Pasien laki-laki berusia 29 tahun datang dengan keluhan muntah dan nyeri perut sejak 2 hari. Didiagnosis dengan ileus obstruksi letak tinggi berdasarkan riwayat operasi sebelumnya dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium. Dilakukan laparotomi eksplorasi dan penatalaksanaan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang appendisitis. Appendisitis adalah peradangan pada appendix vermiformis yang dapat menyebabkan nyeri perut dan komplikasi seperti peritonitis. Diagnosa appendisitis didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan penunjang seperti USG atau CT scan. Penatalaksanaannya adalah appendiktomi untuk kasus akut dan komplikasinya, sedangkan kasus kronis dapat ditangani secara elektif.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus appendisitis akut pada seorang perempuan berusia 17 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium, didiagnosis bahwa pasien mengalami appendisitis akut dan direncanakan untuk dilakukan appendektomi.
Kelumpuhan saraf fasialis merupakan kelumpuhan otot-otot wajah yang dapat terjadi akibat berbagai etiologi seperti kondisi bawaan, infeksi, cedera, gangguan pembuluh darah, atau penyakit tertentu dan dapat menyebabkan deformitas kosmetik dan fungsional yang serius pada wajah. Kelainan ini dapat didiagnosis dan diobati dengan berbagai metode seperti fisioterapi, obat-obatan, atau
Dokumen tersebut membahas kasus peritonitis difus akibat appendisitis perforasi pada pasien laki-laki berusia 14 tahun. Pasien mengeluh nyeri perut selama seminggu dan demam. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda peritonitis. Hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik mendukung diagnosis appendisitis perforasi. Pasien dioperasi dan didiagnosis dengan peritonitis difus akibat appendisitis perforasi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan akut abdomen.
2. Ada beberapa penyebab akut abdomen seperti trauma, infeksi, dan gangguan organ dalam perut.
3. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan imaging seperti USG dan CT scan diperlukan untuk mendiagnosis penyebabnya.
4. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari konservatif hingga
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan benjolan pada leher bagian samping yang dirasakan selama 4 bulan. Benjolan tersebut awalnya kecil namun membesar dengan cepat, teraba keras tetapi tidak nyeri, dan diikuti keluhan sakit kepala. Dokumen ini memberikan informasi mengenai anatomi kelenjar limfe leher, patogenesis benjolan, langkah diagnosis, dan berbagai penyakit yang mungkin men
Dokumen tersebut membahas pendekatan klinis dalam mengevaluasi penurunan kesadaran pasien. Beberapa hal penting yang perlu diperiksa meliputi riwayat penyakit dan obat yang dikonsumsi, derajat penurunan kesadaran, dan hasil pemeriksaan fisik seperti tanda vital dan neurologis untuk menentukan kemungkinan penyebab penurunan kesadaran.
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen tersebut membahas tentang hernia inguinalis yang merupakan penonjolan isi perut melalui defek di dinding perut di daerah inguen. Hernia inguinalis dibedakan menjadi direk dan indirek, dan disebabkan oleh prosesus vaginalis yang terbuka serta peningkatan tekanan intraabdomen. Diagnosa dan terapi hernia inguinalis hanya dapat dilakukan melalui operasi untuk mencegah komplikasi seperti inkarserasi.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
油
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi hidung serta penjelasan mengenai epistaksis (mimisan). Hidung terdiri atas hidung luar dan cavitas nasi yang dibagi menjadi bagian kanan dan kiri oleh septum nasi. Epistaksis adalah gejala berupa perdarahan dari hidung yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam hidung, dengan insidensi sekitar 60% populasi dunia yang pernah mengalaminya. Penyebab epist
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnosis limfadenopati. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) penyebab limfadenopati dapat diingat dengan mnemonik MIAMI atau SHAK, (2) kunci kecurigaan kanker meliputi usia tua, karakteristik kelenjar yang keras dan terfiksasi, berlangsung lebih dari 2 minggu, serta lokasi di supraklavikula, (3) biopsi merupakan prosedur diagnostik ut
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi darurat akut dimana bagian usus masuk ke dalam lumen usus bagian distal yang menyebabkan obstruksi dan strangulasi usus. Gejalanya berupa nyeri perut kolik, muntah, dan berak lendir darah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, dan ultrasonografi. Pengobatannya meliputi reposisi manual atau bedah, tergantung tingkat obstruksinya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan keluhan akut abdomen.
2. Ada beberapa penyebab akut abdomen seperti trauma, infeksi, dan gangguan organ dalam perut.
3. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan imaging seperti USG dan CT scan diperlukan untuk mendiagnosis penyebabnya.
4. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari konservatif hingga
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teknik pemeriksaan fisik abdomen yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk mendeteksi kelainan pada organ dalam perut.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus laki-laki berusia 40 tahun dengan keluhan benjolan pada leher bagian samping yang dirasakan selama 4 bulan. Benjolan tersebut awalnya kecil namun membesar dengan cepat, teraba keras tetapi tidak nyeri, dan diikuti keluhan sakit kepala. Dokumen ini memberikan informasi mengenai anatomi kelenjar limfe leher, patogenesis benjolan, langkah diagnosis, dan berbagai penyakit yang mungkin men
Dokumen tersebut membahas pendekatan klinis dalam mengevaluasi penurunan kesadaran pasien. Beberapa hal penting yang perlu diperiksa meliputi riwayat penyakit dan obat yang dikonsumsi, derajat penurunan kesadaran, dan hasil pemeriksaan fisik seperti tanda vital dan neurologis untuk menentukan kemungkinan penyebab penurunan kesadaran.
Kasus ini mendiagnosis pasien dengan sindrom nefrotik berdasarkan gejala proteinuria masif, hipoalbuminemia, dan edema. Diagnosis bandingnya adalah glomerulonefritis akut pasca streptokokus karena hasil pemeriksaan anti streptolisin reaktif. Penatalaksanaannya meliputi rawat inap, diet protein rendah, obat prednison dan transfusi albumin.
Dokumen tersebut membahas tentang hernia inguinalis yang merupakan penonjolan isi perut melalui defek di dinding perut di daerah inguen. Hernia inguinalis dibedakan menjadi direk dan indirek, dan disebabkan oleh prosesus vaginalis yang terbuka serta peningkatan tekanan intraabdomen. Diagnosa dan terapi hernia inguinalis hanya dapat dilakukan melalui operasi untuk mencegah komplikasi seperti inkarserasi.
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
油
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi hidung serta penjelasan mengenai epistaksis (mimisan). Hidung terdiri atas hidung luar dan cavitas nasi yang dibagi menjadi bagian kanan dan kiri oleh septum nasi. Epistaksis adalah gejala berupa perdarahan dari hidung yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di dalam hidung, dengan insidensi sekitar 60% populasi dunia yang pernah mengalaminya. Penyebab epist
Dokumen tersebut membahas pendekatan diagnosis limfadenopati. Ada beberapa poin penting yang diangkat, yaitu: (1) penyebab limfadenopati dapat diingat dengan mnemonik MIAMI atau SHAK, (2) kunci kecurigaan kanker meliputi usia tua, karakteristik kelenjar yang keras dan terfiksasi, berlangsung lebih dari 2 minggu, serta lokasi di supraklavikula, (3) biopsi merupakan prosedur diagnostik ut
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akibat infeksi bakteri atau jamur. Gejala utamanya nyeri telinga dan keluarnya cairan. Penatalaksanaannya meliputi antiseptik, antibiotik topikal atau oral, tergantung berat ringannya. Komplikasinya dapat berupa perikondritis, selulitis, atau otitis eksterna berat.
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi darurat akut dimana bagian usus masuk ke dalam lumen usus bagian distal yang menyebabkan obstruksi dan strangulasi usus. Gejalanya berupa nyeri perut kolik, muntah, dan berak lendir darah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, dan ultrasonografi. Pengobatannya meliputi reposisi manual atau bedah, tergantung tingkat obstruksinya.
This document provides an overview of intestinal obstruction, including its classification, common causes, clinical features, investigations, and treatment options. Intestinal obstruction can result from mechanical blockage from structural abnormalities (dynamic obstruction) or paralysis without physical obstruction (ileus). Common causes of dynamic obstruction include adhesions, hernias, volvulus, and intussusception. Clinical features include colicky pain, vomiting, abdominal distention, and constipation. Investigations may include blood tests, abdominal x-rays, and CT scans. Treatment involves resuscitation, nasogastric decompression, IV fluids, and potentially surgery to resolve the obstruction. Complications can include bleeding, infection, leakage, and reoccurrence of obstruction
Ileus obstruktif dan ileus mekanik merupakan kondisi pada saluran cerna dimana terjadi gangguan motilitas dan obstruksi aliran isi saluran cerna yang disebabkan oleh faktor mekanik maupun non-mekanik. Kondisi ini ditandai dengan nyeri perut, muntah, distensi perut, dan gangguan eliminasi. Penatalaksanaan medik meliputi koreksi cairan dan elektrolit serta dekompresi saluran cerna, sedangkan komplikasiny
Utilizing ERAS to improve diet advancement post opGastrodiet
油
Early feeding after surgery, including clear liquids and solid foods within 24 hours, provides nutritional benefits without increasing complications compared to traditional practices of withholding food until bowel function resumes. A meta-analysis of 15 studies found early feeding reduced total postoperative complications and length of stay without increasing mortality, anastomotic leaks, or time to flatus. Recommendations are provided for diet advancement tailored to specific surgeries and conditions. Close collaboration with surgical teams is important to standardize practices and provide guidance on appropriate diets.
Pathopyshiology of Intestinal Obstruction CHIRANTAN MANDAL Medical College ko...Chirantan MD
油
The document discusses the pathophysiology of intestinal obstruction. It describes different types of obstruction including dynamic, adynamic, closed loop, strangulation, hernias, volvulus, intussusception, adhesions, bands, gallstones, ascariasis, bezoars, food bolus, stercoliths, meconium ileus, various congenital causes like atresias, malrotation, and paralytic ileus. Specific changes that occur proximal and at the site of obstruction are increased peristalsis, congestion, edema, ischemia, necrosis, gangrene, bacterial translocation and toxemia.
This document provides information about intestinal obstruction, including:
1. A 50-year-old man presents with abdominal pain, distension and constipation, having repeatedly vomited. His vital signs are stable but his abdomen is distended and tender.
2. Intestinal obstruction accounts for 5% of acute surgical admissions and requires prompt assessment and monitoring as patients can become extremely ill. Obstruction occurs when there is a mechanical blockage in the intestines.
3. Diagnosing intestinal obstruction involves determining if the blockage is partial or complete, its location, and whether it is a simple or complicated obstruction with signs of ischemia. Imaging such as abdominal x-rays and CT scans can help identify the cause
This document discusses various types of stomas including colostomies and ileostomies. It describes their indications, techniques for formation, types like end, loop and continent variations, as well as complications and management strategies. Stomas are surgically created openings of the intestinal or urinary tract onto the abdominal wall to divert feces or urine. Proper technique and siting are important to reduce complications.
The document discusses stoma care, including definitions, indications for ostomy surgery, types of stomas, and how to care for a stoma. Some key points include:
- A stoma is a surgically created opening that allows stool or urine to exit the body. Common reasons for ostomy surgery in children include birth defects and inflammatory bowel disease.
- There are three main types of stomas - colostomy, ileostomy, and urostomy - depending on where in the digestive or urinary system the opening is created.
- Proper stoma care involves using pouches and barriers to collect waste, changing pouches regularly, and techniques like irrigation for some colostomies. Managing
An ostomy is a surgically created opening in the intestine that allows for waste to exit the body into an external bag. There are two main types - an ileostomy, which is created from the small intestine, and a colostomy, which is created from the large intestine. An ostomy may be temporary or permanent and is usually required due to conditions like cancer, IBD, or injury. Attaching the external bag securely is important to prevent complications. Diet and lifestyle adjustments are also needed after an ostomy is created.
This document discusses intestinal obstruction, including its causes, signs and symptoms, assessments, nursing diagnoses, and treatment. Intestinal obstruction can be mechanical or functional and causes a blockage in the small or large intestine. Common signs are abdominal pain, nausea, vomiting, and constipation. Assessments include physical exams, imaging, and labs. Nursing focuses on relieving pain, maintaining fluid and electrolytes, and preparing for possible surgery. Treatment involves correcting the underlying cause through medical or surgical management.
A colostomy is a surgical procedure where a portion of the large intestine is brought through the abdominal wall to carry stool out of the body. It may be permanent or temporary and is often performed to treat disorders of the large intestine like cancer or injury. There are four main types of colostomies named after the portion of the large intestine where the stoma is located. Aftercare for a colostomy involves monitoring the surgical site, using a colostomy pouching system, and gradually resuming a regular diet while avoiding certain gassy or odorous foods.
An intestinal stoma is an artificial opening in the abdominal wall that connects the intestinal tract to the outside of the body. There are different types of stomas including ileostomies, colostomies, and urostomies. Ileostomies divert small intestine contents and have a liquid effluent that is discharged continuously. Colostomies divert large intestine contents and have solid, intermittent effluent. Stomas can be temporary or permanent depending on the clinical situation and are constructed in different ways including as an end stoma or loop stoma. Proper stoma care and use of appliances is important for managing stomas.
A stoma is a surgically created opening that allows stool or urine to exit the body. There are three main types - colostomy, ileostomy, and urostomy. A colostomy diverts feces, while an ileostomy diverts intestinal contents which are usually liquid. A urostomy diverts urine. Complications can include prolapse, retraction, hernia, and skin irritation. When siting a stoma, it is important to choose a well-vascularized area that is away from skin folds, scars, and bony prominences to help prevent these complications.
This document discusses colostomy care and procedures. It defines a colostomy as an artificial opening in the large intestine brought to the surface of the abdomen. It then classifies colostomies as either temporary or permanent, and by stoma site or number/type. Common indications for a colostomy include colon cancer, Hirschsprung's disease, and ulcerative colitis. The purpose of colostomy care is to protect the skin, provide drainage, clean and regulate the bowel, and enable patient self-care. Required equipment includes supplies for changing appliances and bags, as well as accessories like filters, tape, soap, and gloves. Colostomy irrigation is defined as introducing a solution through the
- Intestinal stomas are surgically created openings of the small or large intestine onto the abdominal wall. There are three main types: colostomy, ileostomy, and loop stoma.
- Complications include prolapse, herniation, stenosis, dermatitis from effluent, and obstruction. Dietary advice focuses on reducing gas, bulk and odorous foods. Management involves properly attaching collection bags and monitoring for complications.
Pasien perempuan berusia 2 tahun 7 bulan datang dengan keluhan nyeri perut dan kembung selama 3 hari disertai demam dan BAB hijau selama 1 hari. Pemeriksaan fisik menunjukkan abdomen cembung dan nyeri, serta stridor paru. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan anemia dan elektrolit rendah. Diagnosis banding ileus akibat intususepsi atau volvulus.
Kolon adalah bagian dari sistem pencernaan yang memiliki panjang sekitar 1,5 meter dan terdiri dari beberapa bagian yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desdenden dan kolon sigmoid. Kolon berperan dalam menyimpan dan mengeluarkan sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta memelihara ekologi flora usus. Beberapa penyakit yang dapat menyerang kolon diantaranya obstruksi, volvulus, end
Dokumen tersebut merupakan catatan medis pasien wanita berusia 46 tahun yang datang dengan keluhan mual dan kuning seluruh tubuh. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita penyakit batu empedu. Pasien mendapatkan terapi obat-obatan dan pemantauan lebih lanjut.
Ileus paralitik/adynamic ileus: terjadi karena adanya inhibisi dari gerak usus (paralisis dinding usus) yang menyebabkan penurunan atau absennya persitalsis usus.
Anak laki-laki berusia 5 bulan dibawa ke rumah sakit dengan keluhan perut kembung, muntah, dan bAB berwarna merah kehitaman. Pemeriksaan menemukan distensi abdomen dan massa seperti sosis. Diagnosisnya adalah intususepsi yang perlu ditangani secara darurat untuk mencegah komplikasi berbahaya.
Ileus obstruktif dan ileus mekanik merupakan kondisi pada saluran cerna dimana terjadi gangguan motilitas usus akibat adanya penyumbatan mekanik atau gangguan fungsi otot usus. Kondisi ini ditandai dengan nyeri perut, muntah, kembung perut, dan gangguan eliminasi. Penanganannya meliputi koreksi cairan dan elektrolit, dekompresi usus, serta tindakan bedah untuk mengatasi penyebab penyumbatan. Ko
Invaginasi adalah kondisi dimana sebagian usus masuk ke dalam bagian lainnya yang dapat menyebabkan obstruksi atau strangulasi. Gejalanya meliputi nyeri perut berulang, muntah, dan feses berdarah. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, laboratorium, dan radiologi. Pengobatan utamanya adalah reduksi secara medis atau operasi.
Kolik abdomen adalah nyeri hebat yang timbul-hilang pada perut yang disebabkan oleh kontraksi otot, sumbatan, atau peradangan organ dalam perut seperti usus, rektum, kantong empedu, ginjal, atau saluran kemih. Gejalanya bervariasi mulai dari kram perut, distensi, muntah, hingga nyeri yang parah dan berkelanjutan. Pemeriksaan fisik, laboratorium, dan pemeriksaan tambahan seperti sinar X dan
2. NAMA : Bp. S
UMUR : 29 tahun
JENIS KELAMIN : Laki laki
PEKERJAAN : Karyawan swasta
3. Keluhan Utama
Muntah sejak 2 hari yang lalu disertai perut sakit
(+)
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke igd dengan keluhan muntah
sejak 2 hari yang lalu setiap sehabis makan atau
pun minum, mual (+) dan disertai dengan perut
terasa sakit terutama dibagian bekas operasi.
Belum BAB sejak 2 hari yang lalu.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Post laparotomy et causa peritonitis 2 tahun
yang lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang mengalami seperti ini.
5. Status Generalis
Keadaan umum : Tampak lemah
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 116 kali per menit
Respirasi : 24 kali per menit
Suhu : 36.7 oC
6. Kepala dan Leher
Kepala : Simetris, Mesochepal
Mata : CA -/-, SI -/-
Hidung : Discharge (-)
Mulut : Bibir tampak kering
Telinga : Simetris, Serumen (-)
Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (-)
8. Laboratorium
Hematologi : Hb 12.6, AL 11.8, AT 325, Hmt 37
Fungsi Ginjal : Ureum 37, Creatinin 0.83
GDS : 176
Elektrolit : Na 136.6, K 3.5, Cl 106
Foto Polos Abdomen 3 Posisi
Tampak dilatasi usus halus dengan gambaran
herring bones samar-samar
Tak tampak udara bebas
9. Diagnosis
Ileus Obstruksi Letak Tinggi
Penatalaksanaan
Laparotomi Eksplorasi
Inj Ceftriaxone 1gr/12 jam
Inj Ketorolac 1amp/12 jam
10. Ileus
Suatu kondisi dimana terdapat gangguan pasase atau
jalannya makanan di usus
Ileus Obstruktif
Ileus yang terjadi akibat gangguan mekanis, berupa
obstruksi atau sumbatan pada usus (ileus mekanik)
Ileus Mekanik
Keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bisa
disalurkan ke distal karena adanya sumbatan yang
disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus
atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi
pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose
segmen usus.
11. Sifat Sumbatan
Letak Sumbatan
Bila mengenai usus halus (dari gaster sampai
ileum terminal)Letak Tinggi
Bila mengenai usus besar (dari ileum terminal
sampai anus)Letak Rendah
Obstruksi sebagian (makanan masih dapat lewat
dan masih bisa flatus dan defekasi)Parsial
Terjadi obstruksi tanpa disertai gangguan
vaskularisasi
Strangulasi Terjadi obstruksi disertai gangguan vaskularisasi
sehingga timbul nekrosis, gangren dan perforasi
Simple
12. Klasifikasi Letak Etiologi Klinis
Ileus Letak
Tinggi
Duodenum
Jejenum
Ileum
Adhesi (riwayat
operasi
sebelumnya)
Hernia
Volvolus
Intususepsi
Gallstone ileus
Neoplasma
Muntah terus
menerus
Perut biasanya
tidak kembung
Ileus Letak
Rendah
Colon
Rektum
Neoplasma
Hernia
Volvolus
Intususepsi
Divertikulitis
Ditandai dengan
perut kembung
Muntah
biasanya tidak
terjadi
13. Penyebab
Fekalit, benda asing, batu empedu
Lesi Intraluminal
Malignansi atau inflamasi
Lesi Ekstramural Adhesi, hernis, volvulus, intususepsi
Lesi Intramural
15. Obstruksi pada usus
Makanan tertumpuk di lumen usus
Tekanan intraluminal meningkat
Tekanan terhadap dinding usus meningkat
Obstruksi arteri pada dinding
usus
Obstruksi vasa limfatika dan
vena vena pada dinding usus
Gangren
Nekrosis
Infark
Translokasi bakteri
Perforasi
Edema
16. Terdapat 4 tanda kardinal
1. Nyeri abdomen
2. Muntah
3. Distensi
4. Kegagalan defekasi dan flatus
17. Letak Tinggi Letak Rendah
Dilatasi usus di proksimal sumbatan
(sumbatan paling distal di ileocecal
junction)
Kolaps usus di distal sumbatan
Herring bone appearance
- 2 dinding usus halus yang
terdilatsi menebal dan menempel
membentuk gambaran vertebra ikan
- Muskulus sirkuler menyerupai
costa ikan
Step-ladder appearance
Gambaran air fluid level yang
pendek-pendek berbentuk seperti
tangga karena cairan transudati
berada dalam usus halus yang
mengalami distensi
Dilatasi usus di proksimal sumbatan
(sumbatan di colon)
Kolaps usus di distal sumbatan
Penebalan dinding usus yang
mengalami dilatasi:
- Di usus halus -- Herring bone
appearance
- Di usus besar tampak pada tepi
abdomen
Gambaran air fluid level
- Di usus halus -- pendek-pendek
berbentuk seperti tangga (step-ladder
appearance)
- Di usus besar panjang-panjang
18. Anamnesis
Ileus obtruktif usus halus kolik dirasakan di
sekitar umbilikus, muntah kehijauan
Ileus obtruktif usus besar kolik dirasakan di
sekitar suprapubik, onset muntah lama
19. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Tanda-tanda generalisata dehidrasi (kehilangan
turgor kulit, mulut dan lidah kering)
Harus dilihat adanya distensi pada abdomen, parut
abdomen, hernia dan massa abdomen
Pada penderita kurus atau sedang dapat ditemukan
darm countur (gambaran konutr usus) maupun
darm steifung (gambaran gerakan usus)
20. 2. Palpasi dan Perkusi
Pada palpasi didapatkan distensi abdomen dan
perkusi timpani
Palpasi bertujuan mencari adanya iritasi
peritoneum atau nyeri tekan yang mencakup
defance muscular involunter atau rebound dan
massa yang abnormal.
21. 3. Auskultasi
Terdengar kehadiran episodik gemerincing
logam (metalic sound) bernada tinggi dan
peristaltik meningkat (borborigmi)
Tapi dalam beberapa hari perjalanan penyakit
dan usus di atas sudah berdilatasi , maka
aktifitas peristaltik bisa tidak ada atau menurun
22. Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya
mengalami dehidarsi dan kekurangan elektrolit
yang membutuhkan pengganti cairan intravena
dengan cairan salin isotonic seperti Ringer
Laktat
Urin harus di monitor
Pemeriksaan elektrolit serial
Antibiotik spektrum luas untuk profilaksis
23. Pemasangan NGT bertujuan untuk
mengosongkan lambung, mengurangi resiko
terjadinya aspirasi pulmonl karena muntah dan
meminimalkan terjadinyadistensi abdomen
Pasien dengan obstruksi parsial dapat diterapi
secara konservatif dengan resusitasi dan
dekompresi
24. Koreksi sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan,
misalnya pada hernia incarserata non strangulasi, jepitan oleh
streng/adhesi atau pada volvulus ringan
By-pass membuat saluran usus baru yang melewati bagian
usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intraluminal
Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proksimal dari
tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut
Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat
anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan
kontinuitas lumen usus, misalnya pada Ca colon dan
invaginasi strangulata