際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
I. NO PERCOBAAN : V 
II. NAMA PERCOBAAN : ANALISA COD AIR 
III. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengukur banyaknya oksigen setara dengan 
bahan organik dalam sampel air yang mudah dioksidasi oleh senyawa kimia 
oksidator kuat. 
IV. DASAR TEORI 
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari 
bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari 
kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari 
bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya 
mempunyai sifat racun atau toksik yang berbahaya bagi organisme hidup. 
Toksisitas atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian menjadi pemicu 
terjadinya pencemaran. (Palar,2008). 
Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai 
aktivitas tersebut maka perlu dilakukan pengendalian terhadap pencemaran 
lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air 
pada sumber air, baku mutu limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu 
udara emisi, dan sebagainya. Baku mutu air pada sumber air adalah batas kadar 
yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di dalam air, tetapi air 
tersebut tetap dapat digunakan sesuai dengan kriterianya. 
Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah 
kandungan bahan pencemar di dalam limbah. Kandungan pencemar di dalam 
limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil jumlah parameter dan 
semakin kecil konsentrasinya, hal itu menunjukkan semakin kecilnya peluang 
untuk terjadinya pencemaran lingkungan. 
Ada beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah seperti 
berikut ini: 
a. Karakteristik fisik
Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya 
mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya 
bervariasi antara 100500 mg/l. Apabila volume suspense padat kurang dari 100 
mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l disebut kuat. 
b. Karakteristik kimia 
Air limbah biasanya bercampur dengan zat kima anorganik yang berasal 
dari air bersih dan zat organik dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air 
limbah bersifat basa. Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan 
bersifat asam karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya mengalami 
proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan. 
Komposisi campuran dari zat-zat itu dapat berupa: 
1. Gabungan dengan nitrogen misalnya urea, protein atau asam amino. 
2. Gabungan dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun, atau 
karbohidrat. 
c. Karakteristik bakteriologis 
Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk 
golongan E.coli. 
COD merupakan salah satu parameter indikator pencemar di dalam air 
yang disebabkan oleh limbah organik. Keberadaanya di lingkungan sangat 
ditentukan oleh limbah organik, baik yang berasal dari limbah rumah tangga dan 
industri (industrial waste). Rumah tangga dan industri adalah sumber utama 
limbah organik dan merupakan penyebab utama tingginya konsentrasi COD. 
Yang dimaksud dengan rumah tangga disini adalah perumahan penduduk, 
perhotelan perkantoran dan rumah sakit. Sedangkan yang dimaksud dengan 
industri adalah industri yang mengolah dan memproduksi bahan organik seperti 
industri makanan, susu, kulit dsb. Sumber lain yang juga merupakan penyebab 
tingginya konsentrasi COD adalah limbah peternakan seperti peternakan ayam, 
babi, domba dsb. 
Adapun keberadaannya secara ilmiah dapat diabaikan karena berasal dari 
proses pembusukan tanaman dan yang sejenisnya yang kontribusinya terhadap 
parameter COD sangat kecil. Selain itu secara alamiah dapat mengalami
pemurnian sendiri (self purification) karena daya dukung lingkungan cukup 
tinggi. Lain halnya dengan limbah organik yang berasal dari aktivitas manusia, 
dimana limbah yang dibuang ke lingkungan melampaui daya dukung lingkungan 
sehingga lingkungan tidak mampu melakukan pemurnian sendiri. (Lenore, 1995). 
Chemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah 
oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di dalam air dapat 
teroksidasi melalui reaksi kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan 
dioksidasi oleh Kalium bikromat menjadi gas CO2 dan H2O serta sejumlah ion 
krom. Kalium bikromat atau K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber 
oksigen(oxidizing agent). Oksidasi terhadap bahan buangan organik akan 
mengikuti reaksi berikut ini: 
CaHbOc + Cr2O7 2- + H+ CO2 + H2O + Cr3+ 
Reaksi tersebut perlu pemanasan dan juga penambahan katalisator perak 
sulfat (Ag2SO4) untuk mempercepat reaksi. Apabila dalam bahan buangan 
organic diperkirakan ada unsur Chlorida yang dapat mengganggu reaksi maka 
perlu ditambahkan merkuri sulfat untuk menghilangkan gangguan tersebut. 
Chlorida dapat mengganggu karena akan ikut teroksidasi oleh kalium Bichromat 
sesuai 
dengan reaksi berikut ini: 
6Cl + Cr2O7 2- + 14H + 3Cl2 + 2Cr3+ + 7H2O 
Apabila dalam larutan air lingkungan terdapat Chlorida, maka oksigen 
yang diperlukan pada reaksi tersebut tidak menggambarkan keadaan sebenarnya. 
Seberapa jauh tingkat pencemaran oleh bahan buangan organik tidak dapat 
diketahui secara benar. Penambahan merkuri sulfat adalah untuk mengikat ion 
Chlor menjadi merkuri Chlorida mengikuti reaksi berikut ini: 
Hg2+ + 2Cl HgCl2
Warna larutan air lingkungan yang mengandung bahan buangan organik 
sebelum reaksi oksidasi adalah kuning. Setelah reaksi oksidasi selesai maka akan 
berubah menjadi hijau. Jumlah oksigen yang diperlukan untuk reaksi oksidasi 
terhadap bahan buangan organik sama dengan jumlah kalium bichromat yang 
dipakai pada reaksi tersebut diatas. Makin banyak kalium bichromat yang dipakai 
pada reaksi oksidasi, berarti makin banyak oksigen yang diperlukan. Ini berarti 
bahwa air lingkungan banyak tercemar oleh bahan buangan organik. Dengan 
demikian maka seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan dapat 
ditentukan.(Wardhana,2001). 
Nilai COD memberikan informasi tentang jumlah oksigen yang diperlukan 
untuk mengoksidasi senyawa organik menjadi karbondioksida dan air. Kalium 
dikromat (K2Cr2O7) merupakan oksidator kuat yang biasa digunakan dalam 
analisis COD. Secara teoritis oksidator ini dapat mengoksidasi senyawa organik 
sampai hampir sempurna (95-100%). 
Dampak COD Terhadap Manusia dan Lingkungan adalah sebagai berikut : 
a. Terhadap kesehatan manusia 
Secara umum, konsentrasi COD yang tinggi dalam air menunjukkan 
adanya bahan pencemar organik dalam jumlah yang banyak. Sejalan dengan hal 
ini jumlah mikroorganisme, baik yang merupakan patogen maupun tidak pathogen 
juga banyak. Adapun mikroorganisme patogen dapat menimbulkan berbagai 
macam penyakit bagi manusia. Karena itu, dapat dikatakan bahwa konsentrasi 
COD yang tinggi di dalam air dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi 
manusia. 
b. Terhadap Lingkungan 
Konsentrasi COD yang tinggi menyebabkan kandungan oksigen terlarut di 
dalam air menjadi rendah, bahkan habis sama sekali. Akibatnya oksigen sebagai 
sumber kehidupan bagi makhluk air (hewan dan tumbuh-tumbuhan) tidak dapat 
terpenuhi sehingga makhluk air tersebut manjadi mati. (Monahan,1993). 
Pengganggu atau interference dalam penetuan kebutuhan oksigen kimiawi, 
COD adalah sebagai berikut:
a. Terdapat bahan organik volatile dalam sampel yang menyebabkan 
hasil pengukuran lebih rendah dari COD sebenarnya. 
b. Terdapat reducting species yang dapat menyebabkan hasil pengukuran 
lebih tinggi dari COD yang sebenarnya. 
Sebagian besar zat organik dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7 dalam suasana 
asam yang mendidih. 
CaHbOc + Cr2O7 + H+ Cr3+ + H2O + CO2 
Perak sulfat (Ag2SO4) ditambahkan sebagai katalisator untuk mempercepat 
reaksi. Sedang merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan 
klorida yang umumnya terdapat dalam air buangan. Untuk memastikan bahwa 
semua zat organik habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus 
tersisa sesudah dipanaskan. K2Cr2O7 yang tersisa ini diukur dengan 
spektrofotometer pada panjang gelombang di sekitar 600 nm. (Sawyer,1978). 
Analisis spektrofotometri merupakan salah satu teknik analisis 
spektroskopi yang telah lama dikenal dan banyak digunakan di berbagai 
laboratorium. Hampir sebagian besar laboratorium pengujian memiliki peralatan 
ini mulai dari yang sederhana atau portable. Prinsip yang digunakan adalah suatu 
molekul zat yang dapat menyerap ultraviolet dan cahaya tampak dengan 
kemungkinan bahwa elektron molekul zat akan tereksitasi ke tingkat energi yang 
tinggi. Bertujuan untuk menentukan kadar zat secara spektrofotometri serapan 
pada daerah ultraviolet dan cahaya tampak. 
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada 
absorbsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata 
manusia peka, gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya 
yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang gelombang ini akan 
menyusun cahaya putih . Cahaya putih meliputi seluruh spektrum Nampak 400- 
760 nm. (Anonim, 1979).
V. ALAT dan BAHAN 
1) Reaktor COD 
2) Spektofotometer COD 
3) Pipet ukur 2ml dan 5 ml 
4) Larutan pereaksi 2 asam sulfat 
5) Larutan pencerna (K2Cr2O7) kalium dikromat 0,25 
6) Aquades 
VI. PROSEDUR KERJA 
Preparasi Sampel 
Reaktor COD 
Sampel 
sebanyak 2,5 ml 
Dalam tabung 
reaksi 
1,5 larutan 
pencerna 
K2Cr2O7 dan 
pereaksi asam 
sulfat 3,5 ml 
Masukan dalm 
tabung & tutup 
tabung lalu 
kocok pelahan 
Siapkan blanko 
dg air bebas ion 
volume sama 
Hubungkan reactor dg 
arus 220 volt, ekan 
tombol power pd posisi 
0. 
Masukkan sampel dan 
blanko pd reaktor 
Panaskan pda suhu 
1200C slama 30 menit 
Stelah 2 jam pindahkan 
tabung COD dan 
dinginkan
Pengukuran dengan COD Meter 
Tekan 0 pda tombol on/off 
Tekan mode utk memilih 
range(Lr, Mr, Hrdst) 
Masukan blanko dlm adaptor, 
tutup dan tekan zero/test utk 
mendapatkan nol pd blanko 
 setelah kurang dri 3 detik mka 
display menunjukkan 0.0.0 (berarti 
sudah nol) 
Pindahkan tabung blanko dr 
adaptor, kemudiaan masukkan 
tabung sampel dan tutup 
 Tekan tombol Zero/test 
 Stelah lebih kurang 3 detik 
akan menunjukkan hasil 
 Untuk mengulangi hasil tekan 
tombol sero/test kembali 
VII. PERTANYYAAN PRAPRAKTEK 
1. Apa yang dimaksud COD? 
2. Sebutkan karakteristik COD? 
3. Apa fungsi K2Cr2O7 dalam percobaan COD? 
JAWAB : 
1. Chemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen kimia adalah 
jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di 
dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.
2. Ada beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah seperti 
berikut ini: 
d. Karakteristik fisik. Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan 
kandungan bahan padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi 
padat (suspended solid) yang volumenya bervariasi antara 100500 
mg/l. Apabila volume suspense padat kurang dari 100 mg/l, air 
limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l disebut 
kuat. 
e. Karakteristik kimia. Air limbah biasanya bercampur dengan zat 
kima anorganik yang berasal dari air bersih dan zat organik dari 
limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat basa. 
Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersifat 
asam karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya 
mengalami proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak 
menyenangkan. Komposisi campuran dari zat-zat itu dapat berupa: 
(1) Gabungan dengan nitrogen misalnya urea, protein atau asam 
amino. (2) Gabungan dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun, 
atau karbohidrat. 
f. Karakteristik bakteriologis. Bakteri patogen yang terdapat dalam 
air limbah biasanya termasuk golongan E.coli. 
3. kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel yang 
telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat. 
VIII. TABEL HASIL PERCOBAAN 
Lr Mr Hr 
Blanko 0 - - 
Sampel 1 (air kolam) 15 mg/l - - 
Sampel II (air got) Error Error Error 
* Error menunjukkan sampel sangat jelek/kotor sehingga tidak terdeteksi
IX. PEMBAHASAN 
Uji COD merupakan suatu pembakaran kimia secara basah dari bahan 
organik dalam sampel. Larutan asam dikromat digunakan untuk mengoksidasi 
bahan organik pada suhu tinggi. Berbagai prosedur COD yang menggunakan 
waktu reaksi dari 5 menit sampai 2 jam dapt digunakan. Metode ini dapat 
dilakukan lebih cepat dari uji BOD. Oleh karena uji COD merupakan analisis 
kimia, uji ini juga mengukur senyawa-senyawa organik yang tidak dapat dipecah 
seperti pelarut pembersih dan bahan yang dapat dipecah secara biologik seperti 
yang diukur dalam uji BOD. 
Chemical oksigen demand (COD) merupakan ukuran kapasitas air untuk 
mengkonsumsi oksigen selama dekomposisi organik materi dan oksidasi kimia 
anorganik seperti amonia dan nitrit. COD pengukuran biasanya dilakukan pada 
sampel air limbah atau perairan alami terkontaminasi oleh limbah domestik atau 
industri.. Kebutuhan oksigen kimia diukur sebagai laboratorium uji standar di 
mana air ditutup sampel yang diinkubasi dengan oksidan kimia yang kuat dalam 
kondisi spesifik suhu dan untuk jangka waktu tertentu waktu . Oksidan yang 
digunakan umumnya dalam tes COD kalium dikromat (K2Cr2O7) yang 
digunakan dalam kombinasi dengan didih asam sulfat (H2SO4). Karena oksidan 
kimia ini tidak spesifik untuk memakan bahan kimia oksigen yang organik atau 
anorganik, kedua sumber kebutuhan oksigen diukur dalam uji COD. 
Pada prinsipnya pengukuran COD dengan penambahan sejumlah kalium 
bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel yang telah ditambahkan asam 
pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. 
Selanjutnya, kelebihan kalium dikromat ditera dengan cara titrasi. Sehingga segala 
macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan sulit 
urai, akan teroksidasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk 
oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat 
ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan 
yang dapat troksidasi ikut dalam reaksi. Sebagian besar zat organis melalui tes 
COD ini dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang mendidih. 
COD menunjukkan senyawa organik yang tidak dapat didegradasi secara biologis. 
Kita dapat mengetahui berapa nilai COD yang terkandung pada suatu limbah dan 
indikasi limbah tersebut berbahaya atau tidak. 
COD mempunyai batasan nilai ambang batasnya agar suatu buangan 
limbah tersebut yaitu sungai, danau atau laut dalam keadaan baku mutu air. 
Dengan dapatnya mempelajari nilai COD dalam limbah maka kita dapat 
menentukan tingkat tinggi rendahnya pencemaran air yang tercampur oleh limbah
tersebut. Dengan mengetahui tingkat tinggi rendahnya dapat langsung 
mengatisipasi berbahayanya limbah tersebut untuk kelangsungan hidup. Nilai 
COD tinggi mengindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar. 
Dalam PP No. 20/1990 pasal pertama angka kedua tentang Pengendalian 
Pencemaran Air. Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk 
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia 
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak 
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pemerintah lewat PP Nomor 82 
Tahun 2001 telah menetapkan baku mutu kualitas air untuk berbagai jenis 
penggunaan air. Mutu air ditentukan antara lain oleh beberapa sifat fisik air seperti 
suhu, warna, kekeruhan air dan total dissolved solid (TDS); taraf keudaraan di 
dalam tubuh air yang diidentifikasi lewat beberapa sifat a.l. dissolved oxygen 
(DO) dan chemical oxygen demand (COD); taraf kehidupan mikroba air 
biological oxygen demand (BOD). Nilai COD pada PP No. 82 Tahun 2001 adalah 
sebesar 25 mg/L. 
X. KESIMPULAN 
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, maka dapat disimpulkan : 
1) Nilai COD pada sampel I (air kolam) didapatkan nilai sebesar 15 mg/l 
2) Dari hasil tersebut, maka masih berada di bawah baku mutu yang 
ditetntukan pemerintah 
3) Untuk sampel II (ari got) hasilnya Error tidak terdeteksi karena sanngat 
kotor/jelek melebihi baku mutu air 
4) COD semakin jelek semakin tinggi nilai yang didapatkan 
Dapus : 
Utami, D.S. 2011, Analisa Chemical Oxygen Demand (COD) Pada Air 
Limbah,[Tesis]. Pharmacology USU, Sumatera Utara, [on line] dari 
http://repository.usu.ac.id [diakses 18 November 2014] 
Ginting, J.R. 2014, Praktikum COD Analisis Air Limbah, [on line] dari: 
https://ml.scribd.com [diakses 16 November 2014] 
Meilawati, Y. et.al. 2006, Analisis Kualitas Air dan Sedimen di daerah Muara 
Sungai Cipalabuha,[Tesis]. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik  
Universitas Pasundan. [on line] dari : http://digilib.unpas.ac.id [diakses 17 
November 2014

More Related Content

What's hot (20)

Laporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriLaporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetri
Dwi Karyani
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
Yasherly Amrina
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
qlp
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
qlp
Loporan amoniak
Loporan amoniakLoporan amoniak
Loporan amoniak
UIN Alauddin Makassar
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
qlp
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
aufia w
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
qlp
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
UIN Alauddin Makassar
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
qlp
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
DIV Analis Kesehatan
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
jundizg
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-AirLaporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Laporan Praktikum Timbal Balik Fenol-Air
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
Phalenopsis Seung Gi
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
UNIMUS
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
ZamZam Pbj
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Dila Adila
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
Muhamad Imam Khairy
Laporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetriLaporan praktikum turbidimetri
Laporan praktikum turbidimetri
Dwi Karyani
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
Yasherly Amrina
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
qlp
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
qlp
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
qlp
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
aufia w
Laporan analitik 3
Laporan analitik 3Laporan analitik 3
Laporan analitik 3
qlp
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
UIN Alauddin Makassar
Penentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam airPenentuan amonia dalam air
Penentuan amonia dalam air
qlp
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
jundizg
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
UNIMUS
Asidi alkalimetri
Asidi alkalimetriAsidi alkalimetri
Asidi alkalimetri
ZamZam Pbj
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam MohrLaporan Pembuatan Garam Mohr
Laporan Pembuatan Garam Mohr
Dila Adila
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...
Muhamad Imam Khairy

Similar to Percobaan v analisa COD air (20)

Chemical oxygen demand
Chemical oxygen demandChemical oxygen demand
Chemical oxygen demand
Albayssag Faisal
Pengukuran do 1
Pengukuran do 1Pengukuran do 1
Pengukuran do 1
Sriatin Rahayu
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
diqki
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Asida Gumara
Presentasi-Instalasi Pengolahan Air Limbah
Presentasi-Instalasi Pengolahan Air LimbahPresentasi-Instalasi Pengolahan Air Limbah
Presentasi-Instalasi Pengolahan Air Limbah
muchamadfandi2
Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3Tekling kuliah 3
Tekling kuliah 3
Lechyana Suharto
Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
UIN Alauddin Makassar
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Farhan Yuzevan
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
SyahraniDewi1
Tugas kesling
Tugas keslingTugas kesling
Tugas kesling
indosasmi
Karakteristik limbah
Karakteristik limbahKarakteristik limbah
Karakteristik limbah
Fibrillian Zata Lini
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
Adimas Ramadhani
WATER TREATMENT SMART TALK 2021 Oct 19th.pdf
WATER TREATMENT SMART TALK 2021 Oct 19th.pdfWATER TREATMENT SMART TALK 2021 Oct 19th.pdf
WATER TREATMENT SMART TALK 2021 Oct 19th.pdf
HanaMakmurLestari
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Nurmalina Adhiyanti
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
Septya Kaunang
SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIR
Mawar 99
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
TIRASBALYO
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
RizkyNazty
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...
diqki
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia LingkunganIndikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Indikator Kimia Kualitas Air - Kimia Lingkungan
Asida Gumara
Presentasi-Instalasi Pengolahan Air Limbah
Presentasi-Instalasi Pengolahan Air LimbahPresentasi-Instalasi Pengolahan Air Limbah
Presentasi-Instalasi Pengolahan Air Limbah
muchamadfandi2
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongoAnalisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Analisis kualitas air sungai kalianyar mojosongo
Farhan Yuzevan
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdf
SyahraniDewi1
Tugas kesling
Tugas keslingTugas kesling
Tugas kesling
indosasmi
WATER TREATMENT SMART TALK 2021 Oct 19th.pdf
WATER TREATMENT SMART TALK 2021 Oct 19th.pdfWATER TREATMENT SMART TALK 2021 Oct 19th.pdf
WATER TREATMENT SMART TALK 2021 Oct 19th.pdf
HanaMakmurLestari
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Nurmalina Adhiyanti
Makalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbahMakalah pengolahan air limbah
Makalah pengolahan air limbah
Septya Kaunang
SUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIRSUMBER DAYA AIR
SUMBER DAYA AIR
Mawar 99
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
TIRASBALYO
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.pptPB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
PB 1. PENCEMARAN AIR.ppt
RizkyNazty

Recently uploaded (7)

Plastik Sampah Pantauan Februari 2025.pdf
Plastik Sampah Pantauan Februari 2025.pdfPlastik Sampah Pantauan Februari 2025.pdf
Plastik Sampah Pantauan Februari 2025.pdf
Biotani & Bahari Indonesia
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptxPAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
cokbagus4
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan ManusiaEkologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
iskandarMuda45
Green technology pada industri margarin.pdf
Green technology pada industri margarin.pdfGreen technology pada industri margarin.pdf
Green technology pada industri margarin.pdf
iputuasween
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.pptKEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
ssusera4e147
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptxMetode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
haerani21
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptxMetode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
haerani21
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptxPAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
PAPARAN KALAK -BIMbingan teknis TEK JITUPASNA.pptx
cokbagus4
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan ManusiaEkologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
Ekologi, Biodiversitas dan Hubungan dengan Manusia
iskandarMuda45
Green technology pada industri margarin.pdf
Green technology pada industri margarin.pdfGreen technology pada industri margarin.pdf
Green technology pada industri margarin.pdf
iputuasween
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.pptKEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
KEGAWATDARURATAN-UROLOGI-emergency uro.ppt
ssusera4e147
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptxMetode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi dalam epidemiologi.pptx
haerani21
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptxMetode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptx
haerani21

Percobaan v analisa COD air

  • 1. I. NO PERCOBAAN : V II. NAMA PERCOBAAN : ANALISA COD AIR III. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengukur banyaknya oksigen setara dengan bahan organik dalam sampel air yang mudah dioksidasi oleh senyawa kimia oksidator kuat. IV. DASAR TEORI Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya mempunyai sifat racun atau toksik yang berbahaya bagi organisme hidup. Toksisitas atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya pencemaran. (Palar,2008). Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai aktivitas tersebut maka perlu dilakukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air pada sumber air, baku mutu limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu udara emisi, dan sebagainya. Baku mutu air pada sumber air adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di dalam air, tetapi air tersebut tetap dapat digunakan sesuai dengan kriterianya. Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah kandungan bahan pencemar di dalam limbah. Kandungan pencemar di dalam limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil jumlah parameter dan semakin kecil konsentrasinya, hal itu menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk terjadinya pencemaran lingkungan. Ada beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah seperti berikut ini: a. Karakteristik fisik
  • 2. Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya bervariasi antara 100500 mg/l. Apabila volume suspense padat kurang dari 100 mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l disebut kuat. b. Karakteristik kimia Air limbah biasanya bercampur dengan zat kima anorganik yang berasal dari air bersih dan zat organik dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat basa. Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya mengalami proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan. Komposisi campuran dari zat-zat itu dapat berupa: 1. Gabungan dengan nitrogen misalnya urea, protein atau asam amino. 2. Gabungan dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun, atau karbohidrat. c. Karakteristik bakteriologis Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk golongan E.coli. COD merupakan salah satu parameter indikator pencemar di dalam air yang disebabkan oleh limbah organik. Keberadaanya di lingkungan sangat ditentukan oleh limbah organik, baik yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri (industrial waste). Rumah tangga dan industri adalah sumber utama limbah organik dan merupakan penyebab utama tingginya konsentrasi COD. Yang dimaksud dengan rumah tangga disini adalah perumahan penduduk, perhotelan perkantoran dan rumah sakit. Sedangkan yang dimaksud dengan industri adalah industri yang mengolah dan memproduksi bahan organik seperti industri makanan, susu, kulit dsb. Sumber lain yang juga merupakan penyebab tingginya konsentrasi COD adalah limbah peternakan seperti peternakan ayam, babi, domba dsb. Adapun keberadaannya secara ilmiah dapat diabaikan karena berasal dari proses pembusukan tanaman dan yang sejenisnya yang kontribusinya terhadap parameter COD sangat kecil. Selain itu secara alamiah dapat mengalami
  • 3. pemurnian sendiri (self purification) karena daya dukung lingkungan cukup tinggi. Lain halnya dengan limbah organik yang berasal dari aktivitas manusia, dimana limbah yang dibuang ke lingkungan melampaui daya dukung lingkungan sehingga lingkungan tidak mampu melakukan pemurnian sendiri. (Lenore, 1995). Chemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan dioksidasi oleh Kalium bikromat menjadi gas CO2 dan H2O serta sejumlah ion krom. Kalium bikromat atau K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen(oxidizing agent). Oksidasi terhadap bahan buangan organik akan mengikuti reaksi berikut ini: CaHbOc + Cr2O7 2- + H+ CO2 + H2O + Cr3+ Reaksi tersebut perlu pemanasan dan juga penambahan katalisator perak sulfat (Ag2SO4) untuk mempercepat reaksi. Apabila dalam bahan buangan organic diperkirakan ada unsur Chlorida yang dapat mengganggu reaksi maka perlu ditambahkan merkuri sulfat untuk menghilangkan gangguan tersebut. Chlorida dapat mengganggu karena akan ikut teroksidasi oleh kalium Bichromat sesuai dengan reaksi berikut ini: 6Cl + Cr2O7 2- + 14H + 3Cl2 + 2Cr3+ + 7H2O Apabila dalam larutan air lingkungan terdapat Chlorida, maka oksigen yang diperlukan pada reaksi tersebut tidak menggambarkan keadaan sebenarnya. Seberapa jauh tingkat pencemaran oleh bahan buangan organik tidak dapat diketahui secara benar. Penambahan merkuri sulfat adalah untuk mengikat ion Chlor menjadi merkuri Chlorida mengikuti reaksi berikut ini: Hg2+ + 2Cl HgCl2
  • 4. Warna larutan air lingkungan yang mengandung bahan buangan organik sebelum reaksi oksidasi adalah kuning. Setelah reaksi oksidasi selesai maka akan berubah menjadi hijau. Jumlah oksigen yang diperlukan untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan organik sama dengan jumlah kalium bichromat yang dipakai pada reaksi tersebut diatas. Makin banyak kalium bichromat yang dipakai pada reaksi oksidasi, berarti makin banyak oksigen yang diperlukan. Ini berarti bahwa air lingkungan banyak tercemar oleh bahan buangan organik. Dengan demikian maka seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan dapat ditentukan.(Wardhana,2001). Nilai COD memberikan informasi tentang jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa organik menjadi karbondioksida dan air. Kalium dikromat (K2Cr2O7) merupakan oksidator kuat yang biasa digunakan dalam analisis COD. Secara teoritis oksidator ini dapat mengoksidasi senyawa organik sampai hampir sempurna (95-100%). Dampak COD Terhadap Manusia dan Lingkungan adalah sebagai berikut : a. Terhadap kesehatan manusia Secara umum, konsentrasi COD yang tinggi dalam air menunjukkan adanya bahan pencemar organik dalam jumlah yang banyak. Sejalan dengan hal ini jumlah mikroorganisme, baik yang merupakan patogen maupun tidak pathogen juga banyak. Adapun mikroorganisme patogen dapat menimbulkan berbagai macam penyakit bagi manusia. Karena itu, dapat dikatakan bahwa konsentrasi COD yang tinggi di dalam air dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia. b. Terhadap Lingkungan Konsentrasi COD yang tinggi menyebabkan kandungan oksigen terlarut di dalam air menjadi rendah, bahkan habis sama sekali. Akibatnya oksigen sebagai sumber kehidupan bagi makhluk air (hewan dan tumbuh-tumbuhan) tidak dapat terpenuhi sehingga makhluk air tersebut manjadi mati. (Monahan,1993). Pengganggu atau interference dalam penetuan kebutuhan oksigen kimiawi, COD adalah sebagai berikut:
  • 5. a. Terdapat bahan organik volatile dalam sampel yang menyebabkan hasil pengukuran lebih rendah dari COD sebenarnya. b. Terdapat reducting species yang dapat menyebabkan hasil pengukuran lebih tinggi dari COD yang sebenarnya. Sebagian besar zat organik dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7 dalam suasana asam yang mendidih. CaHbOc + Cr2O7 + H+ Cr3+ + H2O + CO2 Perak sulfat (Ag2SO4) ditambahkan sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi. Sedang merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan klorida yang umumnya terdapat dalam air buangan. Untuk memastikan bahwa semua zat organik habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus tersisa sesudah dipanaskan. K2Cr2O7 yang tersisa ini diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang di sekitar 600 nm. (Sawyer,1978). Analisis spektrofotometri merupakan salah satu teknik analisis spektroskopi yang telah lama dikenal dan banyak digunakan di berbagai laboratorium. Hampir sebagian besar laboratorium pengujian memiliki peralatan ini mulai dari yang sederhana atau portable. Prinsip yang digunakan adalah suatu molekul zat yang dapat menyerap ultraviolet dan cahaya tampak dengan kemungkinan bahwa elektron molekul zat akan tereksitasi ke tingkat energi yang tinggi. Bertujuan untuk menentukan kadar zat secara spektrofotometri serapan pada daerah ultraviolet dan cahaya tampak. Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorbsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang gelombang ini akan menyusun cahaya putih . Cahaya putih meliputi seluruh spektrum Nampak 400- 760 nm. (Anonim, 1979).
  • 6. V. ALAT dan BAHAN 1) Reaktor COD 2) Spektofotometer COD 3) Pipet ukur 2ml dan 5 ml 4) Larutan pereaksi 2 asam sulfat 5) Larutan pencerna (K2Cr2O7) kalium dikromat 0,25 6) Aquades VI. PROSEDUR KERJA Preparasi Sampel Reaktor COD Sampel sebanyak 2,5 ml Dalam tabung reaksi 1,5 larutan pencerna K2Cr2O7 dan pereaksi asam sulfat 3,5 ml Masukan dalm tabung & tutup tabung lalu kocok pelahan Siapkan blanko dg air bebas ion volume sama Hubungkan reactor dg arus 220 volt, ekan tombol power pd posisi 0. Masukkan sampel dan blanko pd reaktor Panaskan pda suhu 1200C slama 30 menit Stelah 2 jam pindahkan tabung COD dan dinginkan
  • 7. Pengukuran dengan COD Meter Tekan 0 pda tombol on/off Tekan mode utk memilih range(Lr, Mr, Hrdst) Masukan blanko dlm adaptor, tutup dan tekan zero/test utk mendapatkan nol pd blanko setelah kurang dri 3 detik mka display menunjukkan 0.0.0 (berarti sudah nol) Pindahkan tabung blanko dr adaptor, kemudiaan masukkan tabung sampel dan tutup Tekan tombol Zero/test Stelah lebih kurang 3 detik akan menunjukkan hasil Untuk mengulangi hasil tekan tombol sero/test kembali VII. PERTANYYAAN PRAPRAKTEK 1. Apa yang dimaksud COD? 2. Sebutkan karakteristik COD? 3. Apa fungsi K2Cr2O7 dalam percobaan COD? JAWAB : 1. Chemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.
  • 8. 2. Ada beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah seperti berikut ini: d. Karakteristik fisik. Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya bervariasi antara 100500 mg/l. Apabila volume suspense padat kurang dari 100 mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l disebut kuat. e. Karakteristik kimia. Air limbah biasanya bercampur dengan zat kima anorganik yang berasal dari air bersih dan zat organik dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat basa. Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersifat asam karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya mengalami proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan. Komposisi campuran dari zat-zat itu dapat berupa: (1) Gabungan dengan nitrogen misalnya urea, protein atau asam amino. (2) Gabungan dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun, atau karbohidrat. f. Karakteristik bakteriologis. Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk golongan E.coli. 3. kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat. VIII. TABEL HASIL PERCOBAAN Lr Mr Hr Blanko 0 - - Sampel 1 (air kolam) 15 mg/l - - Sampel II (air got) Error Error Error * Error menunjukkan sampel sangat jelek/kotor sehingga tidak terdeteksi
  • 9. IX. PEMBAHASAN Uji COD merupakan suatu pembakaran kimia secara basah dari bahan organik dalam sampel. Larutan asam dikromat digunakan untuk mengoksidasi bahan organik pada suhu tinggi. Berbagai prosedur COD yang menggunakan waktu reaksi dari 5 menit sampai 2 jam dapt digunakan. Metode ini dapat dilakukan lebih cepat dari uji BOD. Oleh karena uji COD merupakan analisis kimia, uji ini juga mengukur senyawa-senyawa organik yang tidak dapat dipecah seperti pelarut pembersih dan bahan yang dapat dipecah secara biologik seperti yang diukur dalam uji BOD. Chemical oksigen demand (COD) merupakan ukuran kapasitas air untuk mengkonsumsi oksigen selama dekomposisi organik materi dan oksidasi kimia anorganik seperti amonia dan nitrit. COD pengukuran biasanya dilakukan pada sampel air limbah atau perairan alami terkontaminasi oleh limbah domestik atau industri.. Kebutuhan oksigen kimia diukur sebagai laboratorium uji standar di mana air ditutup sampel yang diinkubasi dengan oksidan kimia yang kuat dalam kondisi spesifik suhu dan untuk jangka waktu tertentu waktu . Oksidan yang digunakan umumnya dalam tes COD kalium dikromat (K2Cr2O7) yang digunakan dalam kombinasi dengan didih asam sulfat (H2SO4). Karena oksidan kimia ini tidak spesifik untuk memakan bahan kimia oksigen yang organik atau anorganik, kedua sumber kebutuhan oksigen diukur dalam uji COD. Pada prinsipnya pengukuran COD dengan penambahan sejumlah kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium dikromat ditera dengan cara titrasi. Sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan yang dapat troksidasi ikut dalam reaksi. Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang mendidih. COD menunjukkan senyawa organik yang tidak dapat didegradasi secara biologis. Kita dapat mengetahui berapa nilai COD yang terkandung pada suatu limbah dan indikasi limbah tersebut berbahaya atau tidak. COD mempunyai batasan nilai ambang batasnya agar suatu buangan limbah tersebut yaitu sungai, danau atau laut dalam keadaan baku mutu air. Dengan dapatnya mempelajari nilai COD dalam limbah maka kita dapat menentukan tingkat tinggi rendahnya pencemaran air yang tercampur oleh limbah
  • 10. tersebut. Dengan mengetahui tingkat tinggi rendahnya dapat langsung mengatisipasi berbahayanya limbah tersebut untuk kelangsungan hidup. Nilai COD tinggi mengindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar. Dalam PP No. 20/1990 pasal pertama angka kedua tentang Pengendalian Pencemaran Air. Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pemerintah lewat PP Nomor 82 Tahun 2001 telah menetapkan baku mutu kualitas air untuk berbagai jenis penggunaan air. Mutu air ditentukan antara lain oleh beberapa sifat fisik air seperti suhu, warna, kekeruhan air dan total dissolved solid (TDS); taraf keudaraan di dalam tubuh air yang diidentifikasi lewat beberapa sifat a.l. dissolved oxygen (DO) dan chemical oxygen demand (COD); taraf kehidupan mikroba air biological oxygen demand (BOD). Nilai COD pada PP No. 82 Tahun 2001 adalah sebesar 25 mg/L. X. KESIMPULAN Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, maka dapat disimpulkan : 1) Nilai COD pada sampel I (air kolam) didapatkan nilai sebesar 15 mg/l 2) Dari hasil tersebut, maka masih berada di bawah baku mutu yang ditetntukan pemerintah 3) Untuk sampel II (ari got) hasilnya Error tidak terdeteksi karena sanngat kotor/jelek melebihi baku mutu air 4) COD semakin jelek semakin tinggi nilai yang didapatkan Dapus : Utami, D.S. 2011, Analisa Chemical Oxygen Demand (COD) Pada Air Limbah,[Tesis]. Pharmacology USU, Sumatera Utara, [on line] dari http://repository.usu.ac.id [diakses 18 November 2014] Ginting, J.R. 2014, Praktikum COD Analisis Air Limbah, [on line] dari: https://ml.scribd.com [diakses 16 November 2014] Meilawati, Y. et.al. 2006, Analisis Kualitas Air dan Sedimen di daerah Muara Sungai Cipalabuha,[Tesis]. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Pasundan. [on line] dari : http://digilib.unpas.ac.id [diakses 17 November 2014