Dokumen tersebut membahas definisi, sifat mekanis, dan proses pembuatan tinplate dan aluminium foil. Tinplate adalah lembaran baja tipis dengan lapisan tim tipis pada permukaannya, yang dibuat dengan proses elektroplating. Sedangkan aluminium foil dibuat melalui proses smelting, casting, dan rolling dari bauksit."
Draft tube baffle crystallizers atau plat buang/tabung isap kristalisasi merupakan alat kristalisasi yang memisahkan debu/uap dari bahan melalui fase lewat-jenuh untuk memperoleh kristal besar. Alat ini menggunakan tabung junjut dan agitator untuk mengendalikan sirkulasi magma dan memfasilitasi proses kristalisasi dan klarifikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya air bagi manusia dan bahan pangan, struktur molekul air dan es, sifat fisik dan kimia air, peran air dalam bahan pangan, aktivitas air, dan pengawetan pangan dengan pengendalian kadar air.
Proses pembentukan logam meliputi pengerjaan panas dan dingin. Pengerjaan panas memiliki permukaan buruk tetapi logam tetap lunak, sedangkan pengerjaan dingin memiliki permukaan baik namun memerlukan gaya besar. Jenis-jenis proses pembentukan logam antara lain pengerolan, tempa, penekukan, penarikan, pembengkokan, pembentukan pipa, dan pelebungan tembus.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum pembuatan es krim di laboratorium teknologi pengolahan pangan. Laporan ini menjelaskan bahan, alat, dan metode yang digunakan untuk membuat es krim, hasil percobaan pembuatan es krim dengan basis 1000 gram yang menghasilkan %overrun sebesar 52,7%, serta pembahasan mengenai prinsip pembuatan es krim dan faktor yang mempengaruhinya.
Margarin adalah produk pangan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau dalam bentuk olahannya. Jenis pangan ini disukai oleh semua usia, terutama oleh anak-anak dan remaja, sehingga untuk meningkatkan nilai nutrisinya seringkali harus difortifikasi dengan vitamin (A dan D) atau nutrien lagi untuk memenuhi komposisi bakunya
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengering terowongan (tunnel dryer) yang merupakan alat pengeringan berkelanjutan dimana bahan yang akan dikeringkan diangkut secara berkelanjutan melalui terowongan panjang sambil terpapar udara panas untuk menghilangkan kadar airnya. Tunnel dryer mampu mengeringkan jumlah bahan yang besar secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang surfaktan (bahan aktif permukaan) yang memiliki sifat hidrofilik dan hidrofobik, sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan. Terdapat beberapa jenis surfaktan seperti anionik, nonionik, kationik dan amfoterik. Dokumen juga menjelaskan proses produksi surfaktan dari alkohol lemak dan metil ester asam lemak melalui proses sulfonasi, netralisasi, dan pengeringan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan resume praktikum pembuatan es krim dari susu, (2) Terdapat beberapa tahapan pembuatan es krim mulai dari pencampuran bahan, pendidihan, homogenisasi, hingga pengukuran volume dan perubahan tekstur, (3) Es krim yang dihasilkan berwarna merah muda dengan rasa manis dan aroma khas strawberry serta tekstur lembut.
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
Eksperimen ini bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair melalui proses penyaringan dan pemurnian melalui destilasi. Proses pemisahan meliputi pemisahan pasir dari air dengan pengendapan, dan pemisahan kapur tulis dari air dengan penyaringan. Proses pemurnian meliputi destilasi larutan garam dapur dan CuSO4 untuk memisahkannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan kaleng logam mulai dari jenis tutup kaleng, proses pembuatan tutup tetap dan tutup mudah buka, jenis kaleng (tiga bagian dan dua bagian), dan proses pembuatan sisi lipatan pada kaleng tiga bagian menggunakan penyolderan atau pengelasan.
Dokumen tersebut membahas tentang kemasan logam, terutama kaleng logam. Ia menjelaskan proses pembuatan dan jenis-jenis kaleng logam seperti kaleng tiga keping, dua keping, serta kaleng aerosol beserta komponennya."
Proses pembentukan logam meliputi pengerjaan panas dan dingin. Pengerjaan panas memiliki permukaan buruk tetapi logam tetap lunak, sedangkan pengerjaan dingin memiliki permukaan baik namun memerlukan gaya besar. Jenis-jenis proses pembentukan logam antara lain pengerolan, tempa, penekukan, penarikan, pembengkokan, pembentukan pipa, dan pelebungan tembus.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum pembuatan es krim di laboratorium teknologi pengolahan pangan. Laporan ini menjelaskan bahan, alat, dan metode yang digunakan untuk membuat es krim, hasil percobaan pembuatan es krim dengan basis 1000 gram yang menghasilkan %overrun sebesar 52,7%, serta pembahasan mengenai prinsip pembuatan es krim dan faktor yang mempengaruhinya.
Margarin adalah produk pangan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau dalam bentuk olahannya. Jenis pangan ini disukai oleh semua usia, terutama oleh anak-anak dan remaja, sehingga untuk meningkatkan nilai nutrisinya seringkali harus difortifikasi dengan vitamin (A dan D) atau nutrien lagi untuk memenuhi komposisi bakunya
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengering terowongan (tunnel dryer) yang merupakan alat pengeringan berkelanjutan dimana bahan yang akan dikeringkan diangkut secara berkelanjutan melalui terowongan panjang sambil terpapar udara panas untuk menghilangkan kadar airnya. Tunnel dryer mampu mengeringkan jumlah bahan yang besar secara berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang double pipe heat exchanger, yaitu jenis penukar panas yang terdiri dari dua pipa konsentris dimana satu fluida mengalir di dalam pipa dan fluida lainnya mengalir di ruang antar pipa. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, kelebihan, dan kekurangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang surfaktan (bahan aktif permukaan) yang memiliki sifat hidrofilik dan hidrofobik, sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan. Terdapat beberapa jenis surfaktan seperti anionik, nonionik, kationik dan amfoterik. Dokumen juga menjelaskan proses produksi surfaktan dari alkohol lemak dan metil ester asam lemak melalui proses sulfonasi, netralisasi, dan pengeringan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan resume praktikum pembuatan es krim dari susu, (2) Terdapat beberapa tahapan pembuatan es krim mulai dari pencampuran bahan, pendidihan, homogenisasi, hingga pengukuran volume dan perubahan tekstur, (3) Es krim yang dihasilkan berwarna merah muda dengan rasa manis dan aroma khas strawberry serta tekstur lembut.
Proses ekstraksi padat-cair (leaching) dilakukan untuk memisahkan zat terlarut dari padatan. Dokumen ini menjelaskan prosedur percobaan leaching daun teh hijau di laboratorium untuk mengurangi kadar kafein menggunakan uap air sebagai pelarut. Beberapa parameter seperti suhu, tekanan, dan kekeruhan larutan diukur untuk mengevaluasi proses.
Eksperimen ini bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair melalui proses penyaringan dan pemurnian melalui destilasi. Proses pemisahan meliputi pemisahan pasir dari air dengan pengendapan, dan pemisahan kapur tulis dari air dengan penyaringan. Proses pemurnian meliputi destilasi larutan garam dapur dan CuSO4 untuk memisahkannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan kaleng logam mulai dari jenis tutup kaleng, proses pembuatan tutup tetap dan tutup mudah buka, jenis kaleng (tiga bagian dan dua bagian), dan proses pembuatan sisi lipatan pada kaleng tiga bagian menggunakan penyolderan atau pengelasan.
Dokumen tersebut membahas tentang kemasan logam, terutama kaleng logam. Ia menjelaskan proses pembuatan dan jenis-jenis kaleng logam seperti kaleng tiga keping, dua keping, serta kaleng aerosol beserta komponennya."
Dokumen tersebut membahas tentang desain dan pembuatan isolator listrik. Secara umum membahas tentang isolator porselen, isolator kaca, dan komponen-komponen penting seperti logam dan semen yang digunakan. Juga membahas perkembangan berbagai jenis isolator dan faktor yang mempengaruhi kinerja isolator.
Manfaat Insulasi Pipa Dengan Thermoshield!.pdfTerabitKomputer
油
Teknik insulasi pada pipa menggunakan bahan Thermoshield dapat membantu mengurangi laju panas yang memberikan keamanan pada operator!
Merupakan produk busa sel tertutup secara kimiawi dengan tingkat tahan api Fire Retardant Class O (BS476 PART 6 & 7) sehingga sangat aman digunakan sebagai bahan insulasi bangunan. Chemically (XLPE) Crosslinked Closed Cell Polyolefin Foam Sheet. Produk berbahan polyolefin yang sangat cocok digunakan pada insulasi HVAC, insulasi atap, dinding, insulasi pipa yang memberikan kinerja yang sangat baik.
Jika Anda tertarik untuk menggunakan produk ini dapat langsung menghubungi PT. Andero Michaniki Indonesia. Ruko Hawaii Blok A No.61, Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730. Telp. 021-22304229 / 0812-9063-8686. Website https://michaniki.co.id
Its undergraduate-8731-4104100034-chapter1Alen Pepa
油
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang aluminium dan paduannya, khususnya aluminium 5083, yang merupakan paduan aluminium dengan magnesium yang memiliki sifat daya tahan korosi yang baik.
2. Dokumen tersebut juga membahas tentang pengaruh suhu interpass pada saat pengelasan multipass terhadap kualitas hasil las dan struktur mikro material.
3. Penelitian akan menguji pengaruh 3
Dokumen ini membahas proses pembuatan baja dari scrap besi melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah peleburan scrap di dalam tungku listrik untuk menghasilkan baja cair, diikuti dengan pengaturan komposisi kimia dan suhu di dalam tungku ladle. Langkah selanjutnya adalah pencetakan baja cair menjadi billet melalui mesin pencetakan berkelanjutan. Billet kemudian dipotong men
Teks tersebut membahas penelitian tentang pengaruh waktu celup terhadap sifat adhesive, ketebalan, dan ketahanan korosi lapisan pada baja API 5L Grade B dengan metode hot dip galfan (Zn-5%Al). Penelitian ini menganalisis sifat lapisan hasil pelapisan dengan variasi waktu celup 1,5,9, dan 13 menit menggunakan berbagai pengujian seperti SEM, metallographi, XRD, tes ketebalan, kekuatan adhesive, dan
Studi ini meneliti pengaruh variasi dimensi cil dalam terhadap cacat penyusutan pada pengecoran aluminium 6061. Tiga ukuran cil dalam diteliti: 15 mm, 20 mm, dan 25 mm. Hasilnya, cil 25 mm mampu menyerap panas lebih baik sehingga mengurangi cacat penyusutan menjadi 1,01%. Cil 15 mm kurang efektif sehingga cacat 3,82%. Cil 20 mm mengurangi cacat menjadi 1,28%. Dengan
Studi ini meneliti pengaruh variasi dimensi cil dalam terhadap cacat penyusutan pada pengecoran aluminium 6061. Tiga ukuran cil dalam diteliti: 15 mm, 20 mm, dan 25 mm. Hasilnya, cil 25 mm mampu menyerap panas lebih baik sehingga mengurangi cacat penyusutan menjadi 1,01%. Cil 15 mm kurang efektif sehingga cacat 3,82%. Cil 20 mm mengurangi cacat menjadi 1,28% dengan
Teks tersebut membahas mengenai metrologi sudut, yang mencakup definisi sudut, unit pengukuran sudut seperti derajat dan radian, sistem pengukuran sudut, alat ukur sudut sederhana dan lanjutan seperti protractor, blok sudut, batang sinus, serta instrumen optik untuk pengukuran sudut seperti auto-collimator dan angle dekkor.
Metrologi adalah ilmu pengukuran yang mencakup pengukuran panjang dan sudut. Dokumen ini menjelaskan berbagai alat ukur yang digunakan dalam metrologi, mulai dari alat sederhana seperti penggaris baja hingga alat presisi seperti vernier caliper dan micrometer. Alat ukur presisi seperti vernier caliper dan micrometer mampu mengukur dengan kecermatan 0,01 mm dan digunakan untuk pengukuran dimensi dengan
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian utama dari alat ukur micrometer inchi beserta cara membacanya. Micrometer terdiri dari anvil, spindle, ratchet stop, rangka bodi, dan lock nut. Angka dan garis pada sleeve dan thimble digunakan untuk membaca ukuran dengan nilai 0.001 inci. Beberapa contoh soal pembacaan micrometer juga diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang sampling penerimaan yang merupakan proses penentuan apakah suatu lot dapat diterima berdasarkan pemeriksaan sampel. Metode ini digunakan untuk mengurangi biaya inspeksi dengan memeriksa sebagian item saja. Dokumen tersebut menjelaskan konsep dasar sampling penerimaan, keuntungan dan kerugian metode ini, serta cara menghitung ukuran sampel dan kriteria penerimaan berdasarkan tingkat kesalahan
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar dalam kerja pelat logam, yaitu pemotongan, penekukan, dan penarikan. Proses-proses tersebut digunakan untuk memproduksi berbagai produk dari pelat logam dengan keunggulan kuat, akurat, dan ekonomis. Dokumen juga menjelaskan parameter penting dalam setiap proses serta perkakas yang digunakan.
Acceptance sampling untuk data variabelMahros Darsin
油
Dokumen tersebut membahas tentang acceptance sampling untuk data variabel. Dibahas mengenai keunggulan dan kelemahan metode sampling variabel dibandingkan dengan atribut, tipe-tipe rencana sampling variabel, dasar-dasar rencana sampling untuk variabel, serta peringatan dalam menggunakan metode tersebut. Juga dibahas mengenai standar military standard MIL STD 414 dan ANSI/ASQC Z1.9-1993 untuk rencana sampling variabel.
Dokumen ini membahas tentang batang sinus atau sine bar, alat ukur sudut yang sangat akurat. Batang sinus digunakan untuk mengukur dan memeriksa sudut dengan toleransi 5 menit atau kurang. Diberikan contoh gambar dan cara penggunaannya beserta perkakas pendukung untuk mengatur sudut yang ditentukan.
2. Definisi
Tinplate adalah lembaran (sheet) baja ringan kadar
karbon rendah (low-carbon mild steel) yang bervariasi
dalam ketebalan antara 0,15 sd. 0,5 mm dengan
coating setebal 0,4 袖m sd. 2,5 袖m pada kedua
permukaan material
3. sifat mekanis
Ductility (kemampuan untuk dideformasi yang ekstensif tanpa
retak), dan
Drawability (sifat ini muncul dari pemilihan level baja dan kondisi
pemprosesan dalam pembuatan)
Kemampuan solder yang bagus
Mampu las
Tidak beracun
Sifat lumas
Lacquerability
Permukaan tahan korosi yang mengkilap (sifat khas tin)
Lapisan tin mengikut pada dasarnya yaitu baja, maksudnya bila
diberikan sejumlah deformasi di mana baja masih tahan, tin juga
akan tahan
4. pembuatan tinplate
Metode tradisional:
yaitu dengan mencelupkan atau melewatkan baja
melalui sebuah tin cair murni setelah perlakuan
permukaan khusus untuk menghilangkan oksida yang
ada.
Kekurangannya adalah dihasilkan coating yang tidak
seragam
5. Cara modern: ELECTROPLATING
Keuntungan electroplating:
Mampu membuat level coating yang tak mampu dibuat
dengan pencelupan
Mampu membuat lapisan dengan ketebalan yang berbeda
pada kedua permukaan
Ekonomis bagi pemakai karena mampu membuat lapisan
yang berbeda antara luar dan dalam sesuai keadaan yang
dihadapi.
Ada dua metode terkenal untuk tinplating:
Ferrostan process (acid stannous sulfate process)
Halogen process
6. Langkah pembuatan Tinplate:
1. Cleaning pada unit pickling dan degreasing
2. Pencucian menyeluruh untuk mempersiapkan permukaan
Kedua tahap ini disebut sebagai plating stage
3. Flow melting: pemanasan lembaran baja sampai temperatur di atas
suhu cair tin (+/-260-270尊C) diikuti dengan quenching cepat dalam
air
4. Perlakuan passivasi untuk mempertahankan permukaan lebih
stabil dan tahan terhadap atmosfir
Peng-oli-an ringan (berat oil film biasanya 5 10 mg/m2 ). Guna:
untuk membantu mempertahankan film hasil passivasi dari
serangan dan membantu sheet melalui mesin pembentuk container
tanpa membahyakan lapisan yang lunak.
Dalam hal kemasan makanan harus mengunakan oli yang boleh:
Minyak biji kapas
Di-octylsebacate (DOS)
Acetyl tributyl citrate (ATBC)
5. Pemotongan strip menjadi sheet atau gulungan
7. Struktur final dari coating TINPLATE
Tin bebas
Paduan tin/besi
baja
Oksida tin
minyak
8. Perlu diketahui!!!
Menurut Barry, di antara produsen utama tin plate ada
pengelompokan sekitar 10 tingkat baja yang berbeda,
32 jenis beda ketebalan baja, 19 variasi berat lapisan
tin, 6 surface finished, dan 2 treatment permukaan.
Jadi totalnya lebih dari 70.000 varitas yang berbeda
dari tinplate
9. Perlu diketahui lagi!!
Lembaran (sheet) tinplate dinyatakan sebagai base
box, dari istilah kuno saat tinplate dijual dalam unit
112 sheets, berukuran 356 X 508 mm (14 X 20 in.). Satu
paket yang disebut base box; dan luasan yang
terkandung 20,2325 m2 atau 31.360 in2). Ini masih
bertahan sampai kini.
10. Perlu diketahui lagi!!
Unit lain yang diperkenalkan oleh Inggris pada
tahun 1994 adalah Standard Area of Tinplate (SAT)
yang mempunyai luasan 100,000 in2. Sekarang ini
umumnya tinplate dikelompokkan dalam unit
metris SITA (Systeme International Tinplate Area)
yang berdasar pada 100 m2.
1 SITA = 1,55 SAT. Metode standar untuk
menentukan massa tin coating adalah prosedur
titrasi Iodine.
11. Kode Massa coating nominal per permukaan
Euronorms (145 ASTM (624 626) (gsm) (lb/bb)
146)
No. 10 1,1/1,1 0,05/0,05
E. 2,8/2,8 No. 25 2,8/2,8 0,125/0,125
E. 5,6/5,6 No. 50 5,6/5,6 0,25/0,25
E. 8,4/8,4 No. 75 8,4/8,4 0,375/0,375
E. 11,2/11,2 No. 100 11,2/11,2 0,50/0,50
D.2,8/0 - 2,8/0 0,125/0
D. 5,6/2,8 No. 50/25 2,8/0 0,125/0
D. 5,6/2,8 No. 75/25 5,6/2,8 0,25/0,125
D. 8,4/2,8 No. 75/25 8,4/2,8 0,25/0,125
D. 11,2/2,8 N0. 100/25 11,2/2,8 0,50/0,125
- No. 135/25 15,1/2,8 0,675/0,25
D. 8,4/5,6 No. 75/50 8,4/5,6 0,375/0,25
D. 11,2/5,6 No. 100/50 11,2/5,6 0,50/0,25
D. 15,1/5,6 - 15,1/5,6 0,675/0,25
12. Penandaan dari tinplate electrolytic dengan 11,2
gsm tin pada masing-masing permukaaan
lembaran ditunjukkan sebagai E. 11,2/11,2 dan ini
mewakili ketebalan tin sekitar 0,00154 mm pada
masing-masing permukaannya. Berat coating tin
juga dinyatakan sebagai berat per base box (yaitu
berat total tin pada kedua muka dengan luasan
area 20,2325 m2 dari black plate). Jadi 11,2 gsm
adalah equivalen dengan 1 lb per base box.
13. Manufaktur ECCS/TFS
(ECCS = Electrolytic Chromium-Coated Steel; TFS = Tin Free Steel)
Produksi dari ECCS mirip dengan electrotinning, perbedaan
esensialnya bahwa ECCS tiak melibatkan proses flow melting dan
passivasi
Prosesnya diterangkan sebagai deposisi katodik di dalam dilusi
(larutan) Chromium plating (misalnya 50 g L-1CrO3 dan dan 0,5 g L-1 H3
SO4) pada temperatur 50 70o C. seperti pada gambar berikut, ECCS
terdirir dari pelapisan duplex dari chromium metalik dan chromium
sesquioxide; keduanya dapat diberikan secara simultan dalam dua
tahap (di mana chromium metalik dideposisikan dan kemudian
diberikan perlakuan oksidasi).
15. Menurut Morgan, berat coating ideal untuk ECCS
adalah 0,07 0,15 gsm logam chromium dan 0,03
0,06 gsm trivalent chromium diberikan sebagai
oksida, memberikan berat coating total kira kira 0,15
gsm. Ini jauh lebih tipis dari tingkat paling rendah dari
sebuah tinplate electrolytic yang memiliki ketebalan
5,0 gsm.
16. Keunggulan ECCS:
Permukaan ECCS lebih diterima untuk coating enamel
pelindung (lacquer) atau tinta cetak dan pernis dari
pada tinplate
Ketiadaan lapisan tin dengan titik leleh rendah (232尊C)
berarti suhu stoving yang tinggi sehingga waktu
stoving yang lebih singkat dapat digunakan untuk
peng-enamel-an (lacquering) ECCS
17. Kekurangan:
ECCS kurang resis (tahan) terhadap korosi dibanding
tinplate karena tidak adanya lapisan tin yang dikorbankan,
dan sehingga harus di-email-kan pada kedua sisinya.
Sebagai tambahan container (kaleng) ECCS tidak disolder
dengan lead tradisional atau solder tin sehingga
pengikatan ECCS harus dengan pengelasan atau dengan
bahan perekat organik.
Bila disolder, ECCS harus dibersihkan lebih dahulu untuk
menghapus lapisan chromium. Secara mekanis proses ini
sangat lamban, mahal dan tidak efisien.
18. Pembuatan Aluminum
Pembuatan container dari alumunium kurang
populer dibanding baja walaupun kuliah tentang
alumunium foil lebih intensif.
Pengaplikasian komersial besar-besaran
alumunium ini terbatas pada pate dan ikan.
Alumunium foil (<0,1 mm) banyak digunakan
pada berbagai produk makanan cepat saji, snacks
dan kemasan mampu panas ulang.
19. Alumunium adalah unsur metal terbanyak dari
bumi, menyusun 8,8% dari kerak bumi.
Unsur lain yang lebih banyak adalah oxigen dan
silicon.
Alumina atau alumunium ditemukan secara alami
sebagai mineral corondum (Al2O3 ); diaspore
(Al2O3. H2O), gibbsite (Al2O3. 3H2O) dan lebih
umum lagi bauxite, bentuk gibbsite yang tidak
murni.
20. Sejarah pembuatan Aluminum 1
Hans Christian Oested, ahli kimia Denmark, pertama
kali mengisolasi alumunium pada tahun 1825
menggunakan proses kimia menggunakan amalgam
potassium
Antara 1827 1845 Friederick Wohler, ahli kimia
Jerman, mengembangkan proses Oersted
menggunakan potassium metallic
21. Sejarah pembuatan Aluminum 2
Pada 1854 Henri Sainte-Claire deville di Perancis
mendapatkan logam dengan mengurangi alumunium
chlorida dengan sodium. Didanai oleh Napoleon III,
Deville mendirikan pabrik eksperimen skala besar dan
memamerkan alumunium murni pada Paris Exposition
1885
Pada 1886 secara terpisah Charles Martin Hall (USA) dan
Paul Heroult (Perancis) menemukan bahwa alumina larut
dalam cryolite terfusi (Na3 Al F6 ) dan kemudian
didekomposisi secara elektrolis menjadi logam cair
mentah. Teknik biaya rendah (Hall-Heroult process) masih
digunakan untuk produksi komersial alumunium,
meskipun metode baru sedang dipelajari.
22. Kendala dalam pembuatan aluminum
Karena stabilitas kimia dari oksidanya, keperluan
energi untuk peleburan sangat tinggi. Ini
mengarahkan produksi alumunium di daerah yang
tersedia energi listrik dengan biaya murah. Namun
trend sekarang menunjukkan kecenderungan
ketersediaan energi murah akan segera berakhir dan
penggunaan kemasan alumunium turun drastis.
23. Jalur pembuatan paduan aluminum
digambarkan skema di bawah ini
SMELTER
HOLDING
FURNACE
HOLDING
SLAB FURNACE
CASTER
REHEAT COLD MILL
FURNACE
HOT COILING
ROLLING