Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan penyusunan bahan ajar, serta beberapa jenis bahan ajar seperti LKS, modul, dan perbedaan antara bahan ajar dengan buku teks.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan ajar sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran yang merepresentasikan penjelasan guru di depan kelas. Bahan ajar berfungsi untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar serta melayani peserta didik secara individual. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip penyusunan bahan ajar, langkah-langkah memilih bahan ajar, menentukan cakupan dan urut
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bahan ajar dan bentuk-bentuknya. Bahan ajar didefinisikan sebagai seperangkat materi pelajaran yang disusun secara sistematis untuk membantu proses pembelajaran. Ada beberapa bentuk bahan ajar seperti cetak (buku, modul, lembar kerja), audio visual (film, VCD), audio (rekaman suara), dan interaktif (multimedia, internet). Dokumen ini juga menjelaskan proses penyusunan bahan a
Proposal tesis PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATERI TEMATIK INTEGRATIFCandra Sihotang
Ìý
Proposal ini mengusulkan pengembangan buku ajar tematik integratif untuk membelajarkan materi tema "Sehat itu Penting" di kelas V MIN Subulussalam. Buku ajar ini akan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini akan melakukan uji coba produk dan uji efektivitas buku ajar yang dikembangkan dengan membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan buku a
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai aspek bahan ajar, termasuk definisi, fungsi, jenis, kelebihan dan kekurangan bahan ajar cetak, noncetak, dan display. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa bahan ajar adalah sarana pembelajaran yang membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan materi ajar kebahasaan khususnya dalam pembelajaran menulis. Ia menjelaskan definisi materi ajar, tata bahasa pendidikan, dan memberikan contoh pengembangan materi ajar tentang penggunaan ejaan dan tanda baca dalam menulis. Contoh tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggrisAbdul Jamil
Ìý
BAB II membahas tentang pembelajaran kompetensi berbasis kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembelajaran saintifik mendorong siswa untuk mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan."
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiAbdul Jamil
Ìý
Naskah ini membahas pembelajaran berbasis kompetensi sesuai Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Pembelajaran kompetensi mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Pendekatan saintifik mendorong siswa untuk mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Penilaian autentik menilai proses dan hasil belajar secara komprehensif.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti sebagai teknologi, sistem, disiplin, sains, dan proses. Selain itu juga membahas mengenai pengembangan silabus, persiapan mengajar, pengelolaan pembelajaran, sistem penilaian, dan tindak lanjut evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencakup pengertian bahan ajar, jenis-jenis bahan ajar seperti lembar kerja siswa dan modul, serta unsur-unsur yang harus ada dalam penyusunan bahan ajar dan modul seperti tujuan, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar dengan menggunakan multimedia interaktifFKIP UHO
Ìý
Makalah ini membahas pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif untuk mempermudah pemahaman konsep-konsep IPA fisika. Bahan ajar merupakan alat untuk menyampaikan materi pelajaran secara sistematis dan menampilkan kompetensi siswa secara utuh. Pengembangan bahan ajar multimedia diharapkan dapat memvisualisasikan materi yang rumit dan meningkatkan kemampuan mengajar.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran, baik bahan tertulis maupun tidak tertulis. Guru perlu mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan karakteristik siswa untuk memudahkan pembelajaran dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Bahan ajar dapat berupa modul, buku, video, atau bahan interaktif yang dirancang untuk memfasilitasi pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bahan ajar dan bentuk-bentuknya. Bahan ajar didefinisikan sebagai seperangkat materi pelajaran yang disusun secara sistematis untuk membantu proses pembelajaran. Ada beberapa bentuk bahan ajar seperti cetak (buku, modul, lembar kerja), audio visual (film, VCD), audio (rekaman suara), dan interaktif (multimedia, internet). Dokumen ini juga menjelaskan proses penyusunan bahan a
Proposal tesis PENGEMBANGAN BUKU AJAR MATERI TEMATIK INTEGRATIFCandra Sihotang
Ìý
Proposal ini mengusulkan pengembangan buku ajar tematik integratif untuk membelajarkan materi tema "Sehat itu Penting" di kelas V MIN Subulussalam. Buku ajar ini akan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini akan melakukan uji coba produk dan uji efektivitas buku ajar yang dikembangkan dengan membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan buku a
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai aspek bahan ajar, termasuk definisi, fungsi, jenis, kelebihan dan kekurangan bahan ajar cetak, noncetak, dan display. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa bahan ajar adalah sarana pembelajaran yang membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran secara sistematis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan materi ajar kebahasaan khususnya dalam pembelajaran menulis. Ia menjelaskan definisi materi ajar, tata bahasa pendidikan, dan memberikan contoh pengembangan materi ajar tentang penggunaan ejaan dan tanda baca dalam menulis. Contoh tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa sesuai kaidah bahasa Indonesia.
Model Pembelajaran Saintifik Mapel bhs-inggrisAbdul Jamil
Ìý
BAB II membahas tentang pembelajaran kompetensi berbasis kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pembelajaran saintifik mendorong siswa untuk mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan."
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiAbdul Jamil
Ìý
Naskah ini membahas pembelajaran berbasis kompetensi sesuai Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentik. Pembelajaran kompetensi mencakup pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Pendekatan saintifik mendorong siswa untuk mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Penilaian autentik menilai proses dan hasil belajar secara komprehensif.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti sebagai teknologi, sistem, disiplin, sains, dan proses. Selain itu juga membahas mengenai pengembangan silabus, persiapan mengajar, pengelolaan pembelajaran, sistem penilaian, dan tindak lanjut evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang mencakup pengertian bahan ajar, jenis-jenis bahan ajar seperti lembar kerja siswa dan modul, serta unsur-unsur yang harus ada dalam penyusunan bahan ajar dan modul seperti tujuan, kompetensi dasar, indikator, dan materi pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar dengan menggunakan multimedia interaktifFKIP UHO
Ìý
Makalah ini membahas pengembangan bahan ajar berbasis multimedia interaktif untuk mempermudah pemahaman konsep-konsep IPA fisika. Bahan ajar merupakan alat untuk menyampaikan materi pelajaran secara sistematis dan menampilkan kompetensi siswa secara utuh. Pengembangan bahan ajar multimedia diharapkan dapat memvisualisasikan materi yang rumit dan meningkatkan kemampuan mengajar.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan guru untuk membantu proses pembelajaran, baik bahan tertulis maupun tidak tertulis. Guru perlu mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum dan karakteristik siswa untuk memudahkan pembelajaran dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Bahan ajar dapat berupa modul, buku, video, atau bahan interaktif yang dirancang untuk memfasilitasi pembelaj
Dokumen tersebut membahas tentang media pembelajaran, yang didefinisikan sebagai alat bantu proses belajar mengajar untuk merangsang pikiran siswa. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis media pembelajaran seperti visual, audio, dan projected media serta tujuan dan manfaatnya dalam membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik minat siswa. Dokumen ini juga membahas tahapan perencanaan dan pengg
Bab 2 membahas tentang membuat presentasi di PowerPoint, termasuk cara membuat dokumen baru, memilih layout slide, menambahkan teks, gambar, dan format teks. Bab 3 membahas tentang menambahkan tabel, grafik, dan diagram ke dalam presentasi PowerPoint.
Ada beberapa cara untuk menyisipkan suara pada slide PowerPoint, yaitu dengan mengimpor file suara dari folder yang sama dengan slide, memilih clip suara dari Clip Art task pane, atau memutar lagu dari CD. Suara dapat diputar secara otomatis ketika slide ditampilkan atau ketika mengklik ikon suara. Ikon suara akan muncul di slide untuk memutar atau menghentikan suara.
Dokumen tersebut memberikan rekomendasi tentang cara membuat slide presentasi yang baik dan menarik dengan beberapa contoh slide. Rekomendasinya meliputi penggunaan gambar dan teks yang mudah dipahami, pertanyaan ringkas, penyajian data secara ringkas, dan penggunaan kutipan tokoh untuk membuka atau menutup presentasi.
Dokumen tersebut merupakan bahan ajar yang dikembangkan oleh kelompok mahasiswa Program Studi Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan tahun 2019. Bahan ajar tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, jenis, analisis kebutuhan, dan prosedur pengembangan bahan ajar.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan bahan ajar. Secara garis besar dibahas mengenai pentingnya pengembangan bahan ajar yang sistematis untuk memfasilitasi proses belajar siswa di era digital. Dibahas pula jenis-jenis bahan ajar yang dapat dikembangkan seperti modul, handout, dan lembar kerja siswa baik yang tercetak maupun non-tercetak beserta karakteristik dan aspek pengembangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pusat sumber belajar, yang didefinisikan sebagai tempat pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan berbagai sumber belajar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pusat sumber belajar bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran melalui pengembangan sistem instruksional, pelayanan informasi dan media, serta produksi bahan ajar. Fungsinya mencakup pengembangan kurikulum, pel
Bahan ajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran yang berisi informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan atau evaluasi pembelajaran. Bahan ajar harus dipilih berdasarkan kriteria seperti tujuan instruksional, relevansi dengan siswa, dan sistematis agar proses pembelajaran berjalan efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan bahan ajar, meliputi pengertian bahan ajar, tujuan dan manfaat pengembangan bahan ajar, prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar, struktur bahan ajar, analisis kebutuhan bahan ajar, pemilihan sumber belajar, prosedur pengembangan bahan ajar, dan tips untuk guru dalam mengembangkan bahan ajar.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber belajar sebagai komponen penting dalam pembelajaran. Sumber belajar terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi proses pembelajaran siswa. Pemilihan sumber belajar yang tepat perlu mempertimbangkan aspek ekonomis, praktis, mudah didapatkan, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
1. Pengantar
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya saat ini telah semakin tidak terkendali,
karena sudah mengalami h per detik artinya bahwa setiap detik perjalanan waktu maka
bermunculanlah berbagai ilmu yang tidak lagi dapat dihitung dengan jari. Perkembangan tersebut
menyebabkan dunia perpustakaan dan kepustakawanan menjadi bagian yang penting karena
sebagai salah satu lembaga penyedia. Sebagai the preservation of knowledge maka perpustakaan
dituntut untuk lebih mengembangkan dirinya sebagai lembaga yang tetap solid di bidangnya.
Perpustakaan akan mengalami perkembangan apabila pengelolanya juga mengalami
perkembangan yang ditandai dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengelola
perpustakaan serta mendesiminasikan atau menyebarluaskannya. Di sah-kannya UU RI no 43
tahun 2007 tentang Perpustakaan serta SNI (standar Nasional Indonesia) berbagai jenis
perpustakaan menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pengelola perpustakaan.
Peraturan dari mendiknas yang memberikan kesempatan kepada pendidik (guru) untuk menjadi
pengelola perpustakaan dengan penghargaan menambah nilai dalam sertifikasi guru juga menjadi
pemicu berbondong-bondongnya guru untuk memperdalam mengelola perpustakaan. Sehingga
berbagai pendidikan formal dan non formal telah menarik perhatian berbagai pihak untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan. Termasuk boomingnya Program Diploma 2 Ilmu
Perpustakaan Universitas terbuka pada lima tahun terakhir.
Itulah sebabnya maka pengelola perpustakaan memiliki kesempatan untuk menjadi tutor,
pengajar, pendidik dalam bidang perpustakaan dan kepustakawanan. Kesempatan baik ini perlu
disikapi dengan peningkatan para pustakawan maupun pengelola perpustakaan untuk siap dan
sigap dalam membagikan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya melalui peningkatan diri dalam
startegi menyiapkan materi ajar.
Pengertian
Bahan ajar atau teaching-material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan
material atau bahan. Teaching (melaksanakan pembelajaran) diartikan sebagai proses
menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif (University of
Wollongong NSW 2522 Australia, 2007). Sedangkan material merupakan bahan / alat atau
sumber yang yang dapat dipakai dalam teaching. Rangkuman dari hal diatas oleh Dikmenum
dikemukakan : bahwa, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran
(teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi
yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan Paulina Pannen (2001) menyebutkan bahwa bahan ajar sebagai bahan-bahan atau
materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Adapun Andi Prastowo (2011) menyatakan pemahaman bahan ajar sebagai
segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang
menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang dikuasai peserta didik dan digunakan dalam
proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
2. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat penulis katakan bahwa bahan ajar
merupakan susunan sistematis dari berbagai bentuk bahan pembelajaran (baik tertulis seperti
buku pelajaran, modul, handout, LKS atau yang tidak tertulis seperti maket, bahan ajar audio,
bahan ajar interaktif) yang di pakai atau digunakan sebagai pedoman atau panduan baik oleh
pendidik atau instruktur dalam rangka proses pembelajaran serta memberikan materi kepada
peserta didik.
Tujuan Membuat Bahan Ajar
Terdapat 4 (empat) hal pokok tujuan membuat bahan ajar berdasarkan pedoman umum
pemilihan dan pemanfaatan Bahan Ajar yaitu :
1. Membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu
2. Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar sehingga mencegah timbulnya rasa bosan
pada peserta didik
3. Memudahkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran dan
4. Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
Tujuan Pembuatan Bahan Ajar Bagi Pustakawan
1. Meningkatkan motivasi pustakawan
2. Meningkatkan mutu / kualitas
3. Menciptakan pustakawan yang mampu berkontribusi dalam membangun suasana
akademik yang kondusif
4. Menumbuhkan kebanggaan pustakawan terhadap profesinya
5. Menyeragamkan sistematika
6. Dapat kum – naik pangkat
Unsur-Unsur Bahan Ajar
Untuk membuat bahan ajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka perlu memperhatian
unsur-unsur yang meliputi : (1) Petunjuk Belajar, merupakan petunjuk atau pedoman yang perlu
diketahui baik oleh peserta didik maupun pendidik meliputi materi yang akan dibahas dalam
proses pembelajaran; (2) Kompetensi Yang Akan Dicapai, bahwa agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik perlu penetapan standar kompetensi yang meliputi standar materi atau
standar isi (content standard) berisikan jenis, kedalaman, & ruang lingkup materi pembelajaran
yang harus dikuasi peserta didik serta standar pencapaian atau standar penampilan (performance
standard) berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan peserta didik sesuai dengan
pokok-pokok pikiran yang dibahas sehingga jelas indikator pencapaian hasil dalam
pembelajaran; (3) Informasi Pendukung, merupakan informasi-informasi yang harus diketahui
atau dijelaskan kepada peserta didik yang dapat menambah wawasan maupun pengetahuan
peserta didik. Dalam hal ini diperlukan kemauan dari peserta didik untuk menambah wawasan,
3. pengetahuan dengan mempelajari materi lain yang senada dengan materi pokok yang dibahas
dalam suatu pengajaran yang pada akhirnya menambah pemahaman peserta didik. Contoh Foto/
Ilustrasi, Kotak Kecil (insert ) yang berfungsi untuk memperjelas materi yang perlu dipahami
oleh peserta didik; (4) Latihan-Latihan, merupakan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik
kepada peserta didik dalam rangka mempraktekan teori yang telah diberikan sehingga dengan
pemberian latihan akan menambah dan meningkatkan ketrampilan peserta didik terhadap materi
ajar yang diberikan dalam proses pembelajaran; (5) Petunjuk Kerja Atau Lembar Kerja adalah
form / lembaran yang berisi catatan-catatan sistematis atau tahapan-tahapan proses kegiatan
sebagai langkah prosedural yang ditempuh peserta didik dalam proses pembelajaran hal ini
banyak dilakukan untuk materi praktek; (6) Evaluasi, merupakan komponen yang harus ada
dalam proses pembelajaran artinya sebagai wahana atau sarana mengukur penilaian terhadap
pemahaman dan pekerjaan peserta didik. Proses evaluasi ini merupakan komponen terakhir
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Hasil evaluasi yang baik
maka dapat dipakai sebagai indikator keberhasilan dan efektifitas pembelajaran dan apabila hasil
pengukuran atau penilaian belum memuaskan maka perlu dilakukan perbaikan dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan pola atau strategi yang berbeda. Evaluasi dapat dilakukan
berdasarkan: unjuk kerja(performance); penugasan (proyek / project); hasil kerja(produk /
product); tes tertulis(paper & pen); portofolio(portfolio); penilaian sikap
Bentuk dan Jenis Bahan Ajar
Agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik maka salah satu strategi yang harus
dimiliki oleh pendidik adalah menguasai bentuk-bentuk bahan ajar baik bahan ajar tertulis
maupun tidak tertulis. Bentuk tertulis maupun tidak tertulis tersebut terbagi dalam jenis-jenis
bahan ajar yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Bahan cetak, (Handout / Buku / Modul / Lembar Kerja Siswa / Brosur / Leaflet / Wallchart
/ Foto/gambar /Model/maket. Merupakan bahan Cetak (printed) yang merupakan sejumlah bahan
yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau
penyampaian informasi (Kemp dan dayton, 1985 dalam Andi Prastowo, 2011: 40).
b) Bahan audio, ( Kaset/Piringan Hitam/ Compact Disk Radio), merupakan bahan Ajar
Dengar (program audio) merupakan bahan ajar yang menggunakan sistem sinyal radio secara
langsung yang dapat didengar atau dimainkan oleh orang lain, seperti kaset, radio, piringan
hitam, CD audio
c) Bahan audio visual ( Bahan Ajar Pandang Dengar ) Video/ Film Orang/ Nara Sumber
Pakar Bidang Studi adalah pemanfaatan sinyal radio yang dikombinasikan dengan gambar
bergerak secara sekuensial seperti Video, film, CD film
d) Bahan Ajar Interaktif (interactive teaching material) merupakan kombinasi dari beberapa
media baik audio, gerak, grafik, gambar, animasi dan video yang dalam proses pembelajaran
dimanfaakan atau diperlakukan untuk mengendalikan suatu perintah dalam proses pembelajaran.
Seperti CD interaktif, film interaktif; tanya jawab / diskusi, selain itu dapat berupa Bahan Ajar
Interaktif DiskusiLingkungan/ Pelajaran diluar kelasPraktek dari sebuah materi tertentu
4. BAHAN AJAR (menurut sifatnya)
— Bahan ajar berbasis cetak
— Bahan ajar berbasis teknologi
— Bahan ajar yang digunakan untuk praktik/proyek
— Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi
Bahan Ajar Perpustakaan
— BUKU TEKS ; MODUL; LKS; HANDOUT;MODEL (MAKET); BAHAN AJAR AUDIO;
VIDEO ; BAHAN AJAR ; BAHAN AJAR INTERAKTIF
Langkah-langkah Strategi Yang Dipersiapkan
ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN AJAR yang meliputi analisis kurikulum dan analisis
sumber belajar (ketersediaan; keesuaian; kemudahan)
MENYUSUN PETA BAHAN AJAR (menentukan standar kompetensi; kompetensi dasar
dan materi pokok)
MENYUSUN BAHAN AJAR (tulis non tulis) dengan memperhatikan : jenis bahan ajar
yang sesuai, kenali audiens atau peserta didik, membuat konsep; membuat catatan serta
membuat soal-soal latihan sebagai bahan evaluasi.
***
DAFTAR BACAAN
Andi Prastowo. 2011. Panduan Kreaftif Membuat Bahan Ajar Inovatif . Jogjakarta:
Diva Press
Tian Belawati . 2003. Pengembangan bahan Ajar. Jakarta: Pusat Penerbitan UT
Davies, L.K. 1971. The Management Learning. London: Mc Graw-hill
Diknas. 2004. Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan bahan Ajar. Jakarta:
Ditjen Dikdasmenum.
Nana Sudjana. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Paulina Pannen dan Purwanto. 2001. penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Pusat antar
Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Ditjen
Dikti Diknas.
Ari Widjayanti dan Yuniwati : 2010. undang-undang No 43 tahun 2007. Semarang:
Undip Press