Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan yang diberikan kepada keluarga "DW" yang memiliki bayi berumur 4 bulan. Keluarga tersebut kurang mengetahui tentang perawatan bayi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang data kesehatan keluarga dan bayi, diagnosa masalah, prioritas masalah kesehatan, serta rencana dan pelaksanaan asuhan kebidanan.
Ibu "S" melahirkan dengan SC pada hari ke-2 masa nifas. Ia mengeluh nyeri pada luka jahitan. Bidan melakukan observasi, memberi penjelasan tentang penyebab nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, dan memberi diet seimbang. Setelah 2x24 jam, nyeri ibu berkurang dan kondisinya membaik sehingga dipulangkan dengan anjuran istirahat yang cukup dan kontrol selanjutnya.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Persiapan persalinan melibatkan merencanakan tempat dan tenaga kesehatan untuk persalinan, transportasi darurat, dan pembuatan keputusan darurat. Persiapan lainnya termasuk menyiapkan barang untuk ibu dan bayi, pendonor darah, serta persiapan mental suami. Bidan juga perlu mempersiapkan rujukan darurat jika diperlukan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya gizi dan nutrisi bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan janin dan ibu. Nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil antara lain asam folat, protein, kalsium, vitamin A, zat besi, vitamin C, dan vitamin D karena memiliki peran penting dalam pertumbuhan janin. Makanan yang disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil adalah nasi, sayuran, buah-buahan, daging,
Dokumen tersebut berisi pengkajian kebidanan terhadap ibu nifas normal bernama Ny. S umur 27 tahun yang baru melahirkan 6 jam sebelumnya. Ibu dalam keadaan baik dan menyusui bayinya dengan baik. Ibu juga sudah dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi dan merawat bayi sendiri.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
油
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir di Indonesia seperti kepercayaan masyarakat, adat istiadat, dan mitos-mitos yang berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
油
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Dokumen tersebut membahas asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan sifilis. Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menyebabkan komplikasi pada ibu hamil dan janin seperti kematian janin, partus prematur, atau bayi lahir dengan sifilis kongenital. Prinsip penanganannya adalah diagnosis dini dan pengobatan ibu hamil dengan antibiotik seperti penisilin.
Aspek sosial budaya yang berkaitan dengan praktik perkawinan, kehamilan,persa...Aprillia Indah Fajarwati
油
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai aspek sosial budaya yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan bayi baru lahir di Indonesia seperti kepercayaan masyarakat, adat istiadat, dan mitos-mitos yang berdampak negatif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada akseptor kontrasepsi suntik tiga bulan. Kontrasepsi suntik tiga bulan efektif mencegah kehamilan dengan cara mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks, dan menghambat gamet. Kontrasepsi ini diberikan setiap tiga bulan dengan lokasi penyuntikan di bokong. Kontrasepsi ini memiliki keuntungan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
1. Ibu M berusia 21 tahun sedang hamil 20 minggu dan keadaannya baik. 2. Ibu menerima penjelasan tentang keadaannya saat ini, nutrisi yang dibutuhkan, dan tanda-tanda bahaya selama kehamilan. 3. Ibu akan melakukan kontrol berikutnya minggu depan.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
油
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Dokumen tersebut membahas asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan sifilis. Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat menyebabkan komplikasi pada ibu hamil dan janin seperti kematian janin, partus prematur, atau bayi lahir dengan sifilis kongenital. Prinsip penanganannya adalah diagnosis dini dan pengobatan ibu hamil dengan antibiotik seperti penisilin.
1. Dokumen ini berisi laporan pengkajian dan pembinaan kesehatan komunitas pada keluarga TN"R" yang tidak menggunakan alat kontrasepsi keluarga berencana.
2. Teridentifikasi beberapa masalah kesehatan keluarga yaitu ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi, keluarga tidak memiliki sarana lingkungan sehat, dan kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks.
3. Berdasarkan analisis, masalah prioritas
Laporan ini merangkum asuhan kesehatan keluarga Tn. A di Desa Kereng Bangkirai. Terdapat beberapa masalah kesehatan keluarga seperti ibu hamil dengan risiko tinggi dan asma, kurangnya pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat, serta penyakit asma pada keluarga. Dilakukan berbagai intervensi seperti asuhan kebidanan pada ibu hamil, penyuluhan tentang kehamilan, PHBS, dan peny
1. Dokumen ini berisi laporan kunjungan kebidanan rutin ke rumah keluarga Tn. S yang sedang hamil. Pada kunjungan tersebut dilakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan penyuluhan kesehatan ibu hamil dan keluarga.
2. Ibu hamil bernama Ny. M sedang hamil 35 minggu dan secara umum dalam kondisi sehat meski mengeluh kurang nafsu makan.
3. Keluarga Tn. S memiliki pola hidup
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan keluarga, meliputi pengertian, tujuan, prinsip, sasaran, tahap pengkajian, diagnosa, dan faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakmampuan keluarga dalam menangani masalah kesehatan."
Ibu hamil usia 32-34 minggu mengeluh sering terjaga di malam hari karena sering buang air kecil dan khawatir dengan keadaan bayinya. Perawat merencanakan tindakan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kenyamanan ibu melalui komunikasi, edukasi, dan dukungan keluarga.
Keluarga TN. H tinggal di Desa Napalakura. Mereka kurang mengetahui tentang HIV/AIDS dan kesehatan lingkungan. Rumah mereka tidak memiliki saluran pembuangan limbah dan sampah dibuang sembarang. Prioritas masalahnya adalah kesling dan kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS. Tujuan asuhan adalah meningkatkan status kesehatan keluarga.
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya tuntutan akan sumber daya manusia yang berkualitas demi
terciptanya pembangunan suatu negara, maka diperlukan upaya yang maksimal dari
berbagai bidang termasuk bidang kesehatan dalam upaya pemenuhan tuntutan
tersebut. Dengan berlandaskan pada kompetensi inti bidan yang ke-8 yaitu bidan
memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehensif pada keluarga, kelompok dan
masyarakat, dirasakan sangat penting adanya pengaplikasian mengenai teori konsep
kebidanan komunitas pada masyarakat di lapangan. Hal ini akan mulai diterapkan dari
unit terkecil yang ada dalam suatu masyarakat yaitu keluarga yang nantinya akan
diharapkan mampu menjangkau keseluruhan masyarakat. Karena keadaan suatu
keluarga dan lingkungan sekitarnya akan berpengaruh dan memberikan kontribusi
pada kelangsungan kualitas kesehatan suatu negara yang akan berdampak pada
pembangunan nasional.
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Sasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada didalam
keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang
memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, sosial
budaya dan lingkungan sekitarnya. Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan
komunitas adalah bidan, pelayanan kebidanan, lingkungan, pengetahuan serta
teknologi.
Dengan demikian, melalui praktik kerja lapangan mata kuliah Praktik
Kebidanan II yaitu Kebidanan Komunitas, mahasiswa berusaha untuk lebih
memahami masalah-masalah kesehatan yang ada di dalam suatu keluarga sehingga
dapat memberikan asuhan yang komprehensif melalui proses pemecahan masalah
sesuai dengan penerapan konsep manajemen kebidanan.
2. 2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan pada keluarga DW dengan pengetahuan
keluarga yang kurang mengenai perawatan pada bayi ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan pada keluarga DW dengan pengetahuan
keluarga yang kurang mengenai perawatan pada bayi
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memahami tentang pengumpulan data dan interpretasi data untuk
asuhan kebidanan di tingkat keluarga.
b. Dapat memahami tentang perumusan diagnosa atau masalah kebidanan di
tingkat keluarga serta prioritas masalah kesehatan
c. Dapat memahami tentang perencanaan asuhan kebidanan di tingkat keluarga
d. Dapat memahami tentang pelaksanaan dan evaluasi asuhan kebidanan di
tingkat keluarga
D. Metode
Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode yaitu :
1. Masukan Pembimbing
Penyelesaian laporan ini juga dilakukan dengan menerima masukan dari dosen
pembimbing.
E. Sistematika
Sistematika dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Metode
E. Sistematika
3. 3
BAB II TINJAUAN KASUS
A. Data Kesehatan Keluarga
B. Data Kemampuan Keluarga di Bidang Kesehatan
C. Diagnosa/Masalah Kebidanan Pada Keluarga
1. Diagnosa Kebidanan
2. Masalah Kebidanan
3. Masalah Asuhan
D. Prioritas Masalah Kesehatan
E. Rencana Asuhan
F. Pelaksanaan
G. Evaluasi
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
4. 4
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA DW DENGAN BAYI UMUR 4
BULAN DENGAN PENGETAHUAN KELUARGA YANG KURANG MENGENAI
PERAWATAN PADA BAYI
A. Data Kesehatan Keluarga
1. Data Subjektif (tanggal 3 Januari 2014 pukul 17.00 WITA)
a. Identitas KK
Nama KK : DW
Umur : 65 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pensiunan
Penghasilan : Rp 賊 3.000.000,00
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Alamat : Jl.Ratna IX No.3, Br.Tri Wangsa Desa Tegal Tugu
Nomor Telepon : (0361) 947456
b. Susunan Anggota Keluarga
No Nama anggota
keluarga
Hub.
Dengan
KK
Jenis
kelamin
Umur Pendidikan
terakhir
Pekerja
an
Keadaan
sekarang
Ket.
L P
1 DP istri 60 th PGAH Pensiun
an
Sehat -
2 DS anak 36 th S1 Peg.Ko
perasi
Sehat -
3 DY menantu 36 D III Pemand
u
wisata
Sehat -
4 DT cucu 4 bulan - - Sehat Bayi
5. 5
c. Bio-Psiko-Sosial-Spiritual Keluarga
1) Biologi
a) Kebersihan Perorangan
(1) KK
Mandi 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
menggosok gigi 2 kali sehari dan biasa menggosok gigi saat mandi dan
sebelum tidur, menggunakan alas kaki di luar rumah serta rutin
memotong kuku.
(2) Ibu
Mandi 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
menggosok gigi 2 kali sehari dan biasa menggosok gigi saat mandi dan
sebelum tidur, menggunakan alas kaki di luar rumah serta rutin
memotong kuku.
(3) Anak
Mandi 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
menggosok gigi 2 kali sehari dan biasa menggosok gigi saat mandi dan
sebelum tidur, menggunakan alas kaki di luar rumah serta rutin
memotong kuku.
(4) Menantu
Mandi 2 kali sehari, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
menggosok gigi 2 kali sehari dan biasa menggosok gigi saat mandi dan
sebelum tidur, menggunakan alas kaki di luar rumah serta rutin
memotong kuku.
(5) Cucu pertama
Mandi 2 kali sehari, alat kelamin dibersihkan setelah BAB dan BAK.
Kuku dipotong secara rutin tiap minggu.
b) Penyakit yang sering diderita dan penyakit keturunan
(1) KK
Penyakit yang sering diderita adalah batuk, pilek dan demam. Tidak
ada riwayat penyakit yang dimiliki oleh keluarga suami.
(2) Istri
6. 6
Penyakit yang sering diderita adalah batuk, pilek, maag dan demam.
Tidak ada riwayat penyakit yang dimiliki oleh keluarga istri.
(3) Anak
Penyakit yang sering diderita adalah batuk dan pilek. Tidak ada riwayat
penyakit yang dimiliki.
(4) Menantu
Penyakit yang sering diderita adalah batuk dan pilek. Tidak ada
riwayat penyakit yang dimiliki
(5) Cucu
Penyakit yang pernah diderita yaitu diare sebanyak dua kali, akan
tetapi diare ini tidak sampai menyebabkan anak dirawat di rumah sakit.
c) Pola Makan
(1) KK
Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu : nasi, tahu, tempe, sayur dan
buah-buahan, jarang makan daging dan ikan. Minum air putih 賊 8
gelas per hari.
(2) Istri
Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu : nasi, tahu, tempe, sayur dan
buah-buahan, jarang makan daging dan ikan. Minum air putih 賊 8
gelas per hari.
(3) Anak
Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu : nasi, tahu, tempe, sayur dan
buah-buahan, jarang makan daging dan ikan. Minum air putih 賊 8
gelas per hari.
(4) Menantu
Makan 3 kali sehari, porsi sedang, menu : nasi, tahu, tempe, sayur dan
buah-buahan, jarang makan daging dan ikan. Minum air putih 賊 8
gelas per hari.
(5) Cucu
Minum ASI dan kadang-kadang diberikan air tajin apabila ibu tidak di
rumah.
d) Pola Istirahat
(1) KK
7. 7
Tidur siang 賊 1-2 jam, tidur malam mulai pukul 22.00 05.30 WITA.
Tidak mengalami gangguan tidur.
(2) Istri
Tidur siang 賊 1-2 jam, tidur malam mulai pukul 21.00 05.00 WITA.
Tidak mengalami gangguan tidur.
(3) Anak
Jarang tidur siang, tidur malam mulai pukul 22.00 05.00 WITA. Tidak
mengalami gangguan tidur.
(4) Menantu
Jarang tidur siang, tidur malam mulai pukul 23.00 06.00 WITA. Tidak
mengalami gangguan tidur.
(5) Cucu
Tidur siang 賊 2 jam, tidur malam pukul 19.00 05.00 WITA. Biasanya
anak terbangun di malam hari untuk menyusu.
e) Bernafas
(1) KK
Tidak memiliki kesulitan dalam bernafas
(2) Istri
Tidak memiliki kesulitan dalam bernafas
(3) Anak
Tidak memiliki kesulitan dalam bernafas
(4) Menantu
Tidak memiliki kesulitan dalam bernafas
(5) Cucu
Tidak memiliki kesulitan dalam bernafas
f) Aktivitas
(1) KK
Kepala keluarga adalah seorang pensiunan. Sehari-hari biasanya
mengasuh cucunya di rumah, menemani cucunya bermain, dan
membersihkan rumah.
(2) Istri
Sehari-hari ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci,
memasak serta mengasuh cucunya. Ibu jarang bepergian ke luar rumah.
(3) Anak
8. 8
Anak bekerja sebagai pegawai koperasi, berangkat bekerja pukul 08.00
WITA dan kembali ke rumah pukul 15.00 WITA
(4) Menantu
Menantu bekerja sebagai pemandu wisata, berangkat bekerja pukul
09.00 WITA dan kembali ke rumah pukul 21.00 WITA.
(5) Cucu
Cucu masih berumur 4 bulan , aktivitasnya tidur, bermain ditemani oleh
kakek dan neneknya ketika ayah dan ibunya bekerja. Apabila ayah dan
ibunya tidak bekerja maka ditemani oleh ayah dan ibunya.
2) Psikologis
a) KK
Suami menyayangi istri dan seluruh anggota keluarganya.Keadaan emosi
suami stabil
b) Istri
Ibu menyayangi suami dan seluruh anggota keluarganya. Keadaan emosi ibu
stabil
c) Anak
Anak menyayangi kedua orang tuanya serta suami dan anaknya. Keadaan
emosi anak stabil
d) Menantu
Menantu menyayangi kedua mertuanya serta istri dan anaknya. Keadaan
emosi stabil.
e) Cucu terlihat tenang bersama ibu, ayah, serta kakek dan neneknya.
3) Sosial
a) KK
Hubungan dengan anggota keluarga lainnya baik, hubungan dengan tetangga
dan lingkungan sosial baik. Suami melalui pertimbangan istri serta anak dan
menantunya adalah pengambil keputusan dalam keluarga. Suami dan ibu
telah menikah selama 賊 40 tahun.
b) Istri
Hubungan istri dengan anggota keluarga lainnya baik, hubungan dengan
tetangga dan lingkungan sosial baik. Istri meminta persetujuan suami serta
anak dan menantunya sebelum mengambil keputusan.
c) Anak
9. 9
Hubungan anak dengan anggota keluarga lainnya baik, hubungan dengan
tetangga dan lingkungan sosial baik. Anak meminta persetujuan suami serta
ayah dan ibunya sebelum mengambil keputusan.
d) Menantu
Hubungan menantu dengan anggota keluarga lainnya baik, hubungan
dengan tetangga dan lingkungan sosial baik. Menantu meminta persetujuan
istri serta kedua mertuanya sebelum mengambil keputusan.
4) Spiritual
a) KK
Suami melakukan persembahyangan sehari-hari dan ke pura pada hari besar
keagamaan.
b) Istri
Istri melakukan persembahyangan sehari-hari dan ke pura pada hari besar
keagamaan.
c) Anak
Anak melakukan persembahyangan sehari-hari dan ke pura pada hari besar
keagamaan.
d) Menantu
Menantu melakukan persembahyangan sehari-hari dan ke pura pada hari
besar keagamaan.
d. Data Bayi
1) Riwayat Bayi Dalam Kandungan
Selama hamil ibu memeriksakan kehamilan di dokter spesialis kandungan,
sudah mendapatkan imunisasi TT, selama hamil ibu mengkonsumsi obat-obatan
seperti SF, vitamin C dan vitamin B complex. Ibu selalu rutin mengkonsumsi
obat-obatan yang diberikan dokter selama hamil, ibu tidak pernah mengalami
tanda-tanda bahaya selama hamil dan tidak mempunyai perilaku atau kebiasaan
yang membahayakan kesejahteraan janin.
2) Riwayat persalinan
Ibu melahirkan secara SC di RS pada tanggal 18 Agustus 2013 pukul 09.28
WITA, dengan berat lahir 3250 gram dan panjang 52 cm, tidak ada komplikasi
selama persalinan.
3) Riwayat Postnatal
10. 10
Bayi mendapatkan ASI setelah ibu dipindahkan ke ruangan, ibu dan bayi rawat
gabung. Bayi tidak mengalami infeksi tali pusat, hipotermi maupun ikterus.
4) Riwayat Bayi
Bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif karena kadang-kadang bayi diberi air
tajin ( air titisan ) akan tetapi setiap 3 jam ibu bayi akan pulang dari tempat
kerja untuk menyusui anaknya. Bayi tidak pernah sakit sampai harus dirawat di
rumah sakit. Bayi tidak pernah menderita batuk, pilek, demam dan lain
sebagainya.
5) Riwayat Imunisasi
Bayi sudah mendapatkan imunisasi BCG, Hepatitis B, DPT-Hib II, dan polio
6) Riwayat Tumbuh Kembang
Bayi bisa tengkurap dan menegakkan kepalanya pada umur 3 bulan
7) Eliminasi
a) BAB : 1 kali sehari, konsistensi lembek, warna kuning, tidak ada keluhan
b) BAK : 5-6 kali sehari, tidak ada keluhan dan warnanya jernih kekuningan
8) Pengetahuan Orang Tua
a) Orang tua sudah mengetahui tanda anak sakit seperti rewel, demam, serta
tidak mau menyusu
b) Orang tua sudah mengetahui cara mengasuh anak
c) Orang tua belum mengetahui pentingnya ASI eksklusif
d) Orang tua sudah mengetahui tumbuh kembang dan stimulasi perkembangan
sesuai dengan umur anak
e) Orang tua sudah mengetahui manfaat timbang berat badan anak secara rutin
e. Data Kesehatan Lingkungan Keluarga
Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS di Rumah Tangga
a) Kondisi rumah bersih , keluarga
tinggal di rumah dengan luas 700 m2
terdiri dari 3 kamar tidur, 1 balai bali,
1 dapur dan 1 kamar mandi.
b) Ventilasi cukup baik, telah dibuka
dan dimanfaatkan dengan baik .
Setiap ruangan memiliki ventilasi
tersendiri
c) Pencahayaan rumah, dapur dan kamar
mandi sudah baik.
a) Keluarga menggunakan air Aqua
untuk minum
b) Anggota keluarga sudah mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun
c) Anggota keluarga sudah membuang
sampah pada tempat sampah dan
sampah dikumpulkan kemudian di
buang ke TPS.
d) Seluruh anggota keluarga tampak
menjaga lingkungan agar selalu
11. 11
d) Saluran buang limbah untuk kamar
mandi /WC sudah memiliki saluran
pembuangna tersendiri yaitu lubang
di bawah tanah sedangkan limbah
dapur dialirkan ke saluran
pembuangan di belakang rumah.
e) Sumber air yang digunakan oleh
semua anggota keluarga untuk MCK
adalah air PDAM. Air yang
digunakan oleh keluarga untuk
minum sudah direbus.
f) Keluarga memiliki jamban yang
digunakan oleh seluruh anggota
keluarga dan dibersihkan secara
teratur 賊 1 kali dalam seminggu dan
sudah terdapat ventilasi dan
pencahayaan yang baik.
g) Keluarga memiliki tempat sampah di
masing-masing kamar dan terdapat
tempat sampah di setiap balai . Serta
keluarga sudah membuang sampah
pada tempatnya.
bersih.
e) Seluruh anggota keluarga
mengkonsumsi lauk pauk setiap hari
f) Keluarga memiliki jamban yan sehat
dan seluruh anggota keluarga telah
menggunakannya.
g) Pemberantasan jentik nyamuk di
rumah dilakukan 1 minggu sekali
h) Seluruh anggota keluarga selalu
mengkonsumsi sayur dan buah.
i) Seluruh anggota keluarga melakukan
aktivitas fisik setiap hari
j) Tidak ada anggota keluarga yang
merokok.
2. Data Objektif (3 Januari 2014 pukul 17.10 WITA)
a. Pemeriksaan Umum Keluarga
Yang
diperiksa
KK Istri Anak Menantu Cucu
KU Baik Baik Baik Baik Baik
Kesadaran CM CM CM CM CM
TD 120/80
mmHg
110/80
mmHg
110/70
mmHg
120/70
mmHg
-
Nadi 78 x/menit 76 x/menit 80 x/menit 80 x/menit
HR - - - - 132 x/menit
Respirasi 18 x/menit 19 x/menit 20 x/menit 19 x/menit 40 x/menit
Suhu 360
C 36,20
C 36,80
C 36,50
C 36,70
C
BB 68 kg 60 kg 58 kg 70 kg 7,2 kg
TB 173 cm 160 cm 155 cm 175 cm -
12. 12
b. Pemeriksaan Khusus Bayi
a. Kepala : bentuk normal, ubun-ubun datar, sutura terpisah
b. Wajah : simetris, tidak pucat dan tidak oedema
c. Mata : simetris, tidak ada pengeluaran, konjungtiva merah muda, sklera
putih, dan tidak ada kelainan pada mata.
d. Hidung : tidak ada pengeluaran, tidak ada pernafasan cuping hidung, dan tidak
ada kelainan pada hidung
e. Mulut : bibir, lidah, gusi dalam keadaan normal
f. Telinga : simetris dan tidak ada pengeluaran
g. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, dan tidak ada bendungan vena jugularis
h. Dada : simetris, tidak ada retraksi otot dada, tidak ada pembengkakan dan
tidak ada kelainan.
i. Abdomen : tidak ada distensi, tidak ada bising usus dan tidak ada kelainan
j. Punggung : bentuk punggung normal
Deteksi Perkembangan dengan KPSP
a. Bayi bisa tengkurap pada umur 3 bulan
b. Bayi bisa mengangkat kepala tegak saat tengkurap pada umur 3 bulan
B. Data Kemampuan Keluarga di Bidang Kesehatan
1. Ibu bayi sudah mengetahui pentingnya KMS bagi bayinya
2. Keluarga sudah dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi suatu
masalah kesehatan yang ditandai dengan keluarga segera memeriksakan diri
ke dokter apabila ada anggota keluarga yang sakit.
3. Ibu bayi sudah mampu memberikan perawatan kepada anggota keluarga
dimana ibu sudah mampu memberikan pertolongan pertama bila bayinya diare
yaitu dengan memberikan oralit. Namun pengasuh bayi (kakek dan nenek )
belum mampu melaksanakan perawatan yang sesuai anjuran untuk bayi
4. Keluarga sudah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada seperti
posyandu yang dimanfaatkan untuk menimbang bayinya
13. 13
C. Diagnosa/Masalah Kebidanan pada Keluarga
1. Diagnosa Kebidanan
Keluarga DW dengan bayi umur 4 bulan dengan pengetahuan keluarga yang
kurang mengenai perawatan pada bayi.
2. Masalah Kesehatan
Dari hasil pengkajian data didapatkan masalah kesehatan dari keluarga DW
yaitu :
a. Bayi dengan pengasuh yang kurang mampu untuk memberikan perawatan
pada bayi.
Data penunjang
Subjektif : Pengasuh ( kakek dan nenek ) memberikan air tajin ( air
titisan ) saat anak ditinggal bekerja oleh ibunya.
Objektif : -
3. Masalah Asuhan Kebidanan dalam Keluarga
Dari hasil pengkajian keluarga DW didapatkan beberapa masalah berkaitan
dengan tugas keluarga dalam bidang kesehatan antara lain :
a. Pengetahuan keluarga yang kurang mengenai perawatan pada bayi
Data penunjang : Bayi diberi air tajin (air titisan) saat ibu bayi bekerja.
D. Prioritas Masalah Kesehatan
Dari kesehatan masalah keluarga DW dapat dibuat prioritas masalah sebagai
berikut :
a. Prioritas I : Pengasuh bayi (kakek dan nenek )memberikan air tajin (air
titisan ) pada bayi
Pembenaran : Sebagai pengasuh (kakek dan nenek ) seharusnya tidak
memberikan air tajin (air titisan) pada bayi karena ini tidak
mendukung ASI eksklusif.
E. Rencana Asuhan
Rencana asuhan kebidanan pada keluarga DW disusun berdasarkan penentuan
masalah yang jelas dan didasarkan pada analisis yang menyeluruh tentang situasi
keluarga serta berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat
memecahkan/meringankan masalah yang dihadapi keluarga.
14. 14
No Masalah Kebidanan Tujuan Tindakan Kebidanan
1 Pengetahuan kelurga
yang kurang mengenai
perawatan pada bayi
Data penunjang:
Pengasuh bayi (kakek
dan nenek)
memberikan air tajin
(air titisan) pada bayi
a.Jangka Pendek
1) Pengasuh bayi
(kakek dan nenek)
tidak lagi
memberikan air
tajin ( air titisan )
pada bayi
b.Jangka Panjang
1) Ibu dan pengasuh
bayi (kakek dan
nenek ) mau
mendukung
pemberian ASI
eksklusif untuk
bayi.
1)Memberikan KIE
tentang pengertian
ASI eksklusif
2) Memberikan KIE
tentang manfaat ASI
eksklusif
3) Memberikan KIE
cara memerah ASI
F. Pelaksanaan
No Hari/Tanggal/Jam Pelaksanaan Evaluasi Sasaran
1 Jumat/3 Januari
2013/ 17.30
WITA
1)Memberikan
KIE pada ibu dan
keluarga tentang
pengertian ASI
eksklusif
2) Memberikan
KIE pada ibu dan
keluarga tentang
manfaat ASI
eksklusif
3) Memberikan
KIE pada ibu
tentang cara
memerah dan
1) Ibu dan keluarga
mengerti dan dapat
mengulang kembali
pengertian dan
manfaat ASI
eksklusif
2) Ibu mampu
mengulang kembali
cara memerah dan
menyimpan ASI
Ibu dan
keluarga
bayi
15. 15
menyimpan ASI
G.Evaluasi Asuhan Kebidanan pada Keluarga DW
No Hari/Tanggal/Jam Hasil Evaluasi
1. Sabtu, 4 Januari 2014
pukul 16.30 17. 00
WITA.
1. Setelah diberikan KIE pengertian dan manfaat
ASI eksklusif, pengasuh bayi (kakek dan nenek)
tidak lagi memberikan air tajin (air titisan)
untuk bayi.
2.Setelah diberikan KIE cara memerah dan
menyimpan ASI, ibu bayi memerah ASI nya
sebelum berangkat bekerja.
16. 16
DENAH TEMPAT TINGGAL KELUARGA
U
Keterangan :
1. Tempat tidur kepala keluarga
2. Tempat tidur anak dan menantu
3. Bale dangin
4. Dapur
5. Kamar mandi
6. Merajan
1
6
32
4 5
17. 17
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Setelah dilakukannya proses pembelajaran langsung di lapangan, mahasiswa akhirnya
mampu menyelesaikan penulisan laporan ini. Berdasarkan hal tersebut, maka mahasiswa
sudah mampu dalam memahami dan mengaplikasikan manajemen kebidanan yang
dilaksanakan di tingkat keluarga. Mahasiswa juga dapat membantu masyarakat dalam
mencari pemecahan masalah masalah kesehatan yang ada di dalam keluarga tersebut.
B.Saran
Mengacu pada proses yang telah dilakukan di lapangan,maka melalui kesempatann ini
masahisiswa memiliki saran-saran di antaranya :
1. Kepada masyarakat diharapkaan lebih mampu secara dini mengenali masalah-masalah
kesehatan yang terjadi baik pada diri sendiri ataupun keluarga agar bila terjadi
penyimpangan dapat dengan segera diatasi.
2. Kepada mahasiswa diharapkan terus meningkatkan pengetahuan di bidang teori dan
praktik sehingga mampu memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan sasaran ,
lebih banyak memiliki inisiatif untuk mempelajari praktik yang belum pernah
didapatkan sebelumnya serta mampu membandingkan pengalaman yang didapatkan
di lapangan dengan teori yang ada.