistem saraf manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
2. Identitas
Nama : Tn. C
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 86 tahun
Tempat/Tgl Lahir :
Alamat :
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bkerja
Agama : Islam
No RM :
Tanggal Periksa : 4 Februari 2020
3. Anamnesis
Keluhan utama
Gatal
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin diantar oleh istrinya pada
tanggal 4 Februari 2020 dengan keluhan gatal pada sela-sela jari tangan
disertai timbul bintil-bintil yang tidak berisi air dan tidak nyeri, tertutup
sisik putih. Keluhan dirasakan sejak tadi pagi. Gatal terus menerus dan
nyaman jika digaruk. Tidak terasa nyeri atau panas.
4. Riwayat Pengobatan
Pasien belum pernah diobati sebelumnya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien belum pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya
HT, DM, asma, alergi disangkal
Riwayat penyakit keluarga
Cucu pasien mengalami keluhan yang sama
Riwayat penyakit sosial
Pasien sudah tidak bekerja dan hanya dirumah saja
Cucu pasien tinggal di pondok dan tinggal dirumah pasien saat liburan sekolah
5. Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 55 Kg
Tinggi Badan : 165 cm
BMI : 20,2 (normal)
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,4 C
RR : 20 x/menit
6. Status generalis
Kepala : a/i/c/d -/-/-/-
Leher : JVP flat dan tidak ada pembesaran KGB
Thorax :
Cor : S1 S2 reguler, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Distensi (-), timpani, bising usus normal,
hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
7. Pemeriksaan dermatologi
Lokasi: interdigiti manus D/S
Efloresensi: A/r interdigiti manus D/S, di
dapatkan gambaran makula hiperpigmentasi
batas tidak tegas, tidak berbentuk dengan
papul hiperpigemntasi ditutupi skuama tebal
keputihan.
Tidak didapatkan pustul dan erosi.
9. Proses Terapi
1. Problem Pasien
2. Tujuan Terapi
3. P-Treatment
Advice
Non Farmakologis
Farmakologis
4. Penulisan Resep
5. Edukasi
6. Monitoring
10. Problem Pasien
1. Tn.C, Laki-laki, 86 tahun
2. Gatal pada sela jari tangan sejak tadi pagi
3. Bintil-bintil dengan sisik putih di sela-sela jari tangan
4. Cucu pasien yang sering tinggal serumah juga mempunyai keluhan yang sama
dan merupakan siswi pondok
11. Tujuan Terapi
o Menghilangkan keluhan gatal pada
pasien
o Menghilangkan keluhan bintil-bintil pada
pasien membunuh parasite skabies
12. P Treatment
a. Advice :
- Hindari penggunaan pakaian, handuk secara bersama sama
- Kasur dijemur di terik panas matahari
- Mengobati cucu pasien dan semua anggota keluarga dirumah yang
mengalami keluhan serupa dengan pasien
b. Non Farmakologis
Mandi dengan air mengalir dan keringkan badan
Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan
teratur dan direndam dengan air panas selama 賊1 jam
14. No Nama Obat Effikasi Safety Suitability Cost
1.
2.
Permethrin
Gamma
benzene
hexaclorida
(Gameksan)
FD: neurotoksin yang membuat
paralisis pada saraf otot
pernapasan dari parasit
membunuh parasit
FK : Absorpsi <2%, Ekskresi: urine
+++
FD: stimulasi sistem saraf parasit
seizure and death
FK: absorpsi lambat,
metabolisme di hepar, eksresi
lewat urine dan feses
+++
ES: rasa seperti
terbakar ringan
(10%)
++
ES: : iritasi,
dermatitis kontak,
toksik > dari
permethrin
neurotoksik
+
I: Scabies
KI: hipersensitifitas, usia <2bulan,
kehamilan
Sediaan: krim 5%, liquid 1%, lotion
1%
Jadwal: dioleskan pada seluruh
badan kecuali kepala dan wajah,
dihapus setelah 8-14 jam, diulangi
seminggu kemudian bila gejala
masih timbul
+++
I: Scabies
KI: hipersensitifitas, neonatus
prematur, skabies norwegian, anak
<6th, ibu hamil
Sediaan: lotion 1%
Jadwal: dioleskan seluruh tubuh
kecuali wajah dan kepala, dihapus
setelah 8-12 jam
++
- Scabimite
cream 5%
10gr
@Rp.38.500
++
- Scabisid
cream 10gr
@Rp.38.500
++
Skabisid
15. Antihistamin
No Nama Obat Effikasi Safety Suitability Cost
1.
2.
Cetirizine
Chlorphenira
mine
FD: histamin H1-receptor
antagonist. Antihistamin
2nd Generation tidak
menyebabkan rasa
mengantuk.
FK: duration >24 jam
+++
FD: histamin H1-receptor
antagonist. Antihistamin 1st
Generation
menyebabkan rasa
mengantuk.
FK: Duration 24 jam
+
ES: >10%
somnolence
and headache.
Reaksi alergi
jarang terjadi.
+
ES: jarang
terjadi. Reaksi
alergi jarang
terjadi.
++
I: pruritus, urticaria,
angioedema, conjunctivitis.
KI: hipersensitifitas
Sediaan: Tablet 5 dan 10
mg, syrup 5mg/5ml,
solution 5mg/5ml.
Jadwal: 5mg 1x sehari
sebelum tidur.
++
I: Alergi Rhinitis, pruritus,
allergic, urticaria,
angioedema.
KI: Hipersensitifitas
Sediaan: tablet 4, 8, 12 mg;
syrup 2mg/5ml.
Jadwal: 4mg 3x sehari .
+
Cetirizine tab
5mg 15 = Rp
25.500
+
Chlorphenira
mine meleat
4mg
15 = Rp
15.000
++
16. No Nama Obat Effikasi Safety Suitability Cost
3. Loratadine FD: histamin H1-receptor
antagonist. Antihistamin
2nd Generation tidak
menyebabkan rasa
mengantuk.
FK: duration >24 jam
+++
ES: >10%
somnolence
and headache.
Reaksi alergi
jarang terjadi.
+
Aman pada
Bumil
Waspadai pada
Busui
I: pruritus, urticaria,
angioedema, conjunctivitis.
KI: hipersensitifitas
Sediaan: Tablet 10 mg.
Jadwal: 10mg 1x sehari
sebelum tidur.
++
Loratadin tab
10 mg
Rp.4.000
+++
Antihistamin
17. Antibiotik
No Nama
Obat
Effikasi Safety Suitability Cost
1. Dikloksasilin FD: menghambat sintesis dinding
sel bakteri mengikat 1 atau
lebih dari protein menghambat
transpeptidasi sintesis
peptidoglikan di dinding sel
bakteri aktivitas enzim autolitik
dinding sel terjadi lisis
FK: 1 jam
ES: urtikaria,
mual, muntah,
diare
FDA : B
I: infeksi stafilokokus
resisten terhadap
bezilpenisilin
KI: hipersensitifitas
Sediaan: caps 125 mg,
250 mg, 500 mg
Rp.5.000
+++
2. Eritromicin FD: menghambat sintesis protein
mengikat 50 subunit ribosim
menghalangi transpeptidasi
pertumbuhan sel terhambat
ES: sakit perut,
mual, muntah,
diare
FDA : B
I: infeksi saluran
nafas,infeksi kulit
KI: hipersensitifitas
Sediaan: caps 250 mg,
500 mg
Rp.2.500
+++
18. dr. XX
Alamat: RSUD XX
SIP. 201920401011108
Jombang, 4 Februari 2020
R/ Permethrin cream 5% 30gr No. I
S ue (malam 1 minggu sekali)
R/ Loratadin tab 10 mg No. VII
S 1 dd 1 tab p.c
R/ Eritromicin 250 mg caps No.XV
S 3 dd 1 caps p.c
Pro : Tn.C
Usia : 86 tahun
Alamat:
19. Edukasi
Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang penyakit yang dialami pasien yaitu scabies, atau
sering disebut gudik, disebabkan karna kutu. Bisa menular.
Menyarankan agar cucu pasien yang mengalami keluhan
serupa dapat berobat ke dokter juga untuk memutus rantai
penularan penyakit
Meminta keluarga pasien untuk merendam dengan air panas
selama satu jam baju, celana, semua pakaian, sprei, sarung,
handuk agar kutu mati. Lalu dicuci seperti biasa, dijemur
dibawah sinar matahari kemudian disetrika.
20. Edukasi
Menyarankan untuk menjemur kasur , bantal, dan guling
dibawah matahari agar kutu juga mati dan hilang.
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga bahwa
penyakit dapat menular, sehingga semua anggota keluarga
yang pernah tinggal serumah dan mengalami gejala seperti ini
harus diobati juga, karena penyakit ini menyerang komunitas.
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga cara pemakaian obat