Pembelajaran menulis permulaan membutuhkan berbagai kemampuan dasar seperti memegang alat tulis dan menulis huruf. Metode SAS digunakan untuk mengajarkan menulis secara sistematis dari huruf hingga kalimat. Berbagai media seperti papan tulis dan kartu digunakan untuk memberikan contoh dan tugas menyalin.
Dokumen tersebut berisi standar kompetensi dan kompetensi dasar bahasa Indonesia untuk kelas 1 sampai kelas 5 SD/MI. Terdapat 4 standar kompetensi yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dengan berbagai kompetensi dasar sesuai dengan tingkat kelasnya.
Dokumen ini berisi program tahunan mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas IV semester 1 dan 2. Mencakup standar kompetensi yang akan dicapai siswa seperti mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis, serta alokasi waktu untuk pembelajaran setiap kompetensi.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar bahasa Indonesia untuk SMP Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A) meliputi mendengarkan, berbicara, membaca (braille), dan menulis (braille). Kompetensi dasar tersebut meliputi kemampuan dasar seperti mendengarkan dan memahami percakapan, teks, dan puisi sederhana; berbicara untuk memperkenalkan diri, bertanya, menceritakan, dan berdialog; membaca nyaring dan
Dokumen tersebut merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SMP Luar Biasa Tunarungu mulai dari kelas 1 semester 1 hingga kelas 5 semester 2. Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis teks berbahasa Indonesia secara lisan dan isyarat sesuai dengan tingkat perke
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran mengarang, termasuk mengaitkan isi dengan tajuk, kohesi, koherensi, dan pemerengganan. Ia menjelaskan pentingnya memahami tajuk, memilih isi yang relevan, dan menyusun isi secara teratur untuk membentuk koherensi dan kohesi. Dokumen juga menekankan pentingnya menulis perenggan pendahuluan dan isi yang menarik perhatian, serta menyusun
Rancangan pelajaran tahunan bahasa malaysia tahun 3 sesi 2013Nor Azlina
Ìý
Rangkaian pelajaran tahunan bahasa Malaysia tahun 3 sesi 2013 menyenaraikan rancangan pelajaran bulan per bulan untuk tema sekolah. Ia meliputi unit kerja, dokumen standard kurikulum, cadangan aktiviti, pengisian kurikulum dan catatan. Rangkaian ini memberi panduan kepada guru untuk merancang dan melaksanakan pelajaran bahasa Malaysia bagi memenuhi standard prestasi dan hasil pembelajaran yang ditetapkan.
Teks ini membahas tentang pengertian dan penggunaan huruf miring dalam tipografi. Huruf miring biasanya digunakan untuk memberi penekanan pada sebuah kata, menunjukkan istilah asing, atau untuk teks dalam jumlah tidak terlalu panjang seperti keterangan gambar. Huruf miring dirancang dengan sudut kemiringan 12 derajat untuk kenyamanan membaca. Penggunaan huruf miring antara lain untuk judul buku yang dikutip, menek
Buku ini membahas tentang pentingnya bahasa dan sastra dalam kehidupan manusia. Buku ini juga menjelaskan bagaimana pelajaran bahasa dan sastra dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan mengembangkan kemampuan berbahasa. Buku ini hadir untuk membantu siswa dalam mengeksplorasi potensi diri melalui berbagai aktivitas belajar bahasa dan sastra yang menyenangkan.
Dokumen tersebut merupakan silabus pelajaran bahasa Madura untuk kelas 3, 4, 5, dan 6 semester 1 yang mencakup standar kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator untuk mata pelajaran bahasa Madura.
Buku ini memberikan panduan mengenai berbagai bagian dan struktur buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Buku ini menjelaskan tujuan dari masing-masing bagian seperti judul, peta konsep, tujuan pelajaran, materi pelajaran, dan lainnya. Buku ini bertujuan untuk memandu siswa dalam memahami isi buku pelajaran secara keseluruhan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas X di SMK Manggala Tama Binangun. Pembelajaran ini berfokus pada teks eksposisi dan mencakup tujuan mengembangkan kemampuan siswa dalam menjelaskan struktur, isi, dan bahasa teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penut
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia untuk siswa kelas 4 SD/MI ini membahas tentang lingkungan tempat tinggal siswa. Pembelajaran terdiri dari membaca cerita fiksi, mengamati gambar untuk memahami gaya dan gerak, melakukan percobaan, serta diskusi kelompok untuk memahami perbedaan antara gaya dan gerak.
SMA-MA kelas11 aktif dan kreatif berbahasa indonesia adi yudi aminsekolah maya
Ìý
Buku ini memberikan panduan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMA/MA kelas XI program IPA dan IPS. Buku ini terdiri dari delapan bab yang masing-masing membahas topik seperti pendidikan, kreativitas, kependudukan, tokoh, dan teknologi serta komunikasi. Setiap bab berisi tujuan pelajaran, materi pelajaran, dan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar bahasa Indonesia untuk SMP Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A) meliputi mendengarkan, berbicara, membaca (braille), dan menulis (braille). Kompetensi dasar tersebut meliputi kemampuan dasar seperti mendengarkan dan memahami percakapan, teks, dan puisi sederhana; berbicara untuk memperkenalkan diri, bertanya, menceritakan, dan berdialog; membaca nyaring dan
Dokumen tersebut merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia untuk siswa SMP Luar Biasa Tunarungu mulai dari kelas 1 semester 1 hingga kelas 5 semester 2. Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi-kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis teks berbahasa Indonesia secara lisan dan isyarat sesuai dengan tingkat perke
Dokumen tersebut membahas tentang kemahiran mengarang, termasuk mengaitkan isi dengan tajuk, kohesi, koherensi, dan pemerengganan. Ia menjelaskan pentingnya memahami tajuk, memilih isi yang relevan, dan menyusun isi secara teratur untuk membentuk koherensi dan kohesi. Dokumen juga menekankan pentingnya menulis perenggan pendahuluan dan isi yang menarik perhatian, serta menyusun
Rancangan pelajaran tahunan bahasa malaysia tahun 3 sesi 2013Nor Azlina
Ìý
Rangkaian pelajaran tahunan bahasa Malaysia tahun 3 sesi 2013 menyenaraikan rancangan pelajaran bulan per bulan untuk tema sekolah. Ia meliputi unit kerja, dokumen standard kurikulum, cadangan aktiviti, pengisian kurikulum dan catatan. Rangkaian ini memberi panduan kepada guru untuk merancang dan melaksanakan pelajaran bahasa Malaysia bagi memenuhi standard prestasi dan hasil pembelajaran yang ditetapkan.
Teks ini membahas tentang pengertian dan penggunaan huruf miring dalam tipografi. Huruf miring biasanya digunakan untuk memberi penekanan pada sebuah kata, menunjukkan istilah asing, atau untuk teks dalam jumlah tidak terlalu panjang seperti keterangan gambar. Huruf miring dirancang dengan sudut kemiringan 12 derajat untuk kenyamanan membaca. Penggunaan huruf miring antara lain untuk judul buku yang dikutip, menek
Buku ini membahas tentang pentingnya bahasa dan sastra dalam kehidupan manusia. Buku ini juga menjelaskan bagaimana pelajaran bahasa dan sastra dapat membantu siswa belajar secara mandiri dan mengembangkan kemampuan berbahasa. Buku ini hadir untuk membantu siswa dalam mengeksplorasi potensi diri melalui berbagai aktivitas belajar bahasa dan sastra yang menyenangkan.
Dokumen tersebut merupakan silabus pelajaran bahasa Madura untuk kelas 3, 4, 5, dan 6 semester 1 yang mencakup standar kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator untuk mata pelajaran bahasa Madura.
Buku ini memberikan panduan mengenai berbagai bagian dan struktur buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Buku ini menjelaskan tujuan dari masing-masing bagian seperti judul, peta konsep, tujuan pelajaran, materi pelajaran, dan lainnya. Buku ini bertujuan untuk memandu siswa dalam memahami isi buku pelajaran secara keseluruhan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas pembelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas X di SMK Manggala Tama Binangun. Pembelajaran ini berfokus pada teks eksposisi dan mencakup tujuan mengembangkan kemampuan siswa dalam menjelaskan struktur, isi, dan bahasa teks eksposisi baik secara lisan maupun tulisan. Kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penut
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia untuk siswa kelas 4 SD/MI ini membahas tentang lingkungan tempat tinggal siswa. Pembelajaran terdiri dari membaca cerita fiksi, mengamati gambar untuk memahami gaya dan gerak, melakukan percobaan, serta diskusi kelompok untuk memahami perbedaan antara gaya dan gerak.
SMA-MA kelas11 aktif dan kreatif berbahasa indonesia adi yudi aminsekolah maya
Ìý
Buku ini memberikan panduan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMA/MA kelas XI program IPA dan IPS. Buku ini terdiri dari delapan bab yang masing-masing membahas topik seperti pendidikan, kreativitas, kependudukan, tokoh, dan teknologi serta komunikasi. Setiap bab berisi tujuan pelajaran, materi pelajaran, dan latihan soal untuk menguji pemahaman siswa.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis di sekolah dasar. Pembelajaran menulis bertujuan membantu siswa mengungkapkan pikiran secara tulisan dengan kata yang tepat. Materi, metode, dan teknik pengajaran ditentukan untuk mencapai tujuan tersebut. Model pembelajarannya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi menurut kurikulum nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik menulis menggunakan huruf kapital sesuai EYD untuk siswa SD. Ia menjelaskan pengertian menulis dan huruf kapital, serta kapan harus menggunakan dan tidak menggunakan huruf kapital dalam menulis. Beberapa contoh juga diberikan untuk memperjelas penjelasan tersebut.
Teks tersebut membahas tentang penggunaan huruf kapital dalam menulis yang sesuai dengan EYD. Secara garis besar dibahas tentang pengertian menulis dan huruf kapital, penggunaan huruf kapital pada awal kalimat, nama, gelar dan lainnya, serta pengecualian penggunaan huruf kapital. Tujuan penulisan makalah ini adalah menjelaskan cara menulis huruf kapital yang benar sesuai EYD dan hamb
Kanak-kanak prasekolah menghadapi masalah dalam menulis nama mereka sendiri pada hasil kerja, disebabkan kebanyakan mereka belum mahir menulis nama. Latihan menulis nama secara rutin setiap pagi dirancang untuk meningkatkan kemahiran ini selaras dengan teori pelaziman Thorndike. Langkah tindakan susulan termasuk menyediakan lembaran latihan menulis nama dan memberikan ganjaran kepada murid yang berjaya
Jadwal pelajaran dan pengawas ujian semester genap tahun ajaran 2020/2021 untuk kelas X, XI, dan XII SMA Sanewesyen Bintuni. Jadwal mencakup mata pelajaran, nama guru pengampu, dan pengawas ujian untuk setiap hari dan jam pelajaran.
Dokumen tersebut membahas pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran bahasa, termasuk beberapa pendekatan utama seperti pendekatan tujuan, pendekatan komunikatif, dan pendekatan terpadu. Hal penting lainnya adalah penilaian ranah kognitif, afektif, dan psikomotor serta alat penilaian seperti tes tindakan, tes lisan, dan tes tertulis.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang cara meningkatkan kemampuan membaca dengan merumuskan tujuan membaca secara jelas, membaca satuan pikiran demi satuan pikiran, serta menyesuaikan kecepatan membaca dengan tujuan dan jenis bacaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengajaran keterampilan berbicara di kelas, termasuk bercerita, berdialog, berpidato, dan berdiskusi. Metode pengajaran berbicara yang efektif melibatkan seluruh siswa dan menghubungkan kemampuan berbicara dengan mendengarkan, membaca, dan menulis.
1. Perkembangan kompetensi menyimak bahasa terjadi secara bertahap pada anak mulai dari hanya menangkap bunyi hingga mampu membedakan pola kalimat.
2. Menyimak merupakan proses mendengarkan, memahami, dan menanggapi pesan yang disampaikan secara lisan.
3. Strategi pembelajaran menyimak yang efektif antara lain memberikan tujuan yang jelas, menumbuhkan partisipasi siswa
Substansi materi pembelajaran bahasa Indonesia di SD mencakup pengetahuan tentang kebahasaan, kemampuan berbahasa, dan kesastraan. Strategi pengembangannya meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menumbuhkan apresiasi sastra siswa. Metode Whole Language mendekati bahasa secara utuh dan menekankan konstruksi pengetahuan mandiri siswa.
Substansi materi pembelajaran bahasa Indonesia di SD mencakup pengetahuan tentang kebahasaan, kemampuan berbahasa, dan kesastraan. Strategi pengembangannya meliputi pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menumbuhkan apresiasi sastra siswa. Metode Whole Language mendekati bahasa secara utuh dan menekankan konstruksi pengetahuan mandiri siswa.
2. Keterampilan
Menulis
Membaca dan Menulis merupakan dua aspek
kemampuan berbahasa yang saling berkaitan
dan tidak terpisahkan.
Membaca dan menulis sebagai aktivitas
komunikasi, ibarat mata uang logam yang sisinya
saling melengkapi.
White 1980 mengatakan bahwa antara
membaca dan menulis terdapat hubungan yang
saling menunjang artinya kebiasaan membaca
tidak mungkin terlaksana tanpa kebiasaan
menulis/mengarang, sebaliknya kebiasaan
menulis tidak akan bermakna tanpa diikuti oleh
kebiasaan membaca.
3. Pada waktu guru mengajarkan menulis,
para siswa tentu akan membaca
tulisannya.
Demikian juga dengan aspek kemampuan
berbahasa yang lain, yakni menyimak dan
berbicara.
Keempat aspek kemampuan berbahasa
memang berkaitan erat, sehingga
merupakan satu kesatuan.
Peningkatan menulis diberikan agar kita
dapat menguasai teori dan praktik
menulis.
4. Teori menulis seperti penyusunan
paragraf, jenis paragraf, pengembangan
ide, penentuaan judul karangan.
Peningkatan menulis diberikan dan dititik
beratkan pada memperbanyak
pembuatan karangan.
Pemberian materi di fokuskan pada
praktik menulis cerita anak dan naskah
pidato.
5. Melalui cerita anak, guru dapat
memasukan berbagai pengajaran,
terutama pengajaran sikap dan moral.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan
dengan pendekatan terpadu/integratif.
Setiap materi selalu dikaitkan dengan
keterampilan berbahasa dan unsur
kebahasaan.
6. Pembelajaran menulis merupakan materi
kegiatan yang dilakukan melalui proses
dan tahapan-tahapan.
Proses yang dilakukan dalam pembelajaran
menulis di SD disesuaikan dengan
tingkat kesulitan, jenis dan bentuk
tulisan yang dibinakan.
7. Menulis adalah proses kegiatan menurunkan atau
melukiskan lambang grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami
seseorang sehingga orang lain dapat
membaca / mengerti lambang grafis tersebut.
Mereka memahami bahasa dan lambang grafis
yang berupa kata, dan kata-kata disusun
menjadi kalimat menurut aturan tertentu.
Keterampilan menulis tidak lepas dari kegiatan
mengarang.
8. Mengarang merupakan kegiatan dalam
menuangkan buah pikiran kedalam bahasa tulis
melalui kalimat-kalimat yang dirangkaikan
secara utuh, lengkap,dan jelas sehingga buah
pikiran tersebut dapat dikomunikasikan
kepada pembaca.
Pengarang menggunakan bahasa tulis untuk
menyatakan isi hati dan buah pikiran secara
menarik dan mengena pada pembaca.
9. Pengarang disamping harus menguasai topik dan
permasalahan yang ditulis, juga dituntut dapat
menguasai komponen ini antara lain,
a. grafologi, b.struktur, c. kosa kata, dan d.
kelancaran berbahasa.
Dalam kegiatan menulis ada 5 aspek tahapan al,
1.Mencontoh,2.Memproduksi,3.Rekomendasi/
Transformasi, 4. Mengarang terpimpin dan
5. Mengarang bebas.
10. Mencontoh merupakan aktivitas mekanis
Keuntungannya – lewat kegiatan
mencontoh anak dapat berlatih menulis
dengan tepat, sesuai dengan contoh,
a.belajar- mengajar dengan tepat, dan
b. membiasakan diri menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
11. • Reproduksi yaitu menulis apa yang
telah dipelajari secara lisan dan tulis.
• Kegiatan ini diawali dengan,
• a.Menyimak dan membaca.
• b.Hasilnya dituangkan kembali dalam
bentuk karangan dengan kata-kata
sendiri.
• Dengan demikian ide, dan sistematik
tidak berbeda dengan karangan yang
telah dipelajari sebelumnya.
12. • Rekomendasi merupakan latihan
menggabungkan beberapa karangan menjadi
kesatuan karangan.
• Dalam praktik rekomendasi berupa latihan
penggabungan antar kalimat, antar
paragraf dan antar wacana.
• Rekomendasi mencakup pengertian
kompilasi beberapa pokok pikiran dan
berbagai karangan ke dalam bentuk
karangan yang lain.
13. • Transformasi adalah mengubah salah satu
bentuk karangan ke bentuk karangan yang lain.
• Seorang dapat mengubah bentuk puisi ke
dalam bentuk prosa atau sebaliknya.
• Menulis terpimpin dapat dilakukan dengan
bantuan gambar dan kerangka karangan.
• Dalam lingkup yang sederhana penyusunan
kalimat berdasarkan kata-kata tertentu,
penyusunan alinea berdasarkan kalimat-kalimat
termasuk mengarang terpimpin.
14. Mengarang bebas sebagai tahap akhir dari
pengajaran mengarang, dilakukan dengan
memberi tugas pada anak untuk
membuat karangan secara bebas.
Meskipun bebas ada baiknya bila judul
karangan, tema, dan jumlah kata telah
ditentukan oleh guru, sehingga guru
tidak terlalu sulit dalam melakukan
penilaian.
15. Menulis Permulaan
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam
pelajaran menulis pada tingkat awal sekolah
dasar.
Mengajarkan menulis di tingkat awal tidak
mudah, sebab anak pada tingkat tersebut
belum memiliki pengalaman / bekal yang
cukup.
Kemampuan yang diajarkan di kelas I sampai
kelas II disebut dengan menulis permulaan,
sedangkan kelas III sampai kelas VI
disebut pembelajaran menulis lanjut.
16. Pentingnya Menulis
Permulaan
Kemampuan menulis merupakan salah
satu jiwa kemampuan berbahasa tulis
yang bersifat produktif artinya
kemampuan menulis merupakan
kemampuan yang menghasilkan, dalam
hal ini kemampuan tersebut dapat
menghasilkan sebuah tulisan yang
bersifat kompleks.
17. Kemampuan yang diperlukan antara lain,
1. Kemampuan berpikir secara teratur dan
logis.
2. Kemampuan mengungkapkan pikiran
dan gagasan secara jelas.
3. Kemampuan penggunaan bahasa yang
efektif.
4. Kemampuan menerapkan kaidah kaidah tulis
menulis dengan baik.
18. Kemampuan tersebut dapat diperoleh
dengan atau melalui proses yang panjang.
Sebelum sampai pada tingkat mampu
menulis, anak harus mulai dari tingkat
awal, tingkat permulaan,mulai dari
pengenalan akan lambang-lambang bunyi.
19. Pengetahuan dan kemampuan yang
diperoleh pada tingkat permulaan pada
pembelajaran menulis permulaan akan
menjadi dasar peningkatan dan
pengembangan kemampuan anak
selanjutnya.
Bila dasar itu baik, maka dapat diharapkan
pengembangannyapun akan baik pula,
demikian sebaliknya.
20. Materi Pembejaran Menulis
Permulaan
Kelas I pada semester 1.
1. Sikap duduk / kepala tegak, punggung
lurus, tangan dan kaki di tempatnya.
2. Cara meletakan buku tulis, sehingga jarak
antara buku dan mata cukup dengan duduk
tegak.
3. Cara memegang buku dan buku tulis.
4. Cara memegang pensil, posisi jari tangan
pada pensil, posisi tangan kiri.
21. 5. Gerakan menulis di udara untuk
melemaskan tangan.
6. Pelatihan melemaskan jari dengan
mewarnai, menjiplak, menyalin huruf,
menebalkan, menggambar dan dasar
menulis garis tegak, miring, lurus dan
melengkung.
7. Cara menuliskan huruf dengan menggunakan
jari, di meja atau di udara untuk melemaskan
jari.
22. Kelas I semester 2.
1. Penulisan kata-kata dari kalimat
sederhana yang sudah dikenal dan yang
baru dikenal dengan huruf balok.
2. Menyalin kata-kata yang cocok dengan
gambar yang dipertunjukan guru.
3. Penulisan huruf yang ada pada kartu
yang telah disusun menjadi kata atau
nama diri.
4. Penulisan cerita dalam gambar, dengan
bimbingan guru.
23. 5. Menulis jelas dan rapi.
6. Penulisan kata-kata yang sudah
dikenal dengan didiktekan guru.
7. Penulisan kalimat sederhana yang
dimulai dengan huruf kapital, diakhiri
dengan titik.,
8. Penulisan jawaban atas pertanyaan
yang berkaitan dengan isi bacaan.
9. Penggunaan huruf kapital untuk nama orang,
nama Tuhan dan nama agama.
24. Kelas II semester 1.
1. Penulisan kata-kata atau kalimat
sederhana yang didiktekan guru.
2. Penulisan catatan kebutuhan sehari-
hari untuk diri sendiri dengan bantuan
guru.
3. Penggunaan huruf kapital pada awal
kalimat.
4. Penulisan kalimat sederhana yang didikte
guru.
5. Penulisan nama benda, tumbuh-tumbuhan dan
hewan.
25. Kelas II semester 2.
1. Penggunaan huruf kapital untuk nama
orang, bulan,dan hari.
2. Penempatan jeda pada akhir bagian
kalimat sesuai dengan makna kalimat.
3. Penggunaan huruf kapital secara tepat
dalam kalimat.
4. Penggunaan tanda tanya pada
kalimat tanya.
26. Metode Pembelajaran
Menulis
Pada pembelajaran menulis dapat
dipergunakan beberapa metode a.l,
1. Metode abjad.
2. Metode kupas rangkai suku kata.
3. Metode kata lembaga.
4. Metode Struktur Analitik Sintektik /
SAS.
Dalam pembelajaran menulis, metode yang
dipandang paling cocok dengan jiwa anak
adalah metode SAS / Struktur Analitik
Sintektik.
27. Langkah pada Metode
SAS
1. Guru menuliskan kalimat sederhana
Setelah kalimat dibaca,siswa menyalin.
2. Kalimat tersebut diuraikan/ dipisah
kedalam kata-kata.
Setelah dibaca, siswa menyalin kata-
kata seperti yang dilakukan oleh guru.
3. Kata-kata dalam kalimat itu diurai
lagi atas suku katanya.
Setelah dibaca, siswa menyalin suku kata
seperti yang dilakukan guru.
28. 4. Suku kata tersebut diuraikan lagi atas
huruf-huruf.
Siswa menyalin seperti apa yang dilaku-
kan oleh guru.
5. Setelah guru memberikan penjelasan
lebih lanjut, huruf-huruf dirangkaikan
kembali menjadi suku kata.
Siswa melakukan apa yang telah
dilakukan oleh guru.
29. 6. Setelah semua selesai, guru
merangkaikan suku kata menjadi kata.
Siswa menyalin.
7. Kata-kata tersebut dirangkaikan lagi
sehingga menjadi kalimat seperti
semula.
Siswa melakukan hal yang sama
seperti yang dilakukan gurunya.
30. Contoh
Nama saya Nani
Nama saya Nani
Na - ma sa - ya Na - ni
N-a-m-a s-a-y-a N-a-n-i
Na - ma sa - ya Na - ni
Nama saya Nani
Nama saya Nani
31. Demikian seterusnya, sehingga siswa
mengenal kalimat, ,kata, suku kata, huruf,
dan dapat menuliskannya
Media.
Untuk mengajarkan menulis permulaan ada beberapa
media yang digunakan a.l,
1. papan tulis, papan tali, papan selip,papan flanel.
2. gambar, kartu kalimat, kartu suku kata dan
huruf.
3. kartu nama, papan nama, benda-benda berlabel serta
majalah.
32. 3. Papan tali digunakan untuk
menggantungkan kartu kalimat, kartu
kata, kartu suku kata, dan kartu huruf
yang harus disalin siswa atau gambar
yang perlu ditulis judulnya dan lain-lain.
4. Papan flanel penggunaannya sama
dengan papan tali, papan selip tetapi
kartu-kartu dan gambar ditempelkan
atau dilekatkan pada papan flanel.
33. Penggunaannya,
1. Papan tulis digunakan guru untuk
memberikan contoh.
Siswa menuliskan apa yang ditugaskan
guru. Misalnya, menulis kata, nama
teman, dan sebagainya.
2. Papan selip digunakan guru untuk
menyelipkan gambar-gambar, kartu kata,
kartu kalimat yang harus disalin siswa atau
gambar yang harus dituliskan judulnya oleh
siswa lainnya.
34. 5. Majalah anak digunakan untuk tugas
menyalin kalimat sederhana yang ada
didalamnya, atau menyalin judulnya.
6. Papan nama, kartu nama, label
digunakan sebagai tugas menyalin.
Penggunaan media yang berupa benda
berlabel, majalah akan memacu
kreaktivitas anak.