ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Copyright © 2022 pada penulis
Madaniya, Vol. 3, No. 1, Februari 2022
https://madaniya.pustaka.my.id/journals/contents/article/view/135
37
Strategi Pengembangan Rekam Medis Elektronik di
Instalasi Rawat Jalan RSUD Gambiran Kota Kediri
Ratna Wardani 1
*, Ulfa Tarbiati 2
, Tri Ratna Fauziah3
,
Gusti Ayu Agung Mas Mahadewi4
, Muhammad Putra Nahdlah 5
,
I. G. N. Wisnu Sudewa 6
, Erlangga Mandala Sakti 7
1 – 7
Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia
1
* ratnawardani61278@gmail.com;
Abstrak
Pelayanan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada era disrupsi. Kementerian
Kesehatan Indonesia dalam upaya menghadapi era disrupsi pada program
pembinaan pelayanan kesehatan rujukan diantaranya dengan mentargetkan pada
tahun 2024 seluruh rumah sakit di Indonesia telah menerapkan rekam medis
elektronik (RME) terintegrasi serta pengembangan pertukaran resume medis online
antar rumah sakit. RME merupakan bagian dari aplikasi sistem informasi manajemen
rumah sakit (SIMRS) yang terus dikembangkan. RSUD Gambiran telah menggunakan
SIMRS untuk RME, namun penggunaannya belum optimal. Tujuan kegiatan
pengabdian masyarakat ini adalah menganalisa strategi pengembangan SIMRS untuk
RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri. Kegiatan dilakukan melalui
wawancara mendalam dan observasi langsung, kemudian melakukan analisa
fishbone untuk menentukan faktor-faktor penyebab masalah, menentukan prioritas
penyelesaian masalah dengan analisa USG (urgency, seriousness, growth) dilanjutkan
penyusunan strategi dengan analisa SWOT (strength, weakness, opportunity, threats).
Faktor sumber daya manusia dan organisasi menjadi faktor utama yang mendukung
keberhasilan penerimaan teknologi di rumah sakit. Manfaat dari kegiatan ini adalah
dapat mengidentifikasi strategi pengembangan SIMRS untuk RME di instalasi rawat
jalan RSUD Gambiran Kota Kediri. Penyusunan regulasi tatacara dan alur
penggunaan SIMRS untuk RME merupakan strategi yang dapat diterapkan pada
kegiatan pengabdian masyarakat saat ini.
Kata Kunci: RME, SIMRS, Fishbone, Analisa USG, SWOT
Pendahuluan
Perkembangan teknologi dalam pelayanan kesehatan yang ditandai dengan
meluasnya digitalisasi, optimalisasi, dan penggunaan kecerdasan buatan membuat
perubahan besar dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan saat ini mengalami
kondisi VUCA (Volatile, Uncertanty, Complexity, Ambiguity), karena dihadapkan pada
disrupsi pelayanan kesehatan. Disrupsi diartikan sebagai perubahan mendasar yang
menggantikan seluruh cara kerja lama dengan pembaruan yang mendasar (Permenkes
RI Nomor 21 Tahun 2020).
Upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan dan mutu fasyankes
dasar dan rujukan dalam menghadapi era disrupsi diantaranya dilakukan melalui strategi
Vol. 3, No. 1, Februari 2022
ISSN 2721-4834
38
perluasan cakupan dan pengembangan layanan telemedicine, digitalisasi rekam medis
dan rekam medis online, pelayanan kesehatan bergerak (flying health care) dan gugus
pulau, serta pengembangan sistem rekam medis elektronik yang mendukung pertukaran
data resume medis pasien antar rumah sakit (Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2020).
Disebutkan dalam Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2020 bahwa dalam rencana strategis
kemenkes target tahun 2024 pada kegiatan pembinaan pelayanan kesehatan rujukan
persentase rumah sakit yang menerapkan rekam medis elektronik (RME) terintegrasi
mencapai 100%.
Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien. Rekam medis dapat dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
elektronik (Permenkes Nomor 269 Tahun 2008).
Rumah sakit wajib meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan dengan cara
memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini agar dapat bersaing dengan baik. Satu
diantara perkembangan teknologi tersebut adalah penggunaan rekam medis
elektronik/RME (Karma & Made, 2020). Rekam medis elektronik adalah penggunaan
perangkat teknologi informasi untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta
pengaksesan data yang tersimpan pada rekam medis pasien di rumah sakit dalam suatu
sistem manajemen basis data yang menghimpun berbagai sumber data medis
(Handiwidjojo, 2009). Pada tahun 2008, National Alliance for Health Information
Technology mengusulkan definisi standar mengenai rekam medis elektronik yaitu:
rekaman atau catatan elektronik tentang informasi terkait kesehatan seseorang yang
dibuat, dikumpulkan, dikelola, digunakan dan dirujuk oleh dokter atau tenaga kesehatan
yang berhak (authorized) di satu organisasi pelayanan kesehatan (Setyawan, 2017).
Rekam medis elektronik (RME) merupakan bagian dari pengembangan sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) pada bagian administrasi front office. Setiap
rumah sakit harus melaksanakan pengelolaan dan pengembangan SIMRS yang mampu
mendukung dan meningkatkan proses pelayanan kesehatan di rumah sakit diantaranya
meliputi: kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, peningkatan efisiensi,
kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional (Permenkes RI Nomor 82 Tahun
2013).
Sistem informasi kesehatan dapat diterapkan pada layanan kesehatan seperti halnya
rumah sakit. Di Indonesia, setiap rumah sakit menerapkan sistem informasi kesehatan
yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai rumah sakit. Salah
satu sistem informasi kesehatan yang digunakan oleh rumah sakit adalah sistem
informasi rekam medis elektronik (RME) yang mengintegrasikan data kesehatan pasien
(Monalizabeth et al., 2015).
Evaluasi sistem informasi kesehatan dalam penggunaan rekam medis elektronik
(RME), pada beberapa penelitian terdahulu menggunakan implementasi HOT-Fit
(Human, Organization, and Technology Fit) atau manusia, organisasi, dan kesesuaian
teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor manusia dan organisasi
merupakan kunci keberhasilan adopsi teknologi di sebuah rumah sakit (Erlirianto et al.,
2015).
Madaniya
ISSN 2721-4834
39
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri telah memiliki sistem
informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang juga terdapat aplikasi untuk rekam
medis elektronik (RME) di dalamnya dan mulai dipergunakan pada instalasi rawat jalan
sejak September 2018, tetapi penggunaan SIMRS untuk RME belum optimal. Hingga saat
ini, input catatan hasil anamnesa dan pemeriksaan pasien telah dilakukan pada SIMRS
dan juga masih dilakukan pencatatan secara manual dalam dokumen rekam medis
pasien.
Data standar pelayanan minimal pada instalasi rekam medis RSUD Gambiran tahun
2020 untuk waktu penyiapan dokumen rekam medis rawat jalan adalah 20,99 menit
(standar < 10 menit), dan waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat inap 80,67
menit (standar < 15 menit). Ruang penyimpanan dokumen rekam medis di RSUD
Gambiran juga semakin berkurang kapasitasnya dengan bertambahnya dokumen rekam
medis. Berdasarkan hal tersebut, RSUD Gambiran Kota Kediri mulai mengembangkan
penggunaan SIMRS untuk rekam medis elektronik (RME) pada instalasi rawat jalan. Oleh
karena itu, perlu dilakukan analisa dan strategi untuk pengembangan RME di instalasi
rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri agar pemanfaatan SIMRS untuk RME lebih
optimal.
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini secara umum adalah untuk menganalisa
faktor-faktor yang menjadi penyebab belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME
di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri dan mengidentifikasi strategi yang
dapat diterapkan dalam upaya pengembangan rekam medis elektronik di RSUD
Gambiran Kota Kediri.
Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 15 November 2021-11 Desember
2021 bertempat di RSUD Gambiran Kota Kediri. Diawali dengan melakukan identifikasi
permasalahan melalui wawancara dengan manajemen, DPJP (dokter penanggung jawab
pelayanan) serta PPA (professional pemberi asuhan) lainnya dan melakukan observasi
secara langsung. Hasil wawancara dan observasi kemudian dibahas dalam diskusi untuk
menentukan faktor penyebab masalah dengan diagram fishbone. Diskusi untuk
penentuan prioritas penyelesaian masalah dilakukan dengan analisa USG (urgency,
seriousness, growth). Metode USG (urgency, seriousness, growth) merupakan satu
diantara metode untuk menentukan prioritas masalah dan penyelesaiannya (Wardani &
Minarno, 2021). Diskusi selanjutnya adalah untuk menentukan strategi penyelesaian
masalah dengan analisa SWOT (strength, weakness, opportunity, threats).
Menurut Fentiana & Ginting (2020), langkah-langkah menyusun analisa SWOT adalah
dengan menjaring persepsi dan penilaian yang diperoleh melalui literatur dan studi
pustaka serta hasil wawancara dari bagian-bagian terkait dan hasil observasi yang
mendalam. Kemudian, ditentukan analisa internal meliputi kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness), serta analisa eksternal faktor meliputi peluang (opportunity) dan
ancaman (threats). Semua faktor yang telah dihimpun kemudian diberi bobot dan
ratingnya, serta skornya dari hasil perkalian bobot dan rating. Hasil skor menentukan ada
pada kuadran mana sebuah perusahaan untuk menentukan strategi yang dapat
digunakan dalam upaya penyelesaian masalah. Strategi penyelesaian masalah yang telah
Vol. 3, No. 1, Februari 2022
ISSN 2721-4834
40
ditentukan kemudian dipresentasikan kepada jajaran manajemen terkait dengan
permasalahan belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan
RSUD Gambiran Kota Kediri.
Hasil dan Pembahasan
Identifikasi masalah pada kegiatan ini menggunakan analisa fishbone yaitu
menentukan permasalahan sebagai bagian dari kepala ikan, kemudian mencatat faktor-
faktor yang kemungkinan menjadi penyebab permasalahan pada kepala ikan dalam duri-
duri ikannya. Permasalahan yang diangkat pada kegiatan ini adalah belum optimalnya
penggunaan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri.
Analisa fishbone yang digunakan pada permasalahan saat ini meliputi 5M, yaitu : man,
material, methode, machine, mother nature. Kemudian hasil wawancara dan diskusi yang
didapat dicatat sebagai duri ikan seperti pada Gambar 1.
Hasil analisa tulang ikan terhadap faktor manusia meliputi belum semua sumber daya
manusia (SDM) sebagai pengguna siap dengan perubahan sistem rekam medis manual
menjadi elektronik, dan masih terdapat SDM yang kurang menguasai penggunaan
komputer, kapasitas tenaga IT belum mencukupi yaitu belum memiliki tenaga analis
program, serta belum ada tim khusus atau pilot project pengembangan SIMRS untuk
RME. Belum adanya pilot project dapat diidentifikasi sebagai permasalahan karena
menurut Pratama & Darnoto (2017), penerapan sistem pilot project merupakan alternatif
strategi yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan rekam medis elektronik.
Analisa faktor material pada permasalahan belum optimalnya penggunaan SIMRS
untuk RME diantaranya: software belum mengakomodasi semua kebutuhan pengguna,
misalnya DPJP poliklinik anak belum bisa secara otomatis menuliskan resep puyer pada
aplikasi, dan ketika membuka kembali data diagnosa pasien, diagnosa pasien beserta
kode diagnosa tidak tampil. Belum terintegrasinya data pasien antar poliklinik juga
merupakan permasalahan pada material. Hasil wawancara didapatkan bahwa ketika
pasien periksa ke poliklinik THT, jika sebelumnya periksa ke poliklinik lainnya, maka di
poliklinik THT belum dapat melihat data anamnesa dan pemeriksaan fisik serta terapi
yang telah diberikan dari poliklinik lainnya.
Gambar 1. Diagram Tulang Ikan
Madaniya
ISSN 2721-4834
41
Faktor machine yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pengabdian masyarakat ini
adalah dirasa hardware masih kurang. Analisa faktor methode yang diidentifikasi sebagai
penyebab belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME diantaranya : belum ada
regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME, pelatihan dan sosialisasi
penggunaan SIMRS untuk RME dirasa masih kurang, belum dilakukan review berkala
penggunaan SIMRS untuk RME, serta evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry
pengisian SIMRS untuk RME (authorized person) masih sulit dilakukan karena hanya
terdapat satu username dan password untuk satu poliklinik. Faktor penyebab lainnya
yang dapat diidentifikasi yaitu faktor mother nature (environment), meliputi: adanya
pandemi covid-19 sejak tahun 2020, menjadikan fokus atau konsentrasi pihak
manajemen tercurah untuk manajemen penanganan pandemi di rumah sakit, serta
kurang cepatnya respon vendor jika terjadi permasalahan pada SIMRS yang belum dapat
terselesaikan oleh IT rumah sakit menjadi permasalahan pada faktor lingkungan.
Diskusi selanjutnya adalah menentukan prioritas penyelesaian masalah dengan
analisa USG seperti tampak pada tabel 1.
Tabel 1. Analisa USG
No Indikator U S G UxSxG Rangking
1 Belum semua SDM sebagai pengguna siap dengan perubahan
sistem rekam medis manual menjadi elektronik
4 4 5 80 3
2 Masih terdapat SDM yang kurang menguasai penggunaan
computer
5 4 5 100 2
3 Kapasitas tenaga IT RS belum mencukupi 4 4 5 80 3
4 Belum ada tim khusus atau Pilot Project untuk pengembangan
RME
5 4 5 100 2
5 Belum ada regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk
RME
5 5 5 125 1
6 Pelatihan dan sosialisasi penggunaan SIMRS untuk RME masih
kurang
5 4 5 100 2
7 Belum dilakukan review berkala penggunaan SIMRS untuk RME 5 4 5 100 2
8 Evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry isian RME
masih sulit dilakukan karena hanya ada satu username dan
password untuk satu poliklinik.
5 5 5 125 1
9 Software (aplikasi SIMRS untuk RME) belum mengakomodasi
semua kebutuhan pengguna
4 5 5 100 2
10 Belum terintegrasinya SIMRS untuk RME antar poliklinik 4 5 5 100 2
11 Adanya pandemi covid-19 menjadikan fokus manajemen tercurah
untuk menangani pandemi, sehingga pengembangan SIMRS
untuk RME tertunda
3 3 4 36 5
Vol. 3, No. 1, Februari 2022
ISSN 2721-4834
42
12 Kurang cepatnya respon vendor jika terdapat kendala SIMRS
yang belum teratasi oleh IT RS
4 4 4 64 4
13 Hardware belum mencukupi 4 4 5 80 3
Skor tertinggi pada analisa USG yaitu belum adanya regulasi tatacara dan alur
pengunaan SIMRS untuk RME serta evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry
isian RME masih sulit dilakukan karena hanya ada satu username dan password untuk
satu poliklinik.
Setelah menentukan prioritas penyelesaian masalah dengan analisa USG, kemudian
menentukan strategi penyelesaian masalah dengan analisa SWOT, seperti tampak pada
tabel 2 untuk faktor internal, dan tabel 3 untuk faktor eksternal.
Tabel 2. Analisa faktor Internal
No Faktor-Faktor Analisa Bobot Rating Skor
Kekuatan - Strength (S)
1 Dukungan infrastruktur (tersedianya sarana prasarana
pendukung)
0,10 5 0,50
2 Sudah tersedianya SIMRS untuk pengembangan Rekam
Medis Elektronik
0,12 5 0,60
3 Adanya dukungan dana 0,13 5 0,65
4 Dukungan SDM (manajemen, dokter, perawat, dll) 0,12 5 0,60
5 Pengembangan RSUD Gambiran menjadi RS pendidikan 0,07 4 0,28
6 RSUD Gambiran mendukung pengembangan smart hospital
dalam rangka perwujudan Kediri smart city
0,07 4 0,28
Total Strength 0,61 2,91
Kelemahan - Weakness (W)
1 Belum ada regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS
untuk rekam medis elektronik (RME)
0,08 4 0,32
2 Kesiapan dan kemauan pengguna (belum semua
staf/pengguna siap dan atau mau menerima perubahan
sistem rekam medis)
0,06 4 0,24
3 Kapasitas SDM pada instalasi Teknologi Informasi belum
mencukupi
0,05 3 0,15
4 Pelatihan dan sosialisasi penggunaan SIMRS untuk RME
masih kurang
0,07 4 0,28
5 Evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry isian
RME masih sulit dilakukan karena hanya ada satu username
dan password untuk satu poliklinik.
0,08 4 0,32
6 Belum terintegrasinya SIMRS untuk RME antar poliklinik 0,05 4 0,20
Total Weakneses 0,39 1,51
Total IFE 1,00
S-W (2,91-1,51) 1,40
Madaniya
ISSN 2721-4834
43
Tabel 3. Analisa Faktor Eksternal
No Faktor-Faktor Analisa Bobot Rating Skor
Peluang - Opportunities (O)
1 Pengadaan sarana prasarana pendukung SIMRS untuk RME
didukung oleh pemkot
0,13 5 0,65
2 Peningkatan peran teknologi informasi digital era revolusi
industri 4.0
0,12 5 0,60
3 Pengembangan resume online yang terintegrasi secara
nasional
0,10 4 0,40
4 UU ITE nomor 19 tahun 2016 mendukung implementasi RME
di Rumah Sakit
0,10 3 0,30
5 Kementerian Kesehatan mendukung upaya digitalisasi
rumah sakit
0,12 4 0,48
Total Opportunities 0,57 2,43
Ancaman - Threats (T)
1 Persaingan antar rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik, cepat, bermutu dan aman
0,10 4 0,40
2 Rumah sakit lain telah beralih ke rekam medis elektronik
(RME)
0,12 4 0,48
3 Perubahan regulasi dari pemerintah dan atau kementerian
kesehatan
0,12 3 0,36
4 Perubahan persepsi pasien dalam pelayanan di rumah sakit 0,09 4 0,36
Total Threats 0,43 1,60
Total EFE 1,00
O-T (2,43-1,60) 0,83
Hasil analisa SWOT didapatkan strategi yang dapat diterapkan berada pada kuadran I
atau kuadran SO yaitu agresif atau menyerang. Tampak diagram layang analisa SWOT
pada gambar 2. Kemudian, hasil diskusi analisa SWOT disajikan pada tabel 4.
Gambar 2. Diagram Layang Analisa SWOT
Vol. 3, No. 1, Februari 2022
ISSN 2721-4834
44
Tabel 4. Analisa Strategi SWOT
Faktor Internal (IFE)
Faktor eksternal
(EFE)
Kekuatan/Strength (S)
✓ Dukungan Infrastruktur
(tersedia sarana prasarana
pendukung)
✓ Sudah tersedianya SIMRS
untuk pengembangan Rekam
Medis Elektronik (RME)
✓ Adanya dukungan dana
✓ Dukungan SDM
(manajemen, dokter,
perawat, dll)
✓ Pengembangan RSUD
Gambiran Kota Kediri
menjadi RS Pendidikan
✓ RSUD Gambiran Kota
Kediri mendukung upaya
smart hospital sebagai upaya
pendukung Kediri smart city.
Kelemahan/Weakness (W)
✓ Belum ada tatacara dan
alur penggunaan SIMRS untuk
rekam medis elektronik (RME)
✓ Kesiapan dan kemauan
pengguna (belum semua
staf/pengguna siap dan atau
mau menerima perubahan
sistem rekam medis)
✓ Kapasitas SDM pada
instalasi teknologi informasi
belum mencukupi
✓ Pelatihan dan sosialisasi
penggunaan SIMRS untuk RME
masih kurang
✓ Evaluasi dan pengawasan
penanggung jawab entry isian
RME karena hanya ada satu
username dan password untuk
satu poliklinik
✓ Belum terintegrasinya
SIMRS untuk RME antar
poliklinik.
Peluang/Opportunity (O)
✓ Pengadaan sarana
prasarana pendukung
SIMRS untuk RME
didukung oleh Pemkot
✓ Peningkatan peran
teknologi informasi
✓ Pengembangan resume
online yang terintegrasi
secara nasional
✓ Pengembangan RSUD
Gambiran menjadi RS
Pendidikan
✓ RSUD Gambiran
mendukung
pengembangan smart
hospital dalam rangka
perwujudan Kediri smart
city
Strategi SO
➢ SIMRS untuk RME terus
dikembangan sesuai
kebutuhan pengguna dan
regulasi yang berlaku
➢ Mengoptimalkan dana
yang ada
➢ Pembuatan tatacara dan
alur penggunaan SIMRS
untuk RME dilanjutkan
pelatihan dan sosialisasi serta
review berkala
➢ Menyiapkan username
dan password bagi masing-
masing pengguna SIMRS
untuk RME dengan hak akses
sesuai regulasi
➢ Membentuk tim khusus
dan pilot project poliklinik
yang ditunjuk sebagai
percontohan SIMRS untuk
RME
Strategi WO
➢ Motivasi dan komitmen
bersama serta dukungan
pimpinan untuk keberhasilan
perubahan sistem rekam medis
manual menjadi elektronik
➢ Mengintegrasikan data
pasien pada SIMRS untuk RME
di setiap poliklinik
➢ Mengusulkan penambahan
tenaga IT RS dengan kapasitas
analisis programmer
Madaniya
ISSN 2721-4834
45
➢ Memaksimalkan fungsi
penelitian dan
pengembangan khususnya
terkait SIMRS untuk RME
Ancaman/Threaths (T)
✓ Persaingan antar
rumah sakit dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik,
cepat, tepat, aman, dan
bermutu
✓ Rumah sakit lain telah
beralih ke rekam medis
elektronik (RME)
✓ Perubahan regulasi
dari pemerintah dan atau
kementerian kesehatan
✓ Perubahan persepsi
pasien dalam pelayanan di
rumah sakit
Strategi ST
➢ Memaksimalkan
penggunaan SIMRS untuk
RME serta sarana
pendukungnya
➢ Meningkatkan
kompetensi SDM
➢ Mengikuti update regulasi
dari pemerintah
➢ Memaksimalkan
pelayanan berfokus kepada
pasien (patient centre care)
Strategi WT
➢ Membuat regulasi internal
tentang penggunaan SIMRS
untuk RME sesuai regulasi dari
pemerintah
➢ Memaksimalkan peran
staf/pengguna SIMRS untuk
RME dalam pelayanan berfokus
kepada pasien (patient centre
care)
➢ Menjalin kerjasama yang
baik dengan RS lain
➢ Menambah tenaga IT RS
Tabel 4 di atas menyajikan strategi agresif (SO) yang dapat diterapkan diantaranya:
1. SIMRS untuk RME terus dikembangkan sesuai kebutuhan pengguna dan regulasi yang
berlaku.
2. Mengoptimalkan dana yang ada.
3. Membuat regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME dilanjutkan
dengan sosialisasi dan pelatihan serta review berkala.
4. Menyiapkan username dan password untuk masing-masing pengguna SIMRS untuk
RME dengan hak akses sesuai regulasi.
5. Membentuk tim khusus dan pilot project poliklinik yang ditunjuk sebagai percontohan
SIMRS untuk RME.
6. Memaksimalkan fungsi penelitian dan pengembangan khususnya SIMRS untuk RME.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dengan fishbone, USG, dan SWOT dari permasalahan belum
optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota
Kediri, didapatkan kesimpulan bahwa faktor sumber daya manusia (SDM) dan organisasi
berperan penting pada keberhasilan penerimaan teknologi, dalam hal ini penggunaan
SIMRS untuk rekam medis elektronik (RME).
Faktor-faktor yang mempengaruhi belum optimalnya pengunaan SIMRS untuk RME
yang menjadi prioritas penyelesaian adalah belum adanya regulasi tatacara dan alur
penggunaan SIMRS untuk RME.
Vol. 3, No. 1, Februari 2022
ISSN 2721-4834
46
Berdasarkan analisa masalah dengan fishbone, USG, dan SWOT, didapatkan
implementasi strategi yang dapat diterapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat saat
ini adalah membuat regulasi/prosedur tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME.
Evaluasi dari strategi yang telah dibuat adalah dengan melakukan koordinasi antara
manajemen dengan pelaksana dalam upaya mengoptimalkan penggunaan SIMRS untuk
RME sesuai tugas, pokok, dan fungsi masing-masing.
Ucapan Terimakasih
Kami sampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan pengabdian
masyarakat ini, kepada Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM selaku Rektor IIK Strada
Indonesia; Dr. Yuly Peristiowati, S.Kep., Ns, M.Kes selaku Direktur Pascasarjana IIK
Strada Indonesia; dr. Siti Hasna Ulfiah, M.Kes selaku pembimbing lahan di RSUD
Gambiran Kota Kediri; dan seluruh pihak yang membantu terselenggaranya kegiatan ini.
Referensi
Erlirianto, L. M., Ali, A. H. N., & Herdiyanti, A. (2015). The Implementation of the Human,
Organization, and Technology-Fit (HOT-Fit) Framework to Evaluate the
Electronic Medical Record (EMR) System in a Hospital. Procedia Computer
Science, 72, 580–587. https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.12.166
Fentiana, N., & Ginting, D. (2020). Strategi Peningkatan Pendapatan Rumah Sakit
Berdasarkan Analisis SWOT. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3),
1008. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i3.1034
Handiwidjojo, W. (2009). Rekam medis elektronik. Universitas Kristen Duta Wacana
Yogyakarta, 2(1), 36–41. https://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/eksis/article/view/383
Maha Wirajaya, M. K., & Made Umi Kartika Dewi, N. (2020). Analisis Kesiapan Rumah
Sakit Dharma Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis Elektronik. Jurnal
Kesehatan Vokasional, 5(1), 1. https://doi.org/10.22146/jkesvo.53017
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
82 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Peraturan Menteri
Kesehatan, 87, 1–36.
Monalizabeth, L., Holil, A. N., & Herdiyanti, A. (2015). Implementasi Kerangka Kerja Evaluasi
Human , Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Rumah Sakit Kristen
Mojowarno, Jombang. 1–6.
Permenkes. (2008). Permenkes 269 thn 2008 ttg Rekam Medis.pdf.
Permenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.
Pratama, M. H., & Darnoto, S. (2017). Analisis Strategi Pengembangan Rekam Medis
Elektronik Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen
Informasi Kesehatan Indonesia, 5(1), 34. https://doi.org/10.33560/.v5i1.146
Setyawan, D. A. (2017). Rekam Medis Elektronik (RME). 2–28.
Wardani, R., & Minarno, B. (2021). Strategi Pelayanan IPSM RSUD Dr Soetomo Surabaya
Modifikasi Tata Udara Ruang Operasi Covid-19 Untuk Mendukung Kesehatan
dan Keselamatan Kerja/K3 Rumah Sakit Pada Masa Pandemi Covid-19. Madaniya,
2(4), 378-382. https://doi.org/10.53696/27214834.105

More Related Content

Similar to 135-Article Text-467-1-10-20220206.pdf (20)

Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia Mahardi
Ìý
SIMRS dan E-MR (Electronic Medical Record).pptx
SIMRS dan E-MR (Electronic Medical Record).pptxSIMRS dan E-MR (Electronic Medical Record).pptx
SIMRS dan E-MR (Electronic Medical Record).pptx
PramuditaSomantri
Ìý
Pengertian SIMRS dan E-MR (Rekam Medis Elektronik).pptx
Pengertian SIMRS dan E-MR (Rekam Medis Elektronik).pptxPengertian SIMRS dan E-MR (Rekam Medis Elektronik).pptx
Pengertian SIMRS dan E-MR (Rekam Medis Elektronik).pptx
PramuditaSomantri
Ìý
43117010270 refina gitaanjani_tugas2
43117010270 refina gitaanjani_tugas243117010270 refina gitaanjani_tugas2
43117010270 refina gitaanjani_tugas2
refinagitaa
Ìý
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Dokter Tekno
Ìý
Transformasi Digital Kesehatan di SATUSEHAT.pdf
Transformasi Digital Kesehatan di SATUSEHAT.pdfTransformasi Digital Kesehatan di SATUSEHAT.pdf
Transformasi Digital Kesehatan di SATUSEHAT.pdf
ImanHartiwarman1
Ìý
Tugas 3 sim
Tugas 3 simTugas 3 sim
Tugas 3 sim
AndreasTanjaya_43218120078
Ìý
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
BPJS Kesehatan RI
Ìý
Roadshow Yogyakarta.pptx.pdf
Roadshow Yogyakarta.pptx.pdfRoadshow Yogyakarta.pptx.pdf
Roadshow Yogyakarta.pptx.pdf
guntur84
Ìý
Arsitektur Digital Integrasi Layanan Primer 2024.pptx
Arsitektur Digital Integrasi Layanan Primer 2024.pptxArsitektur Digital Integrasi Layanan Primer 2024.pptx
Arsitektur Digital Integrasi Layanan Primer 2024.pptx
HeruDwiSaputra2
Ìý
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornaletika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
herlina887172
Ìý
LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN.pptx
LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN.pptxLANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN.pptx
LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN.pptx
FazaKhilwan1
Ìý
1. DTO_Kebijakan Platform SatuSehat 2023.pdf
1. DTO_Kebijakan Platform SatuSehat 2023.pdf1. DTO_Kebijakan Platform SatuSehat 2023.pdf
1. DTO_Kebijakan Platform SatuSehat 2023.pdf
ssuser41942f
Ìý
177-300-1-PB.pdf
177-300-1-PB.pdf177-300-1-PB.pdf
177-300-1-PB.pdf
istkeperawatan
Ìý
Keputusan Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Nomor : HK.02 03/1/2054/2021 Tent...
Keputusan Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Nomor : HK.02 03/1/2054/2021 Tent...Keputusan Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Nomor : HK.02 03/1/2054/2021 Tent...
Keputusan Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Nomor : HK.02 03/1/2054/2021 Tent...
MimiTeta
Ìý
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdfPeran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
tekatdede
Ìý
Sistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia.docx
Sistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia.docxSistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia.docx
Sistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia.docx
TriLestari807762
Ìý
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docx
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docxLAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docx
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docx
rajadevi1
Ìý
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE_DINNI LUTFIANI M...
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE_DINNI LUTFIANI M...ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE_DINNI LUTFIANI M...
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE_DINNI LUTFIANI M...
DinniLutfianiMuzakki
Ìý
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...
Rizqi Wahyuningsih
Ìý
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia mahardi,hapzi ali, tugas 1 system informasi manajemen, UT Balikpapan, 2017
Aulia Mahardi
Ìý
SIMRS dan E-MR (Electronic Medical Record).pptx
SIMRS dan E-MR (Electronic Medical Record).pptxSIMRS dan E-MR (Electronic Medical Record).pptx
SIMRS dan E-MR (Electronic Medical Record).pptx
PramuditaSomantri
Ìý
Pengertian SIMRS dan E-MR (Rekam Medis Elektronik).pptx
Pengertian SIMRS dan E-MR (Rekam Medis Elektronik).pptxPengertian SIMRS dan E-MR (Rekam Medis Elektronik).pptx
Pengertian SIMRS dan E-MR (Rekam Medis Elektronik).pptx
PramuditaSomantri
Ìý
43117010270 refina gitaanjani_tugas2
43117010270 refina gitaanjani_tugas243117010270 refina gitaanjani_tugas2
43117010270 refina gitaanjani_tugas2
refinagitaa
Ìý
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Pmk no. 97 ttg peta jalan sistem informasi kesehatan tahun 2015 2019
Dokter Tekno
Ìý
Transformasi Digital Kesehatan di SATUSEHAT.pdf
Transformasi Digital Kesehatan di SATUSEHAT.pdfTransformasi Digital Kesehatan di SATUSEHAT.pdf
Transformasi Digital Kesehatan di SATUSEHAT.pdf
ImanHartiwarman1
Ìý
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
BPJS Kesehatan RI
Ìý
Roadshow Yogyakarta.pptx.pdf
Roadshow Yogyakarta.pptx.pdfRoadshow Yogyakarta.pptx.pdf
Roadshow Yogyakarta.pptx.pdf
guntur84
Ìý
Arsitektur Digital Integrasi Layanan Primer 2024.pptx
Arsitektur Digital Integrasi Layanan Primer 2024.pptxArsitektur Digital Integrasi Layanan Primer 2024.pptx
Arsitektur Digital Integrasi Layanan Primer 2024.pptx
HeruDwiSaputra2
Ìý
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornaletika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
etika dan kepemimpinan pancasi fix jornal
herlina887172
Ìý
LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN.pptx
LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN.pptxLANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN.pptx
LANGKAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN.pptx
FazaKhilwan1
Ìý
1. DTO_Kebijakan Platform SatuSehat 2023.pdf
1. DTO_Kebijakan Platform SatuSehat 2023.pdf1. DTO_Kebijakan Platform SatuSehat 2023.pdf
1. DTO_Kebijakan Platform SatuSehat 2023.pdf
ssuser41942f
Ìý
177-300-1-PB.pdf
177-300-1-PB.pdf177-300-1-PB.pdf
177-300-1-PB.pdf
istkeperawatan
Ìý
Keputusan Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Nomor : HK.02 03/1/2054/2021 Tent...
Keputusan Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Nomor : HK.02 03/1/2054/2021 Tent...Keputusan Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Nomor : HK.02 03/1/2054/2021 Tent...
Keputusan Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Nomor : HK.02 03/1/2054/2021 Tent...
MimiTeta
Ìý
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdfPeran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
Peran Pormiki Dalam Implementasi RME.pdf
tekatdede
Ìý
Sistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia.docx
Sistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia.docxSistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia.docx
Sistem_Informasi_Kesehatan_Di_Indonesia.docx
TriLestari807762
Ìý
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docx
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docxLAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docx
LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PUSKESMAS TANJUNG (1).docx
rajadevi1
Ìý
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE_DINNI LUTFIANI M...
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE_DINNI LUTFIANI M...ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE_DINNI LUTFIANI M...
ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE_DINNI LUTFIANI M...
DinniLutfianiMuzakki
Ìý
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...
SIM Rizqi Wahyuningsih,Hapzi Ali, II Implementasi Sistem Informasi Manajemen ...
Rizqi Wahyuningsih
Ìý

More from ARRYWIDODO1 (11)

IntMkt012018.pptx
IntMkt012018.pptxIntMkt012018.pptx
IntMkt012018.pptx
ARRYWIDODO1
Ìý
EM4169_08_104743.ppt
EM4169_08_104743.pptEM4169_08_104743.ppt
EM4169_08_104743.ppt
ARRYWIDODO1
Ìý
BA449Chap010.ppt
BA449Chap010.pptBA449Chap010.ppt
BA449Chap010.ppt
ARRYWIDODO1
Ìý
ch01.ppt
ch01.pptch01.ppt
ch01.ppt
ARRYWIDODO1
Ìý
Ch02.pptx
Ch02.pptxCh02.pptx
Ch02.pptx
ARRYWIDODO1
Ìý
UMBY-Peran-SPMI-dalam-APT-3.0-dan-APS-4.0.pdf
UMBY-Peran-SPMI-dalam-APT-3.0-dan-APS-4.0.pdfUMBY-Peran-SPMI-dalam-APT-3.0-dan-APS-4.0.pdf
UMBY-Peran-SPMI-dalam-APT-3.0-dan-APS-4.0.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
1.-SPM-SPMI-SPME-Untad-Juni-21.pdf
1.-SPM-SPMI-SPME-Untad-Juni-21.pdf1.-SPM-SPMI-SPME-Untad-Juni-21.pdf
1.-SPM-SPMI-SPME-Untad-Juni-21.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
3641-11833-1-PB.pdf
3641-11833-1-PB.pdf3641-11833-1-PB.pdf
3641-11833-1-PB.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
708-Article Text-3684-1-10-20220103.pdf
708-Article Text-3684-1-10-20220103.pdf708-Article Text-3684-1-10-20220103.pdf
708-Article Text-3684-1-10-20220103.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
IntMkt012018.pptx
IntMkt012018.pptxIntMkt012018.pptx
IntMkt012018.pptx
ARRYWIDODO1
Ìý
EM4169_08_104743.ppt
EM4169_08_104743.pptEM4169_08_104743.ppt
EM4169_08_104743.ppt
ARRYWIDODO1
Ìý
BA449Chap010.ppt
BA449Chap010.pptBA449Chap010.ppt
BA449Chap010.ppt
ARRYWIDODO1
Ìý
UMBY-Peran-SPMI-dalam-APT-3.0-dan-APS-4.0.pdf
UMBY-Peran-SPMI-dalam-APT-3.0-dan-APS-4.0.pdfUMBY-Peran-SPMI-dalam-APT-3.0-dan-APS-4.0.pdf
UMBY-Peran-SPMI-dalam-APT-3.0-dan-APS-4.0.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
1.-SPM-SPMI-SPME-Untad-Juni-21.pdf
1.-SPM-SPMI-SPME-Untad-Juni-21.pdf1.-SPM-SPMI-SPME-Untad-Juni-21.pdf
1.-SPM-SPMI-SPME-Untad-Juni-21.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
3641-11833-1-PB.pdf
3641-11833-1-PB.pdf3641-11833-1-PB.pdf
3641-11833-1-PB.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf11122-31361-1-PB.pdf
11122-31361-1-PB.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý
708-Article Text-3684-1-10-20220103.pdf
708-Article Text-3684-1-10-20220103.pdf708-Article Text-3684-1-10-20220103.pdf
708-Article Text-3684-1-10-20220103.pdf
ARRYWIDODO1
Ìý

Recently uploaded (8)

materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
SyaifuddinRahmad
Ìý
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
Ìý
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenTopik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Seta Wicaksana
Ìý
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
Ìý
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
Ìý
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
Ìý
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
Ìý
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Ìý
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
materi Probabilitas dan Staitistik semester 1
SyaifuddinRahmad
Ìý
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSKHIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS (1).pptxsN<YGSKSAKMCSK
gendhisirma
Ìý
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik SentimenTopik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Topik 11 Employee Engagement dan Analitik Sentimen
Seta Wicaksana
Ìý
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdfPaparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
Paparan Panduan Implementasi Kurikulum Cinta_17 Februari 2025.pdf
blendonk45
Ìý
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
kelompok 3 jangkauan data dan jangkauan interquartil data kelompok Presentasi...
ekasanjaya2610
Ìý
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .pptPPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
PPT Pengantar Data Mining Pertemuan 2 .ppt
Muhammad Nasution
Ìý
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docxSoal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
Soal ulangan mid semester 1 b arab kls 2 haqqu.docx
DZAKY60
Ìý
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdfcom.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
com.google.android.apps.photos.Image photolokasi.pdf
DNcen
Ìý

135-Article Text-467-1-10-20220206.pdf

  • 1. Copyright © 2022 pada penulis Madaniya, Vol. 3, No. 1, Februari 2022 https://madaniya.pustaka.my.id/journals/contents/article/view/135 37 Strategi Pengembangan Rekam Medis Elektronik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Gambiran Kota Kediri Ratna Wardani 1 *, Ulfa Tarbiati 2 , Tri Ratna Fauziah3 , Gusti Ayu Agung Mas Mahadewi4 , Muhammad Putra Nahdlah 5 , I. G. N. Wisnu Sudewa 6 , Erlangga Mandala Sakti 7 1 – 7 Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia 1 * ratnawardani61278@gmail.com; Abstrak Pelayanan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada era disrupsi. Kementerian Kesehatan Indonesia dalam upaya menghadapi era disrupsi pada program pembinaan pelayanan kesehatan rujukan diantaranya dengan mentargetkan pada tahun 2024 seluruh rumah sakit di Indonesia telah menerapkan rekam medis elektronik (RME) terintegrasi serta pengembangan pertukaran resume medis online antar rumah sakit. RME merupakan bagian dari aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang terus dikembangkan. RSUD Gambiran telah menggunakan SIMRS untuk RME, namun penggunaannya belum optimal. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menganalisa strategi pengembangan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri. Kegiatan dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, kemudian melakukan analisa fishbone untuk menentukan faktor-faktor penyebab masalah, menentukan prioritas penyelesaian masalah dengan analisa USG (urgency, seriousness, growth) dilanjutkan penyusunan strategi dengan analisa SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Faktor sumber daya manusia dan organisasi menjadi faktor utama yang mendukung keberhasilan penerimaan teknologi di rumah sakit. Manfaat dari kegiatan ini adalah dapat mengidentifikasi strategi pengembangan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri. Penyusunan regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME merupakan strategi yang dapat diterapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat saat ini. Kata Kunci: RME, SIMRS, Fishbone, Analisa USG, SWOT Pendahuluan Perkembangan teknologi dalam pelayanan kesehatan yang ditandai dengan meluasnya digitalisasi, optimalisasi, dan penggunaan kecerdasan buatan membuat perubahan besar dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan saat ini mengalami kondisi VUCA (Volatile, Uncertanty, Complexity, Ambiguity), karena dihadapkan pada disrupsi pelayanan kesehatan. Disrupsi diartikan sebagai perubahan mendasar yang menggantikan seluruh cara kerja lama dengan pembaruan yang mendasar (Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2020). Upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan dan mutu fasyankes dasar dan rujukan dalam menghadapi era disrupsi diantaranya dilakukan melalui strategi
  • 2. Vol. 3, No. 1, Februari 2022 ISSN 2721-4834 38 perluasan cakupan dan pengembangan layanan telemedicine, digitalisasi rekam medis dan rekam medis online, pelayanan kesehatan bergerak (flying health care) dan gugus pulau, serta pengembangan sistem rekam medis elektronik yang mendukung pertukaran data resume medis pasien antar rumah sakit (Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2020). Disebutkan dalam Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2020 bahwa dalam rencana strategis kemenkes target tahun 2024 pada kegiatan pembinaan pelayanan kesehatan rujukan persentase rumah sakit yang menerapkan rekam medis elektronik (RME) terintegrasi mencapai 100%. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis dapat dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik (Permenkes Nomor 269 Tahun 2008). Rumah sakit wajib meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan dengan cara memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini agar dapat bersaing dengan baik. Satu diantara perkembangan teknologi tersebut adalah penggunaan rekam medis elektronik/RME (Karma & Made, 2020). Rekam medis elektronik adalah penggunaan perangkat teknologi informasi untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta pengaksesan data yang tersimpan pada rekam medis pasien di rumah sakit dalam suatu sistem manajemen basis data yang menghimpun berbagai sumber data medis (Handiwidjojo, 2009). Pada tahun 2008, National Alliance for Health Information Technology mengusulkan definisi standar mengenai rekam medis elektronik yaitu: rekaman atau catatan elektronik tentang informasi terkait kesehatan seseorang yang dibuat, dikumpulkan, dikelola, digunakan dan dirujuk oleh dokter atau tenaga kesehatan yang berhak (authorized) di satu organisasi pelayanan kesehatan (Setyawan, 2017). Rekam medis elektronik (RME) merupakan bagian dari pengembangan sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) pada bagian administrasi front office. Setiap rumah sakit harus melaksanakan pengelolaan dan pengembangan SIMRS yang mampu mendukung dan meningkatkan proses pelayanan kesehatan di rumah sakit diantaranya meliputi: kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, peningkatan efisiensi, kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional (Permenkes RI Nomor 82 Tahun 2013). Sistem informasi kesehatan dapat diterapkan pada layanan kesehatan seperti halnya rumah sakit. Di Indonesia, setiap rumah sakit menerapkan sistem informasi kesehatan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai rumah sakit. Salah satu sistem informasi kesehatan yang digunakan oleh rumah sakit adalah sistem informasi rekam medis elektronik (RME) yang mengintegrasikan data kesehatan pasien (Monalizabeth et al., 2015). Evaluasi sistem informasi kesehatan dalam penggunaan rekam medis elektronik (RME), pada beberapa penelitian terdahulu menggunakan implementasi HOT-Fit (Human, Organization, and Technology Fit) atau manusia, organisasi, dan kesesuaian teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor manusia dan organisasi merupakan kunci keberhasilan adopsi teknologi di sebuah rumah sakit (Erlirianto et al., 2015).
  • 3. Madaniya ISSN 2721-4834 39 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran Kota Kediri telah memiliki sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang juga terdapat aplikasi untuk rekam medis elektronik (RME) di dalamnya dan mulai dipergunakan pada instalasi rawat jalan sejak September 2018, tetapi penggunaan SIMRS untuk RME belum optimal. Hingga saat ini, input catatan hasil anamnesa dan pemeriksaan pasien telah dilakukan pada SIMRS dan juga masih dilakukan pencatatan secara manual dalam dokumen rekam medis pasien. Data standar pelayanan minimal pada instalasi rekam medis RSUD Gambiran tahun 2020 untuk waktu penyiapan dokumen rekam medis rawat jalan adalah 20,99 menit (standar < 10 menit), dan waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat inap 80,67 menit (standar < 15 menit). Ruang penyimpanan dokumen rekam medis di RSUD Gambiran juga semakin berkurang kapasitasnya dengan bertambahnya dokumen rekam medis. Berdasarkan hal tersebut, RSUD Gambiran Kota Kediri mulai mengembangkan penggunaan SIMRS untuk rekam medis elektronik (RME) pada instalasi rawat jalan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa dan strategi untuk pengembangan RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri agar pemanfaatan SIMRS untuk RME lebih optimal. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini secara umum adalah untuk menganalisa faktor-faktor yang menjadi penyebab belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri dan mengidentifikasi strategi yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan rekam medis elektronik di RSUD Gambiran Kota Kediri. Metode Pelaksanaan Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada 15 November 2021-11 Desember 2021 bertempat di RSUD Gambiran Kota Kediri. Diawali dengan melakukan identifikasi permasalahan melalui wawancara dengan manajemen, DPJP (dokter penanggung jawab pelayanan) serta PPA (professional pemberi asuhan) lainnya dan melakukan observasi secara langsung. Hasil wawancara dan observasi kemudian dibahas dalam diskusi untuk menentukan faktor penyebab masalah dengan diagram fishbone. Diskusi untuk penentuan prioritas penyelesaian masalah dilakukan dengan analisa USG (urgency, seriousness, growth). Metode USG (urgency, seriousness, growth) merupakan satu diantara metode untuk menentukan prioritas masalah dan penyelesaiannya (Wardani & Minarno, 2021). Diskusi selanjutnya adalah untuk menentukan strategi penyelesaian masalah dengan analisa SWOT (strength, weakness, opportunity, threats). Menurut Fentiana & Ginting (2020), langkah-langkah menyusun analisa SWOT adalah dengan menjaring persepsi dan penilaian yang diperoleh melalui literatur dan studi pustaka serta hasil wawancara dari bagian-bagian terkait dan hasil observasi yang mendalam. Kemudian, ditentukan analisa internal meliputi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), serta analisa eksternal faktor meliputi peluang (opportunity) dan ancaman (threats). Semua faktor yang telah dihimpun kemudian diberi bobot dan ratingnya, serta skornya dari hasil perkalian bobot dan rating. Hasil skor menentukan ada pada kuadran mana sebuah perusahaan untuk menentukan strategi yang dapat digunakan dalam upaya penyelesaian masalah. Strategi penyelesaian masalah yang telah
  • 4. Vol. 3, No. 1, Februari 2022 ISSN 2721-4834 40 ditentukan kemudian dipresentasikan kepada jajaran manajemen terkait dengan permasalahan belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri. Hasil dan Pembahasan Identifikasi masalah pada kegiatan ini menggunakan analisa fishbone yaitu menentukan permasalahan sebagai bagian dari kepala ikan, kemudian mencatat faktor- faktor yang kemungkinan menjadi penyebab permasalahan pada kepala ikan dalam duri- duri ikannya. Permasalahan yang diangkat pada kegiatan ini adalah belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri. Analisa fishbone yang digunakan pada permasalahan saat ini meliputi 5M, yaitu : man, material, methode, machine, mother nature. Kemudian hasil wawancara dan diskusi yang didapat dicatat sebagai duri ikan seperti pada Gambar 1. Hasil analisa tulang ikan terhadap faktor manusia meliputi belum semua sumber daya manusia (SDM) sebagai pengguna siap dengan perubahan sistem rekam medis manual menjadi elektronik, dan masih terdapat SDM yang kurang menguasai penggunaan komputer, kapasitas tenaga IT belum mencukupi yaitu belum memiliki tenaga analis program, serta belum ada tim khusus atau pilot project pengembangan SIMRS untuk RME. Belum adanya pilot project dapat diidentifikasi sebagai permasalahan karena menurut Pratama & Darnoto (2017), penerapan sistem pilot project merupakan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan rekam medis elektronik. Analisa faktor material pada permasalahan belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME diantaranya: software belum mengakomodasi semua kebutuhan pengguna, misalnya DPJP poliklinik anak belum bisa secara otomatis menuliskan resep puyer pada aplikasi, dan ketika membuka kembali data diagnosa pasien, diagnosa pasien beserta kode diagnosa tidak tampil. Belum terintegrasinya data pasien antar poliklinik juga merupakan permasalahan pada material. Hasil wawancara didapatkan bahwa ketika pasien periksa ke poliklinik THT, jika sebelumnya periksa ke poliklinik lainnya, maka di poliklinik THT belum dapat melihat data anamnesa dan pemeriksaan fisik serta terapi yang telah diberikan dari poliklinik lainnya. Gambar 1. Diagram Tulang Ikan
  • 5. Madaniya ISSN 2721-4834 41 Faktor machine yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dirasa hardware masih kurang. Analisa faktor methode yang diidentifikasi sebagai penyebab belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME diantaranya : belum ada regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME, pelatihan dan sosialisasi penggunaan SIMRS untuk RME dirasa masih kurang, belum dilakukan review berkala penggunaan SIMRS untuk RME, serta evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry pengisian SIMRS untuk RME (authorized person) masih sulit dilakukan karena hanya terdapat satu username dan password untuk satu poliklinik. Faktor penyebab lainnya yang dapat diidentifikasi yaitu faktor mother nature (environment), meliputi: adanya pandemi covid-19 sejak tahun 2020, menjadikan fokus atau konsentrasi pihak manajemen tercurah untuk manajemen penanganan pandemi di rumah sakit, serta kurang cepatnya respon vendor jika terjadi permasalahan pada SIMRS yang belum dapat terselesaikan oleh IT rumah sakit menjadi permasalahan pada faktor lingkungan. Diskusi selanjutnya adalah menentukan prioritas penyelesaian masalah dengan analisa USG seperti tampak pada tabel 1. Tabel 1. Analisa USG No Indikator U S G UxSxG Rangking 1 Belum semua SDM sebagai pengguna siap dengan perubahan sistem rekam medis manual menjadi elektronik 4 4 5 80 3 2 Masih terdapat SDM yang kurang menguasai penggunaan computer 5 4 5 100 2 3 Kapasitas tenaga IT RS belum mencukupi 4 4 5 80 3 4 Belum ada tim khusus atau Pilot Project untuk pengembangan RME 5 4 5 100 2 5 Belum ada regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME 5 5 5 125 1 6 Pelatihan dan sosialisasi penggunaan SIMRS untuk RME masih kurang 5 4 5 100 2 7 Belum dilakukan review berkala penggunaan SIMRS untuk RME 5 4 5 100 2 8 Evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry isian RME masih sulit dilakukan karena hanya ada satu username dan password untuk satu poliklinik. 5 5 5 125 1 9 Software (aplikasi SIMRS untuk RME) belum mengakomodasi semua kebutuhan pengguna 4 5 5 100 2 10 Belum terintegrasinya SIMRS untuk RME antar poliklinik 4 5 5 100 2 11 Adanya pandemi covid-19 menjadikan fokus manajemen tercurah untuk menangani pandemi, sehingga pengembangan SIMRS untuk RME tertunda 3 3 4 36 5
  • 6. Vol. 3, No. 1, Februari 2022 ISSN 2721-4834 42 12 Kurang cepatnya respon vendor jika terdapat kendala SIMRS yang belum teratasi oleh IT RS 4 4 4 64 4 13 Hardware belum mencukupi 4 4 5 80 3 Skor tertinggi pada analisa USG yaitu belum adanya regulasi tatacara dan alur pengunaan SIMRS untuk RME serta evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry isian RME masih sulit dilakukan karena hanya ada satu username dan password untuk satu poliklinik. Setelah menentukan prioritas penyelesaian masalah dengan analisa USG, kemudian menentukan strategi penyelesaian masalah dengan analisa SWOT, seperti tampak pada tabel 2 untuk faktor internal, dan tabel 3 untuk faktor eksternal. Tabel 2. Analisa faktor Internal No Faktor-Faktor Analisa Bobot Rating Skor Kekuatan - Strength (S) 1 Dukungan infrastruktur (tersedianya sarana prasarana pendukung) 0,10 5 0,50 2 Sudah tersedianya SIMRS untuk pengembangan Rekam Medis Elektronik 0,12 5 0,60 3 Adanya dukungan dana 0,13 5 0,65 4 Dukungan SDM (manajemen, dokter, perawat, dll) 0,12 5 0,60 5 Pengembangan RSUD Gambiran menjadi RS pendidikan 0,07 4 0,28 6 RSUD Gambiran mendukung pengembangan smart hospital dalam rangka perwujudan Kediri smart city 0,07 4 0,28 Total Strength 0,61 2,91 Kelemahan - Weakness (W) 1 Belum ada regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk rekam medis elektronik (RME) 0,08 4 0,32 2 Kesiapan dan kemauan pengguna (belum semua staf/pengguna siap dan atau mau menerima perubahan sistem rekam medis) 0,06 4 0,24 3 Kapasitas SDM pada instalasi Teknologi Informasi belum mencukupi 0,05 3 0,15 4 Pelatihan dan sosialisasi penggunaan SIMRS untuk RME masih kurang 0,07 4 0,28 5 Evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry isian RME masih sulit dilakukan karena hanya ada satu username dan password untuk satu poliklinik. 0,08 4 0,32 6 Belum terintegrasinya SIMRS untuk RME antar poliklinik 0,05 4 0,20 Total Weakneses 0,39 1,51 Total IFE 1,00 S-W (2,91-1,51) 1,40
  • 7. Madaniya ISSN 2721-4834 43 Tabel 3. Analisa Faktor Eksternal No Faktor-Faktor Analisa Bobot Rating Skor Peluang - Opportunities (O) 1 Pengadaan sarana prasarana pendukung SIMRS untuk RME didukung oleh pemkot 0,13 5 0,65 2 Peningkatan peran teknologi informasi digital era revolusi industri 4.0 0,12 5 0,60 3 Pengembangan resume online yang terintegrasi secara nasional 0,10 4 0,40 4 UU ITE nomor 19 tahun 2016 mendukung implementasi RME di Rumah Sakit 0,10 3 0,30 5 Kementerian Kesehatan mendukung upaya digitalisasi rumah sakit 0,12 4 0,48 Total Opportunities 0,57 2,43 Ancaman - Threats (T) 1 Persaingan antar rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, cepat, bermutu dan aman 0,10 4 0,40 2 Rumah sakit lain telah beralih ke rekam medis elektronik (RME) 0,12 4 0,48 3 Perubahan regulasi dari pemerintah dan atau kementerian kesehatan 0,12 3 0,36 4 Perubahan persepsi pasien dalam pelayanan di rumah sakit 0,09 4 0,36 Total Threats 0,43 1,60 Total EFE 1,00 O-T (2,43-1,60) 0,83 Hasil analisa SWOT didapatkan strategi yang dapat diterapkan berada pada kuadran I atau kuadran SO yaitu agresif atau menyerang. Tampak diagram layang analisa SWOT pada gambar 2. Kemudian, hasil diskusi analisa SWOT disajikan pada tabel 4. Gambar 2. Diagram Layang Analisa SWOT
  • 8. Vol. 3, No. 1, Februari 2022 ISSN 2721-4834 44 Tabel 4. Analisa Strategi SWOT Faktor Internal (IFE) Faktor eksternal (EFE) Kekuatan/Strength (S) ✓ Dukungan Infrastruktur (tersedia sarana prasarana pendukung) ✓ Sudah tersedianya SIMRS untuk pengembangan Rekam Medis Elektronik (RME) ✓ Adanya dukungan dana ✓ Dukungan SDM (manajemen, dokter, perawat, dll) ✓ Pengembangan RSUD Gambiran Kota Kediri menjadi RS Pendidikan ✓ RSUD Gambiran Kota Kediri mendukung upaya smart hospital sebagai upaya pendukung Kediri smart city. Kelemahan/Weakness (W) ✓ Belum ada tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk rekam medis elektronik (RME) ✓ Kesiapan dan kemauan pengguna (belum semua staf/pengguna siap dan atau mau menerima perubahan sistem rekam medis) ✓ Kapasitas SDM pada instalasi teknologi informasi belum mencukupi ✓ Pelatihan dan sosialisasi penggunaan SIMRS untuk RME masih kurang ✓ Evaluasi dan pengawasan penanggung jawab entry isian RME karena hanya ada satu username dan password untuk satu poliklinik ✓ Belum terintegrasinya SIMRS untuk RME antar poliklinik. Peluang/Opportunity (O) ✓ Pengadaan sarana prasarana pendukung SIMRS untuk RME didukung oleh Pemkot ✓ Peningkatan peran teknologi informasi ✓ Pengembangan resume online yang terintegrasi secara nasional ✓ Pengembangan RSUD Gambiran menjadi RS Pendidikan ✓ RSUD Gambiran mendukung pengembangan smart hospital dalam rangka perwujudan Kediri smart city Strategi SO ➢ SIMRS untuk RME terus dikembangan sesuai kebutuhan pengguna dan regulasi yang berlaku ➢ Mengoptimalkan dana yang ada ➢ Pembuatan tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME dilanjutkan pelatihan dan sosialisasi serta review berkala ➢ Menyiapkan username dan password bagi masing- masing pengguna SIMRS untuk RME dengan hak akses sesuai regulasi ➢ Membentuk tim khusus dan pilot project poliklinik yang ditunjuk sebagai percontohan SIMRS untuk RME Strategi WO ➢ Motivasi dan komitmen bersama serta dukungan pimpinan untuk keberhasilan perubahan sistem rekam medis manual menjadi elektronik ➢ Mengintegrasikan data pasien pada SIMRS untuk RME di setiap poliklinik ➢ Mengusulkan penambahan tenaga IT RS dengan kapasitas analisis programmer
  • 9. Madaniya ISSN 2721-4834 45 ➢ Memaksimalkan fungsi penelitian dan pengembangan khususnya terkait SIMRS untuk RME Ancaman/Threaths (T) ✓ Persaingan antar rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, cepat, tepat, aman, dan bermutu ✓ Rumah sakit lain telah beralih ke rekam medis elektronik (RME) ✓ Perubahan regulasi dari pemerintah dan atau kementerian kesehatan ✓ Perubahan persepsi pasien dalam pelayanan di rumah sakit Strategi ST ➢ Memaksimalkan penggunaan SIMRS untuk RME serta sarana pendukungnya ➢ Meningkatkan kompetensi SDM ➢ Mengikuti update regulasi dari pemerintah ➢ Memaksimalkan pelayanan berfokus kepada pasien (patient centre care) Strategi WT ➢ Membuat regulasi internal tentang penggunaan SIMRS untuk RME sesuai regulasi dari pemerintah ➢ Memaksimalkan peran staf/pengguna SIMRS untuk RME dalam pelayanan berfokus kepada pasien (patient centre care) ➢ Menjalin kerjasama yang baik dengan RS lain ➢ Menambah tenaga IT RS Tabel 4 di atas menyajikan strategi agresif (SO) yang dapat diterapkan diantaranya: 1. SIMRS untuk RME terus dikembangkan sesuai kebutuhan pengguna dan regulasi yang berlaku. 2. Mengoptimalkan dana yang ada. 3. Membuat regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME dilanjutkan dengan sosialisasi dan pelatihan serta review berkala. 4. Menyiapkan username dan password untuk masing-masing pengguna SIMRS untuk RME dengan hak akses sesuai regulasi. 5. Membentuk tim khusus dan pilot project poliklinik yang ditunjuk sebagai percontohan SIMRS untuk RME. 6. Memaksimalkan fungsi penelitian dan pengembangan khususnya SIMRS untuk RME. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dengan fishbone, USG, dan SWOT dari permasalahan belum optimalnya penggunaan SIMRS untuk RME di instalasi rawat jalan RSUD Gambiran Kota Kediri, didapatkan kesimpulan bahwa faktor sumber daya manusia (SDM) dan organisasi berperan penting pada keberhasilan penerimaan teknologi, dalam hal ini penggunaan SIMRS untuk rekam medis elektronik (RME). Faktor-faktor yang mempengaruhi belum optimalnya pengunaan SIMRS untuk RME yang menjadi prioritas penyelesaian adalah belum adanya regulasi tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME.
  • 10. Vol. 3, No. 1, Februari 2022 ISSN 2721-4834 46 Berdasarkan analisa masalah dengan fishbone, USG, dan SWOT, didapatkan implementasi strategi yang dapat diterapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat saat ini adalah membuat regulasi/prosedur tatacara dan alur penggunaan SIMRS untuk RME. Evaluasi dari strategi yang telah dibuat adalah dengan melakukan koordinasi antara manajemen dengan pelaksana dalam upaya mengoptimalkan penggunaan SIMRS untuk RME sesuai tugas, pokok, dan fungsi masing-masing. Ucapan Terimakasih Kami sampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat ini, kepada Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM selaku Rektor IIK Strada Indonesia; Dr. Yuly Peristiowati, S.Kep., Ns, M.Kes selaku Direktur Pascasarjana IIK Strada Indonesia; dr. Siti Hasna Ulfiah, M.Kes selaku pembimbing lahan di RSUD Gambiran Kota Kediri; dan seluruh pihak yang membantu terselenggaranya kegiatan ini. Referensi Erlirianto, L. M., Ali, A. H. N., & Herdiyanti, A. (2015). The Implementation of the Human, Organization, and Technology-Fit (HOT-Fit) Framework to Evaluate the Electronic Medical Record (EMR) System in a Hospital. Procedia Computer Science, 72, 580–587. https://doi.org/10.1016/j.procs.2015.12.166 Fentiana, N., & Ginting, D. (2020). Strategi Peningkatan Pendapatan Rumah Sakit Berdasarkan Analisis SWOT. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3), 1008. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i3.1034 Handiwidjojo, W. (2009). Rekam medis elektronik. Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, 2(1), 36–41. https://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/eksis/article/view/383 Maha Wirajaya, M. K., & Made Umi Kartika Dewi, N. (2020). Analisis Kesiapan Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan Menerapkan Rekam Medis Elektronik. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(1), 1. https://doi.org/10.22146/jkesvo.53017 Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Peraturan Menteri Kesehatan, 87, 1–36. Monalizabeth, L., Holil, A. N., & Herdiyanti, A. (2015). Implementasi Kerangka Kerja Evaluasi Human , Sistem Informasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Rumah Sakit Kristen Mojowarno, Jombang. 1–6. Permenkes. (2008). Permenkes 269 thn 2008 ttg Rekam Medis.pdf. Permenkes. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Pratama, M. H., & Darnoto, S. (2017). Analisis Strategi Pengembangan Rekam Medis Elektronik Di Instalasi Rawat Jalan Rsud Kota Yogyakarta. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 5(1), 34. https://doi.org/10.33560/.v5i1.146 Setyawan, D. A. (2017). Rekam Medis Elektronik (RME). 2–28. Wardani, R., & Minarno, B. (2021). Strategi Pelayanan IPSM RSUD Dr Soetomo Surabaya Modifikasi Tata Udara Ruang Operasi Covid-19 Untuk Mendukung Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3 Rumah Sakit Pada Masa Pandemi Covid-19. Madaniya, 2(4), 378-382. https://doi.org/10.53696/27214834.105