Dokumen tersebut membahas konsep dasar psikologi behavioristik yang menyatakan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan dapat diubah melalui proses belajar. Prinsip-prinsip konseling behavioristik berfokus pada penghapusan tingkah laku masalah dan pembentukan tingkah laku baru melalui pemberian penguatan. Teknik-teknik seperti latihan asertif, desensitisasi sistematis, dan peng
Pendekatan konseling behavioristik berfokus pada tingkah laku yang dapat diamati dan berusaha mengubah tingkah laku klien menjadi lebih baik dengan teknik-teknik seperti desensitisasi sistematis, terapi impulsif, dan kontrak perilaku.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan behavior dalam konseling, yang menempatkan pentingnya fungsi konselor sebagai pengajar untuk membantu klien mengembangkan keterampilan baru melalui teknik-teknik seperti latihan asertif, desensitisasi sistematis, pengkondisian aversi, dan pembentukan tingkah laku model.
Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral yang meliputi:
1. Tokoh pendirinya seperti Ivan Pavlov dan B.F. Skinner
2. Konsep dasar seperti pembiasaan klasik dan operan
3. Teknik-tekniknya seperti latihan asertif dan desensitisasi sistematis
4. Contoh penerapannya dalam menangani berbagai masalah perilaku
Teori behavioristik menekankan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses pembelajaran. Perilaku dapat diubah dengan memberikan penguatan atau hukuman terhadap respon terhadap rangsangan. Teknik konseling behavioristik seperti desensitisasi sistematis dan pembentukan perilaku model bertujuan untuk memodifikasi tingkah laku klien melalui penguatan.
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah pendekatan psikoterapi yang bertujuan untuk memecahkan masalah emosi, tingkah laku, dan kognisi melalui prosedur sistematis. CBT menggabungkan terapi tingkah laku dan kognitif dengan membantu klien mengidentifikasi pola pemikiran dan keyakinan yang menyimpang serta menggantikannya dengan cara berfikir dan bertindak yang lebih produktif. CBT telah terbukti efektif untuk
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...Ratih Aini
?
Efektivitas konseling behavioral teknik assertive training untuk meminimalisasi perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan perilaku menyimpang antara kelompok siswa yang mengikuti konseling behavioral dengan kelompok siswa yang tidak mengikuti konseling behavioral. Penerapan konseling behavioral teknik assertive training efektif untuk meminimalisasi perilaku
Terapi tingkahlaku adalah terapi yang menumpukan kepada mengubah tingkah laku luaran yang tidak normal melalui proses pembelajaran. Ia digunakan untuk mengubah tingkah laku seperti fobia, kemurungan, ketagihan dadah dan masalah tingkah laku kanak-kanak dengan menggunakan teknik seperti pelaziman bertentangan, terapi pendedahan dan pengurusan kontinjensi. Walau bagaimanapun, terapi ini dikritik kerana
Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron T. Beck, seorang psikiater di University of
Pennsylvania. Terapi ini berfokus pada identifikasi dan evaluasi pikiran otomatis negatif pasien, yang
membantu mereka berpikir lebih realistis dan merasa lebih baik secara emosional. Perubahan keyakinan
mendasar tentang diri sendiri, dunia, dan orang lain menghasilkan perubahan jangka panjang. Terapi kognitif
Model konseling behavioral berfokus pada modifikasi tingkah laku melalui penguatan dan penghapusan tingkah laku yang tidak diinginkan. Teknik utamanya adalah desensitisasi sistematis yang melibatkan pemunculan respon berlawanan untuk menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif. Prosedurnya terdiri dari tiga tahap yaitu analisis kecemasan, rileksasi, dan desensitisasi untuk mengurangi ketegangan klien
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah lakuHafiz Pk
?
Dokumen tersebut membincangkan empat elemen yang perlu dipertimbangkan dalam mendefinisikan emosi dan tingkah laku, yaitu elemen yang mengganggu, tingkah laku masalah, persekitaran, dan pihak yang menganggap tingkah laku tersebut mengganggu.
Pendekatan konseling behavioral berfokus pada pengubahan tingkah laku bermasalah menjadi tingkah laku yang diinginkan melalui proses belajar. Teknik-teknik seperti latihan asertif dan desensitisasi sistematis digunakan untuk mencapai tujuan konseling secara jelas dan sistematis. Pendekatan ini efektif namun juga dinilai kurang memperhatikan aspek personal dan hubungan antar pribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang modifikasi perilaku sebagai upaya untuk mengubah perilaku manusia dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar. Modifikasi perilaku bertujuan untuk mempromosikan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku tidak adaptif. Langkah awalnya adalah analisis fungsi perilaku untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Perubahan perilaku dapat berupa peningkatan, pemeliharaan, pengurangan
Terapi perilaku merupakan pendekatan psikoterapi yang berfokus pada modifikasi tingkah laku dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar. Terapi ini berdasarkan pada pandangan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses kondisionering klasik dan operan serta pemodelan sosial. Teknik yang digunakan antara lain penguatan, sistematis desensitisasi, flooding, pelatihan keterampilan sosial, dan pengel
The document discusses Aung San Suu Kyi, the Lady of Burma and national icon for democracy in Burma. It covers her history and role in the 8888 Uprising for democracy, the causes of political unrest, her time under house arrest, involvement in the 2007 Saffron Revolution, and her future political role and international relations. The document appears to provide an overview of Aung San Suu Kyi and key political events in Burma related to her leadership of the pro-democracy movement.
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) adalah pendekatan psikoterapi yang bertujuan untuk memecahkan masalah emosi, tingkah laku, dan kognisi melalui prosedur sistematis. CBT menggabungkan terapi tingkah laku dan kognitif dengan membantu klien mengidentifikasi pola pemikiran dan keyakinan yang menyimpang serta menggantikannya dengan cara berfikir dan bertindak yang lebih produktif. CBT telah terbukti efektif untuk
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MEMINIMALISA...Ratih Aini
?
Efektivitas konseling behavioral teknik assertive training untuk meminimalisasi perilaku menyimpang pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan perilaku menyimpang antara kelompok siswa yang mengikuti konseling behavioral dengan kelompok siswa yang tidak mengikuti konseling behavioral. Penerapan konseling behavioral teknik assertive training efektif untuk meminimalisasi perilaku
Terapi tingkahlaku adalah terapi yang menumpukan kepada mengubah tingkah laku luaran yang tidak normal melalui proses pembelajaran. Ia digunakan untuk mengubah tingkah laku seperti fobia, kemurungan, ketagihan dadah dan masalah tingkah laku kanak-kanak dengan menggunakan teknik seperti pelaziman bertentangan, terapi pendedahan dan pengurusan kontinjensi. Walau bagaimanapun, terapi ini dikritik kerana
Terapi kognitif dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Aaron T. Beck, seorang psikiater di University of
Pennsylvania. Terapi ini berfokus pada identifikasi dan evaluasi pikiran otomatis negatif pasien, yang
membantu mereka berpikir lebih realistis dan merasa lebih baik secara emosional. Perubahan keyakinan
mendasar tentang diri sendiri, dunia, dan orang lain menghasilkan perubahan jangka panjang. Terapi kognitif
Model konseling behavioral berfokus pada modifikasi tingkah laku melalui penguatan dan penghapusan tingkah laku yang tidak diinginkan. Teknik utamanya adalah desensitisasi sistematis yang melibatkan pemunculan respon berlawanan untuk menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif. Prosedurnya terdiri dari tiga tahap yaitu analisis kecemasan, rileksasi, dan desensitisasi untuk mengurangi ketegangan klien
Langkah langkah dalam melaksana pengurusan tingkah lakuHafiz Pk
?
Dokumen tersebut membincangkan empat elemen yang perlu dipertimbangkan dalam mendefinisikan emosi dan tingkah laku, yaitu elemen yang mengganggu, tingkah laku masalah, persekitaran, dan pihak yang menganggap tingkah laku tersebut mengganggu.
Pendekatan konseling behavioral berfokus pada pengubahan tingkah laku bermasalah menjadi tingkah laku yang diinginkan melalui proses belajar. Teknik-teknik seperti latihan asertif dan desensitisasi sistematis digunakan untuk mencapai tujuan konseling secara jelas dan sistematis. Pendekatan ini efektif namun juga dinilai kurang memperhatikan aspek personal dan hubungan antar pribadi.
Dokumen tersebut membahas tentang modifikasi perilaku sebagai upaya untuk mengubah perilaku manusia dengan menerapkan prinsip-prinsip belajar. Modifikasi perilaku bertujuan untuk mempromosikan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku tidak adaptif. Langkah awalnya adalah analisis fungsi perilaku untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. Perubahan perilaku dapat berupa peningkatan, pemeliharaan, pengurangan
Terapi perilaku merupakan pendekatan psikoterapi yang berfokus pada modifikasi tingkah laku dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar. Terapi ini berdasarkan pada pandangan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan melalui proses kondisionering klasik dan operan serta pemodelan sosial. Teknik yang digunakan antara lain penguatan, sistematis desensitisasi, flooding, pelatihan keterampilan sosial, dan pengel
The document discusses Aung San Suu Kyi, the Lady of Burma and national icon for democracy in Burma. It covers her history and role in the 8888 Uprising for democracy, the causes of political unrest, her time under house arrest, involvement in the 2007 Saffron Revolution, and her future political role and international relations. The document appears to provide an overview of Aung San Suu Kyi and key political events in Burma related to her leadership of the pro-democracy movement.
The document provides an analysis of NPA (non-performing assets) for a regional office of a bank for the years 2010-2012 and the third quarter of 2012. It summarizes NPA levels, fresh slippages, recoveries, upgrades, and write-offs. The two largest NPA accounts are identified. Sector-wise, segment-wise, and status under SARFAESI Act analyses are also presented. An action plan for further recovery and reducing NPA levels is outlined.
This document provides a portfolio overview for Drew Brown containing sections on graphic design, life drawing, storyboards, sculptures, environments, and 3D game modeling. The graphic design section includes turned character models and style sheets for Hades and Leonardo, as well as interface and environmental design projects. The life drawing section features self-portraits and studies of skeletons, hands, and famous works. Storyboards show visualizations for an X-Men training accident and fear of flying. Sculptures include digital works like Knuckles and Violator. 3D environments cover spaces like a courtyard, dungeon, and boiler room. The focus section displays high-quality 3D models of weapons, vehicles, drones, spaceships,
The document discusses the Mekong River and culture of local people in Southeast Asia. It covers topics such as the water festival, Buddhist tales of the Naga river monster, how people fish in the river, the types of fish found, importance of the Mekong and Tonle Sap Lake, animals in the region, tourism industry, traditional stilt house architecture, languages used along the Mekong, and compares the Mekong River to the Mississippi River. The document poses questions throughout to prompt discussion on various aspects of life along the Mekong River.
How various pedagogies approach same lesson (1) werner and stephensjmwerner
?
The document discusses different pedagogical approaches to assigning students a PowerPoint project on volcanoes. The behaviorist approach provides step-by-step instructions, models, and assessments. The constructivist approach focuses on student discovery and engagement through activities. The cognitivist approach emphasizes research, terminology, and developing personal knowledge. The pragmatist approach examines practical applications like disaster relief. The multiple intelligence approach incorporates various mediums and styles to accommodate different learnings.
The document outlines Flor-Essence's marketing plan to rebrand and relaunch their products with a focus on purity, radiance, balance, and well-being. The plan includes new creative content building on biological aging concepts, a 7-day purification program launching in January 2010, and a women's radiance program and tonic line extension launching in February and October 2010. Supporting materials include ads, displays, an interactive CD and booklet containing surveys and coupons.
materi ini secara singkat membahas tentang bagaimana prosedur dan tahapan serta beberapa teknik yang dapat diaplikasikan dalam layanan konseling kelompok. penulis memahami dengan keterbatasan yang ada maka tidak semua teknik dapat di jelaskan dan tentunya materi ini kurang dari sempurna. oleh karenanya pembaca dapat melengkapi pemahaman yang diperlukan dengan membaca dan mengkaji dari berbagai literatur atau referensi lain yang mendukung.
Teori perilaku menjelaskan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh lingkungan serta pembelajaran. Teori ini menekankan pentingnya aspek kognitif dan sosial dalam membentuk perilaku manusia. Berbagai teknik kaunseling perilaku seperti desensitisasi, terapi implosif, dan pendekatan kognitif digunakan untuk mengubah pola pikir dan tingkah laku klien.
Softskil 5 mempengaruhi sikap dan perilakuNhofa Eriana
?
Makalah ini membahas tentang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen dengan berbagai teknik pemasaran dan komunikasi. Teknik-teknik tersebut meliputi bujukan, pengulangan pesan, prinsip resiprokalitas, komitmen, pelabelan, dan insentif. Faktor-faktor seperti lingkungan dan hereditas mempengaruhi perilaku konsumen, namun sikap tidak selalu konsisten dengan perilaku yang terlihat.
Dokumen tersebut membahas pendekatan konseling behavioral dari Ivan Pavlov dan B.F. Skinner, termasuk konsep dasar, asumsi, tujuan, peran konselor, proses, teknik, kelebihan dan keterbatasan, serta contoh penerapannya dalam sesi konseling."
Dokumen tersebut membahas 7 pendekatan dalam bimbingan dan konseling, yaitu: 1) Psikoanalitis, 2) Client-Centered, 3) Behavioristik, 4) Rasional Emotif, 5) Realitas, 6) Analisis Transaksional, 7) Kognitif Perilaku. Semua pendekatan berfokus pada membantu klien mengatasi masalah dengan berbagai teknik seperti terapi, pelatihan, edukasi, serta memperbaiki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan dan teori-teori belajar yang terkait dengan pelatihan, yaitu: (1) pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan individu agar mampu meningkatkan kompetensi dan kinerja, (2) teori-teori belajar yang relevan dengan pelatihan antara lain operant conditioning, classical conditioning, behavioral modelling, dan social learning theory.
Teks tersebut membahas tentang pengantar konseling gestalt, pandangan manusia, teori kepribadian, tujuan dan teknik konseling gestalt. Teori ini menekankan pentingnya kesadaran diri dan tanggung jawab individu atas pikiran dan perbuatannya sendiri. Konselor berperan membantu klien meningkatkan kesadaran dan menerima diri apa adanya.
1. Teori konseling rasional emotif (TRE) yang dikembangkan Albert Ellis berfokus pada kognisi, emosi, dan perilaku serta hubungan timbal balik antara ketiganya.
2. TRE beranggapan bahwa manusia memiliki potensi berpikir rasional maupun irasional, dan menekankan pentingnya mengubah pemikiran irasional menjadi rasional.
3. Teknik konseling TRE meliputi teknik kognitif, emotif, dan perilaku unt
Dokumen tersebut merangkum teori Konseling Analisis Transaksional (KONSTRAN) yang dikembangkan oleh Eric Berne. Teori ini menjelaskan struktur kepribadian manusia berdasarkan ego state, jenis transaksi antar individu, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian sehat dan tidak sehat, serta tujuan dan teknik konseling berdasarkan pendekatan ini.
Dokumen ini membahas tentang konseling psikologi individual menurut pandangan Alfred Adler. Adler melihat bahwa perkembangan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan pengalaman masa kecil. Perasaan inferioritas yang tidak tertanggulangi dapat menyebabkan gangguan sosial dan gaya hidup yang negatif. Tujuan konseling adalah membantu klien mengubah konsep negatif tentang diri dan meningkatkan minat sosialnya.
Teori perkembangan kepribadian Erikson menyatakan bahwa setiap tahap memiliki tantangan yang harus dihadapi individu untuk membentuk identitas. Fungsi ego yang sehat penting untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses beradaptasi. Tujuan konseling ego adalah memperkuat ego klien dengan menganalisis masa lalu dan mengubah pola tingkah laku.
Dokumen tersebut membahas berbagai pendekatan dan teknik konseling seperti psikoanalisis, ego, transaksional, gestalt, behavioristik, realitas, rasional emosional serta konseling eklektik dan pancawaskita. Konseling eklektik dan pancawaskita melibatkan pemahaman berbagai teori konseling dan memilih teknik yang sesuai dengan masalah klien secara sistematis tanpa mencampuradukkan teori.
Teks tersebut membahas tentang konseling pendekatan Gestalt. Pendekatan ini menekankan pada pentingnya kesadaran diri klien terhadap masa sekarang, serta membantu klien mengambil tanggung jawab atas diri sendiri. Konselor berperan meningkatkan kesadaran klien melalui teknik-teknik seperti mengajukan pertanyaan, memberikan umpan balik, dan latihan-latihan eksperimen. Tujuannya adalah membant
Dokumen tersebut membahas perbedaan pandangan filsafat Barat dan Timur mengenai hakikat manusia. Paradigma Barat menekankan kebebasan manusia tanpa aturan agama, sedangkan paradigma Timur melihat manusia harus taat pada aturan agama dan moral. Dokumen ini juga membandingkan pandangan kedua paradigma terhadap pendidikan, kefitrahan manusia, sumber ilmu pengetahuan, dan otoritas keilmuan.
Perkembangan BK di Indonesia dimulai sejak tahun 1922 dengan didirikannya Perguruan Nasional Taman Siswa yang meletakkan dasar kebebasan belajar. Pada tahun 1960-an, wacana BK diawali dengan orientasi penjurusan ke SMA dan berdirinya Proyek Perintis Sekolah Pembangunan. Periode 1975-1990 menandai terbentuknya pedoman dan layanan BK secara terintegrasi di sekolah. Periode berikutnya mengarah p
3. Pengantar konseling behaviorstik Pandangan tentang manusia Konsep tentang tingkah laku Teori kepribadian Perkembangan kepribadian salah suai Tujuan konseling Teknik-teknik konseling Kekuatan dan kelemahan KONBE Analisis kasus berdasarkan KONBE
5. PANDANGAN TENTANG MANUSIA M anusia : Makhluk reaktif yang tingkah lakunya dikontrol / dipengaruhi oleh faktor dari luar M anusia memulai kehidupannya dengan memberikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian
6. Konsep tentang tingkah laku Tingkah laku seseorang ditentukan oleh banyak dan macamnya penguatan yang diterima dalam situasi hidupnya T ingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dengan lingkungan, melalui hukum-hukum belajar : P embiasaan klasik, P embiasaan operan P eniruan.
7. Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi pembentukan tingkah laku. Manusia cenderung akan mengambil stimulus yang menyenangkan dan menghindarkan stimulus yang tidak menyenangkan .
8. Teori kepribadian Kepribadian seseorang merupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi atau stimulus yang diterimanya. M emahami kepribadian manusia : mempelajari dan memahami bagaimana terbentuknya suatu tingkah laku
9. KARAKTEISTIK KONSELING BEHAVIORAL : Berfokus pada tingkah laku yang tampak Cermat dan operasional dalam merumuskan tujuan konseling Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik Penilaian obyektif terhadap tujuan konseling
10. Perkembangan kepribadian salah suai Tingkah laku bermasalah adalah tingkah laku atau kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku yang tidak tepat, yaitu tingkah laku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan Tingkah laku yang salah hakikatnya terbentu k dari cara belajar atau lingkungan yang salah
11. Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannya Tingkah laku maladaptif terjadi karena kesalapahaman dalam menanggapi lingkungan dengan tepat Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan juga dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar
12. Tujuan konseling Menghapus/menghilangkan tingkah laku mal a daptif (masalah) untuk di - gantikan dengan tingkah laku baru yaitu tingkah laku adaptif yang diinginkan klien.
13. Tujuan yang sifatnya umum harus dijabarkan ke dalam perilaku yang spesifik Diinginkan oleh klien Konselor mampu dan bersedia membantu mencapai tujuan tersebut Klien dapat mencapai tujuan t sb. Dirumuskan secara spesifik Konselor dan klien bersama-sama (bekerja sama) menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan khusus konseling.
14. DESKRIPSI PROSES KONSELING Proses konseling dibingkai oleh kerangka kerja untuk mengajar klien dalam mengubah tingkah lakunya Proses konseling adalah proses belajar, konselor membantu terjadinya proses belajar tersebut
15. Konselor mendorong klien untuk mengemukakan keadaan yang benar-benar dialaminya pada waktu itu Assesment diperlukan untuk mengidentifikasi metode atau teknik mana yang akan dipilih sesuai dengan tingkah laku yang ingin diubah.
16. Konselor dan klien mendiskusikan tujuan yang telah ditetapkan klien : 1) apakah merupakan tujuan yang benar-benar diinginkan klien 2) apakah tujuan itu realistik 3) kemungkinan manfaatnya 4) kemungkinan kerugiannya.
17. Konselor dan klien membuat keputusan apakah : 1) melanjutkan konseling dengan menetapkan teknik yang akan dilaksanakan 2) mempertimbangkan kembali tujuan yang akan dicapai 3) melakukan referal
18. TEKNIK KONSELING Teknik konseling behavioral diarahkan pada penghapusan respon yang telah dipelajari (yang membentuk tingkah laku bermasalah) terhadap perangsang, dengan demikian respon-respon yang baru (sebagai tujuan konseling) akan dapat dibentuk
19. Prinsip Kerja Teknik Konseling Behavioral Memodifikasi tingkah laku melalui pemberian penguatan (shaping) Agar klien terdorong untuk merubah tingkah lakunya penguatan tersebut hendaknya mempunyai daya yang cukup kuat dan dilaksanakan secara sistematis dan nyata-nyata ditampilkan melalui tingkah laku klien.
20. Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkan (penghapusan) Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan terhambatnya kemunculan tingkah laku yang tidak diinginkan Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau model (film, tape recorder, atau contoh nyata langsung) Merencanakan prosedur pemberian penguatan terhadap tingkah laku yang diinginkan dengan sistem kontrak ( syarat :kejelasan hal-hal yang diharap dari konselor dan klien, kejelasan dalam tingkat kemunculan tingkah laku dan ganjarannya, monitoring, sanksi, ketentuan tertulis, sistem bonus).
21. TEKNIK-TEKNIK KONSELING Latihan Asertif Digunakan untuk melatih klien yang mengalami kesulitan untuk menyatakan diri bahwa tindakannya adalah layak atau benar Terutama berguna di antaranya untuk membantu individu yang tidak mampu mengungkapkan perasaan tersinggung, kesulitan menyatakan tidak, mengungkapkan afeksi dan respon posistif lainnya Cara : permainan peran dengan bimbingan konselor, diskusi kelompok
22. Desensitisasi Sistematis Memfokuskan bantuan untuk menenangkan klien dari ketegangan yang dialami dengan cara mengajarkan klien untuk rileks Esensi teknik ini adalah menghilangkan tingkah laku yang diperkuat secara negatif dan menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan
23. Dengan pengkondisian klasik respon-respon yang tidak dikehendaki dapat dihilangkan secara bertahap Tingkah laku yang diperkuat secara negatif biasanya merupakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan dengan tingkah laku yang akan dihilangkan.
24. Pengkondisian Aversi D igunakan untuk menghilangkan kebiasaan buruk dengan meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon pada stimulus yang disenanginya dengan kebalikan stimulus tersebut S timulus yang tidak menyenangkan yang disajikan tersebut diberikan secara bersamaan dengan munculnya tingkah laku yang tidak dikehendaki kemunculannya P engkondisian ini diharapkan terbentuk asosiasi antara tingkah laku yang tidak dikehendaki dengan stimulus yang tidak menyenangkan .
25. Pembentukan Tingkah laku Model D igunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuk K onselor menunjukkan kepada klien tentang tingkah laku model, dapat menggunakan model audio, model fisik, model hidup atau lainnya yang teramati dan dipahami jenis tingkah laku yang hendak dicontoh Tingkah laku yang berhasil dicontoh memperoleh ganjaran dari konselor : dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.
26. KETERBATASAN PENDEKATAN B ersifat dingin, kurang menyentuh aspek pribadi, bersifat manipulatif, dan mengabaikan hubungan antar pribadi L ebih terkonsentrasi kepada teknik P emilihan tujuan sering ditentukan oleh konselor
27. K onstruksi belajar yang dikembangkan dan digunakan oleh konselor behavioral tidak cukup komprehensif untuk menje - laskan belajar dan harus dipandang hanya s ebagai suatu hipotesis yang harus diuji 5. P erubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk tingkah laku yang lain.
28. DAFTAR BACAAN James C. Hansen, Richard R. Stevic, Richard W. Warner (1997). Counseling Theory and Process . Boston : Allyn and BAconInc. Prayitno (1998). Konseling Pancawaskita. Padang: FIP