Pengobatan malaria pada anak 2 bulan dengan malaria vivax, splenomegaly, Hb 2.6 gr% harus dilakukan dengan klorokuin dan primaquin untuk menghilangkan parasit dalam darah dan jaringan hati serta mengobati gejala anemia berat.
Malaria merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh plasmodium dan menyerang eritrosit. Dokumen ini membahas tatalaksana kasus malaria tanpa komplikasi dan dengan komplikasi, meliputi etiologi, sejarah, gejala, pengobatan lini pertama dan kedua untuk malaria falciparum, vivax, ovale, dan klinis, serta pengobatan malaria dengan komplikasi menggunakan derivat artemisin parenteral.
Dokumen tersebut membahas program penurunan angka kesakitan dan kematian malaria di Indonesia, meliputi tujuan, indikator, dan strategi program. Program bertujuan menemukan kasus secara cepat dan tepat, menanggulangi faktor risiko, serta melibatkan masyarakat. Indikator utama adalah insidensi parasit dan klinis per tahun dan bulan. Strateginya meliputi pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan surveilans epidemiologi.
Laporan kasus ini membahas tentang diagnosa dan pengobatan tuberculosis pada anak. Pasien didiagnosa dengan TB paru berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan radiologi. Pengobatan dilakukan dengan kombinasi obat anti-TB selama 6-12 bulan yang terdiri dari fase intensif dan lanjutan. Pemantauan efek samping dan kepatuhan terapi dilakukan secara berkala.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang penatalaksanaan kegawatdaruratan medis yang mencakup pemberian medikasi, penatalaksanaan nyeri, tetanus, diuretika, keseimbangan asam basa, kelainan elektrolit, dan pelayanan perioperatif.
Dokumen tersebut membahas tentang indikasi dan kontra indikasi penggunaan obat, serta dosis-dosis obat yang sesuai. Secara khusus dijelaskan tentang pengertian, contoh, dan efek samping beberapa jenis obat seperti antipiretik, antihistamin, dan antibiotik. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan dosis obat juga diuraikan."
Pasien pria berusia 25 tahun dirawat dengan keluhan demam dua hari disertai pusing, mual, dan muntah. Pemeriksaan menunjukkan leukopenia, trombositopenia, dan tes IgM Salmonella positif. Pasien diberi terapi cefotaxim, omeprazol, dan parasetamol untuk mendiagnosis dan mengobati typhoid fever.
Pasien pria berusia 25 tahun dirawat dengan keluhan demam dua hari disertai pusing, mual, dan muntah. Pemeriksaan menunjukkan leukopenia, trombositopenia, dan tes IgM Salmonella positif. Pasien diberi terapi cefotaxim, omeprazol, dan parasetamol untuk mendiagnosis dan mengobati typhoid fever.
Pasien perempuan berusia 8 tahun dirawat selama 4 hari di rumah sakit karena infeksi saluran kemih dan menerima beberapa obat seperti ampisilin, ibuprofen, dan ranitidin. Dosis beberapa obat yang diberikan berada di luar batas normal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai antibiotik untuk pengobatan tuberkulosis (TBC), termasuk definisi TBC, obat-obat yang digunakan seperti isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin, serta dosis dan aturan pemberiannya pada dewasa dan anak.
Resep tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa obat, yaitu Ciprofloxacin untuk mengobati infeksi bakteri, Braxidine sebagai analgesik dan ansiolitik, CTM sebagai antihistamin, Dexamethasone sebagai kortikosteroid kuat, dan vitamin B6. Resep tersebut juga menjelaskan indikasi, dosis, efek samping, dan kontraindikasi masing-masing obat.
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia pada anak, termasuk anatomi, etiologi, deteksi, efektivitas antibiotika, dan standar tatalaksana untuk anak dengan batuk dan kesulitan bernapas.
Dokumen tersebut membahas tentang indikasi dan kontra indikasi penggunaan obat, serta dosis-dosis obat yang sesuai. Secara khusus dijelaskan tentang pengertian, contoh, dan efek samping beberapa jenis obat seperti antipiretik, antihistamin, dan antibiotik. Faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan dosis obat juga diuraikan."
Pasien pria berusia 25 tahun dirawat dengan keluhan demam dua hari disertai pusing, mual, dan muntah. Pemeriksaan menunjukkan leukopenia, trombositopenia, dan tes IgM Salmonella positif. Pasien diberi terapi cefotaxim, omeprazol, dan parasetamol untuk mendiagnosis dan mengobati typhoid fever.
Pasien pria berusia 25 tahun dirawat dengan keluhan demam dua hari disertai pusing, mual, dan muntah. Pemeriksaan menunjukkan leukopenia, trombositopenia, dan tes IgM Salmonella positif. Pasien diberi terapi cefotaxim, omeprazol, dan parasetamol untuk mendiagnosis dan mengobati typhoid fever.
Pasien perempuan berusia 8 tahun dirawat selama 4 hari di rumah sakit karena infeksi saluran kemih dan menerima beberapa obat seperti ampisilin, ibuprofen, dan ranitidin. Dosis beberapa obat yang diberikan berada di luar batas normal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai antibiotik untuk pengobatan tuberkulosis (TBC), termasuk definisi TBC, obat-obat yang digunakan seperti isoniazid, rifampisin, pirazinamid, etambutol dan streptomisin, serta dosis dan aturan pemberiannya pada dewasa dan anak.
Resep tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa obat, yaitu Ciprofloxacin untuk mengobati infeksi bakteri, Braxidine sebagai analgesik dan ansiolitik, CTM sebagai antihistamin, Dexamethasone sebagai kortikosteroid kuat, dan vitamin B6. Resep tersebut juga menjelaskan indikasi, dosis, efek samping, dan kontraindikasi masing-masing obat.
Pasien mengalami infeksi saluran kemih akibat bakteri E. coli selama 5 hari dengan gejala nyeri perut dan sakit saat buang air kecil. Pemeriksaan urine menunjukkan bakteriuria, urine keruh, dan hasil mikroskopis positif E. coli. Pasien diberi antibiotik ampisilin atau amoxicillin untuk mengobati infeksi tersebut.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia pada anak, termasuk anatomi, etiologi, deteksi, efektivitas antibiotika, dan standar tatalaksana untuk anak dengan batuk dan kesulitan bernapas.
Dokumen tersebut membahas tentang termoregulasi pada bayi baru lahir. Terdapat penjelasan mengenai suhu normal, hipotermia, hipertermia, mekanisme termoregulasi, tanda dan gejala hipotermia dan hipertermia, serta pengendalian suhu bayi baru lahir di ruang bersalin dan selama perawatan inkubator.
1. Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh toksin Clostridium tetani yang memunculkan gejala kekakuan otot. Penyakit ini disebabkan oleh masuknya spora Clostridium tetani lewat luka dan berubah menjadi bentuk vegetatif yang menghasilkan toksin.
[Ringkasan]
Nephrotic Syndrome adalah kondisi yang ditandai dengan proteinuria berat, hipoalbuminemia, edema, dan hiperlipidemia. Terjadi akibat penurunan permeabilitas kapiler glomerulus yang menyebabkan kehilangan protein dalam urine. Terdapat jenis primer dan sekunder, dengan penyebab sekunder antara lain SLE dan malaria. Pengobatan meliputi diet rendah garam, suplementasi protein, dan kortikosteroid.
Prurigo Hebra adalah penyakit kulit kronik yang ditandai dengan munculnya papula kemerahan yang sangat gatal pada bagian ekstremitas. Penyebabnya belum diketahui pasti namun diduga faktor genetik dan alergi memiliki peran. Penatalaksanaannya meliputi antihistamin dan kortikosteroid untuk mengurangi gatal dan inflamasi. Prognosinya cenderung membaik seiring bertambahnya usia.
Alergi susu sapi adalah alergi makanan paling umum pada anak. Hal ini disebabkan oleh respon imunologis yang tidak normal terhadap protein susu sapi. Gejala alergi susu sapi dapat muncul pada kulit, saluran cerna, dan saluran napas. Diagnosis memerlukan anamnesa dan tes imunologi. Penggantian susu sapi dengan susu formula hidrolisat ekstensif dapat membantu mengatasi gejala. Sebagian besar anak akan se
This document discusses two topics: urinary tract infections and hypertension. It defines urinary tract infections as bacterial growth in the urinary tract from the kidneys to the bladder. It then discusses epidemiology, risk factors, causes, diagnosis, and treatment of urinary tract infections. For hypertension, it defines it as blood pressure above the 95th percentile on three measurements. It discusses causes, diagnosis, and treatment of hypertension in children.
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
Henoch-Schönlein purpura (HSP) adalah vaskulitis pembuluh darah kecil yang disebabkan oleh deposisi kompleks imun IgA yang menyebabkan inflamasi dan nekrosis pembuluh darah, menimbulkan purpura yang dapat dipalpasi, nyeri sendi dan abdomen, serta komplikasi ginjal dan usus. HSP paling sering terjadi pada anak-anak dan pengobatan berfokus pada mengontrol gejala dan mencegah komplikasi.
This document discusses several common infectious diseases that affect children, including measles, rubella, roseola infantum, chickenpox, ascariasis, and trichuriasis. For each disease, it describes the etiology, pathogenesis, clinical manifestations, complications, diagnosis and treatment. Measles is caused by the morbillivirus and spreads through droplets. It causes a rash that starts on the face and spreads to the body. Chickenpox is caused by the varicella zoster virus and presents with a rash of small vesicles that scab over within 1-3 weeks. Ascariasis is caused by the roundworm Ascaris lumbricoides and can cause intestinal obstruction or pneumonia
1. Dokumen tersebut membahas tentang beberapa penyakit tropis seperti demam berdarah dengue, demam tifoid, morbili, varisela, dan ekzantem subitum.
2. Demam berdarah dengue disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, gejalanya berupa demam tinggi dan perdarahan.
3. Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi dan gejalanya berupa demam, sakit perut, dan konstipasi.
Dokumen tersebut membahas tentang status gizi ibu menyusui, penyesuaian fisiologi, produksi ASI, keunggulan dan manfaat ASI, komposisi ASI, penilaian status gizi, dan kebutuhan gizi ibu menyusui dalam aspek energi, protein, mineral, vitamin, dan cairan.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
Ìý
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
Ìý
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
Ìý
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
5. MANUSIANYAMUK
ANOPHELES DALAM DARAH DALAM JARINGAN / hati
Sporozoit
Gamet
Sporozoit
Skizon
Faffffffff
Faa
Gametosit
Obat SkizontosidJaringan
Eksoeritrositik
Primer
Skizogoni
Merozoit
Eksoeritrositik
Laten
Skizogoni
Relaps
Obat Skizon-
tosid darah
Obat Anti Gametosid
SPOROGONI
Eritrositik
Skizogoni
Obat Anti Relaps
Obat
Sporontosidal
6. Sifat/Cara Kerja ObatSifat/Cara Kerja Obat
• Klorokuin :Klorokuin :
- Sizontosid darah- Sizontosid darah
- anti gametosid, P.vivax dan P.malarie- anti gametosid, P.vivax dan P.malarie
• SP :SP :
- Sizontosid darah- Sizontosid darah
- Sporontosidal- Sporontosidal
• Kina :Kina :
- Sizontosid darah- Sizontosid darah
- Anti gametosid, P.vivax dan P.malarie- Anti gametosid, P.vivax dan P.malarie
7. • PrimaquinPrimaquin ::
- Anti gametosid- Anti gametosid
- Anti hipnosoit,- Anti hipnosoit,
• ArtesunatArtesunat ::
- Sizontosid darah,- Sizontosid darah,
• AmodiakuinAmodiakuin ::
- Struktur dan aktivitas sama dgn klorokuin- Struktur dan aktivitas sama dgn klorokuin
• TTetracyclinetracyclin ::
- Sizontosid darah- Sizontosid darah
12. Pengobatan lini 2 P. vividPengobatan lini 2 P. vivid
Hari Jenis obat
JUmlah tablet per hari menurut kelompok umur
0 – 1
bl
2 – 11
bl
1 – 4 th 5 – 9 th
10 – 14
th
> 15 th
H1-7 Kina *) *) 3 x ½ 3 x 1 3 x 1 ½ 3 x 2
H1-
14
Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1
*) Dosis berdasarkan berat badan : - Kina 30 mg/KgBB/hari (dibagi 3 dosis)
- Primakuin 0,75 mg/KgBB, dosis tunggal
13. Pemeriksaan Follow Up untuk setiapPemeriksaan Follow Up untuk setiap
penderita dgn konfirmasi laboratoriumpenderita dgn konfirmasi laboratorium
positif:positif:
Penderita di follow up untuk diperiksa ulangPenderita di follow up untuk diperiksa ulang
Sediaan Darahnya pada H3, 7, 14, 28 dan PvSediaan Darahnya pada H3, 7, 14, 28 dan Pv
dilanjutkan s/d akhir bulan 3.dilanjutkan s/d akhir bulan 3.
14. Kriteria pemberian pengobatan lini 2:Kriteria pemberian pengobatan lini 2:
• Penderita sudah menyelesaikan pengobatan 3Penderita sudah menyelesaikan pengobatan 3
harihari
• Periksa ulang sampai H28 belum sembuh.Periksa ulang sampai H28 belum sembuh.
• Penderita dikatakan belum sembuh bila dalamPenderita dikatakan belum sembuh bila dalam
kurun 28 hari :kurun 28 hari :
- Penderita tetap demam atau gejala klinis tidak- Penderita tetap demam atau gejala klinis tidak
membaik yang disertai parasitemia aseksualmembaik yang disertai parasitemia aseksual
- Penderita tidak demam atau tanpa gejala klinis- Penderita tidak demam atau tanpa gejala klinis
lainnya, tetapi ditemukan parasitemia aseksuallainnya, tetapi ditemukan parasitemia aseksual
15. PENGOBATAN MALARIA BERATPENGOBATAN MALARIA BERAT
• Lini 1:Lini 1:
– Artesunat injeksi di RS atau sarana rawat inap.Artesunat injeksi di RS atau sarana rawat inap.
Dosis : Load. 2,4 mg/Kgbb diikuti 1,2 mg/KgbbDosis : Load. 2,4 mg/Kgbb diikuti 1,2 mg/Kgbb
pada jam ke 12 & 24, selanjutnya 1,2pada jam ke 12 & 24, selanjutnya 1,2
mg/Kgbb/Hari s/d hari ke 7. (IV)mg/Kgbb/Hari s/d hari ke 7. (IV)
– Artemeter injeksi utk dilapangan. (IM)Artemeter injeksi utk dilapangan. (IM)
Dosis : H1 : 3,2 mg/Kgbb/HariDosis : H1 : 3,2 mg/Kgbb/Hari
H2-6 : 1,6 mg/Kgbb/HariH2-6 : 1,6 mg/Kgbb/Hari
• Lini 2:Lini 2:
– Kina injeksi 10 mg/Kg BB + Dext 5% (5-10Kina injeksi 10 mg/Kg BB + Dext 5% (5-10
cc/Kgbb) selama 4 jam, diulang setiap8 jam. (IV)cc/Kgbb) selama 4 jam, diulang setiap8 jam. (IV)
16. Malaria dalam MTBSMalaria dalam MTBS
MTBS=Managjemen Terpadu Balita Sakit.MTBS=Managjemen Terpadu Balita Sakit.
Dibagi 3 wilayah:Dibagi 3 wilayah:
• Daerah tinggi malaria: semua demamDaerah tinggi malaria: semua demam
dianggap malaria.dianggap malaria.
• Daerah rendah malaria: semua demam ygDaerah rendah malaria: semua demam yg
tidak ditemukan penyebabnya akan didugatidak ditemukan penyebabnya akan diduga
sebagai malaria.sebagai malaria.
• Daerah tak ada malaria.Daerah tak ada malaria.
18. Pengobatan Lini Pertama PfPengobatan Lini Pertama Pf
Hari Jenis obat
JUmlah tablet per hari menurut kelompok umur
0 – 1
bl
2 – 11
bl
1 – 4 th 5 – 9 th
10 – 14
th
> 15 th
H1
Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3 – 4
Primakuin - - ¾ 1 ½ 2 2 – 3
H2 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3 – 4
H3 Klorokuin 1/8 ¼ ½ 1 1 ½ 2
19. Pengobatan Lini Kedua PfPengobatan Lini Kedua Pf
Har
i
Jenis obat
JUmlah tablet per hari menurut kelompok umur
0 – 1 bl
2 – 11
bl
1 – 4 th 5 – 9 th
10 – 14
th
> 15 th
H1
SP - - ¾ 1 ½ 2 3
Primakuin - - ¾ 1 ½ 2 2 – 3
20. Pengobatan Lini Ketiga PfPengobatan Lini Ketiga Pf
Hari Jenis obat
JUmlah tablet per hari menurut kelompok umur
0 – 1
bl
2 – 11
bl
1 – 4 th 5 – 9 th
10 – 14
th
> 15 th
H1-7 Kina *) *) 3 x ½ 3 x 1 3 x 1 ½ 3 x 2
H1 Primakuin - - ¾ 1 ½ 2 2 - 3
*) Dosis berdasarkan berat badan : - Kina 30 mg/KgBB/hari (dibagi 3 dosis)
- Primakuin 0,75 mg/KgBB, dosis tunggal
21. KESIMPULANKESIMPULAN
Pengobatan malaria pada anak sebaiknyaPengobatan malaria pada anak sebaiknya
dilakukan berdasarkan pemeriksaan mokroskopisdilakukan berdasarkan pemeriksaan mokroskopis
Tujuan pengobatan adalah untuk membunuhTujuan pengobatan adalah untuk membunuh
semua stadium parasit dalam tubuh manusiasemua stadium parasit dalam tubuh manusia
P. Falsiparum diterapi dgn Artesunat +P. Falsiparum diterapi dgn Artesunat +
Amodiakuin + primakuinAmodiakuin + primakuin
P. Vivaks/Ovale : Klorokuin + PrimakuinP. Vivaks/Ovale : Klorokuin + Primakuin
Bila resisten Klorokuin : Kina + PrimakuinBila resisten Klorokuin : Kina + Primakuin
22. A child, 2 months with malaria vivax, splenomegaly, Hb. 2.6 gr%.