Modul ini membahas tentang berbagai jenis bahan pakan konsentrat dan uji kualitas nutrisi pakan untuk sapi perah. Jenis-jenis konsentrat dijelaskan berdasarkan umur sapi perah beserta persyaratan mutunya. Modul ini juga menjelaskan berbagai sumber bahan konsentrat seperti biji-bijian, limbah industri, dan hewan sebagai sumber protein dan energi."
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okMasyithahRachmat30
油
Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan adalah faktor pakan, disamping faktor genetik dan tatalaksana pemeliharaan. Salah satu usaha untuk menekan biaya pakan adalah memanfaatkan bahan pakan alternatif (beberapa bahan
pakan lokal) seperti : tepung bekatul, dedak, tepung ampas tahu, tepung ikan, tepung kerang, tepung jagung dan garam.
Dokumen tersebut membahas tentang pakan ternak ruminansia perah, meliputi sistem pencernaan sapi perah, kebutuhan nutrisi sapi perah laktasi, jenis hijauan pakan dari leguminosa, rumput-rumputan, dan limbah pertanian beserta kandungan nutrisinya.
Dokumen ini membahas tentang pemberian makanan tambahan untuk ternak ruminansia seperti lembu dan kambing. Pelepah sawit yang difermentasi dapat meningkatkan kandungan protein dan tenaga, sehingga dapat mengurangkan pemberian konsentrat serta menjadikan biaya pakan lebih rendah. Makanan tambahan seperti galian jilat, silaj, dan EM juga dibahas.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut memberikan daftar menu makanan yang diberikan kepada 5 ekor orang utan dengan rincian jenis makanan, jumlah, persentase sisa, kandungan protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan energi. Menu tersebut terdiri dari berbagai buah, sayuran, dan telur yang dimaksudkan untuk dievaluasi kecukupan gizinya bagi orang utan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara intensif, termasuk cara meningkatkan mutu jerami sebagai pakan utama, penyusunan ransum pakan yang seimbang, dan penggunaan suplemen untuk mempercepat pertambahan berat badan sapi.
Formulasi Ransum untuk Itik Petelur, lokasi di Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat. Susunan Komposisi ransum ini dibuat untuk fase starter, fase grower dan fase finisher/layer
Dokumen tersebut membahas kasus balita sakit dan gizi buruk yang dirawat secara terpadu di Puskesmas Remaja. Pasien menjalani kunjungan setiap minggu untuk pemantauan kondisi klinis dan nafsu makan. Dokumen ini juga memberikan ringkasan evaluasi status gizi dan kenaikan berat badan pasien serta rencana menu dan suplementasi zat gizi untuk pemulihan pasien.
Dokumen ini membahas status gizi pasien rawat inap selama 3 hari berdasarkan analisis konsumsi zat gizi melalui makanan oral dan infus. Analisis menunjukkan pasien kekurangan kalori sebesar 948,95 Kkal, protein 15,14 gr, lemak 37,756 gr, dan karbohidrat 102,182 gr dibandingkan kebutuhan harian.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan pakan, prinsip-prinsip pemberian pakan kambing, syarat bahan baku pakan, kandungan nutrisi pakan, jenis pakan, dan cara pemberian pakan untuk kambing. Dokumen ini memberikan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis kambing.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai proses asuhan gizi terstandar untuk seorang pasien bernama Tn. Arma Batubara yang menderita penyakit ginjal kronik. Prosesnya meliputi asesmen status gizi pasien, diagnosis masalah gizi, perencanaan intervensi gizi, edukasi, dan rencana diet yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi pakan dalam penggemukan sapi secara intensif, termasuk cara meningkatkan mutu jerami sebagai pakan utama, penyusunan ransum pakan yang seimbang, dan penggunaan suplemen untuk mempercepat pertambahan berat badan sapi.
Formulasi Ransum untuk Itik Petelur, lokasi di Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat. Susunan Komposisi ransum ini dibuat untuk fase starter, fase grower dan fase finisher/layer
Dokumen tersebut membahas kasus balita sakit dan gizi buruk yang dirawat secara terpadu di Puskesmas Remaja. Pasien menjalani kunjungan setiap minggu untuk pemantauan kondisi klinis dan nafsu makan. Dokumen ini juga memberikan ringkasan evaluasi status gizi dan kenaikan berat badan pasien serta rencana menu dan suplementasi zat gizi untuk pemulihan pasien.
Dokumen ini membahas status gizi pasien rawat inap selama 3 hari berdasarkan analisis konsumsi zat gizi melalui makanan oral dan infus. Analisis menunjukkan pasien kekurangan kalori sebesar 948,95 Kkal, protein 15,14 gr, lemak 37,756 gr, dan karbohidrat 102,182 gr dibandingkan kebutuhan harian.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan pakan, prinsip-prinsip pemberian pakan kambing, syarat bahan baku pakan, kandungan nutrisi pakan, jenis pakan, dan cara pemberian pakan untuk kambing. Dokumen ini memberikan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis kambing.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai proses asuhan gizi terstandar untuk seorang pasien bernama Tn. Arma Batubara yang menderita penyakit ginjal kronik. Prosesnya meliputi asesmen status gizi pasien, diagnosis masalah gizi, perencanaan intervensi gizi, edukasi, dan rencana diet yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan pasien.
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Analisis Subjek Literatur Pada Disertasi Kajian Budaya dan Media (KBM) Sekola...Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Lokakarya Nasional (Loknas) 2016 PDII LIPI dengan tema tema Pengelolaan Data, Informasi, dan Pengetahuan untuk Mendukung Pembangunan Repositori Nasional Indonesia, tanggal 10 11 Agustus 2016
Jakarta Pasca Ibu Kota Negara - Majalah TelstraDadang Solihin
油
Banyak pertanyaan tentang bagaimana nasib Jakarta setelah tidak menjadi Ibu Kota Negara lagi. Sebagian besar masyarakat berkomentar bahwa Jakarta akan menjadi pusat bisnis. Jakarta diproyeksikan akan menjadi pusat ekonomi nasional pasca pemindahan ibu kota negara. Tentunya hal ini akan membuat Jakarta tetap akan menjadi magnet bagi investor, masyarakat ataupun pemerintah. Kawasan penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi diproyeksikan akan menjadi kawasan aglomerasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup besar.
2. 2
Ransum :
Campuran dari dua atau lebih bahan pakan yang disusun sedemikian rupa
sehingga mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan ternak selama 24 jam
Tujuan pemberian ransum sapi :
Untuk kebutuhan hidup sapi (mempertahankan suhu, energi, mengganti
jaringan tubuh yang sudah rusak/ mati)
Untuk kebutuhan produksi (pertumbuhan, susu, reproduksi, daging) sapi
RANSUM SAPI
3. 3
NUTRISI RANSUM
Jenis bahan ransum ternak :
Hijauan Konsentrat Bahan Tambahan
Hijauan makanan ternak (HMT):
hijauan/ rumput yang memiliki
angka kecukupan gizi yang tepat
untuk ternak ruminansia.
a. Sumber energi:
rumput gajah, raja, setaria
kolonjono, benggala
b. Sumber protein:
leguminosa/kacang-
kacangan (turi, lamtoro,
kaliandra, gamal, sentro)
daun-daunan (daun nangka,
daun pisang, daun ubi jalar,
ganggang)
Bahan pakan yang digunakan
bersama bahan pakan lain
untuk meningkatkan gizi.
a. Sumber energi :
dedak, bekatul, tetes,
onggok, ketela pohon,
ubi, gaplek, pollard, dll
b. Sumber protein :
bungkil kelapa, bungkil
kacang tanah, bungkil
kedelai, bungkil biji
kapuk, dll
- Vitamin
- Mineral
- Kapur
- Probiotik
- Premix
4. 4
NUTRISI RANSUM
Contoh jenis bahan ransum ternak :
Hijauan Konsentrat Tambahan
Daun
Lamtoro
Rumput
Gajah
Dedak
Bungkil
kelapa
Daun
Gamal
Onggok
Bungkil
kedelai
Premix:
Mineral Feed Suplement S
6. 6
Kebutuhan zat nutrisi sapi penggemukan
Kebutuhan BK (kg) PK (g) PK (%) Ca (g) Ca (%) P (g) P (%)
7.6 535 7.03 5.2 64.4 21 0.3 18 0.24
7.1 423 5.96 3.8 53.5 14 0.19 14 0.19
8.1 505 6.3 4.5 55.6 24 0.29 24 0.29
TDN
(kg)
TDN
(%)
Nutrien sapi jantan
BB 300 kg, PBBH 1 kg
Nutrien sapi dara
BB 300 kg, PBBH 0.5 kg
Nutrien sapi induk
laktasi BB 350 kg
KEBUTUHAN NUTRISI RANSUM
7. 7
Menentukan kebutuhan pakan berdasarkan berat badan/ perkiraan berat
badan sapi
Pengukuran panjang badan dan lingkar dada dikonversi dengan rumus
Schoorl atau Lambourne
Rumus Schoorl :
Berat badan (kg) =
(Lingkar dada (cm) + 22)2
100
Rumus Lambourne :
Berat badan (kg) =
Panjang badan (cm) x [lingkar dada (cm)]2
10.840
KEBUTUHAN NUTRISI RANSUM
8. 8
Menentukan kebutuhan pakan berdasarkan berat badan/ perkiraan berat
badan sapi
KEBUTUHAN NUTRISI RANSUM
Penimbangan
Contoh timbangan sapi di peternak
9. 9
KEBUTUHAN NUTRISI RANSUM
Waktu Pemberian Pakan
Saat adaptasi
Tiga hari pertama 20% konsentrat : 80% hijauan
Hari ke-4 hingga ke-7 40% konsentrat : 60% hijauan
Hari ke-8 hingga ke-14 60% konsentrat : 40% hijauan
Setelah hari ke-14 70-80% konsentrat : 20-30% hijauan
konsentrat > hijauan
untuk meningkatkan
pertambahan BB yang
cepat
hijauan lebih banyak rumen
lebih mudah beradaptasi
sehingga fermentasi pakan
berjalan lancar
Perubahan dilakukan secara
bertahap karena perubahan
pakan mendadak menyebabkan
ternak stres tidak mau makan
Sapi penggemukan pemberian pakan 2,5 3% berat badan (BK basis).
Perbandingan rumput & konsentrat = 70-80% konsentrat : 20-30% hijauan,
Pada tahap adaptasi, konsentrat diberikan secara bertahap :
Imbangan Pemberian Konsentrat & Hijauan
10. 10
Rata-rata kebutuhan pakan sapi dengan PBBH kira-kira 1 kg/hari
Berat Badan Sapi (kg) Konsentrat (kg) Rumput/ Hijauan (kg)
200 4,7 5,5 10
250 6,1 6,6 13
300 7,0 7,5 15
350 7,9 8,5 17
400 8,7 9,3 19
450 9,5 10,2 21
Bahan pakan dalam asfed, BK konsentrat 86% dan BK hijauan 20%
Note: asfed: pakan masih mengandung air
BK: bahan kering
KEBUTUHAN NUTRISI RANSUM
11. 11
KEBUTUHAN NUTRISI RANSUM
Contoh formulasi konsentrat sapi potong :
Tambahankan Mineral Feed Suplement S dengan dosis 2 kg tiap 100 kg ransum diberikan setiap hari.
NO BAHAN PAKAN
KANDUNGAN DALAM BAHAN PAKAN (%)
BK ABU PK SK LK TDN Ca P
1 Pollard 91,00 1,90 12,90 10,00 4,00 70,00 0,23 1,10 22.0
2 Bungkil Kedelai 88,00 6,00 46,00 5,00 2,00 82,20 0,32 0,28 14,2
3 Dedak Padi Kasar 89,20 14,00 6,50 35,30 3,20 31,00 0,14 0,80 7,8
4 Onggok 91,80 1,31 1,57 17,89 0,91 63,20 0,22 0,56 17,4
5 Molases 82,40 11,00 3,94 0,40 0,30 70,70 0,88 0,14 2,4
6 Kalsium Karbonat 98,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 36,00 0,02 1,0
7 Jagung 90,10 3,30 9,70 9,80 6,90 70,00 0,23 0,41 8,9
8 Ampas Kecap 26,60 26,85 25,74 22,77 8,23 66,00 0,46 0,43 26.3
9 Bungkil Sawit 88,00 4,07 16,00 15,00 6,00 79,00 0,28 0,60 19,3
10 Bungkil Kelapa 88,40 4,00 18,70 8,80 9,60 77,18 0,17 0,62 7.9
11 Tepung ikan 87,70 20,70 50,00 1,00 14,60 69,00 5,86 3,61 2.9
Standar Kebutuhan* (%) Min 86 Max 12 Min 13 Max 16 Max 7 Min 68 0,6-1,2 0,4-0,8
86,17 7,71 16,97 13,54 4,61 68,75 0.76 0.70
KEBUTUHAN SETIAP
BAHAN BAKU
( JUMLAH BAHAN
DALAM ASFED (KG))
Kandungan nutrisi yang
diperoleh dalam formulasi (%)
Sumber: * SSNI 3148-2:2017 Pakan konsentrat Sapi potong
Kolom kebutuhan setiap bahan baku pakan merupakan jumlah campuran bahan pakan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
kandungan nutrisi (Asfed : pakan masih mengandung air)