Dokumen tersebut memberikan informasi tentang klasifikasi ilmiah dan deskripsi habitat dua spesies yaitu Phalaenopsis amabilis (sejenis anggrek) dan Metacrinus rotundus (sejenis lili laut). Phalaenopsis amabilis hidup secara epifit pada pohon dan tumbuh di hutan hingga ketinggian 600 m dpl. Sedangkan Metacrinus rotundus hidup menempel di dasar laut dan sering ditemukan pada terumbu karang.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah kelompok tumbuhan yang lebih maju dibanding lumut karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati serta sistem pembuluh. Daur hidupnya melibatkan pergantian antara generasi gametofit berupa protalium dan generasi sporofit berupa tumbuhan paku dewasa yang lebih lama. Tumbuhan paku memiliki ciri seperti daun majemuk dan mengandung sporangium yang menghasilkan spora."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Phaeophyta (ganggang coklat) yang meliputi ciri-ciri morfologi, klasifikasi, pigmen dan kandungan, habitat, reproduksi, manfaat, dan contoh jenis Phaeophyta. Phaeophyta memiliki ciri berwarna coklat, berbentuk talus multiseluler, mengandung pigmen fukoxantin, dan dapat tumbuh di perairan laut maupun air tawar.
Faktor persekitaran dikatakan boleh menyebabkan tumbuhan terevolusi. Dengan menggunakan satu contoh tumbuhan primitif dan tumbuhan lebih maju, bandingbezakan mofologi, pemakanan, kitar hidup dan habitat serta jelaskan evolusi/adaptasi di antara dua tumbuhan tersebut dan kepentingannya.
Marsilea crenata atau semanggi adalah tumbuhan paku air yang hidup di rawa dan danau. Tumbuhan ini memiliki daun berdiri sendiri dengan 4 jari dan akar yang merayap di tanah. Semanggi bereproduksi secara seksual melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina, serta secara aseksual melalui stolon. Tumbuhan ini memiliki manfaat sebagai sayuran dan fitoestrogen yang dapat mencegah osteoporosis.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kelapa dan pemanfaatan limbahnya. Kelapa adalah tanaman serba guna yang hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan, termasuk limbahnya yang dapat diolah menjadi berbagai produk berguna.
Dokumen ini membahas proses reproduksi dan kitar hidup haiwan. Ia menjelaskan bahawa haiwan membiak melalui bertelur atau melahirkan, dan menyenaraikan contoh-contoh haiwan untuk kedua-dua kategori. Dokumen ini juga menjelaskan proses kitar hidup haiwan dari lahir hingga dewasa, serta perubahan saiz dan bentuk yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan mulai dari lumut hingga angiospermae berdasarkan beberapa karakteristik seperti spora, peralihan, dan jenis klasifikasi. Juga membahas mengenai peranan beberapa jenis tumbuhan seperti lumut dan konifer dalam ekosistem dan nilai ekonominya bagi manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi pada tumbuhan dan hewan. Pada bagian reproduksi tumbuhan, dibahas tentang reproduksi secara vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan seperti tunas, umbi, stek, cangkok dan lainnya. Sedangkan untuk reproduksi generatif, dibahas tentang penyerbukan yang dibantu angin, air, serangga, burung dan lainnya. Pada bagian reproduksi hewan, singkatnya dibahas tentang perkembangbi
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan klasifikasi tumbuhan berbunga (angiospermae). Angiospermae memiliki ciri khas seperti bakal biji yang dilindungi oleh karpel, memiliki xilem dan floem, mengalami pembuahan ganda, dan memiliki bunga. Dokumen tersebut juga membahas tentang klasifikasi angiospermae ke dalam dikotil dan monokotil beserta contoh ordo dan famili tumbuhannya.
Lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta yang membahas ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi lumut menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk tubuhnya serta manfaat lumut dalam kehidupan.
Dokumen tersebut merangkum tentang tiga kelompok tumbuhan yaitu tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan lumut adalah tumbuhan peralihan antara tumbuhan bartalus dan tumbuhan berkormus. Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati namun berkembang biak dengan spora. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi gymnosper
Presentasi tentang Mollusca memberikan informasi tentang filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang, mencakup siput, kerang, cumi-cumi. Mollusca memiliki tubuh lunak tanpa tulang, terdiri atas kaki, badan dan mantel. Reproduksinya meliputi kawin silang dan pembuahan internal atau eksternal, dengan siklus hidup bervariasi sesuai kelasnya. Beberapa mollusca bermanfaat sebagai sumber protein dan hiasan, sement
Reptilia adalah kelompok hewan berdarah dingin yang meliputi 4 ordo utama yaitu Chelonia (penyu dan kura-kura), Squamata (kadal dan ular), Rhynchocephalia (tuatara), dan Crocodilia (buaya). Kebanyakan reptil bersifat ovipar dan bertelur, meski beberapa ular dan buaya melahirkan. Mereka memiliki berbagai ukuran dan habitat mulai dari darat, air tawar, hingga laut.
Ulva rigida adalah ganggang hijau yang berbentuk lembaran tipis dan berwarna hijau cerah. Ganggang ini dapat tumbuh hingga 10 cm dan memiliki gigi-gigi kecil di tepiannya. Ulva rigida tersebar luas di seluruh dunia, termasuk di Samudra Pasifik, Atlantik Timur, Karibia, dan India. Ganggang ini sering ditemukan di daerah dengan nutrisi tinggi dan gelombang rendah.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya tanaman kelapa dan pemanfaatan limbahnya. Kelapa adalah tanaman serba guna yang hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan, termasuk limbahnya yang dapat diolah menjadi berbagai produk berguna.
Dokumen ini membahas proses reproduksi dan kitar hidup haiwan. Ia menjelaskan bahawa haiwan membiak melalui bertelur atau melahirkan, dan menyenaraikan contoh-contoh haiwan untuk kedua-dua kategori. Dokumen ini juga menjelaskan proses kitar hidup haiwan dari lahir hingga dewasa, serta perubahan saiz dan bentuk yang berlaku.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan mulai dari lumut hingga angiospermae berdasarkan beberapa karakteristik seperti spora, peralihan, dan jenis klasifikasi. Juga membahas mengenai peranan beberapa jenis tumbuhan seperti lumut dan konifer dalam ekosistem dan nilai ekonominya bagi manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang reproduksi pada tumbuhan dan hewan. Pada bagian reproduksi tumbuhan, dibahas tentang reproduksi secara vegetatif alami dan buatan pada tumbuhan seperti tunas, umbi, stek, cangkok dan lainnya. Sedangkan untuk reproduksi generatif, dibahas tentang penyerbukan yang dibantu angin, air, serangga, burung dan lainnya. Pada bagian reproduksi hewan, singkatnya dibahas tentang perkembangbi
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan non-vaskuler yang tergolong ke dalam divisi Bryophyta. Lumut memiliki siklus hidup yang didominasi oleh generasi gametofit haploid. Tumbuhan lumut terbagi menjadi 3 golongan yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut tanduk. Siklus hidup lumut meliputi tahapan spora, protonema, gametofit, fertilisasi, dan pembentukan sporogonium dan spora baru.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik dan klasifikasi tumbuhan berbunga (angiospermae). Angiospermae memiliki ciri khas seperti bakal biji yang dilindungi oleh karpel, memiliki xilem dan floem, mengalami pembuahan ganda, dan memiliki bunga. Dokumen tersebut juga membahas tentang klasifikasi angiospermae ke dalam dikotil dan monokotil beserta contoh ordo dan famili tumbuhannya.
Lumut (Bryophyta) adalah tumbuhan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta yang membahas ciri, perkembangbiakan, dan klasifikasi lumut menjadi tiga kelas berdasarkan bentuk tubuhnya serta manfaat lumut dalam kehidupan.
Dokumen tersebut merangkum tentang tiga kelompok tumbuhan yaitu tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan lumut adalah tumbuhan peralihan antara tumbuhan bartalus dan tumbuhan berkormus. Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati namun berkembang biak dengan spora. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi gymnosper
Presentasi tentang Mollusca memberikan informasi tentang filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang, mencakup siput, kerang, cumi-cumi. Mollusca memiliki tubuh lunak tanpa tulang, terdiri atas kaki, badan dan mantel. Reproduksinya meliputi kawin silang dan pembuahan internal atau eksternal, dengan siklus hidup bervariasi sesuai kelasnya. Beberapa mollusca bermanfaat sebagai sumber protein dan hiasan, sement
Reptilia adalah kelompok hewan berdarah dingin yang meliputi 4 ordo utama yaitu Chelonia (penyu dan kura-kura), Squamata (kadal dan ular), Rhynchocephalia (tuatara), dan Crocodilia (buaya). Kebanyakan reptil bersifat ovipar dan bertelur, meski beberapa ular dan buaya melahirkan. Mereka memiliki berbagai ukuran dan habitat mulai dari darat, air tawar, hingga laut.
Ulva rigida adalah ganggang hijau yang berbentuk lembaran tipis dan berwarna hijau cerah. Ganggang ini dapat tumbuh hingga 10 cm dan memiliki gigi-gigi kecil di tepiannya. Ulva rigida tersebar luas di seluruh dunia, termasuk di Samudra Pasifik, Atlantik Timur, Karibia, dan India. Ganggang ini sering ditemukan di daerah dengan nutrisi tinggi dan gelombang rendah.
1. Dokumen membahas tentang rumput laut sebagai sumber daya alam laut Indonesia yang potensial. Jenis rumput laut seperti Euchema cottonii dan Gracelaria sp. dibudidayakan di beberapa daerah pesisir Indonesia.
2. Rumput laut memiliki banyak manfaat sebagai bahan makanan, kosmetik, kertas, obat-obatan, dan komoditas ekspor. Pengolahan pascapanen rumput laut perlu dioptimalkan.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi tumbuhan, dimulai dari pengertian klasifikasi tumbuhan hingga pembahasan mengenai kingdom Plantae yang terdiri atas Bryophyta, Alga, Pteridophyta, dan Spermatophyta.
Dokumen ini membahas ciri-ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhan seperti kelelawar, cicak, kaktus, dan kantong semar. Juga membahas perkembangbiakan pada manusia, hewan, dan tumbuhan serta pelestarian beberapa makhluk hidup yang terancam punah seperti orangutan, komodo, dan raflesia.
Dokumen ini menjelaskan siklus hidup lalat buah (Drosophila melanogaster) yang terdiri dari empat tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imago dewasa. Setiap tahapan memiliki ciri khas tertentu seperti bentuk, ukuran, dan aktivitas. Siklus hidup satu generasi lalat buah memakan waktu sekitar 9-12 hari.
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Tugas bahan mentah ini membahas tentang mollusca. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dari kerajaan binatang setelah arthropoda. Mollusca memiliki ciri-ciri seperti tubuh lunak dan tidak beruas-ruas, serta hidup di air dan darat. Tugas ini juga menjelaskan kelas-kelas mollusca beserta ciri khasnya seperti cephalopoda, gastropoda, bivalvia. Diakhiri dengan pemanfaatan mollusca
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang dan lain-lain. Penyebutan tambak ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang. Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir.
Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika, mulai dari Teluk California di Mexico bagian utara sampai ke pantai barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Kosta Rika di Amerika Tengah hingga ke Peru di Amerika Selatan. Udang vannamei termasuk genus Penaeus dan subgenus Litopenaeus. Vannamei berbeda dari genus Penaeus lainnya karena bentuk telikum (organ kelamin betina) terbuka, tapi tidak terdapat tempat untuk penyimpanan sperma.
Padang lamun merupakan ekosistem penting yang terdiri dari berbagai jenis lamun. Lamun hidup di perairan dangkal dan memainkan peran penting dalam ekosistem pesisir seperti sebagai sumber nutrisi dan tempat berlindung bagi beragam biota. Faktor lingkungan seperti cahaya, suhu, salinitas, dan substrat berpengaruh terhadap distribusi dan kestabilan ekosistem lamun.
Jaringan parenkim adalah jaringan dasar tumbuhan yang terdiri dari sel-sel hidup yang menyusun bagian tubuh tumbuhan setelah jaringan meristem. Jaringan parenkim ditemukan di berbagai bagian tumbuhan seperti korteks, empulur, xilem, floem, daun, buah, dan biji. Jaringan parenkim berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan dalam proses fotosintesis, respirasi, dan metabolisme tumbuhan.
1. Morus sp. memiliki daun tunggal berbentuk oval, bulat, atau berlekuk dengan tepi bergerigi dan ujung meruncing atau membulat. 2. Callophylum inophylum memiliki daun elips atau bulat memanjang dengan banyak urat lateral dan hijau tua mengkilap. 3. Daun sirih (Piper betle) tumbuh berseling dengan pangkal jantung, ujung runcing, dan berwarna hijau, kuning, atau hijau tua.
Daun majemuk adalah daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem.
Macam Macam Daun Majemuk :
1. Majemuk menyirip (pinnatus)
2. Daun Majemuk Menjari (Palmatus atau Digitatus)
3. Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
4. Daun Majemuk Campuran (Digitato pinnatus)
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Panduan Entry Nilai Rapor untuk Operator SD_MI 2025.pptx (1).pdfFajar Baskoro
油
Orchidaceace dan echinodermata
1. Nama : Elmisa Subama
Nim
: 12017022
A. Orchidaceace
Klasifikasi ilmiah
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermathophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Class
: Monocotyledonae
Ordo
: Orchidales
Family
: Orchidaceace
Genus
: Phalaenopsis
Spesies
: Phalaenopsis amabilis
Phalaenopsis amabilis hidup secara epifit dengan menempel pada batang
atau cabang pohon. Spesies ini menumpang pada tanaman induk, tetapi
tidak menghisap sari-sari makanannya.
Phalaenopsis amabilis atau anggrek bulan hidup dilingkungan hutan-hutan
dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut. Lokasi, suhu
dan kelembaban untuk lingkungan hidup anggrek bulan yaitu di dataran
tinggi (di dataran rendah juga bisa hidup, tetapi harus memenuhi ketentuan
yang tepat), suhu berkisar 15 35 derajat Celcius (suhu optimum 21
derajat Celcius) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara
berkisar 65 70 %, anggrek ini juga hanya menyukai sedikit cahaya
matahari dan tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Papua,
Filiphina hingga ke Australia.
Phalaenopsis amabilis berkembangbiak dengan cara seksual dan aseksual.
Secara aseksual tanaman anggrek ini berkembangbiak dengan tunas.
Secara seksual tanaman anggrek bulan adalah dengan membentuk biji,
yang dihasilkan dari organ reproduksi yaitu bunga. Reproduksi seksual
2. pada anggrek bulan dimulai dengan penyerbukan atau polinasi dengan
bantuan angin, air, atau hewan-hewan penyerbuk (polinator). Serbuk sari
yang jatuh pada kepala putik yang sesuai, akan berkecambah atau
memunculkan suatu saluran kecil (buluh serbuk sari). Buluh serbuk sari
semakin tumbuh memanjang di dalam tangkai putik (stilus). Selama
perjalanan buluh menuju ovulum, inti serbuk sari membelah menjadi inti
vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif akan melebur sebelum sampai ke
bakal biji (ovulum). Inti generatif membelah menjadi dua inti sperma yang
akan menembus ovarium (bakal buah) dan sampai ke ovulum (bakal biji).
Di dalam ovulum, inti serbuk sari (inti sperma) bertemu dengan inti sel
telur, sehingga terjadi peleburan antara kedua inti tersebut. Inti sperma
yang satu akan membuahi inti sel telur membentuk zigot, sedangkan inti
sperma lainnya membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk
endosperma. Selanjutnya, bakal biji akan tumbuh menjadi biji dan bakal
buah akan menjadi buah yang membungkus biji (pada beberapa spesies
tumbuhan). Jika biji ditumbuhkan di tempat yang sesuai, biji akan
berkecambah dan akan membentuk tumbuhan yang baru.
B. Phylum Echinodermta
Klasifikasi ilmiah
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Echinodermata
Class
: Crinoidea
Ordo
: Isocrinida
Family
: Isselicrinidae
Genus
: Metacrinus
Spesies
: Metacrinus rotundus
Metacrinus rotundus hidup dengan cara menempel di dasar laut dan dapat
membentuk taman laut. Spesies ini lebih sering ditemukan menempel,
meskipun dapat berenang secara bebas. Lili laut hidup pada kedalaman
kurang lebih 100 m.
3. Metacrinus rotundus atau lili laut membutuhkan air laut dengan salinitas
agak tinggi dengan toleransi pada air laut normal sampai sedikit salinitas
(280/00 sampai 360/00). Salinitas untuk Metacrinus rotundus yang paling
tepat ialah 34.513 - 34.544 ppt. Lili laut dapat hidup di dasar perairan laut
lepas, terutama yang bersubstrat keras dan berarus relative kuat. Tetapi
terumbu karang merupakan habitat yang paling umum untuk kelompok lili
laut ini. Pada ekosisitem terumbu karang lili laut biasanya menempati
daerah tubir dan lereng terumbu.
Lili laut hidup di lingkungan yang memiliki arus lokal yang relative kuat
yaitu pada perairan yang jernih, oksigen yang cukup dan terlindung dari
hempasan ombak. Selain itu lili laut juga di laporkan mempunyai respon
negative terhadap cahaya yang kuat. Metacrinus rotundus sangat
berlimpah di Indo-Pasifik barat dan Karibia. Di kepulauan Lizzard (Great
Barrrier Reef).
Lili laut berkembang biak dengan cara eksternal. Ia memiliki kelamin
yang terpisah, tetapi dimorfisma seksual tidak tampak dari luar. Hewan
jantan dan betina masing-masing melepaskan sperma dan sel telur ke
dalam air laut di sekitarnya. Pertemuan sperma dan sel telur akan
membentuk zygote, kemudian tumbuh menjadi larva yang bisa berenang
bebas disebut sebagai vitellaria larva. Pada akhirnya larva akan mengalami
metaformosa dan menempel pada substrat keras seperti : karang mati, kulit
kerang, gorgonian atau benda keras lainnya. Setelah mengalami
metamorfosa lili laut tersebut mempunyai tangkai dan 5 tangan, stadium
ini disebut juga sebagai pentacrinoid larva. Lamanya stadium pentacrinoid
larva ini sekitar 2 sampai 4 bulan. Selanjutnya lili laut tersebut akan
melepaskan diri dari tangkainya dan mulai membentuk kaki cengkram
(cirrus). Setelah itu lili laut telah mirip dengan hewan dewasa dan dapat
berenang bebas dan berpindah tempat dari satu obyek yang keras ke obyek
lainnya. Metacrinus rotundus mengalami kematangan kelamin pada usia
10 tahun dan dapat hidup kurang lebih selama 20 tahun.
4. Disadur dari :
FELL, H.B. 1966. Ecology of crinoide. In : BOOLOOTIAN, R.A. (ed.),
Physio-logy of Echinodermata. Wiley inter-science, New York : 49 62.
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/jenis-dan-strukturjaringan-tubuh-echinodermata/
http://karinamelias.blogspot.com/2012/07/tugas-aver.html
www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseana_xvi(3)17-24.pdf
http://anggrek-corner.blogspot.com/2013/02/tipe-pertumbuhan-anggrekorchidaceae.html
http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/07620045-syafiyatul-h.ps
http://heykinabcde.blogspot.com/2011/01/keanekaragaman-hayatianggrek.html
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/tumbuhan-berbijitertutup-angiospermae-klasifikasi-pengertian.html