Dokumen tersebut membahas pendekatan andragogi dalam pembelajaran orang dewasa, dengan menjelaskan perbedaan antara andragogi dan pedagogi, sumber motivasi belajar orang dewasa, gaya belajar, dan karakteristik orang dewasa sebagai peserta didik serta keterampilan yang dibutuhkan pelatih.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya peningkatan kompetensi guru sesuai dengan perkembangan IPTEKS dan amanat undang-undang
2. Terdapat berbagai program untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan seperti induksi, uji kompetensi, penilaian kinerja, dan pengembangan karir
3. Peningkatan kompetensi guru berdamp
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus:
1. Tunarungu: Adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran.
2. Tunanetra: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan.
3. Tunadaksa: Merupakan sebutan halus bagi orang-orang yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan.
4. Tunagrahita: Merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan retaldasi mental.
5. Tunalaras: Merupakan sebutan untuk individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
6. Autis: Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komunikasi secara normal.
7. Down Syndrome: Merupakan salah satu bagian tunagrahita. Down syndrome adalah kelainan kromosom,yakni terbentuknya kromosom 21.
8. Kemunduran (Retardasi) Mental: Merupakan keadaan ketika inteligensia individu mengalami kemunduran atau tidak dapat berkembang dengan baik.
Metode pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus:
1. Aktivitas barat untuk anak berkebutuhan khusus
2. Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi informasi
3. Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus
Prinsip motivasi
Prinsip latar/konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip hubungan sosial
Prinsip belajar sambil bekerja
Prinsip individualisasi
Prinsip menemukan
Prinsip Perubahan Perilaku, PERUBAHAN PERILAKU ,Faktor Yang Mempengaruhi Peri...gex'z windha suardika
油
Prinsip perubahan perilaku melibatkan 3 proses yaitu menyadari, mengganti, dan mengintrospeksi. Menyadari merupakan proses identifikasi bagian mana yang ingin diubah dan alasannya. Mengganti melibatkan melawan keyakinan atau pemikiran yang salah. Mengintrospeksi melibatkan penilaian apa yang sudah dicapai dan perbaikan lebih lanjut. Contohnya seorang ibu yang akan memperbaiki pola perilaku kehamilannya agar an
Proses keputusan inovasi terdiri dari 5 tahap yaitu pengetahuan, bujukan, keputusan, penerapan, dan konfirmasi. Tahap pengetahuan melibatkan pembelajaran tentang keberadaan inovasi baru. Tahap bujukan melibatkan pembentukan sikap positif atau negatif terhadap inovasi. Tahap keputusan melibatkan keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Tahap penerapan melib
case method and team based project (1).pptxEdwinFransiari
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran konsep dan implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan berbasis proyek kelompok (team-based project) untuk dosen di Universitas Medan, mencakup penjelasan mengenai karakteristik, tujuan, dan pelaksanaan dari kedua metode tersebut."
Dokumen ini membahas tentang anak berkebutuhan khusus kategori tunawicara, termasuk definisi, penyebab, karakteristik, hambatan, dan penanganannya. Beberapa penyebab tunawicara adalah gangguan keturunan, prematuritas, dan infeksi. Anak tunawicara mengalami kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Penanganannya meliputi latihan artikulasi, terapi wicara, serta komunikasi nonverbal.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian emosi menurut Daniel Goleman dan Chaplin serta bentuk-bentuk emosi. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja seperti perubahan fisik, keadaan anak, perubahan hubungan dengan teman dan lingkungan, serta usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan emosi positif dan meredam emosi negatif pada remaja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ?
1.3 TUJUAN
Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
kata "belajar, pembelajaran, dan mengajar" sangat sering kita ucapkan, namun apakah kita tahu makna yang sebenarnya ?
apa perbedaan setiap kata-kata tersebut ?
pahami esensi kata tersebut dan buatlah perubahan !!!
Teori perubahan Kurt Lewin terdiri dari 3 tahap: (1) pencarian, dimana seseorang merasa perlu untuk berubah; (2) bergerak, dimana seseorang bergerak ke arah perubahan baru; dan (3) pembekuan, dimana tingkat perubahan baru dipertahankan. Faktor-faktor yang mendorong perubahan meliputi kebutuhan dasar manusia dan interpersonal, sedangkan faktor penghambat meliputi ancaman kepentingan pribadi dan perse
Dokumen tersebut membahas metode pembelajaran roleplay, dimana siswa memainkan peran tertentu sesuai skenario yang diberikan guru. Roleplay dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dan kemampuan bekerjasama. Dokumen ini juga menjelaskan langkah pelaksanaan roleplay dan manfaat serta kelemahannya dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan kompetensi seorang fasilitator/trainer dan pendidik yang efektif. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas diri, peran komunikasi, etos kerja, serta penguasaan diri, peserta, wawasan, dan materi. Kompetensi yang dibahas meliputi variasi kecepatan berbicara, panduan diskusi, sikap empati, dan etika komunikasi yang baik.
Proses keputusan inovasi terdiri dari 5 tahap yaitu pengetahuan, bujukan, keputusan, penerapan, dan konfirmasi. Tahap pengetahuan melibatkan pembelajaran tentang keberadaan inovasi baru. Tahap bujukan melibatkan pembentukan sikap positif atau negatif terhadap inovasi. Tahap keputusan melibatkan keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Tahap penerapan melib
case method and team based project (1).pptxEdwinFransiari
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyegaran konsep dan implementasi metode pembelajaran berbasis kasus (case method) dan berbasis proyek kelompok (team-based project) untuk dosen di Universitas Medan, mencakup penjelasan mengenai karakteristik, tujuan, dan pelaksanaan dari kedua metode tersebut."
Dokumen ini membahas tentang anak berkebutuhan khusus kategori tunawicara, termasuk definisi, penyebab, karakteristik, hambatan, dan penanganannya. Beberapa penyebab tunawicara adalah gangguan keturunan, prematuritas, dan infeksi. Anak tunawicara mengalami kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Penanganannya meliputi latihan artikulasi, terapi wicara, serta komunikasi nonverbal.
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar psikoanalisis Sigmund Freud tentang perkembangan kepribadian, struktur kepribadian, dan tujuan serta proses konseling psikoanalisis. Beberapa teknik konseling psikoanalisis seperti asosiasi bebas, interpretasi, dan analisis mimpi juga dijelaskan. Dokumen tersebut juga membahas kelebihan dan keterbatasan pendekatan psikoanalisis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian emosi menurut Daniel Goleman dan Chaplin serta bentuk-bentuk emosi. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja seperti perubahan fisik, keadaan anak, perubahan hubungan dengan teman dan lingkungan, serta usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan emosi positif dan meredam emosi negatif pada remaja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling realitas adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab individu atas tingkah lakunya dan membantu mereka mencapai identitas keberhasilan dengan memenuhi kebutuhan dasar melalui perilaku yang sesuai dengan realitas. Pendekatan ini dikembangkan oleh William Glasser pada tahun 1960-an dan berfokus pada teknik seperti permainan peran dan memberikan hadiah untuk perilaku yang bertanggung jawab.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Tiap ahli psikologi memberikan batasan yang berbeda tentang belajar dan terdapat keragaman dalam hal menjelaskan atau mendefinisikan belajar itu sendiri. Belajar merupakan hal yang paling penting sekali dalam kehidupan manusia. Dengan belajar manusia akan mengalami proses ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam kaitannya dengan belajar ini, banyak sekali para ahli psikologi yang membahas tentang belajar. Tanpa teori pembelajaran tidak akan ada kerangka konseptual yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Dalam perkembangannya, terdapat banyak teori-teori yang berkembang dari tokoh-tokoh psikologi. Dalam makalah ini akan dibahas teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif, serta teori sosial kognitif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran pemprosesan informasi dan kognitif ?
2. Bagaimana penjelasan teori pembelajaran sosial kognitif ?
1.3 TUJUAN
Dengan adanya makalah pendekatan belajar pemprosesan informasi dan sosial kognitif ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca berkaitan dengan teori belajar.
kata "belajar, pembelajaran, dan mengajar" sangat sering kita ucapkan, namun apakah kita tahu makna yang sebenarnya ?
apa perbedaan setiap kata-kata tersebut ?
pahami esensi kata tersebut dan buatlah perubahan !!!
Teori perubahan Kurt Lewin terdiri dari 3 tahap: (1) pencarian, dimana seseorang merasa perlu untuk berubah; (2) bergerak, dimana seseorang bergerak ke arah perubahan baru; dan (3) pembekuan, dimana tingkat perubahan baru dipertahankan. Faktor-faktor yang mendorong perubahan meliputi kebutuhan dasar manusia dan interpersonal, sedangkan faktor penghambat meliputi ancaman kepentingan pribadi dan perse
Dokumen tersebut membahas metode pembelajaran roleplay, dimana siswa memainkan peran tertentu sesuai skenario yang diberikan guru. Roleplay dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa dan kemampuan bekerjasama. Dokumen ini juga menjelaskan langkah pelaksanaan roleplay dan manfaat serta kelemahannya dalam pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan kompetensi seorang fasilitator/trainer dan pendidik yang efektif. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas diri, peran komunikasi, etos kerja, serta penguasaan diri, peserta, wawasan, dan materi. Kompetensi yang dibahas meliputi variasi kecepatan berbicara, panduan diskusi, sikap empati, dan etika komunikasi yang baik.
Gaya belajar merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar. Terdapat tiga gaya belajar yaitu visual, auditori dan kinestetik. Gaya belajar visual menekankan pembelajaran melalui penglihatan dengan menggunakan media visual seperti gambar dan video. Manfaat mengetahui gaya belajar adalah menemukan cara belajar masing-masing individu dan menyesuaikan strategi pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang model-model pembelajaran yang efektif dan peran guru dalam pembelajaran. Guru memainkan peran sebagai sumber belajar, pengelola kelas, fasilitator, pembimbing, motivator, demonstrator, dan evaluator. Beberapa strategi pembelajaran yang dijelaskan adalah pembelajaran berbasis masalah, diskusi kelompok, dan metode mencari pasangan.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi dalam pembelajaran dan peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa. Dokumen juga menjelaskan karakteristik belajar visual, auditorial, dan kinestetik serta tugas-tugas guru dalam proses pembelajaran seperti persiapan mengajar, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi hasil belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pembelajaran yang efektif dengan menjelaskan beberapa poin penting seperti arti dan manfaat metode pembelajaran, delapan ragam metode pembelajaran, keunggulan dan kelemahan masing-masing metode, serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran yang efektif seperti peserta pelatihan, fasilitator, tujuan pembelajaran, dan ketersediaan waktu dan peral
Strategi, kaedah, dan teknik pengajaran dan pembelajaran pendidikan jasmani meliputi tiga strategi utama yaitu strategi pemusatan guru, strategi pemusatan murid, dan strategi pemusatan bahan pelajaran. Dokumen ini juga membahas beberapa kaedah pengajaran seperti kuliah, demonstrasi, dan latihan serta gaya pengajaran seperti langsung dan tidak langsung.
gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik, dan model pembelajaran. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa:
1) Terdapat berbagai pendekatan dalam pembelajaran mulai dari konkret hingga hierarkis.
2) Ada beberapa metode pembelajaran seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, dan lainnya beserta kelebihan dan kekurangannya.
3) Perlu memilih metode yang se
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip belajar mengajar dan mengajar yang efektif. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa fokus pembelajaran harus bergeser dari pengajar ke proses belajar mahasiswa, serta mendefinisikan beberapa komponen penting dalam pembelajaran seperti interaksi antara mahasiswa, dosen, dan materi pelajaran. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi efekt
Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip belajar mengajar dan mengajar yang efektif. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa fokus pembelajaran perlu beralih dari pengajar ke proses belajar siswa, serta mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan perilaku melalui pengalaman. Dokumen juga menyoroti pentingnya interaksi antara unsur-unsur utama pembelajaran yaitu siswa, pengajar, dan mater
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Tutorial ini menjelaskan langkah-langkah lengkap dalam membuat halaman website menggunakan Divi Builder, sebuah visual builder yang memungkinkan pengguna membangun website tanpa perlu coding.
Proses dimulai dari instalasi & aktivasi Divi, pembuatan halaman baru, hingga pemilihan layout yang sesuai. Selanjutnya, tutorial ini membahas cara menambahkan section, row, dan module, serta menyesuaikan tampilan dengan tab Design untuk mengatur warna, font, margin, animasi, dan lainnya.
Optimalisasi tampilan website juga menjadi fokus, termasuk pengaturan agar responsif di berbagai perangkat, penyimpanan halaman, serta penetapan sebagai homepage. Penggunaan Global Elements & Reusable Templates turut dibahas untuk mempercepat proses desain.
Hasil akhirnya, halaman website tampak profesional dan menarik tanpa harus coding.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
2. TUJUAN .....
1.Menjelaskan konsep dasar andragogi
2.Membedakan konsep andragogi dan
pedagogi
3.Menguraikan sumber motivasi belajar
orang dewasa
4.Mengidentifikasi jenis-jenis gaya belajar
5.Mengidentifikasi karakteristik orang
dewasa
6.Menerapkan jenis-jenis keterampilan
pendidikan orang dewasa
5. Tulislah..
Hal-hal apa dari pelatihan-
pelatihan yang Anda ikuti itu ,
yang PALING DISUKAI
Hal-hal dari pelatihan-pelatihan
yang Anda ikuti itu, yang PALING
tidakdisukai
10. Beda Siswa dengan OD
Siswa Orang Dewasa
Belajar merupakan tugas
Utama
Belajar sambilan
Tidak mudah lupa Mudah lupa
Gesit Gerakan lamban
Belum banyak pengalaman Banyak pengalaman
Belajar karena otoritas orang
tua
Belajar tanggungjawab
sendiri
Belajar karena ingin tahu Utk. Keperluan praktis
12. Konsekuensi pada
Pelatihan
Pelatihan harus memungkinkan adanya
proses berbagi dan menganalisis
pengalaman melalui dialog sesama peserta
OD dapat ikut menentukan apa yang harus
dilakukan-- terasa seperti milik mereka
Dirangsang menemukan masalah dan
memecahkannya.
13. 2. Orang Dewasa Memiliki Identitas
(unik)
Ketika bertambah tua otak semakin
banyak terisi
Peta kognitif semakin kaya yang berbeda
pada OD yang satu dgn OD yang lain.
14. Konsekuensi pada Pelatihan
Ajukan pertanyaan, berikan penugasan.
Perlakukan para peserta sebagai individu yang unik
Ajukan pertanyaan produktif
Gunakan latihan individu
Berikan kesempatan mengaitkan pengalamannya
dengan informasi baru yang dihadapi.
15. 3. Orang Dewasa Bukan Botol
Kosong
Pendidikan OD bukanlah menuangkan pengetahuan
ke dalam tabung kosong
OD tidaklah mempelajari sesuatu menurut yang
diinginkan pelatih
Apakah mereka akan belajar atau tidak tergantung
pada banyak faktor, misalnya motivasi, kesiapan,
suasana, metode.
16. Konsekuensi pada Pelatihan
Lakukan analisis peserta, mungkin ada
peserta yang tidak siap atau tidak mampu
Selama pelatihan ciptakan suasana belajar
positif.
Gunakan metode partisipatoris.
17. 4. Orang Dewasa Belajar Melalui
Pengalaman
MEMBUAT RENCANA
REVISI RENCANA
TINDAKAN/OBSERVASI
PENGALAMAN BARU
MEMBUAT REFLEKSI
18. Konsekuensi pada Pelatihan
Gunakan metode parsipatoris
Tekankan nilai praktis dari apa yang akan
dilatihkan
Doronglah agar peserta pelatihan
bertanggung jawab sendiri atas proses
belajar mereka.
19. Hasil Belajar
Saya dengar saya lupa
Saya lihat, sayat ingat
Saya lakukan saya kuasai
21. 5. Orang Dewasa Sulit Berubah
Pendirian
Cara berpikir relatif kaku
Orang dewasa ragu menerima sesuatu
yang tidak dikenal
Terkena teori Kelembaman
22. Konsekuensi pada Pelatihan
Hati-hati jangan sampai mendorong
peserta pelatihan ke arah yang tidak
mereka inginkan
Pastikan anda memiliki sistem monitoring
yang memadai
23. Keterampilan yang harus dimiliki
oleh Pelatih Orang Dewasa
Mendorong terciptanya dialog dan keterbukaan
untuk saling belajar
Memulai pemecahan masalah bersama peserta
Mendiagnosis permasalahan dalam kelompok
Menantang peserta untuk berkeksperimen dengan
pola baru
Mendorong untuk mampu mengambil keputusan.
24. Keterampilan yang harus dimiliki
oleh Pelatih Orang Dewasa
Mendengar
Mengamati
Empati
Memotivasi
Menyusun pertanyaan yang
membimbing
Merangkum
Mengelola waktu
Fleksibilitas, kreatif, dan
eksperimentatif
Terbuka dan reflektif
25. Tiga Gaya Belajar
1. visual (visual learner)
2. auditori (auditory learner)
3. kinestetik (kinesthetic learner)
26. GAYA BELAJAR
AUDITORY : Belajar dengan mendengarkan
(Uraian, penjelasan )
VISUAL : Belajar dengan melihat
(Grafik, Diagram, Video)
KINESTHETIC : Belajar dengan melakukan
(Role Play, Exercise)
27. Visual learners = Peserta didik Visual
Peserta didik visual:
perlu melihat apa yang sedang terjadi
suka membaca, menonton televisi, melihat
photo, membuat karton
tertarik dengan kata-kata seperti lihat,
kelihatannya, muncul, buat lebih jelas
mempunyai ketrampilan mengeja dan menulis
yang kuat.
tidak suka bicara banyak dan mendengar terlalu
lama
dapat melatih peserta didik visual dengan:
o Poster dan grafik
o Visual display
o Booklet, brosur dan handouts
o Variasi warna dan bentuk.
Visual learners :
Mengamati dan menggambarkan
28. Auditory learners = Peserta didik auditori
Peserta didik auditori:
belajar melalui mendengar
senang bicara, tertarik kepada bunyi, menyukai
telepon dan musik
lebih menyukai mendengarkan daripada
membaca
mendengarkan teks sambil membaca teks
tersebut
dapat melatih peserta didik auditori dengan
menggunakan:
o Ceramah dan cerita
o Audio tape
o Diskusi Berpasangan dan Kelompok
o Variasi dalam tonasi, tingkat, pitch dan
volume
o Menggunakan musik dan slogan
Auditory learners:
Berbicara dan mendengarkan
29. Kinesthetic learners = peserta didik kinestetik
Peserta didik kinestetik:
belajar melalui melakukan
banyak bergerak, menggerakkan pena atau
berpindah-pindah tempat duduk
menginginkan banyak istirahat
menyukai permainan (games) dan tidak
begitu suka membaca
dapat melatih pembelahar kinestetik
dengan menggunakan:
o Aktivitas team
o Pengalaman praktis
o Bermain peran
o Mencatat
o Diskusi emosional
o Diskusi berpasangan dan kelompok
Kinaesthetic learners:
Melakukan dan menggerakkan