Presentasi mengenai fasilitasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). Biasa disampaikan di TOT (Training of Trainer) untuk calon trainer/fasilitator STBM.
Silakan cek http://stbm-indonesia.org untuk informasi lain mengenai STBM.
Dokumen tersebut membahas tujuh keterampilan inti yang harus dikuasai guru dalam proses pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok, mengelola kelas, dan mengajar kelompok kecil serta perorangan. Dengan menguasai ketujuh keterampilan tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan tutor untuk pendidikan jarak jauh. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih tutor dalam menguasai keterampilan dasar tutorial seperti bertanya, memberikan penguatan, menjelaskan, dan membimbing diskusi kelompok. Pelatihan ini juga melatih penerapan keterampilan tersebut dalam simulasi tutorial untuk mempersiapkan tutor dalam melaksanakan tutorial secara efektif.
Dokumen tersebut membahas pendekatan andragogi dalam pembelajaran orang dewasa, dengan menjelaskan perbedaan antara andragogi dan pedagogi, sumber motivasi belajar orang dewasa, gaya belajar, dan karakteristik orang dewasa sebagai peserta didik serta keterampilan yang dibutuhkan pelatih.
Dokumen tersebut membahas delapan jenis keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai guru, yaitu: (1) membuka dan menutup pelajaran, (2) bertanya, (3) memberi penguatan, (4) mengadakan variasi, (5) menyajikan materi pembelajaran, (6) mengelola kelas, (7) membimbing diskusi kelompok, dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan. Keterampilan-keterampilan tersebut
gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasNini Ibrahim01
油
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keterampilan mengajar di kelas, meliputi pengertian implementasi dan keterampilan mengajar, komponen-komponen keterampilan mengajar guru, dan berbagai keterampilan-keterampilan mengajar yang perlu dikuasai oleh seorang guru."
Dokumen tersebut membahas tentang micro teaching yang merupakan kegiatan mengajar dimana segalanya diperkecil untuk melatih keterampilan mengajar, dengan fokus pada tujuan meningkatkan kemampuan calon guru dan guru dalam mengajar, serta persiapan yang diperlukan seperti waktu, tempat, personalia yang terlibat, dan tindak lanjut kegiatan micro teaching.
Modul ini membahas tentang pentingnya pembelajaran berdiferensiasi untuk mendukung kebutuhan belajar setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dengan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar setiap murid. Guru perlu mengenali kebutuhan belajar murid melalui penilaian berkelanjutan untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tujuh keterampilan inti yang harus dikuasai guru dalam proses pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok, mengelola kelas, dan mengajar kelompok kecil serta perorangan. Dengan menguasai ketujuh keterampilan tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan tutor untuk pendidikan jarak jauh. Pelatihan ini bertujuan untuk melatih tutor dalam menguasai keterampilan dasar tutorial seperti bertanya, memberikan penguatan, menjelaskan, dan membimbing diskusi kelompok. Pelatihan ini juga melatih penerapan keterampilan tersebut dalam simulasi tutorial untuk mempersiapkan tutor dalam melaksanakan tutorial secara efektif.
Dokumen tersebut membahas pendekatan andragogi dalam pembelajaran orang dewasa, dengan menjelaskan perbedaan antara andragogi dan pedagogi, sumber motivasi belajar orang dewasa, gaya belajar, dan karakteristik orang dewasa sebagai peserta didik serta keterampilan yang dibutuhkan pelatih.
Dokumen tersebut membahas delapan jenis keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai guru, yaitu: (1) membuka dan menutup pelajaran, (2) bertanya, (3) memberi penguatan, (4) mengadakan variasi, (5) menyajikan materi pembelajaran, (6) mengelola kelas, (7) membimbing diskusi kelompok, dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan. Keterampilan-keterampilan tersebut
gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
Implementasi Keterampilan Mengajar dalam Pembelajaran KelasNini Ibrahim01
油
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi keterampilan mengajar di kelas, meliputi pengertian implementasi dan keterampilan mengajar, komponen-komponen keterampilan mengajar guru, dan berbagai keterampilan-keterampilan mengajar yang perlu dikuasai oleh seorang guru."
Dokumen tersebut membahas tentang micro teaching yang merupakan kegiatan mengajar dimana segalanya diperkecil untuk melatih keterampilan mengajar, dengan fokus pada tujuan meningkatkan kemampuan calon guru dan guru dalam mengajar, serta persiapan yang diperlukan seperti waktu, tempat, personalia yang terlibat, dan tindak lanjut kegiatan micro teaching.
Modul ini membahas tentang pentingnya pembelajaran berdiferensiasi untuk mendukung kebutuhan belajar setiap murid. Pembelajaran berdiferensiasi dilakukan dengan menyesuaikan konten, proses, dan produk pembelajaran berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar setiap murid. Guru perlu mengenali kebutuhan belajar murid melalui penilaian berkelanjutan untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
SABDA Ministry Learning Center: Go Paskah: Paskah dan Sekolah Minggu bagian 1SABDA
油
Bagaimana menyiapkan Paskah yang alkitabiah dan berkesan untuk anak-anak Sekolah Minggu? Yuk, ikuti GoPaskah! "Paskah dan Sekolah Minggu". Acara yang pasti bermanfaat bagi guru-guru, pelayan anak, remaja, dan pemuda untuk membekali bagaimana mengajarkan makna Paskah seperti yang diajarkan Alkitab.
Hadirlah pada:
Tanggal: Senin, 10 Maret 2025
Waktu: Pukul 10.3012.00 WIB
Tempat: Online, via Zoom (wajib daftar)
Guest: Dr. Choi Chi Hyun (Ketua J-RICE Jakarta)
Daftar sekarang: http://bit.ly/form-mlc
GRATIS!
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami:
WA Admin: 0821-3313-3315
Email: live@sabda.org
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #Paskah2025 #KematianKristus #kebangkitankristus #SekolahMinggu
2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran
CAPAIAN:
Peserta memahami cara mempraktikkan keterampilan coaching, fasilitasi dan
mentoring dalam proses pembelajaran orang dewasa
TUJUAN:
Di akhir pelatihan peserta mampu:
Menjelaskan teori dan praktik pembelajaran orang dewasa
Membedakan antara coaching dengan fasilitasi dan mentoring
Menjelaskan kompetensi coaching, fasilitasi, dan mentoring
Mempraktikkan keterampilan dasar untuk pendampingan dalam percakapan
Ice Breaking
3. Sesi Materi Durasi
1
Mulai dari diri: Refleksi Awal tentang harapan perubahan yang ingin dilihat di
Kepala Sekolah/Guru Sekolah Imbas 1 JP
2
Eksplorasi konsep: Mempelajari Teori dan Contoh Praktik Pembelajaran Orang
Dewasa; Apa itu Coaching, Fasilitasi, dan Mentoring serta Perbedaannya;
Identifikasi metode pendampingan - Mentoring, Fasilitasi, Coaching
2 JP
3
Demonstrasi Kontekstual: Kompetensi untuk Pendampingan (Mentoring,
Fasilitasi, Coaching); Pendalaman Kompetensi Umum Pendampingan 2 JP
4
Elaborasi Pemahaman: Roleplay Pendampingan menggunakan studi kasus
melalui percakapan dan identifikasi metode pendampingan 2 JP
5 Koneksi Antar Materi: Model Pendampingan dan Refleksi Pembelajaran 1 JP
Alur Sesi
6. Dirjen GTK Kemendikbudristek
Mari berbagi
pengalaman/pengamatan
Perubahan apa saja yang
Ibu/Bapak harapkan dapat
terlihat dalam diri Kepala
Sekolah/Guru dari sekolah
imbas?
7. Harapan Perubahan
Bapak Ibu, tempelkan harapan perubahan dari
kepala sekolah dan guru-guru dari sekolah imbas
1.Tuliskan jawaban Bapak/Ibu di post-it yang
disediakan, dan tempelkan di flipchart yang
tersedia.
2.Boleh menjawab lebih dari 1
3.1 ide 1 post-it
Harapan Perubahan
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
8. Dirjen GTK Kemendikbudristek
Mari berbagi
pengalaman/pengamatan
Bentuk pendampingan seperti
apa yang dapat memenuhi
harapan perubahan yang
diinginkan?
9. Metode Pendampingan
Bapak Ibu, tempelkan metode pendampingan
yang dibutuhkan kepala sekolah dan guru-guru
dari sekolah imbas
1.Tuliskan jawaban Bapak/Ibu di post-it yang
disediakan, dan tempelkan di flipchart yang
tersedia.
2.Boleh menjawab lebih dari 1
3.1 ide 1 post-it
Metode Pendampingan
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
post
-it
11. Dirjen GTK Kemendikbudristek
TEORI CONTOH PRAKTIK
Orang dewasa belajar: 65% dari apa yang dilihat dan
didengar, 80% dari apa yang dilihat, didengar dan
dilakukan
Memberikan stimulasi pendengaran, visual dan latihan
kepada peserta
Orang dewasa membawa banyak pengalaman hidup dan
pengetahuan ke dalam pelatihan
Orang dewasa bersifat otonom dan dapat mengatur
dirinya sendiri.
Orang dewasa belajar paling baik ketika aktif dalam
proses pembelajaran
Orang dewasa belajar lebih efektif bila mendapat umpan
balik dan penguatan pembelajaran yang tepat di waktu
yang tepat
Tidak semua orang dewasa belajar dengan cara yang
sama
Menghubungkan pengalaman hidup peserta dengan
memfasilitasi diskusi sebelum mempelajari informasi
baru
Dorong peserta terlibat dalam proses pembelajaran,
mengambil kendali atas proses belajarnya
Hadirkan kesempatan untuk berbagi pengalaman,
mengajukan pertanyaan, dan mempraktikkan
keterampilan atau menerapkan pengetahuan
Hadirkan kesempatan untuk refleksi dan memberi atau
menerima umpan balik dari diri sendiri, peserta lain dan
fasilitator
Mengakomodasi berbagai gaya belajar dan kecepatan
belajar dengan menggunakan berbagai metode (misalnya
kelompok kecil), menggunakan bahasa yang mudah
dipahami dan menggunakan teknik visual, auditori
dan/atau kinestetik
TEORI DAN PRAKTIK POD SECARA UMUM
Diadaptasi dari Ittner & Douds (1988); Collins (2004)
13. Coaching, Fasilitasi, Mentoring
MENTORING FASILITASI COACHING
Tujuan Transfer pengetahuan &
keterampilan
Mendapatkan
kejelasan
Memaksimalkan potensi
Menimbulkan kesadaran
baru
Sifat Komunikasi Biasanya satu arah Dua arah Dua arah
Individu atau Kelompok Individu
Kelompok kecil
Kelompok Individu
Kelompok kecil
Penentu Topik Mentor Fasilitator
Peserta
Pemberi Tugas
Coachee
Keahlian terkait topik Harus Tidak Perlu Tidak perlu
Frekuensi Rutin, lebih dari 1x Satu kali Rutin, lebih dari 1x
14. ILMU
Belum Punya Sudah Punya
Mentoring
Coaching
Penambahan
Pengetahuan
Berbagi
Pengalaman
Pengembangan Diri
Membangun Karir
Fasilitasi
Mencari Why?
Pengembangan Team
Mengembangkan
Sekolah
18. Kompetensi Mentoring
Menggunakan kompetensi
coaching Berbagi pengalaman Eksplorasi Pilihan
Mengumpulkan data mentee sebagai
informasi dengan cara:
Membangun rapport (keyakinan
terhadap mentee)
Membangun presence
Mendengar aktif
Mengajukan pertanyaan
berbobot
Membuat ringkasan dengan
situasi yang dihadapi
Berbagi pengalaman
berdasarkan keahlian dan
kompetensi yang mempunyai
hubungan dengan situasi yang
dihadapi
Menjaga situasi diri Mentor
tetap netral
Fokus pada agenda mentee
Membantu mentee berproses
dalam pengambilan keputusan
dengan melakukan eksplorasi
pilihan-pilihan
Menghormati keputusan mentee
PILIHAN TETAP ADA DI
MENTEE
20. Kompetensi Fasilitator
KOMPETENSI FASILITATOR
Mengatur proses komunikasi
antar anggota kelompok dan
membangun hubungan yang
sehat antar anggota kelompok
Interaksi
Melibatkan anggota kelompok
dalam berpendapat, berbagi peran
dan menjalankan peran
Partisipasi
Menggunakan berbagai alat
bantu visual
Visualisasi
Menyusun agenda pertemuan dengan
baik untuk mencapai tujuan fasilitasi
Merancang Proses
Menarik kesimpulan bersama
dari sesi fasilitasi
Konklusi
Mengelola jalannya sesi fasilitasi
agar efektif, seperti mengelola
perdebatan, mengelola kelompok
yang kurang aktif
Dinamisasi
21. 1. Menampilkan perilaku yang sesuai etika
2. Mewujudkan pola pikir coaching (fokus pada coachee, bersikap terbuka dan ingin tahu
lebih banyak, memiliki kesadaran diri yang kuat, membantu coachee melihat peluang-
peluang baru)
3. Menetapkan dan menjaga kesepakatan
4. Menumbuhkan kepercayaan dan rasa aman
5. Menjaga kehadiran
6. Mendengarkan aktif
7. Membangkitkan kesadaran
8. Memfasilitasi pertumbuhan klien
Kompetensi Coaching
Sumber: International Coaching Federation
23. 1. Kemampuan untuk hadir utuh bagi teman bicara
2. Badan - pikiran - hati selaras saat sedang melakukan percakapan
dengan orang lain
3. Ini bagian dari kesadaran diri
4. Ini membantu munculnya kompetensi yang lain
5. Bersikap terbuka
6. Bersikap sabar
7. Bersikap ingin tahu lebih banyak
Hadir Utuh
24. adalah kemampuan untuk fokus pada apa yang dikatakan oleh lawan
bicara dan memahami keseluruhan makna yang tidak terucapkan.
Mendengar Aktif
3 ALASAN TIDAK BISA MENDENGARKAN
Asumsi - sudah mempunyai anggapan tertentu tentang suatu situasi
Judgment/Melabel -memberi label pada seseorang dalam situasi tertentu
Asosiasi - mengaitkan dengan pengalaman pribadi
25. 1. Pertanyaan lahir dari mendengarkan
2. Berbentuk pertanyaan terbuka
3. Membuat coachee merenung, menggali, mengingat, mengaitkan
4. Diajukan pada saat yang tepat
Melontarkan
Pertanyaan Berbobot
27. Dirjen GTK Kemendikbudristek
MENDENGARKAN & BERTANYA
DENGAN RASA
R receive (Terima)
A appreciate (Menghargai)
S summarize (Rangkum)
A - ask (Tanya)
Model mendengarkan yang dikembangkan oleh Julian Treasure
R
A
S
A
28. Dirjen GTK Kemendikbudristek
RECEIVE (Terima)
CIRI-CIRI KATA KUNCI:
menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran dia saat itu
diucapkan berulang-ulang
diucapkan dengan intonasi tertentu
berupa kata yang aneh/metafora/analogi
tertangkap ada emosi saat diucapkan
diucapkan setelah "tapi" atau "namun"
Menangkap kata kunci - kata-kata yang diucapkan klien
29. Dirjen GTK Kemendikbudristek
APPRECIATE (Menghargai)
Memberi tanda/sinyal bahwa kita mendengarkan
Dengan anggukan, dengan kontak mata
Jika percakapan dilakukan secara daring, bisa dengan mengatakan
"O..", "Ya.."
Memberikan perhatian penuh pada klien
Tidak sibuk mencatat
Tidak terganggu dengan situasi lain
30. Dirjen GTK Kemendikbudristek
SUMMARIZE (Rangkum)
Saat klien selesai bercerita, rangkum untuk memastikan pemahaman
kita sama
Gunakan kata kunci
Digunakan juga untuk merangkum potongan-potongan informasi
yang telah didapatkan sebelum ini
Mintakan konfirmasi dari klien apakah rangkuman kita betul
31. Dirjen GTK Kemendikbudristek
ASK (Tanya)
Berdasarkan yang kita dengar dan hasil merangkum (summarizing),
ajukan pertanyaan yang membuat pemahaman klien lebih dalam
tentang situasinya
Pertanyaan harus merupakan hasil mendengarkan - mengandung
penggalian atas kata kunci atau emosi yang sudah dikonfirmasi
Dalam format pertanyaan terbuka: menggunakan apa, bagaimana,
seberapa, kapan, siapa atau di mana
Jangan gunakan mengapa atau apakah atau sudahkah
35. Latihan Role Play
Ibu dan Bapak akan dibagi menjadi beberapa kelompok dengan 3 peserta
1. Tentukan di dalam kelompok peran-peran di bawah ini:
a. Kepala Sekolah/guru dari sekolah pengimbas
b. Kepala Sekolah/guru dari sekolah imbas
c. Observer
2. Tugas Kepala Sekolah pengimbas adalah:
a. menggunakan template rencana pendampingan kebutuhan pengembangan yang didampingi
b. menentukan metode pendampingan dari pengembangan yang dibutuhkan
3. Tugas Kepala Sekolah/guru dari sekolah imbas menggunakan skenario yang tersedia dalam
menyampaikan kebutuhannya
4. Tugas Observer mencatat jalannya percakapan, time keeper, dan melaporkan hasil percakapan
di pleno
Lembar Observasi. https://forms.gle/uEeFq3dQbX4pJzZAA
36. Percakapan Rencana Pendampingan
Kepala Sekolah Pendamping
Di awal pendampingan, Kepala Sekolah pendamping menggunakan pendekatan coaching untuk
menemukan area pengembangan kepala sekolah dan tim guru dari sekolah imbas. Gunakan
pertanyaan-pertanyaan dalam percakapan rencana pengembangan diri berikut ini:
Apa yang ingin anda kembangkan dalam waktu 3/6 bulan ke depan? (Contoh: Saya ingin
mengembangkan kemampuan saya dalam memahami perkembangan psikologis anak)
Apa indikator kalau tujuan itu sudah tercapai? (Contoh: Salah satu indikatornya adalah di saat
sekolah kami sudah menggunakan data kebutuhan setiap anak dalam membuat asesmen
diagnostik)
Agar Anda bisa seperti itu, apa saja yang perlu Anda kembangkan? (Contoh: Saya perlu
memperdalam pengetahuan saya tentang psikologi perkembangan anak.)
Apa lagi? (Contoh: Yang paling utama adalah menyelaraskan paradigma para pengampu
kepentingan sekolah ini)
40. Rubrikasi untuk Penugasan Modul POD, Coaching, Fasilitasi, Mentoring
Aspek Mulai berkembang Berkembang Mahir Sangat mahir
1 2 3 4
Mendengar Aktif 3 kali atau lebih muncul
judgment, asumsi, dan/atau
asosiasi (ditandai dengan
menggunakan kata kunci yang
berbeda dengan yang diucapkan
kepala sekolah/guru sekolah
imbas)
1-2 kali muncul judgment,
asumsi, atau asosiasi
(ditandai dengan menggunakan
kata kunci yang berbeda dengan
yang diucapkan kepala
sekolah/guru sekolah imbas)
bebas dari judgment, asumsi,
dan asosiasi
bebas dari judgment, asumsi,
dan asosiasi, serta dapat
menangkap emosi kepala
sekolah/guru sekolah imbas
Pertanyaan Berbobot sama sekali tidak menggunakan
pertanyaan terbuka
(menggunakan pertanyaan
tertutup) dan atau lebih
dominan berbicara dari pada
kepala sekolah/guru sekolah
imbas
1-2 kali menggunakan
pertanyaan terbuka, tanpa kata
kunci yang diucapkan oleh
kepala sekolah/guru sekolah
imbas
1-2 kali menggunakan
pertanyaan terbuka, dan
mengandung kata kunci yang
diucapkan oleh kepala
sekolah/guru sekolah imbas
selalu mengajukan pertanyaan
terbuka dan berasal dari
mendengarkan (menggunakan
kata kunci yang diucapkan oleh
klein)
Memberdayakan kepala
sekolah/guru sekolah imbas
memberikan pertanyaan yang
mengarahkan
1-2 kali memberi saran/solusi tidak memberi saran/solusi
ATAU berbagi pengalaman pada
saat kepala sekolah/guru
sekolah imbas meminta saran
dan kemudian mengembalikan
lagi pilihan kepada kepala
sekolah/guru sekolah imbas
membantu membuat rencana
aksi spesifik, mendorong ide dari
kepala sekolah/guru sekolah
imbas
ISHOMA: 12.00-13.30
42. Model Pendampingan
SELAMA PENDAMPINGAN:
Secara berkala ajak kepala sekolah dan tim guru sekolah imbas untuk melakukan refleksi.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut dalam percakapan:
Bagaimana kemajuan pengembangan diri Anda?
Apa yang dirasakan selama proses pengembangan diri ini?
Apa pembelajaran yang didapat dari proses pengembangan diri tsb?
Apa yang sudah berjalan dengan baik?
Apa yang masih menjadi tantangan?
Apa yang perlu dilakukan berbeda?
Apa yang akan dilakukan secara spesifik di dua minggu ke depan?
Apa yang bisa memastikan itu terjadi?
43. Model Pendampingan
AKHIR PENDAMPINGAN:
Fasilitasi kepala sekolah dan tim guru sekolah imbas untuk melakukan refleksi terhadap
capaian sekolah yang dicita-citakan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut dalam
percakapan:
Apa yang sudah berjalan dengan baik?
Apa yang masih perlu dikembangkan/diselaraskan?
Apa yang dirasakan terhadap pencapaian ini?
Apa pembelajaran yang didapat dari proses ini?
Insight apa yang Anda dapat dari proses ini?
Apa yang dapat Anda simpulkan dari proses ini?
Setelah ini apa yang masih perlu dilakukan oleh sekolah agar sekolah bisa
mempertahankan situasi ini atau meningkatkannya agar lebih baik lagi?
45. Dirjen GTK Kemendikbudristek
Pembelajaran apa yang Anda
dapat dari sesi satu hari ini?
Bagaimana Anda akan
menggunakannya dalam
mendampingi kepala
sekolah/guru dari sekolah
imbas?
#4: 1. HP dalam moda senyap atau getar
2. Jika sangat penting untuk menerima telepon, dilakukan di luar ruangan
3. Diperbolehkan makan yang tidak mengganggu focus diri sendiri dan orang lain
4. Menjaga kebersiahan
5. Dilarang merokok
6. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan
7. Tepat waktu
8. Tetap focus di kegiatan
#16: slide 16-18 dibacakan saja, tidak ditampilkan; siapkan kartu/stickynote
kartu merah jika jawabannya coaching
kartu kuning jika jawabannya fasilitasi
kartu hijau jika jawabannya mentoring
#17: slide 10-12 dibacakan saja, tidak ditampilkan (mentoring)
JAWABAN: Ibu Nur belum memiliki pengalaman dalam menerapkan metode inkuiri. Untuk kondisi seperti Ibu Nur metode pendampingan yang sesuai adalah mentoring.
#18: slide 10-12 dibacakan saja, tidak ditampilkan (coaching)
JAWABAN: Bapak Slamet sudah memiliki pengalaman selama 10 tahun dan butuh untuk mengembangkan potensinya. Untuk kondisi Bapak Slamet metode pendampingan yang sesuai adalah coaching
#19: slide 10-12 dibacakan saja, tidak ditampilkan (fasilitasi)
AWABAN: Guru-guru di SMA Prestasi belum memahami visi sekolah dan visi pribadi mereka belum selaras dengan visi sekolah. Dikarenakan yang membutuhkan pendampingan lebih dari satu orang maka metode pendampingan yang sesuai adalah fasilitasi.油油
#36: 際際滷 ini tidak ditayangkan, hanya dibacakan. Peserta diminta untuk menemukan kata-kata kunci dari contoh kalimat klien.
#37: Gunakan kalimat yang sama dengan latihan mendengarkan. Minta peserta untuk membuat pertanyaan menggunakan kata kunci yang sudah ditemukan.
#39: Jumlah kasus akan tergantung dari jumlah kelompok yang dibentuk dengan 3 peserta dari total peserta
Kasus
#44: Di sebuah sekolah bernama Sekolah Cerdas Bangsa, terdapat seorang kepala sekolah yang bernama Bapak Agus. Bapak Agus adalah seorang yang berdedikasi tinggi terhadap pendidikan anak-anak. Namun, belakangan ini, ia mulai merasa tertantang dengan dinamika perkembangan anak-anak di sekolahnya.
Setiap hari, Bapak Agus menyaksikan berbagai perubahan dalam perilaku, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi oleh murid-muridnya. Ada murid yang cenderung pendiam, ada yang agresif, dan ada pula yang tampak tertekan. Meskipun Bapak Agus telah berpengalaman dalam dunia pendidikan, ia menyadari bahwa pemahamannya tentang psikologi perkembangan anak perlu diperdalam.
Suatu hari, Bapak Agus bertemu dengan seorang psikolog anak terkenal bernama Ibu Dian. Mereka berdiskusi tentang tantangan dalam pendidikan anak-anak di era modern. Bapak Agus merasa terinspirasi oleh pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh Ibu Dian tentang psikologi perkembangan anak.
Setelah bertukar pikiran, Bapak Agus menyadari bahwa untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi murid-muridnya, ia perlu mengembangkan pemahamannya dalam bidang psikologi perkembangan anak. Ia pun memutuskan untuk mengambil langkah-langkah untuk memperdalam pengetahuannya.
#45: Sekolah Merdeka Belajar, sebuah sekolah yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung bagi setiap anak. Namun Sekolah Merdeka Belajar menghadapi tantangan besar dalam menyelaraskan paradigma pendidikan di antara para guru-gurunya.
Kepala Sekolah Sekolah Merdeka Belajar, Ibu Maya, adalah seorang pendidik yang visioner. Ia percaya bahwa pendidikan harus berpusat pada kebutuhan dan perkembangan anak, bukan hanya sekadar memenuhi kurikulum. Namun, ia menyadari bahwa para guru di sekolahnya memiliki latar belakang dan pengalaman yang beragam, yang membuat sulit untuk mencapai keselarasan dalam pendekatan pembelajaran.
#47:
Orang tua di Sekolah Pintar Ceria, seperti di banyak tempat lainnya, memiliki harapan dan keyakinan yang beragam tentang apa yang seharusnya dicapai dalam pendidikan. Beberapa mungkin lebih cenderung kepada tradisi atau ekspektasi tertentu tentang keberhasilan, sementara yang lain mungkin lebih terbuka terhadap pendekatan yang inovatif dan inklusif.
Ibu Nita sadar bahwa penting untuk membuka dialog dan berbagi visinya dengan orang tua untuk menciptakan pemahaman yang bersama tentang pendidikan yang memerdekakan. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengadakan pertemuan komunitas sekolah yang melibatkan orang tua, guru, dan staf sekolah.