Dokumen tersebut membahas tentang dislokasi pada sistem muskuloskeletal. Dislokasi adalah terlepasnya tulang dari sendi akibat trauma. Jenis dislokasi meliputi dislokasi bawaan, patologis, dan trauma. Gejala umum dislokasi adalah nyeri dan gangguan mobilitas. Penatalaksanaan dislokasi meliputi reduksi, imobilisasi, dan rehabilitasi.
Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis, dengan tulang yang lepas dari sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor konjenital, patologis, atau trauma, dan dapat menyebabkan gangguan fungsi sendi serta nyeri. Penatalaksanaannya meliputi reduksi dislokasi dan mobilisasi sendi untuk memulihkan fungsinya.
Laporan ini membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan fraktur femur. Dokumen ini menjelaskan definisi dan jenis fraktur, etiologi, manifestasi klinis, prinsip penatalaksanaan secara konservatif dan operatif, diagnosa dan intervensi keperawatan.
Cedera tulang belakang umumnya disebabkan oleh trauma seperti kecelakaan. Laminektomi merupakan tindakan bedah untuk mengangkat sebagian lamina tulang belakang guna memperbaiki cedera pada tulang belakang dan mencegah gangguan saraf. Pemeriksaan radiologi diperlukan untuk menentukan lokasi dan besarnya cedera, sementara penatalaksanaannya meliputi imobilisasi, tindakan bedah jika diperlukan
Fraktur clavikula adalah hilangnya kontinuitas tulang clavikula yang biasanya disebabkan trauma. Tulang ini mudah patah karena letak dan anatominya. Pemeriksaan radiologi diperlukan untuk diagnosis dan penentuan tindak lanjut. Penatalaksanaan bervariasi antara non-operatif hingga operatif tergantung lokasi dan tingkat pergeseran fraktur.
Fraktur femur adalah patah tulang paha yang disebabkan trauma atau osteoporosis. Gejalanya berupa nyeri hebat pada paha, tak mampu berjalan, dan bengkak. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat analgesik, pemasangan traksi, dan rehabilitasi untuk memulihkan fungsi. Keperawatan meliputi mengurangi nyeri, mencegah komplikasi, dan memberikan edukasi kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang trauma muskoloskeletal yang meliputi definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan, dan tinjauan asuhan keperawatan pada pasien dengan trauma tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pasien fraktur klavicula post ORIF. Secara garis besar dibahas tentang pengertian ORIF, fraktur klavicula, klasifikasi, etiologi, dan manifestasi klinisnya. ORIF digunakan untuk memperbaiki posisi fragmen tulang melalui operasi. Fraktur klavicula umumnya disebabkan trauma dan memiliki berbagai klasifikasi berdasarkan lokasi. Manifestasi klinisnya berupa
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi yang dapat hanya melibatkan komponen tulang saja atau seluruh komponen tulang. Dokumen ini membahas konsep penyakit dislokasi termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan serta konsep askep meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, dan evalu
1. Cedera ekstremitas sering tidak mengancam jiwa namun dapat menyebabkan kecacatan jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Pembidaian yang baik sangat penting untuk mencegah cedera lebih lanjut dan komplikasi.
3. Dislokasi sendi besar seperti siku, panggul dan lutut membutuhkan bidai dan reposisi segera.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis fraktur tulang khususnya fraktur femur. Menguraikan definisi, penyebab, jenis, manifestasi klinis, komplikasi, dan penatalaksanaan fraktur femur. Juga membahas etiologi, patofisiologi, dan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis fraktur tulang pangkal paha.
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur cruris (tulang kering) yang merupakan terputusnya kontinuitas tulang tibia dan fibula yang dapat terjadi akibat trauma, gerakan pintir, atau kondisi patologis seperti osteoporosis. Dibahas pula jenis, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, penatalaksanaan, komplikasi, pengkajian, dan diagnosis keperawatan pasien fraktur cruris.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis fraktur tulang, meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan fraktur tulang. Juga dibahas asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis, dan intervensi untuk menangani nyeri, risiko gangguan sirkulasi, serta mempertahankan fungsi dan mobilitas bagian tubuh yang terkena fraktur
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan rematoid artritis. Rematoid artritis adalah peradangan sendi kronis yang lebih sering menyerang wanita dewasa muda. Gejala utamanya adalah nyeri dan kekakuan sendi serta deformitas jari tangan. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, latihan, terapi obat, dan pembedahan untuk memperbaiki fungsi sendi. Perawat berperan dalam mengelola nyer
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh trauma. Terdapat berbagai jenis fraktur berdasarkan lokasi, mekanisme cedera, dan komplikasinya. Penatalaksanaan fraktur meliputi tindakan darurat, imobilisasi, dan terapi definitif seperti konservatif atau bedah.
Fraktur trochanter terdiri dari fraktur intertrochanter dan subtrochanter femur. Gejalanya adalah nyeri hebat, tidak dapat berjalan jauh, kaki lebih pendek dan berotasi keluar, serta pembengkakan paha. Pengobatannya melalui reduksi dan fiksasi internal.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pasien fraktur klavicula post ORIF. Secara garis besar dibahas tentang pengertian ORIF, fraktur klavicula, klasifikasi, etiologi, dan manifestasi klinisnya. ORIF digunakan untuk memperbaiki posisi fragmen tulang melalui operasi. Fraktur klavicula umumnya disebabkan trauma dan memiliki berbagai klasifikasi berdasarkan lokasi. Manifestasi klinisnya berupa
Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi yang dapat hanya melibatkan komponen tulang saja atau seluruh komponen tulang. Dokumen ini membahas konsep penyakit dislokasi termasuk pengertian, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan, dan penatalaksanaan serta konsep askep meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, dan evalu
1. Cedera ekstremitas sering tidak mengancam jiwa namun dapat menyebabkan kecacatan jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Pembidaian yang baik sangat penting untuk mencegah cedera lebih lanjut dan komplikasi.
3. Dislokasi sendi besar seperti siku, panggul dan lutut membutuhkan bidai dan reposisi segera.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis fraktur tulang khususnya fraktur femur. Menguraikan definisi, penyebab, jenis, manifestasi klinis, komplikasi, dan penatalaksanaan fraktur femur. Juga membahas etiologi, patofisiologi, dan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis fraktur tulang pangkal paha.
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur cruris (tulang kering) yang merupakan terputusnya kontinuitas tulang tibia dan fibula yang dapat terjadi akibat trauma, gerakan pintir, atau kondisi patologis seperti osteoporosis. Dibahas pula jenis, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan, penatalaksanaan, komplikasi, pengkajian, dan diagnosis keperawatan pasien fraktur cruris.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis fraktur tulang, meliputi definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan fraktur tulang. Juga dibahas asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis, dan intervensi untuk menangani nyeri, risiko gangguan sirkulasi, serta mempertahankan fungsi dan mobilitas bagian tubuh yang terkena fraktur
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan rematoid artritis. Rematoid artritis adalah peradangan sendi kronis yang lebih sering menyerang wanita dewasa muda. Gejala utamanya adalah nyeri dan kekakuan sendi serta deformitas jari tangan. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, latihan, terapi obat, dan pembedahan untuk memperbaiki fungsi sendi. Perawat berperan dalam mengelola nyer
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan oleh trauma. Terdapat berbagai jenis fraktur berdasarkan lokasi, mekanisme cedera, dan komplikasinya. Penatalaksanaan fraktur meliputi tindakan darurat, imobilisasi, dan terapi definitif seperti konservatif atau bedah.
Fraktur trochanter terdiri dari fraktur intertrochanter dan subtrochanter femur. Gejalanya adalah nyeri hebat, tidak dapat berjalan jauh, kaki lebih pendek dan berotasi keluar, serta pembengkakan paha. Pengobatannya melalui reduksi dan fiksasi internal.
Muqaddimah ANGGARAN DASAR Muhammadiyah .pptxsuwaibahkapa2
油
MUQODDIMAH
惡愕 悋 悋惘忰 悋惘忰
(5) 悋忰惆 惘惡 悋惺悋 (1) 悋惘忰 悋惘忰 (2) 悋惆 (3) 悒悋 惺惡惆 悒悋 愕惠惺 (4) 悋惆悋 悋惶惘悋愀 悋愕惠
(6) 惶惘悋愀 悋悵 悖惺惠 惺 愃惘 悋愃惷惡 惺 悋 悋惷悛
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang mengasuh semua alam, yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada Engkau hamba menyembah, dan hanya kepada Engkau, kami mohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan jalan yang lempang, jalan orang-orang yang telah Engkau beri kenikmatan, yang tidak dimurkai dan tidak tersesat. (QS Al-Fatihah 1-6)
惘惷惠 惡悋 惘惡悋 惡悋悒愕悋 惆悋 惡忰惆 惶 悋 惺 愕 惡悋 惘愕悋
Saya ridla: Ber-Tuhan kepada ALLAH, ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi kepada MUHAMMAD RASULULLAH Shalallahu alaihi wassalam.
AMMA BADU, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan thaat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.
Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini, dengan niat yang murni-tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Quran:
ル曄惠ル 曄 悖ル悸朏 リ曄惺 悒ル 抉曄悽ル曄惘 ルリ曄莧 惡抉曄リ鉱『悦
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Lembar Kerja Mahasiswa Applied Artificial Intelligence in Information SystemsAinul Yaqin
油
File ini adalah lembar kerja mahasiswa untuk mata kuliah Applied Artificial Intelligence in Information Systems. Tujuan pembelajarannya mencakup pemahaman tentang Decision Support Systems (DSS), Business Intelligence (BI), proses pengambilan keputusan, analisis bisnis, manajemen kinerja bisnis, kolaborasi, manajemen pengetahuan, serta teknologi canggih dan tren terkini dalam sistem informasi.
Lembar kerja ini terdiri dari 14 bab yang mencakup berbagai topik, yaitu:
Decision Support and Business Intelligence
Decision Making, Systems, Modeling, and Support
Decision Support Systems Concepts, Methodologies, and Technologies
Modeling and Analysis
Data Mining for Business Intelligence
Artificial Neural Networks for Data Mining
Text and Web Mining
Data Warehousing
Business Performance Management
Collaborative Computer-Supported Technologies and Group Support Systems
Knowledge Management
Artificial Intelligence and Expert Systems
Advanced Intelligent Systems
Management Support Systems Emerging Trends and Impacts
Setiap babnya memiliki format yang sama, yaitu tujuan pembelajaran, pengantar materi, kegiatan belajar (pemahaman konsep, tugas, diskusi kelompok), penilaian, dan refleksi. Kegiatan belajar sangat bervariasi, mulai dari menjawab pertanyaan, menggambar diagram, analisis kasus, melakukan eksperimen menggunakan tools tertentu, hingga diskusi kelompok dan presentasi.
Referensi utama yang digunakan dalam mata kuliah ini adalah buku Decision Support and Business Intelligence Systems oleh Turban, E., Sharda, R., & Delen, D.
Lembar kerja ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif bagi mahasiswa untuk memahami dan menerapkan konsep-konsep penting dalam kecerdasan buatan terapan pada sistem informasi, melalui kombinasi pembelajaran teoretis dan tugas-tugas praktis.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
PPT SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS 8Dita835610
油
Dislokasi keperawatanhhhhggfffttttfffrrrr
1. L/O/G/O
A s u h a n K e p e r a w a t a n p a d a p a s i e n d e n g a n D i s l o k a s i S e n d i
Asuhan Keperawatan pada
pasien dengan Dislokasi Sendi
Lusia Henny M.,S.Kep.NS.M.Kep
2. Anatomi Sendi
Komponen Penunjang Sendi:
Kapsula sendi adalah lapisan
berserabut yang melapisi sendi. Di
bagian dalamnya terdapat rongga.
Ligamen (ligamentum) adalah
jaringan pengikat yang mengikat
luar ujung tulang yang saling
membentuk persendian. Ligamentum
juga berfungsi mencegah dislokasi.
Tulang rawan hialin (kartilago hialin)
adalah jaringan tulang rawan yang
menutupi kedua ujung tulang.
Berguna untuk menjaga benturan.
Cairan sinovial adalah cairan
pelumas pada kapsula sendi.
3. Trauma pada sendi:
1. Trauma Jaringan Lunak
(Soft tissue)
Sprain (laserasi otot pd
sendi)Terkilir
Strain (laserasi ligament
pada sendi) Keseleo
Ruptur ligamen (Putus
ligamen)
2. T. Jaringan Keras (Hard
tissue)
Dislokasi, subluksasi
Fraktur dislokasi
4. DEFENISI
Dislokasi adalah suatu keadaan dimana
permukaan sendi tulang yang membentuk
sendi tak lagi dalam hubungan anatomis
(Brunner & Suddarth, 2002)
Keluarnya atau bercerainya kepala sendi dari
magkuknya, dislokasi merupakan suatu
kedaruratan yang membutuhkan pertolongan
segara (Arif Mansyur, 2000)
5. Dis + lokasi;
- Kepala sendi keluar
dari mangkok sendi
- Subluksasi
sebagian kepala
sendi
- Fraktur
DislokasiDisertai
dengan fr.
- Fraktur dan Dislokasi
6. Etiologi
1. Kongenital
Dislokasi yang terjadi sejak lahir,akibat kesalahan
pertumbuhan, paling sering terjadi pada sendi pinggul
2. Spontan atau patologik
Dislokasi akibat penyakit struktur sendi dan jaringan
sekitar sendi.misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis
tulang. Ini disebabkan oleh kekuatan tulang yang
berkurang.
3. Traumatik
merupakan kedaruratan ortopedik((pasokan darah,
susunan saraf rusak dan mengalami stress berat,
kematian jaringan akibat anoksia). Terjadi karena
trauma yang kuat dan dpt merusak struktur sendi dan
jar sekitar. Contoh pd cedera olah raga, kecelakaan.
7. Patofisiologi
Faktor fisik, patologiksendi bergerak
lebih dari jangkauan normalnya kegagalan
tekanan (komponen tulang sendi, ligamen &
kapsula fibrous) dislokasi sendi
8. Klasifikasi
Brdasarkan tipe Kliniknya:
1. Dislokasi Akut; Umumnya terjadi pada shoulder, elbow,
dan hip. Disertai nyeri akut dan pembengkakan di
sekitar sendi.
2. Dislokasi Kronik
3. Dislokasi Berulang; Jika suatu trauma dislokasi pada
sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut
dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi
berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan
patello femoral joint.
9. Manifestasi Klinik
1. Nyeri
2. Perubahan kontur sendi(deformitas)
Hilangnya penonjolan tulang yg normal
Perubahan sumbu tulang yang mengalami
dislokasi (pemendekan)
4. Kehilangan mobilitas normal (terbatasnya
pergerakan)
5. Adanya pembengkakan
11. Komplikasi
A. Komplikasi Dini
1) shock
2) sepsisterutama yg terbuka
3) nekrosis kepala sendi
B. Komplikasi Lanjut
1) Kekakuan sendi bahu
2) Dislokasi yg berulang
3) ggg pertumbuhan cacat
12. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan RRR
1. Reposisi segera.mengembalikan posisi kaput
a)tertutup
Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di
tempat
kejadian tanpa anestesi, misalnya : dislokasi
siku,
dislokasi bahu,
b) Terbuka (open reduction), jika:
- gagal reposisi tertutup mis: dislokasi
disertai
fraktur
- neglected cases & dislokasi lama
2. Retaining mempertahankan hasil reposisi
3. Rehabilitation mengembalikan pd fungsi
13. Macam Dislokasi
Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak
ditolong dengan segera sendi tersebut akan menjadi
kaku kelak.
sendi jari dapat mengalami dislokasi kearah telapak
tangan atau punggung tangan
A. Dislokasi Sendi Jari
14. Jatuh pada tangan dapat menimbulkan dislokasi
sendi siku ke arah posterior
reposisi dilanjutkan dengan membatasi gerakan
dalam sling atau gips selama tiga minggu untuk
memberikan kesembuhan
B. Dislokasi Sendi Siku
15. C. Dislokasi Pergelangan Tangan
(Dislocation of the Lunate)
Dislokasi pergelangan tangan; tulang pembentuk sendi
pergelangan tangan mengalami pergesaran atau penguluran
baik secara langsung maupun tidak langsung.
1) Dislokasi Tulang Lunatum
Dislokasi ini jarang ditemukan, berupa dislokasi
ke anterior. Dislokasi tulang lunatum terjadi bila jatuh
dengan pergelangan tangan dalam keadaan dorsoflexy,
dan tulang lunatum terdorong ke arah palmar
2) Dislokasi tulang perilunatum
Seluruh korpus mengalami dislokasi ke arah dorsal kecuali
tulang lunatum masih tetap bersama-sama tulang radius.
16. B. Dislokasi Sendi Bahu
(D.Glenohumeralis)
keluarnya caput humerus dr
cavum gleinodalis
etio: 99% trauma
pembagian:
1) Dis. Anterior
2) Dis. Posterior
3) Dislokassi Inferior
Mekanisme trauma:
1) adanya tarikan sendi
bahu tiba-tiba
2) Tarikan sendi bahu tiba-
tiba
3)Tarikan dan puntiran tiba-
tiba
17. E. Dislokasi Panggul
(Dis.Caput Femur)
Keluarnya caput femur dari acetabulum
Etio: 99% trauma
Pembagian :
1) Dislokasi posterior
2) Dis. Anterior
3) Dis Sentral
18. F. Dislokasi Sendi Lutut
Dislokasi pada sendi lutut biasanya
terjadi pada trauma yang berat
,yang langsung mengenai sendi lutut
Mekanisme terjadinya dislokasi
pada sendi lutut biasanya melalui
hiperekstensi dan torsi pada sendi
lutut
Dislokasi akut pada sendi lutut
sering disertai dengan kerusakan
pada pembuluh darah ataupun
persarafan pada popliteal space
19. Konsep Asuhan Keperawata
A. Pengkajian
1. Anamnesis:
a). Identitas Klien
b). Riwayat Penyakit saat ini: kaji riwayat terjadinya
trauma/kronologi terjadinya dislokasi
c). Riwayat Penyakit Dahulu: kemungkinan penyebab
terjadinya dislokasi dan penyakit yg pernah
diderita klien sebelumnya yg dpt memperparah
keadaan klien
2. Pemeriksaan fisik:
- pengkajian sistem B1-B6 (fokus B3 (brain) ); kaji
kesadaran klien,; B2kardiovaskuler/sirkulasi;kaji
TTV; B6bone; kaji adanya perubahan warna kulit,
20. Konsep Asuhan Keperawatan
kaji adanya nyeri pada daerah trauma, adanya
deformitas
3. pengkajian keperawatan (fokus pada)
a) Pola aktivitas dan latihan kaji kemampuan
dan keterbatasan gerak klien
b) Pola keamanan/perlindungan;
c) Pola kenyamanan: kaji karakteristik nyeri
klien
d) Pola persepsi dan konsep diri: kaji adanya
perasaan cemas, ketakutan
21. Konsep asuhan keperawatan
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d cedera fisik atau trauma
2. Hambatan Mobilitas fisik b/d cedera
muskuloskeletal akibat dislokasi
3. Ansietas b/d krisis situasional, ancaman terhadap
konsep diri, sendi perubahan status kesehatan
4. Resiko Cedera dg faktor resiko;ggg mobilitas
fisik
22. C. Rencana asuhan Keperawatan
1. Nyeri b/d cedera fisik atau trauma
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan Nyeri hilang atau terkontrol
Kriteria:
- skala nyeri berkurang/terkontrol (skala nyeri 1-3)
- klien tidak gelisah
- TTV normal
23. Rencana asuhan keperawatan
NIC:
a) Observasi TTV serta Kaji karakteristik nyeri
b) Ciptakan lingkungan yang nyaman
c) ajarkan manajemen nyeri; teknik relaksasi
pernafasan atau distraksi
d) Kolaborasi untuk pemberian analgetik
e) kolaborasi utk dilakukan reduksi atau dengan
pemasangan traksi/bidai
24. 2. Hambatan Mobilitas fisik b/d cedera
muskuloskeletal
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan,
hambatan mobilitas hilang/berkurang/ teradaptasi.
Kriteria:
- Klien mampu melakukan mobilisasi fisik secara
bertahap
- klien mampu mengenal cara melakukan mobilisasi
- klien kooperatif mau melaksanakan teknik
mobilisasi secara bertahap
25. NIC:
a) Kaji kemampuan mobilisasi klien
b) kaji status neurologis ektremitas
c) bantu klien dalam melakukan aktivitas khususnya
dalam pemenuhan ADL
d) berikan pemahaman pada klien ttg pembatasan
aktifitas sementara pada ektremitas yg cedera
e) ajarkan klien untuk melakukan mobilisasi sesuai
kemampuan
26. 3. Ansietas b/d krisis situasional, ancaman terhadap konsep
diri, sendi perubahan status kesehatan
NOC: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, ansietas
klien berkurang/hilang.
Kriteria: - Klien tampak rileks
- Klien mengatakan bahwa cemasnya hilang
atau berkurang
NIC:
a) Kaji tingkat kecemasn klien
b) bantu klien untuk mengungkapkan perasaannya
c) hindari tindakan konfrontasi
d) ciptakan lingkungan yang nyaman, tenang dan aman
e) orientasikan klien terhadap prosedur rutin & aktivitas
yg diharapkan
27. 4. Resiko cedera dg faktor resiko ggg mobilitas
NOC : cedera tidak terjadi
NIC :
Batasi aktivitas klien
Orientasikan pasien terhadap lingkungan,
dekatkan alat yang dibutuhkan pasien ke
tubuhnya.
Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan
benda-benda yang dapat menimbulkan
kecelakaan.
Awasi / temani pasien saat melakukan
aktivitas.
28. Discharge planning
1. Anjurkan klien untuk istrahat adekuat
2. Anjurkan klien untuk kontrol sesuai jadwal
3. Anjurkan untuk menjaga masukan nutrisi yang
seimbang
4. Anjurkan untuk minum obat sesuai yang diresepkan
dan segera memeriksakan diri jika ada keluhan
5. Anjurkan untuk menghindari aktivitas yang dapat
menimbulkan trauma berulang
6. Anjurkan untuk melakukan ROM sesuai yang
dianjurkan terapis
29. Kontusio (memar)
Kontusio merupakan suatu istilah yang digunakan
untuk cedera pada jaringan lunak yang diakibatkan
oleh kekerasan atau trauma tumpul yang langsung
mengenai jaringan, seperti pukulan, tendangan, atau
jatuh (Arif Muttaqin,2008)
Kontusio adalah cedera jaringan lunak, akibat
kekerasan tumpul,mis : pukulan, tendangan atau
jatuh (Brunner & Suddart,2001)
Kontusio adalah cedera yang disebabkan oleh
benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di bawah
permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil
pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes
ke jaringan sekitarnya
30. Kontusio adalah suatu injuri yang biasanya
diakibatkan adanya benturan terhadap benturan
benda keras atau pukulan.
Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam
jaringan kulit, tanpa ada kerusakan kulit.
Kontusio yang disebabkan oleh cedera akan sembuh
dengan sendirinya tanpa pengobatan, meskipun
demikian luka memar di bagian kepala mungkin dapat
menutupi cedera yang lebih gawat dalam kepala.
Kontusio dapat menjadi bagian dari cedera yang
luas, misalnya karena kecelakaan bermotor (Agung
Nugroho
31. Etiologi
Benturan benda keras.
Pukulan
Manifestasi klinik
- Perdarahan pada daerah injury (ecchymosis) karena
rupture pembuluh darah kecil, juga berhubungan
dengan fraktur.
- Nyeri,
- Bengkak
- perubahan warna.
- Hiperkalemia mungkin terjadi pada kerusakan jaringan
yang luas dan kehilangan darah yang banyak (Brunner &
Suddart,2001)
32. Patofisiologi
Kontusio terjadi akibat perdarahan di dalam jaringan
kulit, tanpa ada kerusakan kulit. Kontusio dapat juga
terjadi di mana pembuluh darah lebih rentan rusak
dibanding orang lain.
Saat pembuluh darah pecah darah akan keluar dari
pembuluhnya ke jaringan kemudian
menggumpalmenjadi Kontusio atau biru.
Endapan sel darah pada jaringan kemudian mengalami
fagositosis dan didaur ulang oleh makrofag. Warna
biru atau ungu yang terdapat pada kontusio merupakan
hasil reaksi konversi dari hemoglobin menjadi
bilirubin. Lebih lanjut bilirubin akan dikonversi
menjadi hemosiderin yang berwarna kecoklatan.
33. Patofisilogi
Tubuh harus mempertahankan agar darah tetap
berbentuk cairan dan tetap mengalir dalam sirkulasi
darah. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi
pembuluh darah, jumlah dan kondisi sel darah
trombosit, serta mekanisme pembekuan darah yang
harus baik.
34. Penatalaksanaan
1. Tinggikan daerah injury
2. Berikan kompres dingin selama 24 jam pertama (20-30
menit setiap pemberian) untuk vasokonstriksi,
menurunkan edema, dan menurunkan rasa tidak nyaman
3. Berikan kompres hangat disekitar area injury setelah
24 jam prtama (20-30 menit) 4 kali sehari
melancarkan sirkulasi dan absorpsi
4. lakukan pembalutan untuk mengontrol perdarahan dan
bengkak
5. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan
mempercepat pemulihan jaringan-jaringan lunak yang
rusak.
6. kaji status neurovaskuler pada daerah extremitas
setiap 4 jam bila ada indikasi
35. Konsep asuhan keperawatan
A. Pengkajian
1. Anamnesis:
a). Identitas Klien
b). Riwayat Penyakit saat ini: kaji riwayat terjadinya
trauma/kronologi terjadinya kontusio
c). Riwayat Penyakit Dahulu: kemungkinan penyebab
terjadinya kontusio dan penyakit yg pernah
diderita klien sebelumnya yg dpt memperparah
keadaan klien
2. Pemeriksaan fisik:
- inspeksi karakteristik memar pd daerah trauma,
- palpasi utk mengidentifikasi daerah yg mengalami
trauma
36. pengkajian keperawatan (fokus pada)
a) Pola aktivitas dan latihan; kaji kemampuan
dan keterbatasan gerak klien
b) Pola keamanan: kaji karakteristik nyeri klien
c) Pola persepsi dan konsep diri: kaji adanya
perasaan cemas, ketakutan