Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat model molekul senyawa organik dan menggambarkannya dalam tiga dimensi untuk memberikan pemahaman tentang struktur dan isomer senyawa tersebut. Praktikum ini melibatkan pengamatan struktur berbagai senyawa hidrokarbon seperti alkana, alkena, alkuna, dan sikloalkana menggunakan molimod."
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam Ca2+ dan Mg2+ dengan EDTA sebagai titran. Titik akhir ditandai perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Hasil pengukuran kesadahan air dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesadahan air, yaitu air lunak, sedang, keras, atau sangat
1. Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar AgNO3 dan menentukan konsentrasinya, serta menggunakannya untuk menentukan kadar klorida dalam garam dapur melalui titrasi argentometri.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis kadar amonia dalam air dengan menggunakan metode indofenol dan spektrofotometri UV-Vis, meliputi penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva kalibrasi, dan pengukuran kadar amonia dalam beberapa sampel air.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum untuk mengukur kompleks indof
Dokumen tersebut membahas tentang analisis volumetri yang merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran volume larutan titran yang bereaksi sempurna dengan analit. Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel, pengukuran volume titran dan analit, serta perhitungan konsentrasi berdasarkan reaksi stoikiometri.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah mol air kristal dalam BaCl2.XH2O dan kadar sulfat dalam sampel BaSO4 menggunakan metode gravimetri. Mol air kristal diperoleh sebesar 2 mol dan kadar sulfat diperoleh sebesar 43,21%.
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
油
Dokumen ini menjelaskan metode penetapan kadar soda abu (Na2CO3) dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan HCl yang telah distandarisasi. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan sampel, standarisasi HCl, dan titrasi sampel dengan HCl. Hasilnya adalah normalitas HCl rata-rata 0,0902 N dan kadar Na2CO3 rata-rata 41,33213%.
Dokumen tersebut membahas tentang asidi alkalimetri untuk menentukan normalitas larutan asam dan basa serta kadar zat kimia dalam sampel. Terdapat teori dasar tentang asidi alkalimetri, reaksi netralisasi, normalitas, dan molaritas. Juga cara kerja meliputi pembuatan larutan standar, penetapan kadar sampel, dan penentuan kadar zat kimia dalam sampel. Diberikan pula data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan has
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
KOK (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam sampel air. Nilai KOK menunjukkan kadar zat organik dalam air, dengan nilai rendah untuk air bersih dan tinggi untuk limbah. Analisis KOK melibatkan oksidasi zat organik menjadi CO2 dan H2O menggunakan kalium bikromat sebagai oksidator.
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan dan karakterisasi isomer cis dan trans dari senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat(III).
2. Terdapat dua cara pembuatan yaitu untuk isomer trans dengan melarutkan terlebih dahulu kedua reaktan secara terpisah, sedangkan untuk isomer cis dengan mencampurkan langsung kedua reaktan.
3. Uji kemurnian
Laporan praktikum ini membahas tentang pengujian kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri. Metode ini melibatkan pembentukan kompleks antara ion logam Ca2+ dan Mg2+ dengan EDTA sebagai titran. Titik akhir ditandai perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Hasil pengukuran kesadahan air dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesadahan air, yaitu air lunak, sedang, keras, atau sangat
1. Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar AgNO3 dan menentukan konsentrasinya, serta menggunakannya untuk menentukan kadar klorida dalam garam dapur melalui titrasi argentometri.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis kadar amonia dalam air dengan menggunakan metode indofenol dan spektrofotometri UV-Vis, meliputi penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva kalibrasi, dan pengukuran kadar amonia dalam beberapa sampel air.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum untuk mengukur kompleks indof
Dokumen tersebut membahas tentang analisis volumetri yang merupakan metode analisis kuantitatif berdasarkan pengukuran volume larutan titran yang bereaksi sempurna dengan analit. Langkah-langkahnya meliputi pengambilan sampel, pengukuran volume titran dan analit, serta perhitungan konsentrasi berdasarkan reaksi stoikiometri.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah mol air kristal dalam BaCl2.XH2O dan kadar sulfat dalam sampel BaSO4 menggunakan metode gravimetri. Mol air kristal diperoleh sebesar 2 mol dan kadar sulfat diperoleh sebesar 43,21%.
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
油
Dokumen ini menjelaskan metode penetapan kadar soda abu (Na2CO3) dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan HCl yang telah distandarisasi. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan sampel, standarisasi HCl, dan titrasi sampel dengan HCl. Hasilnya adalah normalitas HCl rata-rata 0,0902 N dan kadar Na2CO3 rata-rata 41,33213%.
Dokumen tersebut membahas tentang asidi alkalimetri untuk menentukan normalitas larutan asam dan basa serta kadar zat kimia dalam sampel. Terdapat teori dasar tentang asidi alkalimetri, reaksi netralisasi, normalitas, dan molaritas. Juga cara kerja meliputi pembuatan larutan standar, penetapan kadar sampel, dan penentuan kadar zat kimia dalam sampel. Diberikan pula data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan has
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
油
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
KOK (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam sampel air. Nilai KOK menunjukkan kadar zat organik dalam air, dengan nilai rendah untuk air bersih dan tinggi untuk limbah. Analisis KOK melibatkan oksidasi zat organik menjadi CO2 dan H2O menggunakan kalium bikromat sebagai oksidator.
Oksigen terlarut (DO) sangat penting bagi kehidupan organisme akuatik. Ia diperlukan untuk pernapasan dan metabolisme, dan sumber utamanya berasal dari difusi udara dan hasil fotosintesis. Analisis DO dapat dilakukan dengan titrasi Winkler atau alat DO meter, dimana titrasi dianggap lebih akurat. Parameter BOD digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran, dengan mengukur oksigen yang digunakan untuk mendeko
Pada umumnya air lingkungan yang telah tercemar kandungan oksigennya sangat r...diqki
油
BOD dan COD digunakan sebagai parameter untuk menentukan tingkat pencemaran perairan oleh bahan organik. BOD menunjukkan kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan organik, sedangkan COD menunjukkan total kebutuhan oksigen kimia untuk mengoksidasi seluruh bahan organik. Perbandingan antara BOD dan COD memberikan gambaran tentang bahan organik yang mudah atau sulit terurai di perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara air dan kesehatan manusia, serta standar mutu air bersih. Air berperan sebagai tempat hidup organisme patogen dan vektor penyakit, serta media penularan penyakit. Standar mutu air ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah dan kementerian terkait, meliputi parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran parameter kualitas air, yaitu Dissolved Oxygen (DO), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Biological Oxygen Demand (BOD) untuk mengetahui tingkat pencemaran danau. Parameter-parameter tersebut diukur menggunakan metode titrasi iodometri, uji kimia, dan uji biologi untuk mengetahui kondisi ekosistem danau.
20220905234349-PARAMETER KIMIA AIR - 1 -.pdfSyahraniDewi1
油
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 10 parameter kimia air yang penting untuk budidaya perikanan. Parameter-parameter tersebut diantaranya adalah oksigen terlarut, karbondioksida, pH, alkalinitas, dan kesadahan. Setiap parameter dijelaskan definisinya, sumber, pengaruh terhadap perairan, dan metode pengukurannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan zat organik dalam air melalui metode permanganimetri. Metode ini mengukur jumlah kalium permanganat yang dibutuhkan untuk mengoksidasi seluruh zat organik dalam air. Zat organik merupakan indikator pencemaran air oleh limbah manusia atau hewan dan dapat diuraikan oleh bakteri aerobik maupun anaerobik.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik air limbah, termasuk jenis-jenis air limbah, parameter kualitas air limbah, komposisi limbah domestik, dan komponen analisis air limbah secara fisik, kimia, dan biologis."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelompokan dan sifat-sifat limbah cair. Limbah dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sumber, dan wujudnya. Sifat limbah cair meliputi sifat fisika, kimia, dan biologi seperti warna, bau, pH, kadar zat organik dan anorganik."
Teks tersebut membahas tentang pencemaran air, sumber pencemaran air, dan hubungannya dengan oksigen terlarut dan organisme perairan. Sumber pencemaran air dapat berasal dari alam maupun aktivitas manusia seperti limbah industri dan rumah tangga. Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya oksigen terlarut dan memengaruhi kehidupan organisme perairan."
Teks tersebut membahas tentang pencemaran air, sumber pencemaran air, dan hubungannya dengan oksigen terlarut dan organisme perairan. Sumber pencemaran air dapat berasal dari alam maupun aktivitas manusia seperti limbah industri dan rumah tangga. Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya oksigen terlarut dan memengaruhi kehidupan organisme perairan."
Negosiasi #PlasticTreaty (Traktat Plastik) soal jadwal, waktu dan lokasi belum diumumkan resmi oleh UNEP
#AMDK muncul lagi, tetapi yang dibahas fokus kepada soal usia kelayakan pakai galon dan juga soal #gelasplastik yang tidak #layakdaurulang.
KLH berketetapan menutup sebanyak 306 TPA sampah di seluruh Indonesia karena menerapkan sistem pembuangan terbuka yang dinilai berbahaya terhadap lingkungan
Metode-Standarisasi Dalam Epidemiologi.pptxhaerani21
油
Percobaan v analisa COD air
1. I. NO PERCOBAAN : V
II. NAMA PERCOBAAN : ANALISA COD AIR
III. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengukur banyaknya oksigen setara dengan
bahan organik dalam sampel air yang mudah dioksidasi oleh senyawa kimia
oksidator kuat.
IV. DASAR TEORI
Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari
bentuk asal pada keadaan yang lebih buruk. Pergeseran bentuk tatanan dari
kondisi asal pada kondisi yang buruk ini dapat terjadi sebagai akibat masukan dari
bahan-bahan pencemar atau polutan. Bahan polutan tersebut pada umumnya
mempunyai sifat racun atau toksik yang berbahaya bagi organisme hidup.
Toksisitas atau daya racun dari polutan itulah yang kemudian menjadi pemicu
terjadinya pencemaran. (Palar,2008).
Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai
aktivitas tersebut maka perlu dilakukan pengendalian terhadap pencemaran
lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air
pada sumber air, baku mutu limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu
udara emisi, dan sebagainya. Baku mutu air pada sumber air adalah batas kadar
yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di dalam air, tetapi air
tersebut tetap dapat digunakan sesuai dengan kriterianya.
Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah
kandungan bahan pencemar di dalam limbah. Kandungan pencemar di dalam
limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil jumlah parameter dan
semakin kecil konsentrasinya, hal itu menunjukkan semakin kecilnya peluang
untuk terjadinya pencemaran lingkungan.
Ada beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah seperti
berikut ini:
a. Karakteristik fisik
2. Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan kandungan bahan padatnya
mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi padat (suspended solid) yang volumenya
bervariasi antara 100500 mg/l. Apabila volume suspense padat kurang dari 100
mg/l, air limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l disebut kuat.
b. Karakteristik kimia
Air limbah biasanya bercampur dengan zat kima anorganik yang berasal
dari air bersih dan zat organik dari limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air
limbah bersifat basa. Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan
bersifat asam karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya mengalami
proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak menyenangkan.
Komposisi campuran dari zat-zat itu dapat berupa:
1. Gabungan dengan nitrogen misalnya urea, protein atau asam amino.
2. Gabungan dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun, atau
karbohidrat.
c. Karakteristik bakteriologis
Bakteri patogen yang terdapat dalam air limbah biasanya termasuk
golongan E.coli.
COD merupakan salah satu parameter indikator pencemar di dalam air
yang disebabkan oleh limbah organik. Keberadaanya di lingkungan sangat
ditentukan oleh limbah organik, baik yang berasal dari limbah rumah tangga dan
industri (industrial waste). Rumah tangga dan industri adalah sumber utama
limbah organik dan merupakan penyebab utama tingginya konsentrasi COD.
Yang dimaksud dengan rumah tangga disini adalah perumahan penduduk,
perhotelan perkantoran dan rumah sakit. Sedangkan yang dimaksud dengan
industri adalah industri yang mengolah dan memproduksi bahan organik seperti
industri makanan, susu, kulit dsb. Sumber lain yang juga merupakan penyebab
tingginya konsentrasi COD adalah limbah peternakan seperti peternakan ayam,
babi, domba dsb.
Adapun keberadaannya secara ilmiah dapat diabaikan karena berasal dari
proses pembusukan tanaman dan yang sejenisnya yang kontribusinya terhadap
parameter COD sangat kecil. Selain itu secara alamiah dapat mengalami
3. pemurnian sendiri (self purification) karena daya dukung lingkungan cukup
tinggi. Lain halnya dengan limbah organik yang berasal dari aktivitas manusia,
dimana limbah yang dibuang ke lingkungan melampaui daya dukung lingkungan
sehingga lingkungan tidak mampu melakukan pemurnian sendiri. (Lenore, 1995).
Chemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah
oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di dalam air dapat
teroksidasi melalui reaksi kimia. Dalam hal ini bahan buangan organik akan
dioksidasi oleh Kalium bikromat menjadi gas CO2 dan H2O serta sejumlah ion
krom. Kalium bikromat atau K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber
oksigen(oxidizing agent). Oksidasi terhadap bahan buangan organik akan
mengikuti reaksi berikut ini:
CaHbOc + Cr2O7 2- + H+ CO2 + H2O + Cr3+
Reaksi tersebut perlu pemanasan dan juga penambahan katalisator perak
sulfat (Ag2SO4) untuk mempercepat reaksi. Apabila dalam bahan buangan
organic diperkirakan ada unsur Chlorida yang dapat mengganggu reaksi maka
perlu ditambahkan merkuri sulfat untuk menghilangkan gangguan tersebut.
Chlorida dapat mengganggu karena akan ikut teroksidasi oleh kalium Bichromat
sesuai
dengan reaksi berikut ini:
6Cl + Cr2O7 2- + 14H + 3Cl2 + 2Cr3+ + 7H2O
Apabila dalam larutan air lingkungan terdapat Chlorida, maka oksigen
yang diperlukan pada reaksi tersebut tidak menggambarkan keadaan sebenarnya.
Seberapa jauh tingkat pencemaran oleh bahan buangan organik tidak dapat
diketahui secara benar. Penambahan merkuri sulfat adalah untuk mengikat ion
Chlor menjadi merkuri Chlorida mengikuti reaksi berikut ini:
Hg2+ + 2Cl HgCl2
4. Warna larutan air lingkungan yang mengandung bahan buangan organik
sebelum reaksi oksidasi adalah kuning. Setelah reaksi oksidasi selesai maka akan
berubah menjadi hijau. Jumlah oksigen yang diperlukan untuk reaksi oksidasi
terhadap bahan buangan organik sama dengan jumlah kalium bichromat yang
dipakai pada reaksi tersebut diatas. Makin banyak kalium bichromat yang dipakai
pada reaksi oksidasi, berarti makin banyak oksigen yang diperlukan. Ini berarti
bahwa air lingkungan banyak tercemar oleh bahan buangan organik. Dengan
demikian maka seberapa jauh tingkat pencemaran air lingkungan dapat
ditentukan.(Wardhana,2001).
Nilai COD memberikan informasi tentang jumlah oksigen yang diperlukan
untuk mengoksidasi senyawa organik menjadi karbondioksida dan air. Kalium
dikromat (K2Cr2O7) merupakan oksidator kuat yang biasa digunakan dalam
analisis COD. Secara teoritis oksidator ini dapat mengoksidasi senyawa organik
sampai hampir sempurna (95-100%).
Dampak COD Terhadap Manusia dan Lingkungan adalah sebagai berikut :
a. Terhadap kesehatan manusia
Secara umum, konsentrasi COD yang tinggi dalam air menunjukkan
adanya bahan pencemar organik dalam jumlah yang banyak. Sejalan dengan hal
ini jumlah mikroorganisme, baik yang merupakan patogen maupun tidak pathogen
juga banyak. Adapun mikroorganisme patogen dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit bagi manusia. Karena itu, dapat dikatakan bahwa konsentrasi
COD yang tinggi di dalam air dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi
manusia.
b. Terhadap Lingkungan
Konsentrasi COD yang tinggi menyebabkan kandungan oksigen terlarut di
dalam air menjadi rendah, bahkan habis sama sekali. Akibatnya oksigen sebagai
sumber kehidupan bagi makhluk air (hewan dan tumbuh-tumbuhan) tidak dapat
terpenuhi sehingga makhluk air tersebut manjadi mati. (Monahan,1993).
Pengganggu atau interference dalam penetuan kebutuhan oksigen kimiawi,
COD adalah sebagai berikut:
5. a. Terdapat bahan organik volatile dalam sampel yang menyebabkan
hasil pengukuran lebih rendah dari COD sebenarnya.
b. Terdapat reducting species yang dapat menyebabkan hasil pengukuran
lebih tinggi dari COD yang sebenarnya.
Sebagian besar zat organik dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7 dalam suasana
asam yang mendidih.
CaHbOc + Cr2O7 + H+ Cr3+ + H2O + CO2
Perak sulfat (Ag2SO4) ditambahkan sebagai katalisator untuk mempercepat
reaksi. Sedang merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan
klorida yang umumnya terdapat dalam air buangan. Untuk memastikan bahwa
semua zat organik habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus
tersisa sesudah dipanaskan. K2Cr2O7 yang tersisa ini diukur dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang di sekitar 600 nm. (Sawyer,1978).
Analisis spektrofotometri merupakan salah satu teknik analisis
spektroskopi yang telah lama dikenal dan banyak digunakan di berbagai
laboratorium. Hampir sebagian besar laboratorium pengujian memiliki peralatan
ini mulai dari yang sederhana atau portable. Prinsip yang digunakan adalah suatu
molekul zat yang dapat menyerap ultraviolet dan cahaya tampak dengan
kemungkinan bahwa elektron molekul zat akan tereksitasi ke tingkat energi yang
tinggi. Bertujuan untuk menentukan kadar zat secara spektrofotometri serapan
pada daerah ultraviolet dan cahaya tampak.
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada
absorbsi radiasi elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata
manusia peka, gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya
yang berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang gelombang ini akan
menyusun cahaya putih . Cahaya putih meliputi seluruh spektrum Nampak 400-
760 nm. (Anonim, 1979).
6. V. ALAT dan BAHAN
1) Reaktor COD
2) Spektofotometer COD
3) Pipet ukur 2ml dan 5 ml
4) Larutan pereaksi 2 asam sulfat
5) Larutan pencerna (K2Cr2O7) kalium dikromat 0,25
6) Aquades
VI. PROSEDUR KERJA
Preparasi Sampel
Reaktor COD
Sampel
sebanyak 2,5 ml
Dalam tabung
reaksi
1,5 larutan
pencerna
K2Cr2O7 dan
pereaksi asam
sulfat 3,5 ml
Masukan dalm
tabung & tutup
tabung lalu
kocok pelahan
Siapkan blanko
dg air bebas ion
volume sama
Hubungkan reactor dg
arus 220 volt, ekan
tombol power pd posisi
0.
Masukkan sampel dan
blanko pd reaktor
Panaskan pda suhu
1200C slama 30 menit
Stelah 2 jam pindahkan
tabung COD dan
dinginkan
7. Pengukuran dengan COD Meter
Tekan 0 pda tombol on/off
Tekan mode utk memilih
range(Lr, Mr, Hrdst)
Masukan blanko dlm adaptor,
tutup dan tekan zero/test utk
mendapatkan nol pd blanko
setelah kurang dri 3 detik mka
display menunjukkan 0.0.0 (berarti
sudah nol)
Pindahkan tabung blanko dr
adaptor, kemudiaan masukkan
tabung sampel dan tutup
Tekan tombol Zero/test
Stelah lebih kurang 3 detik
akan menunjukkan hasil
Untuk mengulangi hasil tekan
tombol sero/test kembali
VII. PERTANYYAAN PRAPRAKTEK
1. Apa yang dimaksud COD?
2. Sebutkan karakteristik COD?
3. Apa fungsi K2Cr2O7 dalam percobaan COD?
JAWAB :
1. Chemical Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen kimia adalah
jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada di
dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.
8. 2. Ada beberapa karakteristik khas yang dimiliki air limbah seperti
berikut ini:
d. Karakteristik fisik. Air limbah terdiri dari 99,9% air, sedangkan
kandungan bahan padatnya mencapai 0,1% dalam bentuk suspensi
padat (suspended solid) yang volumenya bervariasi antara 100500
mg/l. Apabila volume suspense padat kurang dari 100 mg/l, air
limbah disebut lemah, sedangkan bila lebih dari 500 mg/l disebut
kuat.
e. Karakteristik kimia. Air limbah biasanya bercampur dengan zat
kima anorganik yang berasal dari air bersih dan zat organik dari
limbah itu sendiri. Saat keluar dari sumber, air limbah bersifat basa.
Namun, air limbah yang sudah lama atau membusuk akan bersifat
asam karena sudah mengalami kandungan bahan organiknya
mengalami proses dekomposisi yang dapat menimbulkan bau tidak
menyenangkan. Komposisi campuran dari zat-zat itu dapat berupa:
(1) Gabungan dengan nitrogen misalnya urea, protein atau asam
amino. (2) Gabungan dengan non-nitrogen misalnya lemak, sabun,
atau karbohidrat.
f. Karakteristik bakteriologis. Bakteri patogen yang terdapat dalam
air limbah biasanya termasuk golongan E.coli.
3. kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel yang
telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat.
VIII. TABEL HASIL PERCOBAAN
Lr Mr Hr
Blanko 0 - -
Sampel 1 (air kolam) 15 mg/l - -
Sampel II (air got) Error Error Error
* Error menunjukkan sampel sangat jelek/kotor sehingga tidak terdeteksi
9. IX. PEMBAHASAN
Uji COD merupakan suatu pembakaran kimia secara basah dari bahan
organik dalam sampel. Larutan asam dikromat digunakan untuk mengoksidasi
bahan organik pada suhu tinggi. Berbagai prosedur COD yang menggunakan
waktu reaksi dari 5 menit sampai 2 jam dapt digunakan. Metode ini dapat
dilakukan lebih cepat dari uji BOD. Oleh karena uji COD merupakan analisis
kimia, uji ini juga mengukur senyawa-senyawa organik yang tidak dapat dipecah
seperti pelarut pembersih dan bahan yang dapat dipecah secara biologik seperti
yang diukur dalam uji BOD.
Chemical oksigen demand (COD) merupakan ukuran kapasitas air untuk
mengkonsumsi oksigen selama dekomposisi organik materi dan oksidasi kimia
anorganik seperti amonia dan nitrit. COD pengukuran biasanya dilakukan pada
sampel air limbah atau perairan alami terkontaminasi oleh limbah domestik atau
industri.. Kebutuhan oksigen kimia diukur sebagai laboratorium uji standar di
mana air ditutup sampel yang diinkubasi dengan oksidan kimia yang kuat dalam
kondisi spesifik suhu dan untuk jangka waktu tertentu waktu . Oksidan yang
digunakan umumnya dalam tes COD kalium dikromat (K2Cr2O7) yang
digunakan dalam kombinasi dengan didih asam sulfat (H2SO4). Karena oksidan
kimia ini tidak spesifik untuk memakan bahan kimia oksigen yang organik atau
anorganik, kedua sumber kebutuhan oksigen diukur dalam uji COD.
Pada prinsipnya pengukuran COD dengan penambahan sejumlah kalium
bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel yang telah ditambahkan asam
pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu.
Selanjutnya, kelebihan kalium dikromat ditera dengan cara titrasi. Sehingga segala
macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang kompleks dan sulit
urai, akan teroksidasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk
oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat
ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan
yang dapat troksidasi ikut dalam reaksi. Sebagian besar zat organis melalui tes
COD ini dioksidasi oleh larutan K2Cr2O7 dalam keadaan asam yang mendidih.
COD menunjukkan senyawa organik yang tidak dapat didegradasi secara biologis.
Kita dapat mengetahui berapa nilai COD yang terkandung pada suatu limbah dan
indikasi limbah tersebut berbahaya atau tidak.
COD mempunyai batasan nilai ambang batasnya agar suatu buangan
limbah tersebut yaitu sungai, danau atau laut dalam keadaan baku mutu air.
Dengan dapatnya mempelajari nilai COD dalam limbah maka kita dapat
menentukan tingkat tinggi rendahnya pencemaran air yang tercampur oleh limbah
10. tersebut. Dengan mengetahui tingkat tinggi rendahnya dapat langsung
mengatisipasi berbahayanya limbah tersebut untuk kelangsungan hidup. Nilai
COD tinggi mengindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar.
Dalam PP No. 20/1990 pasal pertama angka kedua tentang Pengendalian
Pencemaran Air. Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk
hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia
sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pemerintah lewat PP Nomor 82
Tahun 2001 telah menetapkan baku mutu kualitas air untuk berbagai jenis
penggunaan air. Mutu air ditentukan antara lain oleh beberapa sifat fisik air seperti
suhu, warna, kekeruhan air dan total dissolved solid (TDS); taraf keudaraan di
dalam tubuh air yang diidentifikasi lewat beberapa sifat a.l. dissolved oxygen
(DO) dan chemical oxygen demand (COD); taraf kehidupan mikroba air
biological oxygen demand (BOD). Nilai COD pada PP No. 82 Tahun 2001 adalah
sebesar 25 mg/L.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :
1) Nilai COD pada sampel I (air kolam) didapatkan nilai sebesar 15 mg/l
2) Dari hasil tersebut, maka masih berada di bawah baku mutu yang
ditetntukan pemerintah
3) Untuk sampel II (ari got) hasilnya Error tidak terdeteksi karena sanngat
kotor/jelek melebihi baku mutu air
4) COD semakin jelek semakin tinggi nilai yang didapatkan
Dapus :
Utami, D.S. 2011, Analisa Chemical Oxygen Demand (COD) Pada Air
Limbah,[Tesis]. Pharmacology USU, Sumatera Utara, [on line] dari
http://repository.usu.ac.id [diakses 18 November 2014]
Ginting, J.R. 2014, Praktikum COD Analisis Air Limbah, [on line] dari:
https://ml.scribd.com [diakses 16 November 2014]
Meilawati, Y. et.al. 2006, Analisis Kualitas Air dan Sedimen di daerah Muara
Sungai Cipalabuha,[Tesis]. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik
Universitas Pasundan. [on line] dari : http://digilib.unpas.ac.id [diakses 17
November 2014