Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang mencakup pengertian, dasar hukum, tujuan, kewajiban penolong, peralatan, pemeriksaan, pendarahan, dan cedera sistem otot dan rangka. Dokumen ini memberikan panduan dasar untuk memberikan pertolongan pertama yang tepat bagi korban kecelakaan.
Dokumen tersebut memberikan panduan dasar pertolongan pertama pada kecelakaan kerja. Mencakup tujuan pertolongan pertama di tempat kerja seperti menyelamatkan nyawa, memberikan rasa nyaman, dan mencegah terjadinya hal yang lebih buruk. Juga memberikan contoh kasus kecelakaan umum beserta penanganannya seperti syok, tersedak, luka bakar, patah tulang, dan gangguan pernapasan. Diakhiri dengan pelatihan Bantuan Hid
Dokumen tersebut membahas tentang teknik evakuasi dalam penanggulangan keadaan darurat. Mencakup definisi bencana dan keadaan darurat, perundangan terkait, upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Juga membahas organisasi, prosedur, pelaksanaan simulasi dan evaluasi evakuasi dalam penanggulangan darurat.
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
"[Ringkasan]"
Kondisi kegawatdaruratan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kematian atau kecacatan. Teknik bantuan hidup dasar meliputi pijat jantung luar, pemberian oksigen, penanganan perdarahan, patah tulang, luka bakar, dan sumbatan saluran napas. Evakuasi korban dilakukan dengan teknik yang tepat sesuai jumlah penolong dan kondisi lingkungan untuk memastikan keselamatan korban.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
油
Tugas kelompok membahas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pendidikan Karakter dan Pramuka, mencakup pengertian, tujuan, prinsip, prioritas, dan contoh kasus P3K.
Dokumen tersebut merangkum tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), memberikan pedoman dasar untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan sebelum dibawa ke rumah sakit atau puskesmas. Prinsip dasar P3K adalah pastikan penolong tidak menjadi korban berikutnya, metode yang cepat dan efisien, serta mencatat identitas korban dan kejadian. Sistematika P3K mengikuti
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan Bencana (PPGD) bagi masyarakat di Jawa Timur. Pelatihan ini mencakup upaya perlindungan diri dari infeksi, penilaian korban kecelakaan dan bencana, serta cara menangani kondisi darurat seperti henti nafas dan jantung, luka bakar, sengatan listrik, tenggelam, dan stres. Dokumen ini juga menjel
Dokumen tersebut membahas tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di tempat kerja, termasuk persyaratan petugas P3K, fasilitas seperti kotak P3K, serta peraturan terkait P3K di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan hari lahir ergonomi pada tanggal 12 Juli 1949. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaan meliputi aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen juga menjelaskan konsep dasar, tujuan, aspek-aspek, dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakergonomisan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Dibahas sejarah penggunaan APD, definisi dan tujuannya, hukum yang mengatur APD, jenis resiko dan bahaya di tempat kerja, serta kesimpulan bahwa APD penting untuk mencegah kecelakaan di berbagai industri.
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang pelatihan pertolongan pertama yang mencakup prinsip-prinsip PPGD, teknik CPR, dan posisi recovery. Pelatihan ini bertujuan mengajarkan peserta menilai korban, memberikan CPR yang benar, serta meletakkan korban dalam posisi recovery yang aman.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemadam kebakaran dasar yang mencakup pengenalan alat pemadam api, segitiga api, sumber panas yang dapat menimbulkan api, cara panas berpindah, klasifikasi kebakaran NFPA, teknik pemadaman api, kategori pemadaman, kelebihan dan kekurangan pemadaman tradisional dan modern, media pemadaman modern seperti APAR, hydrant, sprinkle system, fire detector, serta cara penggunaan dan pemilihan APAR sesuai klasifik
SCBA digunakan untuk menyediakan udara bernafas yang aman bagi pengguna. Terdiri dari tabung udara, masker, plat penggendong, dan regulator. Ada tiga jenis SCBA - untuk evakuasi darurat, pekerjaan, dan penyelamatan - yang memiliki waktu penggunaan berbeda hingga 30 menit tergantung jenisnya. Pengisian ulang SCBA dilakukan dengan kompresor udara untuk menyaring udara dan menjaga suhu tabung
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)Rini Indriani
油
Tugas kelompok membahas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pendidikan Karakter dan Pramuka, mencakup pengertian, tujuan, prinsip, prioritas, dan contoh kasus P3K.
Dokumen tersebut merangkum tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), memberikan pedoman dasar untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan sebelum dibawa ke rumah sakit atau puskesmas. Prinsip dasar P3K adalah pastikan penolong tidak menjadi korban berikutnya, metode yang cepat dan efisien, serta mencatat identitas korban dan kejadian. Sistematika P3K mengikuti
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan dan Bencana (PPGD) bagi masyarakat di Jawa Timur. Pelatihan ini mencakup upaya perlindungan diri dari infeksi, penilaian korban kecelakaan dan bencana, serta cara menangani kondisi darurat seperti henti nafas dan jantung, luka bakar, sengatan listrik, tenggelam, dan stres. Dokumen ini juga menjel
Dokumen tersebut membahas tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) di tempat kerja, termasuk persyaratan petugas P3K, fasilitas seperti kotak P3K, serta peraturan terkait P3K di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan hari lahir ergonomi pada tanggal 12 Juli 1949. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaan meliputi aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Dokumen juga menjelaskan konsep dasar, tujuan, aspek-aspek, dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakergonomisan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Dibahas sejarah penggunaan APD, definisi dan tujuannya, hukum yang mengatur APD, jenis resiko dan bahaya di tempat kerja, serta kesimpulan bahwa APD penting untuk mencegah kecelakaan di berbagai industri.
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang pelatihan pertolongan pertama yang mencakup prinsip-prinsip PPGD, teknik CPR, dan posisi recovery. Pelatihan ini bertujuan mengajarkan peserta menilai korban, memberikan CPR yang benar, serta meletakkan korban dalam posisi recovery yang aman.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pemadam kebakaran dasar yang mencakup pengenalan alat pemadam api, segitiga api, sumber panas yang dapat menimbulkan api, cara panas berpindah, klasifikasi kebakaran NFPA, teknik pemadaman api, kategori pemadaman, kelebihan dan kekurangan pemadaman tradisional dan modern, media pemadaman modern seperti APAR, hydrant, sprinkle system, fire detector, serta cara penggunaan dan pemilihan APAR sesuai klasifik
SCBA digunakan untuk menyediakan udara bernafas yang aman bagi pengguna. Terdiri dari tabung udara, masker, plat penggendong, dan regulator. Ada tiga jenis SCBA - untuk evakuasi darurat, pekerjaan, dan penyelamatan - yang memiliki waktu penggunaan berbeda hingga 30 menit tergantung jenisnya. Pengisian ulang SCBA dilakukan dengan kompresor udara untuk menyaring udara dan menjaga suhu tabung
Kedaruratan medis dapat terjadi akibat berbagai penyebab seperti infeksi, cedera, atau gangguan sistem tubuh. Gejala umum meliputi demam, nyeri, sesak napas, dan perubahan kesadaran. Penanganan awal penting untuk menjaga jalan napas dan memantau kondisi pasien sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pertolongan pertama yang meliputi:
1. Resusitasi jantung paru untuk korban henti nafas dan jantung
2. Penanganan sumbatan saluran napas, luka, pingsan, dan luka bakar
3. Prinsip-prinsip dasar seperti menjaga terbukanya saluran napas, menghentikan pendarahan, dan mendinginkan luka bakar.
Dokumen tersebut membahas tentang heat stress atau stres panas yang terjadi ketika suhu tubuh meningkat melebihi batas normal. Faktor yang mempengaruhinya adalah suhu lingkungan, kelembaban, aliran udara, dan aktivitas fisik. Gejala heat stress bervariasi mulai dari heat rash, kram panas, kelelahan panas hingga stroke panas. Pencegahannya adalah dengan menjaga keseimbangan cairan tubuh, menghindari paparan panas
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pertolongan kecemasan yang meliputi definisi, objektif, prinsip, sifat-sifat amali, tindakan berdasarkan penilaian, luka-luka, kepatahan tulang, terbakar dan melecur, serta pendarahan hidung. Ringkasannya adalah bahwa dokumen tersebut memberikan panduan dasar mengenai berbagai jenis keadaan darurat medis dan tindakan pertolongan pertama yang sesuai.
PT Aetra Air Tangerang membutuhkan HSE Staff untuk memastikan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di area WTP-Intake. Pekerjaan ini meliputi pengawasan implementasi kebijakan HSE, pembuatan program keselamatan kerja, pelaporan insiden, dan melakukan promosi budaya keselamatan. Calon harus memiliki latar belakang pendidikan minimal D3 dan pengalaman satu tahun di bidang terkait.
HSE Training Housekeeping (23 des 2016)ibadil haqqi
油
Dokumen tersebut membahas pentingnya housekeeping (kebersihan dan ketertiban) di tempat kerja untuk meningkatkan produktivitas dan keselamatan. Dokumen tersebut memberikan rekomendasi perbaikan housekeeping di beberapa area di PT. Aetra Air Tangerang WTP Sepatan seperti intake, gudang, area taman, gedung kantor, area kimia, filter, dan genset.
Dokumen tersebut membahas tentang unit tanggap darurat dan perannya dalam menangani keadaan darurat di tempat kerja. Unit ini dibentuk untuk menanggulangi keadaan darurat sesuai dengan persyaratan OHSAS 18001:2007 dan terdiri dari beberapa tim yang meliputi tim HSE, maintenance, floor warden, P3K, transportasi, dan komunikasi. Masing-masing tim memiliki peran tertentu dalam menangani keadaan darurat dan memulihkan kondisi setel
Dokumen tersebut membahas tentang ruang terbatas dan prosedur kerja aman di dalamnya, termasuk definisi ruang terbatas, bahaya-bahaya yang mungkin terjadi, peralatan keselamatan yang diperlukan, serta tata cara memasuki dan bekerja di dalam ruang terbatas secara aman."
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan limbah B3 dan tata cara penanganannya di PT. Aetra Air Tangerang WTP Sepatan. Ia menjelaskan definisi dan jenis limbah B3, serta cara pengolahan dan penyimpanan limbah B3 cair dan padat yang dihasilkan dari kegiatan laboratorium berdasarkan instruksi kerja yang berlaku. Dokumen tersebut juga menyinggung prosedur tanggap darurat untuk kebakaran atau tumpahan limbah B3.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja (PAHK) yang secara inti maknanya sama, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor penyebab PAK, contoh penyakit PAK, upaya pencegahan, dan kendala dalam pencegahan penyakit akibat kerja.
Memasuki area WTP AAT wajib mendaftar di pos security, mengikuti safety induction, mengisi form ijin kerja, diiringi karyawan saat berkeliling, taati aturan APD minimum dan larangan merokok, serta berkumpul di titik kumpulan darurat.
**Refleks dan Neuromuscular Junction (NMJ)** adalah dua komponen penting dalam sistem saraf yang berperan dalam mengatur gerakan dan respons tubuh. Refleks adalah reaksi otomatis dan cepat terhadap rangsangan, seperti gerakan menarik tangan saat menyentuh benda panas, yang melibatkan jalur saraf sederhana (lengkung refleks). Sementara itu, neuromuscular junction adalah titik pertemuan antara saraf motorik dan serat otot, tempat neurotransmiter asetilkolin dilepaskan untuk memicu kontraksi otot. Keduanya bekerja sama untuk memastikan koordinasi, kecepatan, dan efisiensi dalam respons tubuh terhadap berbagai stimulus.
3. Bleeding
Perdarahan adalah rusaknya dinding
pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh
benturan (trauma/penyakit).
Tujuan utama pertolongan pertama:
Mempertahankan penderita tetap hidup
Menghentikan perdarahan
Membuat keadaan penderita tetap stabil
Mengurangi rasa nyeri, ketidaknyamanan
dan rasa cemas
5. Prinsip menghentikan perdarahan :
1. Menekan dengan jari tangan
2. Menekan dengan kain bersih
3. Balut tekan
4. Tourniquet dilakukan hanya pada
keadaan tertentu
Bleeding
USAHAKAN AGAR DAERAH LUKA
DIANGKAT DENGAN POSISI LEBIH
TINGGI DARI JANTUNG
6. Bleeding
Gejala perdarahan bervariasi tergantung tingkat kehilangan
darahnya
Derajat ringan (kehilangan < 15 % darah)
- Semua fungsi tubuh masih normal
- Tidak nampak gejala lain selain perdarahan
Derajat sedang (Kehilangan 15 - 30 % darah)
- Kulit menjadi pucat, dingin dan kering.
- Denyut nadi bertambah cepat tetapi melemah kekuatannya
- Pengisian pembuluh kapiler (kuku tangan) terlambat
Derajat Kehilangan Darah
7. Bleeding
Derajat berat (Kehilangan 30 - 40 % darah)
- Pasien lebih gelisah dan cemas.
- Permukaan kulit berkeringat dingin
- Denyut nadi cepat tetapi melemah kekuatannya
- Tekanan darah menurun
Derajat sangat berat (Kehilangan > 40 % darah)
- Kesadaran pasien menurun, meracau sampai tidak sadar
- Tekanan darah terus menurun
- Nadi melambat hampir tak teraba
- Kematian
9. Shock
Shock adalah kondisi saat beberapa sel atau organ
vital tubuh (otak, paru, jantung dll) tidak cukup
mendapatkan aliran darah yang mengandung
oksigen.
Jika tidak segera ditolong maka sel-sel tubuh
kekurangan oksigen dan nutrisi dan menyebabkan
kematian sel, kegagalan fungsi organ-organ tubuh
yang bisa berakhir dengan kematian.
10. Shock
Penyebab shock diantaranya sebagai berikut :
- Gangguan Jantung
- Perdarahan (bleeding) yang banyak
- Banyak pengeluaran cairan tubuh (diare,
dehidrasi)
- Pelebaran yang abnormal dari pembuluh darah
(cedera kepala atau tulang belakang)
- Reaksi alergi / anaphylactic shock (obat-obatan,
sengatan binatang
- Neurogenik: sakit, berita-berita buruk
11. Shock
1. Shock Terkompensasi (Shock ringan) :
Tubuh berusaha untuk menjaga fungsinya
tetap normal, sehingga timbul gejala:
- Kulit pucat
- Denyut jantung sedikit meningkat
- Tekanan darah masih normal
- Gelisah atau cemas
- Pada anak atau bayi terlihat pengisian
kembali darah kapiler (dikuku) terlambat
Tahapan dan Gejala Shock
12. Shock
2. Shock tak Terkompensasi (Shock sedang):
Tubuh tidak mampu lagi untuk
mengkompensasi (mengganti) kekurangan
darah sehingga darah diutamakan untuk
organ-organ vital, maka terjadi gejala:
- Rasa haus
- Denyut jantung meningkat cepat
- Tekanan darah turun
- Kulit dingin berkeringat, berwarna pucat
- Kesadaran berkurang
- Pernapasan mulai bertambah cepat
13. Shock
3. Irreversible shock (Shock berat) :
Darah yang mengalir sangat sedikit, sel-sel
mulai mati. Gejala yang terjadi:
- Tekanan darah sangat rendah hampir tak
terukur
- Denyut jantung melambat
- Kulit dan bibir mulai kebiru-biruan
- Kesadaran makin menurun ke arah koma
- Pernapasan melambat
14. Shock
1. Kulit pucat, dingin, basah
2. Gelisah, kesadaran menurun
3. Pusing
4. Mual
5. Haus
6. Denyut nadi > 100 X/menit, kecil, lemah.
7. Nafas cepat
Tanda-tanda Awal Shock
15. Shock
Apa yang harus kita lakukan ?
Penanganan syok:
1. Pastikan jalan nafas dan pernapasan baik
2. Beri oksigen
3. Tidurkan terlentang dan posisi kaki lebih tinggi dari
kepala
4. Pakaian dilonggarkan
5. Jika shock akibat tergantung pada body harness
letakkan setengah duduk dan perlahan-lahan di
tidurkan
16. Shock
6. Stabilisasi bila ada patah tulang
7. Cegah kehilangan panas tubuh dengan memberi
selimut
8. Jangan diberi minum bila kesadaran menurun
9. Segera kirim ke klinik/rumah sakit
17. Shock
Penanganan korban shock dengan tehnik CPR
(Cardiopulmonary Resuscitation)
1. Perhatikan pernafasan korban
Caranya :
- Lihat gerak naik turunnya dada/perut secara lancar
dan teratur
- Dengarkan bunyi nafas dekat mulut/ hidung korban
- Rasakan hembusan nafas korban pada wajah anda
Bila korban masih bernafas, tempatkan pada posisi
miring ( utk mengeluarkan benda jika ada didalam
tenggorokan)
19. Shock
2. Kemudian, jika pernafasan korban berhenti, lakukan
pernafasan buatan dari mulut ke mulut
( 5 hembusan dalam, selama 10 detik )
Periksa denyut nadi
Denyut nadi ada, Denyut nadi tidak ada
tapi belum bernafas
Lanjutkan pernafasan buatan Lakukan RJP/CPR
23. Burn
Adalah luka atau cedera pada daging atau kulit yang
disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan,
atau radiasi.
Misalnya :
1. Panas berlebihan (api, air, minyak dan benda
panas)
2. Gesekan (gesekan tali)
3. Kimia (larutan asam atau basa kuat)
4. Listrik (tegangan tinggi, perumahan)
5. Radiasi (sinar matahari, panas lampu, nuklir)
24. Burn
Efek :
1. Kematian jaringan kulit bagian atas sampai dalam
2. Daerah kulit mudah terinfeksi
3. Rasa sakit yang hebat
4. Daerah yang terluka kemerahan, bengkak dan
bergelembung atau hitam/hangus
5. Shock
25. Burn
Penanganan :
1. Hentikan proses pembakaran kulit : tuang air dingin
mengalir di atas daerah luka, basuh cairan kimia
selama 20 menit atau lebih, Lepaskan pakaian dan
perhiasan (jangan dipaksa)
2. Tutup luka dengan kasa steril kering
3. Jaga pasien tetap hangat
26. Burn
Tingkat luka bakar
Ada 3 tingkat /derajat luka bakar :
1. Luka bakar ringan / permukaan / derajat 1
Lapisan terluar kulit (epidermis) yang terbakar
Tidak berbahaya
Kulit berwarna kemerahan dapat bengkak
Terasa sakit
Sembuh dengan cepat (2-5 hari)tanpa bekas,
mengelupas dan dapat terjadi perubahan kulit
yang bersifat sementara.
27. Burn
2. Luka bakar sedang / menengah / derajat 2
- Lapisan kulit yang terbakar agak dalam
- Kulit tampak basah, bengkak berwarna putih sampai
kemerahan
- Timbul gelembung (blister)
- Terasa sangat nyeri
- Penyembuhan membutuhkan waktu 5 21 hari
- Mudah terinfeksi
28. Burn
3. Luka bakar berat / dalam / derajat 3)
- Seluruh lapisan kulit terbakar
- Kulit kering, bersisik (berlilin) dan berwarna pucat,
seperti berlilin,
- Kulit berwarna putih, coklat tua sampai kehitaman.
- Tidak terasa sakit, karena serabut saraf rusak
- Harus memerlukan bantuan medis.
- Daerah yang kecil memerlukan waktu penyembuhan
berbulan-bulan, untuk luka yang lebar perlu
transplantasi kulit.
30. Burn
PERHATIKAN !
1. Jangan pakai minyak, krim atau kasa
berminyak
2. Jangan pecahkan gelembung
3. Jangan beri minum alkohol
4. Jangan sampai memberi pendingin
berlebihan
5. Jangan gunakan handuk, kapas, selimut,
atau plester langsung pada luka bakar.
31. Burn
Penanganan:
Segera cuci dengan air mengalir selama 20
menit
Lepaskan baju yang terkena dan alas kaki
(jangan sampai kena anda juga)
Jangan berusaha melepaskan zat yang
menempel pada kulit
Tutup daerah luka dengan kasa steril/kasa bersih
Cari pertolongan medis