際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Demokrasi di
Indonesia Periode
1949 - 1959
Kelompok 2:
 Albertus Dwi Cahyo
 Ardianne Herdien
 Bagus Adiwena
 Gabriella Rosa
 Ivanka Widya Putri
 Oktaviana
 Rachmat al Ridha Asad
 Demokrasi parlementer (liberal) merupakan salah satu sistem demokrasi yang
menitik beratkan kedudukan badan legislatif sebagai lembaga
tertinggi daripada badan eksekutif.
 Negara dengan menganut sistem demokrasi yang demikian merupakan negara yang
dipimpin oleh seorang Perdana Menteri dimana seorang Perdana
menteri dan jajaran menteri dalam kabinetnya akan diberhentikan
oleh parlemen.
 Dalam demokrasi parlementer posisi kepala negara akan ditempati oleh seorang
Presiden.
Demokrasi Parlementer
Kepala pemerintahan adalah
perdana menteri, sedangkan
kepala negara adalah presiden.
Jabatan eksekutif presiden
ditunjuk langsung oleh legislatif,
sedangakn raja dipilih oleh
Undang-Undang.
Perdana menteri punya hak
prerogratif (hak istimewa)
untuk mengangkat serta
memberhentikan para menteri
yang menjabat dalam
departemen dan non-
deaprtemen.
Para menteri hanya bertanggung
jawab sebatas kekuatan
legislatif.
Kekuasaan legislatif
dipertanggungjawabkan
eksekutif.
Kekuasaan legislatif dapat
menjatuhkan kekuatan
eksekutif.
Negara, alokasi SDM dan SDA
bisa terus dikontrol.
Kelompok minoritas dibebaskan
untuk berjuang dan bertahan.
Sistem pemerintahan dalam bidang politik yang dianut pada masa Demokrasi Parlementer,
atau yang dikenal juga dengan sebutan Demokrasi Liberal adalah sistem kabinet
parlementer. Sistem pemerintahan tersebut berlandaskan pada UUDS 1950.
Sistem pemerintahan ini menetapkan bahwa:
 Kabinet-kabinet atau para menteri bertanggung jawab kepada parlemen.
 Sistem kabinet parlementer juga menerapkan sistem pemungutan suara
(voting) yang digunakan dalam pemilihan umum (Pemilu), mosi, dan demonstrasi
sebagai bentuk rakyat dalam mengekspresikan hak untuk ikut serta dalam berpolitik.
 Selain itu, adanya sistem multipartai pada masa ini menyebabkan terciptanya
golongan mayoritas dan minoritas dalam masyarakat, serta adanya sikap mementingkan
kepentingan golongan partai politik masing-masing dari pada kepentingan bersama.
Demokrasi pada periode 1949 - 1959
Periode 1949-1950 Periode 1950-1959
Pelaksanaan demokrasi pada masa ini tidak
berlangsung lama karena bentuk negara
serikat yang dianut dalam konstitusi RIS
tidak cocok dengan bangsa
Indonesia. Oleh karenanya pada tanggal
17 Agustus 1950 kita kembali lagi ke bentuk
negara kesatuan RI.Demokrasi liberal dengan
sistem parlementer.
Konstituante adalah lembaga
yang ditugaskan untuk
membentuk Undang-Undang
Dasar atau konstitusi baru
untuk menggantikan UUDS
1950.
 Konstituante gagal menjalankan
tugasnya karena adanya konflik antarpartai di dalam
konstituante sendiri. Akibatnya, ketatanegaraan menjadi
sangat rawan bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Kemudian, Presiden mengeluarkan dekrit 5 Juli
1959, isinya adalah:
 Pembubaran konstituante.
 Berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS
1950.
 Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR
ditambah utusan dari daerah serta golongan, serta
pembentukan DPAS.
Pemerintah berdasarkan
parlemen dengan
demokrasi liberal.
Adanya pemilu untuk
pertama kali dalam rangka
memilih anggota
konstituante dan DPR.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam periode 1949  1959 negara kita menganut
demokrasi parlementer. Masa demokrasi parlementer merupakan masa kejayaan
demokrasi di Indonesia, karena hampir seluruh elemen demokrasi dapat kita temukan
perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia, antara lain:
1. Lembaga perwakilan rakyat / parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses
politik yang berjalan
2. Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat tinggi.
3. Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang sebesar-besarnya untuk
berkembang secara maksimal
4. Sekalipun pemilu hanya dilakukan satu kali yaitu pada 1955, tetapi pemilu tersebut benar benar
dilakukan dengan prinsip demokrasi.
5. Masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi sama
sekali, sekalipun tidak semua warga negara dapat memanfaatkannya secara maksimal.
6. Dalam masa pemerintahan parlementer daerah-daerah mempunyai otonomi yang cukup luas.
1. Munculnya usulan presiden yang sering kita kenal dengan nama konsepsi presiden
untuk membentuk Dewan Nasional sehingga semua organisasi politik dan organisasi
kemasyarakatan yang ada menjadi ikut terlibat. Konsepsi presiden ini bertujuan untuk membentuk
pemerintahan yang memiliki sifat gotong royong yang juga melibatkan semua kekuatan bersifat
politik, tidak terkecuali Partai Komunis Indonesia. Konsepsi Presiden dan juga Dewan Naisonal ini
mengalami pertentangan yang sangat kuat dari sejumlah partai, terutama Masyumi dan juga PSI.
Dua partai ini menganggap bahwa Dewan Nasional adalah pelanggaran yang sifatnya sangat
fundamental terhadap konstitusi negara kita karena lembaga itu tidak dikenal dalam konstitusi.
2. Dewan Konstituante gagal menemukan jalan untuk mencapai kesepakatan dalam
merumuskan ideologi nasional. Karena gagal tercapainya titik persetujuan antara dua
kelompok politik, yaitu kelompok yang ingin Islam menjadi ideologi negara dan kelompok yang
menginginkan Pancasila sebagai ideologi. Meskipun voting telah dilakukan, mereka tetap tidak bisa
menemukan suara mayoritasnya.
3. Politik aliran terlalu dominan sehingga pengelolaan konflik menjadi terganggu. Karena hal itu,
setiap konflik cenderung menyebar melewati batas yang akhirnya membawa dampak yang sangat
negatif kepada kestabilan politik yang ada.
4. Basis sosial ekonmi yang sangat lemah. Struktur yang tegas membedakan kedudukan
masyarakat secara langsung tidak mendukung keberlangsungan demokrasi.
Demokrasi parlementer hanya bertahan selama sembilan
tahun seiring dikeluarkannya dekrit Presiden 5 Juli 1959
yang membubarkan konstituante dan kembali ke UUD 1945.
Presiden menganggap bahwa demokrasi parlementer tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai
semangat gotong royong.
Periode
Sistem
Pemerintahan
Konstitusi Kelebihan Kelemahan
27 Desember
1949 s.d. 17
Agustus 1950
Kabinet
Parlementer
(Kursi
Parlementer)
Konstitusi RIS
Tidak ada mosi
tidak percaya
dari parlemen
DPR dapat
membubarkan
kabinet bila
dianggap
menyimpang
Masa jabatan
kabinet tidak
ditentukan
Kepala negara
tidak dapat
diganggu gugat,
karena yang
bertanggung
jawab adalah
para menteri
Mementingkan
kekuatan partai
di parlemen
Periode
Sistem
Pemerintahan
Konstitusi Kelebihan Kelemahan
17 Agustus
1950 s.d. 5 Juli
1959
Kabinet
Presidensial
UUDS 1950
Demokrasi
multipartai
Pelaksanaan
pemilu
demokratis
Berhasil
menggalang
dukungan
internasional
melalui KAA
Multipartai
berdampak
pada
kepentingan
parpol/golongan
Stabilitas
politik
terancam
Tidak terdapat
partai yang
menang secara
mayoritas
Jatuh bangun
kabinet yang
singkat
Kebijakan
pembangunan
tidak jalan
Demokrasi indonesia 1949 1959

More Related Content

What's hot (20)

Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
University Of Tarbiyah
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Isaka Yoga
Ppt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di IndonesiaPpt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di Indonesia
Doris Agusnita
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRAPemberontakan APRA
Pemberontakan APRA
Bramantya Krisna
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangPerjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Fani K
Masa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus durMasa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus dur
Ramdan Mohamad Febriana
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
David Adi Nugroho
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
FXC 41
Voc vs Mataram
Voc vs MataramVoc vs Mataram
Voc vs Mataram
David Adi Nugroho
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
afifahdhaniyah
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFOAncaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Gungun Misbah Gunawan
Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
University Of Tarbiyah
Puputan Margarana
Puputan MargaranaPuputan Margarana
Puputan Margarana
Erna S
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Dhiarrafii Bintang Matahari
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
Dhea Rizky
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
rogensamuel
G 30 s pki
G 30 s pkiG 30 s pki
G 30 s pki
just Aray
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Dhiarrafii Bintang Matahari
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
University Of Tarbiyah
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
Isaka Yoga
Ppt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di IndonesiaPpt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di Indonesia
Doris Agusnita
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan JepangPerjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Perjuangan Meraih Kemerdekaan Pada Masa Pendudukan Jepang
Fani K
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
David Adi Nugroho
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
FXC 41
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
afifahdhaniyah
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFOAncaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Gungun Misbah Gunawan
Puputan Margarana
Puputan MargaranaPuputan Margarana
Puputan Margarana
Erna S
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
Dhea Rizky
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
rogensamuel
G 30 s pki
G 30 s pkiG 30 s pki
G 30 s pki
just Aray
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan ReformasiMakalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Makalah Sejarah Indonesia Pada Masa Orde Baru dan Reformasi
Dhiarrafii Bintang Matahari

Similar to Demokrasi indonesia 1949 1959 (20)

Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
Muhamad Yogi
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Hendrastuti Retno
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesia
dedyprasetyo01
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
Septian Muna Barakati
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesiaKelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Adhitong_
demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965
dinda_you
Make your life easy with a
Make your life easy with aMake your life easy with a
Make your life easy with a
el immanuel
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Iswi Haniffah
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
Warnet Raha
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
Septian Muna Barakati
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
Operator Warnet Vast Raha
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaPelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Intan Oktavia
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalsistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
Dian Dwiyanti
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
Johanez Diaz
PPT KEDAULATAN NKRI pptx
PPT KEDAULATAN NKRI pptxPPT KEDAULATAN NKRI pptx
PPT KEDAULATAN NKRI pptx
TAMRIN SIBURIAN
Penerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesiaPenerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesia
Siti Fatimah
SLIDE PROJEK SUARA DEMOKRASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
SLIDE PROJEK SUARA DEMOKRASI KURIKULUM MERDEKA.pptxSLIDE PROJEK SUARA DEMOKRASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
SLIDE PROJEK SUARA DEMOKRASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MTsArrosyidIChannel
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
Muhamad Yogi
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Hendrastuti Retno
Perjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesiaPerjalanan demokrasi indonesia
Perjalanan demokrasi indonesia
dedyprasetyo01
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesiaKelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Adhitong_
demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965
dinda_you
Make your life easy with a
Make your life easy with aMake your life easy with a
Make your life easy with a
el immanuel
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunisPerbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Perbandingan konstitusi NKRI dengan negara liberal dan komunis
Iswi Haniffah
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
Warnet Raha
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesiaPelaksanaan demokrasi di indonesia
Pelaksanaan demokrasi di indonesia
Intan Oktavia
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalsistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
Dian Dwiyanti
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
Johanez Diaz
PPT KEDAULATAN NKRI pptx
PPT KEDAULATAN NKRI pptxPPT KEDAULATAN NKRI pptx
PPT KEDAULATAN NKRI pptx
TAMRIN SIBURIAN
Penerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesiaPenerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesia
Siti Fatimah
SLIDE PROJEK SUARA DEMOKRASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
SLIDE PROJEK SUARA DEMOKRASI KURIKULUM MERDEKA.pptxSLIDE PROJEK SUARA DEMOKRASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
SLIDE PROJEK SUARA DEMOKRASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
MTsArrosyidIChannel

More from Racmat Ridho (12)

Hortatory exposition text
Hortatory exposition textHortatory exposition text
Hortatory exposition text
Racmat Ridho
Proposal
ProposalProposal
Proposal
Racmat Ridho
Persamaan lingkaran
Persamaan lingkaranPersamaan lingkaran
Persamaan lingkaran
Racmat Ridho
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Racmat Ridho
Merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanMerajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Racmat Ridho
Keadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesiaKeadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesia
Racmat Ridho
Kewajiban warga negara dalam demokrasi
Kewajiban warga negara dalam demokrasiKewajiban warga negara dalam demokrasi
Kewajiban warga negara dalam demokrasi
Racmat Ridho
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
Racmat Ridho
Sifat sifat sistem periodik unsur
Sifat sifat sistem periodik unsurSifat sifat sistem periodik unsur
Sifat sifat sistem periodik unsur
Racmat Ridho
Bilangan Berakar
Bilangan BerakarBilangan Berakar
Bilangan Berakar
Racmat Ridho
Cara mengatasi masalah ekonomi
Cara mengatasi masalah ekonomiCara mengatasi masalah ekonomi
Cara mengatasi masalah ekonomi
Racmat Ridho
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logamSifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Racmat Ridho
Hortatory exposition text
Hortatory exposition textHortatory exposition text
Hortatory exposition text
Racmat Ridho
Persamaan lingkaran
Persamaan lingkaranPersamaan lingkaran
Persamaan lingkaran
Racmat Ridho
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prismaPembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Pembiasan pada kaca plan paralel dan prisma
Racmat Ridho
Merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Merajut kebersamaan dalam kebhinnekaanMerajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Merajut kebersamaan dalam kebhinnekaan
Racmat Ridho
Keadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesiaKeadilan bangsa indonesia
Keadilan bangsa indonesia
Racmat Ridho
Kewajiban warga negara dalam demokrasi
Kewajiban warga negara dalam demokrasiKewajiban warga negara dalam demokrasi
Kewajiban warga negara dalam demokrasi
Racmat Ridho
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
Racmat Ridho
Sifat sifat sistem periodik unsur
Sifat sifat sistem periodik unsurSifat sifat sistem periodik unsur
Sifat sifat sistem periodik unsur
Racmat Ridho
Bilangan Berakar
Bilangan BerakarBilangan Berakar
Bilangan Berakar
Racmat Ridho
Cara mengatasi masalah ekonomi
Cara mengatasi masalah ekonomiCara mengatasi masalah ekonomi
Cara mengatasi masalah ekonomi
Racmat Ridho
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logamSifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Sifat fisis senyawa ion, senyawa kovalen, logam
Racmat Ridho

Recently uploaded (20)

Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Manajemen Perpustakaan BAPETEN Berdasarkan油SNI 7496:2009
Murad Maulana
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptxDari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Dari pesantren ke dunia maya (diskusi berkala UAS Kencong Jember0.pptx
Syarifatul Marwiyah
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdfKUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
KUMPULAN CERPEN SMAN 2 MUARA BADAK KALIMANTAN TIMUR.pdf
PT. DUTA MEDIA PRESS
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docxSENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
SENARAI & JADWAL PEMBICARA Ramadan Masjid Kampus UGM 1446 Hijriah.docx
Mirza836129
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptxPPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
PPT Perkawinan (Poligami, Monogami).pptx
rahmiati190700
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraJakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah Telstra
Dadang Solihin
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8
Dita835610
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docxBANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
BANGSA DAN KARAKTERISTIK TERNAK KAMBING.docx
AzuraAgusnasya
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptxSeleksi Penerimaan Murid Baru  2025.pptx
Seleksi Penerimaan Murid Baru 2025.pptx
Fajar Baskoro
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdfRandom Number Generator Teknik Simulasi.pdf
Random Number Generator Teknik Simulasi.pdf
PratamaYulyNugraha
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptxManajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Manajemen Risiko Proyek_Training "RISK MANAGEMENT".pptx
Kanaidi ken
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.pptenzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
enzim mikroba KULIAH BIOLOGI MIKROPANGAN.ppt
ParlikPujiRahayu
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta FungsinyaPPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
PPT Komponen Penyusun Darah Beserta Fungsinya
mileniumiramadhanti
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam KehidupankuKelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
Kelas 5 Mapel P.Pancasila Bab 2 Norma Dalam Kehidupanku
suandi01
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptxMuqaddimah ANGGARAN DASAR  Muhammadiyah .pptx
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptx
suwaibahkapa2
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...
Murad Maulana
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptxFarmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
Farmakologi (antibiotik, antivirus, antijamur).pptx
michellepikachuuu
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptxTeks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
Teks fiks Didik anak dengan islamiyah.pptx
ArizOghey1
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
02_Konjugat_Bilangan_Kompleks (Unpak).pdf
AsepSaepulrohman4
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptxPPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
PPT PAI-Kelompok 3-X MIPA 1-Sumber-sumber Hukum Islam (Ijtihad).pptx
SausanHidayahNova

Demokrasi indonesia 1949 1959

  • 1. Demokrasi di Indonesia Periode 1949 - 1959 Kelompok 2: Albertus Dwi Cahyo Ardianne Herdien Bagus Adiwena Gabriella Rosa Ivanka Widya Putri Oktaviana Rachmat al Ridha Asad
  • 2. Demokrasi parlementer (liberal) merupakan salah satu sistem demokrasi yang menitik beratkan kedudukan badan legislatif sebagai lembaga tertinggi daripada badan eksekutif. Negara dengan menganut sistem demokrasi yang demikian merupakan negara yang dipimpin oleh seorang Perdana Menteri dimana seorang Perdana menteri dan jajaran menteri dalam kabinetnya akan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer posisi kepala negara akan ditempati oleh seorang Presiden. Demokrasi Parlementer
  • 3. Kepala pemerintahan adalah perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden. Jabatan eksekutif presiden ditunjuk langsung oleh legislatif, sedangakn raja dipilih oleh Undang-Undang. Perdana menteri punya hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat serta memberhentikan para menteri yang menjabat dalam departemen dan non- deaprtemen. Para menteri hanya bertanggung jawab sebatas kekuatan legislatif. Kekuasaan legislatif dipertanggungjawabkan eksekutif. Kekuasaan legislatif dapat menjatuhkan kekuatan eksekutif. Negara, alokasi SDM dan SDA bisa terus dikontrol. Kelompok minoritas dibebaskan untuk berjuang dan bertahan.
  • 4. Sistem pemerintahan dalam bidang politik yang dianut pada masa Demokrasi Parlementer, atau yang dikenal juga dengan sebutan Demokrasi Liberal adalah sistem kabinet parlementer. Sistem pemerintahan tersebut berlandaskan pada UUDS 1950. Sistem pemerintahan ini menetapkan bahwa: Kabinet-kabinet atau para menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Sistem kabinet parlementer juga menerapkan sistem pemungutan suara (voting) yang digunakan dalam pemilihan umum (Pemilu), mosi, dan demonstrasi sebagai bentuk rakyat dalam mengekspresikan hak untuk ikut serta dalam berpolitik. Selain itu, adanya sistem multipartai pada masa ini menyebabkan terciptanya golongan mayoritas dan minoritas dalam masyarakat, serta adanya sikap mementingkan kepentingan golongan partai politik masing-masing dari pada kepentingan bersama.
  • 5. Demokrasi pada periode 1949 - 1959 Periode 1949-1950 Periode 1950-1959
  • 6. Pelaksanaan demokrasi pada masa ini tidak berlangsung lama karena bentuk negara serikat yang dianut dalam konstitusi RIS tidak cocok dengan bangsa Indonesia. Oleh karenanya pada tanggal 17 Agustus 1950 kita kembali lagi ke bentuk negara kesatuan RI.Demokrasi liberal dengan sistem parlementer.
  • 7. Konstituante adalah lembaga yang ditugaskan untuk membentuk Undang-Undang Dasar atau konstitusi baru untuk menggantikan UUDS 1950. Konstituante gagal menjalankan tugasnya karena adanya konflik antarpartai di dalam konstituante sendiri. Akibatnya, ketatanegaraan menjadi sangat rawan bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Kemudian, Presiden mengeluarkan dekrit 5 Juli 1959, isinya adalah: Pembubaran konstituante. Berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950. Pembentukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR ditambah utusan dari daerah serta golongan, serta pembentukan DPAS. Pemerintah berdasarkan parlemen dengan demokrasi liberal. Adanya pemilu untuk pertama kali dalam rangka memilih anggota konstituante dan DPR.
  • 8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam periode 1949 1959 negara kita menganut demokrasi parlementer. Masa demokrasi parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir seluruh elemen demokrasi dapat kita temukan perwujudannya dalam kehidupan politik di Indonesia, antara lain: 1. Lembaga perwakilan rakyat / parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang berjalan 2. Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat tinggi. 3. Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang sebesar-besarnya untuk berkembang secara maksimal 4. Sekalipun pemilu hanya dilakukan satu kali yaitu pada 1955, tetapi pemilu tersebut benar benar dilakukan dengan prinsip demokrasi. 5. Masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak dikurangi sama sekali, sekalipun tidak semua warga negara dapat memanfaatkannya secara maksimal. 6. Dalam masa pemerintahan parlementer daerah-daerah mempunyai otonomi yang cukup luas.
  • 9. 1. Munculnya usulan presiden yang sering kita kenal dengan nama konsepsi presiden untuk membentuk Dewan Nasional sehingga semua organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan yang ada menjadi ikut terlibat. Konsepsi presiden ini bertujuan untuk membentuk pemerintahan yang memiliki sifat gotong royong yang juga melibatkan semua kekuatan bersifat politik, tidak terkecuali Partai Komunis Indonesia. Konsepsi Presiden dan juga Dewan Naisonal ini mengalami pertentangan yang sangat kuat dari sejumlah partai, terutama Masyumi dan juga PSI. Dua partai ini menganggap bahwa Dewan Nasional adalah pelanggaran yang sifatnya sangat fundamental terhadap konstitusi negara kita karena lembaga itu tidak dikenal dalam konstitusi. 2. Dewan Konstituante gagal menemukan jalan untuk mencapai kesepakatan dalam merumuskan ideologi nasional. Karena gagal tercapainya titik persetujuan antara dua kelompok politik, yaitu kelompok yang ingin Islam menjadi ideologi negara dan kelompok yang menginginkan Pancasila sebagai ideologi. Meskipun voting telah dilakukan, mereka tetap tidak bisa menemukan suara mayoritasnya. 3. Politik aliran terlalu dominan sehingga pengelolaan konflik menjadi terganggu. Karena hal itu, setiap konflik cenderung menyebar melewati batas yang akhirnya membawa dampak yang sangat negatif kepada kestabilan politik yang ada. 4. Basis sosial ekonmi yang sangat lemah. Struktur yang tegas membedakan kedudukan masyarakat secara langsung tidak mendukung keberlangsungan demokrasi.
  • 10. Demokrasi parlementer hanya bertahan selama sembilan tahun seiring dikeluarkannya dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang membubarkan konstituante dan kembali ke UUD 1945. Presiden menganggap bahwa demokrasi parlementer tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang dijiwai semangat gotong royong.
  • 11. Periode Sistem Pemerintahan Konstitusi Kelebihan Kelemahan 27 Desember 1949 s.d. 17 Agustus 1950 Kabinet Parlementer (Kursi Parlementer) Konstitusi RIS Tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen DPR dapat membubarkan kabinet bila dianggap menyimpang Masa jabatan kabinet tidak ditentukan Kepala negara tidak dapat diganggu gugat, karena yang bertanggung jawab adalah para menteri Mementingkan kekuatan partai di parlemen
  • 12. Periode Sistem Pemerintahan Konstitusi Kelebihan Kelemahan 17 Agustus 1950 s.d. 5 Juli 1959 Kabinet Presidensial UUDS 1950 Demokrasi multipartai Pelaksanaan pemilu demokratis Berhasil menggalang dukungan internasional melalui KAA Multipartai berdampak pada kepentingan parpol/golongan Stabilitas politik terancam Tidak terdapat partai yang menang secara mayoritas Jatuh bangun kabinet yang singkat Kebijakan pembangunan tidak jalan