Dokumen tersebut membahas tentang pluralisme agama antara global theology dan transendentalisme. Ia menjelaskan berbagai faktor munculnya pluralisme agama dan pandangan John Hick mengenai pluralisme agama serta kritik terhadap pandangannya."
Dokumen tersebut membahas berbagai topik terkait agama, meliputi sikap manusia terhadap agama, nilai-nilai yang diajarkan agama, fungsi agama bagi masyarakat dan individu, kebenaran agama, kenapa manusia membutuhkan agama, tantangan yang dihadapi agama, dan tipologi beragama.
Teologi Queer adalah metodologi teologis yang membahas Allah dari perspektif minoritas seksual dan gender, seperti LGBTQ, serta sengaja melanggar norma sosial dan budaya tentang gender dan seksualitas. Teologi ini muncul karena pandangan dominan mengenai heteroseksualitas dalam agama dan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang jati diri bangsa Indonesia di tengah pluralisme agama. Ia menjelaskan bahwa jati diri bangsa Indonesia adalah Pancasila, dan contoh-contoh jati diri bangsa seperti semangat gotong royong dan membela tanah air. Dokumen juga menjelaskan pluralisme agama menurut berbagai agama seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Terdapat pandangan berbeda terhadap pluralisme agama, namun pentingnya
Dokumen ini membahas mengenai agama batil yang berdasarkan pada ideologi materialisme dan Darwinisme. Ia menjelaskan bahwa materialisme dan Darwinisme digunakan untuk menafikan keberadaan Allah dan agama yang benar. Teori evolusi Darwin tidak memiliki dasar saintifik namun digunakan untuk mendukung pandangan materialis. Dokumen ini juga menjelaskan bahaya dari pemikiran materialis dan evolusionis yang menyebarkan konsep manusia tidak bertanggung
Dokumen ini membahas tentang pewartaan Injil di zaman modern sesuai dengan nasehat apostolik Paus Paulus VI. Dokumen ini menyoroti pendekatan dan metode baru dalam mewartakan ajaran Kristus di tengah berbagai tantangan zaman seperti sekularisme, konsumerisme, dan diskriminasi serta menekankan peran gereja dan umat dalam mewartakan kabar gembira keselamatan melalui kesaksian hidup dan penggunaan media massa.
5 MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA ok (1).pptxmuazimbmh
油
Dokumen tersebut membahas tentang kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Terdapat penjelasan tentang dasar filosofis kerukunan menurut perspektif masyarakat Jawa, konsepsi kerukunan beragama menurut Alamsyah Prawiranegara, hak beragama, peran pemerintah dalam memelihara kerukunan, makna dan tantangan memelihara kerukunan beragama, serta pendekatan yang ditekankan untuk mengedepankan kerukun
Dokumen tersebut membahas tentang pluralitas agama dan kebudayaan dalam Islam. Islam mengakui adanya pluralitas keagamaan baik dalam aliran internal maupun agama luar. Pluralitas kebudayaan merupakan kodrat manusia yang tidak dapat dihindari, dan Islam mendorong pengenalan budaya antar kelompok untuk kerjasama. Pluralitas agama di Indonesia terlihat dari keragaman agama yang ada secara historis.
Dokumen tersebut membahas tentang pluralisme agama di Indonesia dan dunia serta perkembangan pandangan Gereja Katolik mengenai keselamatan umat beriman lain. Secara khusus, dokumen menyinggung tentang (1) kemajemukan agama di Indonesia dan dunia, (2) perkembangan pandangan Gereja mengenai doktrin "di luar Gereja tidak ada keselamatan", dan (3) penghargaan Gereja terhadap agama-agama lain seperti Islam dan Yah
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Agama memainkan peran penting dalam masyarakat dengan memberikan nilai-nilai moral kepada anggotanya, membentuk institusi untuk mengayomi penganut agama, dan dapat menjadi penyebab konflik apabila digunakan untuk kepentingan politik.
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeRizky Faisal
油
Tulisan ini membahas bahaya sekularisme, pluralisme dan liberalisme. Sekularisme lahir dari kekecewaan cendekiawan Eropa terhadap dominasi agama Katolik pada Abad Pertengahan. Liberalisme dan pluralisme kemudian muncul sebagai ideologi yang memisahkan agama dari negara. Tulisan ini berargumen bahwa kejayaan Islam terjadi ketika Islam tidak hanya sebagai agama ritual tapi juga aturan hidup yang mengatur seluruh aspek ke
More Related Content
Similar to Fundamentalisme, Liberalismmemateri.pptx (20)
Dokumen tersebut membahas tentang jati diri bangsa Indonesia di tengah pluralisme agama. Ia menjelaskan bahwa jati diri bangsa Indonesia adalah Pancasila, dan contoh-contoh jati diri bangsa seperti semangat gotong royong dan membela tanah air. Dokumen juga menjelaskan pluralisme agama menurut berbagai agama seperti Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Terdapat pandangan berbeda terhadap pluralisme agama, namun pentingnya
Dokumen ini membahas mengenai agama batil yang berdasarkan pada ideologi materialisme dan Darwinisme. Ia menjelaskan bahwa materialisme dan Darwinisme digunakan untuk menafikan keberadaan Allah dan agama yang benar. Teori evolusi Darwin tidak memiliki dasar saintifik namun digunakan untuk mendukung pandangan materialis. Dokumen ini juga menjelaskan bahaya dari pemikiran materialis dan evolusionis yang menyebarkan konsep manusia tidak bertanggung
Dokumen ini membahas tentang pewartaan Injil di zaman modern sesuai dengan nasehat apostolik Paus Paulus VI. Dokumen ini menyoroti pendekatan dan metode baru dalam mewartakan ajaran Kristus di tengah berbagai tantangan zaman seperti sekularisme, konsumerisme, dan diskriminasi serta menekankan peran gereja dan umat dalam mewartakan kabar gembira keselamatan melalui kesaksian hidup dan penggunaan media massa.
5 MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA ok (1).pptxmuazimbmh
油
Dokumen tersebut membahas tentang kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Terdapat penjelasan tentang dasar filosofis kerukunan menurut perspektif masyarakat Jawa, konsepsi kerukunan beragama menurut Alamsyah Prawiranegara, hak beragama, peran pemerintah dalam memelihara kerukunan, makna dan tantangan memelihara kerukunan beragama, serta pendekatan yang ditekankan untuk mengedepankan kerukun
Dokumen tersebut membahas tentang pluralitas agama dan kebudayaan dalam Islam. Islam mengakui adanya pluralitas keagamaan baik dalam aliran internal maupun agama luar. Pluralitas kebudayaan merupakan kodrat manusia yang tidak dapat dihindari, dan Islam mendorong pengenalan budaya antar kelompok untuk kerjasama. Pluralitas agama di Indonesia terlihat dari keragaman agama yang ada secara historis.
Dokumen tersebut membahas tentang pluralisme agama di Indonesia dan dunia serta perkembangan pandangan Gereja Katolik mengenai keselamatan umat beriman lain. Secara khusus, dokumen menyinggung tentang (1) kemajemukan agama di Indonesia dan dunia, (2) perkembangan pandangan Gereja mengenai doktrin "di luar Gereja tidak ada keselamatan", dan (3) penghargaan Gereja terhadap agama-agama lain seperti Islam dan Yah
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Agama memainkan peran penting dalam masyarakat dengan memberikan nilai-nilai moral kepada anggotanya, membentuk institusi untuk mengayomi penganut agama, dan dapat menjadi penyebab konflik apabila digunakan untuk kepentingan politik.
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeRizky Faisal
油
Tulisan ini membahas bahaya sekularisme, pluralisme dan liberalisme. Sekularisme lahir dari kekecewaan cendekiawan Eropa terhadap dominasi agama Katolik pada Abad Pertengahan. Liberalisme dan pluralisme kemudian muncul sebagai ideologi yang memisahkan agama dari negara. Tulisan ini berargumen bahwa kejayaan Islam terjadi ketika Islam tidak hanya sebagai agama ritual tapi juga aturan hidup yang mengatur seluruh aspek ke
Felixsiauw bahaya sekulerisme, pluralisme dan liberalismeRizky Faisal
油
Fundamentalisme, Liberalismmemateri.pptx
2. fundamentalisme : gejala yang selalu muncul dalam setiap
agama dan kepercayaan yang merepresentasikan
pemberontakan terhadap libralisme dan modernisme
Fundamentalisme muncul dengan seting sosiologis yang
berusaha mempertahankan corak penafsiran ajaran-ajaran
tradisional dan berlawan kelompok modernis
(fundamentalis sebagai orang-orang yang dangkal dan
superfisial (Anti intelektual) dan pemikirannya
3. Kaum fundamentalisme Kristen: mempertahankan
bahwa Alkitab tidak ada kesalahan.
Mempertahankan tradisi klasik
Hanya sebagian kecil saja fundamentalis yang
melakukan tindakan terorisme, namun dampaknya
mengglobal.
4. 3 ciri fundamentalisme James Bar
1. Penekanan yang teramat kuat pada ketiadasalahan
(inerrancy) al-Kitab
2. Kebencian terhadap theologi modern serta terhadap
metode, hasil, dan akibat-akibat studi kritik modern
terhadap al-Kitab.
3. Jaminan kepastian bahwa mereka yang tidak
menganut pandangan keagamaan, mereka sama sekali
bukanlah Kriten sejati.
5. Fundamentalisme melahirkan
Eksklusivisme
kebenaran absolut hanya
dimiliki suatu agama
tertentu dan tidak di
dalam agama lain. klaim
kebenaran (truth claim)
Klaim ini tidak
memberikan alternatif
apapun bagi agama
lainnya (diskriminasi)
7. Adanya klaim eksklusivisme dan absolutisme
kebenaran ini kemudian ditopang dengan konsep
yuridis tentang keselamatan, masing-masing agama t
mengklaim diri sebagai satu-satunya ruang
soteriologis yang hanya di dalamnya manusia dapat
mendapatkan keselamatan (salvation)
8. Pengakuan kebebasan membuat opini, beragama,
dan berbicara.
akal budi manusia sebagai otoritas yang absolut.
Para teolog liberal berusaha menyelaraskan
Kekristenan dengan ilmu sekuler dan "pemikiran
modern."
Ilmu pengetahuan seolah-olah bisa mengetahui
segala sesuatu. Alkitab perlu ditafsirkan ulang
9. Inklusivisme
Inklusivisme dalam posisi yang menerima sekaligus
menolak agama-agama lain.
Di satu sisi, kekuatan spiritual dan kedalaman
religius dari agama-agama di luar kekristenan
diterima dan diakui, sehingga dapat dikatakan
bahwa yang ilahi hadir di dalam agama tersebut.
Di sisi lain, agama-agama di luar kekristenan
ditolak karena dinilai tidak memiliki cukup
kebenaran yang hanya dimungkinkan secara
penuh lewat Yesus Kristus.
10. Inklusivisme
Jadi, asumsi dasar inklusivisme agama mengakui
bahwa kebenaran hanya terdapat dalam agama
sendiri, namun memberi kesempatan atau jalan
bagi mereka yang berlain keyakinan untuk
mengakui bahwa agama mereka juga benar.
inkslusivisme juga mengakui bahwa tidak ada
kebenaran yang absolut yang betul-betul benar
sehingga semua agama kelihatannya menuju
kebenaran absolut.
11. Inklusif - transformatif
Secara sosiologik Indonesia adalah sebuah realitas
dengan dua identitas. Primordial Identitas dan
identitas baru)
Kehidupan beragama menjadi salah satu keunikan
dan kekuatan Indonesia: agama apa saja sama
hebatnya tetapi sama rendahnya, sama benarnya
tetapi sama salahnya, sama tingginya tetapi juga
sama rendahnya.
12. Sikap yang dikembangkan: Terbuka untuk belajar
satu dengan kekuatannya sendiri belajar dari
kekuatan dan kelemahan agama yang lain.
Manusia Indonesia yang menganut agama berbeda
beda itu sama sama bergumul mencari kebenaran
ilahi.