Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
油
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di fasilitas pelayanan kesehatan. K3 di fasyankes sangat penting untuk melindungi petugas kesehatan dari paparan bahaya selama bekerja serta menjaga produktivitas mereka. Dokumen ini menjelaskan berbagai aturan dan strategi yang harus diterapkan di fasyankes seperti manajemen resiko, penggunaan alat pelindung diri, dan pro
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
program K3 MFK terintegrasi di Puskesmas.pptxNIKEN70
油
Berisi program manajemen risiko dan pengelolaan fasilitas serta keselamatan (MFK) di Puskesmas yang mencakup 7 program utama yaitu mutu dan keselamatan pasien, manajemen risiko, MFK dan K3, PPI, serta terintegrasi dalam RUK dan RPK. Terdapat berbagai kegiatan seperti identifikasi risiko, penyusunan panduan, simulasi, pelatihan, evaluasi, dan lainnya guna menjamin keamanan, kenyamanan, dan efisiensi fas
Manajemen risiko dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan menangani berbagai risiko yang dapat mempengaruhi pasien, karyawan, dan organisasi untuk mencapai tujuan keselamatan pasien dan kualitas layanan yang optimal. Rencana manajemen risiko mencakup proses identifikasi risiko, prioritisasi, pelaporan insiden, investigasi, dan mitigasi risiko secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko rumah sakit, termasuk definisi risiko, tujuan manajemen risiko di rumah sakit, jenis-jenis risiko yang ada di rumah sakit seperti risiko klinis dan non-klinis, serta proses identifikasi risiko yang harus dilakukan dalam manajemen risiko rumah sakit."
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Peraturan ini mengatur panduan kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Khusus Mata Padang Eye Center. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh pihak. Dokumen ini menjelaskan definisi kesehatan kerja, upaya-upaya K3 yang dilakukan, dan bahaya potensial di rumah sakit seperti faktor biologi, kimia, ergonomi, dan psikososial.
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
Puskesmas menyusun rencana kegiatan lima tahunan dan tahunan berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dan peraturan, serta melibatkan berbagai sektor dan masyarakat dalam perencanaannya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di rumah sakit yang meliputi pengertian, jenis, dan tugas manajemen risiko di setiap unit kerja untuk mencegah insiden, kecelakaan, dan penyakit akibat kerja serta menjaga citra rumah sakit dan mencegah tuntutan hukum.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi rumah sakit terkait program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). PMKP meliputi pengelolaan program, pemilihan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, pencapaian perbaikan, serta pelaporan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien di seluruh unit rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas perencanaan kesehatan daerah, termasuk tujuan normatif pembangunan kesehatan, peran dinas kesehatan, kaidah upaya kesehatan, spektrum barang publik dan privat, serta perencanaan strategis dan operasional."
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
油
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan. Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji untuk memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan. Pedoman penyelenggaraan mencakup penyelenggara, peserta, dan tim penguji uji kompetensi.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko rumah sakit, termasuk definisi risiko, tujuan manajemen risiko di rumah sakit, jenis-jenis risiko yang ada di rumah sakit seperti risiko klinis dan non-klinis, serta proses identifikasi risiko yang harus dilakukan dalam manajemen risiko rumah sakit."
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Puskesmas menjadi standar yang harus terpenuhi untuk menghindari kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan serta menjamin keselamatan pasien, pengunjung dan staf Puskesmas. Standar-standar PPI yang beragam sering membuat bingung, dan staf yang baru belajar PPI kurang mengetahui di mana bisa memperoleh standar-standar tersebut, sementara akan dinilai dalam proses perbaikan mutu dan akreditasi Puskesmas. Pengantar ini bertujuan memberikan wawasan dasar terhadap penerapan PPI di Puskesmas.
Peraturan ini mengatur panduan kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit Khusus Mata Padang Eye Center. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi seluruh pihak. Dokumen ini menjelaskan definisi kesehatan kerja, upaya-upaya K3 yang dilakukan, dan bahaya potensial di rumah sakit seperti faktor biologi, kimia, ergonomi, dan psikososial.
HFMEA atau FMEA di Puskesmas merupakan salah satu alat manajemen risiko yang cukup lengkap dan mudah digunakan, termasuk untuk mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien di fasiltas layanan kesehatan.
Catatan: diperlukan diklat khusus untuk melatih kemampuan staf melakukan FMEA.
Dokumen tersebut membahas program keselamatan pasien di puskesmas dalam rangka akreditasi, meliputi strategi pembentukan tim, sosialisasi, penyusunan dokumen standar, dan mekanisme monitoring evaluasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan beberapa tujuan keselamatan pasien dan rencana pembagian tugas tim penggerak program.
Puskesmas menyusun rencana kegiatan lima tahunan dan tahunan berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dan peraturan, serta melibatkan berbagai sektor dan masyarakat dalam perencanaannya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, prosedur dan pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko di rumah sakit yang meliputi pengertian, jenis, dan tugas manajemen risiko di setiap unit kerja untuk mencegah insiden, kecelakaan, dan penyakit akibat kerja serta menjaga citra rumah sakit dan mencegah tuntutan hukum.
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
油
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi rumah sakit terkait program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP). PMKP meliputi pengelolaan program, pemilihan indikator mutu, pengumpulan dan analisis data, pencapaian perbaikan, serta pelaporan hasil. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan dan menjamin keselamatan pasien di seluruh unit rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas perencanaan kesehatan daerah, termasuk tujuan normatif pembangunan kesehatan, peran dinas kesehatan, kaidah upaya kesehatan, spektrum barang publik dan privat, serta perencanaan strategis dan operasional."
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
油
Peraturan ini mengatur tentang penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme pejabat fungsional kesehatan. Uji kompetensi dilaksanakan oleh tim penguji untuk memenuhi syarat kenaikan jenjang jabatan. Pedoman penyelenggaraan mencakup penyelenggara, peserta, dan tim penguji uji kompetensi.
Keputusan Menteri Kesehatan menetapkan persyaratan higiene sanitasi untuk usaha jasa boga agar melindungi kesehatan masyarakat dari makanan yang tidak memenuhi standar kesehatan serta menyesuaikan peraturan sebelumnya mengenai hal tersebut."
drg juliko KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018_6 sept 2021.pptxmarita896206
油
Dokumen tersebut membahas konsep K3 di Puskesmas sesuai PMK 52 tahun 2018. Terdapat penjelasan mengenai standar K3 di fasyankes, program kesehatan kerja, program keselamatan kerja, dan contoh program kerja K3 di fasyankes.
fefewfffewfdffdsfdsfdffdfdsfdfdfsdfsdffdssssssssssssssssssssssffffffffffffffffffffffffffdfsdfsfgfgrehetjretrfgfregregefgfgfgfgfgfgfgfdgregwergegwergterngrtjriuiukytutryhngregwbfwertryjuiukmfsdgfbnhmyjytjgfhmsgnjhndfggertewrwrfdfdsfhfgfnjhgfhjrtfjtyhtrytrytrhgbgreykoipuyiterewfewfewfjewfjewfjwfejfekfdfdvnnfnfwedfwfdnfojwnfjdnfwdfrewfnienfowenfndnfsdjnfdosnfdosnfdsnfjdsnfodwfnodnfndslfndsnofndsnfnodsnfsdnofnldsnfodnsfnodwnfnweoifjewpofhewjfoewihfuewfbdjsfnwdjssdfodsfjdisjfdsfndoskjfdsnofjodsfndsonfodsnfndosfdsiponfdsnofnsdonfodsnofnodsnofdsnfdsnofndsoifndsonfsdnfosdnfdsjonfodjsnfowfjeironfojenjndkfndsknfsndfodsnfdosnfodsifndifdinfsinfdnfndnfnnfdinfisniiiidfndnsojfndfnsfndnfsdknfdksnfdksjnfdksjfnkdsnfdsanfkldsanfdksfndsknfdksfndsknfdskjnfksdnfkdjsnfkdsnfkdsnfkdsnfkdsjnfksdnfksdnfkdsfndsofjewpifjiewofneowwwwwwwfoenfjdsfdfnsdnfksndfkjdsnfkdnsfkdsnfkdslnfkdjsnfkdnsfkdnfKarakter disiplin dan tanggung jawab merupakan salah satu nilai karakter yang ada
di dalam kompetensi inti sikap sosial yang harus di kembangkan kepada peserta
didik. Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri No. 13/1 Muara Bulian, sekolah ini
konsisten dalam membangun budaya karakter kepada siswa, hal ini terlihat dari visi
dan misi yang ingin dicapai, Kurikulum yang digunakan serta fasilitas yang
disediakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan penerapan
pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa di SD Negeri No. 13/1 Muara
Bulian, serta mengetahui perilaku siswa dalam menerapkan karakter disiplin dan
tanggung jawab. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
metode survey. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No. 13/1 Muara Bulian
pada Februari-April 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
proportionate stratified cluster random sampling. Teknik pengumpulan data yang
digunakan berupa teknik wawancara, angket (questionnaire), dan observasi. Data
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendidikan karakter disiplin dan
tanggung jawab siswa di SD Negeri No.13/1 Muara Bulian terlaksana dengan baik
persentase (87.5%). Hasil yang didapatkan terkait indikator penerapan pendidikan
karakter disiplin dan tanggung jawab. Pertama diintegrasikan dalam program
pengembangan diri meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan
pengkondisian. Kedua diintegrasikan di dalam mata pelajaran yang meliputi Silabus,
RPP, dan kegiatan pembelajaran, penerapannya dilakukan dengan mencantumkan
nilai-nilai karakter di dalamnya. Ketiga diintegrasikan di dalam budaya sekolah
meliputi budaya di kelas, sekolah, dan luar sekolah. Budaya tersebut merupakan
kegiatan yang sering dilakukan yang sudah menjadi kebiasaan siswa. Sedangkan
FKIP Universitas Jambi Page 3
perilaku siswa dalam menerapkan karakter disiplin pada kategori cukup persentase
(58.3%), sebanyak 70 siswa. Selanjutnya perilaku siswa dalam menerapkan karakter
tanggung jawab pada kategori cukup persentase
Dokumen tersebut membahas kerangka acuan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Dulukapa, Gorontalo Utara. Terdapat tujuh standar keselamatan pasien, enam sasaran peningkatan keselamatan, dan tiga langkah menuju keselamatan pasien yang meliputi membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
Bab 1-5 standar dan instrumen akreditasi puskesmas mencakup lima bab yang membahas tentang kepemimpinan, manajemen, pelayanan UKM dan UKP, program prioritas nasional, serta peningkatan mutu dan keselamatan pasien di puskesmas. Standar dan kriteria diuraikan dalam 171 elemen penilaian untuk memastikan kinerja puskesmas sesuai ketentuan peraturan perundangan.
K3 di lingkungan kerja Puskesmas....pptxDindaYunita6
油
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja /penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktivitas kerja. Menurut UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab I Pasal II ,Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani ,rohani maupun social, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
Pembentangan Akreditasi MSQH bil 1 (2021).pptxAzreen Aj
油
Ringkasan laporan pembentangan akreditasi MSQH Jabatan Pergigian Pediatrik Hospital Melaka:
1. Terdapat beberapa penemuan audit berkaitan kelemahan sistem pemfailan dokumen, kekurangan dokumen penting difailkan, dan kekurangan polisi serta prosedur kerja difail.
2. Tindakan telah diambil untuk memperbaiki sistem pemfailan, mengemaskini fail, dan mewujudkan fail-fail penting seperti polisi, prosedur kerja, dan panduan k
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pembekalan ini memberikan panduan pelaksanaan pelatihan bagi tenaga kesehatan yang akan ditugaskan secara khusus di puskesmas selama masa pandemi Covid-19, mencakup dasar hukum, tujuan, kriteria peserta dan fasilitator, serta rancangan program pelatihan.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah kesiapsiagaan fasyankes dalam menghadapi kondisi darurat dan bencana melalui identifikasi risiko, analisis kerentanan, dan pengendalian risiko termasuk simulasi tanggap darurat."
Kesja Pencegahan dan Pengendalian Fasyankes Tini Wartini
油
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan kerja dalam pencegahan dan pengendalian pajanan di fasyankes, mencakup tujuan mencegah gangguan kesehatan pada SDM fasyankes melalui pengelolaan kesehatan kerja, dasar hukum terkait, dan jenis-jenis pelayanan kesehatan kerja seperti pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, profilaksis pasca pajanan, serta analisis hasil pemeriksaan ke
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di fasyankes, meliputi pengertian B3, klasifikasi, jenis B3 di fasyankes, MSDS, simbol dan label B3, serta tata cara penyimpanan, penanganan, dan pembuangan B3 secara aman.
Tim jejaring kerja pelayanan haji yang efektif memiliki beberapa karakteristik utama, yaitu memiliki tujuan dan sasaran yang jelas, pembagian peran yang jelas, anggota saling mempercayai, dan mampu menyelesaikan konflik dengan konsensus. Tim juga harus mampu beradaptasi dengan lingkungan serta memecahkan masalah dengan baik.
Dokumen tersebut membahas pelatihan e-learning untuk tenaga kesehatan pendamping haji khusus yang mencakup agenda pembelajaran tentang yankes, pelayanan kesehatan darurat, triase dan rujukan untuk jemaah haji, serta 10 penyakit yang sering dialami jemaah haji beserta penanganannya."
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan kesehatan bagi jemaah haji, meliputi konsep, tujuan, dasar hukum, dan upaya-upaya perlindungan kesehatan seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, penanganan lingkungan, dan penanggulangan krisis kesehatan bagi jemaah haji di Indonesia dan Arab Saudi.
Pemanfaatan dana jkn di puskesmas (paparan tgl 24 sept 2020)Tini Wartini
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan dana kapitasi JKN dan BOK di puskesmas, yang mencakup peran puskesmas dalam mendukung pencapaian universal coverage kesehatan, penggunaan dana kapitasi JKN untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan dukungan biaya operasional, serta penggunaan dan pemanfaatan dana kapitasi dan BOK di puskesmas.
Pelayanan puskesmas dalam masa pandemi covid 19 (pemulasaran jenazah)Tini Wartini
油
Dokumen tersebut memberikan pedoman lengkap tentang prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19 mulai dari pelaporan kematian, konfirmasi penyebab kematian, pemulasaran, pemandian, pengafanan, shalat jenazah, pengangkutan, hingga pemakaman sesuai aturan kesehatan dan hukum agama.
Dokumen tersebut membahas tentang peran Puskesmas dalam menangani pandemi COVID-19 dan demam berdarah dengue, serta langkah-langkah yang harus dilakukan Puskesmas untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut di wilayahnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang alur pelayanan Puskesmas di dalam dan luar gedung selama masa pandemi COVID-19.
Dokumen tersebut merupakan rancangan outline laporan awal bagi tenaga kesehatan individu Nusantara Sehat yang mencakup analisis situasi geografis, demografis, sosial ekonomi, sarana prasarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan, manajemen dan derajat kesehatan masyarakat di wilayah tugasnya."
Dokumen tersebut membahas upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Covid-19, meliputi strategi komunikasi perubahan perilaku, pembagian tugas antara unsur masyarakat seperti kader kesehatan, tokoh agama, dan sistem keamanan lokal dalam mendukung upaya pencegahan penularan Covid-19.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD), manajemen linen, limbah, dan peralatan medis untuk mencegah penularan infeksi, khususnya COVID-19.
Dokumen tersebut membahas tentang etnografi kesehatan dan hubungannya dengan budaya lokal serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat. Terdapat tiga poin utama yaitu hubungan antara budaya lokal dengan keyakinan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan, peran pemangku kepentingan layanan kesehatan dalam pengambilan keputusan di masyarakat, dan pengaruh sosial budaya terhadap tingkat kese
Puji dan syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Kumpulan Cerpen dari para siswa-siswi SMA Negeri 2 Muara Badak para perlombaan Sumpah pemuda tahun 2024 dengan tema Semangat Persatuan dan Kebangkitan dan perlombaan hari Guru tahun 2024 dengan tema Guru yang menginspirasi, membangun masa depan ini dapat dicetak. Diharapkan karya ini menjadi motivasi tersendiri bagi peserta didik SMA Negeri 2 Muara Badak yang lain untuk ikut berkarya mengembangkan kreatifitas. Kumpulan Cerpen ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga sebagai buku penunjang program Literasi Sekolah (LS) untuk itu, saya sebagai Kepala SMA Negeri 2 Muara Badak sangat mengapresiasi hadirnya buku ini.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
PELAKSANAAN RPI MURID PENDIDIKAN KHASS.pptALEENMPP
油
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Fasyankes
2. dr. Dina Dariana MKK
Pendidikan terakhir : S2 Kedokteran Kerja
Pekerjaan :
Pensiunan Direktorat Kesjaor KemKes
Surveior FKTP
No. Hp. : 0816804210
Alamat email : dariana_dina@yahoo.com
Alamat rumah :
Jl. Permata Indah III B3 no 45
Tangerang
3. Peserta memahami tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Peserta memahami penerapan Sisten Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di fasyankes
Peserta memahami standar akreditasi terkait K3
4. UU no. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
PP no. 50 tahun 2012 tentang SMK3.
Permenkes no. 44 tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.
Permenkes nomor 52 tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di fasyankes.
Permenkes no. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas.
Permenkes No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
5. Permenkes No 27 tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasyankes
Permenkes no.27 tahun 2019 tentang
Perubahan kedua atas peraturan menteri
kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang
akreditasi puskesmas, Klinik pratama, tempat
praktik mandiri dokter, Dan tempat praktik
mandiri dokter gigi
7. Tenaga di fasyankes berhubungan dengan bahaya potensial di
lingkungan kerja yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan
8. WHO (2000)
Dari seluruh infeksi baru
terdapat akibat tertusuk
jarum
Hepatitis B 32%
Hepatitis C 40 %
HIV 5%
Setiap tahun, terjadi 800,000 kasus luka tusuk jarum
suntik bekas pada petugas kesehatan di Amerika Serikat
9. Quick Investigation of Quality
136 fasyankes (108 diantaranya
puskesmas)
Hampir semua petugas belum
memahami dan mengetahui
tentang kewaspadaan standar
Sri Hudoyo (2004)
Kepatuhan petugas terhadap
kewaspadaan standar 18,3%
Status vaksinasi hepatitis 12.5%
Riwayat tertusuk jarum 84,2%
10. Direktorat P2Penyakit Menular
Langsung, Kemkes (1987-2016)
178 petugas medis terkena HIV-
AIDSBadan Penelitian
dan Pengembangan
Kesehatan, Kemkes
(1998)
Imunisasi yang
dilakukan oleh
petugas kesehatan
tidak aman
(pemakaian jarum
berulang)
11. Data Oktober 2020, nakes
yang meninggal krn covid-19
Dokter 159
Dokter gigi 10
Perawat 113
Bidan 22
Nakes lain 19
12. Upaya memberikan jaminan keselamatan, kesehatan
dan peningkatan derajat kesehatan pekerja dengan
cara pencegaham kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan
rehabilitasi
13. Meningkatnya derajat
kesehatan dan
produktivitas kerja para
pekerja di fasyankes
Upaya
pencegahan
PAK
Upaya
peningkatan
Kesehatan
pekerja
Upaya
pelindungan
pekerja
Upaya
penyembuhan
dan
pemulihan
14. Manusianya : Petugas &
masyarakat (termasuk pasien,
pengunjung)
Proses kerja, bahan &
peralatan kerja
Tempat kerja dan lingkungan
kerja
15. Merupakan bagian dari sistem
manajemen di Fasyankes
Mencakup struktur organisasi,
perencanaan, penerapan, prosedur, dan
sumberdaya
Dibutuhkan bagi pengembangan K3
dalam rangka pengendalikan risiko yang
berkaitan dengan pekerjaan untuk
terciptanya tempat kerja yang aman,
sehat dan produktif.
16. Penerapan SMK3 merupakan suatu
kebijaksanaan strategis dan
mempunyai arti penting dalam
upaya peningkatan kualitas SDM
maupun perlindungan tenaga kerja
dari aspek ekonomi, sosial, budaya
dan politis
18. Penerapan SMK3 di Fasyankes
1. Penetapan tujuan
2. Penetapan kebijakan
3. Perencanaan
4. Pelaksaan rencana
5. Pemantauan dan
evaluasi
6. Peninjauan dan
peningkatan kinerja
(PMK No. 52 Tahun 2018 tentang K3 di fasyankes)
19. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja yang terukur, terstruktur dan
terintegrasi
Menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan
produktif untuk SDM fasyankes
Tempat kerja yang aman untuk pasien dan
pengunjung
Mencegah dan mengurangi
KAK dan PAK
21. Ketua tim adalah penanggung jawab sarana
Paling sedikit mempunyai 4 orang anggota
Tugas :
o Identifikasi
o Perencanaan
o Pelaksanaan
o Pengawasan, pemantauan, evaluasi
o Upaya perbaikan
o Pencatatan pelaporan
22. Mengumpulkan, mengolah,
menganalisa data K3
Memberikan rekomendasi untuk bahan
pertimbangan kepada pimpinan
Mengadakan pertemuan secara teratur
Melakukan investigasi setiap kejadian
PAK atau KAK
Membantu pimpinan dalam
menyelenggarakan SMK3
23. Menyusun rencana program
Melaksanakan program
Mengumpulkan, mengolah,
menganalisa data
Menginformasikan kepada
seluruh SDM di fasyankes
Memberikan rekomendasi
untuk bahan pertimbangan
pimpinan
Pencatatan dan pelaporan
24. Selaras dengan sistem manajemen fasyankes
Mengacu pada kebijakan pelaksanaan K3
Penetapan indikator kinerja
Berdasarkan :
oHasil tinjauan awal sumber daya yang ada
oHasil Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan
upaya pengendalian
oLaporan PAK dan KAK
oPeraturan perundang2an, standar
oDisesuaikan dengan standar fasyankes
27. Peninjauan ulang terhadap
penerapan (penetapan
kebijakan, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan
dan evaluasi)
Perbaikan dan peningkatan
kinerja, berdasarkan :
- Perubahan peraturan
- Perkembangan ilmu
pengetahuan
- Hasil kajian PAK dan KAK
- Saran dan masukan dari SDM
fasyankes
28. Catat semua
kegiatan dan
kejadian
Pelaporan per semester
Jml SDM
Jml SDM yg sakit
Jml Kasus peny umum
Jml kasus PAK/dugaan
PAK, kasus KAK
Jml kasus hampir celaka
(nearmiss)
Jml hari abses
Laporan Tahunan
Seluruh penyelenggaraan K3
30. UKP
ADMEN UKM
MODEL
PENDEKATAN
Perencana
an
P1
Penggerakan
dan
Pelaksananan
P2 Pengawasan
Pengendalian
dan Penilaian
Kinerja
Puskesmas
P3 1. Penetapan tujuan
2. Penetapan kebijakan
3. Perencanaan
4. Pelaksaan rencana
5. Pemantauan dan
evaluasi
6. Peninjauan dan
peningkatan kinerja
31. K3
Perencana
an K3
Mapping
Risiko K3
Manajem
en Risiko
Pemelihar
aan
Sarana
Prasarana
Implemen
tasi K3
Penangan
an B3Tanggap
Darurat
dan
Bencana
Sistem
utilisasi
Pengaman
an Radiasi
dan
pemelihar
aan
radiologi
Kewaspad
aan
Standar
Manajem
en
Fasilitas
dan
Keselamat
an
APD