Tubuh memiliki mekanisme pertahanan untuk mencegah kehilangan darah, salah satunya adalah hemostasis. Hemostasis meliputi vasokonstriksi, agregasi trombosit, dan koagulasi darah untuk membentuk sumbat hemostatik sementara dan permanen melalui fibrin. Sistem fibrinolisis diperlukan untuk mencegah trombosis.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengkajian sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler, dan sistem lainnya yang relevan untuk mendeteksi gangguan kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dada, jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, hati, usus, dan tulang untuk menilai gejala dan tanda-tanda klinis gangguan kardiovaskuler. Output urine dan
Mata kuliah ini membahas mekanisme hemostasis yang meliputi proses kontraksi pembuluh darah, aktivitas trombosit, dan pembekuan darah. Komponen-komponen pentingnya adalah pembuluh darah, trombosit, kaskade faktor koagulasi, inhibitor koagulasi, dan fibrinolisis. Hemostasis melibatkan interaksi kompleks antara komponen-komponen tersebut untuk membentuk sumbat darah sementara dan sumbat darah permanen guna menghentikan perdar
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
Agonis adrenergik adalah obat yang bekerja langsung pada reseptor adrenergik untuk mengaktifkannya. Ada dua kelompok utama, yaitu katekolamin yang potensi kuat namun cepat inaktif, dan nonkatekolamin yang lebih lama paruhnya dan mampu masuk SSP. Epinefrin dan norepinefrin adalah katekolamin endogen yang bekerja langsung pada reseptor, sementara isoproterenol bekerja pada resept
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, cedera otak, infeksi, dan masalah metabolisme. Gejalanya bervariasi mulai dari kejang ringan hingga kejang hebat yang disertai ketidaksadaran. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, pemeriksaan EEG, dan penggunaan obat antiep
ANTIHISTAMIN:
Histamin berperan penting dalam fenomena fisiologis dan patologis. Antihistamin secara kompetitif menghambat interaksi histamin dengan reseptor histamin. Jenis antihistamin meliputi penghambat reseptor H1 dan H2, yang masing-masing memiliki efek dan indikasi klinis.
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum dan teknik-tekniknya seperti intubasi endotrakeal dan Laryngeal Mask Airway. Anestesi umum digunakan untuk menginduksi pasien keadaan tidak sadar agar dapat melakukan tindakan bedah atau prosedur medis lainnya. Ada berbagai persiapan yang perlu dilakukan sebelum anestesi umum dan pemantauan selama prosedur untuk mencegah komplikasi.
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
油
Pasien laki-laki berusia 29 tahun datang dengan keluhan muntah dan nyeri perut sejak 2 hari. Didiagnosis dengan ileus obstruksi letak tinggi berdasarkan riwayat operasi sebelumnya dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium. Dilakukan laparotomi eksplorasi dan penatalaksanaan.
penyakit yang menyerang sistem gastrointestinal sangat beragam, salah satunya adalah crohn dan kolitis ulseratif. kedua penyakit ini memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi gejala klinis, lokasi nyeri, dan sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat dibedakan menjadi komplikasi dan tidak komplikasi, serta bagian atas dan bawah saluran kemih. Bakteri penyebab umumnya adalah E.coli. Pemeriksaan laboratorium dan klinis digunakan untuk menegakkan diagnosa. Pengobatan ISK meliputi terapi non-farmakologi, antibiotik, antiseptik saluran kemih, dan obat saluran kelamin.
1. Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh menjadi hipersensitif terhadap bahan non-imunogenik.
2. Reaksi tipe I disebut reaksi cepat yang timbul kurang dari 1 jam setelah terpapar alergen, yang melibatkan antibodi IgE dan sel mast.
3. Reaksi tipe I dapat sistemik atau lokal, dengan pemberian secara sistem menimbulkan anafilaksis yang menyebabkan ge
Dokumen tersebut membahas tentang melena, yaitu keluarnya feses berwarna hitam yang mengandung campuran darah akibat perdarahan usus bagian atas. Disebutkan bahwa penyebab utama melena di Indonesia adalah pecahnya varises esofagus, sedangkan diagnosa dan penatalaksanaannya meliputi endoskopi, resusitasi cairan, dan diet khusus.
Dokumen tersebut membahas tentang sirosis hati (SH), yaitu kondisi fibrosis hati yang merupakan tahap akhir dari proses peradangan kronis hati. SH disebabkan oleh berbagai faktor seperti hepatitis kronis, alkohol, obesitas, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi portal, asites, dan ensefalopati hepatik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau SH antara lain pemerik
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah, meliputi komponen darah seperti plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit; fungsi darah; mekanisme peredaran darah pulmonari dan sistemik; golongan darah; transfusi darah; dan kelainan pada sistem peredaran darah seperti anemia dan leukemia.
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
油
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis morfologi penyakit kulit primer dan sekunder beserta contoh-contohnya, seperti makula, papula, plak, urtika, nodul, vesikel, pustula, dan komedo. Jenis-jenis morfologi tersebut dibedakan berdasarkan karakteristik fisiknya seperti ukuran, konsistensi, dan isiannya. Dokumen ini berguna bagi diagnosis penyakit kulit secara
Agonis adrenergik adalah obat yang bekerja langsung pada reseptor adrenergik untuk mengaktifkannya. Ada dua kelompok utama, yaitu katekolamin yang potensi kuat namun cepat inaktif, dan nonkatekolamin yang lebih lama paruhnya dan mampu masuk SSP. Epinefrin dan norepinefrin adalah katekolamin endogen yang bekerja langsung pada reseptor, sementara isoproterenol bekerja pada resept
Dokumen tersebut membahas tentang epilepsi, gangguan neurologis yang ditandai dengan kecenderungan mengalami kejang berulang. Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetik, cedera otak, infeksi, dan masalah metabolisme. Gejalanya bervariasi mulai dari kejang ringan hingga kejang hebat yang disertai ketidaksadaran. Diagnosis didasarkan pada riwayat klinis, pemeriksaan EEG, dan penggunaan obat antiep
ANTIHISTAMIN:
Histamin berperan penting dalam fenomena fisiologis dan patologis. Antihistamin secara kompetitif menghambat interaksi histamin dengan reseptor histamin. Jenis antihistamin meliputi penghambat reseptor H1 dan H2, yang masing-masing memiliki efek dan indikasi klinis.
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Dokumen tersebut membahas tentang anestesi umum dan teknik-tekniknya seperti intubasi endotrakeal dan Laryngeal Mask Airway. Anestesi umum digunakan untuk menginduksi pasien keadaan tidak sadar agar dapat melakukan tindakan bedah atau prosedur medis lainnya. Ada berbagai persiapan yang perlu dilakukan sebelum anestesi umum dan pemantauan selama prosedur untuk mencegah komplikasi.
Presus ileus obstruktif dr. gunawan siswadi, sp. bWoro Nugroho
油
Pasien laki-laki berusia 29 tahun datang dengan keluhan muntah dan nyeri perut sejak 2 hari. Didiagnosis dengan ileus obstruksi letak tinggi berdasarkan riwayat operasi sebelumnya dan hasil pemeriksaan fisik serta laboratorium. Dilakukan laparotomi eksplorasi dan penatalaksanaan.
penyakit yang menyerang sistem gastrointestinal sangat beragam, salah satunya adalah crohn dan kolitis ulseratif. kedua penyakit ini memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi gejala klinis, lokasi nyeri, dan sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi saluran kemih (ISK). ISK dapat dibedakan menjadi komplikasi dan tidak komplikasi, serta bagian atas dan bawah saluran kemih. Bakteri penyebab umumnya adalah E.coli. Pemeriksaan laboratorium dan klinis digunakan untuk menegakkan diagnosa. Pengobatan ISK meliputi terapi non-farmakologi, antibiotik, antiseptik saluran kemih, dan obat saluran kelamin.
1. Alergi atau hipersensitivitas adalah kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh menjadi hipersensitif terhadap bahan non-imunogenik.
2. Reaksi tipe I disebut reaksi cepat yang timbul kurang dari 1 jam setelah terpapar alergen, yang melibatkan antibodi IgE dan sel mast.
3. Reaksi tipe I dapat sistemik atau lokal, dengan pemberian secara sistem menimbulkan anafilaksis yang menyebabkan ge
Dokumen tersebut membahas tentang melena, yaitu keluarnya feses berwarna hitam yang mengandung campuran darah akibat perdarahan usus bagian atas. Disebutkan bahwa penyebab utama melena di Indonesia adalah pecahnya varises esofagus, sedangkan diagnosa dan penatalaksanaannya meliputi endoskopi, resusitasi cairan, dan diet khusus.
Dokumen tersebut membahas tentang sirosis hati (SH), yaitu kondisi fibrosis hati yang merupakan tahap akhir dari proses peradangan kronis hati. SH disebabkan oleh berbagai faktor seperti hepatitis kronis, alkohol, obesitas, dan dapat menyebabkan komplikasi seperti hipertensi portal, asites, dan ensefalopati hepatik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan memantau SH antara lain pemerik
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah, meliputi komponen darah seperti plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit; fungsi darah; mekanisme peredaran darah pulmonari dan sistemik; golongan darah; transfusi darah; dan kelainan pada sistem peredaran darah seperti anemia dan leukemia.
Sistem peredaran darah melibatkan komponen darah, alat peredaran darah, dan kelainan yang dapat terjadi. Komponen darah terdiri atas plasma dan sel-sel darah, yang meliputi eritrosit, leukosit, dan trombosit. Alat peredaran darah utama adalah jantung dan pembuluh darah. Kelainan yang dapat terjadi antara lain hemofilia, talasemia, dan anemia.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah, meliputi komponen darah seperti plasma, eritrosit, leukosit, dan trombosit; fungsi darah; golongan darah; proses pembekuan darah; serta beberapa kelainan pada sistem peredaran darah seperti anemia dan leukemia.
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
油
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang mengandung antikoagulasi EDTA dengan darah segar tanpa antikoagulasi. Penelitian ini menggunakan 30 sampel darah yang diambil secara acak dari pasien rumah sakit dan puskesmas. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok darah dalam hal nilai hematokrit mikro yang diukur.
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
油
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang mengandung antikoagulasi EDTA dengan darah segar tanpa antikoagulasi. Penelitian ini menggunakan 30 sampel darah yang diambil secara acak dari pasien rumah sakit dan puskesmas. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok darah dalam hal nilai hematokrit mikro yang diukur.
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
油
Dokumen tersebut membahas perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang mengandung antikoagulasi EDTA dengan darah segar tanpa antikoagulasi. Penelitian ini menggunakan 30 sampel darah yang diambil secara acak dari pasien rumah sakit dan puskesmas. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok darah dalam hal nilai hematokrit mikro yang diukur.
Dokumen tersebut membahas tentang deep vein thrombosis (DVT) yang merupakan kondisi terbentuknya bekuan darah pada lumen vena dalam. DVT dapat disebabkan oleh disfungsi endotel pembuluh darah, hiperkoagulabilitas, dan gangguan aliran darah vena. Faktor risiko DVT meliputi usia tua, imobilitas, trauma, hiperkoagulabilitas, obesitas, kehamilan, dan obat-obatan. Manifestasi klinisnya tidak sp
Sistem limfatik terdiri daripada organ seperti limpa, nodus limfa dan salur limfa yang membawa cecair limfa. Ia berperanan dalam pertahanan tubuh, mengekalkan keseimbangan cecair antara tisu dan darah, serta mengangkut lemak tercerna. Organ utama termasuk timus, sumsum tulang, dan limpa.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem peredaran darah manusia dan sistem limfa, mencakup definisi, komponen utama, dan fungsi dari kedua sistem tersebut. Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut darah dari dan ke seluruh tubuh melalui jantung dan pembuluh darah, sedangkan sistem limfa berperan mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah."
Dengue haemoragic fever adalah penyakit demam akut yang disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian (Arief Mansjoer &Suprohaita; 2000; 419).
Pencegahan dilakukan dengan m elakukan fogging dan 3 M plus
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
油
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
2. X
Tubuh manusia selalu diancam
oleh serangan pathogen baik dari luar
tubuh maupun dari dalam tubuh itu
sendiri. Untuk itu tubuh memerlukan
mekanisme pertahanan yang ampuh
untuk tetap dapat hidup (survive).
Salah satu diantara pertahanan tubuh
tubuh itu adalah hemostasi
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
3. X
Hemostasis berarti pertahanan terhadap
kehilangan darah atau dapat diartikan
berhenti mengalirnya darah keluar pembuluh
darah
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
4. X
Mekanisme hemostasis
menjaga jangan sampai terjadi kehilangan darah
setelah trauma.
Sistem fibrinolitik
usaha untuk menghindari trombosia.
Sistem kalikrein/kinin
menyediakan komponen lekotaktik dan vasoaktif.
Sistem komplemen
berperan dalam penanggulangan infeksi dan penyakit
imun dengan menyediakan zat-zat vasoaktif,
kemotaktik dan membantu proses fagositosis.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
6. X
Faktor jaringan / tissue factor
dilepaskan dr. perlukaan
Aktivasi sistim koagulasi
dg tujuan akhir: aktivasi trombin
Induksi tr
& reaksi
pelepasan
Fibrin polimerisasi
fibrinogen
fibrin
Deposit jaringan fibrin
HEMOSTASIS SEKUNDER
Polimerisasi fibrin & agregat tr
membtk sumbat hemostatik permanen
Utk keseimbangan:
t-PA & trombomodulin dilepaskan
FIBRINOLISIS
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
7. X
Vaskuler/ pembuluh darah
Trombosit
Koagulasi darah, dan untuk menyempurnakan
system hemostatis diperlukan sistem
fibrinolitik.
Sistem fibrinolisis
Inhibitor
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
9. X
refleks vasokontriksi terhadap trauma yang
akan memperlambat aliran darah keluar.
Vasokonstriksi
diperkuat
oleh
adanya
tromboxane A2 dan scrotonin yang
menyebabkan kontraksi otot polos pembuluh
darah tadi.Fase ini berlangsung 2 3 detik.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
10. X
melepaskan Tromboxane A2 pada proses
vasokontriksi. Membantu menghentikan
pendarahan melalui mekanisme sumbat
trombosit maupun dengan bantuan faktor
koagulasi pada luka besar.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
11. X
Di dalam darah terdapat 2 macam bahan yang
fungsinya berlawanan, yaitu :
1. Prokoagulan (factor pembekuan Ca2+,
trombosit, dll)
2. Antikoagulan / inhibitor (heparin,
antitrombin dll, protein S, protein C dll).
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
12. X
Untuk terjadinya koagulasi darah (Pembelahan
darah) banyak teori yang diajukan, tetapi yang
banyak dianut orang adalah hipotesa Air
terjun . Dalam teori ini koagulasi darah pada
prinsipnya dibagi dalam 3 fase, yaitu :
1. Fase pembentukan protrombin aktifator
2. Fase perubahan protrombin menjadi
thrombin
3. Fase perubahan fibrinogen menjadi fibrin
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R
14. X
1. Jalur Intrinsik
2. Jalur Ektrinsik
3. Jalur Bersama
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
KEMENTERIAN KESEHATAN R