Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja (PAK), yang dijelaskan sebagai penyakit yang timbul karena pekerjaan dan dapat dicegah dengan menerapkan pedoman K3. Faktor-faktor penyebab PAK dijelaskan seperti faktor kimia, fisika, biologi, ergonomi, dan psikologi beserta contoh-contoh dan pengendaliannya. Syarat-syarat K3 lingkungan kerja juga diuraikan.
Dokumen tersebut membahas tentang hirarki pengendalian bahaya yang terdiri dari lima tingkatan yaitu eliminasi, substitusi, engineering control, administratif control, dan alat pelindung diri. Jenis-jenis bahaya yang dijelaskan meliputi bahaya biologi, kimia, fisik/mekanik, dan psikososial.
Kecelakaan kerja adalah kejadian tidak terduga yang mengganggu proses produksi dan dapat menimbulkan kerugian manusia maupun harta. Kecelakaan dapat terjadi karena faktor lingkungan, peralatan, atau tindakan yang tidak aman. Untuk mencegah kecelakaan, penting selalu berhati-hati dan mematuhi prosedur keselamatan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
SMK3 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup pembangunan dan pemeliharaan komitmen manajemen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pelaksanaan program K3, pemantauan dan evaluasi K3, serta tinjauan manajemen. Dokumen tersebut menjelaskan kriteria audit untuk memastikan perusahaan telah menerapkan unsur-unsur penting SMK3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
Bab 5 Penerapan Risk Based Behavioral Safety (RBBS)Bondan Winarno
油
Disarikan oleh Bondan Winarno & Intan Puji Astuti
Dari Buku Risk Based Behavioral Safety Membangun Kebersamaan Mewujudkan Keunggulan Operasi
Karangan Dr. F.A. Gunawan & Dr. Waluyo
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan cara mengidentifikasi kegagalan manusia, peralatan, atau lingkungan, serta mencari tindakan perbaikan untuk mencegah kecelakaan di masa depan. Metode investigasi meliputi merekam fakta kecelakaan secara detail, mewawancarai saksi, dan menganalisis penyebab langsung dan tidak langsung berdasarkan hasil penyelidikan. Hasil akhir
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, yang didefinisikan sebagai kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan. Terdapat tiga jenis penyakit akibat kerja yaitu penyakit akibat kerja, penyakit terkait kerja, dan penyakit umum. Faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
Modul ini membahas tentang investigasi kecelakaan sebagai alat bantu penyelidikan kecelakaan dengan tujuan memahami proses investigasi, mengenali kasus yang perlu diselidiki, dan teknik wawancara saksi. Proses investigasi meliputi pengumpulan informasi dari saksi, analisis penyebab, dan rekomendasi tindak lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, dan upaya pencegahan kecelakaan kerja. Pengertian kecelakaan kerja adalah kejadian tidak terduga yang mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa, atau cacat akibat hubungan kerja. Penyebab kecelakaan kerja terkait dengan 5 unsur yaitu manusia, manajemen, material, mesin, dan lingkungan kerja. Upaya pencegahannya meliputi pendekatan ter
Kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor utama yaitu tindakan yang tidak aman dan kondisi yang tidak aman, yang menyebabkan kejadian tak terduga yang mengacaukan proses kerja. Analisis kecelakaan berguna untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa. Pencegahan memerlukan pendekatan yang melibatkan manajemen perusahaan, tenaga kerja, sikap aman, perilaku dan pengendalian.
Kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor utama yaitu tindakan yang tidak aman dan kondisi yang tidak aman. Analisis kecelakaan berguna untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa dengan mengkaji penyebabnya. Pencegahan kecelakaan melibatkan manajemen perusahaan dan kesadaran akan sikap, perilaku, serta pengendalian keselamatan oleh tenaga kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
SMK3 merupakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang mencakup pembangunan dan pemeliharaan komitmen manajemen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pelaksanaan program K3, pemantauan dan evaluasi K3, serta tinjauan manajemen. Dokumen tersebut menjelaskan kriteria audit untuk memastikan perusahaan telah menerapkan unsur-unsur penting SMK3 sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
Bab 5 Penerapan Risk Based Behavioral Safety (RBBS)Bondan Winarno
油
Disarikan oleh Bondan Winarno & Intan Puji Astuti
Dari Buku Risk Based Behavioral Safety Membangun Kebersamaan Mewujudkan Keunggulan Operasi
Karangan Dr. F.A. Gunawan & Dr. Waluyo
Investigasi kecelakaan bertujuan untuk menentukan penyebab kecelakaan dengan cara mengidentifikasi kegagalan manusia, peralatan, atau lingkungan, serta mencari tindakan perbaikan untuk mencegah kecelakaan di masa depan. Metode investigasi meliputi merekam fakta kecelakaan secara detail, mewawancarai saksi, dan menganalisis penyebab langsung dan tidak langsung berdasarkan hasil penyelidikan. Hasil akhir
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaChaicha Ceria
油
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit akibat kerja, yang didefinisikan sebagai kelainan atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan. Terdapat tiga jenis penyakit akibat kerja yaitu penyakit akibat kerja, penyakit terkait kerja, dan penyakit umum. Faktor penyebab penyakit akibat kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi,
Dokumen tersebut merangkum upaya pengendalian risiko yang dilakukan PLN dalam kegiatan pergantian trafo listrik dengan menetapkan bahaya potensial, risiko, dan langkah mitigasi untuk mencapai tingkat risiko rendah.
Modul ini membahas tentang investigasi kecelakaan sebagai alat bantu penyelidikan kecelakaan dengan tujuan memahami proses investigasi, mengenali kasus yang perlu diselidiki, dan teknik wawancara saksi. Proses investigasi meliputi pengumpulan informasi dari saksi, analisis penyebab, dan rekomendasi tindak lanjut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, dan upaya pencegahan kecelakaan kerja. Pengertian kecelakaan kerja adalah kejadian tidak terduga yang mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa, atau cacat akibat hubungan kerja. Penyebab kecelakaan kerja terkait dengan 5 unsur yaitu manusia, manajemen, material, mesin, dan lingkungan kerja. Upaya pencegahannya meliputi pendekatan ter
Kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor utama yaitu tindakan yang tidak aman dan kondisi yang tidak aman, yang menyebabkan kejadian tak terduga yang mengacaukan proses kerja. Analisis kecelakaan berguna untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa. Pencegahan memerlukan pendekatan yang melibatkan manajemen perusahaan, tenaga kerja, sikap aman, perilaku dan pengendalian.
Kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor utama yaitu tindakan yang tidak aman dan kondisi yang tidak aman. Analisis kecelakaan berguna untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa dengan mengkaji penyebabnya. Pencegahan kecelakaan melibatkan manajemen perusahaan dan kesadaran akan sikap, perilaku, serta pengendalian keselamatan oleh tenaga kerja.
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sejak revolusi industri, mulai dari perubahan sistem kerja, munculnya penyakit akibat pemajuan, perkembangan K3 seiring teknologi, teori-teori K3, hingga definisi dan tujuan K3."
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sejak revolusi industri, mulai dari perubahan sistem kerja, munculnya penyakit kerja, perkembangan K3 seiring teknologi, teori-teori K3, hingga definisi dan tujuan K3."
Safety adalah segala bentuk usaha keselamatan yang berhubungan dengan cara kerja, tempat kerja, alat kerja, material, proses maupun landasan tempat kerja yg bertujuan utk mengendalikan potensi bahaya yg dapat menimbulakan kecelakaan kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang HSE (Health, Safety, and Environment) yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan perlindungan lingkungan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing bidang HSE serta faktor-faktor penting yang mendorong penerapan manajemen HSE di perusahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang HSE (Health, Safety, and Environment) yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan perlindungan lingkungan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing bidang HSE serta faktor-faktor yang mendorong penerapan manajemen HSE di perusahaan."
Dokumen tersebut membahas tentang analisis dan pengendalian resiko kerja di lingkungan kerja. Ia menjelaskan tentang identifikasi potensi bahaya yang dapat timbul dari berbagai sumber seperti bahan kimia, listrik, mekanik, dan lainnya. Dokumen ini juga menjelaskan teknik untuk mengidentifikasi potensi bahaya tersebut secara proaktif agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Langkah-langkah
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
2. Kecelakaan kerja
Kejadian tidak terencana terkait
dengan pekerjaan yang
menimbulkan atau berpotensi
menimbulkan korban
manusia,harta benda atau
kerusakan lingkungan.
4. Klasifikasi Kecelakaan berdasarkan
jenis kejadian
Terjatuh
Tertimpa benda
jatuh
Tertumbuk atau
terkena benda
Terjepit oleh
benda
Terkena arus
listrik
Kontak dengan
bahan berbahaya
atau radiasi
Jenis lain
Gerakan yang
melebihi
kemampuan,
Pengaruh suhu
tinggi,
6. Klasifikasi Kecelakaan berdasarkan
sifat luka
Patah tulang,
Dislokasi atau
keseleo,
Memar dan luka
yang lain,
Luka di
permukaan,
Gegar dan remuk,
Keracunan-
keracunan
mendadak,
Pengaruh
arus listrik,
Pengaruh radiasi,
Luka yang banyak
dan berlainan
sifatnya
Regang otot atau
urat,
Luka bakar,
Akibat cuaca dan
lain-lain,
Mati lemas,
Amputasi,
Luka lain-lain,
8. Faktor penyebab kecelakaan kerja
Faktor
Manusia
Sumber
bahaya
Faktor
Material
Faktor
yang
dihadapi
(Husni,2003)
Pengetahuan
keterampilan
sikap
co: peralatan
kurang
terpelihara
Perbuatan
berbahaya,
Kondisi
berbahaya
Bersifat
berbahaya
10. Teori Domino (H.W Heinrich,1931)
Kecelakaan terjadi
melalui hubungan
mata-rantai sebab-
akibat dari beberapa
faktor penyebab
kecelakaan kerja.
Kecelakaan adalah hasil
serangkaian kejadian
berurutan (tidak terjadi
dengan sendirinya)
88% kecelakaan karena unsafe act,
10% disebabkan unsafe condition,
2% disebabkan takdir (Act of God)
11. Faktor penyebab kecelakaan kerja
menurut H.W Heinrich
Penyebab langsung : kondisi tidak
aman (unsafe condition) dan tindakan tidak
aman (unsafe action)
Penyebab tidak langsung : faktor pekerjaan
dan faktor pribadi
Penyebab dasar : lemahnya manajemen dan
pengendaliannya, kurangnya sarana dan
prasarana, kurangnya sumber daya, kurangnya
komitmen, dsb.
12. Teori Bird & Loftus
Teori Bird & Loftus (1976) disempurnakan olen Bird &
German (1985) yang dikenal dengan LOSS CAUSATION
MODEL.
Penyebab accident:
Penyebab langsung: perilaku dan kondisi tidak aman
Penyebab dasar : faktor personal dan pekerjaan
Rendahnya kontrol managemen: program, standar dan
kepatuhan yang tidak memadai
Tidak lagi melihat kesalahan hanya pada pekerja, menyoroti
bagaimana manajemen lebih berperan dalam melakukan
pengendalian.
14. Teori Swiss Chese
Reason (2000) menjelaskan
komponen-komponen yang
ada dalam swiss cheese
model yang meliputi:
Defences, barriers and
safeguards (pertahanan,
pembatas, pelindung)
Holes (lubang)
Active failures
Latent Conditions
15. Komponen swiss cheese model
Defences, barriers dan safeguards : pertahanan
dari risiko
Holes : menunjukan adanya kelemahan dalam
sistem perlindungan.
Kecelakaan terjadi jika lubang-lubang dalam lapisan
yang banyak berada dalam sebuah garis lurus.
16. Active failures : perilaku tidak aman yang
dilakukan oleh orang yang kontak langsung
dengan sistem.
Latent conditions : kondisi yang dampaknya
tidak timbul dengan segera
Pengaruh pengorganisasian dan kebijakan manajemen
Pengawasan yang tidak baik
Kondisi yang mendukung munculnya unsafe act
18. Potensi bahaya kimia
Asal: bahan baku,bahan tambahan, hasil sementara, hasil
samping(produk), sisa produksi(bahan buangan)
Bentuk : padat, cair, gas, uap, partikel
Cara masuk: pernefasan, pencernaan, kulit dan mukosa
Potensi bahaya fisik
Suara, temperatur, Radiasi, Tekanan udara, Getaran
Potensi bahaya biologi
Bakteri, Virus, Jamur, Parasit
Potensi bahaya ergonomi
Cara kerja, posisi, alat, lingkungan dan konstruksi
Potensi bahaya Psikologi
Tipe kerja dan organisasi kerja