Ibu hamil 25 minggu dengan anemia berat dan janin dalam posisi sungsang. Ibu dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup untuk mengatasi anemia, serta diberitahu risiko anemia bagi ibu dan janin.
Ibu Ny. R berusia 30 tahun sedang hamil 28 minggu. Ia datang untuk pemeriksaan rutin kehamilan kedua. Pemeriksaan menunjukkan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik. Ibu diberikan edukasi gizi, istirahat, dan perawatan payudara selama hamil serta diminta kembali untuk kontrol bulanan.
Ibu hamil usia 37 minggu 4 hari mengeluh pegel-pinggang. Pemeriksaan menunjukkan ibu dan janin dalam keadaan baik. Bidan memberikan edukasi tentang gangguan rasa nyaman pada ibu hamil, pola makan seimbang, aktifitas ringan, tanda bahaya kehamilan, persiapan persalinan, serta menghubungi bidan jika tanda awal persalinan.
Ibu berusia 25 tahun dengan kehamilan 36 minggu mengalami bengkak dan nyeri payudara serta bayinya menangis terus. Pemeriksaan menemukan payudara bengkak dan kemerahan. Diagnosa bendungan asi pada ibu nifas 4 hari. Rencana tindakan memberikan nasihat pola makan dan istirahat serta kolaborasi dengan dokter untuk obat.
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. wWarnet Raha
油
Dokumen ini berisi tentang manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. "W" di RSUD Kabupaten Muna. Ibu melahirkan anak ketiga pada tanggal 21 Februari 2017. Pemeriksaan menunjukkan ibu dalam kondisi baik namun mengeluhkan nyeri perut bagian bawah. Diagnosa yang ditegakkan adalah post partum hari pertama dengan masalah nyeri perut bagian bawah. Rencana asuhan dirancang untuk memastikan ke
Bayi baru lahir laki-laki berusia 1 hari dengan berat badan 3 kg dan panjang badan 48 cm dalam kondisi sehat. Petugas memberikan perawatan dan penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi, dan perawatan bayi agar terhindar dari hipotermi dan infeksi.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Ringkasan dokumen:
1. Bayi baru lahir berusia 7 jam dengan cephal hematoma yang ditemukan setelah melahirkan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi berusia 37 minggu dengan berat badan 3200 gram dan panjang badan 50 cm, serta ditemukan benjolan keras berukuran 2x1x3 cm di kepala bagian kiri.
3. Tindakan yang diberikan meliputi konseling ibu, anjuran tetap menyusui dengan posisi tertentu
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Ny. E, umur 37 tahun, mengalami persalinan sungsang pada minggu ke-40 kehamilannya. Janin dalam posisi bokong dan dilahirkan dengan metode Bracht setelah pemberian oksitosin. Setelah kelahiran bayi, dilakukan penilaian dan pemberian asuhan kepada ibu dan bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ibu pasien berusia 34 tahun yang baru melahirkan bayi perempuan pada hari ke-1 post partum dengan masalah nyeri pada perineum.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat dan pengeluaran lochia rubra.
3. Ibu didiagnosa dengan masa nifas hari pertama dan masalah nyeri pada perineum.
Primigravida berusia 22 tahun dengan kehamilan 32 minggu mengalami IUFD. Ibu diberi induksi dengan misoprostol 200 mg secara oral setiap 12 jam. Pada pukul 03.00, ibu melahirkan bayi laki-laki berat 950 gram yang sudah meninggal. Ibu dalam keadaan baik pascapartum.
Dokumen ini berisi laporan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari. Laporan mencakup identifikasi data dasar bayi dan orang tuanya, pemeriksaan fisik dan antropometri bayi, diagnosa utama bayi baru lahir cukup bulan dan kondisi baik, identifikasi potensial masalah seperti hipotermi dan infeksi tali pusat, serta rencana asuhan untuk mencegah potensial masalah tersebut dan memastikan bay
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. wWarnet Raha
油
Dokumen ini berisi tentang manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. "W" di RSUD Kabupaten Muna. Ibu melahirkan anak ketiga pada tanggal 21 Februari 2017. Pemeriksaan menunjukkan ibu dalam kondisi baik namun mengeluhkan nyeri perut bagian bawah. Diagnosa yang ditegakkan adalah post partum hari pertama dengan masalah nyeri perut bagian bawah. Rencana asuhan dirancang untuk memastikan ke
Bayi baru lahir laki-laki berusia 1 hari dengan berat badan 3 kg dan panjang badan 48 cm dalam kondisi sehat. Petugas memberikan perawatan dan penyuluhan kepada ibu tentang pemberian ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi, dan perawatan bayi agar terhindar dari hipotermi dan infeksi.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Ringkasan dokumen:
1. Bayi baru lahir berusia 7 jam dengan cephal hematoma yang ditemukan setelah melahirkan.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan bayi berusia 37 minggu dengan berat badan 3200 gram dan panjang badan 50 cm, serta ditemukan benjolan keras berukuran 2x1x3 cm di kepala bagian kiri.
3. Tindakan yang diberikan meliputi konseling ibu, anjuran tetap menyusui dengan posisi tertentu
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Ny. E, umur 37 tahun, mengalami persalinan sungsang pada minggu ke-40 kehamilannya. Janin dalam posisi bokong dan dilahirkan dengan metode Bracht setelah pemberian oksitosin. Setelah kelahiran bayi, dilakukan penilaian dan pemberian asuhan kepada ibu dan bayi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Ibu pasien berusia 34 tahun yang baru melahirkan bayi perempuan pada hari ke-1 post partum dengan masalah nyeri pada perineum.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan tinggi fundus uteri 2 jari di bawah pusat dan pengeluaran lochia rubra.
3. Ibu didiagnosa dengan masa nifas hari pertama dan masalah nyeri pada perineum.
Primigravida berusia 22 tahun dengan kehamilan 32 minggu mengalami IUFD. Ibu diberi induksi dengan misoprostol 200 mg secara oral setiap 12 jam. Pada pukul 03.00, ibu melahirkan bayi laki-laki berat 950 gram yang sudah meninggal. Ibu dalam keadaan baik pascapartum.
Dokumen ini berisi laporan manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir umur 1 hari. Laporan mencakup identifikasi data dasar bayi dan orang tuanya, pemeriksaan fisik dan antropometri bayi, diagnosa utama bayi baru lahir cukup bulan dan kondisi baik, identifikasi potensial masalah seperti hipotermi dan infeksi tali pusat, serta rencana asuhan untuk mencegah potensial masalah tersebut dan memastikan bay
Ibu hamil usia 32-34 minggu mengeluh sering terjaga di malam hari karena sering buang air kecil dan khawatir dengan keadaan bayinya. Perawat merencanakan tindakan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan ibu melalui komunikasi, edukasi, dan dukungan keluarga.
1. Dokumen tersebut merupakan laporan manajemen asuhan kebidanan untuk ibu hamil bernama Ny. N umur kehamilan 34 minggu 6 hari. Laporan mendokumentasikan identitas pasien, riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, dan diagnosis kehamilan fisiologis.
Dokumen tersebut merangkum kasus asuhan kebidanan pada Ny. M yang berusia 21 tahun dan sedang hamil 34 minggu. Ia mengeluhkan rasa pegel dan keringat yang bertambah. Bidan memberikan edukasi tentang cara mengatasi keluhan dan persiapan persalinan, seperti memakai pakaian longgar, banyak minum, mandi air hangat, dan mengganjal bagian yang sakit. Ny. M memahami kondisinya dan sudah mempersiapkan diri untuk pers
1. Ibu bernama Ny. W berumur 25 tahun sedang hamil ke-2 umur kehamilan 39 minggu 6 hari dengan letak janin punggung kanan dan kepala.
2. Pemeriksaan fisik menunjukkan ibu dalam keadaan sehat dan janin hidup dengan denyut jantung normal.
3. Tidak ditemukan keluhan atau masalah aktual pada ibu dan janin.
Suprihatin, S.Tr.Keb
14/8/2021
Jam 15.00 WIB
Subjektif :
Ibu mengatakan masih pusing
Objektif :
KU: baik
Kesadaran : composmentis
Analisa :
Ny. D Usia 24 tahun G1P0A0 UK 30-31
minggu janin tunggal hidup intrauterin
kehamilan fisiologis
Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan pada ibu bahwa hasil
pemeriksaan normal.
2. Menjel
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
1. ASUHAN KEBIDANAN
PADA G2P1A0 HAMIL 25 MINGGU DENGAN ANEMIA BERAT
DI PUSKESMAS BANJARBARU
I. PENGKAJIAN DATA
Hari / Tanggal : Selasa, 4 Juni 2013
Jam : 09.30 WITA
No. RMK : 04-1227-01
A. Data Subjektif
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. R Tn. S
Umur : 30 tahun 42 tahun
Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia Jawa / Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SD SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Swasta
Alamat : Jl. Bukit Raya No. 36 Jl. Bukit Raya No. 36
RT. 03 RW. 04 RT. 03 RW. 04
2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh sering pusing, cepat lelah, dan wajahnya pucat sekali.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Riwayat haid
Menarche : 12 tahun
2. Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut
Dismenorhoe : tidak ada (-)
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT : 10 Desember 2012
TP : 17 September 2013
UK : 25 minggu
Hamil ke : 2 (dua)
Mulai merasakan gerakan janin : 16 minggu
c. Pemeriksaan Antenatal
ANC Trimester I
Tempat : Puskesmas
Pemeriksa : Bidan
Frekuensi : 2 kali
Keluhan : Mual, pusing, dan kurang nafsu makan
Obat-obatan : Antasid 3x1, B6 3x1, B12 3x1
Penyuluhan :
a. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
b. Menganjurkan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup
c. Mengajurkan ibu untuk makan dengan porsi kecil tapi sering
d. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang
Trimester II
Tempat : Puskesmas
Pemeriksa : Bidan
Frekuensi : 2x
3. Keluhan : Tidak ada (-), hanya ingin memeriksakan kehamilan
Obat-obatan : SF 3x1, Vitamin C 3x1, Kalk 3x1
Imunisasi : TT2 (2 Mei 2013)
Penyuluhan :
a.Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
b.Menganjurkan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup
c.Mengajurkan ibu untuk meminum obat secara teratur
d.Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang
Trimester II
Tempat : Puskesmas
Pemeriksa : Bidan
Frekuensi : 1x
Keluhan : Lemas dan wajah ibu pucat sekali
Obat-obatan : SF 3x1, Vitamin C 3x1, Kalk 3x1
Penyuluhan :
a.Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
b.Menganjurkan kepada ibu agar tidak bekerja terlalu lelah
c.Mengajurkan ibu untuk memakai pakaian yang longgar
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
No
Kehamilan Persalinan Nifas Anak
Tahun UK Penyulit Jenis Penolong Tempat Penyulit Sex PB/BB Keadaan
1 2003 Aterm Tidak ada Spt bk Dokter RS Tidak ada L 54/2900 Hidup
4. 5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
darah tinggi, kencing manis, dan penyakit menular lainnya seperti
penyakit kuning dan HIV/AIDS.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarga ibu tidak ada yang menderita darah
tinggi, tetapi tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit
kuning, batuk menahun, dan HIV/AIDS.
6. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Status perkawinan
Kawin : Ya
Usia kawin : 24 tahun
Lama perkaiwinan : 6 tahun
Dengan suami sekarang : Ya
Istri keberapa dari suami sekarang: Pertama
b. Riwayat KB
Metode : KB suntik 3 bulan (Depo progestin)
Tahun Penggunaan : 2009-2011
Lama : 2 tahun
Masalah : Tidak ada (-)
Alasan berhenti : Ingin punya anak
7. Data Biologis
a. Pola nutrisi
Jenis makanan : Nasi, sayur, lauk pauk, dan buah buahan.
5. Porsi : 1 piring nasi, 1 potong ikan, sedikit sayur,
dan buah buahan.
Frekuensi : 3x sehari
Pantangan : Tidak ada (-)
Masalah : Kurang nafsu makan
b. Pola aktivitas
Ibu masih melakukan kegiatan sehari hari seperti memasak, menyapu
serta mencuci, tetapi hanya bisa sekedarnya saja karena ibu merasa
pusing dan lemas bila terlalu lama melakukan kegiatan.
c. Pola eliminasi
BAB
Frekuensi : 1 x sehari
Warna : Kuning
Konsistensi : lembak
Masalah : Tidak ada (-)
BAK
Frekuensi : 4-5x sehari
Konsistensi : normal
Warna : kuning
Bau : Pesing
Masalah : Tida ada (-)
d. Personal hygiene
Frekuensi mandi : 2x sehari
Frekuensi gosok gigi : 3x sehari
Frekuensi ganti pakaian : 2x sehari
Kebersihan vulva : Ibu membersihkan vulva setiap BAK dan
BAB serta sehabis mandi.
6. e. Pola tidur / Istirahat
Tidur siang : 2 jam
Tidur malam : 7 jam
Masalah : Tidak ada (-)
f. Pola seksual
Frekuensi : 1x seminggu
Masalah : Ibu dan suami merasa khawatir melakukan hubungan
seksual karena takut mengganggu kehamilan.
8. Data Psikologis
a. Ibu
Respon ibu terhadap kehamilannya ialah ibu merasa senang dan bahagia
tetapi ibu juga merasa takut akan kondisinya yang sering pusing dan
wajah pucat.
b.Keluarga
Respon sangat senang terhadap kehamilan ibu dan lebih memperhatikan
kondisi ibu yang terlihat pucat.
9. Data spiritual
Ibu masih melakukan sholat 5 waktu dan masih mampu mengikuti acara
pengajian di daerahnya
10. Data Sosial Budaya
Di daerah tempat ibu dan keluarga tinggal biasanya mengadakan acara
selamatan.
7. 11. Rencana Persalinan
Tempat persalinan : Rumah Sakit
Penolong persalinan : Bidan
Pendamping : Suami dan keluarga
Transportasi : Mobil
Donor darah : Adik
Biaya Persalinan : Ada
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Wajah ibu sangat pucat
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Baik
BB sebelum hamil : 45 kg
BB sekarang : 52 kg
TB : 155 cm
Lila : 27 cm
b. Tanda- tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,5C
Nadi : 80x/ menit
Pernapasan : 24x/ menit
2. Pemeriksaan Kebidanan
a. Inspeksi
Rambut : Rambut terlihat lurus, hitam, bersih dan tidak rontok.
8. Muka : Tidak odema, tampak anemis, tidak terdapat cloasma
gravidarum
Mata : Bentuk terlihat simetris, konjungtiva anemis, dan sklera tidak
ikterus
Telinga : Bentuk terlihat simetris, bersih, tidak ada peradangan, tidak
ada cairan abnormal.
Mulut : Bibir tampak pucat, tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis,
lidah bersih, dan gusi tidak berdarah.
Gigi : Gigi terlihat bersih, tidak brerlubang, tidak ada caries dentist
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis,
juga tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Mammae : Bentuk simetris, puting terlihat menonjol, areola mamae
kecoklatan, tidak terlihat benjolan abnormal.
Abdomen : Perut terlihat membesar sesuai umur kehamilan, tidak ada
luka sikatrik, tidak terdapat striae gravidarum.
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan (-)
Ekstrimitas
Atas : Jari-jari tangan lengkap, tampak pucat, tidak ada oedem
Bawah : jari-jari kaki lengkap, tampak pucat, tidak ada oedem, tidak
ada varises.
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan yang abnormal
Muka : Tidak teraba adanya oedema
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tyroid,
serta tidak ada pelebarab vena jugularis.
Mammae : Tidak teraba benjolan abnormal dan nyeri tekan.
9. Abdomen
Leopold I : TFU teraba 2 jari di atas pusat (28 cm). Pada fundus uteri
teraba kepala, keras, dan melenting.
Leopold II : Bagian kiri teraba keras memanjang (punggung kiri), bagian
kanan teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas).
Leopold III : Bagian terbawah teraba bagian yang kurang bundar, lunak,
dan tidak melenting (persentasi bokong)
Leopold IV : Belum masuk PAP
TBJ : (TFU-12) x 155
: 2480 gram
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan (-)
Ekstremitas
Atas : Turgor kulit normal
Bawah : Turgor kulit normal
c. Auskultasi
Dada : Denyut jantung ibu normal dan baik
Abdomen : DJJ 158x/menit
d. Perkusi
Nyeri ginjal : Kanan negatif (-) / kiri negatif (-)
Refleks patella : Kanan positif (+) / kiri positif (+)
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
HB : 6 gr %
Albumin : (-)
10. II. ASSESMENT
Ibu G2P1A0 hamil 25 minggu janin tunggal hidup intra uterine letak sungsang
dengan anemia berat.
III. PLANNING
No. Hari/Tanggal Planning Rasionalisasi
1. Selasa,
4 Juni 2013
1. Membina hubungan baik,saling
percaya antara bidan dan ibu
dengan bersikap ramah, sopan,
terbuka, menutup sampiran
ketika dilakukan pemeriksaan.
Sudah terbina saling percaya
dengan ibu.
2. Memberitahu kepada ibu
mengenai hasil pemeriksaan
bahwa usia kehamilannya 25
minggu, tinggi fundus uteri 2 jari
di atas pusat (28 cm), TD 110/70
mmHg, Hb 6 gr %. Hasil
pemeriksaan sudah diberitahu
kepada ibu, dan ibu mengerti apa
yang telah dijelaskan.
- Membina hubungan
baik dan saling percaya
harus dilakukan
denagn pasien, agar
pasien merasa aman
dan nyaman
- Hak-hak pasien untuk
memperoleh informasi
tentang kondisi dan
keadaan apa yang dia
alami.
11. 3. Menjelaskan kepada ibu
pengaruh anemia terhadap ibu
dan janinnya :
a. Terhadap ibu : perdarahan,
mudah terjadi infeksi, persalinan
lama, retensio plasenta
b. Terhadap janin : keguguran,
kematian janin dalam rahim,
anemia pada bayi, BBLR,
premature, mudah terjadi infeksi
sampai kematian.
Ibu mengerti apa yang telah dijelaskan.
4. Menjelaskan kepada ibu penyebab
anemia, yaitu :
a. Kurang banyak makan-makanan
kaya zat gizi, terutama zat besi
yang berasaldari hewan
b.Adanya gangguan dalam
penyerapan makanan dalam usus
(malabsorbsi)
c.Kebutuhan zat besi yang
cenderung meningkat saat hamil
5. Menganjurkan kepada ibu untuk
mengonsumsim makanan yang
bergizi, seperti sayuran hijau yang
banyak mengandung zat besi dan
vitamin serta ikan (telur, tahu,
termpe, daging) yang banyak
- Memberikan informasi
kepada ibu agar ibu
mengetahui tentang
pengaruh anemia
terhadap kehamilan.
- Memberikan
pengetahuan kepada ibu
tentan penyebab anemia
- Makanan yang bergizi
khususnya yang banyak
mengandung zat besi
sangat bagus untuk ibu
yang mengalami anemia.
12. mengandung protein yang
membantu penyerapan zat besi. Ibu
paham dengan penjelasan yang
diberikan.
6. Menganjurkan kepada ibu untuk
tidak melakukan pekerjaan berat,
seperti menimba air, dan mencuci
pakaian yang banyak agar ibu tidak
cepat lelah dan kondisi ibu tetap
baik. Ibu telah berjanji tidak
melakukan pekerjaan yang berat.
7. Menjelaskan kepada ibu agar
mengurangi hubungan seksual
untuk sementara karena bias
mengakibatkan abortus. Ibu
mengerti apa yang dijelaskan.
8. Menjelaskan kepada ibu tentang
letak sungsang yaitu dimana janin
letaknya sesuai dengan sumbu
badan ibu, kepala berada pada
fundus uteri, sedangkan bokong
merupakan bagian terbawah atau
simpisis. Penyebabnya yaitu :
a. Faktor ibu : keadaan rahim,
keadaan plasenta, keadaan jalan
- Istirahat bertujuan
untuk menjaga
keseimbangan mental,
emosional, kesehatan,
dan menurunkan
aktivitas kerja sistem
organ tubuh sehingga
dapat segar kembali.
- Melakukan hubungan
seksual pada ibu yang
anemia sebaiknya
dikurangi untuk
menghindari terjadinya
abortus.
- Memberikan informasi
tentang letak sungsang
agar ibu mengetahui
penyebab dari letak
sungsang tersebut.
13. lahir.
b. Faktor bayi : tali pusat
pendek/lilitan tali pusat,
hidrocefalus, anancefalus,
gamely, hidramnion,
oligohidramnion, prematuritas.
Ibu mendengarkan apa yang dijelaskan
9. Memberitahukan kepada ibu agar
melakukan posisi menungging
selama 15 menit setiap hari minimal
1 minggu agar janin bisa berputar
sehingga persentasikepala berada di
simpisis. Ibu berjanji akan
melakukannya.
10. Memberikan obat yaitu SF 3x1
tablet, vitamin C 3x1 tablet, Kalk
3x1 tablet, Bcom 3x1 tablet. Ibu
telah diberi obat dan berjanji akan
meminum sesuai aturan.
11. Merujuk ibu ke fasilitas yang lebih
lengkap untuk penanganan
selanjutnya dan memberikan surat
rujukan. Ibu bersedia dirujuk ke
fasilitas yang lebih lengkap.
- Melakukan posisi
menungging bisa
membantu agar janin
bisa berputar sehingga
perserntasikepala berada
di simpisis.
- Memberikan obat dapat
membantu ibu
memulihkan dari
anemia.
-
- Penatalaksanaan ibu
bersalin dengan anemia
berat harus dilakukan ke
fasilitas yang lebih
lengkap dan memadai.
14. 12. Mendokumentasikan asuhan yang
diberikan dalam bentuk SOAP.
Dokumentasi telah dilakukan.
- Dokumentasi bertujuan
untuk memberikan bukti
atas pemeriksaan yang
telah dilakukan.