Dokumen ini membahas tentang tumor tiroid yang jarang terjadi (0,85%-2,5%) dan sulit dibedakan secara klinis. Tumor tiroid diklasifikasikan berdasarkan asal sel tumor dan tingkat keganasannya, seperti karsinoma folikular dan sarkoma. Pemeriksaan fisik dapat menemukan nodul keras yang melekat pada jaringan sekitar serta pembesaran kelenjar getah bening. Diagnosa dibantu dengan pemeriksaan seperti
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, dan asuhan keperawatan kanker tiroid. Kanker tiroid dapat berupa papiler, folikuler, anaplastik atau meduler. Faktor risikonya antara lain radiasi dan goiter endemis. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah laboratorium, radiologi, dan biopsi aspirasi. Asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis, dan pen
Thyroid berkembang dari ektoderm faring pada bulan pertama kehamilan dan mencapai posisinya di leher pada minggu ke-7. Terdapat empat jenis kanker thyroid utama yaitu papiler, folikuler, meduler, dan anaplastik, yang memiliki ciri klinis dan prognosis berbeda-beda. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik, laboratorium, ultrasonografi, biopsi jarum halus, dan histopatologi, sementara pengobatan mel
Kanker tiroid didiagnosa berdasarkan biopsi nodul yang keras pada leher. Terdapat 4 jenis histopatologi kanker tiroid yang berbeda dalam epidemiologi, gejala, dan prognosisnya. Diagnosis pasti membutuhkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang termasuk biopsi.
Dokumen tersebut membahas tentang tumor tiroid, meliputi latar belakang insidensi tumor tiroid di Indonesia, anatomi dan fisiologi kelenjar tiroid, jenis-jenis tumor tiroid beserta ciri-cirinya, klasifikasi tumor tiroid, diagnosis tumor tiroid, dan penanganannya.
Dasar diagnosis-klinis-neoplasma. khomeini sp bfikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas dasar diagnosa klinis dan patologi neoplasma. Metode diagnosa meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan imaging, serta pemeriksaan patologi makroskopik dan mikroskopik. Diagnosa dibedakan menjadi diagnosa klinik dan patologi berdasarkan hasil pemeriksaan. Tanda-tanda umum neoplasma adalah tumbuh progresif, hipervascular, dan cenderung
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kelenjar tiroid seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, nodulus tiroid, dan struma nodosa. Termasuk anatomi, fisiologi, patogenesis, gejala klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaannya.
BAB 1 memberikan pengertian tentang cystoma ovari secara umum, klasifikasi cystoma ovari berdasarkan sifatnya apakah bening atau ganas, etiologi, gejala, patofisiologi, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik cystoma ovari. BAB 2 membahas aspek keperawatan seperti ketakutan, kurang pengetahuan, risiko gangguan gizi, dan kecemasan yang mungkin dialami pasien cystoma ovari. BAB 3 memaparkan biodata pas
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, anatomi, fisiologi, epidemiologi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan kanker payudara. Secara khusus membahas kasus pasien wanita usia 37 tahun dengan diagnosis kanker payudara stadium lanjut yang telah menyebar ke paru-paru berdasarkan hasil pemeriksaan.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi dan etiologi goiter. Secara garis besar, goiter dapat disebabkan oleh defisiensi iodium, peradangan, neoplasma, dan stimulasi pertumbuhan kelenjar tiroid. Goiter dapat muncul dalam bentuk difus atau nodular, dan dapat disertai hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau eutiroidisme.
1. Dokumen tersebut membahas tentang hipertrofi kelenjar tiroid, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penanganannya.
2. Hipertrofi kelenjar tiroid adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat pertambahan jaringan tanpa perubahan sekresi hormon. Penyebabnya antara lain defisiensi yodium dan gangguan produksi hormon tiroid.
3. Manifestasi klinisnya berupa pembengkakan le
Dokumen tersebut merangkum tentang kanker tiroid, meliputi definisi kanker tiroid dan anatomi kelenjar tiroid, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, tahapan, dan penatalaksanaan kanker tiroid.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis kanker tiroid, termasuk kanker papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker papiler merupakan jenis kanker tiroid paling umum yang dapat disembuhkan dengan pengangkatan kelenjar tiroid dan terapi yodium radioaktif. Kanker anaplastik tumbuh sangat cepat dan memiliki prognosis buruk, sementara kanker meduler dapat menyebabkan gejala yang tidak biasa karena memproduksi horm
Tumor paru adalah neoplasma abnormal pada jaringan paru yang dapat berupa kanker. Kanker paru umumnya disebabkan oleh merokok, paparan asap rokok, dan zat karsinogen. Gejala klinisnya antara lain batuk kronis, sesak napas, dan batuk berdarah. Penanganannya meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, serta perawatan suportif."
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit kelenjar tiroid seperti hipertiroidisme, hipotiroidisme, nodulus tiroid, dan struma nodosa. Termasuk anatomi, fisiologi, patogenesis, gejala klinis, pemeriksaan, dan penatalaksanaannya.
BAB 1 memberikan pengertian tentang cystoma ovari secara umum, klasifikasi cystoma ovari berdasarkan sifatnya apakah bening atau ganas, etiologi, gejala, patofisiologi, komplikasi, dan pemeriksaan diagnostik cystoma ovari. BAB 2 membahas aspek keperawatan seperti ketakutan, kurang pengetahuan, risiko gangguan gizi, dan kecemasan yang mungkin dialami pasien cystoma ovari. BAB 3 memaparkan biodata pas
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, anatomi, fisiologi, epidemiologi, klasifikasi, gejala, faktor risiko, pemeriksaan, diagnosis, dan penatalaksanaan kanker payudara. Secara khusus membahas kasus pasien wanita usia 37 tahun dengan diagnosis kanker payudara stadium lanjut yang telah menyebar ke paru-paru berdasarkan hasil pemeriksaan.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi dan etiologi goiter. Secara garis besar, goiter dapat disebabkan oleh defisiensi iodium, peradangan, neoplasma, dan stimulasi pertumbuhan kelenjar tiroid. Goiter dapat muncul dalam bentuk difus atau nodular, dan dapat disertai hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau eutiroidisme.
1. Dokumen tersebut membahas tentang hipertrofi kelenjar tiroid, termasuk pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penanganannya.
2. Hipertrofi kelenjar tiroid adalah pembesaran kelenjar tiroid akibat pertambahan jaringan tanpa perubahan sekresi hormon. Penyebabnya antara lain defisiensi yodium dan gangguan produksi hormon tiroid.
3. Manifestasi klinisnya berupa pembengkakan le
Dokumen tersebut merangkum tentang kanker tiroid, meliputi definisi kanker tiroid dan anatomi kelenjar tiroid, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, diagnosis, tahapan, dan penatalaksanaan kanker tiroid.
Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis kanker tiroid, termasuk kanker papiler, folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker papiler merupakan jenis kanker tiroid paling umum yang dapat disembuhkan dengan pengangkatan kelenjar tiroid dan terapi yodium radioaktif. Kanker anaplastik tumbuh sangat cepat dan memiliki prognosis buruk, sementara kanker meduler dapat menyebabkan gejala yang tidak biasa karena memproduksi horm
Tumor paru adalah neoplasma abnormal pada jaringan paru yang dapat berupa kanker. Kanker paru umumnya disebabkan oleh merokok, paparan asap rokok, dan zat karsinogen. Gejala klinisnya antara lain batuk kronis, sesak napas, dan batuk berdarah. Penanganannya meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, serta perawatan suportif."
Kanker kepala dan leher merupakan penyakit langka. Memiliki kesadaran akan tanda dan gejala yang dapat muncul akibat kanker kepala dan leher mendorong diagnosis lebih dini dan meningkatkan potensi prognosis dan kualitas hidup yang lebih baik. Artikel ini akan menguraikan jalur kanker kepala dan leher mulai dari presentasi, diagnosis dan perencanaan manajemen, hingga pengobatan dan seterusnya. Ini akan membantu GDPs untuk mendapatkan wawasan tentang proses yang akan dialami pasien mereka saat berada di bawah perawatan tim multidisiplin dan memungkinkan mereka untuk memberikan pasien yang kembali ke perawatan primer dukungan terbaik. Artikel ini merupakan bagian dari seri yang lebih besar yang akan mengeksplorasi setiap aspek perawatan secara lebih rinci untuk memberikan pemahaman yang jauh lebih besar tentang jalur tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang tumor filoides pada kanker payudara. Terdapat penjelasan mengenai karakteristik klinis, patologi, pencitraan, dan penatalaksanaan tumor filoides. Jenis-jenis mastektomi dan indikasinya juga dijelaskan. Algoritma penanganan kanker payudara dan tiroid menurut pedoman PERABOI juga dirangkum.
Dokumen tersebut membahas tentang karsinoma kolorektal, termasuk definisi, fungsi kolong dan rektum, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, serta penatalaksanaan medisnya. Karsinoma kolorektal adalah keganasan yang terjadi di kolong dan rektum yang disebabkan oleh faktor risiko seperti usia, polip, riwayat keluarga, dan gaya hidup. Diagnosa dan penatalaksanaannya meliputi p
Kasus ini membahas seorang perempuan usia 34 tahun dengan keluhan buang air besar berdarah dan nyeri perut. Pemeriksaan kolonoskopi menemukan kolitis kronis dan tumor kolon yang didiagnosis sebagai adenokarsinoma. Pasien kemudian menjalani operasi reseksi tumor dan direncanakan kemoterapi lanjutan.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptxFajar Baskoro
油
A
1. A. DEFINISI KANKER TIROID
Kanker Tiroid adalah sutu keganasan pada tiroid yang memiliki 4 tipe yaitu: papiler,
folikuler, anaplastik dan meduler. Kanker tiroid jarang menyebabkan pembesaran kelenjar,
lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil (nodul) dalam kelenjar. Sebagian besar nodul
tiroid bersifat jinak, biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan.
Kanker tiroid sering kali membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi
kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan cukup banyak hormon
tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme.
B. ETIOLOGI KANKER TIROID
Etiologi dari penyakit ini belum pasti, yang berperan khususnya untuk terjadi well
differentiated (papiler dan folikuler) adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis
meduler adalah factor genetic. Belum diketahui suatu karsinoma yang berperan untuk kanker
anaplastik dan meduler. Diperkirakan kanker jenis anaplastik berasal dari perubahan kanker
tiroid berdiferensia baik (papiler dan folikuler), dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali
lebih besar.
Radiasi merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Banyak kasus kanker pada anak-
anak sebelumnya mendapat radiasi pada kepala dan leher karena penyakit lain. Biasanya efek
radiasi timbul setelah 5-25 tahun, tetapi rata-rata 9-10 tahun. Stimulasi TSH yang lama juga
merupakan salah satu faktor etiologi kanker tiroid. Faktor resiko lainnya adalah adanya
riwayat keluarga yang menderita kanker tiroid dan gondok menahun.
C. PATOFISIOLOGI KANKER TIROID
Neoplasma tiroid sering timbul sebagai pembesaran tiroid yang diskret. Kadang-kadang mirip
goiter noduler jinak. Nodule-nodule tiroid dapat diraba, kebanyakan nodule tersebut jinak,
namun beberapa nodule goiter bersifat karsinoma.
Untuk menentukan apakah nodule tiroid ganas atau tidak, harus dinilai factor-faktor resiko
dan gambaran klinis massa tersebut, dan harus dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium.
Karsinoma tiroid biasanya kurang menangkap yodium radioaktif dibandingkan kelenjar tiroid
normal yang terdapat disekelilingnya. Dengan cara scintiscan. nodule akan tampak sebagai
suatu daerah dengan pengambilan yodium radioaktif yang berkurang, Tehnik yang lain
adalah dengan echografi tiroid untuk membedakan dengan cermat massa padat dan massa
kistik.
Karsinoma tiroid biasanya padat, sedangkan massa kistik biasanya merupakan kista jinak.
Karsinoma tiroid harus dicurigai berdasarkan tanda klinis jika hanya ada satu nodul yang
teraba, keras, tidak dapat digerakkan pada dasarnya dan berhubungan dengan limfadenopati
satelit.
2. Kanker Tiroid secara klinis dapat dibedakan menjadi suatu kelompok besar neoplasma
berdiferensiasi baik dengan kecepatan pertumbuhan yang lambat dan kemungkinan
penyembuhan yang tinggi, dan suatu kelompok kecil tumor anaplastik dengan kemungkinan
fatal.
1. Karsinoma papilaris
Jenis yang paling banyak ditemukan, Neoplasma tumbuh lambat dan menyebar
melalui saluran getah bening ke kelenjar getah bening regional.
2. Karsinoma folikuler
Tumor sangat mirip tiroid normal, meskipun pada suatu saat dapat berkembang secara
progresif, cepat menyebar ketempat-tempat yang jauh letaknya. Tumor ini tidak hanya
secara histologis menyerupai folikel tiroid, tetapi juga mampu menangkap yodium
radioaktif. Cara metastasis melalui aliran darah ketempat jauh letaknya seperti paru-
paru dan tulang.
3. Karsinoma meduler
Sel asal neoplasma ini adalah sel C atau sel parafolikuler. Seperti sel prekursornya,
maka tumor ini sanggup mensekresi kalsitonin. Meskipun tampaknya tumor ini
tumbuh lambat, tumor cenderung mengalami metastasis ke kelenjar getah bening
local pada stadium dini. Kemudian tumor ini akan menyebar melalui aliran darah ke
paru-paru, hati, tulang dan organ-organ tubuh lainnya dan ada kecenderungan
bermetastasis pada stadium dini. Perkembangan dan perjalanan klinisnya dapat diikuti
dengan mengukur kadar kalsitonin serum
4. Karsinoma anaplastik
Jenis tumor ini sangat ganas dan penyebarannya sangat cepat serta berdiferensiasi
buruk. Karsinoma ini memperlihatkan bukti invasi lokal pada stadium dini ke
struktur-struktur disekitar tiroid, serta metastasis melalui saluran getah bening dan
aliran darah.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG KANKER TIROID
1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM.
Pemeriksaan laboratorium yang membedakan tumor jinak dan ganas tiroid belum ada
yang khusus, kecuali kanker meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonon dalam serum.
Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada karsinoma tiroid
dapat terjadi tiroktositosis walaupun jarang. Human Tiroglobulin (HTG) Tera dapat
dipergunakan sebagai tumor marker dan kanker tiroid diferensiasi baik. Walaupun
pemeriksaan ini tidak khas untuk kanker tiroid, namun peninggian HTG ini setelah
tiroidektomi total merupakan indikator tumor residif atau tumbuh kembali (barsano).
Kadar kalsitonin dalam serum dapat ditentukan untuk diagnosis karsinoma meduler.
2. RADIOLOGIS
1. Foto X-Ray
3. Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk
melihat obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi
pada massa tumor. Pada karsinoma papiler dengan badan-badan psamoma
dapat terlihat kalsifikasi halus yang disertai stippledcalcification, sedangkan
pada karsinoma meduler kalsifikasi lebih jelas di massa tumor. Kadang-
kadang kalsifikasi juga terlihat pada metastasis karsinoma pada kelenjar getah
bening. Pemeriksaan X-Ray juga dipergunnakan untuk survey metastasis pada
pary dan tulang. Apabila ada keluhan disfagia, maka foto barium meal perlu
untuk melihat adanya infiltrasi tumor pada esophagus.
2. Ultrasound
Ultrasound diperlukan untuk tumor solid dan kistik. Cara ini aman dan tepat,
namun cara ini cenderung terdesak oleh adanya tehnik biopsy aspirasi yaitu
tehnik yang lebih sederhna dan murah.
3. Computerized Tomografi
CT-Scan dipergunakan untuk melihat prluasan tumor, namun tidak dapat
membedakan secara pasti antara tumor ganas atau jinak untuk kasus tumor
tiroid.
4. Scintisgrafi
Dengan menggunakan radio isotropic dapat dibedakan hot nodule dan cold
nodule. Daerah cold nodule dicurigai tumor ganas. Teknik ini dipergunakan
juga sebagai penuntun bagi biopsy aspirasi untuk memperoleh specimen yang
adekuat.
3. BIOPSI ASPIRASI
Pada dekade ini biopsy aspirasi jarum halus banyak dipergunakan sebagai prosedur
diagnostik pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid. Teknik dan
peralatan sangat sederhana , biaya murah dan akurasi diagnostiknya tinggi. Dengan
mempergunakan jarum tabung 10 ml, dan jarum no.22 23 serta alat pemegang,
sediaan aspirator tumor diambil untuk pemeriksaan sitologi. Berdasarkan arsitektur
sitologi dapat diidentifikasi karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma
anaplastik dan karsinoma meduler.
E. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN PERAWATAN KANKER TIROID:
1. Riwayat kesehatan klien dan keluarga. Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut
dan apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.
2. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti
1. Pola makan
2. Pola tidur (klien menghabiskan banyak waktu untuk tidur).
3. Pola aktivitas.
3. Tempat tinggal klien sekarang dan pada waktu balita
4. 4. Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh;
1. Sistem pulmonari
2. Sistem pencernaan
3. Sistem kardiovaskuler
4. Sistem muskuloskeletal
5. Sistem neurologik dan Emosi/psikologis
6. Sistem reproduksi
7. Metabolik
5. Pemeriksaan fisik mencakup
1. Penampilan secara umum; amati wajah klien terhadap adanya edema disekitar
leher, adanya nodule yang membesar disekitar leher
2. Perbesaran jantung, disritmia dan hipotensi, nadi turun, kelemahan fisik
3. Parastesia dan reflek tendon menurun
4. Suara parau dan kadang sampai tak dapat mengeluarkan suara
5. Bila nodule besar dapat menyebabkan sesak nafas
6. Pengkajian psikososial klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan
lingkungannya, mengurung diri/bahkan mania. Keluarga mengeluh klien sangat malas
beraktivitas, dan ingin tidur sepanjang hari. Kajilah bagaimana konsep diri klien
mencakup kelima komponen konsep diri
7. Pengkajian yang lain menyangkut terjadinya Hipotiroidime atau Hipertiroidisme
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN pada
KANKER TIROID
1. Nyeri
1. Dapat Dihubungkan dengan :
1. Adanya desakan / pembengkakan oleh nodule tumor
2. Kemungkinan dibuktikan dengan :
1. Adanya keluhan nyeri daerah leher, bisa menyebar ke daerah orbital.
2. Skala nyeri 0 10
3. Tampak menahan nyeri
4. Adanya nyeri telan dan kesulitan menelan
3. Hasil yang diharapkan :
1. Melaporkan nyeri hilang / berkurang
2. Skala nyeri 0-2
3. Tampak relax
4. Tak ada keluhan menelan
4. Intervensi Keperawatan :
1. Observasi adanya tanda-tanda nyeri baik verbal maupun nonverbal
2. Ajarkan dan anjurkan pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
3. Kolaborasi pemberian analgetik
2. Bersihan jalan nafas tak efektif
1. Dapat Dihubungkan dengan :
1. Obstruksi trachea akibat desakan massa tumor
2. Spasme Laringeal
3. Penumpukan sekret
2. Kemungkinan dibuktikan dengan :
1. Kesulitan bernafas
2. Kesulitan mengeluarkan secret
3. Mengeluh sesak nafas
5. 4. Respirasi diatas normal
3. Hasil yang diharapkan :
1. Tidak ada kesulitan pernafasan
2. Secret mudah keluar
3. Tidak mengeluh sesak nafas
4. Respirasi dalam batas normal (16-20)
4. Intervensi Keperawatan :
1. Pantau frekuensi pernafasan, kedalaman dan kerja pernafasan
2. Auskultasi suara nafas, catat adanya ronchi
3. Kaji adanya dyspneu, stridor dan cianosis
4. Perhatikan kualitas pernafasan
5. Latihan nafas dalam dan atau batuk efektif sesuai indikasi
6. Selidiki adanya penumpukan secret dan lakukan penghisapan dengan
hati-hati sesuai indikasi
7. Kolaborasi pemberian therapi Ogsigen bila perlu
3. Kerusakan Komunikasi Verbal
1. Dapat Dihubungkan dengan :
1. Cedera Pita suara
2. Kerusakan saraf laryngeal
3. Edema jaringan
2. Kemungkinan dibuktikan dengan :
1. Bicara parau / tidak dapat berbicara
2. Kerusakan artikulasi
3. Hasil yang diharapkan :
1. Mampu menciptakan metode komunikasi dimana kebutuhan dapat
dipahami
4. Intervensi Keperawatan :
1. Kaji fungsi bicara secara periodic
2. Pertahankan komunikasi sederhana
3. Memberikan metode komunikasi alternative yang sesuai
4. Antisipasi kebutuhan sebaik mungkin
Untuk Diagnosa yang lain seperti pada kasus Hipotiroidisme atau Hipertiroidisme
3. PENATALAKSANAAN MEDIS KANKER TIROID:
Penatalaksanaan medis dengan cara :
1. Therapi Radiasi (Chemotherapi)
2. Operasi: Pengangkatan Kelenjar tiroid baik sebagian (Tiroidectomi Partial), maupun
seluruhnya (Tiroidectomi Total)
Peran perawat adalah dalam penatalaksanaan Pre-Operatif, Intra Operatif dan Post Operasi
1. Penatalaksanaan Pre Operasi yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
1. Inform Concern (Surat persetujuan operasi) yang telah ditandatangani oleh
penderita atau penanggung jawab penderita
2. Keadaan umum meliputi semua system tubuh terutama system respiratori dan
cardiovasculer
3. Hasil pemeriksaan / data penunjang serta hasil biopsy jaringan jika ada
6. 4. Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan tentang
jalannya operasi oleh perawat dan support mental oleh rohaniawan
5. Konsul Anestesi untuk kesiapan pembiusan
6. Sampaikan hal-hal yang mungkin terjadi nanti setelah dilakukan tindakan
pembedahan terutama jika dilakukan tiroidectomi total berhubungan dengan
minum suplemen hormone tiroid seumur hidup.
2. Penatalaksanaan Intra Operasi
Peran perawat hanya membantu kelancaran jalannya operasi karena tanggung jawab
sepenuhnya dipegang oleh Dokter Operator dan Dokter Anesthesi.
3. Penatalaksanaan Post Operasi (di ruang sadar)
1. Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga tetap stabil
2. Observasi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi
3. Dekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah dijangkau apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
4. Sesegera mungkin beritahu penderita jika operasi telah selesai dilakukan
setelah penderita sadar dari pembiusan untuk lebih menenangkan penderita
5. Lakukan perawatan lanjutan setelah pasien pindah ke ruang perawatan umum
KESIMPULAN
Kanker tiroid merupakan salah satu gangguan endokrin. Gangguan ini lebih banyak terjadi
pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2:1 sampai 3:1. Insidensinya berkisar antara 5,4
30 %.
Berdasarkan usia, kanker tiroid jenis papiler biasanya terjadi pada pasien berusia kurang dari
40 tahun. Yang berperan dalam well differentiated carcinoma (papiler dan folikuler) adalah
radiasi dan goiter endemis , dan untuk jenis meduler adalah faktor genetik.
Kanker tiroid jenis meduler dapat diketahui dengan tes laboratorium, yaitu pemeriksaan
kalsitonin dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan karena pada
karsinoma tiroid dapat terjadi tirotoksitosis walaupun jarang.
Pemeriksaan X-Ray jaringan lunak di leher kadang-kadang diperlukan untuk melihat
obstruksi trakhea karena penekanan tumor dan melihat kalsifikasi pada massa tumor.
Ultrasonografi diperlukan untuk membedakan tumor solid dan kistik, dan cara ini aman serta
tepat.
CT-Scan dipergunakan untuk melihat perluasan tumor, namun tidak dapat membedakan
secara pasti antara tumor ganas dan jinak. Dengan menggunakan radioisotropik dapat
dibedakan hot nodule dan cold nodule.
Pada dekade terakhir ini biopsi aspirasi banyak dipergunakan sebagi prosedur diaknostik
pendahuluan dari berbagai tumor terutama pada tumor tiroid.
PENUTUP
Penderita kanker tiroid tidak mempunyai keluhan khusus terutama pada keadaan tumor
berdiferensia baik. Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap struma yang kemudian dalam
7. waktu singkat membesar, boleh dicurigai adanya malignasi. Pada kasus demikian, palpasi
tiroid merupakan hal yang penting untuk melihat adanya nodul kecil.
Asuhan yang baik dapat diberikan, dimulai dengan pengkajian fisik, menentukan diaknosa
yang cepat dan tepat. Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan dan intervensi yang
mestinya diberikan. Terakhir adalah mengevaluasi apakah kondisi klien baik dan apakah
tindakan telah berhasil.
DAFTAR PUSTAKA:
1. Doenges Marlyn E, Moorhouse Mary Frances, Geissler Alice C, 1999, "Pedoman
Asuhan Keperawatan", Edisi ke-3. Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
2. Long Barbara C, 1996, "Medical Bedah 2" Yayasan IAPK, Pajajaran, Bandung
3. Price Sylvia A, Wilson Lorraine M, 1995 "Patifosiologi", Edisi ke-4 Buku ke II, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.