Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan pakan, prinsip-prinsip pemberian pakan kambing, syarat bahan baku pakan, kandungan nutrisi pakan, jenis pakan, dan cara pemberian pakan untuk kambing. Dokumen ini memberikan informasi mengenai aspek-aspek penting dalam pemberian pakan yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis kambing.
Pembuatan pakan ayam dengan memanfaatkan bahan pakan lokal 1 okMasyithahRachmat30
Ìý
Salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha peternakan adalah faktor pakan, disamping faktor genetik dan tatalaksana pemeliharaan. Salah satu usaha untuk menekan biaya pakan adalah memanfaatkan bahan pakan alternatif (beberapa bahan
pakan lokal) seperti : tepung bekatul, dedak, tepung ampas tahu, tepung ikan, tepung kerang, tepung jagung dan garam.
Formulasi Ransum untuk Itik Petelur, lokasi di Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat. Susunan Komposisi ransum ini dibuat untuk fase starter, fase grower dan fase finisher/layer
Formulasi pakan merupakan proses penting dalam budidaya perikanan dan perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti kebutuhan nutrisi spesifik ikan, ketersediaan bahan baku, dan harga pakan. Teknik formulasi tradisional, perangkat lunak, dan database dapat digunakan untuk menghasilkan pakan yang sesuai target nutrisi dan ekonomis. Pakan fungsional dapat meningkatkan pertumbuhan dan kekebalan ikan melalui
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai formulasi dan metode pemberian pakan ikan. Terdapat beberapa jenis pakan ikan dan bahan baku yang dapat digunakan seperti tepung ikan, tepung kedelai, minyak ikan, serta metode yang dapat digunakan untuk menentukan komposisi pakan seperti coba-coba dan metode Pearson.
Modul ini membahas tentang berbagai jenis bahan pakan konsentrat dan uji kualitas nutrisi pakan untuk sapi perah. Jenis-jenis konsentrat dijelaskan berdasarkan umur sapi perah beserta persyaratan mutunya. Modul ini juga menjelaskan berbagai sumber bahan konsentrat seperti biji-bijian, limbah industri, dan hewan sebagai sumber protein dan energi."
Modul ini membahas tentang pakan ternak unggas pedaging, mulai dari bahan baku pakan, spesifikasi bahan baku, persyaratan mutu pakan, kebutuhan nutrisi berdasarkan periode produksi, formulasi pakan, proses pembuatan, bentuk, pengemasan, dan transportasi pakan. Bahan baku pakan utama meliputi jagung, kedelai, bungkil kelapa, dan dedak padi. Modul ini bertujuan menjelaskan prinsip agribisnis
Dokumen ini membahas tentang pemberian makanan tambahan untuk ternak ruminansia seperti lembu dan kambing. Pelepah sawit yang difermentasi dapat meningkatkan kandungan protein dan tenaga, sehingga dapat mengurangkan pemberian konsentrat serta menjadikan biaya pakan lebih rendah. Makanan tambahan seperti galian jilat, silaj, dan EM juga dibahas.
pengolahan hasil perternakan mulai mengenal karakteristik daging dan apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pengolahannya. mulai kandungan gizinya, sifat sensorisnya, daya ikat air, warna, sebaran lemak juga menentukan penentuan mutu daging dengan melihat sebaran mablingnya, pengukuran pH juga untuk mengetahui mutu daging. perlakuan mulai pre moterm sampai post moterm juga sangat mempengaruhi mutu daging. sapi tidak boleh stress karena ketika stress kandungan glikogen dalam daging akan membuat kejang otot dan kondisi ini tidak sesuai untuk pengolahan.Penanganan sebelum penyembelihan yang harus dijaga adalah kondisi fisik dan emosional ternak sebelum dan pada penyembelihan sebab berpengaruh terhadap mutu daging. Ternak yang tenang dan banyak istirahat akan menghasilkan daging bermutu tinggi dibanding yang kehabisan tenaga dan tertekan. Keadaan ternak yang istirahat penuh atau kehabisan tenaga akan menentukan cadangan glikogen dalam otot. Keempukan daging dapat terjadi karena ternak menyimpan glikogen di dalam otot sebagai sumber persediaan energi, untuk itu mengistirahatkan ternak yang akan dipotong selama 24 jam dapat meningkatkan jumlah glikogen yang pada akhirnya akan menyebabkan jaringan otot menjadi lunak dan empuk.Ternak yang telah mengalami perjalanan jauh, harus diistirahatkan di tempat penampungan (holding ground) sekurang-kurangnya 24 jam. Di tempat penampungan ini, sapi diistirahatkan dan diberi makanan berenergi tinggi untuk mengembalikan kondisi badannya kekondisi semula., karena pemotongan sapi dalam keadaan letih akan menghasilkan daging dengan kualitas yang jelek. Ada pendapat yang menyatakan bahwa 12 jam sebelum dilakukan pemotongan, sebaiknya sapi dipuasakan terlebih dahulu. Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan perlakuan pemuasaan ini, yaitu (1) dapat mengurangi sifat agresifitas dari sapi, (2) untuk mengurangi isi pencernaan yang dapat mencemari daging, (3) untuk mendapatkan berat kosong dari ternak, sedangkan kerugiannya, yaitu : (1) pemuasaan dapat mengakibatkan sapi menjadi stress, (2) pada waktu pemotongan, daya ronta dan regang sapi yang lemah sehingga daya pancar darah sewaktu dipotong tidak sekuat sapi yang tidak dipuasakan.Secara umum cara pemotongan dibagi menjadi dua, yaitu pemotongan secara langsung dan tidak langsung. Pemotongan secara langsung, yaitu ternak setelah dijatuhkan langsung dipotong pada bagian lehernya sehingga memotong oesophagus, pembuluh darah arteri carotis dan vena jugularis.Sedangkan pemotongan secara tidak langsung, yaitu ternak sebelum dipotong dipingsankan terlebih dahulu. Tujuan dari pemingsanan, yaitu : (1) untuk memudahkan dalam pemotongan, (2) untuk menghindarkan perlakuan kasar pada ternak, (3) diperolehnya kulit dan karkas dengan kualitas yang baik, karena pada waktu menjatuhkan ternak untuk dipotong, tidak terbanting atau terbentur dengan benda yang keras, sehingga dapat mengurangi cacat pada kulit dan memar pada karkas.Pemotongan harus dilakukan di rumah pemotongan hewan RPH, kec
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanIbnu Sahidhir
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang biokimia dan nutrisi dalam akuakultur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemahaman biokimia dalam mendesain nutrisi dan formulasi pakan ikan yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme ikan untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemberian makanan yang tepat untuk ternak babi, mulai dari jenis, kualitas, dan cara pemberiannya sesuai umur dan kebutuhan nutrisi babi. Pemberian makanan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan keuntungan usaha peternakan babi.
Modul ini membahas pengelolaan pakan pada budidaya udang vannamei. Pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan dengan tepat agar budidaya menjadi efektif dan efisien. Modul ini menjelaskan jenis pakan, kriteria pakan yang baik, penyimpanan pakan, pemberian pakan sesuai umur udang, dan pengawasan konsumsi pakan menggunakan alat anco.
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasionalheru dumadi
Ìý
1. Kenaikan harga bahan pakan internasional seperti bungkil kedelai dan jagung berdampak pada kenaikan biaya produksi pakan nasional.
2. Industri pakan ternak di Indonesia sangat bergantung pada impor bahan baku seperti bungkil kedelai, yang membuat industri rentan terhadap gejolak harga komoditas global.
3. Diperlukan dukungan kebijakan seperti insentif fiskal dan relaksasi biaya logistik untuk menjaga
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai formulasi dan metode pemberian pakan ikan. Terdapat beberapa jenis pakan ikan dan bahan baku yang dapat digunakan seperti tepung ikan, tepung kedelai, minyak ikan, serta metode yang dapat digunakan untuk menentukan komposisi pakan seperti coba-coba dan metode Pearson.
Modul ini membahas tentang berbagai jenis bahan pakan konsentrat dan uji kualitas nutrisi pakan untuk sapi perah. Jenis-jenis konsentrat dijelaskan berdasarkan umur sapi perah beserta persyaratan mutunya. Modul ini juga menjelaskan berbagai sumber bahan konsentrat seperti biji-bijian, limbah industri, dan hewan sebagai sumber protein dan energi."
Modul ini membahas tentang pakan ternak unggas pedaging, mulai dari bahan baku pakan, spesifikasi bahan baku, persyaratan mutu pakan, kebutuhan nutrisi berdasarkan periode produksi, formulasi pakan, proses pembuatan, bentuk, pengemasan, dan transportasi pakan. Bahan baku pakan utama meliputi jagung, kedelai, bungkil kelapa, dan dedak padi. Modul ini bertujuan menjelaskan prinsip agribisnis
Dokumen ini membahas tentang pemberian makanan tambahan untuk ternak ruminansia seperti lembu dan kambing. Pelepah sawit yang difermentasi dapat meningkatkan kandungan protein dan tenaga, sehingga dapat mengurangkan pemberian konsentrat serta menjadikan biaya pakan lebih rendah. Makanan tambahan seperti galian jilat, silaj, dan EM juga dibahas.
pengolahan hasil perternakan mulai mengenal karakteristik daging dan apa saja faktor yang mempengaruhi hasil pengolahannya. mulai kandungan gizinya, sifat sensorisnya, daya ikat air, warna, sebaran lemak juga menentukan penentuan mutu daging dengan melihat sebaran mablingnya, pengukuran pH juga untuk mengetahui mutu daging. perlakuan mulai pre moterm sampai post moterm juga sangat mempengaruhi mutu daging. sapi tidak boleh stress karena ketika stress kandungan glikogen dalam daging akan membuat kejang otot dan kondisi ini tidak sesuai untuk pengolahan.Penanganan sebelum penyembelihan yang harus dijaga adalah kondisi fisik dan emosional ternak sebelum dan pada penyembelihan sebab berpengaruh terhadap mutu daging. Ternak yang tenang dan banyak istirahat akan menghasilkan daging bermutu tinggi dibanding yang kehabisan tenaga dan tertekan. Keadaan ternak yang istirahat penuh atau kehabisan tenaga akan menentukan cadangan glikogen dalam otot. Keempukan daging dapat terjadi karena ternak menyimpan glikogen di dalam otot sebagai sumber persediaan energi, untuk itu mengistirahatkan ternak yang akan dipotong selama 24 jam dapat meningkatkan jumlah glikogen yang pada akhirnya akan menyebabkan jaringan otot menjadi lunak dan empuk.Ternak yang telah mengalami perjalanan jauh, harus diistirahatkan di tempat penampungan (holding ground) sekurang-kurangnya 24 jam. Di tempat penampungan ini, sapi diistirahatkan dan diberi makanan berenergi tinggi untuk mengembalikan kondisi badannya kekondisi semula., karena pemotongan sapi dalam keadaan letih akan menghasilkan daging dengan kualitas yang jelek. Ada pendapat yang menyatakan bahwa 12 jam sebelum dilakukan pemotongan, sebaiknya sapi dipuasakan terlebih dahulu. Beberapa keuntungan yang diperoleh dengan perlakuan pemuasaan ini, yaitu (1) dapat mengurangi sifat agresifitas dari sapi, (2) untuk mengurangi isi pencernaan yang dapat mencemari daging, (3) untuk mendapatkan berat kosong dari ternak, sedangkan kerugiannya, yaitu : (1) pemuasaan dapat mengakibatkan sapi menjadi stress, (2) pada waktu pemotongan, daya ronta dan regang sapi yang lemah sehingga daya pancar darah sewaktu dipotong tidak sekuat sapi yang tidak dipuasakan.Secara umum cara pemotongan dibagi menjadi dua, yaitu pemotongan secara langsung dan tidak langsung. Pemotongan secara langsung, yaitu ternak setelah dijatuhkan langsung dipotong pada bagian lehernya sehingga memotong oesophagus, pembuluh darah arteri carotis dan vena jugularis.Sedangkan pemotongan secara tidak langsung, yaitu ternak sebelum dipotong dipingsankan terlebih dahulu. Tujuan dari pemingsanan, yaitu : (1) untuk memudahkan dalam pemotongan, (2) untuk menghindarkan perlakuan kasar pada ternak, (3) diperolehnya kulit dan karkas dengan kualitas yang baik, karena pada waktu menjatuhkan ternak untuk dipotong, tidak terbanting atau terbentur dengan benda yang keras, sehingga dapat mengurangi cacat pada kulit dan memar pada karkas.Pemotongan harus dilakukan di rumah pemotongan hewan RPH, kec
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanIbnu Sahidhir
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang biokimia dan nutrisi dalam akuakultur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemahaman biokimia dalam mendesain nutrisi dan formulasi pakan ikan yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme ikan untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pemberian makanan yang tepat untuk ternak babi, mulai dari jenis, kualitas, dan cara pemberiannya sesuai umur dan kebutuhan nutrisi babi. Pemberian makanan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan, produksi, dan keuntungan usaha peternakan babi.
Modul ini membahas pengelolaan pakan pada budidaya udang vannamei. Pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan dengan tepat agar budidaya menjadi efektif dan efisien. Modul ini menjelaskan jenis pakan, kriteria pakan yang baik, penyimpanan pakan, pemberian pakan sesuai umur udang, dan pengawasan konsumsi pakan menggunakan alat anco.
Dampak Kenaikan Harga Bahan Pakan terhadap Industri Pakan Nasionalheru dumadi
Ìý
1. Kenaikan harga bahan pakan internasional seperti bungkil kedelai dan jagung berdampak pada kenaikan biaya produksi pakan nasional.
2. Industri pakan ternak di Indonesia sangat bergantung pada impor bahan baku seperti bungkil kedelai, yang membuat industri rentan terhadap gejolak harga komoditas global.
3. Diperlukan dukungan kebijakan seperti insentif fiskal dan relaksasi biaya logistik untuk menjaga
1. FORMULASI PAKAN AYAM
KUB YANG TERSTANDAR
â–¶Oleh: Dr. Setiasih, S.Pt.MP
â–¶Pusat Riset Peternakan -
BRIN
Disampaikan pada Bimtek Pembibitan Ayam
KUB
sesuai SNI 8405—1-2017
Di BSIP Jawa Timur
, Jl. RayaKarangploso KM.
4 Malang
Rabu, 27 September 2023
2. SNI 8405-
1:2017 1.Bobot KURI di
penetasan
minimal 26 g
per ekor
2.Berasal dari
induk minimal
umur 25 minggu
3.Jaminan
kematian
KURI minimal
2 %
3. Potensi Ayam KUB-
1
1.Umur pertama bertelur 20 –
22 minggu
2.Bobot badan pertama
bertelur 1,2 -1,5 kg
3.Bobot telur 36 – 45 g
4.Puncak produksi telur hen
day 65 – 70 %
5.Produksi telur 160 –
180 butir/tahun
6.Bobot badan Jantan umur
20 minggu 1,6 – 1,8 kg
4. PERMASALAHA
N PAKAN
UNGGAS
• Biaya pakan dalam
peternakan unggas
70- 80%
• Harga pakan
komersial
mahal
• Sebagian pakan
bersaing
dengan
pangan
manusia
• Ketergantungan
pada bahan impor
(jagung, bungkil
kedelai, tepung ikan
dll)
7. TIGA TEPAT USAHA TERNAK
* TEPAT BIBIT (20%)
* TEPAT PAKAN (30%)
* TEPAT KELOLA
(50%)
8. + PEMBERIAN PAKAN SESUAI
* KEBUTUHAN GIZI TERNAK
* TINGKAT PRODUKSI
* BOBOT BADAN YANG DIINGINKAN
* STATUS FISIOLOGIS
TEPAT PAKAN (30%)
9. Kebutuhan Gizi Ternak
• Kebutuhan Hidup Pokok
• Kebutuhan Produksi
(Pertumbuhan,
Reproduksi, Produksi
daging/telur/susu/ wol,
Tenaga kerja, dsb.)
10. Nutrient yang harus dipenuhi
• Protein
• Energi
• Lemak
• Vitamin
• Mineral
• Air, dsb.
11. KANDUNGAN GIZI PAKAN
* BAHAN KERING
* ABU
* PROTEIN
* LEMAK
* SERAT KASAR
* ASAM AMINO
* MINERAL
* DSB.
12. • Biaya pakan merupakan
komponen utama dalam usaha
ternak
• Perlu penyusunan ransum
yang murah
• Penggunaan komputer sangat
diperlukan
13. 1. TIDAK BERSAING DENGAN MANUSIA
2. LIMBAH PERTANIAN/AGROINDUSTRI
3. SELALU TERSEDIA SETIAP SAAT
4. MURAH DAN MUDAH DIPEROLEH
5. TIDAK BERACUN/BERBAHAYA
SYARAT BAHAN PAKAN
14. Jenis Bahan Pakan
• Konsentrat (Concentrate)
• Makanan Kasar atau Hijauan (Forage / Roughage)
• Pakan Imbuhan (Supplement)
15. Bahan-bahan Konsentrat
• Sebagai Sumber Energi dan Protein
• Pemilihan Bahan Konsentrat Tergantung:
– Cara Pengolahan
– Kesukaan ternak
– Komposisi Asam Amino
– Derajat Kontaminasi
– Lama penyimpanan
16. Pakan Imbuhan
• Bahan pakan yang dibutuhkan sedikit
• Merupakan sumber mikro nutrient
(mineral dan vitamin)
• Diberikan dalam bentuk Premix
17. Tahapan Penyusunan Ransum
• Tentukan Kebutuhan Gizi spesifik untuk ternak tertentu
(umur, sex, BB, jenis produksi)
• Tentukan Bahan Makanan yang tersedia dan komposisi
nutrisinya
• Tentukan Harga Bahan Makanan, juga termasuk biaya
transport, prosesing, storage
• Perhatikan Keterbatasan Penggunaan Bahan Makanan
20. Zat-zat gizi
Umur 0-12
minggu
Umur 12-20
minggu
Umur Dewasa
>20 minggu
Protein (%) 17,50 16,0 15,6
ME, kkal/kg 2800 2800,00 2650
Ca , (%) 0,9 0,9 3,20
P tersedia (%) 0,4 0,4 0,30
Asam amino lisin (%) 0,90 0,80 0,77
Asam amino metioni (%) 0,30 0,28 0,33
KEBUTUHAN GIZI AYAM KUB
36. Contoh Menggunakan Kombinasi 2 bahan
atau campuran bahan (metoda uji-coba)
Kadar protein ransum yang dibuat = 17%
Bahan tersedia: Bekatul, Menir, Tepung ikan, Bungkil inti
sawit
1. Bekatul (50%) = 0,50 x 12,0% = 6,0% protein
2. Menir (20%) = 0,20 x 10,2% = 2,0% protein
Jumlah (70% bahan) = 8,0% protein
3.Kekurangan protein = 17% - 8% = 9%
4.Campuran tepung ikan (55% protein) dan bungkil
(18,7% protein)
harus mengandung protein sebanyak 9% : 0,3 = 30%
38. Program Komputer
• Meminimkan Harga Ransum (Least Cost Ration)
• Mudah dalam aplikasinya
• Sulit mendesain program
• Aplikasi Program: Mixit, FeedMania, Spartan,
WUFFDA, Winfeed, FeedLive, Brill, dll
40. Buka sheet Ingredients Copy dan gantikan bahan pakan yang ada di ACTIVE INGREDIENT
COMPOSITION MATRIX dengan bahan pakan yang mau digunakan yang ada di STORAGE
INGREDIENT COMPOSITION MATRIX (dibagian bawah)
41. Spec dari Broiler grower pada Stored specification di copy
dan kemudian paste ke current specification