1. Dokumen tersebut membahas tentang motor induksi, termasuk prinsip kerjanya, bagian-bagiannya seperti stator dan rotor, serta cara mengatur kecepatannya dengan mengubah frekuensi, tegangan, atau jumlah kutubnya.
Dokumen tersebut merangkum karakteristik utama transistor, termasuk jenis transistor (bipolar dan unipolar), daerah operasi transistor (potong, saturasi, aktif, dan breakdown), konfigurasi keluaran (basis bersama dan kolektor bersama), serta karakteristik masukan dan transfer arus transistor.
Dokumen tersebut membahas percobaan Geiger Muller yang bertujuan untuk memahami prinsip kerja dan karakteristik detektor Geiger Muller. Detektor Geiger Muller bekerja berdasarkan proses ionisasi gas akibat interaksi dengan radiasi, dengan kelebihan mudah dikonstruksi namun kekurangannya tidak dapat digunakan untuk spektroskopi."
1. Kegagalan bahan isolasi padat terjadi karena tekanan listrik melebihi kekuatan listriknya.
2. Ada beberapa jenis kegagalan seperti intrinsik, elektromekanik, streamer, termal, dan erosi.
3. Kegagalan intrinsik disebabkan oleh suhu dan jenis bahan dengan mengabaikan faktor luar.
Material konduktor memiliki elektron bebas yang bergerak secara acak akibat eksitasi termal. Medan listrik mempengaruhi kecepatan elektron. Resistivitas dan konduktivitas dipengaruhi oleh temperatur dan ketidakmurnian material. Efek Hall terjadi ketika medan magnet mempengaruhi arah gerak elektron dalam konduktor.
I. Dokumen membahas berbagai cara untuk mengatur dan menstabilkan tegangan listrik pada sistem transmisi dan distribusi daya, termasuk penggunaan regulator tegangan, penyeimbangan beban, peningkatan kapasitas konduktor, dan pemasangan kapasitor.
II. Salah satu cara yang dijelaskan adalah memasang regulator tegangan pada gardu induk untuk mengatur tegangan secara otomatis berdasarkan perubahan beban.
III. Pemasangan kapas
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
油
Dokumen ini menjelaskan berbagai rumus untuk menghitung karakteristik motor listrik seperti kecepatan sinkron, slip, arus, daya, efisiensi, daya semu, torsi, dan contoh penerapannya dengan data-data motor.
Motor induksi tiga fasa memiliki dua bagian utama, yaitu stator dan rotor. Stator tidak berputar sedangkan rotor berputar di dalamnya. Motor ini bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi gerak melalui gaya Lorentz akibat interaksi medan magnet stator dan arus pada rotor. Motor induksi tiga fasa banyak digunakan dalam industri karena konstruksinya sederhana dan murah serta memerlukan perawatan yang minimal.
mekanisme kegagalan tembus pada gas
Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:
Mekanisme Townsend
Mekanisme strimer (streamer) atau kanal
Sinyal adalah fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan dapat dinyatakan secara kuantitatif, sementara sistem adalah jalinan berbagai bagian yang berinteraksi dengan sinyal masukan dan keluaran. Contoh aplikasi sinyal dan sistem adalah komputer, alat kesehatan, dan pendingin ruangan.
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik teorema Thevenin dan Norton pada rangkaian arus searah, serta mengukur Vth, Rth, IN, dan RN. Mahasiswa membuat rangkaian dan mengukur Vth sebesar 1,14 V dan Rth sebesar 1,54 k立 untuk rangkaian Thevenin, serta IN sebesar 2,1 mA dan RN sebesar 1,59 k立 untuk rangkaian Norton.
Partial discharge (PD) dan korona adalah fenomena peluahan muatan elektrik yang terjadi pada sistem isolasi akibat berbagai faktor seperti kualitas bahan dielektrik dan celah/rongga. Korona ditandai dengan cahaya violet, suara desis, dan bau ozon ketika gradien tegangan permukaan konduktor melebihi nilai kritis. PD dan korona dapat merusak sistem isolasi jika terjadi secara terus menerus.
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang mengizinkan aliran arus listrik hanya ke satu arah. Dioda memiliki sifat penghantar pada kondisi bias maju dan menghambat arus pada kondisi bias mundur. Tegangan breakdown terjadi ketika tegangan reverse bias melewati batas maksimum sehingga dioda menjadi penghantar, sedangkan tegangan kaki adalah tegangan dimana arus mulai meningkat tajam pada kondisi bias ma
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan jobsheet praktikum pengukuran karakteristik generator sinkron 3 fasa tanpa beban; (2) Hasil pengukuran menunjukkan hubungan antara tegangan, arus medan, dan putaran generator dengan menggunakan dua prime mover yang berbeda, yaitu motor DC dan motor AC; (3) Perbedaan utama hasil pengukuran menunjukkan bahwa motor AC dapat menghasilkan putaran tinggi
Transistor油adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
油
Dokumen ini menjelaskan berbagai rumus untuk menghitung karakteristik motor listrik seperti kecepatan sinkron, slip, arus, daya, efisiensi, daya semu, torsi, dan contoh penerapannya dengan data-data motor.
Motor induksi tiga fasa memiliki dua bagian utama, yaitu stator dan rotor. Stator tidak berputar sedangkan rotor berputar di dalamnya. Motor ini bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi gerak melalui gaya Lorentz akibat interaksi medan magnet stator dan arus pada rotor. Motor induksi tiga fasa banyak digunakan dalam industri karena konstruksinya sederhana dan murah serta memerlukan perawatan yang minimal.
mekanisme kegagalan tembus pada gas
Kegagalan tembus pada gas sendiri terdiri dari dua yaitu:
Mekanisme Townsend
Mekanisme strimer (streamer) atau kanal
Sinyal adalah fenomena yang muncul dari suatu lingkungan tertentu dan dapat dinyatakan secara kuantitatif, sementara sistem adalah jalinan berbagai bagian yang berinteraksi dengan sinyal masukan dan keluaran. Contoh aplikasi sinyal dan sistem adalah komputer, alat kesehatan, dan pendingin ruangan.
1. Bipolar Junction Transistor (BJT) bekerja dengan menyalurkan arus elektron dari emitter ke collector melalui base tipis. Arus collector (iC) berbanding lurus dengan arus emitter (iE) dan tidak dipengaruhi tegangan antara collector-base (vCB) selama vCB tetap negatif.
2. Model rangkaian pengganti BJT pada mode aktif menggambarkan emitter sebagai sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan antara base-emitter (vBE). Ar
Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik teorema Thevenin dan Norton pada rangkaian arus searah, serta mengukur Vth, Rth, IN, dan RN. Mahasiswa membuat rangkaian dan mengukur Vth sebesar 1,14 V dan Rth sebesar 1,54 k立 untuk rangkaian Thevenin, serta IN sebesar 2,1 mA dan RN sebesar 1,59 k立 untuk rangkaian Norton.
Partial discharge (PD) dan korona adalah fenomena peluahan muatan elektrik yang terjadi pada sistem isolasi akibat berbagai faktor seperti kualitas bahan dielektrik dan celah/rongga. Korona ditandai dengan cahaya violet, suara desis, dan bau ozon ketika gradien tegangan permukaan konduktor melebihi nilai kritis. PD dan korona dapat merusak sistem isolasi jika terjadi secara terus menerus.
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang mengizinkan aliran arus listrik hanya ke satu arah. Dioda memiliki sifat penghantar pada kondisi bias maju dan menghambat arus pada kondisi bias mundur. Tegangan breakdown terjadi ketika tegangan reverse bias melewati batas maksimum sehingga dioda menjadi penghantar, sedangkan tegangan kaki adalah tegangan dimana arus mulai meningkat tajam pada kondisi bias ma
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan jobsheet praktikum pengukuran karakteristik generator sinkron 3 fasa tanpa beban; (2) Hasil pengukuran menunjukkan hubungan antara tegangan, arus medan, dan putaran generator dengan menggunakan dua prime mover yang berbeda, yaitu motor DC dan motor AC; (3) Perbedaan utama hasil pengukuran menunjukkan bahwa motor AC dapat menghasilkan putaran tinggi
Transistor油adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
Motor induksi bekerja berdasarkan prinsip medan magnet berputar yang dihasilkan stator. Arus pada rotor terinduksi dan menyebabkan rotor berputar. Efisiensi motor dipengaruhi kehilangan daya dalam inti, stator, dan rotor serta dapat ditingkatkan dengan mengurangi beban motor dan memperbaiki kualitas pasokan daya. Pengaturan kecepatan dapat dilakukan dengan mengubah frekuensi atau tegangan masukan.
THREE PHASE MOTOR AND MOTOR CONTROL INSTALLATIONcikiramunira1
油
KERTAS PENERANGAN 1 UNTUK PELAJAR. BERKENAAN JENIS MOTOR TIGA FASA, KAWALAN MOTOR DAN LITAR UTAMA. CARA PENYAMBUNGAN KAWALAN MOTOR. JENIS KAWALAN MOTOR. DOL, FORWARD REVERSE, STAR DELTA.
Generator sinkron adalah mesin yang mengubah energi mekanik menjadi listrik dengan menjaga tegangan dan frekuensi yang stabil. Dokumen ini menjelaskan prinsip kerja, komponen, dan karakteristik generator sinkron satu dan tiga fasa, baik dalam kondisi beban maupun tanpa beban.
Generator sinkron menghasilkan listrik AC tiga fasa. Terdiri dari rotor bermedan magnet yang berputar dan stator berbelitan. Fluks rotor menginduksi tegangan pada belitan stator. Frekuensi tegangan tergantung kecepatan rotor. Konstruksi kuncinya meliputi bentuk rotor dan stator, sistem penguatan, serta distribusi dan kisar belitan stator untuk menghasilkan tegangan yang efisien.
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx404notfound10
油
Dokumen tersebut membahas tentang materi mesin induksi, yang meliputi prinsip kerja, penggunaannya sebagai motor dan generator, arus dan slip, pengasutan, serta pengaturan kecepatan. Mesin induksi bekerja berdasarkan perbedaan kecepatan antara stator dan rotor, dan dapat digunakan sebagai motor maupun generator. Ada beberapa metode pengasutan seperti DOL, impedansi seri, dan VFD. Kecepatan mesinnya dapat diatur dengan men
Teknik Tenaga Listrik_Mesin Induksi-Kelompok 5-Eks2022.pptx404notfound10
油
Dokumen tersebut membahas tentang materi mesin induksi, yang meliputi prinsip kerja, penggunaannya sebagai motor dan generator, arus dan slip, pengasutan, serta pengaturan kecepatan. Jenis-jenis pengasutan motor induksi dijelaskan seperti direct online, impedansi seri, shunt capacitor, wye/delta, dan autotransformer. Aplikasi umum motor induksi mencakup pompa, mixer, dan kompresor.
1. Dokumen tersebut membahas percobaan statis dan dinamis pada motor asinkron rotor sangkar tiga fase. Percobaan statis meliputi pengukuran tahanan belitan dan isolasi, sedangkan percobaan dinamis meliputi karakteristik beban nol, hubungan singkat, dan hubungan antara putaran dengan beban.
Mesin induksi dapat beroperasi sebagai motor maupun generator berdasarkan perbedaan kecepatan antara rotor dan stator. Motor induksi banyak digunakan dalam aplikasi seperti mesin cuci dan pompa air. Ada beberapa metode pengasutan dan pengaturan kecepatan pada motor induksi.
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
2. PENDAHULUAN
Arus rotor motor induksi bukan diperoleh dari sumber tertentu.
Arus pada rotor terinduksi akibat adanya perbedaan relatif antara
putaran rotor dan medan putar pada stator
7. KONSTRUKSI STATOR
Dibuat dari pelat-pelat tipis dengan slot.
Belitan ditempatkan pada slot
Gulungan tiga fasa dilingkarkan untuk sejumlah kutub tertentu
Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120属 antar phasa
8. INTI STATOR
Terbuat dari lempeng-lempeng baja silikon berlaminasi.
Untuk memperkecil rugi-rugi besi akibat arus pusar
9. KONSTRUKSI ROTOR
Fungsi :mengubah daya dari stator menjadi tenaga mekanik.
Terdapat dua tipe, yaitu :
1. Rotor sangkar
2. Rotor belitan
Komponen-komponenRotor:
Inti besi rotor,
Kumparan/batang penghantar,
Cincin
Poros (shaft).
10. ROTOR SANGKAR
Terdiri dari batang penghantar tebal yang diletakkan
pada petak-petak slot paralel
Kedua ujungnya dihubungsingkat dengan cincin
11. ROTOR BELITAN
Konduktor yang digunakan adalah belitan
Belitan terhubung ke cincin geser yang dipasang pada shaft
Belitan terhubung ke resistor melalui sikat karbon
12. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja motor induksi mirip trafo
Rangkaian primer (stator) dan sekunder (rotor) tidak satu inti.
Rangkain sekunder berputar
13. PRINSIP KERJA
Listrik dipasok ke stator sehingga menghasilkan medan magnet
yang berputar dengan kecepatan sinkron
Pada rangkaian rotor timbul arus sehingga timbul kopel
Rotor berputar searah putaran medan stator
14. SLIP
Dalam praktek rotor tidak pernah berputar pada kecepatan
sinkron
Perbedaan kecepatan antara putaran medan stator dan kecepatan
rotor disebut slip
Ns Nr
Slip(%) x100
Ns
Ns = kecapatan putaran sinkron/ stator (rpm)
Nr = kecepatan putaran rotor (rpm)
15. 15
Slip menghasilkan kopel motor untuk memutar rotor.
Bila ns = nr tidak menghasilkan arus induksi pada kumparan jangkar
rotor sehingga tidak dihasilkan kopel.
Hubungan antara kopel motor (T) , slip (S) dan tahanan rotor ( R).
%
100
x
n
n
n
S
s
r
s
Slip
S
T
Tmaks
R1<R2<R3
S=0
S=1
19. Mode Operasi
1.0 0 -1.0
+T
-T
S
Motor
Generator
Bila ns > nr mesin berfungsi
Sebagai motor.
Bila ns < nr mesin berfungsi
Sebagai generator.
Plugging
21. VEKTOR DIAGRAM RANGKAIAN MOTOR INDUKSI
I2 . SX2
I2 . R2
SE2
IM
I0
Ic
I1
I2
O
E1
I2
R
1
I
2
X
1
V1
1 1 1 1 1
V E I R X
1 2 2 2
E I R X
2 2
m
0 C
I I I
22. RANGKAIAN PENGGANTI MOTOR INDUKSI
Harga primer dipindah ke sekunder
Harga sekunder dipindah ke primer
a= rasio/perbandingan ggl pada stator (E1) terhadap ggl pada
rotor (E2)
23. KOPEL MOTOR INDUKSI
kopel = torque: tanaga putaran
IM
I
0
Ic
I1
I2
O
E1
I
2
R
1
I2X1
V1
a R2
2
S
I2
I2 a X2
2
R X
Z=
' 1
2
E
=
Z
I
' 1
2 2
2
2
2
2
2
E
=
a R
a X
I
s
2
2
2
2
2
2
2
2
a R
a R
a X
cos =
s
s
P = T
'
1 2
P = 3 E I cos
'
1
2
P 3 E
T = = I cos
'
1
1 2
P 3 V
Bila Z dianggap kecil T = = I cos
24. KURVA TORSI DAN SLIP
maks
dT
= 0
ds
T diperoleh bila
2
2
R
=
X
saat : s
2
1
maks 2
2
3 V
2 a X
T =
T
S = 1 S = 0
S
R2
R2
R2
R2
R2
R2
Tmaks
2
2 2
2 2
1 2 2 2
2 2
3 s a R
T = V
a R s a X
25. 1. Sebuah motor induksi mempunyai tahanan rotor dan
reaktansi rotor masing-masing 20,5 Ohm dan 6,48 Ohm. Jika
pada rotor dilalui arus sebesar 3,62 A. Hitunglah tegangan (ggl)
pada Stator
E1 = 3,65 (20,5 + 6,48) = 98,5 Volt
2. Sebuah motor induksi mempunyai tahanan dan reaktansi
stator masing-masing 5,73 Ohm dan 1,6 Ohm. Jika pada motor
diberi arus sebesar 10 A, Pada Stator muncul ggl sebesar
45,82Volt. Tentukan sumber tegangan yang diberikan motor
tersebut.
V1= 45,82 + 10(5,73 + 1,6) = 119,12 Volt
26. 3. Sebuah motor induksi bekerja dengan daya 125W dan
frekuensi 60 HZ. Hitunglah torsi motor tersebut.
T = 125 / (2 x 3,14 x 60) = 0,33 Nm
4. Sebuah motor induksi bekerja dengan Torsi 0,86 Nm dan
frekuensi 60 HZ. Bila motor diberi sumber tagangan 200 V dan
arus yang masuk ke kumparan atator sebesar 1,25 A. Hitunglah
faktor daya motor tersebut.
cos = 0,86 ( 2) (3,14) (60) / 3 (200) (1,25) = 0,43
27. 3. Sebuah motor induksi dihubungkan dengan sumber tegangan
220 V. Jika reaktansi bocor pada rotor sebesar 500 Ohm, dan
rasio ggl stator terhadap rotor sebesar 8. Hitunglah torsi
maksimum motor tersebut.
T maks= 3x2202 / (2 x 82x 500) = 2,27 Nm
4. Sebuah motor induksi bekerja dengan Torsi maksimum
1,86 Nm , dan rasio ggl stator terhadap rotor sebesar 12.
Hitunglah rekatansi bocor pada rotor, jika motor tersebut diberi
tegangan 320V.
X2= 3x 3202 / 2 x122x 1,86 =573 Ohm
28. Daya motor Induksi
cos
3 1
1
1 I
V
P
S
R
a
I
P 2
2
2
'
2
2 3
S
S
R
a
I
Pm
1
3 2
2
2
'
2
Daya masuk Stator :
Daya masuk rotor :
Daya keluar rotor ( P mekanis )
Rugi-rugi daya :
2
2
2
'
2
3 R
a
I
Pr
Sehingga P2 : Pm : Pr = 1 : ( 1 - S ) : S
29. PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI
Umumnya berputar dengan kecepatan konstan, mendekati
kecepatan sinkronnya.
Pada penggunaan tertentu dikehendaki adanya pengaturan
putaran.
Pengaturan kecepatan putaran motor induksi dapat dilakukan
dengan beberapa cara :
1. Mengubah jumlah kutub motor
2. Mengubah frekuensi masukan
3. Mengatur teganan masukan
30. PENGATURAN DENGAN MENGUBAH JUMLAH KUTUB
Jumlah kutub dapat diubah dengan merencanakan kumparan
stator sedemikian rupa sehingga dapat menerima tegangan
masuk pada posisi kumparan yang berbeda-beda.
120f
n =
p
S
U S
a2
-
a1
-
a1
a2
2 Kutub
U S
a2
-
a1
-
a1
a2
U
S
S
4 Kutub
31. PENGATURAN DENGAN MENGUBAH FREKUENSI
1. Pengaturan putaran motor dapat dilakukan dengan mengubah-
ngubah harga frekwensi jala
2. Hanya saja untuk menjaga kesimbangan kerapatan fluks,
3. Pengubahan tegangan harus dilakukan bersamaan dengan
pengubahan frekwensi
32. Pengaturan Motor Induksi
Mengubah frekuensi jala-jala dan jumlah kutup :
p
f
ns
120
Bila p ( jumlah kutup ) semakin besar maka
semakin lambat kecepatan putaran dan se
baliknya.
Jumlah kutup dapat diubah2 dengan meren
canakan kumparan stator sedemikian shg
dapat menerima tegangan masuk pada posisi
yang berbeda-beda .
Dari persamaan diatas diketahui bahwa dengan mengubah f semakin besar maka
Menyebabkan kecepatan motor akan semakin besar juga dan sebaliknya.
33. Pengaturan Motor Induksi
Mengatur tegangan jala jala :
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
X
a
S
R
a
R
Sa
V
T
Besarnya kopel motor induksi sebanding
dengan pangkat dua tegangan yang di
berikan ( V1) T = k V2.
Karakteristik beban dapat dilihat seperti
gambar disamping, kecepatan akan be
rubah dari n1 ke n2 untuk tegangan
masuk setengah dari tegangan semula.
T
V1
0.5V1
beban
n2 n1 n
Harmonic tinggi dan power factor ren
dah , pengaturan ini biasanya dipakai
untuk peralatan starting torque rendah
34. PENGATURAN DENGAN MENGUBAH TEGANGAN
2
2 2
2 2
1 2 2 2
2 2
3 s a R
T = V
a R s a X
Load
T
n
1
n1
n2
0,5 V1
V1
35. Pengaturan motor induksi
Kurva T terhadap speed ( n ) dengan mengubah-ubah R2
Penambahan tahanan luar
R2 pada rotor belitan sampai
harga tertentu dapat torka
Start maksimum.
Penambahan tahanan luar
juga diperlukan untuk memba
tasi arus awal yg besa saat
Start.
Dengan mengubah2 tahanan
luar juga diperlukan untuk me
ngatur kecepatan motor.
Pengaturan tahanan luar
T
n
R2 naik
n4
n3 n2 n1
Cara ini mengakibatkan rugi
daya yang cukup besar pada
rotor
37. MOTOR INDUKSI SATU FASA
Motor satu fasa tidak dapat self-starting
Perlu metode start khusus
38. MOTOR KAPASITOR
Banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga
Contoh : motor pada pompa air, mesin cuci lemari es, AC
39. KONFIGURASI BELITAN MOTOR KAPASITOR
U1 dan U2 : Terminal belitan utama
Z1 dan Z2 : Terminal belitan bantu
Condenser berfungsi agar belitan utama dan belitan bantu berbeda 90属
40. MOTOR KAPASITOR DENGAN CENTRIFUGAL SWITCH
Digunakan pada motor kapasitor dengan kapasitas diatas 1kW
Terdapad 2 buah kondensor
Saat 70% putaran nominal, saklar centrifugal membuka untuk memutuskan
satu kondensor
41. MOTOR INDUKSI TIGA FASA
Hubungan Delta
R
S
T
480 Volt 4
8
0
V 480 V
480 Volt
4
8
0
V
480 Volt
3x480
V
480 Volt 3x480
V
3
x
4
8
0
V
R
S
T
Hubungan Bintang
43. INFORMASI PADA NAMEPLATE
Horse Power =: Kemampuan putaran rotor menggerakkan beban
makimum.1HP = 746 W
Volt : biasanya mempunyai toleransi 10 %
AMPS : Kemampuan motor dengan beban maksimum
HERZT : Frekuensi jaringan listrik
RPM : Kecepatan putaran rotor saat tersambung beban maksimum
Service Factor : Faktor perkalian kemampuan daya mekanik dimana motor
bisa dioperasikan
44. INSULATION CLASS
Pembagian Kelas Isolasi :
Class A, kemampuan isolasi hanya 105属C
Class B, kemampuan isolasi hanya 130属C
Class C, kemampuan isolasi hanya 155属C
Class D, kemampuan isolasi hanya 180属C
45. NEMA DESIGN
Menerangkan Karakteristik kemampuan torsi ouput rotor:
Nema A, motor mempunyai arus start tinggi dan torsi awal normal
Nema B, motor mempunyai arus start rendah dan torsi awal normal
Nema C, motor mempunyai arus start rendah dan torsi awal tinggi
Nema D, motor mempunyai arus start rendah dan torsi awal sangat tinggi
300%
200%
100%
0 100%
Design D
Design B
Design A
Design C
TORQUE
SPEED
46. ARUS START
Mereferensikan terjadinya lock rotor,
Rotor terkunci sehingga akan menarik sumber sangat besar sekali
Biasanya untuk motor Nema Design B sebesar 600 650 % arus beban penuh
Starting Current
Time
Motor
Full-Load
Amp
(%)
700
200
300
400
500
600
100
Full-Load Current
48. EFISIENSI MOTOR INDUKSI
Ditentukan oleh kehilangan dasar yang hanya dapat dikurangi oleh
perubahan pada rancangan motor dan kondisi operasi
daya keluaran
侶 =
daya masukan
Jenis kehilangan
Persentase kehilangan total
(100%)
Kehilangan tetap atau kehilangan inti 25
Kehilangan variabel: kehilangan stator I2R 34
Kehilangan variabel: kehilangan rotor I2R 21
Kehilangan gesekan & penggulungan ulang 15
Kehilangan beban yang menyimpang 5
50. BEBAN MOTOR
Eff. = Efisiensi operasi motor dalam %
HP = Nameplate untuk HP
Beban = Daya yang keluar sebagai % laju daya
Pi = Daya tiga phasa dalam kW
1
Px eff
Beban=
HP x0,746
51. METODE UNTUK MENENTUKAN BEBAN MOTOR
1. Pengukuran daya masuk. Metode ini menghitung beban sebagai
perbandingan antara daya masuk (diukur dengan alat analisis
daya) dan nilai daya pada pembebanan 100%.
2. Pengukuran jalur arus beban ditentukan dengan
membandingkan amper terukur (diukur dengan alat analisis
daya) dengan laju amper.
3. Metode Slip. Beban ditentukan dengan membandingkan slip
yang terukur bila motor beroperasi dengan slip untuk motor
dengan beban penuh.
52. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTOR LISTRIK
1. Mengganti motor Standar dengan motor efisiensi tinggi
2. Penurunan Pembebanan (menghindari motor yang
ukurannya berlebih).
3. Ukuran Motor untuk Beban Yang Bervariasi
4. Memperbaiki Kualitas Daya
5. Penggulungan Ulang (Rewinding)
6. Koreksi Faktor Daya Dengan Memasang Kapasitor
53. MOTOR EFISIENSI TINGGI
1. Efisiensinya sekitar 3% - 7% lebih besar dari motor standar
2. Desain motor disesuaikan untuk menurungkan kehilangan
dasar motor
3. Karakteristik motor efisiensi tinggi :
Menggunakan baja silikon
Inti lebih panjang
Kawat lebih tebal
Laminasi lebi tipis
Celah udara lebih tipis
Bearing lebih bagus, dll
54. PERBANDINGAN MOTOR EFISIENSI TINGGI DENGAN MOTOR STANDAR
High Efficiency Motor
Standard Motor
Motor Rating (kW)
Efficiency
(%)
70
100
70
70
55. PENURUNAN PEMBEBANAN
1. Beban yang kurang akan menurunkan efisiensi motor.
2. Ukuran motor harus dipilih berdasarkan pada evaluasi beban
dengan hati-hati
3. Penyebab ketidak efisienan :
a. Pembuat peralatan cenderung menggunakan faktor keamanan yang
besar bila memilih motor
b. Peralatan kadangkala digunakan dibawah kemampuan yang
semestinya.
c. Dipilih motor yang besar agar mampu mencapai keluaran pada tingkat
yang dikehendaki, bahkan jika tegangan masuk rendah dalam keadaan
tidak
56. UKURAN MOTOR UNTUK BEBAN YANG BERVARIASI
Motor industru sering beroperasi pada beban bervariasi
Biasanya dipilih motor dengan antisipasi paling tinggi
Alternatifnya: memilih motor sedikit lebi rendah dari beban
antisipasi tertinggi
Hal ini memungkinkan karena motor biasanya dirancang 15 %
diatas nilai beban
Kriteria pemilihan motor :
Kenaikan suhu rata-rata diatas siklus operasi aktual harus tidak
lebih besar dari kenaikan suhu pada operasi beban penuh yang
berkesinambungan (100%)
57. MEMPERBAIKI KUALITAS DAYA
Fluktuasi tegangan dan frekuensi dapat merigikan kinerja motor
Ketidakseimbangan tegangan akan lebih merugikan .
Dapat terjadi akibat penggunaan kabel dengan ukuran yang
berbeda
Keseimbangan fasa maksimum 1%
Minimisasi ketidakseimbangan dapat dilakukan dengan
1. Menyeimbangkan setiap beban phasa tunggal diantara
seluruh tiga phasa
2. Memisahkan setiap beban phasa tunggal yang mengganggu
keseimbangan beban dan umpankan dari jalur/trafo terpisah
58. PENGGULUNGAN ULANG (REWINDING)
Biasanya dilakukan pada motor yang terbakar
Faktor yang dapat mempengaruhi efisisensi motor:
a. Desain slot dan gulungan
b. Bahan gulungan
c. Kinerja pengisolasi
d. Suhu operasi
Indikator keberhasilan penggulungan ulang adalah
perbandingan arus dan tahanan sator tanpa sesudanh digulung
ulang dan kondisi orisinil
59. HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN SAAT REWINDING
Gunakan perusahaan yang bersertifikasi ISO 9000 atau anggota
dari Assosasi Layanan Peralatan Listrik.
Jika biaya pegulungan ulang melebihi 50% hingga 65% dari
harga motor baru yang efisien energinya, lebih baik membeli
motor yang baru
Ukuran motor kurang dari 40 HP dan usianya lebih dari 15
tahun (terutama motor yang sebelumnya sudah digulung ulang)
sebaiknya diganti.
Untuk motor dibawah 15 HP sebaiknya mengganti motor baru,
agar lebih ekonomis
60. KOREKSI FAKTOR DAYA DENGAN MEMASANG KAPASITOR
Faktor daya motor induksi < 1
Efisiensi seluruh sistem pabrik akan rendah
Kapasitor yang dihubung paralel dapat digunakan untuk
memperbaiki faktor daya.
Kapasitas kapasitor ditentukan kVA R tanpa beban yang diserap
motor
Kapasitas kapasitor tidak boleh lebig dari 90% kVAR motor
tanpa beban.
Kapasitas terlalu besar dapat menyebabkan motor terbakar
61. PERAWATAN MOTOR INDUKSI
Perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi
Pelumasan yang tidak benar dapat menyebabkan meningkatkan
gesekan motor dan penggerak transmisi peralatan
Kondisi ambien juga akan mempengaruhi kinerja motor
suhu ekstrim,
kadar debu yang tinggi,
atmosfir yang korosif,
dan kelembaban
dapat merusak sifat-sifat bahan isolasi
62. PERIKSA PERAWATAN MOTOR INDUKSI
Pemeriksaan motor secara teratur untuk pemakaian bearings dan
Pemeriksaan kondisi beban untuk meyakinkan bahwa motor
tidak kelebihan atau kekurangan beban
Pemeriksaan secara berkala untuk sambungan motor yang benar
dan peralatan yang digerakkan
Dipastikan bahwa kawat pemasok dan ukuran kotak terminal
dan pemasangannya benar
Penyediaan ventilasi yang cukup dan menjaga agar saluran
pendingin motor bersih
63. PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR
1. Motor dengan beberapa kecepatan
2. Variable Speed Drives (VSDs)
3. Penggerak Arus Searah (DC)
4. Penggerak motor AC dengan gulungan rotor (motor
induksi cincin geser)